PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang
sehat yang dapat menimbulkan terjadinya pencemaran dan gangguan kesehatan. Untuk
itu rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan terhadap individu dan masyarakat
baik secara medis, preventif, promotif maupun kuratif diselenggarakan secara terpadu
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistim pelayanan kesehatan dalam
mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Sanitasi rumah sakit merupakan aspek yang sangat penting dalam kegiatan di
rumah sakit. Oleh karena itu penting sekali diadakan pengawasan sanitasi rumah sakit.
Untuk kelancaran pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu rumah sakit tersebut. Hal
ini dilakukan untuk dapat meningkatkan kesehatan lingkungan. Selain itu juga untuk
mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
Pemantauan kualitas lingkungan diperlukan sabagai salah satu cara untuk
mengetahui kualitas lingkungan dirumah sakit yang pada akhirnya dapat memberikan
dukungan terhadap keberadaan RS Sari Asih Karawaci.
Pemantauan kualitas lingkungan yang baik dapat menjadi indikator mutu
pelayanan rumah sakit. Dengan dasar tersebut, maka dibuat suatu mekanisme
pemantauan lingkungan yang mengacu pada regulasi yang berlaku .
2. Landasan Hukum
1. Undang-undang RI No. 36 tahun 2009, tentang Kesehatan.
2. Kepmenkes RI No. 1204/ MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit
3. Dokumen Upaya Kelola Lingkungan/ Upaya Pemantauan Lingkungan RS Sari Asih
Karawaci.
1
3. Tujuan
1. Tercapainya kondisi lingkungan RS Sari Asih Karawaci yang memenuhi persyaratan
sanitasi yang menjamin pencegahan penyakit akibat pemaparan oleh bahaya –bahaya
lingkungan RS serta pencegahan pencemaran lingkungan.
2. Agar tercipta lingkungan RS Sari Asih Karawaci yang nyaman, bersih, sehat dan
bebas dari resiko penularan penyakit dan pencemaran lingkungan.
3. Dapat diperoleh kualitas hasil pemantauan yang memenuhi standar yang ditetapkan
oleh Meneg.LH dan Departemen Kesehatan dan Departemen Tenaga Kerja.
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Kegiatan dari program penyehatan lingkungan meliputi :
1. Penyehatan lingkungan kerja
2. Penyehatan makanan dan minuman
3. Penyehatan air
4. Penyehatan tempat pencucian
5. Penanganan sampah dan limbah
6. Pengendalian serangga dan tikus
7. Sterililasi dan desinfeksi
8. Perlindungan radiasi
9. Penyuluhan kesehatan lingkungan untuk karyawan
2
BAB II
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
a) Jenis Kegiatan
Pemeriksaan/pengukuran suhu dan kelembaban
b) Tolak ukur
Acuan tolak ukur yang digunakan adalah Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 1204 Tahun 2004 sebagai revisi Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 986 Tahun 1992 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit.
c) Frekuensi
Pemantauan kualitas udara dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali.
d) Lokasi dan standar
NO RUANG/UNIT
1 Operasi
2 Bersalin
3 Pemulihan
4 Observasi bayi
5 Perawatan bayi
3
NO RUANG/UNIT
6 Perawatan premature
7 ICU
B. Pemeriksaan/Pengukuran Kebisingan
Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu
dan atau membahayakan kesehatan.
a) Jenis Kegiatan
Pemeriksaan/pengukuran kebisingan
b) Tolak ukur
Sesuai acuan KPeraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204 Tahun 2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
c) Frekuensi
Pemantauan dilakukan setiap triwulan dan kegiatan tersebut dilakukan
secara swakelola dan bekerjasama dengan Suku Dinas Kesehatan
Masyarakat Tangerang dalam upaya pemantauan.
