Anda di halaman 1dari 12

PANDUAN KAMAR TRANSIT JENAZAH

DI RUMAH SAKIT MITRA MEDIKA BONDOWOSO

JLN. HOS COKROAMINOTO 98


BONDOWOSO

1
DAFTAR ISI
Bab I. Definisi ..................................................................3
Bab II. Ruang Lingkup ..................................................................4
Bab III. Tatalaksana ..................................................................5
Bab IV. Dokumentasi ................................................................14

BAB I

2
PENDAHULUAN

A. DEFINISI
Pelayanan kamar jenazah adalah pelayanan atau penanganan yang
dilakukan pada jenazah pasien yang dirawat di rumah sakit maupun pasca
bencana. Penyimpanan jenazah harus dilakukan sebaik-baiknya sebelum
dikuburkan sebagai penghormatan pada korban.
Proses penanganan di Rumah Sakit Mitra Medika hanya meliputi
penempatan sementara sampai diperlihatkan ke pihak keluarga pasien.
Pengelolaan kamar jenazah merupakan prosedur yang digunakan untuk
pengelolaan sarana prasarana maupun lingkungan dikamar jenazah.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman/acuan manajemen untuk dapat melakukan pelayanan
jenazah untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit RS Mitra
Medika.
2. Tujuan Khusus
1) Sebagai pedoman pelakasanaan pelayanan di kamar jenazah yang
merupakan salah satu upaya rumah sakit dalam mencegah infeksi
nosokomial.
2) Mencegah terjadinya infeksi pada petugas kesehatan, pasien, keluarga
dan masyarakat.
3) Sebagai pedoman kerja untuk melaksanakan pelayanan jenazah sebelum
ditunjukkan dan dibawa pulang oleh keluarga.
4) Sebagai panduan dalam meminimalisasi kemungkinan untuk terjadinya
infeksi silang.

BAB II

3
RUANG LINGKUP

A. Fungsi Ruang Transit Jenazah


Tempat meletakkan/penyimpanan sementara jenazah sebelum diambil
keluarganya.

B. Persyaratan Khusus
1. Ruang Transit jenazah disarankan mempunyai akses langsung dengan
beberapa instalasi lain yaitu Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat
Inap, dan Instalasi Rawat Intensif.
2. Area tertutup, tidak dapat diakses oleh orang yang tidak berkepentingan.
3. Area yang merupakan jalur jenazah disarankan berdinding keramik,
lantai kedap air, tidak berpori, mudah dibersihkan.
4. Akses masuk – keluar jenazah menggunakan daun pintu ganda/double.
Disediakan garasi ambulan /mobil jenazah.

C. Jenis Pelayanan Terkait Kamar Transit Jenazah


Pelayanan jasa yang terkait dengan kamar transit jenazah dapat
dikelompokkan kedalam 4 kategori yakni :
1. Perawatan jenazah di ruang perawatan dan pemindahan jenazah ke
kamar transit jenazah.
2. Cakupan pelayanan ini adalah berasal dari bagian akhir pelayanan
kesehatan yang dilakukan rumah sakit, setelah pasien dinyatakan
meninggal, sebelum jenazah diserahkan kepihak berkepentingan lainnya.
3. Persiapan pemakaman/kerumah duka.

D. Tujuan Pelayanan
1. Pencegahan Penularan Penyakit
Apabila kamar transit jenazah menerima korban yang meninggal karena
penyakit menular misalnya HIV/AIDS, maka dalam perawatan jenazah
perlu diterapkan prinsip - prinsip sebagai berikut :

4
a. Jangan sampai petugas yang merawat dan orang - orang sekitarnya
menjadi tertular.
b. Segala sesuatu yang keluar dari tubuh jenazah (kencing, darah, kotoran,
dll) mengandung kuman sehingga menjadi sumber penularan.
c. Penerapan universal precaution:
1) Menggunakan tutup kepala
2) Menggunakan googles
3) Menggunakan masker
4) Sarung tangan
5) Skot/apron
6) Sepatu boot
d. Alat yang dipakai merawat jenazah diperlakukan khusus dengan cara
dekontaminasi (direndam) dengan klorin 0,5% selama 10 menit.
e. Prinsip kewaspadaan universal adalah memperlakukan setiap cairan
tubuh, darah dan jaringan tubuh manusia sebagai bahan infeksius.

