Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asia Barat merupakan bagian wilayah dari Benua Asia yang terkenal dengan

julukan “Timur Tengah”. Timur Tengah kuno merupakan daerah besar yang

terdiri dari tiga daerah penting, yaitu Mesopotamia, Suriah-Palestina dan Mesir.

Pada umumnya Negara-negara yang terletak di Asia Barat adalah Negara yang

memiliki sejarah dan latar belakang sebagai bangsa Arab karena diperkirakan

para leluhur dari bangsa timur tengah ( Sumeria, Akadia, Babilonia, Assyria,

Kaldea, Ameria, Phoenesia, Ibrani, Arab, dan Abissina ) pernah hidup bersama

sebagai satu bangsa pada satu tempat dan masa tertentu.

Bangsa Arab merupakan pewaris peradaban kuno yang berkembang pesat

di tepi sungai Eufrat dan Tigris di daerah Mesopotamia ( Teluk persia yang

membentang ke arah barat laut meliputi Irak, sebagian kecil dari Iran, Suriah, dan

Lebanon ). Bangsa Timur Tengah dikatakan sebagai bangsa penakluk dunia

karena bangsa ini merupakan penghasil peradaban umat manusia yang pertama

didunia. Salah satu contohnya adalah Peradaban Mesopotamia kuno yang

mendominasi peradaban lain pada zamannya.

Pusat peradaban kuno Mesopotamia ( yang kini menjadi Republik Irak )

menjadi pusat perhatian dunia karena diyakini sebagai peradaban tertua didunia

oleh bangsa Sumeria yang membangun kota kuno seperti Ur. Selengkapnya

akan kami bahas dalam makalah kami.

Wilayah Mesopotamia memiliki luas 130.000km persegi di kelilingi

pegunungan Zagros di sebelah Timur serta dataran tinggi Arab di sebelah Barat

Daya. Wilayah Mesopotamia membentang dari Teluk Paris di Tenggara sampai

pegunungan Taurus di Turki. Secara geografis sungai Eufrat dan Tigris terdapat

di lereng Pegunungan Armenia di perbatasan Irak dan Rusia. Endapan lumbur

1
yang bertumpuk-tumpuk pada muaranya sehingga muncul endapan baru

menutup mulut Teluk Bahrein, alam geografisnya berupa rawa-rawa. Kemudian

datanglah bangsa-bangsa dari gurun, mendiami kemudian mengelola lahan

tersebut, setiap tahun cairan salju di gunung Armenia menimbulkan luapan air

sungai.

Rumusan masalah

1. Bagaimana kondisi geografis dan peradaban lembah Eufrat dan

Tigris ?

2. Bagaimana kondisi geografis dan peradaban Sungai Nil ?

3. Bagaimana kondisi geografis dan peradaban Lembah Sungai

Yordan?

Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui kodisi geografis dan peradaban lembah Eufrat

dan Tigris.

2. Untuk mengetahui kondisi geografis dan peradaban Sungai Nil.

3. Untuk mengetahui kondisi geografis dan peradaban Lembah Sungai

Yordan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Lembah Eufrat dan Tigris

1. Letak Geografis Lembah Sungai Eufrat dan Tigris

Sungai Eufrat dan Tigris berada di kawasan negara lrak sekarang. Sungai

Eufrat dan Tigris membentuk daerah subur yang disebut Mesopotamia, yang

berarti daerah antara dua aliran sungai, yaitu Sungai Eufrat dan Tigris.

Eufrat/Eufrhases/Eurat atau dalam bahasa Arab disebut Furat merupakan

sungai di Asia Barat Daya yang bersumber di Turki Timur. Mengalir sepanjang

2500 km melalui lrak dan bersatu dengan Sungai Tigris membentuk shatle

Arab”.

Sedangkan Tigris, yaitu sungai di Asia Barat Daya yang bersumber di

Turki Timur dan mengalir sepanjang 1800 km. Sebagian besar berada di lrak,

setelah itu bertemu di Sungai Eufrat, bersama-sama membentuk Sungai

Shatle Arab. Sungai Eufrat dan Tigris secara geografis bertemu di Teluk

Persia. Bila kedua sungai itu dihubungkan dengan Sungai Yordan, maka

terbentuklah suatu wilayah yang disebut dengan “The Crescent”, yaitu wilayah

bulan sabit yang subur. Kesuburan Iembah ini menghasilkan produk

pertanian, perkebunan dan peternakan yang menyuplai keperluan konsumsi

masyarakat sekitarnya. Daerah ini merupakan salah satu sumber konflik

kekuasaan ketika tanah dan air menjadi faktor dominan dalam masyarakat

survival Siapa yang menguasai lembah subur, maka kehidupan mereka akan

makmur. Daerah sekitar Sungai Eufrat dan Tigris berbatasan dengan:

1. Sebelah utara berbatasan dengan bukit-bukit Armenia.

2. Sebelah barat berbatasan dengan Laut Tengah.

3
3. Sebelah selatan berbatasan dengan padang pasir Arabia.

4. Sebelah timur berbatasan dengan daerah pegunungan.

Kawasan Mesopotamia sebagaian besar terdiri dari tanah yang tandus

dan kebanyakan kering di mana hampir tidak ada curah hujan, sehingga

kehidupan penduduknya tergantung kepada aliran-aliran sungai yang

merupakan alat negara yang terpenting, Pada zaman Palaeolithikum bagian-

bagian dari tanah menjadi tandus atau gurun pasir karena terjadinya

pergeseran proses alami. Terjadinya proses pergeseran tersebut disebabkan

oleh:

a. Jalur iklim yang membentang dari barat-timur bergeser ke arah utara

b. Benua Eropa bagian barat-laut mengalami penurunan dasarnya

c. Arus teluk hangat (gu/fstrem) mempengaruhi iklim di Eropa

Kedua aliran sungai, yaitu Sungai Eufrat dan Tigris sebenarnya terdapat

di Iereng Pegunungan Armenia, di perbatasan antara lrak dan Rusia

sekarang. Pada musim hujan (dari Oktober sampai april)terjadi air bah pada

kedua sungai tersebut dan mengakibatkan timbulnya banjir yang tidak bisa

dikontrol. Air me ngenangai daerah-daerah di sepanjang aliran sungai dan

setelah itu surut kembali, kemudian meninggalkan lapisan lumpur. Dengan

adanya lumpur yang bertumpuk~tumpuk pada muara sungai,maka munculah

dataran rendah baru, yang selalu menutup mulut Teluk Bhein di tepi teluk

besar Parsia.

