BAB 1
PENDAHULUAN
1
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
5
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan hal-hal mengenai latar belakang praktikum
mekanika tanah, tujuan praktikum, batasan masalah, lokasi penelitian,
standar pegujian dan sistematika penulisannya.
BAB 2 UJI LAPANGAN
Pada bab ini diuraikan hal-hal mengenai pengujian yang dilakukan di
lapangan untuk bangunan gedung dan jembatan serta untuk jalan dan
timbunan, seperti Dutch Cone Penetrometer, Hand Bor, Dinamic Cone
Penetrometer, California Bearing Ratio Lapangan, dan Sand Cone Test.
BAB 3 UJI LABORATORIUM
Pada bab ini dibahas mengenai pengujian yang dilakukan di laboratorium
untuk bangunan gedung dan jembatan serta untuk jalan dan timbunan,
yang dibagi menjadi Index Properties Test, seperti Kadar Air, Berat Isi
Tanah, Berat Jenis Tanah, Analisis Saringan, Uji Hidrometer, Batas Cair,
Batas Plastis, dan Batas Susut, dan juga Engineering Properties Test,
seperti Tes Kuat Geser Langsung, Kuat Tekan Bebas, Tes Konsolidasi,
Pemadatan, dan CBR Laboratorium.
BAB 4 PENUTUP
Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari seluruh percobaan yang
dilakukan serta saran.
6
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
BAB 2
UJI LAPANGAN
beberapa uji lapangan dengan metode yang berbeda. Setelah melakukan pengujian
terhadap suatu jenis tanah, akan didapatkan data sifat-sifat teknis tanah dipelajari,
kemudian data tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
menganalisa kapasitas dukung jalan dan penurunan. Uji lapangan yang dapat
dilakukan untuk mendapatkan sifat dan karakteristik tanah dalam perancangan jalan
dan timbunan, antara lain:
a. Tes DCP (Dynamic Cone Penetrometer Test)
b. CBR Lapangan (Field CBR)
c. Sand Cone (Sand Cone Test)
d. Pengambilan Sampel Tanah
Tuntutan ketelitian penyelidikan tanah tergantung dari besarnya beban
bangunan, tingkat keamanan yang diinginkan, kondisi lapisan tanah, dan biaya yang
tersedia untuk penyelidikan. Oleh karena itu, untuk bangunan atau infrastruktur
sederhana atau ringan, kadang-kadang tidak dibutuhkan penyelidikan tanah, karena
kondisi tanahnya dapat diketahui berdasarkan pengalaman setempat.
8
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
9
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.2.3 Peralatan
Adapun peralatan-peralatan yang digunakan dalam Uji Sondir (Dutch Cone
Penetrometer) adalah:
1. Mesin sondir 5. Jangka spiral
2. Stang sondir 6. Ambang penekan
3. Mantle cone 7. Peralatan panjang
4. Friction cone 8. Kunci inggris
(g)
Gambar 2.1 (a) Mesin Sondir, (b) Stang Sondir, (c) Cangkul, (d) T-stuck pemutar,
(e) Jangka Spiral, (f) Kunci Inggris, (g) Ambang Penekan
10
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
B. Prosedur Percobaan
Pada Uji Sondir (Dutch Cone Penetrometer), prosedur percobaan yang
harus dilakukan adalah:
1. Membersihkan lokasi pekerjaan lalu pasanglah dua atau empat jangka spiral
sesuia dengan kondisi tanah dengan jarak tertentu agar cocok pada kaki
sondir.
2. Menjepit rangka sondir dengan ambang pada jangka tersebut, lalu atur
posisi sondir agar tegak lurus, dengan cara mengendurkan kunci tiang
samping lalu gunakan waterpass untuk mengontrol.
3. Engkol pemutar diputar kembali sehingga stang dalam tertekan kedalam
tanah dengan kecepatan 2 cm/detik. Stang dalam akan menekan piston lalu
akan menekan oli didalamnya, tekanan yang terjadi akan terbaca pada
manometer. Mantle cone hanya akan mengukur tahanan ujung konus (qc)
sedangkan friction cone akan mengukur tahanan ujung konus dan gesekan
dinding terhadap tanah.
4. Menekan stang, catat angka penunjukkan pertama pada jarum manometer
teruskan penekan sampai jarum manometer bergerak yang kedua kalinya.
5. Lakukan penekan dengan hati-hati dan amati selalu jarum manometer. Bila
diperkirakan tekanan akan melebihi kapasitas manometer, tutup kran
manometer tersebut dan kran manometer yang berkapasitas besar dibuka.
