Anda di halaman 1dari 6

LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH

SAKIT AR. BUNDA PRABUMULIH


NOMOR : 003/RS-Bunda/Pbm/IV/2017
TANGGAL : 3 April 2017
TENTANG : Panduan Kamar Jenazah

BAB I
DEFINISI

Pelayanan kamar jenazah adalah kegiatan mempersiapkan jenazah sebelum dibawa oleh
keluarga. Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik pada pasien meninggal, maka
diperlukan alur penanganan jenazah yang jelas. Tersedianya kamar jenazah yang standar dapat
dipakai sebagai acuan oleh petugas kamar jenazah dalam memberikan mutu pelayanan yang baik
bagi keluaga pasien.
Di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih, kamar jenazah hanya sebatas penempatan
sementara sampai jenazah dibawa pulang oleh keluarganya. Pelayanan yang diberikan pun hanya
sebatas memandikan jenazah dan memberikan ruang bagi keluarga untuk berdoa.

1
BAB II
RUANG LINGKUP KAMAR JENAZAH

A. Penanggung Jawab Kamar Jenazah


1. Status Kesehatan
Pegawai yang bekerja di kamar Jenazah rumah sakit memenuhi persyaratan berikut :
a. Mempunyai data kesehatan yang mencakup data fisik, X-Ray untuk TBC, paling sedikit
sekali setahun
b. Status imunisasi untuk hepatitis B,
c. Laporan mengenai sakit yang dialami selama bekerja di kamar jenazah seperti infeksi saluran
nafas, infeksi kulit, infeksi gasterointestinal, tertusuk jarum maupun infeksi mata minimal
setahun sekali

2. Kualifikasi Tenaga
Penanggung Jawab kamar jenazah
a. Pendidikan terakhir D3 Keperawatan
b. Sudah mendapatkan pelatihan internal maupun external tentang prosedur dan teknis
pelayanan kamar jenazah.
c. Memiliki jiwa kepemimpinan

Staff/ petugas kamar jenazah


d. Mendapatkan pelatihan internal maupun external tentang prosedur dan teknis
pelayanan kamar jenazah.
a. Mengetahui alur dan penanganan kamar jenazah.
b. Cekatan, tanggap dan disiplin.

B. Sarana Fisik dan Peralatan


Sarana fisik dan peralatan sangat mempengaruhi efisien kerja dan pelayanan kamar
jenazah. Mengingat tugas pokok kamar jenazah adalah melayani pasien yang sudah meninggal
dengan atau tanpa penyakit menular, maka diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Guna
mencegah infeksi silang.

Bangunan :
 Bangunan kamar jenazah merupakan gedung tersendiri yang letaknya terpisah dengan
unit lain
 Bangunan berbentuk segiempat berukuran 15x10 m2

Lokasi :
Lokasi jauh dari lalu lintas utama rumah sakit karena berdampak pada efisiensi kerja dan
meningkatkan pengendalian infeksi, yaitu dengan cara meminimalkan terjadinya kontaminasi.
Area tertutup tidak dapat diakses oleh orang yang tidak berkepentingan.

Kebersihan ruangan :
1. Setiap hari lantai dan permukaan harus dibersihkan
2. Lakukan dekontaminasi permukaan setelah selesai kegiatan

2
3. Secara teratur dilakukan pembersihan besar yang disesuaikan dengan jadwal pembersihan
kamar jenazah

Sarana fisik dan peralatan kamar jenazah


Peralatan yang diperlukan di kamar jenazah antara lain :
1. Kamar mandi
2. Wastafel
3. Tempat tidur
4. Tempat memandikan jenazah
5. Kursi ruang tunggu
6. Lemari laken dan APD
7. APD :
a. Sarung tangan rumah tangga
b. Sarung tangan disposable
c. Penutup kepala
d. Afron
e. Masker
f. Sepatu boots
8. Buku kunjungan
9. Surat kematian
10. Senter

3
BAB III
TATALAKSANA KAMAR JENAZAH

A. Alur Kamar Jenazah


Ruang rawat inap/rawat Jalan/IGD petugas Ruang rawat inap/rawat Jalan/IGD
Menghubungi petugas kemar jenazah (IGD) Perawat ruangan membawa jenazah ke kamar
jenazah dilakukan serah terima antara petugas ruangan dan petugas kamar jenazah

