Disusun Oleh :
Kelompok 2
2018
ANALISIS JURNAL PICO-VIA
An. N (7 tahun) datang ke ruang lukmanul hakim dengan keluhan sakit ulu hati
disertai demam, badan lemas ketika beraktivitas. Klien di diagnosa medis yaitu
DHF dengan munculnya tanda dan gejala yang dikeluhkan oleh klien. Klien
terlihat khawatir/cemas dari ekspresi wajahnya dengan hasil penilaian score
menggunakan kuesioner CSAS-C (Chinese Version Of The State Aniety Scale For
Children) yaitu 19 (kategori cemas sedang). Untuk mengatasi hal tersebut orang
tua klien membantu suasana lebih tenang selama perawatan dirumah sakit.
P : An. N, 7 tahun, DHF, klien terlihat cemas.
I : Terapi mewarnai
C : Terapi menggambar, terapi bermain all tangled up
O : Intervensi yang paling efektif untuk menurunkan tingkat kecemasan
pada An. N
Pertanyaan klinis :
Intervensi keperawatan manakah yang paling efektif untuk diberikan kepada An.
N dengan diagnose kecemasan/ansietas selama perawatan di Rumah sakit ?
Metodelogi Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, Desain penelitian yang digunakan
Penelitian dimana mengguanakan desain penelitian Quasi adalah quasi eksperimental dengan
Eksperimental dengan rancangan penelitian pendekatan pretest – posttest control
pretest – postest without control. Populasi group. Desain ini dipilih karena
dalam penelitian ini adalah seluruh pasien anak kontrol secara penuh terhadap
usia prasekolah yang mengalami rawat inap di variabel dan randomisasi sampel
RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor. Sampel tidak mungkin dilakukan. Sampel
dalam penelitian ini adalah anak usia 3-6 tahun berjumlah 68 orang yang meliputi
dengan 30 responden yang dibagi kedalam 2 34 orang kelompok intervensi dan
kelompok intervensi diambil dengan 34 orang kelompok kontrol.
menggunakan tehnik accidental samping.
Jurnal (1) Jurnal (2)
Hasil Hasil uji statistik dengan menggunkan uji Hasil uji statistik didapatkan nilai p
wilcoxon pada kelompok responden yang value 0,0001 (p < 0,05) maka dapat
diberikan terapi menggambar mempunyai nilai p disimpulkan ada perbedaan yang
= 0,001 (< 0,05) yang berarti terdapat pengaruh sangat signifikan antara skor
terapi menggambar terhadap penurunan tingkat penurunan kecemasan anak pada
kecemasan pada anak. Kemudian untuk hasil uji kelompok intervensi dan kelompok
Wilcoxon pada kelompok responden yang kontrol
diberikan terapi mewarnai mempunyai nilai p =
0,000 (< 0,05) yang berarti terdapat pengaruh
terapi mewarnai terhadap penurunan tingkat
kecemasan pada anak.
Sedangkan untuk membandingkan keefektivitasan
antara terapi mewarnai dan menggambar
menggunakan uji Mann-Whitney didapatkan hasil
nilai p = 0,020 (< 0,05) serta didapatkan bahwa
mean rank kelompok terapi menggambar 12,17
dan kelompok mewarnai gambar 18,83 yang
berarti ada perbedaan antara kelompok
menggambar dan kelompok mewarnai gambar
dilihat dari mean rank, sehingga dapat
disimpulkan bahwa kelompok mewarnai gambar
lebih efektif dibandingkan dengan kelompok
menggambar.
