Anda di halaman 1dari 28

PEMANTAUAN LINGKUNGAN FISIK

PUSKESMAS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit
Halaman
:
:1/2

UPT Puskesmas HARTITO, SKM.,S.T.


Talang Tinggi NIP. 19757171996021004
1. Pengertian Pemantauan lingkungan fisik puskesmas merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk memastikan lingkungan fisik dalam kondisi
bersih pada ruangan, gedung dan halaman dalam keadaan siap
untuk digunakan, hygienis dan nyaman.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah pemantauan
lingkungan fisik puskesmas.
3. Kebijakan SK. Kepala Puskesmas No.
tentang Penanggung Jawab Pengelolaan Keamanan Lingkungan
Fisik UPT Puskesmas Talang Tinggi.
4. Referensi Pedoman Pemantauan, pemeliharaan, perbaikan sarana dan
peralatan UPT Puskesmas Talang Tinggi.
5. Prosedur/ A. Persiapan alat dan bahan, yaitu alat tulis dan kertas.
Langkah-langkah B. Petugas yang melaksanakan :
1. Petugas Sanitarian
2. Petugas kebersihan
3. Koordinator unit
C. Langkah – langkah :
1. Prtugas memantau semua ruangan,
2. Petugas membuat jadwal pemantauan sesuai identifikasi
lingkungan kerja,
3. Petugas mengkoordinasikan dengan bagian ruangan
gedung,
4. Petugas menginformasikan jadwal ke petugas terkait.
5. Petugas kebersihan/pelaksana kebersihan menerima
informasi jadwal pemantauan lingkungan fisik/kebersihan
ruangan/halaman setiap bulan dari sanitarian dan
melaksanakan kebersihan sesuai jadwal
6. Petugas Koordinator Unit menerima informasi telah
dilaksanakan pemeliharan lingkungan
7. Petugas memantau atau melakukan pengawasan
pelaksanaan pemantauan lingkungan fisik tenaga kerja,
Jika pemantauan lingkungan fisik sudah sesuai maka
menanda tangani checlist pemantauan lingkungan kerja.
8. Petugas meminta untuk pemanatauan dilaksanakan ulang,
jika pemantauan lingkungan fisik tidak sesuai.
6. Bagan Alir
Mulai

Sanitarian memantau semua ruangan, gedung dan halaman

Sanitarian membuat jadwal Dokumen jadwal


pemantauan lingkungan kerja pemantauan
lingkungan kerja

Sanitarian mengkoordinasikan dengan bagian ruangan

Sanitarian menginformasikan jadwal ke petugas


kebersihan
Petugas kebersihan menerima informasi jadwal pemantauan
lingkungan fisik/kebersihan ruangan/halaman dari sanitarian
Petugas kebersihan melaksanakan kebersihan sesuai jadwal

Petugas kebersihan menginformasikan telah melaksanakan


kebersihan kesanitarian

Sanitarian memantau pelaksanaan pemantauan lingkungan fisik


tempat kerja

Tidak Sanitarian memberitahu


petugas kebersihan untuk
Ya dibersihkan ulang
Ya
Dokumen check list
Sanitarian menandatangani pemantauan lingkungan
check list pemantauan kerja
lingkungan kerja

7. Hal - Hal Yang Kondisi sarana dan peralatan yang ada di puskesmas.
Perlu Diperhatikan
8. Unit Terkait Petugas Keamanan, Tim Mutu , dan sanitarian
9. Dokumen Terkait Lembar pendokumentasian kegiatan dan Lembar instrumen
penilaian pemantauan lingkungan fisik puskesmas

10. Rekaman Historis

No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai


diubah diberlakukan
PEMELIHARAAN DAN PEMANTAUAN
INSTALASI LISTRIK, AIR, VENTILASI,
GAS DAN SISTEM LAIN
No. Dokumen :

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
:
:
Halaman :1/2
UPT Puskesmas HARTITO, SKM.,S.T.
Talang Tinggi NIP. 19757171996021004
1. Pengertian Pemeliharaan dan pemantauan instalasi listrik, air, ventilasi, gas
dan sistem lain merupakan inspeksi terhadap saranan dan
prasarana tersebut dan dilakukan sesuai dengan prosedur dan
jadwal yang telah ditentukan.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeliharaan dan


pemantauan instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistem lain

3. Kebijakan SK. Kepala Puskesmas No.


tentang Penanggung Jawab Pengelolaan Keamanan Lingkungan
Fisik UPT Puskesmas Talang Tinggi.

4. Referensi Pedoman Pemantauan, pemeliharaan, perbaikan sarana dan


peralatan UPT Puskesmas Talang Tinggi.
5. Prosedur/ A. Persiapan alat dan bahan, yaitu alat tulis dan kertas.
Langkah-langkah B. Petugas yang melaksanakan :
1. Petugas Sanitarian
2. Petugas kebersihan
3. Koordinator unit
C. Langkah – langkah :
1. Petugas membuat daftar checlist pemantauan dan
pemeliharaan instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistem
lain.
2. Petugas membuat jadwal pemantauan dan pemeliharaan
instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistem lain.
3. Petugas membuat prosedur perbaikan instalasi listrik, air,
ventilasi, gas dan sistem lain bila terjadi kerusakan
4. Petugas melakukan pemantauan instalasi listrik, air,
ventilasi, gas dan sistem lainnya diseluruh Puskesmas.
5. Petugas mengidentifikasi instalasi listrik, air, ventilasi, gas
dan sistem lain yang memerlukan pemeliharaan dan
perbaikan.
6. Petugas melaporkan hasil pemantauan dan rencana
pemeliharaan /perbaikan kepada Kepala Puskesmas.
7. Petugas menjadwalkan perbaikan instalasi listrik, air,
ventilasi, gas dan sistem lainnya jika diperlukan
6. Bagan Alir -
7. Hal - Hal Yang Kondisi sarana dan peralatan yang ada di puskesmas.
Perlu Diperhatikan
8. Unit Terkait Petugas Keamanan, Tim Mutu , dan sanitarian
9. Dokumen Terkait Lembar pendokumentasian kegiatan dan Lembar instrumen
penilaian pemantauan lingkungan fisik puskesmas

10. Rekaman Historis

No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai


diubah diberlakukan
PENANGANAN KEJADIAN
KEBAKARAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit
Halaman
:
:1/2

UPT Puskesmas HARTITO, SKM.,S.T.