Stang sondir jangan menyentuh piston karena dapat menyebabkan
kelebihan tekanan secara drastis dan merusak manometer.
6. Memutar kembali engkol pemutar berlawanan arah lalu posisi traker
dipindahkan kembali menjadi posisi lubang terpotong. Lakukan penekanan
kembali sejarak 20 cm berikutnya dan ulang prosedur 12 sampai 14.
7. Setelah mencapai kedalaman 1 meter, stang sondir perlu ditambah. Caranya
terlebih dahulu naikkan piston penekanan supaya stang sondir dapat
disambung. Gunakan kunci pipa untuk mengencangkannya. Ulangi
prosedur 8 sampai 15.
3
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
8. Setelah mencapai kedalaman tanah keras (tahanan konus lebih besar dari
150 kg/cm2 penyelidikan dihentikan).
9. Stang sondir yang sudah ditanam dapat dicabut kembali dengan cara
sebagai berikut :
a. Putar engkol pemutar agar piston penekan terangkat.
b. Tarik traker pada posisi lubang terpotong.
c. Dorong traker pada posisi lubang terpotong.
d. Putar engkol pemutar sehingga stang sondir terangkat sampai stang
sondir berikutnya terlihat.
e. Tahan stang sondir bawah dengan kunci pipa agar rangkaian
dibawahnya tidak jatuh.
f. Lepaskan stang sondir bawah dengan kunci pipa yang lainnya.
g. Ulangi prosedur ini untuk stang sondir berikutnya.
C. Perawatan
Pada uji sondir, perawatan yang harus dilakukan setelah selesai praktikum
adalah:
1. Stang sondir telah dipakai harus segera dibersihkan dari kotoran/tanah
melekat. Setelah bersih lumuri dengan oli secukupnya agar tidak berkarat
2. Patent konus/bikonus yang telah dipakai juga harus dibersihkan. Setelah
dibersihkan coba digerak-gerakkan, apakah terjadi kemacetan. Kalau terjadi
kemacetan, buka rangkaian alat ini dan rendam dalam minyak tanah lalu disikat
dengan hati-hati. Lumuri dengan oli yang masih baru kemudian dirangkaikan
lagi sehingga gerakkannya tidak ada yang terhambat.
3. Menambahkan stempet pada gigi pengerak mesin sondir bagian atas bila sudah
kering.
4. Melumasi seluruh bagian yang bergerak /bergesekkan secara berskala.
5. Bila terjadi kebocoran pada oli, buka ruang oli dan periksa oil seal didalamnya.
Bila oil seal tersebut sobek, ganti dengan yang baru.
4
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
5
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
6
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
7
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
8
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
350
300
250
Kedalaman (cm)
200
150
100
50
0
-50
-100
-10.000 0.000 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000
9
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
10
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
100.000
200.000
Kedalaman (cm)
300.000
400.000
500.000
600.000
700.000
800.000
11
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
12
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.2.6 Perhitungan
Adapun perhitungan dan analisis hasil dari Uji Sondir (Dutch
Penetrometer Test) ini adalah:
1. Dimensi alat bikonus:
a. Diameter ujung bikonus (Dc) = 3,56 cm
b. Diameter selimut geser (Dg) = 3,56 cm
c. Tinggi selimut geser (hg) = 13,30 cm
2. Hasil pengukuran:
a. Tekanan konus (qc) = 22,50 kg/cm2
(Kolom 2)
b. Jumlah perlawanan/ hambatan (JH) = 23,00 kg/cm2
(Kolom 3)
3. Luas potongan melintang bikonus (Ac) = ¼ π.Dc2
=
Gaya geser yang bekerja (P) = Ac . (JH – qc)
= Ac . (Kolom 3 – Kolom 2)
= Ac . (Kolom 4)
4. Luas selimut geser (Ag) = π . Dg . hg
p
5. Hambatan pelekat (HP) = 20
Ag
5 . Dc . (JH qc)
=
hg
Faktor pembacaan (pembacaan tiap penurunan 20 cm)
Untuk harga Dc = Dg = D
Hg = 13,300 cm
5 . D . (JH qc)
Maka, HP =
13,300
6. Jumlah hambatan pelekat (JHP) = ΣHP
P Ac
7. Hambatan setempat (HS) = = .(JH qc)
Ag Ag
13
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Dc.(JH qc)
=
4.hg
Untuk harga Dc = Dg = D
hg = 13,300 cm
D
Maka, HS = .(JH qc) (Kolom 7)
53,200
8. Kedalaman = 300,00 cm
9. Perlawanan gesek = (JH – qc)
= (23,00 – 22,50) kg/cm2
= 0,50 kg/cm2
5. Dc . (JH qc)
10. Hambatan pelekat =
hg
5,00 3,56 (0, 50)
=
13,300
= 0,67 kg/cm
11. Ʃ Hambatan pelekat = 58,89 kg/cm
Dc . (JH qc)
12. Hambatan =
4 . hg
3,56 (0,50)
=
4,00 13,30
