Anda di halaman 1dari 5

A.

Judul penelitian
Pengaruh pemberian makanan pendamping ASI pada bayi dengan kejadian diare di
Puskesmas X
B. Latar belakang masalah
1. Masalah ( M ) :
Hingga saat ini penyakit diare masih menjadi penyebab utama kesakitan dan
kematian pada bayi dan anak-anak. Berbagai sebab diantaranya akibat pemberian
susu formula yang tidak higienis dan MP-ASI yang terlalu dini (Depkes RI, 2007).
WHO (2008) menyatakan bahwa setiap tahun 1,5 juta anak balita meninggal
dunia akibat penyakit diare, hal ini menyebabkan diare sebagai penyebab
kematian terbesar kedua pada anak balita.
2. Dampak ( D ) :
Menurut WHO (2018) angka kematian pada bayi yaitu 424 rb. Prevalensi
diare pada balita berdasarkan data Riskesdas (2018) adalah 6,8 %, di Provinsi
Jawa Tengah mencapai 7,3%.
Berdasarkan data dari Puskesmas Purwodadi, pada tahun 2007 penderita diare
secara keseluruhan mencapai 215 penderita, sedangkan kasus diare pada balita
menurut kategori usia kurang dari satu tahun mencapai 29 balita (13,4%) dan pada
usia 1-4 tahun mencapai 83 balita (38,6%). Pada tahun 2008 penderita diare secara
keseluruhan mencapai 409 penderita, sedangkan kasus diare pada balita menurut
kategori usia kurang dari satu tahun mencapai 54 balita (13,2%) dan pada usia 1-4
tahun mencapai 151 balita (36,9%). Pada tahun 2009 penderita diare secara
keseluruhan mencapai 326 penderita, sedangkan kasus diare pada balita menurut
kategori usia kurang dari satu tahun mencapai 54 balita (16,5%), dan pada usia 1-
4 tahun meningkat menjadi 145 balita (44,4%).
3. Area spesifik ( A ) :
Pemberian makanan pendamping ASI setelah bayi berusia enam bulan, akan
memberikan perlindungan besar pada bayi dari berbagai macam penyakit. Hal ini
disebabkan sistem imun pada bayi yang berusia kurang dari enam bulan belum
sempurna, sehingga pemberian MP ASI dini (kurang dari enam bulan) sama saja
dengan membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman penyakit.
Dalam pemberian MP ASI, yang perlu diperhatikan adalah usia pemberian MP
ASI, frekuensi dalam pemberian MP ASI, porsi dalam pemberian MP ASI, jenis
MP ASI, dan cara pemberian MP ASI pada tahap awal. Pemberian MP ASI yang
tepat diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, namun juga
merangsang keterampilan makan dan merangsang rasa percaya diri pada bayi
(Depkes RI, 2007).
4. Elaborasi ( E ) :

No Peneliti V. independen V. dependen Desain Populasi Hasil


1. Febrika Nutrisiani Pemberian Diare Case control study Bayi yang menderita Hasil statistik menunjukkan bahwa ada
makanan diare dalam kurun hubungan pemberian MP ASI (p= 0,000,
pendamping ASI waktu tiga bulan OR=14,043), frekuensi pemberian MP ASI
pada bayi terakhir di wilayah (p=0,011, OR=0,290), jenis MP ASI
kerja Puskesmas (p=0,025, OR=0,359), dan cara pemberian
Purwodadi MP ASI (p=0,017, OR=3,273) pada anak
usia 0-24 bulan dengan kejadian diare,
tidak ada hubungan usia pemberian MP
ASI (p=0,633,OR=1,256), dan porsi
pemberian MP ASI (p=0,284, OR=1,788)
pada anak usia 0-24 bulan dengan kejadian
diare.
2. Meivi Yusinta Dehidrasi diare Case control Ibu yang memiliki Hasil analisis bivariat diketahui bahwa
Christy balita yang menderita variabel yang berhubungan dengan
dehidrasi diare dan ibu kejadian dehidrasi diare pada balita adalah
yang memiliki balita status bekerja ibu balita (p = 0,010), dan
yang menderita diare pengetahuan ibu balita (p = 0,002). Tidak
tanpa dehidrasi ada hubungan umur ibu balita (p = 0,779),
dengan umur 1–5 pendidikan ibu balita (p = 0,797), dan
tahun di wilayah kerja pendapatan keluarga (p = 0,430).
Puskesmas Kalijudan. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah
status bekerja dan pengetahuan ibu balita
secara signifi kan berhubungan dengan
kejadian dehidrasi diare pada balita.
C. Perumusan masalah
Apakah ada pengaruh pemberian makanan pendamping ASI pada bayi dengan
kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas X
Tujuan umum :
Untuk mengetahui pengaruh pemberian makanan pendamping ASI pada bayi dengan
kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas X
Variabel independen variabel dependen

Pemberian makanan Diare


pendamping ASI
D. Skala penelitian
1. Variabel dependen
Skala yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal
2. Variabel independen
Skala yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal yaitu ,
himpunan yg beranggotakan menurut rangking, urutan, pangkat atau jabatan.
E. Metode penelitian
1. Desain peneletian
Pada penelitian ini menggunakan desain case control
2. Pendekatan
Pada penetilitian ini menggunakan pendekatan retrospektif
F. Daftar pustaka
Riskesdas. 2018. Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Febrika Nutrisiani. 2010. Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada
Anak Usia 0-24 Bulan dengan Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas
Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan (Karya Ilmiah). Fakultas
Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Meivi Yusinta Christy. 2013. Faktor yang Berhubungan dengan Dehidrasi Diare
pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kalijudan (Karya Ilmiah). Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Universitas Airlangga Surabaya

Anda mungkin juga menyukai