Talang Tinggi NIP. 19757171996021004
1. Pengertian Penanganan kejadian kebakaran merupakan aktivitas yang
dilakukan untuk memastikan adanya proteksi kebakaran sejak dini
agar dapat dicegah atau ditangani dengan cepat, dengan
pengetahuan dan ikut aktif terhadap mitigasi kebakaran untuk
kenyamanan dan keamanan melakukan aktivitas pelayanan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk penanganan
kejadian kebakaran.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.
tentang penanggung jawab keamanan lingkungan fisik puskesmas
4. Referensi Buku petunjuk alat pemadam kebakaran
5. Prosedur/ A. Persiapan alat dan bahan :
Langkah-langkah 1. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
2. Air, Selang Air, Handuk/kain
B. Petugas yang melaksananakan :
1. Sanitarian
2. Koordinator unit
3. Seluruh karyawan
C. Langkah – langkah :
1. Petugas yang melihat kebakaran berteriak mengatakan ada
kebakaran dan tempat terjadi kebakaran
2. Petugas mengevakuasi pasien ke titik evakuasi
3. Petugas memadamkan listrik serta melakukan pemadaman
kebakaran dengan alat yang tersedia /APAR.
4. Petugas menyelamatkan sarana dan prasarana yang bisa
diselamatkan
5. Petugas menghubungi dinas pemadam kebakaran
setempat untuk mendapat pertolongan jika dirasa perlu.
6. Setelah kebakaran bisa diatasi, dibawah koordinasi pihak
Puskesmas pasien dan seluruh peralatan yang ada
dipindahkan ketempat penampungan sementara.
7. Petugas mendata semua kerugian Puskesmas.
6. Baan Alir
Petugas yang melihat kebakaran berteriak mengatakan
ada kebakaran dan tempat terjadi kebakaran

Petugas menyelamatkan pasien dan ditempatkan


pada tempat yang nyaman

Petugas memadamkan listrik serta melakukan


pemadaman kebakaran dengan alat yang tersedia

Petugas menyelamatkan sarana dan prasarana yang bisa


diselamatkan

petugas menghubungi dinas pemadam kebakaran setempat


untuk mendapat pertolongan jika dirasa perlu

Setelah kebakaran bisa diatasi, dibawah koordinasi pihak


Puskesmas pasien dan seluruh peralatan yang ada
dipindahkan ketempat penampungan sementara

Petugas mendata semua kerugian Puskesmas

7. Hal - Hal Yang -


Perlu Diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Penempatan APAR pada ketinggian kurang lebih 1,5 meter
didinding dan peletakannya ditempat yang mudah terlihat.
2. Isi APAR setahun sekali, jika tidak habis dan sudah jatuh tempo
isi APAR bisa digunakan untuk latihan pemadaman sehingga
APAR benar-benar kosong dan diisi kembali.
9. Dokumen Terkait Seluruh unit pelayanan dan sanitasi
10. Rekaman Historis
No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
diubah diberlakukan
PEMANTAUAN, PEMELIHARAAN, PERBAIKAN
SARANA DAN PERALATAN
No. Dokumen :
No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit


Halaman
:
:1/2

UPT Puskesmas HARTITO, SKM.,S.T.


Talang Tinggi NIP. 19757171996021004
1. Pengertian Pemantauan, pemeliharaan, perbaikan sarana dan peralatan merupakan
inspeksi terhadap sarana dan peralatan puskesmas dalam rangka
pemantauan, pemeliharaan, dan perbaikan sarana dan peralatan yang
dilakukan sesuai dengan prosedur dan jadwal yang ditetapkan.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Pemantauan,


pemeliharaan, perbaikan sarana dan peralatan.

3. Kebijakan SK. Kepala Puskesmas No.


tentang Manajemen Keamanan Lingkungan.

4. Referensi Pedoman Pemantauan, pemeliharaan, perbaikan sarana dan peralatan


Puskesmas Batu Bandung.
5. Prosedur/ A. Persiapan alat dan bahan, yaitu alat tulis dan kertas.
Langkah-langkah B. Petugas yang melaksanakan :
C. Langkah – langkah :
1. Petugas membuat daftar ceklis pemantauan, pemeliharaan, dan
perbaikan sarana dan peralatan puskesmas.
2. Petugas membuat jadwal pemantauan, pemeliharaan, dan
perbaikan sarana dan peralatan puskesmas.
3. Petugas membuat prosedur perbaikan sarana dan peralatan bila
terjadi kerusakan.
4. Petugas melakukan pemantauan sarana dan peralatan puskesmas di
semua ruang yang ada di puskesmas.
5. Petugas mencatat kondisi sarana dan peralatan yang rusak untuk
diperbaiki.
6. Petugas mengidentifikasi sarana dan peralatan yang memerlukan
pemeliharaan dan perbaikan.
7. Petugas melaporkan hasil pemantauan dan rencana
pemeliharaan/perbaikan kepada Kepala Puskesmas.
8. Petugas menjadwalkan perbaikan sarana dan peralatan.
9. Petugas melaksanakan perbaikan sarana dan peralatan.
10. Petugas mengevaluasi hasil perbaikan.
11. Petugas melakukan pencatatan hasil perbaikan.
6. Baan Alir -
7. Hal - Hal Yang Kondisi sarana dan peralatan yang ada di puskesmas.
Perlu Diperhatikan
8. Unit Terkait Semua unit kerja yang ada di puskesmas..