= 0,03 kg/cm
14
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
15
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.3.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam percobaan bor tangan (Hand Bor) adalah:
1. Driling rod (stang bor)
2. Iwan type auger (bor iwan)
3. Straigh choping auger (bor pahat)
4. T-pice (pemutar)
5. Tube adaftor (soket)
6. Turning rod (stang pemutar)
7. Sampling tube (tabung contoh)
8. Rod head (kepala penumbuk)
9. Allen key (kunci L)
10. Pipe wrench (kunci inggris)
11. Hammer (palu)
12. Stell wire brush (sikat baja)
13. Paraffin (lilin)
14. Vertical guide (stang penghantar)
16
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
(e) (f)
Gambar 2.4 Bor Auger, (b) Tabung Sampel, (c) Palu, (d) Stang Pemutar,
(e) Kunci Inggris, (f) sikat
17
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
18
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
sama pada ujung yang lainnya. Dengann begitu sampel tanah terlindung dari
pengaruh sekitarnya
9. Menuliskan label yang berisi nomor titik bor, kedalaman, bagian atas/ bawah,
tanggal pengambilan sampel dan sebagainya.
10. Memasukkan kembali sampel tanah asli ini ke dalam tabung pelindung
terutama bila tempat pemeriksaan/ laboratorium cukup jauh dari tempat
pengeboran.
11. Untuk perawatan lakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Membersihkan mata bor dan stangnya setiap kali selesai dipasang lalu
melumuri dengan oli secukupnya untuk menghindari karat.
b. Sebelum dipakai, tabung contoh harus dalam keadaan bersih dan memberi
pelumas pada bagian dalamnya sehingga tanah dapat masuk maupun
keluar dengan mudah.
19
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Nomor Titik :1
Kedalaman : 60 cm
20
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
21
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.4.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada percobaan DCP (Dynamic Cone
Penetrometer) adalah:
1. Alat DCP
2. Kantong alat
3. Konus
22
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
23
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
(a) (b)
(c)
Gambar 2.6 Beban, (b) Kantong Alat, (c) Batang DCP dan Konus 60°
24
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
25
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
26
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
27
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
300
400
500
600
700
800
900
1000
28
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.4.6 Perhitungan
283 0
=
5 1
= 70,750 mm/Tumbukan
29
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.5.3 Peralatan
Peralatan-peralatan yang digunakan pada percobaan CBR Lapangan
(California Bearing Ratio Lapangan) adalah:
1. Pengunci 8. Dial pergeseran
2. Ambang penahan 9. Jembatan bantu
3. Engkol pemutar 10. Piston
4. Tiang penghantar 11. Beban alur
5. Proving ring 12. Beban Bulat
6. Dial proving ring 13. Angker
7. Magnetic dial
30
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
(e) (f)
Gambar 2.7 Angkur, (b) Ambang Penahan, (c) Magnetic Dial, (d) Stang Pemutar,
(e) Alat CBR Lapangan, (f) Stop Watch
41
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
42
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
43
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3. Catatan
Bila muka tanah di bawah keping beban tidak rata, usahakan dengan
menambah lapisan pasir setipis mungkin sehingga muka tanah betul-betul rata.
4. Perawatan
a. Menjaga ujung piston penetrasi agar tidak terpukul benda-benda keras
yang bisa menyebabkan cacat sehingga mengurangi luas permukaan.
b. Membersihkan drat pipa set dengan sikat baja lalu melumasinya dengan
oli.
c. Memutar jack saat tidak lancar/ berbunyi, membuka baut tersebut dengan
kunci L yang sesuai kemudian memeriksa gigi-gigi dalamnya dan
mengencangkan baut (borg) yang longgar dengan kunci L kemudian
menambahkan stemplet secukupnya.
5. Perhatian
a. Sewaktu penekanan, memutar engkol pemutar dengan hati-hati sesuai
dengan kecepatan yang telah ditentukan.
b. Waktu piston menekan, piston tidak boleh melebihi batas maksimum yang
telah diberi tanda garis.