E. ALUR KAMAR TRANSIT JENAZAH

JENAZAH DARI MASUK KAMAR SURAT


TRANSIT JENAZAH KET. KEMATIAN
UNIT LAIN
(SELAMA 2 JAM)

PENGAMBILAN JENAZAH OLEH KELUARGA PEMBAYARAN


MENGGUNAKAN KERETA JENAZAH DAN DIKASIR
MOBIL JENAZAH

1) Pasien dari Unit lain yang sudah dinyatakan meninggal (jenazah) dikirim ke
kamar transit jenazah.
2) Di kamar transit jenazah dilakukan pengecekan kembali sebelum
ditunjukkan kepada keluarga. Kepala diberi tali kassa sampai mulut
jenazah tertutup. Tangan diposisikan diatas perut kemudian pergelangan
5
tangan ditali. Kemudian diantara jempol kaki diselipkan kassa dan ditali
kembali. Setelah posisi dan keadaan jenazah sudah dirapikan, keluarga
dipanggil untuk melihat keadaan keluarganya yang meninggal.
3) Setelah dilakukan pemeriksaan di kamar transit jenazah petugas kamar
transit jenazah memberikan surat kematian.
4) Kemudian keluarga membawa surat kematian ke ruang administrasi rumah
sakit untuk mengurus biaya perawatan selama di Rumah sakit. Setelah
surat kematian dan biaya administrasi telah selesai, keluarga menunjukkan
kepada petugas instalasi kamar transit jenazah.
5) Setelah ditunggu 2 jam jenazah diperbolehkan dibawa pulang dengan
menggunakan kereta/ brankart khusus untuk jenazah menuju ke mobil
jenazah yang disediakan sendiri oleh pihak RS Mitra Medika.

6
BAB III
TATALAKSANA

A. TATALAKSANA PERAWATAN JENAZAH DENGAN PENYAKIT TIDAK


MENULAR
1. PERAWATAN JENAZAH DI RUANG PERAWATAN
Persiapan perawatan jenazah diruang perawatan :
1) Sarung tangan lateks untuk semua yang akan menangani jenazah
2) Gaun pelindung
3) Kain bersih penutup jenazah
4) Plester kedap air
5) Kapas atau kasa absorben
6) Pembalut
7) Wadah barang berharga
8) Brankart jenazah
Pelaksanaan perawatan jenazah diruang perawatan :
1) Melakukan hand hygine (kebersihan tangan).
2) Memakai sarung tangan, gaun, masker.
3) Lepas selang infus dll, buang pada wadah infeksius.
4) Bekas luka diplester kedap air.
5) Lepaskan pakaian dan tampung pada wadah khusus lekatkan kasa
pembalut pada perineum (bagian antara lubang dubur dan alat
kelamin) dengan plester kedap air
6) Letakkan jenazah pada posisi terlentang.
7) Letakkan handuk kecil di belakang kepala.
8) Tutup kelopak mata dengan kapas lembab, tutup telinga dan mulut
dengan kapas / kasa dan ikat bagian tubuh jenazah pada bagian
kepala, kedua tangan dan kedua kaki.
9) Bersihkan jenazah.
10) Tutup jenazah dengan kain bersih disaksikan keluarga.
11) Pasang label sesuai kategori di pergelangan kaki / ibu jari kaki.

7
12) Cuci tangan dan lepas gaun untuk direndam pada tempatnya, buang
bahan yang sekali pakai pada tempat khusus.

B. TATALAKSANA SECARA KHUSUS PADA JENAZAH DENGAN


PENYAKIT MENULAR
PERAWATAN JENAZAH DI RUANG PERAWATAN
Persiapan perawatan jenazah diruang perawatan :
1) Sarung tangan lateks untuk semua yang akan menangani jenazah
2) Gaun pelindung
3) Kain bersih penutup jenazah
4) Plester kedap air
5) Kapas atau kasa absorben
6) Pembalut
7) Wadah sampah infeksius & non infeksius
8) Wadah barang berharga
9) Brankart jenazah
Pelaksanaan perawatan jenazah diruang perawatan:
1) Melakukan hand hygine (kebersihan tangan).
2) Memakai sarung tangan, gaun, masker.
3) Lepas selang infus dll, buang pada wadah infeksius.
4) Bekas luka diplester kedap air.
5) Lepaskan pakaian dan tampung pada wadah khusus lekatkan kasa
pembalut pada perineum (bagian antara lubang dubur dan alat
kelamin) dengan plester kedap air
6) Letakkan jenazah pada posisi terlentang.
7) Letakkan handuk kecil di belakang kepala.
8) Tutup kelopak mata dengan kapas lembab, tutup telinga dan mulut
dengan kapas / kasa dan ikat bagian tubuh jenazah pada bagian
kepala, kedua tangan dan kedua kaki..
9) Bersihkan jenazah.
10) Tutup jenazah dengan kain bersih disaksikan keluarga.
11) Pasang label sesuai kategori di pergelangan kaki / ibu jari kaki.

8
12) Cuci tangan dan lepas gaun untuk direndam pada tempatnya, buang
bahan yang sekali pakai pada tempat khusus.

C. KEGIATAN MENERIMA JENAZAH DARI PETUGAS PERAWATAN MENUJU


KAMAR TRANSIT JENAZAH

1) Petugas perawatan memberitahukan adanya kematian ke petugas ruang


transit jenazah/ sekuriti dengan membawa surat keterangan kematian atau
melalui telepon ruangan dari ruangan ke ruang transit jenazah.
2) Petugas menuju ke ruangan dengan membawa kereta dorong jenazah.
3) Petugas yang datang menjemput jenazah serta membawa buku ekspedisi
jenazah yang nantinya dalam penyerahan jenazah akan ditanda tangani
oleh petugas perawatan di ruangan, setelah petugas mencocokkan identitas
jenazah dari surat keterangan kematian dengan gelang identitas jenazah.
4) Dalam memindahkan jenazah dari tempat tidur ke kereta dorong jenazah
petugas ruang transit jenazah dibantu oleh petugas ruangan ( jika pasien
dengan penyakit menular maka brankat diatasnya diberi tambahan perlak
kedanp air).
5) Jenazah dipindahkan ke dalam kereta dorong jenazah.
6) Jenazah ditempatkan di ruang transit selama 2 jam untuk meyakinkan
tidak adanya kejadian mati suri, sementara keluarga pasienmengurus biaya
administrasi ke Bagian Keuangan dan menerima kuitansi resmi atau
kelengkapan syarat BPJS.
7) Petugas memasukan data jenazah kedalam register jenazah .
8) Petugas menyiapkan Surat Keterangan Kematian yang ditanda tangani oleh
dokter yang merawat atau dokter jaga IGD

D. PENYERAHAN JENAZAH YANG BERASAL DARI RS MITRA MEDIKA KE


PIHAK KELUARGA
1) Petugas ruang transit jenazah/ sekuriti RS Mitra Medika Mempersiapkan
Surat Keterangan Kematian yang akan diserahkan kepada pihak keluarga.

9
2) Petugas mencocokan kembali jenazah tersebut dengan melihat identitas
jenazah di register dan gelang identitas jenazah kemudian diserahkan ke
pihak pengantar jenazah.
3) Keluarga memastikan kembali jenazah tersebut adalah
keluarganya,kemudian memeriksa isi Surat Keterangan Kematian. Surat
Keterangan Kematian tersebut sudah sesuai dengan Jenazah yang
dimaksud, maka keluarga mengisi dan menanda tangani Surat Keterangan
Kematian yang akan disimpan oleh RS Mitra Medika.
4) Pihak keluarga membayar biaya administrasi dan menerima kuintansi resmi
/ mengurus kelengkapan surat-surat BPJS ke Bagian Keuangan RS Mitra
Medika.
5) Petugas menggunting gelang label jenazah, kemudian menyerahkan jenazah
serta lembaran 1 yaitu Surat Keterangan Kematian kepada pihak keluarga.
6) Jenazah diangkut sesuai prosedur transportasi jenazah.
7) Keluarga kemudian mengisi dan menanda tangani surat penyerahan
jenazah dengan membawa kwintansi resmi dan kelengkapan surat BPJS.
8) Petugas transit Jenazah RS Mitra Medika Menggunting label jenazah
kemudian menyerahkan kepada pihak pengantar jenazah / keluarga.

E. TATALAKSANA DI RUANGAN APABILA ADA JENAZAH DENGAN KONDISI


KAMAR JENAZAH SEDANG PENUH
Prosedur pelaksanaan jenazah dalam kondisi kamar transit jenazah sedang
penuh:
1) Petugas / security menelfon petugas kamar jenazah memastikan kondisi
kamar jenazah.
2) Petugas menginformasikan kondisi kamar jenazah kepada keluarga dan
memberi kesempatan untuk musyawarah dengan menyertakan lembar
informed content.
3) Tempatkan jenazah diruangan yang tersendiri jika ada pasien baru
berada dalam satu ruangan dipindahkan sementara ke ruangan lain.
4) Jenazah setidaknya berada diruangan selama 2 jam untuk memastikan
pasien benar – benar meninggal.

10
5) Petugas menginformasi kepada keluarga untuk menyelesaikan
administrasi dan menghubungi petugas ambulance untuk pengambilan
jenazah setelah keluarga menyelesaikan adminstrasi.
6) Petugas perawatan mengecek kelengkapan administrasi dan
memberikan surat keterangan kematian.
7) Jenazah dibolehkan dibawa ke rumah duka

3 TATALAKSANA PROSEDUR TRANSPORTASI JENAZAH KE RUMAH


DUKA
1) Petugas ambulance melakukan pengecekan kembali mengenai identitas
jenazah dan keluarga jenazah di dampingi petugas transit jenazah.
2) Petugas ambulance mengecek kembali kelengkapan administrasi
pemulangan jezanah menuju rumah duka.
3) Petugas ambulance / security memindahkan jenazah ke brankat
menuju mobil ambulance jenazah.
4) Petugas ambulance membawa dan mengisi buku ekspedisi serah terima
jenazah dari petugas ambulance RS Mitra Medika kepada pihak
keluarga untuk dibawa kerumah duka
5) Jenazah dibawa ke rumah duka.

11
BAB IV DOKUMENTASI

A. RESUME MEDIS PASIEN


B. SURAT KEMATIAN
C.

12

Anda mungkin juga menyukai