Anda di halaman 1dari 12

MATERIALITAS

KONSEP MATERIALITAS
Besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji
informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang
melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan
atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang
yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi
tersebut, karena adanya penghilangan/salah saji
tersebut.
KONSEP MATERIALITAS PENTING
DALAM AUDIT
Auditor tidak memeriksa setiap transaksi yang
dicerminkan dalam laporan keuangan, maka ia harus
bersedia menerima beberapa jumlah kekeliruan kecil.
Konsep materialitas menunjukkan seberapa besar
salah saji yang dapat diterima oleh auditor agar
pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh
salah saji tersebut.
AUDITOR TIDAK MEMBERIKAN JAMINAN KEAKURATAN
ASERSI YANG DISAJIKAN OLEH KLIEN

 Auditor tidak memeriksa setiap transaksi yang


terjadi dalam tahun yang diaudit
 Auditor tidak dapat menentukan apakah semua
transaksi yang terjadi telah dicatat, diringkas,
digolongkan & dikompilasi secara semestinya
dalam laporan keuangan
Pertimbangan Awal Tentang
Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan
kuantitatif & kualitatif. Pertimbangan kuantitatif
berkaitan dengan salah saji dengan jumlah kunci
tertentu dalam laporan keuangan.
Pertimbangan kualitatif berkaitan dengan penyebab
salah saji.
Pertimbangan Materialitas
 Pertimbangan kuantitatif
1. Laba bersih sblm pajak dalam laporan keu.

2. Total aset dalam neraca

3. Total aset lancar dalam neraca

4. Total ekuitas pemegang saham dlm neraca

 Pertimbangan kualitatif
1. Kemungk. Terjd pembayaran melanggar hkm

2. Kemungk. Terjd kecurangan

3. Syarat penarikan kredit dr bank

4. Gangguan dlm trend laba

5. Sika p manajemen dalam integritas laporan keuangan


Pertimbangan Materialitas
Contoh  laba bersih sebelum pajak sebesar
Rp100.000.000. Materialitas ditentukan 3% - 8%
dari laba bersih sebelum pajak.
Dari laba bersih sblm pajak sebesar Rp100juta,
maka batas materialitas (materiality borders) utk
laporan laba rugi berada dalam kisaran
Rp3.000.000 sampai Rp8.000.000
Batas bawah dihitung 3%xRp100jt & batas atas
dihitung 8%xRp100jt
 Jika ada salah saji gabungan kurang dari 3%
dianggap salah saji yang tidak material, namun jika
ada salah saji gabungan lebih dari 8% dianggap
salah saji material. Sedangkan untuk 3%-8%
memerlukan pertimbangan auditor untuk
memutuskan materialitasnya.
MATERIALITAS
1. Tingkat laporan keuangan, krn pendapat auditor
atas kewajaran mencakup laporan keuangan
sebagai keseluruhan
2. Tingkat saldo akun, karena auditor memverifikasi
saldo akun dalam mencapai kesimpulan
menyeluruh atas kewajaran laporan keuangan
Materialitas Tingkat Laporan
Keuangan
Laporan keuangan mengandung salah saji material jika berisi
kekeliruan/kecurangan, yang dampaknya secara individual atau secara
gabungan, sedemikian signifikan shg mencegah penyajian secara wajar
laporan keuangan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
Contoh beberapa panduan kuantitatif yang digunakan dalam praktik :
a. LK dipandang mengandung salah saji material jika trdpt salah saji 5%-
10% dr laba sblm pajak
b. LK dipandang mengandung salah saji material jika terdpt salah saji
0,5%-1% dari total aktiva
c. LK dipandang mengandung salah saji material jika trdpt salah saji 1%
dari pasiva
d. LK dipandang mengandung salah saji material jika terdapat salah saji
0,5%-1% dari pendapatan bruto
ALOKASI MATERIALITAS LAPORAN
KEUANGAN KE AKUN
Taksiran materialitas harus dibagi-bagi ke akun-akun
laporan keuangan secara individual.
Pendekatan pengalokasian materialitas pada tingkat
laporan keuangan ke akun secara individual sbb :
 dialokasikan secara proporsional

 materialitas lbh besar dilakukan pd akun2 ttt

Contoh : excel. materialitas


Hubungan Materialitas & Bukti Audit

Materialitas merupakan satu diantara berbagai


faktor yang mempengaruhi pertimbangan auditor
tentang kecukupan bukti audit.
Semakin rendah tingkat materialitas, semakin besar
jumlah bukti yang diperlukan (hubungan terbalik).
Contoh : excel. Materialitas.

Anda mungkin juga menyukai