44
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
45
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
46
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
47
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
48
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
120
100
80
Beban (lBs)
60
40
20
0
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Penurunan (inch)
49
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
50
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.5.6 Perhitungan
Adapun perhitungan dari percobaan California Bearing Ratio Lapangan
(CBR Lapangan) adalah:
Berat Tanah Kering = Berat Tin Box + Tanah Kering – Berat Tin Box
= 41,500 – 11,900
= 29,600 gram
Berat Air = Berat Tin Box + Tanah Basah – Berat Tin Box +
Tanah Kering
= 54,600 – 41,500
= 13,100 gram
Berat Air
Kadar Air = 100%
Berat Tanah Kering
13,100
= 100%
29,600
= 44,257%
76,000
41,350
= 1,838 gram
1,838
100%
100 44,275
= 1,8300 gram
51
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
52
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.6.3 Peralatan
Peralatan-peralatan yang digunakan pada percobaan Sand Cone Test
adalah:
1. Corong sand cone
2. Botol sand cone
3. Plat lapangan
4. Pasir gradasi/standar
5. Pahat
6. Palu karet
7. Sendok tanah
8. Kaleng lapangan
53
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
(d) (e)
Gambar 2.8 (a) Plat Lapangan, (b) Timbangan, (c) Pasir Gradasi, (d) Palu Karet,
(e) Sendok Tanah
2.6.4 Prosedur
Pada percobaan Sand Cone Test prinsip kerja dan prosedur percobaan yang
harus dilakukan adalah:
1. Mengisi botol sand cone dengan pasir gradasi/standar.
2. Menimbang botol dan corong, berikut pasir gradasi yang telah diisi
secukupnya.
3. Membersihkan permukaan tanah yang akan digali dan meratakannya.
4. Meletakkan plat lapangan di permukaan tanah dalam posisi yang kokoh.
5. Menggali lubang bulat sesuai diameter lubang plat lapangan dengan
meggunakan pahat, palu dan sendok tanah.
6. Menimbang kaleng lapangan yang telah dibersihkan dalam keadaan kosong
(W9).
7. Memasukkan semua tanah hasil galian tersebut ke dalam kaleng lapangan lalu
menimbang beratnya (W8).
8. Meletakkan corong sand cone berikut botol yang telah berisi pasir di atas plat
lapangan.
54
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
9. Membuka kran corong sehingga pasir dalam botol turun dan mengisi corong
bagian bawah dan lubang tadi.
10. Menutup kran corong setelah pasir berhenti mengalir.
11. Mengambil sebagian tanah di sekitar lokasi pengetesan tersebut untuk
pemeriksaan kadar airnya.
12. Menimbang corong berikut botol yang berisi sisa pasir di dalamnya.
13. Mengambil kembali pasir yang bersih yang mengisi lubang tadi untuk
menggunakannya pada percobaan berikutnya.
14. Menghitung berat jenis pasir yang keluar dari botol, dengan cara menimbang:
a. Berat botol + corong (W1)
b. Berat air penuh + botol + corong (W2)
c. Berat pasir penuh + botol + corong (W3)
15. Menghitung berat pasir, dengan cara:
a. Mengisi botol sand cone dengan pasir standar secukupnya.
b. Menimbang berat pasir secukupnya di botol beserta corong (W4).
c. Pada tempat yang datar, meletakkan corong berikut botol sand cone pada
posisi terbalik, kemudian membuka kran corong hingga pasir sand cone
berhenti mengalir (pasir mengisi corong sand cone sepenuhnya).
Menutup kran sand cone, kemudian menimbang berat sisa pasir di botol
beserta corongnya (W5).