Di sekitar muaranya, alam geografisnya berupa rawa-rawa penuh dengan

tumbuhan semak dan banyak di huni aneka burung liar. Kemudian daratan

rendah yang baru itu akan mengalami pengirisan kembali oleh bagianbagian

delta dari Sungai Eufrat dan Tigris. Pada Pegunungan Armenia, setiap tahun

cairan saljunya menimbulkan luapan air Sungai Eufrat dan Tigris. Dan

4
mengakibatkan banjir yang menyebabkan lumpur alluvial secara berlapis-Iapis

dari masa ke masa, sehingga tanahnya menjadi subur. Sementara itu, di

Teluk Parsi makin berubah menjadi dataran, dan lembah Mesopotamia

menjadi meluas terus ke selatan. Kondisi geografis demikian, menumbuhkan

suatu pola penguasaan alam pada masyarakat kuno, sehingga interaksi

manusia dengan alam lingkungannya membentuk kebudayaan dan

peradabaan.

Terbentuknya peradaban Mesopotamia disebabkan manusia mampu

beradaptasi dengan lingkungan alam, kemudian memunculkan habit yang

secara naluri terbentuk komunitas.

2. Awal Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris

Semenjak purba daerah Mesopotamia telah lama didatangi oleh

bermacam -macam bangsa, berbagai bangsa tersebut berturut-turut mendiami

daerah tersebut serta berkali-kali berganti tuan. Kira-kira 300 SM bangsa yang

pertama datang ke daerah Mesopotamia berasal dari daerah Susa. Mereka

menduduki lembah hilir Sungai Eufrat dan Tigris, kemudian terkenal sebagai

bangsa Sumeria. Kemudian datang pula bangsa Semit yang akhirnya

bercampur dengan bangsa Sumeria. Sebelumnya bangsa Semit sudah

mengenal dasar-dasar kehidupan politik, ekonomi dan pertanian, sehingga

para arkeolog sepakat bahwa di lembah Mesopotamia sebagai awal

munculnya pertanian pertama dalam Sejarah umat manusia.

Sebelum datang ke daerah Sumeria, bangsa dari daerah susah telah

mempunyai kebudayaan tinggi, mereka telah mampu membuat pakain dari

lenan yang halus. Selain itu juga sudah mengenal senjata senjata berupa

tongkat dan kapak yang dibuat dari batu atau tembaga. Mereka juga membuat

barang barang tembikar dari tanah liat dan dihiasi gambar. Barang barang

tersebut ditemukan dalam kuburan orang-orang dari susa (Soeroto, 1955: b).

5
1. Bangsa-bangsa yang Mendiami Lembah Mesopotamia

Adapun bangsa -bangsa yang pernah tinggal di Iembah Mesopotamia

sepanjang aliran Sungai Eufrat dan Tigris adalah:

a. Bangsa Sumeria

Bangsa Sumeria berasal dari daerah sekitar Susa yang berpusat di Kota-

kota. Kota-kota kuno daratan tidak lebih dafi sekedar komunitas terbatas. Ibu

kotanya bernama ”Ur” (uruk) agama bangsa Sumeria adalah polytheisme

(memuja banyak dewa). Berdasarkan atas dasar penghidupannya sebagai

petani maka dewa-dewa mereka dihubungkan dengan dewa kekuatan alam.

Dewa yang terkemuka adalah dewa An (dewa langit), Enlil(dewa angin), dan

Enki (dewa air dan tanah). Kota-kota bangsa Sumeria biasanya dipusatkan di

sekitar kuil pemujaan, yang secara harfiah dianggap sebagai pemilik kota. pi

tanah yang datar, kuil itu merupakan bangunan yang paling menonjol, di atas

gundukan-gundukan yang dibuat dari batu dan tanah, yang disebut dengan

Ziggurat.

Pada 3200 SM, Kerajaan Jamdet Nasr yang dibangun bangsa akkadia

mengalami kehancuran karena bencana banjir yang dahsyat, sehingga

tenggelam seluruh kerajaannya. Kemungkinan besar. bencana banjir inilah

yang diceritakan dalam kitab Taurat yang terjadi pada zaman Nabi Nuh.

Dalam Alquran, banjir besar pada masa Nabi Nuh dijelaskan sebagai

hukuman Allah Swt. kepada kaum Nuh yang tidak mau beriman kepada Allah

Swt, dan tidak percaya akan kabar-kabar akhirat yang disampaikan oleh Nabi

Nuh. Namun dari perspektif sejarah, Nabi Nuh adalah pelopor penemuan

kapal besar, serta pencinta semua makhluk hidup, terutama binatang. Setelah

air surut kembaIi, orang-orang Sumeria yang berada di sekitarnya datang dan

membentuk kerajaan-kerajaan kecil kembali di Kish, ,Ur, don Legash.

b. Bangsa Babilonia

6
Kira kira 2000 SM bangsa ini membentuk ibu kota yang bernama Babilonia

dengan rajanya yang terbesar adalah Hammurabi (1955 -1912 SM). Raja

Hammurabi meninggalkan sebuah prasasti berangkat tahun 1950 SM yang

terkenal dengan sebutan undang - undang Hammurabi yang terdiri atas dua

pokok yaitu:

a.Hukum sipil mengenai hak milik perkawinan dan hutang piutang.

b.Hukum pidana mengenai sifat dan pembalasan dan pelanggaran hukum

dihukum seimbang.

