Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN

PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN LINGKUNGAN FISIK


DI RSUD LABUANG BAJI

Disusun Oleh : HARSLAWATI, ST


Jabatan : Sanitarian Muda
Pangkat / Golongan : Pengatur Tk I/III d

TAHUN 2020
PENGANTAR

Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan mempunyai


kewajiban utama meningkatkan kesehatan bagi masyarakat dan memberikan
kenyamanan bagi pasien, petugas rumah sakit dan pengunjung rumah sakit.
Sebagai instansi pelayanan kesehatan yang memenuhi kualitas lingkungan
baik maka di perlukan adanya pemantauan dari semua aspek lingkungan,
salah satunya adalah Pemantauan dan Pengawasan Lingkungan Fisik Rumah
Sakit.

Pemantauan dan Pengawasan Lingkungan Fisik merupakan salah satu


persyaratan kesehatan yang harus terpenuhi dalam pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit yang bertujuan untuk menciptakan rumah sakit yang aman,
nyaman dan sehat. Jika kualitas udara ruang rumah sakit tidak memenuhi
persyaratan kesehatan maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan baik
terhadap pasien, tenaga yang bekerja di rumah sakit maupun bagi pengunjung
rumah sakit.

Dalam rangka mewujudkan rumah sakit yang aman, nyaman dan sehat
maka perlu dilakukan Pemantauan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan Fisik
secara rutin yang meliputi pemeriksaan suhu, kelembaban, pencahayaan dan
kebisingan ruang .

Untuk menunjang kegiatan Pemantauan dan Pengawasan Lingkungan


Fisik Rumah Sakit maka diperlukan suatu pedoman/panduan sehingga program
Pemantauan dan Pengawasan Lingkungan Fisik Rumah Sakit dapat berjalan
sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan

Yogyakarta,

Penyusun
I. PENGERTIAN
Lingkungan fisik di tempat kerja merupakan salah satu unsur penting dalam
menunjang kenyamanan dan produktifitas pekerja. Gangguan kesehatan
dapat timbul akibat lingkungan fisik yang buruk, oleh karena itu lingkungan
rumah sakit yang nyaman sangat di butuhkan baik terhadap pasien,
petugas rumah sakit maupun pengunjung rumah sakit.
Dalam rangka meminimalkan gangguan kesehatan yang di timbulkan oleh
kualitas lingkungan fisik yang buruk maka di perlukan adanya pemantauan
dan pengukuran kualitas udara ruang secara rutin di rumah sakit .
Adapun pengertian yang berkaitan dengan Pemantauan Kualitas lingkungan
fisik dalam hal ini kualitas udara ruang adalah sebagai berikut :
1. Pemantauan kualitas lingkungan fisik rumah sakit adalah kegiatan
pemeriksaan dan pemeliharaan lingkungan rumah sakit yang sehat
sesuai dengan standar dan persyaratan yang meliputi pemeriksaan suhu,
kelembaban, pencahayaan dan kebisingan.
2. Suhu ruang merupakan keadaan tekanan panas atau dinginnya suatu
ruang tertentu yang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya bahan
dan struktur bangunan, kondisi geografis dan kepadatan hunian dalam
suatu ruang.
3. Kelembaban udara ruang adalah Jumlah kandungan uap air yang ada
dalam udara dalam suatu ruang. Kandungan uap air di udara berubah-
ubah bergantung pada suhu dalam suatu ruang. Makin tinggi suhu makin
banyak kandungan uap airnya
4. Pencahayaan ruang merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan
keadaan lingkungan yang aman dan nyaman. Ada dua sumber
pencahayaan yakni Pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.
Pencahayaan alami merupakan pencahayaan yang berasal dari sinar
matahari sedangkan pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang
dihasilkan oleh sumber cahaya selain dari sinar matahari. Pencahayaan
buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh
pencahayaan alami.
5. Kebisingan ruang merupakan bunyi atau suara yang tidak dikehendaki
dalam suatu ruang yang bersifat mengganggu pendengaran dan dapat
menimbulkan ketidak nyamanan.

II. TUJUAN :
1. Untuk melindungi dan memberikan kenyamanan terhadap pasien,
Petugas kesehatan dan Pengunjung rumah sakit dalam beraktifitas di
lingkungan rumah sakit.
2. Penghawaan ruangan dapat terkontrol dengan melakukan pengukuran
suhu dan kelembaban
3. Mendukung proses pemulihan kesehatan pasien rumah sakit

III. DASAR HUKUM


1. Undang-undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 1335/MENKES/SK/X/2002 tentang
Standar Operasional Pengambilan dan Pengukuran Sampel Kualitas
Udara Ruangan Rumah Sakit.

IV. KEBIJAKAN
1. Pemantauan kualitas udara ruang harus selalu rutin di lakukan di setiap
unit kerja di lingkungan rumah sakit
2. Melakukan evaluasi dan intervensi maupun berkala agar kualitas fisik
dan udara ruangan dapat terkendali secara baik
3. Menyusun dan menetapkan Standar Operasional Prosedur Pemantauan
dan Pemeriksaan Lingkungan Fisik di Rumah Sakit.

V. PROSES PEMANTAUAN DAN PEMERIKSAAN LINGKUNGAN FISIK


Proses Pemantauan dan Pemeriksaan Lingkungan Fisik yang meliputi
Pemeriksaan/pengukuran Suhu, Kelembaban, Pencahayaan dan Kebisingan
ruang di mulai dari Tahap Pembuatan jadwal lokasi, Tahap Persiapan dan
Tahap Pemeriksaan .
Adapun tahap-tahap tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut :
1. Tahap Pembuatan Jadwal dan titik Lokasi Pemantauan & Pemeriksaan
Lingkungan Fisik.
Berdasarkan Standar Operasional Pengambilan dan Pengukuran Sampel
Kualitas Udara Ruangan Rumah Sakit menurut Keputusan Menteri
Kesehatan RI no. 1335/MENKES/SK/X/2002 bahwa pemantauan dan
pemeriksaan lingkungan fisik dilakukan pada beberapa unit / lokasi tertentu
yang ada di lingkungan Rumah Sakit dan dilakukan setiap 6 bulan sekali.

Adapun lokasi-lokasi terbagi sebagai berikut :


a. Lokasi Pengukuran suhu dan Kelembaban :
- Ruang Operasi
- Ruang bersalin
- Ruang Pemulihan /Perawatan Pasien
- Ruang Observasi
- Ruang Perawatan bayi
- Ruang Perawatan Prematur
- Ruang ICU.

b. Lokasi Pengukuran Pencahayaan :


- Ruang Perawatan Pasien
- Ruang Operasi
- Ruang Anestesi dan Ruang pemulihan
- Ruang endoscopy dan Laboratorium
- Ruang x-Ray
- Koridor
- Tangga
- Kantor dan Loby
- Ruang Alat/Gudang
- Ruang Farmasi
- Dapur
- Ruang cuci
- Toilet
- Ruang isolasi Khusus penyakit tetanus

c. Lokasi Pengukuran Kebisingan :


- Ruang Perawatan Pasien
- Ruang Isolasi
- Ruang radiologi
- Ruang Operasi
- Ruang Poliklinik/ poli Gigi
- Bengekl
- Laboratorium
- Ruang cuci
- Dapur
- Ruang Boiler
- Ruang Tunggu

Dengan banyaknya ruang / unit yang ada di rumah sakit sehingga perlu
adanya jadwal tersusun agar pemantauan dan pemeriksaan lingkungan
fisik dapat terpenuhi setiap 6 bulan sekali pada masing-masing ruang/unit
yang telah ditentukan.

2. Tahap Persiapan .
a. Petugas ISLRS mempersiapkan peralatan untuk Pemantauan dan
Pemeriksaan Lingkungan Fisik berupa pemeriksaan suhu, kelembaban,
pencahayaan dan kebisingan ruang.
Adapun peralatan yang di gunakan yaitu :
- Sling Psychrometer adalah alat untuk mengukur suhu dan
kelembaban ruang
- Lux Meter adalah alat untuk mengukur pencahayaan ruang
- Sound Level Meter adalah alat untuk mengukur kebisingan ruang
- Tabel alat
- Penunjuk waktu
- Alat tulis
b. Petugas ISLRS menentukan ruangan-ruangan dan titik pemeriksaan.
Penentuan titik lokasi untuk pemeriksaan berdasarkan pada jadwal yang
telah di buat setiap awal tahun sehingga dapat terlaksana setiap 6 bulan
sekali sesuai jadwal
Kemudian jumlah titik pengukuran pada lokasi pemeriksaan minimal
10% dari jumlah masing-masing ruang yang ada.
c. Petugas ISLRS memberitahu petugas / penanggung jawab ruangan
yang ruangannya akan dilakukan pemeriksaan.