55
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
56
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
57
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
58
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
59
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2.6.6 Perhitungan
Adapun perhitungan dan analisis hasil dari percobaan Sand Cone Test
adalah:
Berat Pasir di dalam Corong + Lubang = (W6) – (W7)
= 5805,000 – 3261,000
= 2544,000 gram
Berat Pasir di dalam Corong = (W4) – (W5)
= 5233,000 – 4205,000
= 1028,000 gram
= 2544,000 – 1028,000
= 1516,000 gram
Berat Isi Pasir (γP) = W3 W1
W2 W1
5805,000 696,000
=
5349,000 696,000
= 1,098 gram
Volume Tanah/Pasir di dalam Lubang (V) = W10
γP
1516,000
1,098
= 1380,692 cm3
Berat Tanah Basah = (W8) – (W9)
= 1860,000 – 2,200
= 1857,000 gram
W8 W9
Berat Isi Tanah Basah (γw) = 100%
V
1857,000
= 100%
1380,692
60
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
= 1,346 gram/cm3
γw
Berat Isi Tanah Kering (γd) = 100%
100 w
1,346
= 100%
100 52,284
= 0,884 gram/cm3
γd laboratorium didapat dari percobaan Berat Isi = 0,884 gram/cm3
γd lap
Derajat Kepadatan (D) = 100%
γd lab
0,884
= 100%
1,611
= 54,847%
Perhitungan sampel I:
10,400
100%
19,000
54,737%
61
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
62
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
BAB 3
UJI LABORATORIUM
63
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.1.3 Peralatan
Peralatan-peralatan yang digunakan pada percobaan Kadar Air Tanah
(Moisture Content) adalah:
1. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai 110 ±
5oC
2. Cawan kedap udara dan tidak berkarat dengan ukuran yang cukup. Cawan
dapat terbuat dari gelas atau logam, misalnya alumunium
3. Timbangan dengan berbagai ketelitian:
a. Timbangan dengan ketelitian: 0,01 gram
b. Timbangan dengan ketelitian: 0,10 gram
c. Timbangan dengan ketelitian: 1,00 gram
4. Desikator
64
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 3.1 (a) Saringan, (b) Timbangan, (c) Oven, (d) Cawan
Benda Uji
Berat contoh yang dibutuhkan untuk pemeriksaan kadar air tergantung pada
ukuran butir maksimum dari contoh yang diperiksa, dengan ketelitian seperti daftar
berikut :
Tabel 3.1 Sample Tanah
No. Nomor Lolos Saringan Berat Tanah (gr)
1. 1” (25 mm) 500
2. 1
/2” (12,5 mm) 300
3. No. 4 (4,75 mm) 100
65
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
66
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
67
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Nilai
No Nomor ThinBox
1 2 3
A Berat Tanah gr 100 300 500
B Berat Tin Box (gr) 15,2 21,6 69,8
C Berat Tin Box +Tanah Basah (gr) 115,2 321,6 569,8
D Berat Tin Box +Tanah Kering (gr) 81,1 218 385,8
E Berat Air = C-D (gr) 34,1 103,6 184
F Berat Tanah Kering = D-B (gr) 65,9 196,4 316
68
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.1.6 Perhitungan
Adapun perhitungan dan analisis hasil percobaan Kadar Air Tanah
(Moisture Content) adalah sebagai berikut:
Contoh untuk sampel I:
Berat Cawan = 15,200 gram
Berat Cawan + Tanah Basah = 115,200 gram
Berat Cawan + Tanah Kering = 81,100 gram
Berat Air = (Berat Cawan + Tanah Basah) – (Berat Cawan +
Tanah Kering)
= 115,200 – 81,100
= 34,100 gram
Berat Tanah Kering = (Berat Cawan + Tanah Kering) – (Berat Cawan)
= 81,100 – 15,200
= 65,900 gram
Berat Air
Kadar Air (w) = 100%
Berat Tanah Kering
34,100
= 100%
65,900
= 51,745 %
69
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.1.3 Peralatan
Peralatan-peralatan yang digunakan pada percobaan Berat Isi Tanah
(Density Dest) adalah:
1. Ring berat isi
2. Jangka sorong
3. Timbangan
4. Oven
5. Desikator
6. Cawan
70
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Gambar 3.2 (a) Ring Berat Isi, (b) Jangka Sorong, (c) Timbangan, (d) Oven, (e)
Cawan, (f) Desikator
71
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
72
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Tabel 3.3 Hasil Pemeriksaan Berat Isi, Isi pori, Derajat Kejenuhan
73
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
21,659 74,800
=
1 54,545 / 100
= 1048,276 gram/cm3
74
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
48,400
2,846
= 17,003 cm3
= 46,171 – 17,003
= 29,168
Berat Air
Derajat Kejenuhan (Sr) 100%
Isi Pori
26,400
100%
29,168
= 90,510 %
IsiPori
Porositas = 100%
VolumeRing
29,168
100%
46,171
= 63,174 %
75
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Berat jenis tanah adalah angka perbandingan antara berat butir tanah dan
berat isi air suling dengan isi sama pada suhu 40C. Peralatan yang digunakan dalam
pengujian ini antara lain piknometer atau botol ukur, saringan, thermometer, oven
yang dilengkapi dengan pengatur suhu, alat pendingin dll. Prosedur pengujian
meliputi tahapan pengeringan benda uji di dalam oven selama 24 jam dan
penimbangan, selanjutnya benda uji dimasukkan ke dalam piknometer lalu timbang
lagi dan seterusnya.
