Anda di halaman 1dari 29

PELATIHAN DASAR

INFECTION PREVENTION CONTROL NURSE


(IPCN)

PPI DI RUANG
PEMULASARAAN JENAZAH

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengengali Infeksi Indonesia


(HIPPII) Pusat
TUJUAN PEMBELAJARAN

UMUM: KHUSUS:
Setelah mengikuti pelatihan peserta
Setelah mengikuti dapat memahami:
pelatihan diharapkan 1. Pengertian Pemulasaraan Jenazah
2. Prinsip Pemulasaaan Jenazah
peserta dapat 3. Prinsip PPI pada Pemulasaraan
memahami PPI di ruang Jenazah
Pemulasaraan Jenazah 4. Persyaratan Bangunan Kamar
Jenazah
5. Pengelolaan Jenazah dengan
Penyakit Menular (COVID-19)
POKOK BAHASAN

1. Pengertian Pemulasaraan Jenazah


2. Prinsip Pemulasaraan Jenazah
3. Prinsip PPI dalam Pemulasaraan
Jenazah
4. Persyaratan Bangunan Kamar
Jenazah
5. Pengelolaan Jenazah dengan Penyakit
Menular (Covid-19)
PENDAHULUAN

➔ Kamar jenazah merupakan sumber infeksi yang potensial tidak hanya


untuk ahli patologi aotopsi tapi juga untuk pengunjung dan petugas
pemulasaran jenazah
➔ Beberapa studi telah melaporkan bahwa dengan kehidupan
mikroorganisme patogenik tertentu akan dilepaskan dari tubuh, jika tidak
diwaspadai dapat menular pada seseorang yang menangani jenazah
tersebut
➔ Hasil penelitian di laboratorium klinik di Britania Raya tahun 1970 – 1989
menunjukan bahwa tingginya angka Laboratory Aquired Infection
personel yang bertugas terjangkit infeksi blood borne virus HIV
Pengertian dan Tujuan

Pengertian
Pemulasaraan Jenazah adalah proses yang meliputi kegiatan
memandikan, mengkafani, mensholatkan, sebelum jenazah
dibawa ke rumah duka atau pemakaman jenazah

Tujuan
Mengetahui tata cara perawatan jenazah sesuai agama dan
kepercayaan masing dan memahami faktor resiko penularan
penyakit
PRINSIP PEMULASARAAN
JENAZAH

1. Selalu menerapkan Kewaspadaan Isolasi


(memperlakukan setiap resiko kontaminasi darah, produk
darah dan cairan tubuh serta jaringan tubuh manusia
sebagai bahan infeksius)
2. Tanpa mengabaikan budaya dan agama yang dianut
keluarga
3. Tindakan petugas yang memahami Pencegahan &
Pengendalian Infeksi mampu mencegah
penularan/transmisi
PRINSIP PPI PADA PEMULASARAAN
JENAZAH

➔ Tidak terjadi transmisi (Penularan) terhadap petugas


yang melakukan perawatan jenazah, keluarga dan
lingkungan sekitar
➔ Segala sesuatu yang keluar dari tubuh jenazah
(kencing, darah, kotoran dll) bisa mengandung
mikroorganisme sehingga menjadi sumber penularan
➔ Penerapan Kewaspadaan Isolasi :
* Kewaspadaan Standar
* Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi
KEWASPADAAN ISOLASI DI KAMAR
JENAZAH
KEWASPADAAN STANDAR

Pengelolaan Kesehatan
Kebersihan Limbah /Alat Petugas
Tangan bekaspakai

Pemakaian
Pengelolaan
APD
Lingkungan

Pengelolaan Praktik
Linen Penyuntikan
yang aman
KEWASPADAAN ISOLASI DI KAMAR
JENAZAH
KEWASPADAAN TRANSMISI
PENGGUNAAN APD
PELAKSANAN SOP PADA KEGIATAN
PEMULASARAAN JENAZAH