3. Tahap Pemeriksaan :
a. Pemeriksaan / Pengukuran Suhu dan Kelembaban :

Waktu pengukuran suhu dilakukan pada siang hari, khusus untuk ruang
operasi dan ICU harus diperiksa pada saat sebelum di pergunakan.
Alat pengukuran: Sling Psychrometer

Adapun tahap pengukuran suhu & kelembaban sebagai berikut :


- Petugas membasahi kain/sumbu pada termometer suhu basah
dengan cara mengisi tabung dengan air pada thermometer suhu
basah.
- Petugas memutar alat selama 15-20 detik dengan tangan sambil
mengelilingi ruangan yang akan diukur.
- Petugas mengamati suhu kering dan mencatat dibuku pemeriksaan
- Petugas mengamati suhu basah dan mencatat dibukti pemeriksaan
- Petugas menghitung selisih antara suhu kering dan suhu basah.
- Petugas mengambil tabel untuk menentukan hasil kelembaban
dengan cara melihat hasil suhu kering pada kolom vertikal (dry bulb)
kemudian ditarik garis ke arah kanan sebesar selisih suhu kering dan
suhu basah. Hasil yang didapat merupakan kelembaban ruangan.
- Petugas mencatat kondisi lingkungan yang ada (kipas angin, AC,
ventilasi) serta waktunya..
- Petugas mencatat hasil pengukuran kelembaban pada buku catatan
Pengukuran Parameter Lingkungan Fisik

b. Pemeriksaan / Pengukuran Pencahayaan :


Waktu pengukuran dilakukan pada siang hari kecuali untuk koridor dapat
dilakukan pada malam hari. Untuk ruang perawatan pengukuran
dilakukan baik pada saat pasien sedang tidur maupun tidak tidur
Alat pengukuran : Lux Meter
Adapun tahap pengukuran pencahayaan adalah sebagai berikut :
- Petugas menempatkan alat lux meter pada obyek-obyek kerja (bed
pasien, meja operasi, meja petugas dan tempat kegiatan lainnya)

 Ruang Perawatan Pasien :


Letakan alat diatas tempat tidur yang terjauh dari sumber cahaya
 Ruang Operasi :
Letakan alat diatas meja operasi
 Ruang lainnya :
Letakan alat dimana terdapat kegiatan,(Meja tulis, meja komputer dll)
- Pengukuran dilakukan sampai menunjukan angka stabil
- Petugas mencatat hasilnya pada buku catatan pengukuran parameter
lingkungan fisik dan mencatat pula kondisi lingkungan sekitar (lampu
mati / hidup, keadaan cuaca) serta waktu pemeriksaan.

c. Pemeriksaan / Pengukuran Kebisingan :


Waktu pengukuran dilakukan pada saat jam kerja, kecuali pada ruang
perawatan dan isolasi di luar jam kunjungan
Alat : Sound Level Meter

Adapun tahap pengukuran kebisingan adalah sebagai berikut :


- Petugas ISLRS memegang sound level meter setinggi ± 1 meter atau
tepat dimana petugas biasa bertugas / pasien berbaring
- Petugas ISLRS mengarahkan alat SLM ke sumber bising.
- Petugas mengatur waktu pemeriksaan selama 5-10 menit
- Petugas ISLRS mencatat hasil pengukuran yang tertera pada layar
SLM (Dibaca langsung pada alat dengan menekan tombol mode atau
dari hasil pencatatan manual yang dilakukan setiap 5 detik selama 5
menit kemudian dirata-ratakan
- Petugas mencatat kondisi lingkungan yang ada disekitarnya
(sibuk/tidak, sumber bising hidup/mati)

VI. PELAPORAN DAN EVALUASI


Pelaporan dan evaluasi hasil kegiatan pemantauan pemeriksaan lingkungan
fisik berupa pengukuran suhu, kelembaban, pencahayaan dan kebisingan
secara internal dilakukan setiap bulan sesuai jadwal yang telah di tentukan
dan setiap 6 bulan sekali yang tertuang di dalam laporan tahunan.
8

Anda mungkin juga menyukai