d) Lokasi
No Lokasi
1 Ruang perawatan
2 Ruang isolasi
3 Ruang radiologi
4 Ruang operasi II
5 Koridor/Poliklinik
6 Laboratorium
7 Dapur
8 R. Cuci
9 R. Administrasi
10 Farmasi
11 Tangga
4
C. Pemeriksaan/Pengukuran Pencahayaan
Pencahayaan di dalam ruang bangun rumah sakit adalah intensitas penyinaran pada
suatu bidang kerja yang ada di dalam ruang banguna rumah sakit yang diperrlukan
untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.
a) Tolak ukur
Sesuai acuan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204 Tahun 2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
b) Frekuensi
Pemantauan dilakukan setiap triwulan dan kegiatan tersebut dilakukan secara
swakelola dan bekerjasama dengan Suku Dinas Kesehatan Masyarakat
Tangerang dalam upaya pemantauan.
c) Lokasi dan standar
5
NO RUANG/UNIT PENCAHAYAAN KETERANGAN
(LUX)
6
makanan dibuang ke tempat penampungan sampah. Dalam melaksanakan penanganan
makanan, petugas harus menggunakan perlengkapan penjamah makanan seperti sarung
tangan, masker, topi dan celemek.
b) Jenis Kegiatan
Kegiatan penyehatan makanan dan minuman terdiri dari:
Pemeriksaan mikrobiologi makanan/minuman
Pemeriksaan mikrobiologi penjamah makanan/minuman
Pemeriksaan mikrobiologi peralatan makan/minum
c) Tolak ukur
Acuan tolak ukur yang digunakan adalah Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 1204 Tahun 2004 sebagai revisi Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 986 Tahun 1992 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit.
d) Frekuensi
Pemantauan kualitas makanan dan minuman dilakukan setiap 3 (tiga) bulan
sekali ke Laboratorium Lingkungan dan dipantau oleh Suku Dinas Kesehatan.
e) Sampel pemeriksaan
Nasi pasien
Snack/bubur kacang hijau pasien
Lauk pasien
Sayur pasien
Lauk karyawan
Sayur karyawan
Peralatan makan pasien
Swab dubur/tangan penjamah makanan
3. Penyehatan Air
Penyehatan air adalah kegiatan yang dilakukan delam upaya penyediaan air bersih bagi
proses operasional rumah sakit.
7
a) Jenis Kegiatan
Kegiatan yang termasuk dalam program penyehatan air adalah:
Desinfeksi air bersih
Pembersihan sarana penampungan air bersih
Pemeriksaan fisika dan kimia air bersih
Pemeriksaan mikrobiologi air bersih
b) Tolak ukur
Acuan tolak ukur yang digunakan adalah Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 416 Tahun 1990 tentang Persyaratan Air Bersih Untuk Rumah Sakit.
c) Frekuensi
No Kegiatan Frekuensi
d) Lokasi
Lokasi pengambilan sampel terdiri dari:
Inlet penampungan sumber air bersih
R. VK
R. Operasi
R. bayi
R. Perina/ICU/NICU
R. perawatan
R. Dapur
R. Laboratorium, dan Ruang khusus lain
8
Kegiatan yang tercakup dalam program penyehatan ruang pencucian adalah:
Bongkaran ruang laundry dan linen bersih
Pemeriksaan mikrobiologi linen
9
Nomor 986 Tahun 1992 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit.
d) Frekuensi
Pemantauan dilakukan setiap hari dan saat dilakukan pengangkutan sampah
medis dan non medis.
Diagram Alir Pengolahan Limbah Padat RS Sari Asih Karawaci
Pelayanan
Medik
Infeksius
Kerjasama
Non Pihak Ketiga
medik PT RAN
Keterangan:
: Infeksius
: Non Infeksius
10
dimusnahkan.
Penanganan Limbah
a) Kegiatan
Kegiatan yang termasuk dalam penanganan limbah antara lain:
Swapantau air limbah RS (domestik)
Pengurasan IPAL
Pemeriksaan fisika, kimia, bakteriologis air limbah
b) Faktor lingkungan yang dipantau
Kualitas air limbah sebelum masuk pengolahan
Kualitas air limbah setelah proses pengolahan
c) Tolak ukur
Baku mutu efluen air limbah sebagaimana tercantum pada Kep. Men. LH No.