9. Dokumen Terkait Lembar pemantauan sarana dan peralatan.


10. Rekaman Historis
No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
diubah diberlakukan
PEMANTAUAN, PEMELIHARAAN, PERBAIKAN
SARANA DAN PERALATAN
No. Dokumen :
No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit


Halaman
:
:1/2

UPT Puskesmas HARTITO, SKM.,S.T.


Talang Tinggi NIP. 19757171996021004
1. Pengertian Pemantauan, pemeliharaan, perbaikan sarana dan peralatan merupakan
inspeksi terhadap sarana dan peralatan puskesmas dalam rangka
pemantauan, pemeliharaan, dan perbaikan sarana dan peralatan yang
dilakukan sesuai dengan prosedur dan jadwal yang ditetapkan.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Pemantauan,


pemeliharaan, perbaikan sarana dan peralatan.

3. Kebijakan SK. Kepala Puskesmas No.


tentang Manajemen Keamanan Lingkungan.

4. Referensi Pedoman Pemantauan, pemeliharaan, perbaikan sarana dan peralatan


Puskesmas Batu Bandung.
5. Prosedur/ D. Persiapan alat dan bahan, yaitu alat tulis dan kertas.
Langkah-langkah E. Petugas yang melaksanakan :
F. Langkah – langkah :
12. Petugas membuat daftar ceklis pemantauan, pemeliharaan, dan
perbaikan sarana dan peralatan puskesmas.
13. Petugas membuat jadwal pemantauan, pemeliharaan, dan
perbaikan sarana dan peralatan puskesmas.
14. Petugas membuat prosedur perbaikan sarana dan peralatan bila
terjadi kerusakan.
15. Petugas melakukan pemantauan sarana dan peralatan puskesmas di
semua ruang yang ada di puskesmas.
16. Petugas mencatat kondisi sarana dan peralatan yang rusak untuk
diperbaiki.
17. Petugas mengidentifikasi sarana dan peralatan yang memerlukan
pemeliharaan dan perbaikan.
18. Petugas melaporkan hasil pemantauan dan rencana
pemeliharaan/perbaikan kepada Kepala Puskesmas.
19. Petugas menjadwalkan perbaikan sarana dan peralatan.
20. Petugas melaksanakan perbaikan sarana dan peralatan.
21. Petugas mengevaluasi hasil perbaikan.
22. Petugas melakukan pencatatan hasil perbaikan.
6. Baan Alir -
7. Hal - Hal Yang Kondisi sarana dan peralatan yang ada di puskesmas.
Perlu Diperhatikan
8. Unit Terkait Semua unit kerja yang ada di puskesmas..

9. Dokumen Terkait Lembar pemantauan sarana dan peralatan.


10. Rekaman Historis
No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
diubah diberlakukan
INVENTARISASI, PENGELOLAAN,
PENYIMPANAN BAHAN BERBAHAYA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit
Halaman
:
:1/2

UPT Puskesmas HARTITO, SKM.,S.T.


Talang Tinggi NIP. 19757171996021004
1. Pengertian 1. Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan,
pencatatan, dan pelaporan.
2. Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan bahan berbahaya adalah
suatu mekanisme mendatanan, menyimpan dan menggunakan
bahan berbahaya.
3. Bahan yang termasuk sebagai bahan berbahaya yaitu limbah B3
Padat dan limbah B3 Cair
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk inventaisasi,
pengelolaan , penyimpanan bahan berbahaya.
3. Kebijakan SK. Kepala UPT Puskesmas Talang Tinggi No.
tentang Inventarisasi, Pengelolaan, Penyimpanan dan Penggunaan
Bahan Berbahaya.

4. Referensi PP RI No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya


dan Beracun

5. Prosedur/ A. Persiapan alat dan bahan :


Langkah-langkah 1. Check list identifikasi limbah berbahaya
2. Berita acara penanganan limbah berbahaya
3. Checklist pemantauan pelaksanaan penanganan limbah
berbahaya
4. Surat kerjasama puskesmas dengan pihak ketiga.
5. Alat tulis dan kertas
A. Petugas yang melaksakan :
1. Petugas sanitarian
2. Unit laboratorium
3. Unit unit pelayanan di Puskesmas
4. Pihak ketiga pengumpul limbah berbahaya.
B. Langkah – langkah :
1. Penanggung jawab Inventarisasi bahan berbahaya
mengundang tim Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan
dan penggunaan bahan berbahaya.
2. Penanggung jawab dan anggota tim menginventarisasi bahan
bahan yang berbahaya yang ada di setiap ruangan.
3. Petugas mengelola bahan berbahaya dengan penggolongan
bahan berbahaya untuk memudahkan pengenalan dan cara
penanganan bahan berbahaya.
4. Petugas menempatkan bahan bahan berbahaya pada tempat
yang telah ditentukan.
5. Petugas menggunakan bahan bahan berbahaya sesuai
dengan peruntukannya.
6. Petugas melakukan pencatatan apabila menggunakan bahan
berbahaya.
7. Petugas meletakan kembali bahan bahan berbahaya yang
telah digunakan pada tempatnya.
8. Petugas melakukan pemantauan secara berkala sekurang
kurangnya 6 bulan sekali.
9. Petugas melakukan pencatatan terhadap bahan bahan
berbahaya yang telah habis masa berlakunya.
10. Petugas melaporkan hasil pengelolaan, penyimpanan dan
penggunaan bahan berbahaya kepada Kepala Puskesmas.
6. Bagan Alir
Mengundang Tim

