Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN HIV/AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang memperlemah kekebalan
tubuh manusia. HIV menyerang tubuh manusia dengan cara membunuh atau merusak sel-sel
yang berperan dalam kekebalan tubuh sehingga kemampuan tubuh untuk melawan infeksi
dan kanker menurun drastis (Sunaryati, 2011).
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan
infeksi sindrom yang timbul karena rusaknya system kekebalan tubuh. Selain itu AIDS juga
dapat menimbulkan komplikasi penyakit lainnya, seperti penyakit paru-paru, saluran
pencernaan, saraf dan kejiwaan, tumor ganas (malignan) dan infeksi oportunistik
lainnya (Sunaryati, 2011).

2. SEJARAH HIV/AIDS
Virus HIV dikenal secara terpisah oleh para peneliti di Institut Pasteur Perancis pada
tahun 1983 dan NIH yaitu sebuah institut kesehatan nasional di Amerika Serikat pada tahun
1984. Meskipun tim dari Institute Pasteur Perancis yang dipimpin oleh Dr. Luc Montagnie,
yang pertama kali mengumumkan penemuan ini di awal tahun 1983 namun penghargaan
untuk penemuan virus ini tetap diberikan kepada para peneliti baik yang berasal dari Perancis
maupun Amerika. Peneliti Perancis memberi nama virus ini LAV atau lymphadenopathy
associated virus. Tim dari Amerika yang dipimpin Dr. Robert Gallo menyebut virus ini
HTLV-3 atau human T-cell lymphotropic virus type-3. Kemudian Komite Internasional
untuk Taksonomi Virus memutuskan untuk menetapkan nama human immunodeficiency
virus (HIV) sebagai nama yang dikenal sampai sekarang makapara peneliti tersebut juga
sepakat untuk menggunakan istilah HIV. Sesuai dengan namanya, virus ini “memakan”
imunitas tubuh.
Penyakit AIDS telah menjadi masalah internasional karena dalam waktu singkat
terjadi peningkatan jumlah penderita dan melanda semakin banyak negara. Dikatakan pula
bahwa epidemic yang terjadi tidak saja mengenal penyakit (AIDS), virus (HIV) tetapi juga
reaksi/dampak negative berbagai bidang seperti kesehatan, social, ekonomi, politik,
kebudayaan dan demografi. Hal ini merupakan tantangan yang harus diharapi baik oleh
negara maju maupun negara berkembang.

3. PENYEBARAN DAN GEJALA HIV/AIDS.


HIV tidak ditularkan atau disebarkan melalui hubungan sosial yang biasa seperti
jabatan tangan, bersentuhan, berciuman biasa, berpelukan, penggunaan peralatan makan dan
minum, gigitan nyamuk, kolam renang, penggunaan kamar mandi atau WC/Jamban yang
sama atau tinggal serumah bersama Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). ODHA yaitu
pengidap HIV atau AIDS. Sedangkan OHIDA (Orang hidup dengan HIV atau AIDS) yakni
keluarga (anak, istri, suami, ayah, ibu) atau teman-teman pengidap HIV atau AIDS.

Lebih dari 80% infeksi HIV diderita oleh kelompok usia produktif terutama laki-laki, tetapi
proporsi penderita HIV perempuan cenderung meningkat. Infeksi pada bayi dan anak, 90 %
terjadi dari Ibu pengidap HIV. Hingga beberapa tahun, seorang pengidap HIV tidak
menunjukkan gejala-gejala klinis tertular HIV, namun demikian orang tersebut dapat
menularkan kepada orang lain. Setelah itu, AIDS mulai berkembang dan menunjukkan tanda-
tanda atau gejala-gejala.Tanda-tanda klinis penderita AIDS :
1. Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan

2. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan

3. Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan

4. Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis

5. Dimensia/HIV ensefalopati

Gejala minor :
1. Batuk menetap lebih dari 1 bulan

2. Dermatitis generalisata yang gatal

3. Adanya Herpes zoster multisegmental dan berulang

4. Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita

HIV dan AIDS dapat menyerang siapa saja. Namun pada kelompok rawan
mempunyai risiko besar tertular HIV penyebab AIDS, yaitu :

1. Orang yang berperilaku seksual dengan berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan


kondom

2. Pengguna narkoba suntik yang menggunakan jarum suntik secara bersama-sama

3. Pasangan seksual pengguna narkoba suntik

4. Bayi yang ibunya positif HIV

Para ahli menjelaskan bahwa Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang
terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang
khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan
tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik, orang yang
terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan kekebelan tubuhnya
menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang berulang. Satu cara untuk
mendapat kepastian adalah dengan menjalani Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang
merasa telah melakukan aktivitas yang berisiko terkena virus HIV.

Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya
adalah seperti dibawah ini :

1. Saluran pernafasan

Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti
terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal
penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.

2. Saluran Pencernaan

Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan,
mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan,
serta mengalami diarhea yang kronik.

3. Berat badan tubuh


Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan
tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam
tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan
absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik,
kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.

4. System Persyarafan

Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit
kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak
melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan
kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi
darah rendah dan Impoten.

5. System Integument (Jaringan kulit)

Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster)
dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit.
Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering
berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.

6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita

Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal
terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan
dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar.
Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang)
pelvic dikenal sebagai istilah 'pelvic inflammatory disease (PID)' dan mengalami masa haid
yang tidak teratur (abnormal).

5. PENCEGAHAN HIV/AIDS

Menurut H. JH. Wartono, Abu Chanif, dkk, (1999. 12) cara mencegah penularan HIV/AIDS
adalah :
1. Hindarkan hubungan seksual di luar nikah.
Usahakan hannua hubungan seks dengan satu orang pasangan seks, tidak hubungan seks
dengan orang lain.
2. Ibu penyidap HIV, hendaknya jangan hamil, karena akan memindahkan HIV kepada
janinnya.
3. Kelompok berperilaku resiko tinggi dianjurkan tidak menjadi donor darah.
4. Penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya harus dijamin sterilitasnya.
5. Orang yang sudah HIV (+) dan masih berhubungan seksual aktif gunakan kondom secara
benar.
6. Hindarka hubungan seksual bila sedang mengalami luka pada kelamin atau mulut dan
hindarkan pula penggunaan alat-alat tertentu saat hubungan seksual yang memungkinkan
timbulnya luka.
7. Jangan menggunakan pisau cukur, gunting kuku, atau sikat gigi milik orang lain karena
alat-alat tersebut mungkin mengandung butir-butir darah penyidat HIV.
8. Tingkatkan keimana dan ketaqwaan kepada tuhan Yang Maha Esa.

LIHAT PEMERIKSAAN HIV DISINI

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

AIDS disebabkan oleh virus yang bernama HIV, Human Immunodeficiency Virus.
Apabila anda terinfeksi HIV, maka tubuh anda akan mencoba untuk melawan infeksi
tersebut. Tubuh akan membentuk “antibodi”, yaitu molekul-molekul khusus untuk melawan
HIV.
Tes darah untuk HIV berfungsi untuk mencari keberadaan antibodi tersebut. Apabila anda
memiliki antibodi ini dalam tubuh anda, maka artinya anda telah terinfeksi HIV. Orang yang
memiliki antibodi HIV disebut ODHA.
Banyak orang yang HIV-positif tetapi tidak menunjukkan gejala sakit selama bertahun-tahun.
Namun selama penyakit HIV berlanjut, virus tersebut secara perlahan-lahan merusak sistem
kekebalan tubuh. Apabila kekebalan tubuh anda rusak, berbagai virus, parasit, jamur, dan
bakteria yang biasanya tidak mengakibatkan masalah dapat membuat anda sangat sakit. Inilah
yang disebut “infeksi oportunistik”.
Menurut pandangan agama HIV / AIDS itu buruk, karena penularannya pun terjadi melalui
cara yang dilarang oleh agama. Salah satunya HIV / AIDS ditularkan melalui hubungan seks
bebas.

DAFTAR PUSTAKA

Flexner, C. 1998. HIV-Protease Inhibitor. N. Engl. J.Med. 338:1281-1293


Patrick, A.K. & Potts, K.E. 1998. Protease Inhibitors as Antiviral Agents. Clin.
Microbiol. Rev. 11: 614-627

H. JH. Wartono, Abu Chanif, Dra. Siti maryanti, Yon subardiyo Bsc. 1999. AIDS/HIV.
LEPIN: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai