BAB I
N
Disusun oleh :
Lina Sriwaningsi 030.13.113
Nadya Carolina 030.13.136
Nur Alim 030.13.241
0
PENDAHULUAN
Carcinoma mammae atau kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal
dari kelenjar payudara. Termasuk saluran kelenjar air susu dan jaringan
penunjangnya yang tumbuh infiltratif, destruktif, serta dapat bermetastase. Kanker
payudara merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia.1
Berdasarkan laporan dari WHO, tahun 2004 diperkirakan 519.000 wanita
meninggal karena kanker payudara dan dari angka itu, 69% kematian terjadi di
negara berkembang. Pada tahun 2009, diperkirakan 192.370 kasus baru dari
invasive carcinoma mammae didiagnosis di Amerika Serikat dan 62.280 kasus
baru carcinoma mammae insitu.1 Data di Indonesia, kanker payudara menduduki
tempat kedua (11,5%) setelah kanker leher rahim. Di Indonesia diperkirakan
terdapat 20.000 kasus baru kanker payudara pertahun dan lebih dari 50% kasus
berada dalam stadium lanjut.2,3,4
Etiologi yang belum diketahui dengan pasti, perjalanan penyakit yang tidak
dapat diperkirakan serta usaha pencegahan yang sulit dilakukan serta adalah
masalah yang sampai saat ini belum teratasi. Namun demikian usaha-usaha untuk
mendeteksi dini dapat dilakukan dengan baik dengan mengikutsertakan
masyarakat melalui penyuluhan. Selain itu, kemajuan dalam deteksi dini yang
dilengkapi dengan kemajuan terapi, baik teknik operasi, radiasi, terapi hormonal
serta khemoterapi, yang didasarkan pada ketepatan penentuan stadium dan
pengenalan sifat-sifat biologis kanker, semakin membawa harapan baru untuk
penderita kanker payudara ini.
1
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
2
II. PROFIL KELUARGA
Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga
No Nama Kedudukan L/ Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan Tempat
dalam P tinggal
Keluarga
1 Tn. A Kepala L 39 th SMP Buruh pabrik Sakit 1 rumah
3
kg dalam waktu 1 bulan. Pasien hanya minum obat warung untuk
mengobati batuknya. Selain ini, pasien juga mengatakan sering berkeringat
saat malam hari sampai bajunya basah seperti orang mandi, sedangkan istri
dan anaknya di rumah tidak merasa kepanasan. Keluhan demam disangkal
oleh pasien.Kemudian pasien dipaksa istrinya berobat ke Puskesmas
Kelurahan Petukangan Selatan dan didiagnosa TB oleh dokter.
4
Nadi : 87x / menit Suhu: 36.5oC
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor
Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/-
Hidung : Bentuk normal, sekret -/-, septum deviasi -
Tenggorok: T1-1, hiperemis (-), faring hiperemis (-), detritus -/-, kripta -/-
Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-)
Dada
Cor I : Iktus kordis tak tampak
Pa : Iktus kordis teraba di SIC V 2cm medial LMCS
Pe : Konfigurasi jantung dalam batas normal
Au: BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo I : Simetris saat statis dan dinamis
Pa : Vocal fremitus simetris kanan dan kiri
Pe : Ka : Sonor
Ki : Sonor
Au: Ka: Suara nafas vesikuler, rhonki (+), wheezing (-)
Ki: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen
I : Datar
Pa : Supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Pe : Timpani, Balotemen -/-, Nyeri ketuk cva -/-
Au : Bising usus (+) di 4 kuadran
5
III. Hasil Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang
Hasil BTA sputum : (+)
GDS :97 mg/dL
HIV : Non reaktif
Kesan foto rontgent : TB Paru aktif
a. Rencana Penatalaksanaan
Pengobatan yang telah diberikan:
Terapi medikamentosa:
Pengobatan OAT kombinasi dosis tetap (KDT) kategori II + Injeksi
streptomisin 500mg.
Terapi edukasi:
1. Menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai obat harus
diminum secara teratur, tidak boleh terputus dan efek dari bila
putus obat dan bahaya putus obat.
2. Memberitahu penderita mengenai asupan gizi seimbang yang baik
untuk dimakan oleh penderita agar dapat mempercepat proses
penyembuhan dan mempertahankan berat badan ideal.
3. Mengajak penderita untuk berolahraga di luar rumah selama 30
menit setiap harinya.
4. Memberitahu penderita untuk selalu memakai masker saat di dalam
dan di luar rumah untuk memutus rantai penularan.
6
Faktor penghambat :
1. Lingkungan rumah penderita padat penduduk dan sedikit cahaya
matahari yang dapat masuk ke dalam rumah.