B. Tatalaksana Kamar Jenazah


1. Pemulasaran Jenazah dengan penyakit tidak menular :
a. Pasien dari Ruang rawat inap/rawat jalan/IGD yang sudah dinyatakan meninggal
(jenazah) dikirim ke kamar jenazah atas permintaan keluarga atau dibawa oleh petugas
Ruang rawat inap/rawat jalan secara otomatis jika jenazah tidak ada keluarganya
(dinyatakan sebagai jenazah terlantar).
b. Petugas ruang rawat inap/rawat jalan/IGD menghubungi petugas kamar jenazah.
c. Jenazah dibawa ke kamar jenazah oleh petugas ruang rawat inap/rawat jalan/IGD
d. Petugas Ruang rawat inap/rawat jalan/IGD melakukan serah terima dengan petugas
kamar jenazah
e. Petugas kamar jenazah melakukan pencatatan di buku kunjungan
f. Petugas kamar jenazah menawarkan kepada keluarga apakah jenazah akan dimandikan
oleh petugas atau tidak
g. Petugas kamar jenazah melakukan perawat jenazah :
1. Petugas melakukan cuci tangan dengan menggunakan antiseptic bisa pilih salah
satu antiseptic dan di lanjutkan dengan mencucitangan kembali dengan air
mengalir selama 2-5 Menit.
2. Memakai alat pelindung diri berupa masker, afron, sarung tangan, dan sepatu
boots
3. Bila keluarga meminta jenazah untuk dimandikan maka jenazah dimandikan
terlebih dahulu
4. Petugas melakukan perawatan jenazah :
Kepala diberi tali kassa sampai mulut jenazah tertutup. Tangan diposisikan diatas
perut kemudian pergelangan tangan ditali. Kemudian diantara jempol kaki
diselipkan kassa dan ditali kembali. Setelah posisi dan keadaan jenazah sudah
dirapikan, keluarga dipanggil untuk melihat keadaan keluarganya yang meninggal.
h. Jenazah berada di kamar jenazah maksimal 24 jam
i. Jika dalam 24 jam jenazah belum diambil oleh keluarganya, jenazah akan di
pindahkan ke kamar jenazah rumah sakit yang mempunyai kamar jenazah dengan
fasilitas mesin pendingin

2. Pemulasaran Jenazah dengan penyakit menular :


a. Pasien dari Ruang rawat inap/rawat jalan/IGD yang sudah dinyatakan meninggal
(jenazah) dikirim ke kamar jenazah atas permintaan keluarga atau dibawa oleh
petugas Ruang rawat inap/rawat jalan secara otomatis jika jenazah tidak ada
keluarganya (dinyatakan sebagai jenazah terlantar).
b. Petugas ruang rawat inap/rawat jalan/IGD menghubungi petugas kamar jenazah
dengan memberitahukan bahwa jenazah yang akan dibawa merupakan jenazah
dengan penyakit menular.
4
c. Jenazah dibawa ke kamar jenazah oleh petugas ruang rawat inap/rawat jalan/IGD
d. Petugas Ruang rawat inap/rawat jalan/IGD melakukan serah terima dengan petugas
kamar jenazah
e. Petugas kamar jenazah melakukan pencatatan di buku kunjungan
f. Petugas kamar jenazah menawarkan kepada keluarga apakah jenazah akan
dimandikan oleh petugas atau tidak
j. Petugas kamar jenazah melakukan perawat jenazah :
1. Petugas melakukan cuci tangan dengan menggunakan antiseptic bisa pilih salah
satu antiseptic dan di lanjutkan dengan mencucitangan kembali dengan air
mengalir selama 2-5 Menit.
2. Semua petugas memakai alat pelindung, semua alat harus di pakai pada saat
menangani jenazah untuk mengurangi pejanan darah dan cairan tubuh jenazah.
3. Petugas yang sudah berpakaian lengkap membantu petugas medis melepaskan alat
– alat medis yg melekat pada tubuh jenazah
4. Petugas melakukan perawatan jenazah :
Kepala diberi tali kassa sampai mulut jenazah tertutup. Tangan diposisikan diatas
perut kemudian pergelangan tangan ditali. Kemudian diantara jempol kaki
diselipkan kassa dan ditali kembali. Setelah posisi dan keadaan jenazah sudah
dirapikan, keluarga dipanggil untuk melihat keadaan keluarganya yang meninggal.
k. Jenazah berada di kamar jenazah maksimal 24 jam
l. Jika dalam 24 jam jenazah belum diambil oleh keluarganya, jenazah akan di
pindahkan ke kamar jenazah rumah sakit yang mempunyai kamar jenazah dengan
fasilitas mesin pendingin

5
BAB IV
DOKUMENTASI

Sebagai bukti pelaksanaan kamar jenazah, aktivitas kamar jenazah dicatat dalam buku kunjungan
kamar jenazah yang dievaluasi setiap bulan olah petugas kamar janazah dan kepala instalasi gawat darurat
.

Ditetapkan di : Prabumulih
Tanggal : 03 April 2017
DIREKTUR RUMAH SAKIT
AR. BUNDA,

dr. H. Alip Yanson, MARS.

Anda mungkin juga menyukai