Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN PELAYANAN KAMAR JENAZAH

RUMAH SAKIT LEONA KUPANG

RUMAH SAKIT LEONA


KUPANG
2022
BAB I

DEFENISI

Kamar jenazah adalah tempat untuk jenazah sebelum keuar dari Rumah Sakit. Secara
umum pelayanan yang dapat diberikan di kamar jenazah adalah : perawatan jenazah,
pemulasaran jenazah, penentuan identitas jenazah, pemeriksaan jenazah (otopsi), ataupun
penyimpanan jenazah sebelum jenazah di bawah pulang oleh keluargannya.

Perawatan jenazah adalah perawatn pasien setelah meninggal, termasuk menyiapkan


jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi ke ruang jenazah dan melakukan
disposisi (penyerahan) barang-barang milik pasien, jika pasien meninggal karena kekerasan
atau dicurigaia akibat kriminalitas, perawatan jenazah dilakukan setelah pemeriksaan medis
lengkap melalui otopsi. Perawatan jenazah mencakup juga penggunaan formalin untukn
mencegah pembusukan untuk sementara waktu karena penundaan proses pemakaman atau
kremasi.
BAB II

RUANG LINGKUP

Penggunaan panduan ini diterapkan kepada petugas instalasi kamar jenazah. Yang
diharapkan menerapkan pelayanan jenazah sesuai prosedur. Sehingga dapat
meningkatan mutu pelayanan kamar jenazah dan menghindari adanya infeksi silang
BAB III

TATA LAKSANA

A. Prinsip Perawatan Jenazah


Perawatan jenazah harus dilakukan dengan prinsi penghormatan kepada
martabat manusia. Penghormatan ini secara khusus adalah melalui perawatan
kebersihan sesuai kepercayaan atau adat yang dianut, perlakuan sopan dan tidak
merusak badan wadahnya tanpa indikasi atau kepentingan manusia termasuk
penghormatan atas kerahasiannya. Perawatan jenazah juga memperhatikan
kemungkinan kontaminasi silang antara jenazah kepada petugas kesehatan, atau
sebaliknya lingkungan kamar jenazah yang kurang baik dapat menimbulkan
kontaminasi dari kamar jenazah kepada orang lain melalui jenazah yang ada dikamar
tersebut. Oleh karena itu kamar jenazah harus bersih dan bebas dari kontaminasi, baik
kontaminasi yang membahayakan petugas ataupun yang dapat menjadi penyulit
analisa kemurnian identifikasi (terkontaminasi DNA dalam kasus forensic mati).

B. Ciri Khusus Pelaksanaan Jenazah


Situasi khusus peristiwa kematian seseorang dan sikap sosial budaya keluarga
orang tersebut menghadapi kematian dan mewarnai sarana dan prasarana pelayanan.
Rasa duka yang mendalam sering melibatkan suasana kekagetan, kesedihan, atau
harus luar biasa yang menjurus kepada keputusasaan keluarga atau kenalan,
kesibukan atau bahkan kebingungan untuk jenazah segera dikubur (bagi beragama
islam disunahkan sebelum 24 jam), kemendadakan mengkonfirmasi keputusan kepada
keluarga, rasa ingin tahu masyarakat kepada kasus kematian khusus, atau bahkan
suasana ketidaktentuan pada korban meninggal masal atau mereka yang mencari
keluarga atau kenalannya yang hilang. Hal tersebut memunculkan suasana yang yang
emosional dengan dampak kemarahan yang dapat membahayakan keselamatan dokter
dan atau petugas kamar jenazah terkait, termasuk perusakan sarana dan
prasaranannya.
Dalam pembahasan tentang ruang jenazah yang baik, tercakup pula sarana dan
prasarana kenyamanan seperti AC, ventilasi ruangan yang baik, air yang mengalir
lancar, cahaya terang siang atau lampu terang malam hari, dengan ruang pulic
dilengkapi oleh toilet umum.

C. Jenis Pelayan Terkait Kamar Jenazah Di Rumah Sakit Leona


Pelayanan yang dapat dilayani dikamar jenazah Rumah Sakit Leona, menurut
asal jenazah hanyalah jenazah yang berasal dari dalam atau jenazah purna pasien atau
mayat yang meninggal di dalam Rumah Sakit Leona. Perawatan jenazah yang
diberikan dalam bentuk perawatan jenazah sederhana, ataupun pelayanan
menggunakan formalin pada jenazah yang memerlukan pengawetan.

D. Penatalaksanaan Jenazah Di Rumah Sakit Leona


1. Pasien meninggal secara wajar
Pasien yang tidak mengalami kekerasan atau penganiayaan atau tidak tersangkut
kasus hukum, apabila meninggal dunia, dilakukan perawatan jenazah terlebih
dahulu dan langsung diberikan surat kematian yang telah ditanda tangani oleh
dokter penanggungjawab atau dokter yang merawat atau dokter umum yang jaga
IGD. Kemudian dicatat di buku register.
2. Jenazah yang meninggal secara tidak wajar
Pasien yang mengalami dugaan kekerasan misalnya karena percobaan bunuh diri,
overdosis obat, kecelakaan ataupun dugaan kriminal lainnya, baik dari keterangan
polisi ataupun permintaan visum oleh polisi saat pasien dirawat atau adanya
dugaan ketidakwajaran dari keluarga, maka seandainya pasien meninggal maka
jenazah akan dikirim ke Rumah sakit lainnya untuk dilakukan pemeriksaan
jenazah lebih lengkap terkait kasus yang dialami pasien.
3. Jenazah pasien menular
Perawatan jenazah pasien menular dilakukan dengan mengacu pada prinsip
pencegahan dan pengendalian infeksi, melalui penerapan kewaspadaan standar.
Pemakaian alat pelindung diri menjadi sarana utama dalam perawatan ini. Jenazah
harus dibersihkan dan dirawat dengan air disinfektan, kemudian dibungkus
dengan bahan kedap air. Setelah dibungkus tidak boleh dibuka lagi dan segera
harus dimakamkan atau dikremasi.
Apabila kamar jenazah menerima pasien yang meninggal setelah penyakit
menular seperti HIV/AIDS, maka dalam perawatannya jenazah perlu diterapkan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Jangan sampai petugas yang merawat dan orang-orang sekitarnya menjadi
tertular.
2) Segala sesuatu yang keluar dari tubuh jenazah (kencing, darah, kotoran dan
lain-lain) bisa mengandung kuman sehingga menjadi sumber penularan.
3) Penerapan kewaspadaan standar:
a. Menggunakan tutup kepala
b. Menggunakan goggle
c. Menggunakan masker
d. Sarung tangan
e. Gaun/apron
f. Sepatu boot
4) Alat yang dipakai merawat jenazah di perlakukan khusus dengan cara
dekontaminasi (direndam) dengan larutan disinfektan sebelum dicuci dan
dipergunakan kembali.

ALUR PENANGANAN JENAZAH DI KAMAR


JENAZAH RUMAH SAKIT LEONA

JENASAH DARI MASUK INSTALASI SURAT KETERANGAN


INSTALASI LAIN KAMAR JENAZAH KEMATIAN

PENGAMBILAN JENAZAH OLEH KELUARGA


(MENGGUNAKAN KERETA JENAZAH DAN MOBIL ADMINISTRASI DI
JENAZAH) KASIR RS

E. Perawatan Jenazah Di Ruang Perawatan


1. Persiapan
a. Sarung tangan lateks
b. Gaun pelindung kedap air
c. Kain bersih penutup jenazah
d. Klem/gunting
e. Kasa/kapas absorben
f. Brankar jenazah
2. Prosedur
a. Cuci tangan
b. Gunakan APD
c. Lepaskan selang infuse kateter dan sebagainya
d. Luka bekas selang infuse ditutup plester kedap air
e. Lepaskan pakaian kotor
f. Lepaskan pembalut luka
g. Jenazah dalam posisi terlentang
h. Tutup kelopak mata menggunakan kapas lembab
i. Tutup telingan dan mulut dengan kapas atau kasa
j. Bersihkan jenazah
k. Tutup jenazah dengan kain bersih, keluarga boleh menyaksikan
l. Antar jenazah dengan brankar ke kamar jenazah
m. Lepaskan sarung tangan
n. Cuci tangan

F. Perawatan Jenazah di Kamar Jenazah


1. Persiapan petugas
a. Sarung tangan karet sampai siku
b. Sepatu boot sampai lutut
c. Masker
d. Kecamata
e. Gaun atau apron kedap air
f. Tempat mandi jenazah
2. Persiapan peralatan
a. Waslap
b. Handuk
c. Waskom berisi air, sabun
d. Plester kedap air
e. Kapas
f. Pembalut
g. Sisir atau sikat
h. Pewangi
i. Wadah barang berharga
j. Brankar jenazah
3. Prosedur
a. Cuci tangan
b. Menggunakan APD
c. Mandikan jenazah
d. Keringkan dengan handuk
e. Ganti pembalut
f. Ganti tutup mata, telinga dan mulut
g. Letakkan jenazah dalam posisi terlentang, tangan disisi atau terlipat didada
h. Taruh handuk dibawah kepala
i. Sampah dan bahan kontaminasi dimasukan ke kantong plastik infeksius
j. Setiap percikan atau tumpahan darah atau cairan tubuh dipermukaan segera
bersihkan dengan larutan disinfektan
k. Peratalan yang akan digunakan kembali harus diproses : dekontaminasi,
pembersihan, disinfektan dan sterilisasi
l. Bungkus jenazah dengan kain kafan atau linennya sesuai dengan kepercayaan
agamanya.
m. Jenazah yang telah dibungkus tidak boleh dibuka lagi
n. Jenazah tidak boleh dibalsem, disuntik untuk pengawetan dan diotopsi kecuali
oleh petugas khusus
o. Melepaskan APD
p. Cuci tangan

G. Tata Laksana Pemindahan Jenazah ke kamar Jenazah


Tatalaksana pemindahan jenazah ke kamar jenazah dimulai dari ruang
perawatan. Setelah pasien dinyatakan meninggal oleh dokter yang merawat atau
dokter IGD. Perawat ruangan menunggu selama maksimal 2 jam sambil melakukan
perawatan jenazah dan di observasi di ruang perawatan. Kemudian pasien
dipindahkan ke kereta jenazah tertutup, jenazah dikirim ke kamar jenazah. Apabila
keluarga pasien sudah menyiapkan ambulan jenazah, jenazah pasien di pindahkan ke
ambulance jenazah. Dilakukan pencatatan serah terima jenazah ke keluarga.

H. Sarana Kamar Jenazah di Rumah Sakit Leona


Kamar jenazah Rumah sakit Leona terletak dibagian samping Rumah sakit dan
terpisah dari ruang perawatan pasien. Letaknya berdekatan dengan ruang parkir
ambulance. Didukung dengan fasilitas memandikan jenazah dan ruang tunggu
keluarga.
Fasilitas kamar jenazah :
1. Perawatan jenazah
2. Penyediaan sarana kereta
3. Tempat memandikan jenazah
4. Wastafel cuci tangan dan handrub
BAB IV

DOKUMENTASI

Adapun dokumentasian pelayanan kamar jenazah pasien sebagai berikut :

1. Form surat keterangan kedokteran tentang sebab kematian


2. Buku register serah terima jenazah ke keluarga

Anda mungkin juga menyukai