76
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Berat jenis tanah adalah angka perbandingan antara berat butir tanah dan
beratisi air suling dengan isi sama pada suhu 40C. Peralatan yang digunakan dalam
pengujian ini antara lain piknometer atau botol ukur, saringan, thermometer, oven
yang dilengkapi dengan pengatur suhu, alat pendingin dll. Prosedur pengujian
meliputi tahapan pengeringan benda uji di dalam oven selama 24 jam dan
penimbangan, selanjutnya benda uji dimasukkan kedalam piknometer lalu timbang
lagi dan seterusnya. Berat jenis adalah perbandingan relative antara massa jenis
sebuah zat dengan massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm³ atau
1000 kg/m³.
3.2.3.3 Peralatan
1. Labu ukur 500 ml
2. Termometer 500 C
3. Air suling
4. Botol air suling
5. Cawan perendam
6. Saringan No.4
7. Timbangan ketelitian 0,1 gr dan 0,01 gr
8. Desikator
9. Pompa vacuum
10. Hot plate
77
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
(a) (b)
(c) (d)
79
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
PERAWATAN
Bersihkan labu ukur segera setelah selesai percobaan, untuk menghindari
kotoran yang melekat.
80
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
No Parameter Hasil
81
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
82
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.3.6 Perhitungan
Adapun perhitungan dan analisis hasil dari percobaan Berat Jenis Tanah
(Spesific Gravity) adalah:
Diketahui:
Berat Tanah Setelah di Oven = 50,000 gram
Berat Labu + Air = 666,500 gram
Berat Labu Ukur + Air + Tanah = 699,000 gram
Temperatur (T) = 28oC
Berat Jenis Air pada T oC = 0,9963 gram/cm3
F D
Berat Jenis tanah =
(D ( B C ))
0,9963×50
=
50+(666,5-699)
= 2,846571 gram/cm3
Catatan:
Berat jenis air dapat ditentukan dengan melihat TABLE SPESIFIC
GRAVITY OF WATER.
83
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.4.3 Peralatan
1. Saringan 3/8’’, 4’’, No.10 8. Hidrometer B
2. Saringan No.4, 100, dan 200 9. Termometer
3. Timbangan 10. Cawan
4. Pan dan cover 11. Hot plate
5. Spatula 12. Water glass
6. Sieve shaker 13. Beaker glass
7. Gelas ukur
84
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Gambar 3.4 (a) Timbangan, (b) Sieve Shaker, (c) Saringan, (d), Spatula (e)
Cawan, (f) Beaker Glass, (g) gelas ukur, (h) Water Glass, (i) Hidrometer B, (j)
Hot Plate, (k) Termometer
86
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
87
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
6. Masukkan larutan tersebut ke dalam gelas ukur 1000 ml. Tambahkan air
sampai 1000 ml.
7. Angkat gelas ukur 1000 ml lalu menutup bagian atasnya dengan telapak
tangan. Balik gelas ukur tersebut berulang kali selama 1 menit, jangan sampai
ada tanah yang menempel pada dasar gelas ukur tersebut.
8. Segera masukkan hidrometer B ke dalam larutan tanah dalam gelas ukur tadi,
kemudian lakukan pembacaan pada detik ke 15, 30, 60, dan 120. Kemudian
lakukan lagi pembacaan pada menit 5, 15, 30, 60, 250, dan 1440.
9. Setelah itu saring larutan tersebut menggunakan saringan No. 200. Tanah yang
tertahan dicuci di atas saringan tersebut sampai bersih.