Pada masa pemerintahan Hammurabi, ia mengadakan sentralisasi dalam

pemerintahan dan kerajaan seluruhnya ditempatkan di bawah sistem hukum

yang berlaku bagi tiap-tiap wilayahnya. Dari segi kepercayaan, dewa tertinggi

adalah Dewa Marduk, yaitu dewa penyelamat. Kira-kira 1500 SM, datang bangsa

Iain yaitu Hithit/Kassite yang berdiam di Asia Minor dan mempunyai lbu Kota

Boghazkevi (Ankara sekarang). Selama pemerintahan bangsa Kassite, lembah-

Iembah didesentralisasikan, tetapi pada umunya mereka mendesak kebudayaan

dan tata negara Babilonia, yang dasardasarnya diletakkan oleh Hammurabi.

Babilonia l atau Babilonia Lama, sering juga disebut Kaum Ad AI-Ula.

Kehancuran bangsa ini disebabkan mereka tidak mentaati hukum-hukum Tuhan

dan tergelincir pada penyembahan berhala.

c. Bangsa Assyria

Bangsa Assyria dikenal sebagai bangsa pendekar perang yang menguasai

Mesopotamia dan berhasil mangalahkan bangsa Hithit,Akkadia dan Sumeria.

Bangsa inI berkuasa di lembah Mesopotamia sekitar 2 abad Iamanya, yaitu dari

abad 9-7 SM, ibu kota pemerintahannya bernama Niniveh yang terletak di tepi

sungai Tigris.

Kota Assyria mula-mula sebuah negara kota, yang disebut sebagai Kota

Semit yang kecil. Di bawah Tiglath Pilesser I, bangsa Assyiria mencapai

7
kemasyhuran dalam waktu yang relatif singkat, yakni pada abad ke 12 SM.

Kemudian kerajaan baru benar-benar tercapai dalam abad ke-9 dengan

kemenangan-kemenangan yang dicapai Ashurbanipal ll yang mendirikan

pemerintahan kemaharajaan. Raja-raja yang memerintah kemudian adalah

Ashalmanesser III, Tiglath Pilesser III dan Sargon. Pada era Sargon kekuasaan

Assyiria telah mencapai hegemoni di Asia Barat Daya. Sennacherib

mengkonsilidasikan kerajaan sedangkan Esar-Haddon (681-68 SM)

mengalahkan orang Chaldea dan mendapat kekuasaan di Mesir. Di bawah

pemerintahan penggantinya, yaitu Assur Banipal (66926 SM) Assyria mencapai

puncaknya di bidang ilmu pengetahuan, kesenian dan kemuliaan.

d. Bangsa Babilonia Baru (Babilon II)

Sebagai pengganti bangsa Assyria adalah bangsa Babilonia Baru yang

didirikan oleh bangsa Khaldea di tepi Sungai Eufrat Sungai Eufrat dikenal juga

dengan Sungai Babilonia. Kerajaan Babilonia Baru mencapai puncaknya pada

masa pemerintahan Nebukadnezar padamasa pemerintahan nebukadnezer

bangsa yahudi melakukan pemberontakan dl Palestna tetapi pembemntakan

tersebut dapat dipadamkan. Kemudian raja Nebukadnezar penangkapan

terhadap pemberontakan dan selanjutnya dlbawa ke Babilonia sebagai budak

dan tawanan perang. peristiwa ini dikenal sebagai Diospora l.

Pada masa pemerintahan Nebukadnezar Juga dibuat roman gantung yang

berada dl atas bukit, sebagai permintaan istrinya bernama Evaxeres pada tahun

2500 SM. Taman gantung merupakan taman di atas pegunungan. Pada kaki

gunung dibuat kolam yang luas dengan airyang sangat jernih. Pada saat

matahari menyinari seluruh taman di atas gunung, maka cahayanya memantul ke

arah kolam yang jernih, sehingga tampak tanaman di atas gunung seperti

menggantung. Pemandangan ini lebih elok lagi jika dilihat pada malam hari, saat

8
sinar rembulan menyinari bumi. Bangsa Babilonia Baru ini juga mengenal ilmu

astronomi.

Setelah raja Nebukadnezar meninggal, negaranya mengalami kemunduran.

Pada masa Raja Belsatzar, Babilonia baru jatuh dan dikalahkan oleh bangsa

Media dan Persia

e. Bangsa Persia

Kerajaan ini didirikan oleh Cyrus (550 SM) dengan ibu kotanya bernama

Persepolis, yang terletak di sebelah timur Sungai Tigris (Iran sekarang). Bangsa

ini terkenal sebagai pembebas bangsa Israel (Yahudi) yang mengalami

pembuangan Babilonia Baru pada masa pemer'mtahan Nebukadnezar

(penjelasan tentang ini ada dalam kitab perjanjian lama). Raja yang terbesar

adalah Darius Agung (521-485 SM) Pemerintahan diatur dengan membagi

wilayah kerajaan menjadi 20 kesatrapi dan masing-masing dikepalai oleh

seorang wali negara disebut kostrap. Untuk mengawasi wilayah yang

luas.tersebut dibangun jalan-jalan sebagai perhubung dari Persepolis dengan

daerah-daerah suzerinitasnya. Sistem pemerintahan bersifat desentralisasi.

Dari segi religi, mereka memiliki kepercayaan Zoroaster, di mana tanah dan

api dianggap suci. Karena itulah mayat diletakkan di rumah mati yang disebut

dengan dacha. Selain itu mereka memiliki kitab Awesta dan Zen Avesta. Dewa

tertinggi adalah dewa langit yang bernama Ahura Mazda.