Pembuatan / Perubahan Dokumenn

Tidak
Ya
Pengecekan/ perbaikan
tahap akhir

Pengesahan Dokumen

Penggandaan Dokumen

Pendistribusian dan penarikan dokumen

Penyimpanan

7. Hal - Hal Yang -


Perlu Diperhatikan
8. Unit Terkait Seluruh unit Puskesmas
9. Dokumen Terkait 1. Check list identifikasi limbah berbahaya dan pemantauan
pelaksanaan penanganan limbah berbahaya
2. Berita acara penanganan limbah berbahaya
3. Surat kerjasama puskesmas dengan pihak ketiga.
10. Rekaman Historis
No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
diubah diberlakukan
PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN
LIMBAH BERBAHAYA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit
Halaman
:
:1/2

UPT Puskesmas HARTITO, SKM.,S.T.


Talang Tinggi NIP. 19757171996021004
1. Pengertian Pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya adalah kegiatan
membuang limbah berbahaya dan beracun (B3) untuk mencegah
terjadinya peledakan, kebakaran dan keracunan.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk pemantauan


pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan bahan berbahaya
.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Talang Tinggi No.
tentang Pengendalian Dan Pembuangan Limbah Berbahaya

4. Referensi Peraturan pemerintah No.101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan


Limbah Berbahaya dan Beracun.

5. Prosedur/ A. Persiapan alat dan bahan :


Langkah-langkah 1. Check list identifikasi limbah berbahaya
2. Berita acara penanganan limbah berbahaya
3. Chechlist pemantauan pelaksanaan
penanganan limbah berbahaya
4. Surat kerjasama puskesmas dengan pihak ketiga.
5. Alat tulis dan kertas
B. Petugas yang melaksakan :
1. Petugas sanitarian
2. Unit laboratorium
3. Unit unit pelayanan di Puskesmas
4. Pihak ketiga pengumpul limbah berbahaya.
C. Langkah – langkah :
1. Petugas melakukan pemilahan limbah berdasarkan kriteria
limbah beracun dan berbahaya.
2. Petugas mengumpulan limbah medis limbah medis dari setiap
ruangan mengunakan wadah tertutup.
3. Petugas mempertimbangkan penyimpanan limbah medis pada
tempat penampungan sementara.
4. Petugas memindahkan limbah keluar puskesmas
mengunakan kendaraan khusus.
5. Pengolahan limbah dilakukan oleh pihak ketiga yang
bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma
.
6. Bagan Alir
Pemilahan limbah berdasarkan kriteria

Pengumpulan limbah medis

Persyaratan pewadahan limbah medis

Tempat penampungan sementara

Pengangkatan limbah keluar Puskesmas

Proses insenerasi oleh pihak ketiga

7. Hal - Hal Yang -


Perlu
Diperhatikan
8. Unit Terkait Seluruh unit Puskesmas

9. Dokumen Terkait 1. Check list identifikasi limbah berbahaya


2. Berita acara penanganan limbah berbahaya
3. Chechlist pemantauan pelaksanaan
penanganan limbah berbahaya
4. Surat kerjasama puskesmas dengan pihak ketiga.

10. Rekaman
Historis No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
diubah diberlakukan
PEMANTAUAN PELAKSANAAN
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA
No. Dokumen :

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
:
:
Halaman :1/2
UPT Puskesmas HARTITO, SKM.,S.T.
Talang Tinggi NIP. 19757171996021004
1. Pengertian Pemantauan pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan
bahan berbahaya adalah pemantauan setiap kegiatan yang berkaitan
dengan penanganan bahan dan limbah berbahaya yang dilakukan
dalam periode tertentu serta prosedur pelaksanaan harus mengikuti
langkah - langkah yang tertuang dalam SOP UPT Puskesmas Talang
Tinggi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk pemantauan
pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan bahan berbahaya.
3. Kebijakan SK. Kepala UPT Puskesmas Talang Tinggi No.
tentang Inventarisasi, Pengelolaan, Penyimpanan dan Penggunaan
Bahan Berbahaya.

4. Referensi PP RI No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya


dan Beracun

5. Prosedur/ A. Persiapan alat dan bahan :


Langkah-langkah 1. Check list identifikasi limbah berbahaya
2. Berita acara penanganan limbah berbahaya
3. Chechlist pemantauan pelaksanaan
penanganan limbah berbahaya
4. Surat kerjasama puskesmas dengan pihak ketiga.
5. Alat tulis dan kertas
B. Petugas yang melaksakan :
1. Petugas sanitarian
2. Unit laboratorium
3. Unit unit pelayanan di Puskesmas
4. Pihak ketiga pengumpul limbah berbahaya.
C. Langkah – langkah :
1. Petugas melakukan identifikasi limbah berbahaya, melalui
masing masing unit penghasil limbah berbahya
mengidentifikasi jenis, jumlah limbah berbahaya yang secara
periodik dihasilkan.
2. Petugas melaporkan kepada sanitarian mengenai hasil
identifikasi tersebut
3. Petugas mengangkut limbah berbahaya dari unitnya ketempat
sampah khusus pembuangan sementara limbah berbahaya
4. Petugas mendokumentasikan hasil identifikasi dalam buku
inventaris limbah berbahaya.
5. Petugas laboratorium dan sanitarian memverifikasi limbah
berbahaya yang sudah ditampung dan memberikan
simbol/label (dengan check list inventaris limbah berbahaya)
6. Masa simpan sementara adalah maksimal 90 hari sesuai
persyaratan atau bila limbah berbahaya sudah mencapai
50kg/hari
7. Pihak ketiga sebagai pengumpul/ pengelola limbah berbahaya
harus memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup
Republik Indonesia
8. Pihak transportir harus mempunyai izin dari Dirjen
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI dan
mendapat rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup
Republik Indonesia. Izin sesuai dengan jalur transportasi yang
dilalui limbah berbahaya
9. Adanya surat bentuk kerjasama antara puskesmas dan pihak
ketiga perihal pembuangan limbah berbahaya
10. Berita acara serah terima limbah berbahaya harus selalu
dilampirkan setiap pihak ketiga mengambil limbah berbahaya
dari tempat penyimpanan sementara di puskesmas.
6. Bagan Alir -
7. Hal - Hal Yang -
Perlu
Diperhatikan
8. Unit Terkait Seluruh unit Puskesmas

