Anda di halaman 1dari 20

TROMBOSITOSIS

ESENSIAL
NUR FITRIANY LIHAWA
11120192076
Pendahuluan
Pendahuluan
Trombositosis esensial merupakan anggota dari kelompok
gangguan mieloproliferatif. Schafer Al menggabungkan
trombositosis esensial dengan gangguan mieloproliferatif
lainnya dengan istilah trombositosis klonal. Yang termasuk
trombositosis klonal adalah trombositosis esensial,
polisitemia primer dan mielofibrosis.
Epidemiologi
EPIDEMIOLOGI
Trombositosis esensial diperkirakan
terdapat pada 400 dari 1.000.000 populasi
• Hampir semua pasien
trombositosis esensial
berusia lebih dari 50
tahun
• Prevalensi
trombositosis pada
perempuan lebih
banyak dari pria
(39% : 61 %)
Patofisiologi
PATOFISIOLOGI
Dalam keadaan normal, pengaturan
Pada trombositosis reaktif, penyakit
produksi trombosit dan megakariosit
01 di sumsum tulang melibatkan
pengikatan trombopoietin bebas di
02 dasarnya akan merangsang
peningkatan sintesis trombopetin
dengan mediator berbagai sitokin
plasma dengan megakariosit. Hal
diantaranya interleukin-6 yang
inilah yang merangsang aktifnya
selanjutnya akan meningkatkan
megakariositopoetik memproduksi
aktivitas megakariositopoetik
trombosit
memproduksi trombosit.

Pada trombositosis klonal,terdapat

03 gangguan peningkatan trombopoetin


terhadap trombosit dan megakariosit
abnormal, sehingga terdapat
peningkatan trombopoetin bebas di
plasma. Megakariosit menjadi
hipersensitif terhadap aksi
trombopoetin yang menyebabkan
peningkatan megakariositopoetik
dan produksi trombosit
PATOFISIOLOGI
Beberapa patofisiologi pasien trombositosis esensial:

1
Adanya bukti perubahan 3
endovaskular pada pasien dengan Perubahan genetika berperan
eritromelalgia. Perubahan ini penting dalam regulasi ekspresi
meliputi pembengkakan vaskular trombopoetin
dengan penyempitan lumen
A
Perubahan arsitektur dan fungsi
2 B D 4
Terdapat hubungan terbalik antara
trombosit yang meliputi
heterogenitas ukuran, perubahan
C peningkatan jumlah trombosit
dengan faktor von Willerbrand
ultrastuktur, peningkatan jumlah multimers.
protein spesifik trombosit,
peningkatan tromboksan dan
ekspresi epitop pada permukaan
trombosit
Hemoragis dapat terjadi melalui beberapa mekanisme:

1 2 3 4
Abnormalitas fungsi Trombosis dengan infark Konsumsi Faktor Peningkatan jumlah
trombosit yang mengalami ulserasi. koagulasi trombosit yang
menyebabkan produksi
berlebihan prostasiklin
yang akan menekan
pelepasan graul trombosit
dan agregasi
Gambaran Klinis
GAMBARAN KLINIS
1/3 pasien trombositosis esensial mempunyai gambaran klinis yang silent

Lesi Oklusi Vaskular Lesi Trombotik  erotromelalgia dan


- Episode iskemia transient pada retina trombosis mikrosirkulasi
dan susunan saraf pusat Eritromelalgia  tanda patognomonis pada
- Sekunder dari penurunan aliran darah trombositosis esensial yang dimulai
dengan manifestasi angina pektoris, dengan acroparesthesis.
infark miokard akut, strok dan trombosis
vena dalam Perdarahan ringan
- Ekimosis superfisial  ekstremitas
- Perdarahan spontan  epistaksis,
Trombositosis mikrosirkulasi
ginggiva ataupun perdarahan ringan pada
Lesi pada arteri dan arteriol  gastrointestinal/genitourinarius
gejala iskemia yang transient
seperti gangguan visus, Gangren pada jari kaki dengan pulsasi
claudicatio intermittent, dan infark arteri perifer masih baik
pada jari. Splenomegali  70 % pasien
Hipertensi  30% pasien
Diagnosis
DIAGNOSIS

3
1
Tidak ditemukan sindrom
Hitung trombosit >
mielodisplasia atau
450.000 ul (dikonfirmasi
gangguan
lebih dari 1 kali).
mieloproliferatif lainnya