2. HasiI-hasil kebudayaan lembah Mesopotamia

Kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang merupakan satu

kesatuan yang bulat dan utuh. Kebudayaan tersebut ada yang tersimpan

kegiatan manusia (fisik) dan ada penciptaan aka! barin (akal budi) manusia

(nonfisik). Adapun hasil-hasil kebudayan yang terdapat di lembah Mesopotamia,

sepanjang kawasan Sungai Eufrat dan Tigris adalah:

9
1. Sistem Pertanian dan Pengairan

Daerah-daerah di sepanjang lembah Mesopotamia, kawasan Sungai Eufrat

dan Tigris, masyarakatnya hidup bercocok taman di mana setelah terjadi banjir

pada kedua sungai itu meninggalkan endapan lumpur yang sangat subur. Maka

salah satu cara bagi kerajaan-kerajaan yang menguasai Mesopotamia adalah

memanfaatkan banjir untuk pertanian, dengan membuat Sistem pengairan yang

baik. Kecerdasan masyarakat Mesopotamia sebagai hasil tantangan alam. Untuk

memenuhi dan mempermudah keperluan kehidupan mereka, karya yang paling

fenomenal adalah teknologi bendungan. Bendungan dibuat dan dibangun untuk

menyalurkan dan menyimpan air yang berlebih di musim banjir. Kawasan ini

menghasilkan Bandum sayur-mayur, labu, pisang danjenis ubiubian; kentang,

bawang merah, bawang putih.

2. IlmuPengetahuan dan Teknologi

Bangsa Sumeria membangun kota kota yang terbuat dari batu bate merah,

dasusun scsuai dengan tata aturan kota yamg terencana. Selain Itu juga

dibangun perpustakaan dengan koleksi buku berjumlah 2000 buku oleh bangsa

Khaldea. Di sampmg itu dibuat taman gantung dan sebuah menara yang

berfungsi untuk keindahan kota dan mercusuar bagi pedagang-pedagang dan

rombongan raja Babilonia Baru.

3. Aksara

Orang-orang Sumeria sudah mengenal abjad berupa huruf paku. Huruf

paku tersebut ditemukan pada sebuah prasasti yang berisi tentang hukum

Undang-undang Hammurabi. Huruf paku dinamakan juga Cuneiform, ditulis

dengan sebuah benda runcing di atas papan dari tanah liat yang kemudian

dikeringkan.

10
4. Sistem Penanggalan/Kalender

Orang Sumeria sudah mengenal sistem penanggalan atau sistem kalender.

Sistem penanggalan dimaksudkan untuk mengenal perputaran waktu dan

musim, mereka membagi dan mempersingkat waktu ke dalam jam, menit dan

detik dan membagi lingkaran dalam derajat. Selain itu bangsa Sumeria juga

sudah memiliki pengetahuan menulis dan membilang. Mereka juga mengetahui

sistem sixagasimal, yaitu sistem membilang yang berdasarkan atas jumlah 6.

5. Sistem Religi

Mereka menyembah banyak dewa (polithisme) seperti dewa Ann (dewa

langit), Enlil (dewa angin), Enki (dewa tanah dan air). Mereka menempatkan

dewa-dewanya di atas pegunungan- pegunungan dengan mendirikan kuiI-kuil di

atas gundukan gundukan yang terbuat dari batu dan tanah. Selain itu juga

mereka percaya bahwa orang yang sudah meninggal akan hidup kembali di alam

baka sehingga mereka membekali setiap mayat dengan barang-barang berharga

dalam kuburannya.Keruntuhan peradaban lembah Mesopotamia sepanjang

kawasan aliran Sungai Eufrat dan Tigris dimulai pada bidang politik, yaitu dengan

keberhasilan Alexander Agung menduduki Kerajaan persia. Hal inilah yang

menyebabkan seluruh wilayah Asia Barat Daya menjadi bagian dari kawasan

bangsa Yunani (Macedonia). Kemudian secara perlahan-lahan hal itu

mempengaruhi bidang kebudayaan. Pada masa Alexander sebagai penguasa, ia

merangkul bangsa-bangsa yang ditaklukkannya untuk bersamasama

mengembangkan kebudayaan baru. Kebudayaan baru tersebut sebagai hasil

perpaduan kebudayaan Yunani dengan kebudayaan Asia Barat Daya.

Kebudayaan baru tersebut bernama kebudayaan Hellenisme.

Unsur kebudayaan Hellenisme adalah:

1. Mempelajari bahasa dan buku-buku Yunani dengan maksud untuk

mengetahui pandangan hidup dan filsafat Yunani.

11
2. Mengadakan pembangunan rumah maupun kota yang lebih

ménunjukkan suatu perencanaan tata aturan kota yang lebih

memperhankan kebutuhan tempat tinggal yang sehat.

3. Mengembangkan seni pahat dan seni patung.

Peradaban Mesopotamia dengan berbagai dinamika bangsa-bangsa

superiornya telah mengalami keruntuhan disebabkan oleh dua hal, yaitu karena

kelengahan di bidang pertahanan dan keamanan (militer), juga karena sikap

hidup penguasa (raja), dan ketidak mampuan sumberdaya manusianya

mengolah kemajuan yang diperoleh untuk kepentingan bersama.

Mempertahankan peradaban yang telah ada. Bagaimanapun keadaannya, suku-

suku tersebut telah memberikan sumbangan berharga dalam khazanah

peradaban di Asia Barat Daya umumnya dan Mesopotamia khususnya.

Kemapanan suatu peradaban tentunya tak lepas dari, kemapanan atau

eksistensi bangsa yang berkuasa. Keruntuhah suatu bangsa, misalnya karena

ekspansi dari bangsa lainnya menyebabkan pula keruntuhan dan perubahah

eksistensi peradaban yang telah ada dan mapan..

