Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN PEMERIKSAAN ANTENATAL

A. Perubahan Fisik Pada Ibu Hamil

Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan. Menurut


George Adriaanz (2008), perubahan yang terjadi ketika hamil antara lain:

a. Uterus

Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata pada


ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada awal
kehamilan akan menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi tersebut
dibarengi dengan peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan akumulasi dari
jaringan fibrosa sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap
regangan dan distensi. Hipertrofi myometrium juga disertai dengan peningkatan
vaskularisasi dan pembuluh limfatik. Peningkatan vaskularisasi, kongesti dan
edema jaringan dinding uterus dan hipertrofi kelenjar serviks menyebabkan
berbagai perubahan yang dikenali sebagai tanda Chadwick, Goodell dan Hegar.

b. Payudara

Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh plasenta


menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar), pigmentasi kulit
dan pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin (hCG) digunakan sebagai
dasar uji imunologik kehamilan. Chorionic somatotropin (Human Placental
Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan merangsang pertumbuhan
kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai perubahan metabolik yang
mengiringinya.

Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem


penyaluran air susu dan jaringan payudara. Progesteron berperan dalam
perkembangan sistem alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi sejak 2
bulan pertama kehamilan menyebabkan sensasi noduler pada payudara. Chorionic
somatotropin dan kedua hormon ini menyebabkan pembesaran payudara yang
disertai dengan rasa penuh atau tegang dan sensitif terhadap sentuhan (dalam dua
bulan pertama kehamilan), pembesaran puting susu dan pengeluaran kolostrum
(mulai terlihat atau dapat diekspresikan sejak kehamilan memasuki usia 12
minggu). Hipertrofi kelenjar sebasea berupa tuberkel Montgomery atau folikel
disekitar areola mulai terlihat jelas sejak dua bulan pertama kehamilan.
Pembesaran berlebihan dari payudara dapat menyebabkan striasi (garis-garis hipo
atau hiperpigmentasi pada kulit). Selain membesar, dapat pula terlihat gambaran
vena bawah kulit payudara.

c. Kulit

Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi akibat
efek stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan hormon estrogen dan
progesteron. Bagian kulit yang paling sering mengalami hiperpigmentasi adalah
puting susu dan areola disekitarnya serta umumnya pada linea mediana abdomen,
payudara, bokong dan paha. Chloasma gravidarum adalah hiperpigmentasi pada
area wajah (dahi, hidung, pipi dan leher). Area atau daerah kulit yang mengalami
hiperpigmentasi akan kembali menjadi normal setelah kehamilan berakhir.
Pengecualian terjadi pada striae dimana area hiperpigmentasi akan memudar
tetapi guratan pada kulit akan menetap dan berwarna putih keperakan

d. Sistem gastrointestinal

Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan
tanda kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan atau hiperemesis.
Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan sebagai tanda pasti
kehamilan karena berbagai penyebab metabolik lain dapat pula menimbulkan
gejala yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan digolongkan normal apabila
terjadinya tidak lebih dari trimester pertama
B. Standar Minimal Pelayanan Antenatal

Standar minimal asuhan antenatal care (10 T), yaitu sebagai berikut (Depkes RI,
2009) :

1) Timbang berat badan dan pengukuran berat badan

Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan massa
tubuh (BMI: Body Mass Index) di mana metode ini untuk menentukan
pertambahan berat badan yang optimal selama masa kehamilan, karena
merupakan hal yang penting mengetahui BMI wanita hamil. Total pertambahan
berat badan pada kehamilan yang normal 11,5-16 kg. Adapun tinggi badan
menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik untuk ibu
hamil antara lain >145 cm.

2) Pemeriksaan tekanan darah

Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama
masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu untuk mempertahankan fungsi
plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg atau diastolik 90 mmHg pada
saat awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi hipertensi.

3) Ukur tinggi fundus uteri

Apabila usia kehamilan di bawah 24 minggu pengukuran dilakukan dengan jari,


tetapi apabila kehamilan di atas 24 minggu memakai pengukuran mc Donald yaitu
dengan cara mengukur tinggi fundus memakai cm dari atas simfisis ke fundus
uteri kemudian ditentukan sesuai rumusnya.

4) Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap

Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali


saja, imunisasi pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang
kedua diberikan 4 minggu kemudian. Akan tetapi untuk memaksimalkan
perlindungan maka dibentuk program jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil.
5) Pemberian Tablet Besi minimal 90 tablet selama kehamilan

6) Tes terhadap penyakit menular seksual

Menganjurkan untuk pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (IMS) lain pada


kecurigaan adanya resiko IMS.

7) Tentukan persentasi janin dan hitung DJJ

Tujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi dari dini ada atau tidaknya
faktor-faktor resiko kematian prenatal tersebut (hipoksia/asfiksia, gangguan
pertumbuhan, cacat bawaan, dan infeksi). Pemeriksaan denyut jantung janin
adalah salah satu cara untuk memantau janin.

Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu hamil. Denyut
jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan.
Gambaran DJJ:

a. Takikardi berat : detak jantung diatas 180x/menit

b. Takikardi ringan : antara 160-180x/menit

c. Normal: antara 120-160x/menit

d. Bradikardia ringan: antara 100-119x/menit

e. Bradikardia sedang: antara 80-100x/menit

f. Bradikardia berat: kurang dari 80x/menit

8) Tetapkan status gizi

Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LiLA merupakan suatu cara untuk mendeteksi
dini adanya Kurang Energi Kronis (KEK) atau kekurangan gizi. Malnutrisi pada
ibu hamil mengakibatkan transfer nutrient ke janin berkurang, sehingga
pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi melahikan bayi dengan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan dengan volume otak dan IQ seorang
anak. Kurang Energi Kronis atau KEK (ukuran LILA < 23,5 cm), yang
menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka panjang baik dalam jumlah
maupun kualitasnya.

Cara melakukan pengukuran LILA :

a. Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan meteran

b. Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.
Baca menurut tanda panah

c. Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan pita
LiLA.

9) Tatalaksana kasus

10) Temu wicara (konseling dan pemecahan masalah)

Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan kunjungan. Bisa
berupa anamnesa, konsultasi, dan persiapan rujukan. Anamnesa meliputi biodata,
riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas,
biopsikososial, dan pengetahuan klien. Memberikan konsultasi atau melakukan
kerjasama penanganan. Tindakan yang harus dilakukan bidan dalam temu wicara
antara lain :

g. Merujuk ke dokter untuk konsultasi dan menolong ibu menentukan pilihan


yang tepat.

h. Melampirkan kartu kesehatan ibu serta surat rujukan

i. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil
rujukan

j. Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan

k. Memberikan asuhan antenatal

l. Perencanaan dini jika tidak aman melahirkan di rumah


m. Menyepakati diantara pengambilan keputusan dalam keluarga tentang
rencana proses kelahiran.

n. Persiapan dan biaya persalinan

C. Pengertian persalinan

Persalinan adalah suatu proses yang dialami, peristiwa normal, namun apabila
tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal (Mufdillah &
Hidayat, 2008).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke
dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan
dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik ibu maupun janin
(Sujiyatini, 2012).
Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi yang cukup bulan
atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin
dari tubuh ibu (Mitayani, 2009).

D. Etiologi Persalinan
1. Teori Penurunan hormon
Satu sampai dua minggu sebelum persalinan terjadi penurunan kadar estrogen
dan pregesteron, progesteron mengakibatkan relaksasi otot rahim, sedangkan
estrogen meningkatkan kerentanan otot-otot rahim selama kehamilan terjadi
keseimbangan antara kadar estrogen dan progestreron, tetapi pada akhir
kehamilan terjadi penurunan kadar progesteron sehingga timbul his.
2. Teori iritasi mekanik
Tekanan pada ganglio servikale dari pleksus frankenhauser yang terletak
dibelakang serviks. Bila ganglion ini tertekan, kontraksi uterus akan timbul.
3. Teori plasenta menjadi tua
Villi korialis mengalami perubahan – perubahan, sehingga kadar estrogen dan
progesterone menurun yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah, hal ini
akan menimbulkan kontraksi rahim.
4. Teori prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua menjadi sebab permulaan
persalinan karena menyebabkan kontraksi pada miomerium pada setiap umur
kehamilan
D. Tanda-tanda persalinan
(1)Timbulnya his persalinan ialah his pembukaan dengan sifat-sifatnya sebagai
berikut; nyeri melingkar dari punggung, memancar ke perut bagian depan,
teratur, makin lama makin pendek intervalnya dan makin kuat intensitasnya,
jika dibawa berjalan bertambah kuat, dan mempunyai pengaruh pada
pendataran atau pembukaan serviks.
(2)Blood show (pengeluaran lendir disertai darah melalui vagina)
Dengan his permulaan, terjadi perubahan paada serviks yang menimbulkan
pendataran dan pembukaan, lendir yang terdapat di kanalis servikalis lepas,
kapiler pembulh darah pecah yang menjadikan darah sedikit
(3)Dengan pendataran dan pembukaan
Lendir dari canalis servikalis keluaar disertai dengan sedikit darah. Perdarahan
yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian bawah
segmen bawah rahim hingga beberapa kapiler terputus
(4)Pengeluaran cairan
Terjadi akibat pecahnya ketuban atau selaput ketuban robek sebagian besar
ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap, tetapi kadang ketuban
pecah dini