58 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Rumah Sakit dan Surat
Keputusan Gubernur Banten No. 122 Tahun 2005 tentang Baku Mutu Limbah
Cair di Banten dan Kep Men. LH. No. 58 Tahun 1995 tentang Baku Mutu
Limbah Cair Rumah Sakit.
d) Frekuensi
Pemantauan kualitas air limbah dilakukan setiap 3 (tiga) bulan yang
bekerjasama dengan Laboratorium BPLHD Banten dan Laboratorium
Lingkungan lainnya.
11
Diagram Alir Pengolahan Air Limbah RS Sari Asih Karawaci
Toilet
Anaerob I
Anaerob II
Aerob I
Aerob II
Bak Akhir
Filtrasi
Klorinasi
Outlet
12
Fogging & Indoor spraying
Pengendalian tikus
b) Faktor lingkungan yang dipantau
Area dalam dan luar di lingkungan RS Sari Asih Karawaci
c) Tolak ukur
Kualitas ruangan bebas dari serangga berdasarkan Permenkes RI No. 1405/
tahun 2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan
Industri.
d) Frekuensi
Pemantauan serta pengendalian serangga dan tikus dilakukan setiap hari dan
setiap terjadi kasus.
e) Lokasi
Area RS Sari Asih Karawaci
7. Dekontaminasi melalui sterilisasi dan Desinfeksi
a) Kegiatan
Dekontaminasi dengan desinfektan
Sterilisasi ruangan dengan UV
Sterilisasi basah (autoclave)
Bongkaran besar
Pemeriksaan mikrobiologi alat medis
Pemeriksaan mikrobiologi ruangan
b) Faktor lingkungan yang dipantau
Kualitas mikrobiologi peralatan dan ruangan RS Sari Asih Karawaci
c) Tolak ukur
Acuan tolak ukur yang digunakan adalah Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 1204 Tahun 2004 sebagai revisi Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 986 Tahun 1992 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit.
d) Frekuensi
Pemantauan kualitas alat dan ruangan dilakukan setiap 3 bulan.
13
e) Lokasi
Ruang VK
Ruang OK
Ruang Perina
Ruang ICU/NICU
Ruang khusus lain.
8. Perlindungan radiasi
Tujuan perlindungan radiasi dilakukan untuk mencegah paparan radiasi terhadap petugas,
pasien dan pengunjung di lingkungan sumber radiasi.
Perlindungan radiasi dilakukan dengan cara :
Penggunaan apron lapis Pb dan film badge oleh petugas radiology pada saat
dilakukan pemeriksaan
Melakukan pemeriksaan film badge sebulan sekali ke BPFK.
Melapisi pintu dan dinding dengan timah hitam (Pb) setebal 1-1,5 mm
Memasang tanda bahaya raiologi di pintu ruangan.
Membatasi penyinaran seperti pengontrolan dosis dan waktu pemaparan.
Kegiatan
Pengukuran berkala film badge radiografer
Pengukuran kadar radiasi
9. Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
Penyuluhan Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit dilakukan dengan melalui Program
Diklat, Pamflet, stiker-stiker yang ditempatkan di lokasi-lokasi tertentu di lingkungan
dalam dan luar rumah sakit.
14
BAB III
PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Materi Pencatatan
1. Hasil Pemeriksaan parameter-parameter kualitas lingkungan
2. Pencatatan swa pantau parameter kualitas kesehatan lingkungan
2. Jenis dan Periode Pelaporan
Hasil Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan RS Sari Asih
Karawaci dilaporkan ke:
Direktur/Pimpinan RS : sesuai dengan periode masing-masing
kegiatan.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang : setiap 6 bulan sekali
BPLHD Kota Tangerang : setiap 6 bulan sekali
BPLHD Propinsi Banten : setiap 6 bulan sekali
KLH : setiap 6 bulan sekali
15
BAB IV
EVALUASI
16
BAB V
PENUTUP
17