Peradaban Mesopotamia dengan berbagai dinamika bangsa-bangsa

superiornya telah mengalami keruntuhan disebabkan oleh dua hal, yaitu karena

kelengahan di bidang pertahanan dan keamanan (militer), juga karena sikap

hidup penguasa (raja), dan ketidak mampuan sumberdaya manusianya

mengolah kemajuan yang diperoleh untuk kepentingan bersama.

Dengan kondisi yang demukuan, di satu sisi semakin mempertinw

peradaban Mesopotamia, namun di sisi lain bidang militer kurang mendapat

perhatian yang akhirnya meruntuhkan bangsa beserta peradabannya. Kasus

seperti ini misalnya terjadi pad: keruntuhan bangsa dan peradaban bangsa

Sumeria dan Babilonia l dan II, walaupun terdapat kasus berbeda pada

penyebab keruntuhan , seperti keruntuhan Assyria. Assyria memiliki ciri yang

12
khas, yaitu lebih mengembangkan militer. Peradaban yang tampak pada Assyria

adalah terorganisirnya kemiIiteran. Sehingga tidak mengherankan apabila

keruntuhannya akibat serbuan dari bersatunya tiga bangsa, yaitu Media, Persia

dan Khaldea.

Penguasa (raja) dan kaum bangsawan umumnya tinggal di istana-istana

mereka yang mewah. Kemewahan istana, pembangunan tempat-tempat ibadah,

dan pengembangan kota menuntut keuangan negara yang tidak sedikit dan

pembangunan-pembangunan mewah itu bukan mustahil bertujuan prestise.

Ditambah pula dengan ambisi raja, misalnya Raja Babilonia ll, Nebukadnezar

yang membangun taman gantung untuk istrinya, Evaxeres.

Namun secara umum, ambisi untuk menaklukkan dan berkuasa adalah

karena keinginan untuk menguasai daerah Mesopotamia yang subur.

B. Lembah Sungai Nil

Wilayah Mesir merupakan bagian yang penting dan tak terpisahkan bagi

regional Asia Barat Daya. Penjelasan tentang Iembah Sungai Nil merupakan

upaya memberi pemahaman tentang hubungan sosio-kultural antara utara Afrika

dengan Barat Daya Asia. Hubungan tersebut dapat disimak dari kisah Alquran

tentang Kisah Ibrahim as. yang bepergian ke Mesir dan mendapat hadiah

seorang perempuan bernama Siti Hajar yang kelak menurunkan Ismail as. Dari

Ismail as. inilah jalur geneologis Nabi Muhammad saw. Begitu juga tentang kisah

Nabi Musa as. yang dipelihara istri Fir'aun (Ramses ll) setelah dilarutkan ibunya

yang bernama Hanna di Sungai Nil. Kisah ini mengingatkan tentang keluarga

lmran yang saleh dan tetap tawakkal kepada Allah SWt Kisah lainnya adalah

tentang Nabi Yusuf as. yang berhasil mempertahankan peradaban yang telah

ada. Bagaimanapun keadaannya, suku-suku tersebut telah memberikan

sumbangan berharga dalam khazanah peradaban di Asia

13
Penguasa (raja) dan kaum bangsawan umumnya tinggal di istana-istana

mereka yang mewah. Kemewahan istana, pembangunan tempat-tempat ibadah,

dan pengembangan kota menuntut keuangan negara yang tidak sedikit dan

pembangunan-pembangunan mewah itu bukan mustahil bertujuan prestise.

Ditambah pula dengan ambisi raja, misalnya Raja Babilonia ll, Nebukadnezar

yang membangun taman gantung untuk istrinya, Evaxeres.

Namun secara umum, ambisi untuk menaklukkan dan berkuasa adalah

karena keinginan untuk menguasai daerah MESOPOTAMIA yang subur. Setiap

komunitas kuno kawasan Asia Barat Daya, berusaha memperebutkan Iembah

Mesopotamia. agar terhindar dari bencana kelaparan Vang kerap melanda

bangsa-bangsa kuno.

Dari silih bergantinya penaklukan dan kekuasaan itu dalam teori Toynbee

disebut adanya Challenge and Respons, artinya tantangan dari suatu kondisi

memerlukan suatu antisipas atau jawaban untuk mengatasi tantangan yang ada.

Misalnya saja timbulnya Kerajaan Sumeria adaIah akibat adanya dua challenge

yang tinggi, yaitu pertama kondisi alam Mesopotamia dengan luapan airnya dan

kedua adalah perlunya pengaturan kemasyarakatan untuk kelangsungan hidup.

Dengan adanya dua challenge inilah, Sumeria dapat berkembang menjadi

bangsa pertama dengan peradabannya berkuasa selama 1000 tahun di

Mesopotamia. Kemampuan berkuasa dan mengembangkan peradaban tersebut,

merupakan respons bangsa Sumeria terhadap challenge yang dihadapinya.

1. Letak Geografis

Mesir terletak di bagian utara Benua Afrika. Sebelah utara berbatasan dengan

Laut Tengah, sebelah timur dengan Laut Merah, sebelah baratnya terdapat

negara Lybia, dan sebelah selatan berbatasan dengan negara Sudan. Mesir

menjadi terkenal dalam sejarah karena kehadiran Sungai Nil. Bahkan menurut

sejarawan Yunani, Herodutus, peradaban Nil adalah suatu hadiah dari Sungai Nil

14
(Daldjoeni, 1982: 56). Artinya, secara geografis Mesirsepenuhnya terlukis dalam

sejarah karena jasa Sungai Nil. Herodutus menyebut Mesir sebagai hadiah dari

Sungai Nil. Doldjoeni (1982), selanjutnya menyatakan secara asasi sifat

lingkungan Mesir terdiri dari tiga bagian, yakni lembah Nil atas yang sempit,

bagian delta yang lebar dan daerah gurun dengan oase-oasenya yang mengapit

Sungai Nil. Sungai Nil sumber mata airnya jauh di Tanah Tinggi Afrika Timur.