Jurnal 1 V (Validity) I (Importancy) A (Applicability)
Efektivitas Terapi V1 (Validitas Seleksi) Dilihat dari hasil Hasil penelitian
Menggambar Dan Penelitian ini membahas tentang analisis yang mengenai efektivitas
Mewarnai Gambar keefektivitasan intervensi digunakan, penelitian terapi menggambar
Terhadap keperawatan terapi menggambar ini memiliki dan mewarnai ini bisa
Kecemasan dan mewarnai gambar untuk konstribusi besar menjadi pilihan
Hospitalisasi Usia menurunkan kecemasan pada terhadap intervensi yang dapat
Prasekolah anak. Sampel dalam penelitian perkembangan ilmu diterapkan pada
ini adalah anak usia pra sekolah. khususnya dalam pasien yang sedang
Penulis : Kriteria inklusi : anak usia pra intervensi mengalami kecemasan
Rani Fitrani Arifin, sekolah (3-6 tahun), mengalami keperawatan pada khususnya anak pra
Ritna Udiyani, Rini rawat inap. pasien anak yang sekolah
Kriteria ekslusi : tidak dijelaskan sedang mengalami
Tahun : secara detail. kecemasan.
2018 Jumlah sampel pada penelitian
ini sebanyak 30 responden yang
dibagikan kedalam 2 kelompok
yaitu kelompok mewarnai (15
responden) dan kelompok
menggambar (15 responden)
diambil dengan menggunakan
tehnik accidental samping.
V2 (Validitas Informasi)
Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif, dimana
mengguanakan desain penelitian
Quasi Eksperimental dengan
rancangan penelitian pretest –
postest without control.
Instrumen yang digunakan pada
penelitian terapi bermain
menggambar dan mewarnai
gambar menggunakan pensil
warna yang keamanan sudah
teruji sesuai standar
internasional EN 71 (standar
Eropa) dan ASTM D 4236
(standar Amerika) serta buku
gambar dan buku bergambar,
sedangkan kecemasan pada anak
diukur denganlembar observasi
yang dimodifikasi dan
dikembangkan dari Hockenberry
dan Wilson (2007) dan
subardiah (2009) dimana aspek
yang diukur berlandaskan teori
respon anak hospitalisasi yang
sudah memenuhi uji validitas
dengan hasil 0,32 dan hasil uji
reliabilitas.
V3 (Validitas Pengontrolan
Perancu)
Dalam penelitian ini tidak
ditemukan pengendalian variable
perancu, hanya memperhatikan
karakteristik responden seperti
usia, jenis kelamin, dan tingkat
kecemasan.
V4 Validitas Analisis
Hasil uji statistik dengan
menggunkan uji wilcoxon pada
kelompok responden yang
diberikan terapi menggambar
mempunyai nilai p = 0,001 (<
0,05) yang berarti terdapat
pengaruh terapi menggambar
terhadap penurunan tingkat
kecemasan pada anak.
Kemudian untuk hasil uji
Wilcoxon pada kelompok
responden yang diberikan terapi
mewarnai mempunyai nilai p =
0,000 (< 0,05) yang berarti
terdapat pengaruh terapi
mewarnai terhadap penurunan
tingkat kecemasan pada anak.
Sedangkan untuk
membandingkan keefektivitasan
antara terapi mewarnai dan
menggambar menggunakan uji
Mann-Whitney didapatkan hasil
nilai p = 0,020 (< 0,05) serta
didapatkan bahwa mean rank
kelompok terapi menggambar
12,17 dan kelompok mewarnai
gambar 18,83 yang berarti ada
perbedaan antara kelompok
menggambar dan kelompok
mewarnai gambar dilihat dari
mean rank, sehingga dapat
disimpulkan bahwa kelompok
mewarnai gambar lebih efektif
dibandingkan dengan kelompok
menggambar.
V5 Validitas Eksterna
Hasil penelitian ini juga pernah
dilakukan oleh Sihombing
(2015) yang menyatakan bahwa
ada pengaruh terapi mewarnai
gambar terhadap tingkat
kecemasan anak prasekolah
dilihat dari nilai siknifkan pada
penelitian tersebut 0,000 (p <
0,05). Hasil uji Man Whitney
didalam penelitian Sihombing
juga mempunyai nilai mean rank
kelompok terapi menggambar
11,67 dan kelompok mewarnai
gambar 19,33, dengan nilai p
value = 0,009 (p<0,05), sehingga
H0 ditolak dan H1 diterima.
