1
DAFTAR ISI
Bab I. Definisi ..................................................................3
Bab II. Ruang Lingkup ..................................................................4
Bab III. Tatalaksana ..................................................................5
Bab IV. Dokumentasi ................................................................14
BAB I
2
PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Pelayanan kamar jenazah adalah pelayanan atau penanganan yang
dilakukan pada jenazah pasien yang dirawat di rumah sakit maupun pasca
bencana. Penyimpanan jenazah harus dilakukan sebaik-baiknya sebelum
dikuburkan sebagai penghormatan pada korban.
Proses penanganan di Rumah Sakit Mitra Medika hanya meliputi
penempatan sementara sampai diperlihatkan ke pihak keluarga pasien.
Pengelolaan kamar jenazah merupakan prosedur yang digunakan untuk
pengelolaan sarana prasarana maupun lingkungan dikamar jenazah.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman/acuan manajemen untuk dapat melakukan pelayanan
jenazah untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit RS Mitra
Medika.
2. Tujuan Khusus
1) Sebagai pedoman pelakasanaan pelayanan di kamar jenazah yang
merupakan salah satu upaya rumah sakit dalam mencegah infeksi
nosokomial.
2) Mencegah terjadinya infeksi pada petugas kesehatan, pasien, keluarga
dan masyarakat.
3) Sebagai pedoman kerja untuk melaksanakan pelayanan jenazah sebelum
ditunjukkan dan dibawa pulang oleh keluarga.
4) Sebagai panduan dalam meminimalisasi kemungkinan untuk terjadinya
infeksi silang.
BAB II
3
RUANG LINGKUP
B. Persyaratan Khusus
1. Ruang Transit jenazah disarankan mempunyai akses langsung dengan
beberapa instalasi lain yaitu Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat
Inap, dan Instalasi Rawat Intensif.
2. Area tertutup, tidak dapat diakses oleh orang yang tidak berkepentingan.
3. Area yang merupakan jalur jenazah disarankan berdinding keramik,
lantai kedap air, tidak berpori, mudah dibersihkan.
4. Akses masuk – keluar jenazah menggunakan daun pintu ganda/double.
Disediakan garasi ambulan /mobil jenazah.
D. Tujuan Pelayanan
1. Pencegahan Penularan Penyakit
Apabila kamar transit jenazah menerima korban yang meninggal karena
penyakit menular misalnya HIV/AIDS, maka dalam perawatan jenazah
perlu diterapkan prinsip - prinsip sebagai berikut :
4
a. Jangan sampai petugas yang merawat dan orang - orang sekitarnya
menjadi tertular.
b. Segala sesuatu yang keluar dari tubuh jenazah (kencing, darah, kotoran,
dll) mengandung kuman sehingga menjadi sumber penularan.
c. Penerapan universal precaution:
1) Menggunakan tutup kepala
2) Menggunakan googles
3) Menggunakan masker
4) Sarung tangan
5) Skot/apron
6) Sepatu boot
d. Alat yang dipakai merawat jenazah diperlakukan khusus dengan cara
dekontaminasi (direndam) dengan klorin 0,5% selama 10 menit.
e. Prinsip kewaspadaan universal adalah memperlakukan setiap cairan
tubuh, darah dan jaringan tubuh manusia sebagai bahan infeksius.
1) Pasien dari Unit lain yang sudah dinyatakan meninggal (jenazah) dikirim ke
kamar transit jenazah.
2) Di kamar transit jenazah dilakukan pengecekan kembali sebelum
ditunjukkan kepada keluarga. Kepala diberi tali kassa sampai mulut
jenazah tertutup. Tangan diposisikan diatas perut kemudian pergelangan
5
tangan ditali. Kemudian diantara jempol kaki diselipkan kassa dan ditali
kembali. Setelah posisi dan keadaan jenazah sudah dirapikan, keluarga
dipanggil untuk melihat keadaan keluarganya yang meninggal.
3) Setelah dilakukan pemeriksaan di kamar transit jenazah petugas kamar
transit jenazah memberikan surat kematian.
4) Kemudian keluarga membawa surat kematian ke ruang administrasi rumah
sakit untuk mengurus biaya perawatan selama di Rumah sakit. Setelah
surat kematian dan biaya administrasi telah selesai, keluarga menunjukkan
kepada petugas instalasi kamar transit jenazah.
5) Setelah ditunggu 2 jam jenazah diperbolehkan dibawa pulang dengan
menggunakan kereta/ brankart khusus untuk jenazah menuju ke mobil
jenazah yang disediakan sendiri oleh pihak RS Mitra Medika.
6
BAB III
TATALAKSANA
7
12) Cuci tangan dan lepas gaun untuk direndam pada tempatnya, buang
bahan yang sekali pakai pada tempat khusus.
8
12) Cuci tangan dan lepas gaun untuk direndam pada tempatnya, buang
bahan yang sekali pakai pada tempat khusus.
9
2) Petugas mencocokan kembali jenazah tersebut dengan melihat identitas
jenazah di register dan gelang identitas jenazah kemudian diserahkan ke
pihak pengantar jenazah.
3) Keluarga memastikan kembali jenazah tersebut adalah
keluarganya,kemudian memeriksa isi Surat Keterangan Kematian. Surat
Keterangan Kematian tersebut sudah sesuai dengan Jenazah yang
dimaksud, maka keluarga mengisi dan menanda tangani Surat Keterangan
Kematian yang akan disimpan oleh RS Mitra Medika.
4) Pihak keluarga membayar biaya administrasi dan menerima kuintansi resmi
/ mengurus kelengkapan surat-surat BPJS ke Bagian Keuangan RS Mitra
Medika.
5) Petugas menggunting gelang label jenazah, kemudian menyerahkan jenazah
serta lembaran 1 yaitu Surat Keterangan Kematian kepada pihak keluarga.
6) Jenazah diangkut sesuai prosedur transportasi jenazah.
7) Keluarga kemudian mengisi dan menanda tangani surat penyerahan
jenazah dengan membawa kwintansi resmi dan kelengkapan surat BPJS.
8) Petugas transit Jenazah RS Mitra Medika Menggunting label jenazah
kemudian menyerahkan kepada pihak pengantar jenazah / keluarga.
10
5) Petugas menginformasi kepada keluarga untuk menyelesaikan
administrasi dan menghubungi petugas ambulance untuk pengambilan
jenazah setelah keluarga menyelesaikan adminstrasi.
6) Petugas perawatan mengecek kelengkapan administrasi dan
memberikan surat keterangan kematian.
7) Jenazah dibolehkan dibawa ke rumah duka
11
BAB IV DOKUMENTASI
12