2. Lingkungan kerja penderita lembab dan sedikit cahaya matahari
yang masuk ke dalam ruangan.
3. Penderita jarang memakai masker di dalam rumah sehingga mudah
menularkan ke anggota keluarga yang sehat.
7
V. POLA KONSUMSI MAKANAN PENDERITA
Formulir 24 hours recall
(Catatan: Asupan makanan/ minuman KEMARIN mulai bangun pagi hingga
tidur malam)
Nasi 2 centong
Makan Bahan pokok makanan Oseng kangkung 2 sendok sayur
19.00
Malam Lauk pauk Tempe 1 porsi
Sayur labu 2 sendok sayur
Jumlah
2620 Kkal
Asupan
Penjelasan: frekuensi makan rata-rata setiap harinya 3 kali, saat makan pagi,
siang dan malam dengan variasi makanan yang cukup yaitu sebagai berikut: nasi
putih, tempe goreng, tahu goring, ikan goreng, sayur bayam, oseng kangkung,
sayur labu. Pasien selalu memasak di rumah. Jarang membeli makanan dari luar.
8
Menurut perhitungan kebutuhan gizi dan kalori yang dibutuhkan pasien per hari
sebanyak 1559 kkal. Berdasarkan food recall pasien kelebihan mendapatkan
kalori yang dibutuhkan setiap harinya. Maka dari itu, perlunya dilakukan edukasi
kepada pasien dan keluarga untuk terus memenuhi kebutuhan gizi dan kalori
sesuai dengan kebutuhan setiap harinya.
9
F. Faktor Non Perilaku
Jika ada anggota keluarga sakit tidak segera dibawa ke dokter walaupun
rumah sakit dekat
10
tidur, satu dapur dan satu kamar mandi. Lantai dikeramik, dinding terbuat dari
tembok beton, atap rumah dari asbes, jendela ada 1 buah, jendela berada di ruang
tamu bagian depan berukuran 45x50 cm. Penerangan di dalam ruangan kurang
dengan sumber penerangan dengan matahari dan listrik. Kebersihan dalam dan
luar rumah bersih, tata letak barang-barang kurang rapi, listrik 900 watt, sumber
air dari air PAM. Kamar mandi berbentuk kloset jongkok. Air limbah dialirkan ke
selokan. Sampah rumah dikumpulkan di tempat sampah dekat rumahnya, dan
diangkut oleh petugas kebersihan.
A. Denah Rumah
2 4
3
1
Keterangan ruangan:
1. Ruang tamu
2. Ruang tidur
3. Dapur
4. Kamar mandi
Analisis Keadaan Rumah :
1. Letak rumah di daerah : Padat penduduk
2. Bentuk bangunan rumah : 1 lantai
Kepemilikan rumah : Rumah sendiri
3. Luas rumah : 50 m2
Jumlah orang dalam satu rumah : 5 orang
Luas halaman rumah : Tidak terdapat halaman rumah
4. Lantai rumah dari : Keramik
5. Dinding rumah dari : Tembok beton
6. Atap rumah : Asbes
11
7. Pembagian ruangan rumah :
Ruang tamu : ada
Ruang Tidur : ada, ukuran 2 x 3 m2
Dapur : ada, ukuran 2 x 2 m2
Kamar Mandi : ada, ukuran 2 x 1 m2
8. Jendela rumah : ada 1 buah berukuran 45 x 50 cm
Perbandingan luas lantai dan jendela di :
- Ruang tamu : 0,225/4 = 0,056
- Dapur : 0,450/16 = 0,028
Penerangan di dalam rumah (dinilai setelah membandingkan luas jendela
dengan lantai dan kesan subjektif saat membaca tulisan didalam rumah):
kurang
9. Listrik di rumah : ada, 450 watt
10. Lubang ventilasi :
Genetik
Ruang tamu : ada 2 buah
Kelembaban dalam rumah : lembab
Kesan ventilasi di dalam rumah : kurang
11. Kebersihan dalam rumah : bersih
12. Sumber air minum dari : masak air matang
Yan
13. Kes
Kamar mandi Status : ada
kesehata lingkungan
14. Limbah rumah tangga di alirkan ke : got (saluran limbah)
Pelayanan15. Tempat
kesehatan yangsampah diluar rumah : ada
terjangkau16.
(puskesmas)
Jalan di depan rumah lebarnya : 1 meter, terbuat dari : aspal
Kesan kebersihan lingkungan pemukiman : cukup baik
Perilaku
12
Hubungan pasien dengan
keluarga dan tetangga baik
13
untuk menjadi PMO (Pengawas Minum teratur serta tidak putus obat.
