PENDAHULUAN
Treaty).
suatu model subjek pajak baru yang sering kita kenal dengan istilah Bentuk
Usaha Tetap. Bentuk Usaha Tetap sekarang ini sudah menjadi terminologi
baku dalam ketentuan Pajak Internasional. Adanya Bentuk Usaha Tetap ini
yang di maksud.
1
1.2 Rumusan Masalah
lainnya?
1.3 Tujuan
Berganda.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan
berikut ini.
b. Cabang perusahaan;
c. Kantor perwakilan;
d. Gedung kantor;
e. Pabrik;
f. Bengkel;
g. Gudang;
m. Pemberian jasa dalam bentuk apapun oleh pegawai atau orang lain,
sepanjang dilakukan lebih dari 60 (enam puluh) hari dalam jangka waktu
3
n. Orang atau badan yang bertindak selaku agen yang kedudukannya tidak
bebas;
o. Agen atau pegawai dari perusahaan asuransi yang tidak didirikan dan
a. BUT Aktiva
Dalam BUT jenis aktiva penetuan ada atau tidak BUT dengan melihat
adanya aktiva berupa suatu tempat usaha (place of business). Suatu bentuk
usaha tetap jenis aktiva ditentukan dengan adanya suatu tempat usaha (place
of business), yaitu fasilitas yang dapat berupa tanah dan gedung, termasuk
juga mesin-mesin, peralatan, gudang dan komputer atau agen elektronik atau
b. BUT Aktivitas
Dalam BUT jenis aktivitas, penentuan ada atau tidaknya BUT dengan
4
proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perkaitan dan pemberian jasa dalam
bentuk apa pun oleh pegawai atau oleh orang lain, sepanjang dilakukan lebih
c. BUT Keagenan
Yang termasuk dalam jenis ini adalah orang atau badan yang bertindak
selaku agen yang kedudukannya tidak bebas. Pengertian bentuk usaha tetap
mencakup pula orng pribadi atau badan selaku agen yang kedudukannya
tidak bebas yang bertindak untuk dan atas nama orang pribadi atau badan
Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal atau badan yang tidak didirikan
d. BUT Asuransi
5
terjadi di Indonesia. Yang perlu di perhatikan adalah bahwa pihak
a. Dalam hal ini, Subjek Pajak Penghasilan Bentuk Usaha Tetap adalah
Subjek Pajak Luar Negeri yang terdiri dari:Orang pribadi yang tidak
tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga hari) dalam jangka waktu
12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat
yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga)
hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak
Indonesia.
Subjek Pajak luar negeri baik orang pribadi maupun badan sekaligus
Indonesia. Dengan perkataan lain, Wajib Pajak adalah orang pribadi atau
6
badan yang telah memenuhi kewajiban subjektif dan objektif. Wajib Pajak
luar negeri:
penghasilan di Indonesia.
pasal 26)
usaha atau melakukan kegiatan melalui BUT di Indonesia dan berakhir saat
Indonesia. Sedangkan Subjek Pajak Luar Negeri tidak melalui BUT dimulai
a. Penghasilan dari usaha atau kegiatan BUT tersebut dan dari harta yang
7
penjualan tersebut dikenakan Pajak Penghasilan sebagai pajak atas
b. Penghasilan kantor pusat dari usaha atau kegiatan, penjualan barang atau
pusat yang berasal dari usaha atau kegiatan, penjualan barang dan
pemberian jasa, yang sejenis dengan yang dilakukan oleh bentuk usaha
usaha atau kegiatan dan dapat dilakukan oleh bentuk usaha tetap.
secara langsung tanpa melalui bentuk usaha tetapnya kepada perusahaan di Indonesia.
Penjualan barang yang sejenis dengan yang dijual oleh bentuk usaha
usaha tetap di Indonesia menjual produk yang sama dengan produk yang dijual oleh
bentuk usaha tetap tersebut secara langsung tanpa melalui bentuk usaha
Pemberian jasa oleh kantor pusat yang sejenis dengan jasa yang
8
jenis jasa yang dilakukan bentuk usaha tetap tersebut secara langsung
dimaksud.
Berdasarkan pasal 6 ayat (1) seperti halnya wajib pajak badan dalam
9
a. Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan
1) Biaya pembelian
bentuk uang.
4) biaya perjalanan;
6) premi asuransi;
amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang
c. Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan.
10
f. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di
Indonesia.
Peraturan Pemerintah;
Pemerintah; dan
11
l. sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga yang ketentuannya diatur
a. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti dividen
pemegang polis.
pemegang saham.
1. Cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain
dwiguna, dan asuransi bea siswa yang dibayar sendiri oleh Wajib Pajak
orang pribadi, kecuali jika dibayar oleh pemberi kerja dan premi tersebut
12
e. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang
imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan di daerah tertentu dan yang
h. Pajak Penghasilan.
j. Sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi pidana
bidang perpajakan.
BUT dikenakan Tarif PPh Badan pasal 17 ayat (1) yaitu sebesar 25% .
Tarif ini berlakau sejak tahun pajak 2010. Selain dikenai tarif PPh Badan pasal
penghasilan kena pajak sesudah dikurangi pajak dari suatu BUT akan
Wajib Pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka yang
paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari jumlah keseluruhan saham yang
13
tertentu lainnya dapat memperoleh tarif sebesar 5% (lima persen) lebih rendah
daripada tarif yang berlaku. Wajib Pajak badan dalam negeri dengan peredaran
sebesar 50% yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian
Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap) setahun dihitung dengan cara
dalam UU PPh pasal 17. Untuk menghitung PPh dapat digunakan rumus
sebagai berikut:
tarif pasal 17
2.3 Transaksi Antara BUT dengan Kantor Pusat dan BUT Lainnya
satu kesatuan entitas, BUT dan Kantor pusat (secara administratif) dianggap
14
diterima secara internasional. Misalnya, dalam paragf 11 Komentar pasal 7
(2) OECD 1992 dinyatakan bahwa laba yang dialokasikan kepada BUT
tidak berhubungan dengan Kantor Pusat, telah bermitra usaha dengan suatu
perusahaan yang bebas. Hal demikian juga berlaku terhadap alokasi laba
yang akan diperoleh BUT dan semua transaksi dengan BUT lainnya dari
implisiit) pada penjelasan Pasal 6 (1) (a). Penjelasan tersebut, antara lain,
dengan negara mitra perjanjian. Oleh Karena itu, dalam aplikasi pemajakan
15
sesuai dengan kebiasaan global (van Read; 1988), mempunyai prioritas untuk
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan yang tidak
subjek pajak BUT, dan objek pajak BUT sesuai dengan tarif pajak BUT
olah tidak berhubungan dengan Kantor Pusat, telah bermitra usaha dengan
17