Anda di halaman 1dari 6

Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris

A. Pendahuluan

1. Sungai Eufrat & Tigris

Letak Geografis Sungai Eufrat & Tigris

Sungai Eufrat (Inggris: Euphrates) adalah sungai yang terletak di negara Republik Islam Irak.
Didekat sungai Eufrat terdapat sungai Tigris yang memanjang dari Anatolia, Republik Turki
hingga Republik Islam Iran dengan panjang sekitar 1.900 km. Kedua sungai ini memiliki
berbagai peradaban penting dunia. Peradaban-peradaban yang terletak dikedua sungai ini erat
kaitannya dengan agama abrahamik, yaitu : Kristen, Yahudi dan Islam. Dalam Kristen dan
Yahudi sesuai dengan perjanjian lama (Taurat), dimana Abraham pernah berpindah dari Ur-
Kasdim yang merupakan reruntuhan kota Ur kuno dari periode peradaban Sumeria ke Haran
utara dari peradaban Mesopotamia ditepi sungai Eufrat. Sedang dalam Islam merupakan tempat
terjadinya Pertempuran Karbala ditepi sungai Eufrat dimana Imam Huessain beserta keluarga
dan sahabat beliau mati terbunuh. Pertempuran Karbala sendiri merupakan perang antar umat
islam sunni dengan syiah yang terjadi pada tahun ke-61 dalam kalender Islam.

2. Letak Geografis

Sungai Eufrat dan Tigris merupakan sungai yang bersumber dari Pegunungan Armenia (Turki),
keduanya berada di daerah Mesopotamia (sekarang Irak). Mesopotamia adalah nama sebutan
daerah yang diapit oleh dua sungai, meso berarti tengah dan potamos artinya sungai. Daerah ini
merupakan daerah yang sering kena banjir di saat musim hujan, dengan begitu lumpur-lumpur
yang dibawa air menyebabkan lahan di sekitarnya menjadi subur. Menurut para ahli daerah ini
merupakan daerah utama terjadinya bencana banjir Nabi Nuh a.s.
Lembah Sungai Eufrat dan Tigris terjadi karena disebabkan oleh daerah yang mengelilinginya
adalah gurun yang terbentang luas, yaitu Gurun Elbrus dan Gurun Hamad. Tampak terlihat
daerah Mesopotamia adalah lahan yang paling subur dibandingkan sekelilingnya. Kesuburan
tanah mendatangkan manusia untuk bertempat tinggal di daerah tersebut dengan pencahariannya
bercocok tanam. Dari kondisi tersebut, muncul peradaban, bahkan para ahli mempercayai
bahwamesopotamia adalah tempat asalnya peradaban manusia di dunia.

B. Peradaban Lembah Sungai Eufrat & Tigris

Peta Mesopotamia

Mesopotamia terletak diantara dua singai besar Eufrat & Tigris yang kini menjadi Republik
Islam Irak. Dalam bahasa Yunani Mesopotamia berarti “Tanah diantara Sungai-sungai”.
Mesopotamia dianggap sebagai peradaban tertua didunia. Mesopotami adalah negara kerajaan
kota yang pada zaman perunggu terdapat Kerajaan Kota Sumeria yang berpusat di Akkadia dan
Kerajaan Kota Assyiria yang berpusat di Babylonia.

Berbagai macam bangsa dan pemerintahan pernah menguasai daerah ini, contohnya adalah
bangsa Sumeria, Babylonia Lama, Assyiria, Babylonia baru.

a. Sistem Pemerintahan Mesopotamia :

1. Sumeria
Peta Sumeria

Sumeria merupakan bangsa pertama yang menguasai daerah Mesopotamia. Bangsa Sumeria
mendirikan kerajaan Sumeria pada tahun 3500 SM. Bentang alam dan bentuk geografi memiliki
dampak besar bagi perkembangan politik diwilayah itu.

Setiap kota dipisahkan oleh bentang gurun yang sangat luas dan rawa-rawa. Kominikasi antar
kota sangatlah sulit karena setiap kota terisolir oleh bentang alam yang sulit dan sangat
berbahaya. Karena bentuk geografis yang sangat sulit setiap kota menjadi negara-kota. Walau
setiap kota memiliki kemerdekaannya sendiri, Sumeria tetap memiliki pusat pemerintahan yang
satu dan tunggal yakni berpusat di Kota Ur.

Kekuasaan tertinggi kerajaan ini dipegang oleh seorang pendeta raja yang disebut “Patesi”.
Bangsa Sumeria adalah bangsa yang maju, hal tersebut dapa dilihat dari hasil-hasil kebudayaan
bangsa ini. Setiap hasil kebudayaan bangsa ini di bedakan dari segi Teknologi, Astronomi,
Matematika, dan Sastra.

Hasil kebudayaan dari Bangsa Sumeria dalam segi Teknologi adalah:

 Keberhasilan dalam membuat alat bantu dari logam


 Kaca dan Lampu
 Tekstil yang berupa Tenun
 Pengendalian banjir
 Sistem Irigasi
 Kereta Perang
 Kawat gigi

Dalam Segi Astronomi Bangsa Sumeria telah mengenal sistem penanggalan kalender 12 bulan
berdasarkan siklus bulan. Dalam penanggalan ini 1 tahun terdiri 12 bulan, 1 hari terdiri 24 jam,
1 jam terdiri 60 menit, 1 menit terdiri dari 60 detik. Selain itu Bangsa Sumeria juga telah
mengenal Tahun Komariyah dan Samsyiah. Dalam segi Sastra hasil peninggalan kebudayaannya
berupa “Huruf Hieroglyph” yang disebut “Huruf Paku”. Bangsa Sumeria juga telah mengenal
suatu lingkaran adalah 360°.

Bangsa Sumeria adalah penganut Polytheisme atau kepercayaan terhadap banyaknya Tuhan atau
Dewa-Dewi. Dewa-Dewi yang disembah oleh bangsa Mesopotamia adalah :

 Anu atau Uruk sebagai Dewa Langit atau juga Dewa Surga.
 Enki atau Ea atau Eridu sebagai Dewa Kebaikan yang menguasai Air yang ada di bumi
dan sebagai Dewa penyembuh dan pembimbing sekaligus dianggap sebagai Dewa
pemberi ilmu pengetahuan dan Seni.
 Enlil atau Hipper sebagai Dewa yang menguasai Tanah dan Bumi. Roh Baik dan Jahat
dianggap taat dan patuh akan segala perintah dari Dewa ini.
 Inanna sebagai Dewa Venus dan sebagai penguasa Barat dan Timu.
 Utu sebagai Dewa Matahari.
 Nanna sebagai Dewa Bulan.

Great Ziggurat Ur, Nasiriyah, Irak

Setiap Dewa diyakini memilki para pelayan dan pembantu yang disebut dewa kecil.
Penyembahan terhadap setiap Dewa berlangsung di sebuah candi yang berundak-undak dengan
pusat yang memiliki gang-gang disetiap sisinya yang mengapit yang digunakan sebagai kamar
para imam. Candi ini dinamakan Ziggurat.

Perang menjadi hal yang sering antar negara-negara kota Sumeria. Senjata yang dipakai oleh
bangsa Sumeria tombak dengan anyaman perisai. Tentara bertomabak ini disebut dengan ifanteri
phalanx.

Peradaban Bangsa Sumeria berakhir pada tahun 2350 SM karena adanya serangan dari bangsa
Akkadia yang dipimpin Sargon.
Keanekaragaman Hayati Indonesia
Oct04
2011 2 Comments Dutulis Oleh: admin

Keanekaragaman Hayati Indonesia- Ragam makhluk hidup yang ada di bumi ini bermacam-
macam. Setiap jenis makhluk hidup mempunyai ciri-ciri tersendiri sehingga terbentuklah
keanekaragaman makhluk hidup. Keanekaragaman makhluk hidup disebut sebagai
keanekaragaman hayati atau biodiversitas.

1. Keanekaragaman hewan Indonesia

Dari potensi keanekaragaman hayati hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein hewani,
baik dimanfaatkan dagingnya maupun susunya. Beberapa hewan dapat dimanfaatkan tenaganya
untuk membantu mengolah lahan pertanian seperti kerbau, sapi dan gajah. Di beberapa daerah di
Indonesia ada yang memanfaatkan kuda dan lembu sebagai alat transportasi tradisional. Tidak
sedikit hewan yang memiliki nilai ekonomis tinggi, seperti ikan arwana, ayam cemani, beberapa
jenis burung berkicau yang sengaja dikembangbiakkan untuk dikomersialkan maupun sebagai
hewan piaraan sekaligus untuk meningkatkan status sosial pemiliknya. Dalam bidang pertanian
kehadiran serangga dan beberapa jenis burung sangat berarti sebagai polinator atau sebagai
musuh alami dari hama.

2. Keanekaragaman tumbuhan Indonesia

Banyak potensi dari kekayaan keanekaragaman tumbuhan di Indonesia. Sebagian besar


penduduk Indonesia mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok. Berbagai varietas padi banyak
ditanam untuk kepentingan swasembada pangan tanpa meninggalkan jenis umbi-umbian, jagung,
sagu maupun ketela sebagai alternatif bahan makanan pokok nonberas. Pemenuhan kebutuhan
protein dan lemak nabati dapat diperoleh dari beberapa jenis kacang-kacangan dan
pengembangan perkebunan kelapa sawit untuk kepentingan penyediaan bahan industri minyak
goreng. Seiring dengan makin menipisnya deposit minyak bumi, sekarang mulai dirintis
pengembangan tanaman jarak untuk menghasilkan bahan bakar biodiesel sebagai alternatif
pengganti bensin dan solar.

Beraneka ragam tanaman buah dan sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang
penting bagi kesehatan. Berbagai jenis tanaman obat, terutama dari keluarga Zingiberaceae, akar,
dedaunan maupun biji-bijian sudah banyak dibudidayakan untuk apotik hidup atau untuk
keperluan penyediaan bahan baku industri jamu dan farmasi. Beberapa jenis tanaman seperti jati,
meranti, mahoni dan beberapa jenis lain merupakan pemasok bahan baku mebel, Jenis-jenis
pinus menghasilkan minyak terpentin atau bahan baku kertas, pohon karet, dan damar untuk
disadap getahnya dan masih banyak potensi yang dapat diambil dari keanekaragaman tumbuhan
untuk kesejahteraan manusia.

3. Keanekaragaman mikroorganisme
Beberapa jenis makanan dan minuman tradisional Indonesia dalam proses pembuatannya
melibatkan mikroorganisme. Jamur Saccharomyces sp sangat diperlukan dalam fermentasi
minuman beralkohol. Demikian pula jenis Aspergillus sp membantu proses fermentasi tape.
Beberapa jenis jamur dan bakteri juga menghasilkan antibiotika. Pembuatan susu asam (yoghurt)
maupun nata (sejenis jeli) untuk campuran minuman juga melibatkan bakteri. Dalam rekayasa
genetika pun keterlibatan mikroorganisme tidak dapat diabaikan. Pembuatan insulin sintetis
membutuhkan bakteri sebagai plasmid. Demikian juga dalam proses degradasi sampah kehadiran
mikroorganisme pengurai sangat diperlukan. Dalam bidang pertanian beberapa bakteri pengikat
nitrogen sangat membantu meningkatkan kesuburan tanah. Di bidang industri logam beberapa
jenis bakteri membantu proses pemurnian bijih besi. Dengan demikian mikroorganisme
merupakan salah satu kekayaan sumber daya alam hayati yang vital bagi kehidupan.

Sebagian wilayah daratan Indonesia merupakan kawasan hutan, mulai dari Sumatera, Jawa,
Kalimantan hingga Papua terdapat kawasan hutan. Meski dari waktu ke waktu terjadi penciutan
kawasan hutan, tidak dapat dipungkiri bahwa hutan merupakan potensi sumber daya alam hayati
yang teramat penting. Hutan sangat penting dalam daur hidrologi, karena kemampuannya dalam
menyimpan air hujan. Sebagian besar hutan di Indonesia merupakan tipe hutan hujan tropis.
Dengan melimpahnya keanekaragaman hayati yang sangat tinggi menjadikan hutan sebagai
sumber kekayaan plasma nutah.
Dalam hutan hujan tropis keanekaragaman jenis pohon penghasil kayu sangat tinggi, di samping
potensi keanekaragaman jenis-jenis anggrek, lumut maupun tumbuhan paku. Jenis-jenis mamalia
besar seperti gajah, harimau, singa, orang utan, banteng, sapi hutan menjadikan hutan sebagai
habitatnya. Beberapa jenis herbivora seperti rusa, kijang maupun kambing liar juga dapat
dijumpai di hutan. Karena itu upaya konservasi dan pelestarian hutan menjadi hal yang mutlak
dilakukan untuk menjaga kelestarian kawasan hutan. Selanjutnya anda dapat melihat kelanjutan
materinya pada link di bawah ini.

Anda mungkin juga menyukai