2 4
Tidak ditemukan Sumsum tulang dengan
penyebab lain hiperplasia
peningkatan hitung megakariositik dan
trombosit fibrosis 1/3 bagian

Kriteria Tambahan:
- Splenomegali
- Invitro: pembentukan koloni
megakariositik spontan
Diagnosis Banding
DIAGNOSIS BANDING
Tabel 1 Diagnosis Banding Trombositosis Klonal dan Trombositosis Reaktif
Trombositosis Klonal Trombositosis Reaktif
Penyakit dasar Tidak ada Sering
Iskemia digital/serebrovaskuler Karakteristik Tidak ada
Trombosis arteri/vena besar Risiko tinggi Tidak ada
Hemoragis Risiko tinggi Tidak ada
Splenomegali Ya, sekitar 40% Tidak ada
Gambaran darah tepi Trombosit raksasa Trombosit normal
Fungsi trombosit Mungkin abnormal Normal
- Meningkat
- Giant, displastic forms with
Gambaran Sumsum Tulang
increase ploydy associated - Meningkat
- Jumlah
with larges masses of platelet - Normal
- Morfologi
debris
DIAGNOSIS BANDING
Tabel 2 Perbedaan Karakteristik Penyakit Mieloproliferatif Kronik
Trombositosis
Polisitemia Vera Mielofibrosis Idiopatik
Esensial
Hemoglobin Normal / ↓ ↑↑↑ ↓
Leukosit (x105/l) Bervariasi 12 – 25 Bervariasi
Trombosit (109 /l) 600-250 450-800 450-1000
Eritrosit berinti Jarang Jarang Umum
Alkali fosfatase leukosit Normal Biasanya ↑ Normal - ↑↑
Hiperseluler Hiperselular
Sumsum tulang Fibrosis, dry tap
Megakariosit ↑↑↑ Cadangan Fe ↑
Fibroblast (-) - ↑↑ (-) - ↑ ↑↑↑ - ↑↑
Splenomegali (%) 40% - 50% 80 % 80% - 99%
Transformasi blastik (%) 5% 10 – 15 % 5% - 20%
Tes fungsi platelet Masa eritrosit ↑
Pemeriksaan khusus Marrow imaging
abnormal Eritropoetin ↓
Penatalaksanaan
PENATALAKSANAAN
Hidroksiurea

Anagrelid
Hidroksiurea tidak
hanya efektif dalam
Interferon alfa mengurangi jumlah
Menghambat
trombosit tetapi juga
proliferasi dan
dalam mengurangi
Aspirin Dibatasi akibat diferensiasi
risiko timbulntya
beratnya efek megakariosit.
samping yang
trombosis.
Dosis: 2 mg/hari
ditimbulkannya. Dosis : 15 mg/kgbb
(2-4 dosis) dan
Sebagai terapi Pada ibu hamil, Efek Samping:
dapat ditingkatkan
adjungtive, pasien merupakan pilihan anemia, netropenia,
0,5 mg/hari setiap
trombositosis pertama, karena ulkus pada
7 hari. Dosis
esensial dengan anagrelid dan kaki/mulut dan lesi
maksimal: 10
trombosis rekuren hidroksiurea pada kulit (jarang)
menyebabkan efek mg/hari
teratogenik dapat Efek samping:
melewati plasenta retensi cairan,
Dosis: 3.000.000 iu palpitasi, dan
setiap hari aritmia.
PENATALAKSANAAN

Pasien dengan risiko tinggi  pasien


Pengobatan terhadap faktor
01 risiko kardiovaskular lainnya
Merokok, hipertensi,
02 dengan riwayat trombosis atau
usia > 60 tahun atau hitung
trombosit > 1500X109/l
hiperkolestrolemia dan obesitas Aspirin dosis rendah + hydroxyurea
(anagrelide atau interferon alfa
sebagai pilihan kedua)

Pasien dengan resiko menengah yakni


pasien usia 40-60 tahun dan tidak Pasien dengan risiko rendah yakni

03 didapatkan gambaran risiko tinggi


Aspirin dosis rendah dan
pertimbangan terapi cytoreductive
04 pasien dengan usia < 40 tahun dan
tanpa resiko tinggi

jika didapatkan faktor risiko Aspirin dosis rendah


kardiovaskular
Thank you

Anda mungkin juga menyukai