88
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
89
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
90
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Koreksi Koreksi
Elapsed Pembacaan
Suhu Ft Ft Pembacaan Finer Meniscus L L/t K Diameter a
Time Hidrometer
(A) (B) Hidrometer Hidrometer
(Menit) (t) (Ra) (Rc) (%) ('R) (mm) (mm)
0,25 28 1,011 2,15 1,013 1,024 73,94% 1,0115 132,5 530,000 0,003716 0,08555 0,959204
0,5 28 1,009 2,15 1,013 1,022 67,78% 1,0095 138,0 276,000 0,003716 0,06173 0,959204
1 28 1,007 2,15 1,013 1,02 61,62% 1,0075 143,0 143,000 0,003716 0,04444 0,959204
2 28 1,006 2,15 1,013 1,019 58,54% 1,0065 145,5 72,750 0,003716 0,03170 0,959204
5 28 1,005 2,15 1,013 1,018 55,46% 1,0055 148,5 29,700 0,003716 0,02025 0,959204
15 28 1,003 2,15 1,013 1,016 49,30% 1,0035 153,5 10,233 0,003716 0,01189 0,959204
30 28 1,004 2,15 1,013 1,017 52,38% 1,0045 151,0 5,033 0,003716 0,00834 0,959204
60 28 1,004 2,15 1,013 1,017 52,38% 1,0045 151,0 2,517 0,003716 0,00590 0,959204
250 28 1,0025 2,15 1,013 1,0155 47,75% 1,0030 155,0 0,620 0,003716 0,00293 0,959204
1440 28 1,001 2,15 1,013 1,014 43,13% 1,0015 159,0 0,110 0,003716 0,00123 0,959204
91
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
92
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
93
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
94
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.4.6 PERHITUNGAN
Adapun perhitungan dan analisis butiran tanah dari percobaan ini adalah:
1. PerhitunganAnalisis Saringan
Berat tertahan = (Berat cawan + tertahan) – (Berat cawan)
= 9,1 – 14,2
= 5,1gram
Σ Berat tertahan = Kumulatif berat tertahan dari baris 1 sampai ke 2
= 0 + 5,1
= 5,1 gram
Berat tertahan
Persentase berat tertahan = 100%
Berat tanah kering
5,1
= 100%
318,2
= 2%
Persentase berat lolos = 100% – Σ Persentase berat tertahan
5,1
= 100% – 100%
318,2
= 100% – 2%
= 98%
Gs 1,650
a
Gs 1,000 2,650
95
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
2,85 1,65
a
2,85 1 6,25
a = 0,96
c. Persen Finer
Rc a
% finer 100%
Ws
2,85 0,96
%finer 100%
50
%finer = 73,94%
e. Harga (L)
Didapat dari tabel 3.8 sesuai dengan harga R yang bersangkutan L = 132,5
f. Harga (K)
30 η
K
g Gs Gw
30 0,0084
K
980 2,85 0,9963
K = 0,003716
96
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Gw dan η didapat dari tabel 3.10 G = 980 gram/cm Harga K bisa didapat di tabel
3.8 dari kombinasi antara suhu dan berat jenis
g. Harga (D)
L 132,5
DK D 0, 003716
t 0, 25
D = 0,08555
97
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
98
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
(gram/cu.cm) Factor
2,95 0,94
2,85 0,96
2,75 0,98
2,65 1
2,55 1,02
2,45 1,05
2,35 1,08
Sumber : ASTM D 422-63 (Reapproved 1990)
99
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Tabel 3.13 Value of K for use in Eq. (6-8a) for Served Unit Weight of Soil Solid and Temperature Combination
T Unit Weight of Soil Solid (gram /cu.cm)
o
( C) 2,45 2,5 2,55 2,6 2,65 2,7 2,75 2,8 2,85
16 0,0151 0,01505 0,01481 0,01457 0,01435 0,01414 0,01394 0,01374 0,01356
17 0,01511 0,01486 0,01462 0,01439 0,01417 0,01396 0,01376 0,01356 0,01338
18 0,01492 0,01467 0,01443 0,01421 0,01399 0,01378 0,01359 0,01339 0,01321
19 0,01474 0,01449 0,01425 0,01403 0,01382 0,01361 0,01342 0,01323 0,01305
20 0,01456 0,01431 0,01408 0,01386 0,01365 0,01344 0,01325 0,01307 0,01289
21 0,01438 0,01414 0,01391 0,01369 0,01348 0,01328 0,01309 0,01291 0,01273
22 0,01421 0,01397 0,01374 0,01353 0,01332 0,01312 0,01294 0,01276 0,01258
23 0,01404 0,01381 0,01358 0,01337 0,01317 0,01297 0,01279 0,01261 0,01243
24 0,01388 0,01365 0,01342 0,01321 0,01301 0,01282 0,01264 0,01246 0,01229
25 0,01372 0,01349 0,01327 0,01306 0,01286 0,01267 0,01249 0,01232 0,01215
26 0,01357 0,01334 0,01312 0,01291 0,01272 0,01253 0,01235 0,01218 0,01201
27 0,01342 0,01319 0,01297 0,01277 0,01258 0,01239 0,01221 0,01204 0,01188
28 0,01327 0,01304 0,01283 0,01264 0,01244 0,01255 0,01208 0,01191 0,01175
29 0,01312 0,0129 0,01269 0,01249 0,0123 0,01212 0,01195 0,01178 0,01162
30 0,01292 0,01276 0,01256 0,01236 0,01217 0,01199 0,01182 0,01165 0,01149
100
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Tabel 3.14 Value of L (effective Depth) for use in stoke’s Formula faor Diameters
of Particles for ASTM Soil Hydrometer 152 H
Hidrometer 152 H
