a. Uterus
b. Payudara
c. Kulit
Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi akibat
efek stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan hormon estrogen dan
progesteron. Bagian kulit yang paling sering mengalami hiperpigmentasi adalah
puting susu dan areola disekitarnya serta umumnya pada linea mediana abdomen,
payudara, bokong dan paha. Chloasma gravidarum adalah hiperpigmentasi pada
area wajah (dahi, hidung, pipi dan leher). Area atau daerah kulit yang mengalami
hiperpigmentasi akan kembali menjadi normal setelah kehamilan berakhir.
Pengecualian terjadi pada striae dimana area hiperpigmentasi akan memudar
tetapi guratan pada kulit akan menetap dan berwarna putih keperakan
d. Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan
tanda kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan atau hiperemesis.
Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan sebagai tanda pasti
kehamilan karena berbagai penyebab metabolik lain dapat pula menimbulkan
gejala yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan digolongkan normal apabila
terjadinya tidak lebih dari trimester pertama
B. Standar Minimal Pelayanan Antenatal
Standar minimal asuhan antenatal care (10 T), yaitu sebagai berikut (Depkes RI,
2009) :
Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan massa
tubuh (BMI: Body Mass Index) di mana metode ini untuk menentukan
pertambahan berat badan yang optimal selama masa kehamilan, karena
merupakan hal yang penting mengetahui BMI wanita hamil. Total pertambahan
berat badan pada kehamilan yang normal 11,5-16 kg. Adapun tinggi badan
menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik untuk ibu
hamil antara lain >145 cm.
Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama
masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu untuk mempertahankan fungsi
plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg atau diastolik 90 mmHg pada
saat awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi hipertensi.
Tujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi dari dini ada atau tidaknya
faktor-faktor resiko kematian prenatal tersebut (hipoksia/asfiksia, gangguan
pertumbuhan, cacat bawaan, dan infeksi). Pemeriksaan denyut jantung janin
adalah salah satu cara untuk memantau janin.
Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu hamil. Denyut
jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan.
Gambaran DJJ:
Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LiLA merupakan suatu cara untuk mendeteksi
dini adanya Kurang Energi Kronis (KEK) atau kekurangan gizi. Malnutrisi pada
ibu hamil mengakibatkan transfer nutrient ke janin berkurang, sehingga
pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi melahikan bayi dengan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan dengan volume otak dan IQ seorang
anak. Kurang Energi Kronis atau KEK (ukuran LILA < 23,5 cm), yang
menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka panjang baik dalam jumlah
maupun kualitasnya.
a. Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan meteran
b. Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.
Baca menurut tanda panah
c. Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan pita
LiLA.
9) Tatalaksana kasus
Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan kunjungan. Bisa
berupa anamnesa, konsultasi, dan persiapan rujukan. Anamnesa meliputi biodata,
riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas,
biopsikososial, dan pengetahuan klien. Memberikan konsultasi atau melakukan
kerjasama penanganan. Tindakan yang harus dilakukan bidan dalam temu wicara
antara lain :
i. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil
rujukan
C. Pengertian persalinan
Persalinan adalah suatu proses yang dialami, peristiwa normal, namun apabila
tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal (Mufdillah &
Hidayat, 2008).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke
dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan
dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu maupun janin
(Sujiyatini, 2012).
Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi yang cukup bulan
atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin
dari tubuh ibu (Mitayani, 2009).
D. Etiologi Persalinan
1. Teori Penurunan hormon
Satu sampai dua minggu sebelum persalinan terjadi penurunan kadar estrogen
dan pregesteron, progesteron mengakibatkan relaksasi otot rahim, sedangkan
estrogen meningkatkan kerentanan otot-otot rahim selama kehamilan terjadi
keseimbangan antara kadar estrogen dan progestreron, tetapi pada akhir
kehamilan terjadi penurunan kadar progesteron sehingga timbul his.
2. Teori iritasi mekanik
Tekanan pada ganglio servikale dari pleksus frankenhauser yang terletak
dibelakang serviks. Bila ganglion ini tertekan, kontraksi uterus akan timbul.
3. Teori plasenta menjadi tua
Villi korialis mengalami perubahan – perubahan, sehingga kadar estrogen dan
progesterone menurun yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah, hal ini
akan menimbulkan kontraksi rahim.
4. Teori prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua menjadi sebab permulaan
persalinan karena menyebabkan kontraksi pada miomerium pada setiap umur
kehamilan
D. Tanda-tanda persalinan
(1)Timbulnya his persalinan ialah his pembukaan dengan sifat-sifatnya sebagai
berikut; nyeri melingkar dari punggung, memancar ke perut bagian depan,
teratur, makin lama makin pendek intervalnya dan makin kuat intensitasnya,
jika dibawa berjalan bertambah kuat, dan mempunyai pengaruh pada
pendataran atau pembukaan serviks.
(2)Blood show (pengeluaran lendir disertai darah melalui vagina)
Dengan his permulaan, terjadi perubahan paada serviks yang menimbulkan
pendataran dan pembukaan, lendir yang terdapat di kanalis servikalis lepas,
kapiler pembulh darah pecah yang menjadikan darah sedikit
(3)Dengan pendataran dan pembukaan
Lendir dari canalis servikalis keluaar disertai dengan sedikit darah. Perdarahan
yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian bawah
segmen bawah rahim hingga beberapa kapiler terputus
(4)Pengeluaran cairan
Terjadi akibat pecahnya ketuban atau selaput ketuban robek sebagian besar
ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap, tetapi kadang ketuban
pecah dini
E. Fisiologis Persalinan
1. Lightening
Menjelang minggu ke 36, pada primigravida, terjadi penurunan fundus uterus
karena kepala bayi sudah masuk ke dalam panggul. Penyebab dari proses ini
adalah kontraksi braxton hicks, ketegangan dinding perut, ketegangan ligamentum
rotundum dan gaya berat janin kepala ke arah bawah uterus, persalinan palsu,
ketuban pecah, blood show, lonjakan energi, gangguan pada saluran cerna.
Lightening yang dimulai dirasakan kira – kira 2 minggu menjelang persalinan
dimana penurunan bagian presentasi kedalam pelviks minor, pada presentasi
sefalik, kepala bayi biasanya menancap (engaged) setelah lightening. Lightening
menyebabkan tinggi fundus menurun ke posisi yang sama dengan posisi fundus
pada usia kehamilan 8 bulan (Sujiyatini, 2010 : 3).
2. Terjadinya his permulaan
Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi braxton hicks yang kadang
dirasakan sebagai keluhan karena rasa sakit yang ditimbulkan. Biasanya pasien.
3. Dengan pendataran dan pembukaan
Lendir dari canalis servikalis keluar di sertai dengan sedikit darah.Perdarahan
yang sedikit ini disebabnya karena lepasnya selaput janin pada bagian bawah
segmen bawah rahim hingga beberapa kapiler terputus.
4. Pengeluaran cairan
Terjadi akibat pecahnya ketuban atau selaput ketuban robek.Sebagian besar
ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap tetapi kadang ketuban pecah
pada pembukaan kecil, hal ini di sebut dengan ketuban pecah dini.
1. Power (Tenaga/Kekuatan)
a. His (Kontraksi Uterus)
Merupakan kekuatan kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekerja
dengan baik dan sempurna.Sifat his yang baik adalah kontraksi simetris, fundus
dominial, terkoordinasi dan relaksasi.Kontraksi ini bersifat involunter karena
berada dibawah saraf intrinsic.
Pembagian his menurut sifat-sifatnya:
1) His pendahuluan : his tidak kuat, datangnya tidak teratur, menyebabkan
keluarnya lendir darah atau bloody show
2) His pembukaan (Kala I): menyebabkan pembukaan serviks, semakin kuat,
teratur dan sakit
3) His pengeluaran (Kala II): untuk mengeluatkan janin, sangat kuat, teratur,
simetris dan terkordinasi.
4) His pelepasan plasenta (Kala III): kontraksi sedang untuk melepaskan dan
melahirkan plasenta.
5) His pengiring (Kala IV): kontraksi lemah, msih sedikit nyeri, terjadi pengecilan
dalam beberapa jam atau hari.
b. Passage (jalan lahir)
Jalan lahir terdiri dari tulang pelvis dan jaringan lunak serviks, lantai pelvis,
dan introitus (pembukaan eksternal vagina). Otot-otot pada lantai pelvis
memberikan kontribusi yang besar pada saat melahirkan janin, sedangkan pelvis
berperan penting saat proses persalinan. Mengingat pentingnya organ-organ
tersebut dalam membantu persalinan, maka pada saat mendekati waktu persalinan
sebaiknya ditentukanm ukuran dan bentuk pelvis ibu.
c. Passenger (janin, plasenta, air ketuban)
1. Janin
Passenger atau janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan akibat interaksi
beberaapa faktor. Yaitu kepala janin, presentasi, letak, sikap dan posisi janin
2. Plasenta
Plasenta juga harus melewati jalan lahir muka dia dianggap sebagai bagian dari
Passenger yang menyertai janin. Namun plasenta jarang menghambat proses
persalinan normal
3. Air ketuban
Amnion pada kehamilan aterm merupakan suatu membaran yang kuat dan ulet
tetapi lentur. Amnion adalah jaringan yang menentukan hampir semua
kekuatan regangan membran janin, dengan demikian pembentukan komponen
amnion yang mnecegah ruptur atau robekan. Penurunan ini terjadi atas 3
kekuatan yaitu salah satunya adalah tekanan dari cairan amnion dan juga saat
terjadinya dilatasi serviks atau pelebaran muara dan saluran serviks yang
terjadi diawal persalinan dapat juga karena tekanan yang ditimbulkan oleh
cairan amnion selama ketuban masih utuh
d. Psikologis
Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-benar
terjadi realitas,
1. Psikologis
Kondisi psikologis ibu sendiri, emosi dan persiapan intelektual pengalaman
melahirkan bayi sebelumnya, kebiasaan adat, dan dukungan dari orang terdekat
pada kehidupan ibu
2. Sikap negative
Persalinan dipengaruhi oleh persalinan semacam ancaman terhadap keamanan
persalinan.
e. Position (posisi ibu)
Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomis dan fisiologis terhadap persalinan.
Posisi (upright” banyak keuntungan. Posisi tersebut adalah: berdiri, berjalan,
duduk dan berjongkok. Posisi-posisi tersebut mempercepat turunnya janin,
menurunkan tekanan terhadap tali pusat dan menurunkan tekanan pada pembuluh
darah (vena kava ascending dan vena kava decending) di tulang belakang