9. Dokumen Terkait 1. Check list identifikasi limbah berbahaya


2. Berita acara penanganan limbah berbahaya
3. Chechlist pemantauan pelaksanaan penanganan
limbah berbahaya
4. Surat kerjasama puskesmas dengan pihak ketiga.
10. Rekaman
Historis No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
diubah diberlakukan
CARA MENGGUNAKAN APAR
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman :1/2

UPT Puskesmas HARTITO, SKM.,S.T.


Talang Tinggi NIP. 19757171996021004
1. Pengertian Penanganan kejadian kebakaran merupakan aktivitas yang
dilakukan untuk memastikan adanya proteksi kebakaran sejak dini
agar dapat dicegah atau ditangani dengan cepat, dengan
pengetahuan dan ikut aktif terhadap mitigasi kebakaran untuk
kenyamanan dan keamanan melakukan aktivitas pelayanan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk penanganan
kejadian kebakaran.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.
tentang penanggung jawab keamanan lingkungan fisik puskesmas
4. Referensi Buku petunjuk alat pemadam kebakaran
5. Prosedur/ A. Persiapan alat dan bahan :
Langkah-langkah 1. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
2. Air, Selang Air, Handuk/kain
B. Petugas yang melaksananakan :
1. Sanitarian
2. Koordinator unit
3. Seluruh karyawan
C. Langkah – langkah :
1. Petugas jangan panik dan identifikasi titik api
2. Petugas menghubungi Tim Pemadam Kebakaran
Puskesmas
3. Petugas menyelamatkan barang atau dokumen berharga
jika masih memungkinkan, mematikan sumber arus listrik.
4. Petugas memastiakan semua karyawan dan
pasien/keluarga sudah dievakuasi semua.
5. Petugas melakukan pemadaman menggunakan APAR jika
memungkinkan.
6. Petugas memposisikan terbalik dahulu APAR agar tidak
menggumpal.
7. Petugas memegang APAR dan katup pemancar dengan
satu tangan terkuat sedangkan satu tangan yang lain
memegang selang pemancar.
8. Petugas membuka pemantik untuk mengeluarkan isi APAR
9. Petugas mengarahkan sesuai arah angin (sejajar dengan
sumber api),
10. Petugas menyemprotkan pada jarak 3-4 meter dari sumber
api pada jarak yang aman. Semprotkan selang kearah titik
pusat api, padamkan dari api yang kecil terlebih dahulu,
kemudai secara merata sampai api padam.
6. Bagan Alir -

7. Hal - Hal Yang -


Perlu Diperhatikan
8. Unit Terkait 3. Penempatan APAR pada ketinggian kurang lebih 1,5 meter
didinding dan peletakannya ditempat yang mudah terlihat.
4. Isi APAR setahun sekali, jika tidak habis dan sudah jatuh tempo
isi APAR bisa digunakan untuk latihan pemadaman sehingga
APAR benar-benar kosong dan diisi kembali.
9. Dokumen Terkait Seluruh unit pelayanan dan sanitasi
10. Rekaman Historis
No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
diubah diberlakukan
KONTROL PERALATAN, TESTING DAN
PERAWATAN RUTIN PERALATAN
KLINIS
No. Dokumen :

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
:
:
Halaman :1/2
UPT Puskesmas HARTITO, SKM.,S.T.
Talang Tinggi NIP. 19757171996021004
1. Pengertian Suatu mekanisme pemeriksaan secara teratur, uji coba secara
teratur dan pemeliharaan secara teratur peralatan medis yang
digunakan di Puskesmas.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langah – langkah kontrol peralatan,


testing dan perawatan rutin peralatan klinis.

3. Kebijakan SK. Kepala Puskesmas No.


tentang Penanggung Jawab Pengelolaan Peralatan dan Kalibrasi
di UPT Puskesmas Talang Tinggi.
4. Referensi Permenkes No. 45 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas.
5. Prosedur/ A. Persiapan alat dan bahan :
Langkah-langkah 1. Alat tulis dan kertas,
2. Blanko perbaikan alat,
3. Peralatan yang di usulkan perbaikan.
B. Petugas yang melaksanakan :
1. Petugas sarana prasarana
2. Penanggung Jawab Inventaris.
C. Langkah - langkah :
1. Petugas ruangan memeriksa peralatan medis setiap bulan
sekali
2. Petugas ruangan melakukan uji coba peralatan medis setiap
bulan sekali
3. Petugas ruangan mengecek jika ada ygangguan yang
ditemukan
4. Petugas ruangan memastikan apakah jenis gangguan dapat
diperbaiki atau tidak
5. Petugas ruangan melakukan perbaikan jika ada peralatan
medis dapat diperbaiki
6. Petugas ruangan melaporkan kepada kepala puskesmas jika
gangguan peralatan tidak dapat diperbaiki
7. Kepala Puskesmas memberi arahan kepada Petugas
Kesling
8. Petugas kesling melakukan tindak lanjut sesuai dengan
arahan Kepala Puskesmas

6. Bagan Alir -
7. Hal - Hal Yang Kontak person distributor barang harus di simpan sehingga apabila
Perlu Diperhatikan ada troble dengan alat maka diperbaiki lagi

8. Unit Terkait 1. Semua unit pelayanan


2. Penanggung Jawab Inventaris.
9. Dokumen Terkait 1. Buku penerimaan barang
2. Blangko stock barang
10. Rekaman Historis

No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai


diubah diberlakukan
PENYIMPANAN BAHAN BERBAHAYA
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman :1/2

UPT Puskesmas HARTITO, SKM.,S.T.