E. Fisiologis Persalinan
1. Lightening
Menjelang minggu ke 36, pada primigravida, terjadi penurunan fundus uterus
karena kepala bayi sudah masuk ke dalam panggul. Penyebab dari proses ini
adalah kontraksi braxton hicks, ketegangan dinding perut, ketegangan ligamentum
rotundum dan gaya berat janin kepala ke arah bawah uterus, persalinan palsu,
ketuban pecah, blood show, lonjakan energi, gangguan pada saluran cerna.
Lightening yang dimulai dirasakan kira – kira 2 minggu menjelang persalinan
dimana penurunan bagian presentasi kedalam pelviks minor, pada presentasi
sefalik, kepala bayi biasanya menancap (engaged) setelah lightening. Lightening
menyebabkan tinggi fundus menurun ke posisi yang sama dengan posisi fundus
pada usia kehamilan 8 bulan (Sujiyatini, 2010 : 3).
2. Terjadinya his permulaan
Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi braxton hicks yang kadang
dirasakan sebagai keluhan karena rasa sakit yang ditimbulkan. Biasanya pasien.
3. Dengan pendataran dan pembukaan
Lendir dari canalis servikalis keluar di sertai dengan sedikit darah.Perdarahan
yang sedikit ini disebabnya karena lepasnya selaput janin pada bagian bawah
segmen bawah rahim hingga beberapa kapiler terputus.
4. Pengeluaran cairan
Terjadi akibat pecahnya ketuban atau selaput ketuban robek.Sebagian besar
ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap tetapi kadang ketuban pecah
pada pembukaan kecil, hal ini di sebut dengan ketuban pecah dini.

F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persalinan


Keberhasilan proses persalinan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu actor
ibu (power, passage, psikologis), faktor janin (faktor plasenta), dan faktor
penolong persalinan. Hal ini sangat penting, mengingat beberapa kasus kematian
ibu dan bayi yang disebabkan oleh tidak terdeteksinya secara dini adanya salah
satu dari faktorfaktor tersebut.

1. Power (Tenaga/Kekuatan)
a. His (Kontraksi Uterus)
Merupakan kekuatan kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekerja
dengan baik dan sempurna.Sifat his yang baik adalah kontraksi simetris, fundus
dominial, terkoordinasi dan relaksasi.Kontraksi ini bersifat involunter karena
berada dibawah saraf intrinsic.
Pembagian his menurut sifat-sifatnya:
1) His pendahuluan : his tidak kuat, datangnya tidak teratur, menyebabkan
keluarnya lendir darah atau bloody show
2) His pembukaan (Kala I): menyebabkan pembukaan serviks, semakin kuat,
teratur dan sakit
3) His pengeluaran (Kala II): untuk mengeluatkan janin, sangat kuat, teratur,
simetris dan terkordinasi.
4) His pelepasan plasenta (Kala III): kontraksi sedang untuk melepaskan dan
melahirkan plasenta.
5) His pengiring (Kala IV): kontraksi lemah, msih sedikit nyeri, terjadi pengecilan
dalam beberapa jam atau hari.
b. Passage (jalan lahir)
Jalan lahir terdiri dari tulang pelvis dan jaringan lunak serviks, lantai pelvis,
dan introitus (pembukaan eksternal vagina). Otot-otot pada lantai pelvis
memberikan kontribusi yang besar pada saat melahirkan janin, sedangkan pelvis
berperan penting saat proses persalinan. Mengingat pentingnya organ-organ
tersebut dalam membantu persalinan, maka pada saat mendekati waktu persalinan
sebaiknya ditentukanm ukuran dan bentuk pelvis ibu.
c. Passenger (janin, plasenta, air ketuban)
1. Janin
Passenger atau janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan akibat interaksi
beberaapa faktor. Yaitu kepala janin, presentasi, letak, sikap dan posisi janin
2. Plasenta
Plasenta juga harus melewati jalan lahir muka dia dianggap sebagai bagian dari
Passenger yang menyertai janin. Namun plasenta jarang menghambat proses
persalinan normal
3. Air ketuban
Amnion pada kehamilan aterm merupakan suatu membaran yang kuat dan ulet
tetapi lentur. Amnion adalah jaringan yang menentukan hampir semua
kekuatan regangan membran janin, dengan demikian pembentukan komponen
amnion yang mnecegah ruptur atau robekan. Penurunan ini terjadi atas 3
kekuatan yaitu salah satunya adalah tekanan dari cairan amnion dan juga saat
terjadinya dilatasi serviks atau pelebaran muara dan saluran serviks yang
terjadi diawal persalinan dapat juga karena tekanan yang ditimbulkan oleh
cairan amnion selama ketuban masih utuh

d. Psikologis
Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-benar
terjadi realitas,
1. Psikologis
Kondisi psikologis ibu sendiri, emosi dan persiapan intelektual pengalaman
melahirkan bayi sebelumnya, kebiasaan adat, dan dukungan dari orang terdekat
pada kehidupan ibu
2. Sikap negative
Persalinan dipengaruhi oleh persalinan semacam ancaman terhadap keamanan
persalinan.
e. Position (posisi ibu)
Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomis dan fisiologis terhadap persalinan.
Posisi (upright” banyak keuntungan. Posisi tersebut adalah: berdiri, berjalan,
duduk dan berjongkok. Posisi-posisi tersebut mempercepat turunnya janin,
menurunkan tekanan terhadap tali pusat dan menurunkan tekanan pada pembuluh
darah (vena kava ascending dan vena kava decending) di tulang belakang

Anda mungkin juga menyukai