Anda di halaman 1dari 3

LO 1 : PEMERIKSAAN INTAORAL DAN FUNGSIONAL

Pemeriksaan Intraoral

1. Tingkat kebersihan mulut


 Menggunakan pemeriksaan OHI-S (Oral Hygiene Index – Simplified)
 OHI-S dihitung dengan menjumlahkan CI-S (Calculus Index – Simplified) dan
DI-S (Debris Index – Simplified)
 Gigi yang diperiksa ada 6 buah : 4 gigi diperiksa fasialnya (Gigi 16, 11, 26 dan
31) dan 2 gigi diperiksa bagian lingual (46 dan 36) (Bagian Ortodonsia dkk, 2018)
2. Pemeriksaan jaringan mukosa rongga mulut
 Gingiva dan mukosa labial.
 Bila ada keradangan pada gingiva dilihat dari gingiva index
 Apabila OH jelek biasanya mukosa mengalami inflamasi dan hipertrofi
 Bila normal warna coral pink ) (Bagian Ortodonsia dkk, 2018)
3. Pemeriksaan frenulum labii superior dan frenulum labii inferior
 Cara pemeriksaan : tarik bibir ke atas sehingga frenulum tertarik, dan dilakukan
) (Bagian Ortodonsia dkk, 2018)
4. Pemeriksaan palatum
 Dilihat normal, tinggi, lebar, atau sempit ) (Bagian Ortodonsia dkk, 2018)
5. Fonetik
 Cara pemeriksaan: pasien diinstruksikan untuk mengucapkan huruf P,B,S.
Apabila pasien tidak bisa mengucapkan dengan benar berarti
pasien bisa memiliki kelainan seperti gigitan terbuka, kehilangangigi anterior atau
kelainan ukuran lidah ) (Bagian Ortodonsia dkk, 2018)
6. Frekuensi karies
 Mencari etiologi maloklusi, apakah disebabkan oleh karies
7. Lidah
 Dilihat ukuran dan fungsi
Pemeriksaan Fungsional

1. Free way space


 Jarak interoklual pada saat mandibula dalam posisi istirahat
 Cara pengukuran :
a. Penderita didudukkan dalam posisi istirahat, kemudian ditarik garis yag
menghubungkan antara titik di ujung hidung dan ujung dagu (paling
anterior) dan dihitung jaranknya
b. Penderita dalam eadaan oklusi sentris, lalu ditarik garis yang
menghubungkan antara titik di ujung hidung dan ujung dagu (paling
anterior) lalu dihitung jaraknya
 Nilai FWS = jarak saat posisi istirahat – jarak saat oklusi sentries ) (Bagian
Ortodonsia dkk, 2018)
2. Path of closure
 Gerakan mandibula dari posisi istirahat menuju oklusi sentris. Normal apabila
gerakan mandibula ke atas, ke muka dan belakang
 Cara pemeriksaan :
a. Pasien rest position, lalu dilihat garis mediannya
b. Pasien diinstruksi oklusi sentris dari posisi istirahat lalu dilihat kembali
posisi garis mediannya
 Apabila terdapat pergeseran (sliding) berarti terdapat gangguan Path Of Closure )
(Bagian Ortodonsia dkk, 2018)
3. Pemeriksaan Sendi TMJ
 Cara pemeriksaan :
a. Penderita didudukkan dalam posisi istirahat
b. Diletakkan kedua jari telunjuk operator 1 cm depan meatus acustinus
externa kiri dan kanan penderita
c. Penderita diistruksikan membuka dan menutup mulut ) (Bagian
Ortodonsia dkk, 2018)
 Pemeriksaan terdiri dari :
a. Palpasi : Apabila ada kelainan pasien akan merasa sakit dan gerakan
mandibula tidak simetri
b. Auskultasi : Terdapat bunyi kliking, poping dan krepitasi
c. Inspeksi : Diperiksa saat mandibula membuka dan menutup mulut
(Prambudi, 2009)
4. Pemeriksaan pola atrisi
 Dilakukan pemeriksaan secara inspeksi pada gigi-gigi untuk melihat adanya atrisi.
 Apabila terdapat pola atrisi gigi sulung pada fase gigi-geligi pergantian maka
normal. Namun apabila terdapat pola atrisi gigi permanen, terutama yang baru
tumbuh pada fase gigi-geligi pergantian maka tidak normal (Prambudi, 2009).

SUMBER :

Pambudi R, 2009. Ortodonti dasar. Surabaya: Airlangga University Press

Bagian Ortodonsia dkk. 2018. Buku Petunjuk Pengisian Kartu Status Blok Rekam Medik.
Jember : FKG Universitas Jember.

Anda mungkin juga menyukai