Talang Tinggi NIP. 19757171996021004
1. Pengertian Penyimpanan bahan berbahaya adalah tempat untuk menyimpan
bahan yang mempunyai curahan kausatik/bahan kimia yang banyak,
bahan mudah terbakar peralatan dengan tekanan yang tinggi, bahan
radioaktif maupun infeksius.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk penyimpanan
bahan berbahaya.
3. Kebijakan SK. Kepala UPT Puskesmas Talang Tinggi No.
tentang Inventarisasi, Pengelolaan, Penyimpanan dan Penggunaan
Bahan Berbahaya.

4. Referensi Peraturan Pemerintah RI No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan


Limbah Berbahaya dan Beracun.

5. Prosedur/ A. Persiapan alat dan bahan :


Langkah-langkah 1. Check list identifikasi limbah berbahaya
2. Berita acara penanganan limbah berbahaya
3. Checklist pemantauan pelaksanaan
penanganan limbah berbahaya
4. Surat kerjasama puskesmas dengan pihak ketiga.
5. Alat tulis dan kertas
B. Petugas yang melaksakan :
1. Petugas sanitarian
2. Unit laboratorium
3. Unit unit pelayanan di Puskesmas
4. Pihak ketiga pengumpul limbah berbahaya.
C. Langkah – langkah :
1. Petugas ruangan menginventaris bahan-bahan berbahaya
yang digunakan pada unit tersebut.
2. Petugas ruangan membuat denah distribusi tempat
penyimpanan.
3. Petugas mengidentifikasi potensi bahaya yang dipunyai
masing-masing bahan berbahaya.
4. Petugas ruangan memberi label sesuai dengan potensi
bahaya yang dipunyai oleh bahan berbahaya yang disimpan
dan diletakkan disekitar lokasi dan mudah terlihat.
6. Bagan Alir -
7. Hal - Hal Yang -
Perlu
Diperhatikan
8. Unit Terkait Seluruh unit Puskesmas
9. Dokumen Terkait 1. Check list identifikasi limbah berbahaya
2. Berita acara penanganan limbah berbahaya
3. Chechlist pemantauan pelaksanaan
penanganan limbah berbahaya
4. Surat kerjasama puskesmas dengan pihak ketiga.
10. Rekaman
Historis No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
diubah diberlakukan
PENGGUNAAN BAHAN BERBAHAYA
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman :1/2

UPT Puskesmas HARTITO, SKM.,S.T.


Talang Tinggi NIP. 19757171996021004
1. Pengertian Penggunaan bahan berbahaya adalah kegiatan pemanfaatan
bahan berbahaya, dengan memperhatikan informasi bahan,
penyimpanan, pemantauan dan dimonitor penggunaannya sehingga
dapat mengurangi resiko dari bahan berbahaya itu.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk penggunaan
bahan berbahaya.
3. Kebijakan SK. Kepala UPT Puskesmas Talang Tinggi No.
tentang Inventarisasi, Pengelolaan, Penyimpanan dan Penggunaan
Bahan Berbahaya.

4. Referensi Peraturan Pemerintah RI No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan


Limbah Berbahaya dan Beracun.

5. Prosedur/ A. Persiapan alat dan bahan :


Langkah-langkah 1. Berita acara penanganan limbah berbahaya
2. Checklist pemantauan pelaksanaan penanganan limbah
berbahaya
3. Alat tulis dan kertas
B. Petugas yang melaksakan :
1. Petugas sanitarian
2. Unit laboratorium
3. Unit unit pelayanan di Puskesmas
4. Pihak ketiga pengumpul limbah berbahaya.
C. Langkah – langkah :
1. Petugas mendata bahan bahan berbahaya
2. Petugas mengelola Bahan berbahaya dengan
menggolongkan bahan berbahaya untuk memudahkan
pengenalan, cara penanganan
3. Petugas menyimpan bahan berbahaya.
4. Petugas membuat laporan dan investigasi apabila ada
tumpahan,paparan dan insiden lainnya.
5. Petugas melaksanakan pembuangan bahan berbahaya
sesuai prosedur yang benar.
6. Petugas melaksanakan prosedur perlindungan yang benar
pada saat penggunaan dari tumpahan atau paparan.
7. Petugas melakukan pendokumentasian terhadap
pengelolaan bahan berbahaya.
8. Petugas memasang label yang benar pada bahan dan
limbah berbahaya.
6. Bagan Alir -
7. Hal - Hal Yang -
Perlu Diperhatikan
8. Unit Terkait Seluruh unit Puskesmas
9. Dokumen Terkait 1. Check list identifikasi limbah berbahaya
2. Berita acara penanganan limbah berbahaya
3. Chechlist pemantauan pelaksanaan penanganan
limbah berbahaya
10. Rekaman Historis
No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
diubah diberlakukan
PEMANTAUAN BERKALA PROSEDUR
PEMELIHARAAN DAN STERILISASI
INSTRUMEN
No. Dokumen :

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
:
:
Halaman :1/2
UPT Puskesmas HARTITO, SKM.,S.T.
Talang Tinggi NIP. 19757171996021004
1. Pengertian Pemantauan berkala prosedur pemeliharaan dan sterilisasi
instrumen adalah memantau secara berkala pelaksanaan prosedur
pemeliharaan alat serta pelaksanaan prosedur sterilisasi.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah- langkah pemantauan berkala


prosedur pemeliharaan dan sterilisasi instrumen

3. Kebijakan SK. Kepala Puskesmas No.


Tentang memisahkan alat yang bersih dan kotor, sterilasasi alat,
peralatan yang membutuhkan penanganan khusus dan
penempatan alat di UPT Puskesmas Talang Tinggi.
4. Referensi PMK No 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
Permenkes No. 45 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas
5. Prosedur/ A. Alat dan Bahan :
Langkah-langkah 1. Kom berisi larutan klorin 0,5%
2. Piala ginjal/bengkok
3. Sterilisator
4. Korentang
5. Bak instrument
6. Larutan klorin 0.5%
7. Sabun
8. Alat medis yang bersih dan kotor
9. Air bersih
B. Petugas yang melaksanakan adalah
1. Petugas Ruang Tindakan
2. Petugas Pelayanan Umum
3. Petugas Pelayanan KIA
4. Petugas Pelayanan KB
5. Petugas Pelayanan Gigi
6. Petugas Laboratorium
C. Langkah – langkah :
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas menggunakan sarung tangan
3. Petugas mencuci dengan sabun pada air mengalir, jika perlu
gunakan sikat untuk menyika tkotoran yang sulit hilang lalu
rendam dengan larutan clorine 0,5 % selama 10 menit
4. Petugas mengangkat peralatan dengan sarung tangan,
membilas dengan air mengalir dan mengeringkan dengan
menggunakan lap kering dan bersih
5. Pisahkan alat yang membutuhkan sterilisasi dan tidak
6. Tempatkan alat pada tempat yang tertutup berbahan
steinless dan dilakukan sterilisasi dan dilakukan sterilisasi
dengan keadaan tertutup, Setelah alat steril di simpan dalam
lemari medis dengan tempatnya
7. Petugas menyetrilkan dan menyimpan alat
8. Menyetrilkan dan menyimpan alat logam

6. Bagan Alir -
7. Hal - Hal Yang Langkah - langkah sterilisasi / pencegahan infeksi harus dilakukan
Perlu Diperhatikan
sesuai dengan prosedur / protap

8. Unit Terkait 1. Ruang Tindakan


2. Pelayanan Umum
3. Pelayanan KIA
4. Pelayanan KB
5. Pelayanan Gigi
6. Laboratorium

9. Dokumen Terkait Blanko Monitor Peralatan

10. Rekaman Historis

No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai


diubah diberlakukan
PENILAIAN KELENGKAPAN DAN ISI
REKAM MEDIS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit
Halaman
:
:1/2

UPT Puskesmas HARTITO, SKM.,S.T.


Talang Tinggi NIP. 19757171996021004
1. Pengertian Penilaian kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis adalah catatan
kondisi kesehatan pasien, pengobatan, rencana tindakan dan terapi
pasien yang harus terjamin kerahasiaannya. Rekam Medis harus
dinilai dan diisi dengan lengkap dan jelas.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah penilaian kelengkapan
dan ketepatan isi rekam medis.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.
tentang Pengisian Berkas Rekam Medis Pasien UPT Puskesmas
Talang Tinggi.
4. Referensi Pedoman rekam medis
5. Prosedur/ A. Persiapan alat dan bahan Alat tulis dan Kertas,
Langkah-langkah B. Petugas yang melaksanakan adalah seluruh Petugas Rekam
Medis
C. Langkah – langkah :
1. Petugas Rekam Medis menilai kelngkapan isi Rekam Medis
setiap selesai pelayanan
2. Petugas Rekam Medis melakukan rekapan hasil pelayan
3. Petugas Rekam Medik mengevaluasi kelengkapan isi Rekam
Medis
6. Bagan Alir
Petugas menyapa pasien

Petugas menunjukkan banner / leafleat tentang hak dan kewajiban


pasien kepada pasien setelah proses pendaftaran selesai.

Petugas menjelaskan tentang hak dan kewajiban pasien kepada


pasien.

7. Hal - Hal Yang -


Perlu
Diperhatikan
8. Unit Terkait Unit Rekam Medis.
9. Dokumen Terkait -
10. Rekaman
Historis No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
diubah diberlakukan
MONITORING DAN EVALUASI
PENGELOLAAN REKAM MEDIS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit
Halaman
:
:1/2

UPT Puskesmas HARTITO, SKM.,S.T.


Talang Tinggi NIP. 19757171996021004
1. Pengertian Monitoring dan evaluasi pengelolaan rekam medis merupakan
kegiatan pengendalian mutu kualita pelayanan rekam medis yang
memenuhi asas – asas pengelolaan rekam medis.
2. Tujuan Sebagai acuan penerpan langkah – langkah monitoring dan
evaluasi pengelolaan rekam medis
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.
tentang monitoring dan evaluasi pengelolaan rekam medis.
4. Referensi Pedoman rekam medis
5. Prosedur/ A. Persiapan alat dan bahan Alat tulis dan Kertas,
Langkah-langkah B. Petugas yang melaksanakan adalah petugas Rekam Medis
C. Langkah – langkah :
1. Petugas menilai kelengkapan penulisan rekam medis sesuai
dengan unit Rekam medis, Rekam medis rawat jalan atau
rekam Medis untuk pasien gawat darurat,
2. Petugas melakukan kajian petugas yang mengakses Rekam
medis,
3. Petugas melakukan kajian perapan kualitas kerahasiaan
Rekam medis,
4. Petugas berkas rekam medis yang dinilai 10 % dari jumlah
kunjungan tiap harinya,
5. Petugas berkas rekam medis dinilai setiap hari,
6. Petugas penilaian dilakukan dengan ceklist,
7. Petugas melakukan rekapan hasil penilaian,
8. Petugas melakukan tindak lanjut setelah penilaian.
6. Bagan Alir -
7. Hal - Hal Yang -
Perlu
Diperhatikan
8. Unit Terkait Petugas pendaftaran, Dokter dan Tenaga kesehatan lainnya
9. Dokumen Terkait Rekam Medis, Lembar penilaian kelengkapan dan ketepatan isi
rekam medis puskesmas.