1. Petugas ruangan memberitahukan kepada petugas kamar jenazah bahwa pasien meninggal
adalah penderita penyakit menular
2. Pastikan petugas yang akan memandikan jenazah TIDAK ada perlukaan pada tubuhnya .
Jika didapatkan luka terbuka atau borok pada tangan atau kaki, petugas tidak boleh
memandikan jenazah.
3. Kenakan gaun pelindung.
4. Kenakan sepatu boot dari karet.
5. Kenakan celemek plastik.
6. Kenakan masker pelindung mulut dan hidung.
7. Kenakan kacamata pelindung.
8. Kenakan sarung tangan karet.
9. Setelah jenazah selesai dimandikan, siram meja tempat memandikan jenazah dengan
larutan klorin 0,5%, lalu bilas dengan air mengalir.
LANJUTAN……………….

9. Lepaskan sarung tangan karet dan masukkan dalam larutan klorin 0,5%
10. Lakukan Kebersihan tangan
11. Lepaskan kacamata pelindung, lalu rendam dalam larutan klorin 0,5%.
12. Lepaskan masker pelindung, buang ke tempat sampah infeksius
13. Lepaskan celemek plastik, buang ke tempat sampah medis.
14. Lepaskan gaun pelindung, rendam pada larutan klorin 0,5%.
15. Rendam bagian luar sepatu pada lautan klorin 0,5%, bilas dengan
air bersih lalu lepaskan sepatu dan letakkan di tempat semula
16. Lakukan Kebersihan tangan
MONITORING PELAKSNAAN PPI
FORMULIR MONITORING PELAKS ANAAN PPI
DI INS TALAS I KAMAR JENAZAH RS X

NO JE NIS M O NITO RING INDIK AT O R YA T IDAK NA

1 Kebersiha n R uangan dan 1. Ada Alur masuk da n keluar jenazah


peralatan 2. Lantai bersih, tidak licin
3. Permukaan tidak berdebu
4. T idak ada lawa lawa
5. T empat sampah tertutup
6. W astafel cuci tangan selalu bersih da n
bebas dari peralatan
7. Dilakukan general cleaning segera setelah
proses perawatan jenazah
8. Keranda selalu bersih da n tida k berkarat
9. Penutup keranda bersih
10. M obil jenazah bersih
11. M obil jenazah dibersihka n setiap habis
pakai
2 Fasilitas 1. T ersedia APD lengkap ( sarung tangan,
masker, tutup kepala, goggles,
gawn/celem ek, sepatu )
2. Alat cuci tangan lengkap di ruangan
( wastafel, sabun antiseptic, handtowel )
dan handrub
3. Peralatan medis tersusun rapi dilemari
4. Ada monitor Freezer jenazah
5. T ersedia handrub di mobil jenazah
6. T ersedia Spillkit di mobil jenazah
7. T empat sampah imfeksius da n non
infeksius dan safety box
8. T empat linen kotor
PERSYARATAN BANGUNAN KAMAR
JENAZAH
➔ Area tertutup
➔ Jalur jenazah : berdinding keramik, berlantai tidak berpori,
memiliki sistim pembuangan limbah, sistem sirkulasi udara,
sistem mesin pendingin
➔ Jalur masuk keluar jenazah menggunakan pintu Ganda dan
jalur pintu masuk dalam dan luar
➔ Jalur petugas terpisah : Ruang kamar mandi & WC, ruang
ganti pakaian dilengkapi dengan Antiseptik Footbath, tempat
cuci tangan
➔ Tersedia sarana : lemari Alat, Meja Jenazah, Air bersih dan
mengalir, Lemari pendingin, Meja Periksa Organ
➔ Ruang terpisah antara jenazah Infeksius dan Non Infeksius
PRASARANA KAMAR JENAZAH

FREEZER JENAZAH DAN


KARTU MONITORING
P R A S A R A N A F O R E N S IK / B E D A H M AYA T

atih an IP C N _ h ip p ii.d o c.file_ 2 0 2 0


Pamulasaran Jenazah Pasien Covid-19 di
berlakukan pada beberapa kasus berikut:

• Jenazah dari dalam rumah sakit dengan diagnosis ISPA,


ISPB, pneumonia, AR- DS(Acute Respiratory Distress
1 Syndrome) dengan atau tanpa keterangan kontak dengan
penderita COVID-19 yang mengalami perburukan kondisi
dengan cepat
• Jenazah Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dari dalam rumah
2 sakit sebelum keluar hasil swab

• Jenazah dari luar rumah sakit, yang memiliki riwayat


yang termasuk ke dalam Orang Dalam Pengawasan
3 (ODP) atau Pasien Dengan Pemantauan (PDP). Hal ini
termasuk pasien DOA (Death on Arrival) rujukan dari
rumah sakit lain
PPI PADA PENGELOLAAN JENAZAH PENYAKIT
MENULAR (COVID-1)

1. Petugas pamulasaran jenazah minimal empat orang dan tenaga


dekontaminasi ruang jenazah, kantong jenazah dan peti jenazah
minimal satu orang
2. Memberikan penjelasan kepada pihak keluarga tentang penanganan
khusus bagi jenazah yang meninggal dengan penyakit menular, apa
yang akan dilakukan terhadap jenazah, sangat tidak dianjurkan
apabila ada keluarga yang ingin melihat jenazah untuk terakhir
kalinya, akan tetapi dapat menggunakan media komunikasi digital
3. Tidak mengabaikan budaya dan agama yang dianut keluarga
4. Jenazah tidak boleh dibalsem atau disuntik pengawet
5. Jika akan diotopsi dilakukan oleh petugas khusus, jika diijinkan oleh
keluarga dan Direktur Rumah Sakit
6. Pemulasaraan jenazah di ruang isolasi
LANJUTAN………….
7. Jenazah hendaknya diantar oleh mobil jenazah khusus.
8. Luka dan bekas suntikan atau semua lubang-lubang tubuh, ditutup
dengan kapas/kasa absorben dan diplester kedap air dilakukan
desinfeksi
9. Jenazah harus terbungkus seluruhnya dalam kantong jenazah yang
tidak mudah tembus sebelum dipindahkan ke kamar jenazah
10. Badan jenazah harus bersih dan kering
11. Jangan ada kebocoran cairan tubuh
12. WHO→Tidak memandikan jenazah,untuk menghindari penyebaran
virus
13. Jenazah sebaiknya tidak lebih dari 4 (empat) jam disemayamkan di
pemulasaraan jenazah. Perlakuan ini juga diperuntukkan bagi
jenazah dengan status PDP yang belum mendapatkan hasil
pemeriksaan laboratorium COVID-19
LANJUTAN………….

14. Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka lagi.

15. Jika keluarga pasien ingin melihat jenazah, diijinkan untuk


melakukannya sebelum jenazah dimasukkan ke dalam
kantong jenazah dengan menggunakan APD
16. Setelah dimasukkan di peti jenazah, tidak boleh di buka
kembali untuk meminimalkan transmisi.
17. Perlindungan Kesehatan Masyarakat➔Pencegahan
Penularan➔apa yang harus dilakukan keluarga atau
pelayat (masker, jaga jarak) ➔ turut saat pemakaman dari
jarak jauh
Table 1. Use of personal protective equipment in the mortuary
management of COVID-19 bodies

Procedure Hand Disposible Medical Respirator Long Sleeve Face shield or Rubber Apron
Hygiene gloves Mask (N-95 or gown google Gloves
similar)

Packing and Yes Yes Yes


transport of the
body

Mortuary care Yes Yes Yes Yes Yes

Autopsy Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes

Religious Yes Yes Yes OR Apron Yes


observation – care
of body by family
members

Infection Prevention and Control for the safe Management of Dead Body in the Context of Covid -19. 24
March 2020.
APD SAAT TRANSPORTASI PASIEN
DENGAN AMBULANS

Transport pasien curiga COVID-19 ke RS rujukan


Petugas kesehatan
1. Masker bedah
2. Gaun / Gown
3. Sarung tangan
4. Pelindung mata
5. Pelindung kepala
6. Sepatu pelindung

Driver
Hanya bertugas sebagai driver pada proses transport pasien curiga COVID-19 dan
area driver terpisah dengan area pasien
1. Menjaga jarak minimal 1 m
2. Menggunakan masker bedah
APD PADA PENANGANAN JENAZAH
PASIEN COVID-19
APD minimum pada saat tidak dilakukan otopsi
➔ Pelindung kaki (sepatu boots)
➔ Penutup kepala
➔ Gaun yang bersih, lengan panjang dan tahan air untuk melindungi kulit dan
baju, Apron plastik
➔ Kaca Mata Pelindung / Goggle atau Face Shield
➔ Masker Bedah
➔ Sarung tangan:
a. Sarung tangan on steril (nitrile gloves) saat menangani material yang
berpotensi infeksius
b. Jika pada petugas terdapat luka di kulit, setelah sarung tangan non steril (nitrile
gloves) kenakan sarung tangan rumah tangga
LANJUTAN………..
APD minimum pada saat dilakukan otopsi
➔ Pelindung Kaki/Sepatu boots Sepatu pelindung digunakan secara rutin.
➔ Penutup kepala digunakan secara rutin.
➔ Gaun yang bersih, lengan panjang dan tahan air untuk melindungi kulit
dan baju
➔ Apron tahan air
➔ Masker N95 sekali pakai atau yang lebih tinggi :Powered, air-purifying
respirators (PAPRs) dengan HEPA filters dapat disediakan untuk
meningkatkam keamanan petugas selama melakukan prosedur otopsi
lebih dalam
➔ Kaca Mata Pelindung/Goggle atau Face Shield
➔ Sarung Tangan bedah dua lapis / dobel yang disisipkan dengan lapisan
sarung tangan yang tahan goresan pisau
➔ Lepaskan APD secara hati-hati untuk menghindari kontaminasi terhadap diri
sendiri
➔ APD setelah dilepas, dibuang di tempat sampah infeksisus
Pengendalian dan Pembersihan Lingkungan

Kamar jenazah harus tetap bersih dan berventilasi baik


Desinfeksi permukaan benda dan instrumen
Peralatan yang digunakan untuk pemulasaraan harus segera dibersihkan dan
didesinfeksi

Pencahayaan harus cukup.


Peralatan dan furnitur harus terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan
didesinfeksi
Permukaan lingkungan tempat mempersiapkan jenasah agar segera dicuci
dengan sabun
atau cairan deterjen, dan sesudahnya didesinfeksi dengan sodium hipoklorit
0,5%, atau etanol 70% setidaknya 1 menit.

Petugas
•. yang melakukan desinfeksi lingkungan menggunakan APD
Desinfeksi dilakukan pada daerah-daerah yang terpapar sebagai
berikut: meja periksa dan tulis, kursi, keyboard komputer, handle
pintu, lantai, dinding ruangan, brankar jenazah, tombol lift, mobil
jenazah bagian dalam
KESIMPULAN
1. Pemulasaraan Jenazah harus menerapkan prinsip
pencegahan dan pengendalian infeksi
2. Tersedianya sarana dan prasarana di instalasi
pemulasaraan Jenazah dalam menunjang
pelaksanaan pemulasaraan jenazah
3. Dengan penerapan kewaspadaan standar dan
transmisi pada pemulasaraan jenazah dapat
mencegah terjadinya transmisi/penularan penyakit dari
jenazah ke petugas, lingkungan, keluarga, pengunjung
dan masyarakat pada umumnya

Anda mungkin juga menyukai