Aliran airnya mengalir ke utara dan secara periodik setahun sekali

mendatalngkan banjir. Banjir itulah yang mengubah padang-padang pasir

ménjadi lembah-Iembah yang subur yang mencapai antara 15 sampai 50 km dari

tepi sungai. Kondisi ini hampir sama dengan kondisi lembah Mesopotamia

sepanjang aliran Sungai Eufrat dan Tigris. Oleh sebab itu, kemungkinan migrasi

komunitas antar wilayah Nil dan Mesopotamia sangat sering terjadi mengingat

keadaan alam dengan tantangan yang sama memudahkan aktivitas kehidupan

pada bidang pertanian.

2. Kehidupan di Lembah Nil

Sydney H. Zebel dan Sydney Schwart (1960: 22) memulai tulisannya tentang

kehidupan bangsa-bangsa yang mendiami lembah Nil dengan menempatkan

“Kepala Pengairan” atau ”Juru Atur Air” sebagai pioner terjadinya komunikasi

penduduk mempertahankan peradaban yang telah ada. Bagaimanapun

keadaannya, suku-suku tersebut telah memberikan sumbangan berharga dalam

khazanah peradaban di Asia Barat Daya umumnya dan Mesopotamia

khususnya.

Kemapanan suatu peradaban tentunya tak lepas dari, kemapanan atau

eksistensi bangsa yang berkuasa. Keruntuhah suatu bangsa, misalnya karena

ekspansi dari bangsa lainnya menyebabkan pula keruntuhan dan perubahah

eksistensi peradaban yang telah ada dan mapan. Arnold Toynbee berpendapat:

Bahwa perjalanan sejarah itu tidak mendatar tetapi menggelombang. Bahwa

15
suatu bangsa dapat menjadi besar dan setelah mengalami kebesaran tersebut,

maka suatu waktu dapat pula mengalami keruntuhan.

Kelahiran suatu peradaban baru di atas suku bangsa baru bertujuan untuk

membuktikan eksistensi bangsa tersebut. Dari sini kekuatan militer mulai

dibangun. Senjata-senjata dibuat untuk mempertahankan diri dan untuk merebut

kota-kota musuh. Pada bangsa kuno yang sebagian berlatar nomaden, kekuatan

terletak pada pada tahan fisik pasukan akibat tempaan alam. Kehidupan

nomaden menuntut cara hidup survival, sehingga tidak jarang perkelahian

disebabkan hanya sekedar urusan bahan makanan. Mengapa demikian? Masa

kuno ditandai dengan ketergantungan manusiapadakemurahanalam.Manusia

belummampu melakukan ekstensifikasi pertanian. Kelaparan dan wabah

penyakit menjadi momok yang sangat menakutkan pada era tersebut.

Peradaban Mesopotamia dengan berbagai dinamika bangsabangsa

superiornya telah mengalami keruntuhan disebabkan oleh dua hal, yaitu karena

kelengahan di bidang pertahanan dan keamanan (militer), juga karena sikap

hidup penguasa (raja), dan ketidak mampuan sumberdaya manusianya

mengolah kemajuan yang diperoleh untuk kepentingan bersama. Memang pada

awal-awal keberhasilan kekuasaannya, aspek militer masih kuat akibat tantangan

yang di hadapi. Aspek militer berperan untuk mempertahankan dan menjaga

wnlayah yang baru saja dl ekspansi. Namun ternyata dalam perjalanan

selanjutnya, karena kondisi geografis Mesopotamia yang lebih cocok untuk pola

pertaman (agraris), memaksa penguasa dan aparatnya untuk lebih

mengkonsentraukan sumber daya manusia dan dana untuk meningkatkan hasil

pertanian. Ditambah pula dengan masalah Iuapan sungal (banjar) yang

berlangsung dalam penodik tahunan yang seialu harus di antisipasl dengan

cepat. Akibatnya bidang millter kurang di pertahankan karena konsentrasi lebih

pada mengintensifkan pertanian. Dengan kondisi yang di temukan, di satu sisi

16
semakin mempertimbangkan peradaban Mesopotamia, namun di sisi lain bidang

militer kurang mendapat perhatian yang akhirnya meruntuhkan bangsa beserta

peradabannya. Kasus seperti ini misalnya terjadi pada keruntuhan bangsa dan

peradaban bangsa Sumeria dan Babilonia l dan II, walaupun terdapat kasus

berbeda pada penyebab keruntuhan, seperti keruntuhan Assyria. Assyria

memiliki ciri yang khas, yaitu lebih mengembangkan militer. Peradaban yang

tampak pada Assyria adalah terorganisirnya kemiIiteran. Sehingga tidak

mengherankan apabila keruntuhannya akibat serbuan dari bersatunya tiga

bangsa, yaitu media, Persia dan Khaldea. Penguasa (raja) dan kaum bangsawan

umumnya tinggal di istanaistana mereka yang mewah. Kemewahan istana,

pembangunan tempat-tempat ibadah, dan pengembangan kota menuntut

keuangan negara yang tidak sedikit dan pembangunan-pembangunan mewah itu

bukan mustahil bertujuan prestise. Ditambah pula dengan ambisi raja, misalnya

Raja Babilonia ll, Nebukadnezar yang membangun taman gantung untuk istrinya,

Evaxeres. Namun secara umum, ambisi untuk menaklukkan dan berkuasa

adalah karena keinginan untuk menguasai daerah Mesopotamia yang subur.

Setiap komunitas kuno kawasan Asia Barat Daya, berusaha memperebutkan

Iembah Mesopotamia. Agar terhindar dari bencana kelaparan Vang kerap

melanda bangsa kuno.

Dari silih bergantinya penaktukan dan kekuasaan itu dalam teori Toynbee

disebut adanya Challenge and Respons, artinya tantangan dari suatu kondisi

memerlukan suatu antisipas; atau jawaban untuk mengatasi tantangan yang ada.

Misalnya saja timbulnya Kerajaan Sumeria adaIah akibat adanya dua challenge

yang tinggi, yaitu pertama kondisi alam Mesopotamia dengan luapan airnya dan

kedua adalah perlunya pengaturan kemasyarakatan untuk kelangsungan hidup.

Dengan adanya dua challenge inilah, Sumeria dapat berkembang menjadi

bangsa pertama dengan peradabannya berkuasa selama 1000 tahun di

17
Mesopotamia. Kemampuan berkuasa dan mengembangkan peradaban tersebut,

merupakan respons bangsa Sumeria terhadap challenge yang dihadapinya.

C. Lembah Sungai Yordan

1. Kedaan Geografis Lembah Sungai Yodan

Lembah Sungai Yordan disebut pu/a dengan tanah Kanan. Sungai Yordan

bermata air di Danau Tiberius, setelah mela/ui Lembah EI-Ghor akhirnya

bermuara ke Laut Mari. Daerah itu sekarang masuk wilayah Yordania.Dengan

demikian maka dalam mempelajari peradaban Lembah Sungai Yordan ini,

karena telah berubah oleh perkembangan politik. Dalam mempelajari peradaban

lembah Sungai Yordan, kita juga terkait dengan wilayah negara lainnya, sepem'

negara Palestine dan negara Israel, yang mana disebutkan bahwa;

a. Negara Yordiana mencakup lahan sebelah timur Sungai Yordan yang disebut

tepi Timur.

b.Tepi Barat yang pernah menjadi bagian Palestina, diduduki oleh Yordania

dalam perang Arab-lsrael (1967). Israel menduduki Tepi Barat dan

menempatkannya dibawah kekuasaan Militer Israel.

Di Lembah Sungai Yordan, suhu musim panas naik sampai 49° C. Curah

hujan di daratan timur rata-rata 20 cm setahun. Hal ini membuktikan tanah itu

cukup subur bagi para pengembara padang untuk memberikan rumput untuk

ternaknya. Di bagian barat curah hujan tahunan mencapai 38-64, sehingga

memungkinkan adanya lahan pertanian. (Wuamihardw, 1979, 79).

2. Peradaban Kuno Lembah Sungai Yordan

Bangsa Israel yang juga disabut bangsa Ibrani mula-mula berdiam di

Mesopotamia. Dangan dlpimpin Nabi Ibrahim as. yang dianggap sebagai nenek

moyang bangsa Ibrani, mereka masuk ke Palestina. Sejak zaman Nabi Ibrahim

itulah bangsa Yahudi percaya kepada satu Tuhan (monotheismel, yang mereka

sebut Yahwe/ Yahava.

18
Menurut kitab suci Injil, bangsa Israel itu pernah tinggal di tanah Gosen dekat

Mesir. Di Mesir bangsa Israel mengalami penderitaan karena ditindas di bawah

pemerintahan Fir’aun. Dengan susah payah bangsa Israel dapat datang ke

Palestina akan tetapi, Nabi Musa wafat di Bukut Nebo di perbatasan tanah Israel

sebelum Ia dapat membawa bangsanya masuk daerah Kanaan sebagal daerah

yang dijanjikan Allah. Setelah Nabl Musa as. wafat, beliau digantikan oleh Yosul

atau Yusya yang berhasll merebut Kanaan. Di Kanaan, bangsa israel bercampur

dengan penduduk asli. Tanah Palestine oleh Yusya dlbagl menjadl 12 daerah.

Tiap suku mendapat satu daerah. Kemudian di Palestina oleh Yusya didirikan

pemerintah keqadhian atau pemerintahan para Qadhi. Pemerintahan keqadhian

ini masing-masingnya merupakan republik kecil yang diperintah oleh seorang

Qadhi dan tidak ada hubungan yang satu dengan yang lainnya.

Maksudnya adalah bahwa masyarakat dari pemerintahan itu berdiri sendiri

yang diperintah oleh seorang Qadhi. Hal ini berarti pada waktu itu Israel belum

mempunyai negara kesatuan yang dapat dipersatukan mereka dibawah naungan

suatu panji ”kesatuan” sehingga kedudukan mereka Iemah dan kemantapan

pemerintahan tidak ada.

Bani Israel tidak menyukai pemerintahan keqadhian. Oleh sebab itu

mereka meminta kepada Samuil agar diangkat seorang raja dan Samuil

menyatakan bahwa Allah mengangkat Thalut menjadi raja mereka. Pada

mulanya mereka tidak setuju, karena menurut mereka Thalut tidak berhak

menjadi raja atas mereka.

Thalut sendiripun ingin membuktikan bahwa dia berhak memikul jabatan

yang tinggi itu. Maka dipimpinnya-lah Bani Israel berjuang memerangi musuh,

yaitu orang-orang Amman di Jabesh-Gilead dan mereka berhasil

menaklukannya. Keberhasilan Thalut memimpin Bani Israel dalam peperangan

menimbulkan kesempatan dan membuat mereka percaya penuh terhadap

19
Thalut, sehingga mereka menerima Thalut sebagai seorang raja yang akan

memimbin mereka berperang di jalan Allah.