10. Rekaman
Historis No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
diubah diberlakukan
PENYIMPANAN REKAM MEDIS
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman :1/1

UPT Puskesmas HARTITO, SKM.,S.T.


Talang Tinggi NIP. 19757171996021004
1. Pengertian Penyimpanan rekam medis adalah system penyimpanan dengan cara
menyatukan formulir - formulir rekam medis milik seorang pasien
kedalam satu folder.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah prosedur penyimpanan


rekam medis

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor


tentang Penyimpanan Rekam Medis Pasien UPT Puskesmas Talang
Tinggi.

4. Referensi Pedoman rekam medis

5. Prosedur/ A. Persiapan alat dan bahan Alat tulis dan Kertas,


Langkah-langkah B. Petugas yang melaksanakan adalah seluruh Petugas Rekam
Medis
C. Langkah – langkah :
1. Petugas Pelayanan mengembalikan lembar rekam medis
pasien kependaftaran setelah pasien selesai berobat
2. Petugas pendaftaran memeriksa kelengkapan isi rekam medis
yang di kembalikan oleh petugas Pelayanan(Lengkap/tidak
lengkap)
3. Petugas pendaftaran mengembalikan lembar rekam medis ke
unit pelayanan
4. Petugas unit pelayanan mengembalikan lembar rekam medis
yang telah dilengkapi ke pendaftaran
5. Petugas pendaftaran menyusun lembar rekam medis pasien
sesuai dengan nomor urut register dan desa
6. Bagan Alir -
7. Hal - Hal Yang -
Perlu
Diperhatikan
8. Unit Terkait Petugas pendaftaran, Dokter dan Tenaga kesehatan lainnya
9. Dokumen Terkait Rekam Medis, Lembar penilaian kelengkapan dan ketepatan isi
rekam medis puskesmas.

10. Rekaman
Historis No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
diubah diberlakukan
PELATIHAN DAN PENDIDIKAN UNTUK
PROSEDUR BARU, BAHAN BERBAHAYA,
PERALATAN BARU
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :1/2
UPT Puskesmas HARTITO, SKM.,S.T.
Talang Tinggi NIP. 19757171996021004
1. Pengertian Pelatihan dan pendidikan untuk prosedur baru, bahan berbahaya,
peralatan baru adalah suatu kegiatan yang bertujuan
menginformasikan kepada petugas laboratorium guna untuk
penggunaan prosedur baru, bahan berbahaya atau alat baru.

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam langkah – langkah untuk pelatihan dan
pendidikan untuk prosedur baru, bahan berbahaya, peralatan baru

3. Kebijakan SK. Kepala Puskesmas No.


tentang Pelayanan Laboratorium UPT Puskesmas Talang Tinggi

4. Referensi Pedoman pelayanan laboratorium UPT Puskesmas Talang Tinggi.


5. Prosedur/ A. Persiapan alat dan bahan, yaitu alat, tulis dan kertas.
Langkah-langkah B. Petugas yang melaksanakan :
1. Analis Laboratorium,
2. Tim Mutu Puskesmas,
3. Penanggung jawab sranan dan prasarana.
C. Langkah – langkah :
1. Ka. TU melaporkan kepada Kepala Puskesmas bahwa akan
ada pelatihan dan pendidikan untuk prosedur dan bahan
berbahaya ataupun alat yang baru bagi petugas Laboratorium.
2. Kepala Puskesmas menginstruksikan kepada petugas
Laboratorium untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan untuk
prosedur yang baru, bahan berbahaya atau alat yang baru.
3. Petugas melaporkan kepada Kepala Puskesmas bahwa
pelatihan dan pendidikan untuk prosedur yang baru, bahan
berbahaya dan alat yang baru telah dilaksanankan.
4. Petugas membuat laporan hasil pelatihan dan pendidikan
untuk prosedur yang baru bahan berbahaya dan alat yang
baru.
5. Petugas menyampaikan hasil pelatihan dan pendidikan melalui
rapat lokmin Puskesmas.
6. Petugas membuat SPO penggunaan prosedur yang baru
bahan berbahaya atau alat yang baru.
7. Petugas menerapkan pelatihan pendidikan untuk prosedur
yang baru, bahan berbahaya dan alat yang baru melalui
kegiatan pelayanan di Laboratorium.
8. Petugas berusaha meningkatkan kinerja pelayanan
laboratorium puskesmas sesuai SPO.
9. Koordinator layanan klinis melakukan evaluasi pelaksanaan
penggunaan prosedur yang baru, bahan berbahya atau alat
yang baru menggunakan daftar tilik.
10. Koordinator layanan klinis melaporkan kepada Kepala
Puskesmas bahwa telah dilakukannya evaluasi.
6. Bagan Alir -

7. Hal - Hal Yang -


Perlu
Diperhatikan
8. Unit Terkait Laboratorium
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rekam medis
9. Dokumen Terkait 1. Rekam medis
2. Pencatatan dan pelaporan
10. Rekaman
Historis No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai
diubah diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai