Oleh Kelompok 1:
(151200
(151200
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak terlepas dari hasil kebudayaan. Terbukti dari semua aspek
kehidupan, manusia selalu menghasilkan sesuatu untuk menunjang kehidupan nya. Masa modern
ini, manusia kian giat membuat terobosan baru dibanyak bidang. Di antranya kendaraan, mesin
pengolah makanan, dan lain sebagainya. Tentunya teknologi semacam itu tidak hadir secara tiba-
tiba, pastilah mengalami proses yang panjang dan waktu yang lama1.
Manusia yang sekarang mempunyai teknologi serba canggih dahulu juga pernah mengalami
masa terbelakang. Mulai dari tempat tinggal yang belum menetap, tidak memiliki keterampilan
mengolah tanah, sampai masih lemah dalam hal intelektual. Namun masa ini berakhir saat
adanya kemunculan peradaban-peradaban maju yang memiliki pemikiran yang maju pula. Di
antaranya adalah peradaban Mesopotamia2.
Dalam makalah ini, saya sebagai pemakalah akan memaparkan informasi tentang peradaban
Mesopotamia. Dimulai dari letak geografis, penduduk, dan hasil peradaban penduduknya. Di
sajikan secara rinci namun mudah dipahami karena menggunakan bahasa yang simple.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
Irfan Hamid. “Peradaban Mesopotamia”. Dalam Jogjadestination.com. Diakses pada 04,03,18.
2
Irfan Hamid. “Peradaban Mesopotamia”. Dalam Jogjadestination.com. Diakses pada 04,03,18.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Secara geografis, Mesopotamia adalah suatu wilayah perlembahan yang terletak di antara
dua sumgai, yakni Sungai Tigris dan Eufrat3. Hulu kedua sungai tersebut berasal dari dataran
tinggi dan yang bergunung-gunung di Asial kecil, yang mengalir kea rah tenggara secara pararel
menyisir hamparan terbuka. Hanya kurang dari 200 mil, kedua sungai itu pada umumnya subur.
Sebab, daerah tersebut merupakan daerah yang berupa tanah hasil endapan air yang dihasilkan
dari Sungai Tigris dan Sungai Eufrat.4
Sungai Tigris dan eufrat adalah sungai terbesar yang ada di wilayah Timur-Tengah.
Berawal dari pegunungan di selatan Turki. Danberahir di Teluk Persia. Kedua sungai itu menjadi
sumber air bagi berbagai etnis dan Negara, mulai dari Turki, Kurdistan, Suriah, hingga Irak.
Mereka adalah Negara-negara yang sangat tergantung pada Sungai Eufrat dan Tigris ini. Sungai
Tigris dan Eufrat membentang membentuk daerah subur yang disebut Mesopotamia. Daerah
yang dilalui keduanya merupakan daerah paling subur seantero Timur-Tengah5
Nah, di Lembah Sungai Eufrat dan Tigris itulah, para ahli purbakala dari Eropa
menemukan pusat peradaban tua di dunia, yakni peradaban Mesopotamia. Mesopotamia adalah
daerah subur yang berada di antara Sungai Tigris dan Eufrat sekitar tahun 5000 sebelum masehi.
Daerah ini sekrang disebut “Daerah Bulan Sabit Kesuburan” (Fertile Cresent). Disebut demikian
karena bentuk daerahnya menyerupai bulan sabit “tanah diantara dua sungai”. Kata
Mesopotamia berasal dari bahasa Yunani. Entah sejak kapan nama itu dipakai untuk untuk
menyebut daerah tersebut.6
B. Kemunculan Agama
3
Rizem Aizid. Kitab Sejarah Terlengkap Peradaban-Peradaban Besar Dunia. Yogyakarta: Laksana. 2014,
hlm .
4
Rizem Aizid, Kitab Sejarah Terlengkap Peradaban-Peradaban Besar Dunia. Yogyakarta: Laksana. 2014,
hlm .
5
Rizem Aizid, Kitab Sejarah Terlengkap Peradaban-Peradaban Besar Dunia. Yogyakarta: Laksana. 2014,
hlm .
6
Rizem Aizid, Kitab Sejarah Terlengkap Peradaban-Peradaban Besar Dunia. Yogyakarta: Laksana. 2014,
hlm .
2
Di bidang religi, Kehidupan religious di Mesopotamia kuno pada milinium ke-4 dan ke-3
SM membentuk suatu bagian tradisi yang berawal dari kaum Sumeria pada melinium ke-4 SM.
Priode ini mungkin bisa dianggap sebagai tahap pertema perkembangan religious. Hijranya kaum
Akad pada milinium ke-3 SM tidak menghapus perkembangan Kehidupan Sumeria yang sudah
ada. Sehingga tahap kedua perkembangan religious terbentuk. Sepanjang kedua melinium ini,
tradisi religious ini mempengaruhi semua aspek Kehidupan di Mesopotamia, termasuk aspek
sosial, hukum, ekonomi, politik, militer, seni, dan sastra. Karena itu, sulit untuk memahami Keh
idupan religious Masopotamia kuno.7
Kepercayaan bangsa Sumeria ini terus berkembang dan dianut oleh masyarakat yang
tinggal di daerah Mesopotamia. Tetapi ketika bangsa Persia menguasai daerah Mesopotamia,
berkembanglah ajaran agama Persia. Kitab Suci Awesta ini merupakan firman-dewa dengan
perantara nabi diturunkan kepada bangsa Persia. Pada masyarakat bangsa Sumeria terdapat
kepercayaan, bahwa manusia setelah mati akan hilang. Hal ini dijelaskan dalam cerita
Gilgamesh. Cerita itu pada hakikatnya mempunyai kesimpulan bahwa hidup abadi di dunia ini
tidak ada9.
4. Tidak percaya kehidupan selepas mati tetapi hanya jatuh ke dalam gua yg penuh debu.
7
Rizem Aizid, Kitab Sejarah Terlengkap Peradaban-Peradaban Besar Dunia. Yogyakarta: Laksana. 2014,
hlm .
8
“Peradaban Mesopotamia” http://historiaenjoy09.blogspot.co.id. Diakses Pada 04-03-18
9
“Peradaban Mesopotamia” http://historiaenjoy09.blogspot.co.id. Diakses Pada 04-03-18
3
5. Pemerintahan oleh tuhan atau wakil tuhan berasaskan hukum agama dan bersifat
ketuhanan/teokrasi10.
Selain tokoh mitologi Mesopotamia seperti, Tiamat, Gilgamesh, Ereshkigal, Ishtar, Enki,
Marduk, Absu, Anu, Humaba, dan Inanna, peradaban Mesopotamia juga mempunyai Nabi
utusan Allah yang hidup pada masa itu.
Periode sejarah Ibrahim berkisar pada satu milenium setelah banjir Nuh atau kisaran tiga
milenium lebih dari turunnya Adam, yakni pada akhir milenium ke-3 SM. Kota kelahirannya,
Ur-Kasdim adalah salah satu kota penting di Mesopotamia yang dibangun oleh bangsa Sumeria.
Bangsa yang membangun kebudayaan terbesar pertama (oikumene). Bangsa yang telah mencipta
tulisan paku (cunciform) .11
Tiba-tiba Namrud bangkit dari lelapnya. Keningnya basah oleh keringat, dan jantungnya
berdegup kencang. Raja besar ini resah oleh mimpi yang baru saja ia lihat. Lekat dalam
ingatannya, bagaimana ia menyaksikan gugusan bintang nan gemilang-gemilang. Pancaran
sinarnya, bahkan mengalahkan cahaya matahari. Benda langit ini kelihatan kusam dan pudar12.
Para peramal, ahli nujum, ahli agama dan semua menteri segera ia kumpulkan. Untuk
membahas isyarat dalam mimpi Namrud. Mereka berkesimpulan, sesuai yang mereka ketahui
dari naskah kitab suci bahwa; pada tahun itu, akan lahir seorang bayi yang akan meruntuhkan
kekuasaan Namrud13.
Namrud amat tidak senang. Ia memerintahkan agar setiap bayi laki-laki yang dilahirkan
di tahun itu di bantai. Pengintaian dan petgusan kerajaan disebar untuk menyisir setiap lokasi.
Semua wanita hamil mereka kumpulkan di penampungan dan penjara hingga tiba persalinan.
Tetu saja semua perempuan ini berharap agar anak yang dilahirkan adalah perempuan.14
Luput dari pengintaian, istri Azar, Nuna. Istri salah satu pembuat berhala Namrud ini
mengandung, tapi tidak sebagaimana wanita-wanita lain yang hamil. Ia terlihat sigap dan tangkas
. Suaminya tidak menyadari bahwa dari tulang rusuknya, janin Ibrahim telah berpindah ke rahim
Nuha15.
10
“Peradaban Mesopotamia” http://historiaenjoy09.blogspot.co.id. Diakses Pada 04-03-18
11
Ibnu Ismail, Sang Penyeru Sejarah Priode Para Rosul dan Bani Israil. Kediri: Lirboyo Press. 2012. Hlm 34.
12
Ibnu Ismail, Sang Penyeru Sejarah Priode Para Rosul dan Bani Israil. Kediri: Lirboyo Press. 2012. Hlm 36.
13
Ibnu Ismail, Sang Penyeru Sejarah Priode Para Rosul dan Bani Israil. Kediri: Lirboyo Press. 2012. Hlm 36.
14
Ibnu Ismail, Sang Penyeru Sejarah Priode Para Rosul dan Bani Israil. Kediri: Lirboyo Press. 2012. Hlm 37.
15
Ibnu Ismail, Sang Penyeru Sejarah Priode Para Rosul dan Bani Israil. Kediri: Lirboyo Press. 2012. Hlm 37.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara geografis, Mesopotamia merupakan daerah diantara dua sungai, memiliki daerah
yang sangat subur dikarenakan daerah tersebut merupakan hasil endapan air yang dihasilkan dari
kedua sungai tersebut. Selain mempunyai tanah yang subur kedua sungai tersebut merupakan
sungai terbesar yang ada di Timur-Tengah, banyak negara-negara yang bergantung dengan air
sungai tersebut. Nama Mesopotamia sendiri berasal dari bahasa Yunani. Daerah ini sekarang
disebut dengan “Daerah Bulan Sabit Kesuburan”.
Nabi utusan Allah yang hidup pada masa itu adalah Ibrahim atau biasa dikenal oleh orang
barat dengan Abraham ia merupakan bapak dari para Nabi, seperti apapun kenyataanya, salah
ataupun benar. Bahwa Ibrahim hidup di masa peradaban tersebut tepatnya waktu raja Namrud
dari Babilonia berkuasa, dari cerita dan bukti-bukti tersebut menjelaskan bahwa Ibrahim hidup
pada masa Peradaban Mesopotamia tepatnya pada Kerajaan Babilonia.
DAFTAR PUSTAKA
Irfan Hamid. 2018. “Peradanban Mesopotamia”. Dalam Jogjadestination.com. Diakses Pada 04-
03-18.
Ismail, Ibnu. 2012. Sang Penyeru Sejarah Priode Para Rosul & Bani Israil. Kediri: Lirboyo
Press.