Dengan demikian berdirilah Kerajaan Bani Israel di Palestine dengan

Thalut sebagai rajanya yang pertama. Pada masa pemerintahan Thalut ini

adalah suatu masa yang terpenting dalam sejarah Bani Israel, karena Thalut

berhasil mempersatukan Bani Israel dalam suatu kesatuan politik setelah

diangkat menjadi raja. Usaha Thalut yang pertama ialah memantapkan

pemerintahan dengan memerangi musuh Bani Israel, yang mengganggu

keamanan dan yang melancarkan serangan terhadap mereka,sepert1‘

memerangi orang-orang Filistin dengan bermukim di pantai Laut Tengah, orang-

orang Kanaan dan sebagainya. Keqadhian ini masing-masingnya merupakan

republik kecil yang diperintah oleh seorang Qadhi dan tidak ada hubungan yang

satu dengan yang lainnya. (Yahya, 1985: 289). Maksudnya adalah bahwa

masyarakat dari pemerintahan itu berdiri sendiri yang diperintah oIeh seorang

Qadhi. Hal ini berarti pada waktu itu Israel belum mempunyai negara kesatuan

yang dapat dipersatukan mereka dibawah naungan suatu panji "kesatuan"

sehingga kedudukan mereka lemah dan kemantapan pemerintahan tidak ada.

Bani Israel tidak menyukai pemerintahan keqadhian. Oleh sebab itu

mereka meminta kepada Samuil agar diangkat seorang raja dan SamuiI

menyatakan bahwa Allah mengangkat Thalut menjadi raja mereka. Pada

mulanya mereka tidak setuju, karena menurut mereka Thalut tidak berhak

menjadi raja atas mereka. Thalut sendiripun ingin membuktikan bahwa dia

berhak memikul jabatan yang tinggi itu. Maka dipimpinnya-lah Bani Israel

berjuang memerangi musuh, yaitu orang-orang Amman di labesh-Gilead dan

mereka berhasil menaklukannya. Keberhasilan Thalut memimpin Bani Israel

dalam peperangan menimbulkan kesempaun dan membuat mereka percaya

penuh terhadap Thalut, sehtnggadmereka menerima Thalut sebagai seorang raja

20
yang akan memimbin mereka berperang di jalan Allah. (Yahya, 1985: 291).

Dengan demikian berdirilah Kerajaan Bani Israel di Palestine dengan Thalut

sebagai rajanya yang pertama. Pada masa pemerintahan Thalut in! adalah suatu

masa yang terpenting daiam sejarah Bani Israel, karena Thalut berhasil

mempersatukan Bani lsrael dalam suatu kesatuan politik setelah diangkat

menjadi raja. Usaha Thalut yang pertama lalah memantapkan Pemerintahan

dengan memenngi musuh Bani Israel, yang mengganggu keamanan dan yang

melancarkan serangan terhada p mereka, sepem memerangi orang-orang Filistin

dengan bermukim ‘33 pantai taut Tengah, orang-orang Kanaan dan sebagainya

(Wiramiharjo, 1970:292-293). Filistin adalah suatu bangsa var, memiliki f'isik

yang kuat dan senantiasa menjadi bangsa penindaz. Bangsa Filistin kemudian

menguasai wilayah yang sekara,i menjadi Negara Palestina. Bangsa Filistin

bukanlah orang Palesm, sekarang. Bangsa ini telah Ienyap.

Kerajaan Thalut dengan panglima perangnya Daud bertamba' luas,

daerah kekuasaan mereka telah sampai ke Sungai Eufra (Furat) di sebelah utara

dan Laut Merah di sebelah selatan. Daerar perniagaan mereka sampai ke Mesir,

Spanyol Selatan dan daerah. daerah yang di kenal sebagai daerah yang makmur

pada saat itu. Setelah Thalut meninggal dunia, suku Yahuda mengangkat Daud

(David) menjadi raja, tépi suku-suku lain tidak mengakuinya dan mereka

mengangkat putra Thalut yang mengakibatkan perselisihan di kalangan Bani

Israel. Masalah ini akhirnya menimbulkan peperangan yang menyebabkan

terbunuhnya putra Tha'lut. Setelah itu Bani Israel berkumpul dan bulatlah

pendapat mereka untuk mengangkat Daud.

21
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sungai Eufrat dan Tigris berada di kawasan negara lrak sekarang. Sungai

Eufrat dan Tigris membentuk daerah subur yang disebut Mesopotamia, yang

berarti daerah antara dua aliran sungai, yaitu Sungai Eufrat dan Tigris.

Eufrat/Eufrhases/Eurat atau dalam bahasa Arab disebut Furat merupakan sungai

di Asia Barat Daya yang bersumber di Turki Timur. Mengalir sepanjang 2500 km

melalui lrak dan bersatu dengan Sungai Tigris membentuk shatle Arab”.

Kira-kira 300 SM bangsa yang pertama datang ke daerah Mesopotamia

berasal dari daerah Susa. Mereka menduduki lembah hilir Sungai Eufrat dan

Tigris, kemudian terkenal sebagai bangsa Sumeria. Kemudian datang pula

bangsa Semit yang akhirnya bercampur dengan bangsa Sumeria.

B. Saran

Sebagai mahasiswa khususnya mahasiswa sejarah, kita wajib mengetahui

serta memahami sejarah peradaban kuno di Timur Tengah, yang dimana harus

mengetahui peradabannya pada masa tersebut mengingat zaman sekarang atau

masa globalisasi para pendidik kurang memahami mengenai bagaimana

sejarahnya peradaban kuno di Timur Tengah.

22
DAFTAR PUSTAKA

Yuslina Noor, Sejarah Timur Tengah ( Asia Barat Daya) , Angkasa Bandung,

Bandung : 2008

Davinnurfaiz. 2012. Peradaban Kuno Mesir . (Online).

18 Maret 2019 Pukul : 22: 02

http://davinnurfaiz.blogspot.co.id/2012/01/peradaban-kuno-mesir.html.

17 Maret 2019 Pukul: 23:44

https://rohmanf2.wordpress.com/2011/06/24/sejarah-peradaban-kuno-
tengah/ 18 Maret 2019 Pukul : 22: 02

23

Anda mungkin juga menyukai