Pembacaan Kedalaman Pembacaan Kedalaman
Aktual efektif L Aktual efektif L
Hidrometer (cm) Hidrometer (cm)
0 163 31 112
1 161 32 111
2 160 33 109
3 158 34 107
4 156 35 106
5 155 36 104
6 153 37 102
7 152 38 101
8 150 39 99
9 148 40 97
10 147 41 96
11 145 42 94
12 143 43 92
13 142 44 91
14 140 45 89
15 138 46 88
16 137 47 86
17 135 48 84
18 133 49 83
19 132 50 81
20 130 51 79
21 129 52 78
22 127 53 76
23 125 54 74
24 124 55 73
25 122 56 71
26 120 57 70
27 119 58 68
28 117 59 66
29 115 60 65
30 114
101
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
102
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.5.1.3 Peralatan
1. Liquid limit device 8. Spatula
2. ASTM grooving tool 9. Moisture content test set
3. Cassagrande grooving tool 10. Sieve. No.40
4. Glass plate 11. Pan & cover
5. Thin box 12. Wash bottle
6. Graduated cylinder 13. Scraper
7. Porcelain dish
103
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Gambar 3.6 (a). Wash Bottle, (b).Cassagrande Grooving Tool, (c).Sieve No.40,
(d).Porcelain Dish dan ASTM Grooving Tool, (e).Timbangan, (f). ThinBox
104
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
105
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
106
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
107
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1 10 100
108
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.5.1.6 Perhitungan
Adapun perhitungan dan analisis batas cair dari percobaan ini adalah :
F = (C ) ( D)
Dimana :
F = Berat Air
C = Berat ThinBox + Tanah Basah
D = Berat ThinBox + Tanah Kering
F = (C ) ( D)
= 36,8 25,1
= 11,7 gram
G = ( D) ( B)
Dimana :
G = Berat Tanah Kering
D = Berat ThinBox + Tanah Kering
B = Berat ThinBox
G = 25,1 8,7
= 16,4
(E)
W = x100%
(F )
Dimana :
W = Kadar Air
E = Berat Air
F = Berat Tanah Kering
11, 7
W = x100% = 71%
16, 4
109
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
110
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.5.3.3 PERALATAN
1. Glass plat
2. Reference rod
3. Thin box
4. Graduated cylinder
5. Porcelin dish
6. Spatula
7. Moisture tester test set
8. Sieve No. 40
9. Pan & cover
10. Wash bottle
Gambar 3.7 (a). Glass Plate, (b).Tin Box, (c).Wash Bottle, (d).Timbangan,
(e). Porcelain Dish, (f). Sieve No.40
111
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
112
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
113
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.5.3.6 Perhitungan
Adapun perhitungan dan analisis batas cair dari percobaan ini adalah :
F = (C ) ( D)
Dimana :
F = Berat Air
C = Berat ThinBox + Tanah Basah
D = Berat ThinBox + Tanah Kering
F = (C ) ( D)
= 13 12, 2
= 0,8 gram
G = ( D) ( B)
Dimana :
G = Berat Tanah Kering
D = berat ThinBox + Tanah Kering
B = Berat ThinBox
G = 12, 2 10,3
= 1,9 gram
(E) 0,8
W= x100% W= x100%
(F ) 1,9
Dimana : = 42%
W = Kadar Air
E = Berat Air
F = Berat Tanah Kering
114
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.5.3.3 PERALATAN
Peralatan-peralatan yang digunakan pada percobaan Batas Susut
(Shrinkage Limit) adalah:
1. Prong plate 5. Mercury
2. Monel dish 6. Porcelain dish
3. Crystallizing dish
4. Cawan petri
115
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Gambar 2.16 (a). Prong plate, (b). Monel dish, (c). Crystallizing Dish,
(d).Cawan petri, (e).Mercury, (f).Porcelain dish
117
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
118
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Catatan
1. Untuk mendapatkan hasil yang dapat dipercaya, lakukan percobaan minimal 2
kali.
2. Pada waktu menekan prong plate, mercury yang berlebih harus keluar.
119
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
120
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
3.2.5.3.6 Perhitungan
Adapun perhitungan dan analisis batas susut dari percobaan ini adalah:
Diketahui:
Berat tanah kering (F) = 17,1 gram
Berat air (G) = 8,5 gram
Volume tanah basah (H) = 15,61 gram
Volume tanah kering (I) = 12,735 gram
8,5
Kadar air (w) = 100%
17,1
= 49,708 %
15,61 12,735
Shrinkage Limit (SL) = 49,708 100%
17,1
= 32,895 %
121
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Dari data yang kita peroleh dari nilai Liquid Limit dengan Plasticity Index
yaitu kita memperoleh jenis tanah A-7-5 dapat diklasifikasikan jenis tanah berlanau.
122
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma