Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-
Nyalahkami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dan tidak lupa juga
kami mengucapkan terimasih banyak kepada Ibu dosen dan teman-teman sekelas
yang turut mendukung kami dalam terselesaikannya makalah ini dengan
baik.Makalah ini dibuat sebagai salah satu nilai tugas dari mata kuliah
Instrumentasi.

Selanjutnya demi kesempurnaan dari makalah ini kami mengharapkan saran serta
kritik yang membangun dari Ibu dosen serta teman-teman sekalian.
Terimakasih.

Kendari, April 2013

Penulis

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ................................................................................................1
DAFTAR
ISI ...............................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................................3
1.1. Latar Belakang Masalah ...........................................................................3
1.2. Rumusan Masalah ...........................................................................3
1.3.Tujuan ...................................................................................................3
1.4. Manfaat ...................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN .......................................................................................5
2.1. Pengertian autoanalyzer ...........................................................................5
2.2. Prinsip Kerja ...................................................................................... 8
2.3.Macam–Macam autoanalyzer .............................................................. 9
2.4. Cara perawatan .....................................................................................11
2.5. Kalibrasi .....................................................................................12
BAB III
PENUTUP .................................................................................................13
3.1.
Kesimpulan .....................................................................................13
3.2.
Saran .................................................................................................13
DAFTAR
PUSTAKA .....................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Perkembangan teknologi dalam lingkup laboratorium mengharuskan setiap
rumah sakit untuk meningkatkan mutu dalam pelayanannya. hal yang menjadi
perhatian adalah alat - alat yang akan digunakan dalam semua parameter
pemeriksaan dilaboratorium. salah satu bidang yang mengharuskan peningkatan
mutu pemeriksaannya yaitu bidang hematologi. dari berbagi macam alat yang
digunakan dilaboratorium untuk bidang hematologi salah satunya adalah
Autoanalyzer. alat ini sudah digunakan diberbagai macam pelayanan laboratorium
baik swasta maupun milik pemerintah. oleh karena itu untuk mengetahui
bagaimana efesiensi serta kemapuan alat menghasilkan hasil yang valid makan
perlu dibahas lebih dalam lagi. oleh karena itu makalah ini ditujuakan untuk
pembahasan mengenai alat autoanalyzer.
1.2.Rumusan masalah
1. Apa itu autoanalizer ?
2. Prinsip autoanalizer ?
3. Berapa macam autoanalizer ?
4. Cara kalibrasi autoanalizer ?

1.3.Tujuan
Agar dapat mengenal autoanalizer, mengetahui prinsip operasi autoanalizer dan
mengetahui macam-macam autoanalizer serta cara kalibrasi autoanalyzer .
BAB II
PEMBAHASAN

2.2. Pengertian Dan Fungsi Autoanalyzer


Autoanalyzer adalah analisa otomatis menggunakan teknik aliran khusus
bernama “analisis aliran kontinu (CFA)”, diciptakan pada tahun 1957 oleh
Leonard Skeggs, PhD dan pertama dibuat oleh Corporation Technicon. Aplikasi
pertama adalah untuk klinis (medis) analisis. Autoanalyzer sangat mengubah
karakterlaboratorium pengujian kimia dengan memungkinkan peningkatan yang
signifikan dalam jumlah sampel yang dapat diolah. Desain didasarkan pada
pemisahan aliran terus mengalir dengan gelembung udara sebagian besar
mengurangi lambat, ceroboh, dan kesalahan metode manual rawan analisis.
Jenis-jenis tes yang dibutuhkan meliputi tingkat enzim (seperti banyak dari tes
fungsi hati), tingkat ion (misalnya natrium dan kalium), dan lainnya (seperti
glukosa, albumin serum, atau kreatinin). Ion sederhana sering diukur dengan
elektroda selektif ion, yang memungkinkan satu jenis ion melalui, dan perbedaan
mengukur tegangan Enzim dapat diukur dengan tingkat mereka mengubah salah
satu zat warna yang lain, Dalam tes ini, hasil untuk enzim yang diberikan sebagai
suatu kegiatan, bukan sebagai konsentrasi enzim. Tes-tes lain menggunakan
perubahan kolorimetri untuk menentukan konsentrasi bahan kimia yang
bersangkutan. Kekeruhan juga dapat diukur.
AutoAnalyzers digunakan terutama untuk analisis laboratorium rutin
dalam bidang medis, Instrumen ini biasanya menentukan tingkat albumin, alkali
fosfatase, aspartate transaminase (AST), nitrogen urea darah, bilirubin, kalsium,
kolesterol, kreatinin, glukosa, fosfor anorganik, protein, dan asam urat dalam
sampel darah tubuh serum atau lainnya. AutoAnalyzers mengotomatisasi langkah
analisis sampel berulang yang seharusnya dapat dilakukan secara manual oleh
seorang teknisi, untuk tes medis seperti yang disebutkan sebelumnya. Dengan cara
ini, sebuah autoanalyzer dapat menganalisis ratusan sampel setiap hari dengan
satu teknisi operasi. Awal autoanalyzer instrumen masing-masing beberapa
sampel diuji secara berurutan untuk analit individu. Kemudian Model
AutoAnalyzers seperti SMAC diuji untuk analit secara bersamaan dalam sampel.

2.2. Prinsip Operasi


1. Continuous Flow Analyzer
Dalam CFA aliran continue dari material dibagi dengan gelembung udara
ke segmen diskrit di mana reaksi kimia terjadi.Aliran terus-menerus sampel cair
dan reagen digabungkan dan diangkut dalam gulungan tubing dan pencampuran.
Tubing melewati sampel dari satu alat untuk yang lain dengan alat masing-masing
melakukan fungsi yang berbeda, seperti distilasi, dialisis, ekstraksi, pertukaran
ion, pemanasan, inkubasi, dan rekaman berikutnya dari sinyal. Sebuah prinsip
penting dari sistem ini adalah pengenalan gelembung udara. The gelembung udara
setiap segmen sampel ke dalam paket diskrit dan bertindak sebagai penghalang
antara paket untuk mencegah kontaminasi silang saat mereka melakukan
perjalanan di sepanjang pipa. Gelembung udara juga membantu pencampuran
dengan menciptakan aliran turbulen (aliran bolus), dan menyediakan operator
dengan cek cepat dan mudah dari karakteristik aliran cairan. Sampel dan standar
diperlakukan dengan cara yang persis sama saat mereka melakukan perjalanan
panjang pipa, menghilangkan perlunya sinyal steady state, namun, karena adanya
gelembung membuat profil gelombang hampir persegi, membawa sistem ke
keadaan stabil tidak secara signifikan menurunkan throughput (generasi ketiga
CFA analisis rata-rata 90 atau lebih sampel per jam) dan diinginkan dalam sinyal
steady state (keseimbangan kimia) yang lebih akurat.

2. Flow Injection Analyzer


Metode FIA dapat digunakan untuk kedua reaksi cepat serta reaksi lambat. Untuk
reaksi lambat, pemanas sering dimanfaatkan. Reaksi ini tidak perlu untuk
mencapai penyelesaian karena semua sampel dan standar yang diberikan pada
periode yang sama untuk bereaksi. Untuk tes yang khas biasanya diukur dengan
FIA (misalnya, nitrit, nitrat, amoniak, fosfat) tidak jarang untuk memiliki
throughput 60-120 sampel per jam. Metode FIA dibatasi oleh jumlah waktu yang
diperlukan untuk memperoleh sinyal terukur sejak waktu tempuh melalui pipa
cenderung untuk memperluas puncak ke titik di mana sampel dapat saling
menyatu. Sebagai aturan umum, metode FIA tidak boleh digunakan jika sinyal
yang memadai tidak dapat diperoleh dalam waktu dua menit, dan sebaiknya
kurang dari satu.

2.3. Macam-Macam Autoanalizer


Autoanaliser adalah suatu alat yang pada prinsipnya diciptakan manusia untuk
memudahkan pekerjaan manusia. Autoanaliser didesign untuk bekerja dengan
ketelitian tinggi dan dengan waktu yang cepat serta dapat menangani banyak
sampel sekaligus. Pada laboratorium klinik terdapat 2 macam autoanaliser, yaitu:
a. Autoanaliser untuk pemeriksaan hematologi

Adalah alat yang digunakan untuk memeriksa darah lengkap dengan cara
menghitung dan mengukur sel-sel darah secara otomatis berdasarkan variasi
impedansi aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel yang dilewatkan.Alat
ini bekerja berdasarkan prinsip flow cytometer. Flow cytometri adalah metode
pengukuran jumlah dan sifat-sifat sel yang dibungkus oleh aliran cairan melalui
celah sempit. Ribuan sel dialirkan melalui celah tersebut sedemikian rupa
sehingga sel dapat lewat satu per satu, kemudian dilakukan penghitungan jumlah
sel dan ukurannya. Alat ini juga dapat memberikan informasi intraseluler,
termasuk inti sel. Pemeriksaan yang bisa dilakukan oleh autoanaliser jenis ini
adalah kadar Hb, Jumlah sel-sel darah ( eritrosit, lekosit, trombosit) , Jenis lekosit,
hematokrit, dsb.
b. Autoanaliser untuk pemeriksaan kimia klinik

Autoanaliser ini digunakan untuk pemeriksaan kimia klinik, yaitu mengukur kadar
zat-zat yang terkandung dalam darah, contohnya adalah glukosa, asam urat,
SGOT, SGPT, kolesterol, trigliserid, gamma GT, albumin,dsb. Prinsip dari alat ini
adalah melakukan prosedur pemeriksaan kimia klinik secara otomatis mulai dari
pemipetan sampel, penambahan reagen, inkubasi, serta pembacaan serapan
cahayanya. Kelebihan autoanaliser adalah bahwa tahapan analitik dapat dilakukan
dengan cepat dan bisa digunakan untuk memeriksa sampel dengan jumlah banyak
secara bersamaan.

2.4. Cara Perawatan


Inilah hal yang perlu diperhatikan oleh konsumen karena ada beberapa alat - alat
yang bisa dikatakan "bandel". Namun sebandel - bandelnya alat tersebut, tetap
saja harus mendapatkan perhatian khusus seperti ;
- Suhu ruangan
- Lakukan control secara berkala
- Selalu cek reagen
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan alat ini, seperti:
Sampel jangan sampai aglutinasi, gunakan sampel darah yang sudah ditambahkan
antikoagulan. Pastikan tidak ada darah yang menggumpal karena akan merusak
hasil jika terhisap.

2.5.Cara Kalibrasi Autoanalizer


Autoanaliser memang sangat membantu analis dalam mengerjakan tahapan
analitik namun perlu diperhatikan, setiap hari baik autoanaliser hematologi atau
kimia klinik harus selalu dikalibrasi untuk menjamin keakuratan hasil.
Untuk autoanaliser kimia klinik, cara kalibrasinya adalah dengan menggunakan
serum control. Serum yang sudah diketahui komposisi dan kadarnya diperiksa
dengan menggunakan autoanaliser seperti memeriksa sampel. Hasil yang didapat
dibandingkan dengan kadar serum control. Jika masih dalam range, maka
autoanaliser masih memberikan hasil yang valid sehingga dapat digunakan untuk
memeriksa sampel.
Begitu juga untuk autoanaliser hematologi, digunakan darah yang konsentrasinya
sudah diketahui dengan pasti. Darah control tersebut dilakukan pemeriksaan sama
seperti pemeriksaan sampel lalu hasilnya dibandingkan dengan kadar darah
control sebenarnya.
Kalibrasi yang seperti dijelaskan di atas dilakukan setiap hari sebelum melakukan
pemeriksaan pada sampel sehingga hasil yang didapatkan akurat.
Berikut ini adalah beberapa contoh dari autoanaliser:
2.6. Kelebihan Autoanalyzer
a. Efisiensi Waktu
Pemeriksaan dengan menggunakan alat autoanalyzer dapat dilakukan dengan
cepat. Pemeriksaan hematologi rutin seperti meliputi pemeriksaan he, hitung sel
leukosit, Hematokrit, dan hitung jumlah sel Trombosit jika dilakukan secara
manual bisa memakan waktu 20 menit, bandingkan dengan alat hematologi
otomatis ini hanya memerlukan waktu sekitar 3 - 5 menit. Efektifitas dan efisiensi
waktu dalam mengerjakan sampel inilah yang diperlukan oleh tempat - tempat
pelayanan kesehatan dalam hal tanggap melayani pasien.
b. Sampel
Pemeriksaan hematologi rutin secara manual misalnya, sampel yang dibutuhkan
lebih banyak membutuhkan sampel darah (Whoole Blood). Manual prosedur yang
dilakukan dalam pemeriksaan Lekosit membutuhkan sampel darah 10 mikron,
juga belum pemeriksaan lainnya. Namun, pemeriksaan hematologi otomaitis ini
hanya menggunakan sampel sedikit saja.
Dalam beberapa kasus pengambilan darah terhadap pasien kadang sulit
mendapatkan darah yang dibutuhkan, namun dengan penggunaan alat hematologi
otomatis ini sampel darah yang digunakan bisa menggunakan darah perifer
dengan jumlah darah yang lebih sedikit.
c. Ketepatan Hasil
Hasil yang dikeluarkan oleh alat hematologi analyzer ini biasanya sudah
melalui quality control yang dilakukan oleh intern laboratorium tersebut, baik di
institusi Rumah Sakit ataupun Laboratorium Klinik Pratama.

2.6. Kekurangan Autoanalyzer


Dibalik kelebihan - kelebihannya ternyata autoanalyzer juga memiliki beberapa
kekurangan, seperti :
Tidak dapat menghitung sel abnormal
Pemeriksaan oleh autoanalyzer ini tidak selamanya mulus, namun pada
kenyataannya alat ini juga memiliki beberapa kekurangan seperti dalam hal
menghitung sel - sel abnormal. Seperti dalam pemeriksaan hitung jumlah sel, bisa
saja nilai dari hasil hitng leukosit atau trombosit bisa saja rendah karena ada
beberapa sel yang tidak terhitung dikarenakan sel tersebut memiliki bentuk yang
abnormal.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Autoanalyzer merupakan salah satu alat laboratorium canggih yang dilengkapi
dengan sistem sequensial multIple analysis. Alat ini mempunyai kemampuan
pemeriksaan yang lebih banyak berfungsi untuk analisa kimia secara otomatis.
Alat ini mampu menggantikan prosedur-prosedur analisis manual dalam
laboratorium, rumah sakit, dan industri. Auto-analyzer dapat digunakan untuk
menganalisa kandungan air, gas, mineral, logam, dan material biologis dari suatu
larutan.

3.2. Saran
Autoanaliser memang sangat membantu analis dalam mengerjakan tahapan
analitik namun perlu diperhatikan, setiap hari baik autoanaliser hematologi atau
kimia klinik harus selalu dikalibrasi untuk menjamin keakuratan hasil.

DAFTAR PUSTAKA

http://rosandio.blogspot.com/2009/07/protoyipe-of-auto-analyzer.html

http://www.mediafire.com/view/f29c2s5yk68h1vo/makalah+instrumen+A.+Hasib
+Wardhana.docx

http://ahasibwardhana.blogspot.com/2013/04/makalah-instrumen-semester-2.html

Anda mungkin juga menyukai