Obat) agar penderita patuh dan tidak
putus obat.
2 Pola makan penderita Menjelaskan kepada penderita bahwa - Berat badan stabil
tidak teratur dan tidak pola makan yang baik dapat membantu - Tumpeng gizi seimbang
memenuhi kriteria proses penyembuhan dan memberitahu
tumpeng gizi penerita untuk mengkonsumsi makanan
yang bergizi yaitu mencakup karbohidrat,
protein, sayur, buah dan susu. Makan 3x
sehari secara teratur.
3. Jarang mengenakan Menjelaskan penggunaan masker untuk - Penderita selalu
masker di dalam mencegah penularan dan menjelaskan mengenakan masker.
rumah bagaimana cara penularan penyakit TB
- Penderita paham mengenai
penularan TB.
VIII. TABEL PERMASALAHAN PADA KELUARGA
14
IX. PEMBINAAN DAN HASIL KEGIATAN
Tgl Kegiatan yang dilakukan Keluarga Hasil Kegiatan Indikator
kunjunga yang evaluasi kegiatan
n terlibat
22 - Memperkenalkan diri dan Pasien Tanda Vital Pasien bersedia
Nopember menjelaskan maksud dan TD: 110/70 untuk diperiksa
2018 kedatangan keluarga N: 87 x/m dan dikunjungi
- Anamnesis dan RR: 18 x/m kembali
S: 36,5 C
pemeriksaan fisik pasien
- Identifikasi anggota Terbina hubungan baik
keluarga dan kondisi dengan pasien dan Pasien sudah
kesehatan keluarga mendapatkan
- Memberikan penjelasan hasil
mengenai penyakit Pasien dan keluarga pemeriksaan
kepada pasien dan mengerti mengenai tekanan darah.
keluarga penyakit dan
penjelasannya
26 - Evaluasi keluhan dan Pasien Keluhan sesak sudah Pasien
Nopember kondisi pasien kondisi berkurang, pasien berkomitmen
2018 kesehatan pasien merasa sudah lebih fit. untuk datang ke
- Melakukan pemeriksaan fasilitas
Tanda Vital
fisik pasien dan keluarga kesehatan
TD: 110/70
- Melakukan edukasi N: 86 x/m
mengenai pemakaiann RR: 16 x/m
masker untuk pasien S: 36,7
- Meminta pasien untuk
terus berobat sampai Pasien memahami
sembuh pentingnya pemakaian
masker untuk
mencegah penularan
28 - Evaluasi keluhan dan Keluhan sesak sudah -anggota
oktober kondisi pasien kondisi berkurang keluarga pasien
2018 kesehatan pasien melakukan
- Melakukan pemeriksaan Tanda Vital pemeriksaan
TD: 110/70
fisik pasien dan keluarga dahak
N: 84 x/m
- Melakukan edukasi RR: 18 x/m
mengenai pemeriksaan S: 36,7
dahak kepada semua
anggota keluarga Keluarga pasien
-Meminta pasien untuk memahami pentingnya
kembali berobat sambil pemeriksaan dahak
membawa dahak untuk untuk deteksi dini
diperiksa di puskesmas penyakit TB
03 -Evaluasi keluhan dan Pasien Keluhan yang Memasak
Desember kondisi kesehatan pasien dan dirasakan berkurang, makanan sesuai
15
2018 -Melakukan pemeriksaan kelarga pasien merasa lebih dengan gizi
fisik sehat dari seimbang
-Evaluasi kegiatan sehari- sebelumnya Pasien dan
hari keluarga
-Memberi edukasi tentang Tanda Vital memakan
pentingnya makanan gizi TD: 120/70 makana dengan
seimbang untuk N: 82 x/m gizi seimbang
mempercepat RR: 16 x/m
penyembuhan S: 36,6
16
LAMPIRAN
17
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization. Breast cancer : Prevention and Control .2009.
Available from : www.who.int.
2. Ramli, Muchlis. Kanker Payudara. Soelarto Reksoprodjo dkk (editor).
Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Edisi Pertama. Binarupa Aksara. 1995. Hlm:
342-364.
3. Albar, Zafiral Azdi dkk (editor). Protokol PERABOI 2003. PERABOI.
Jakarta. Edisi Pertama. 2004. Hlm: 2-15.
4. Asrul. Hubungan antara Besar Tumor dan Tipe Histologi Kanker Payudara
dengan Adanya Metastase pada Kelenjar Getah Bening Aksila. Bagian Ilmu
Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2003. Available
from: http://www.usu.ac.id.
18