V2 (Validitas Informasi)
Penelitian ini merupakan Desain
penelitian quasi experimental
pre-post test with control group.
Jenis alat yang digunakan untuk
pengumpulan data pada
penelitian ini yaitu kuesioner,
yang meliputi: Kuesioner A:
kuesioner karakteristik
demografi yang terdiri dari
Nomor reponden, inisial, usia,
jenis kelamin, nama wali/orang
tua, lama dirawat di rumah sakit.
Bentuk pertanyaan pada
kuesioner ini berupa pilihan dan
isian singkat, Kuesioner B:
Kuesioner untuk mengukur
kecemasaan anak, instrument
yang digunakan adalah children
anxiety scale versi china atau
CSAS.
Adapun langkah-langkah terapi
bermain all tangled up ini
sebagai berikut : Pelaksanaan
kegiatan ini terdiri dari 3 sesi
dan masing-masing sesi
dilaksanakan dalam waktu 30-40
menit. Adapun uraian kegiatan
ini adalah Sesi 1 : Psikoedukasi
Kecemasan , sesi 2 : Latihan
Mengungkapkan kecemasan
verbal dan non verbal, Sesi 3 :
Evaluasi Kemampuan mengatasi
kecemasan.
V3 (Validitas Pengontrolan
Perancu)
Dalam penelitian ini tidak
ditemukan pengendalian variable
perancu, hanya memperhatikan
karakteristik responden seperti
usia, jenis kelamin, dan tingkat
kecemasan.
V4 Validitas Analisis
Pada penelitian ini tidak
menjelaskan uji statistic yang
digunakan. Akan tetapi pada
penelitian ini hanya
mencantumkan hasil uji statistik
yang sudak di analisis oleh
peneliti dengan hasil didapatkan
nilai p value 0,0001 (p < 0,05)
maka dapat disimpulkan ada
perbedaan yang sangat signifikan
antara skor penurunan kecemasan
anak pada kelompok intervensi
dan kelompok kontrol
V5 Validitas Eksterna
Hasil penelitian ini juga pernah
dilakukan oleh oleh Goodyear
(2002) yang menyatakan bahwa
terapi bermain all tangled up
dapat menurunkan kecemasan
anak selama hospitalisasi
Kesimpulan :
Dari beberapa jurnal yang kelompok kami analisis, terapi yang dibahas dalam
jurnal bisa diaplikasikan dilapangan. Akan tetapi, kelompok kami mengambil
kesimpulan bahwa terapi mewarnai dalam jurnal yang berjudul “Efektivitas
Terapi Menggambar Dan Mewarnai Gambar Terhadap Kecemasan Hospitalisasi
Usia Prasekolah” lebih efektif karena dari beberapa item yang kelompok kami
analisis memiliki hasil uji statistic yang dapat dipertanggungjawabkan. Karena
dari beberapa analisa yang digunakan pada penelitiannya juga sudah sesuai
dengan teori, proses pengumpulan data, instrument yang digunakan sudah
tersampaikan dengan jelas.
Selain itu, terapi mewarnai gambar ini tidak memerlukan biaya yang mahal,
tidak memiliki efeksamping yang berbahaya, alat yang digunakannya mudah
didapatkan dan bisa dilakukan secara mandiri. Sehingga kelompok kami memilih
intervensi terapi mewarnai gambar yang lebih efektif untuk diberikan kepada An.
N dengan diagnosa kecemasan/ansietas.
Daftar pustaka
Anak Rumah Sakit Prof. dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo : Universitas Negeri
Gorontalo
Helena , & Setiawan .2016. Menurunkan Kecemasan Anak Usia Sekolah Selama
Hospitalisasi Dengan Terapi Bermain All Tangled Up. Journal of Islamic
nursing