Anda di halaman 1dari 8

PERLUNYA ILMU SOSIAL

PROFETIK
Kuntowijoyo

Oleh:
- Ayis Azmi Auliya (12120092)
PENGANTAR
• Sampai sejauh ini, perdebatan tentang teologi di kalangan Islam masih berkisar
pada tingkat semantik.
• Mereka yang berlatar belakang tradisi ilmu keislaman konvensional mengartikan
teologi sebagai ilmu kalam, yaitu suatu disiplin yang mempelajari ilmu ketuhanan,
bersifat abstrak, normatif dan skolastik.
• Mereka yang terlatih dalam tradisi Barat, katakanlah dari cendekiawan Muslim
yang tidak mempelajari Islam dari studi-studi formal, lebih melihat teologi sebagai
penafsiran terhadap realitas dalam persfektif ketuhanan, jadi lebih merupakan
refleksi-refleksi empiris.
PERDEBATAN TENTANG TEOLOGI
TRANSFORMATIF
• Kalangan pertama lebih menekankan kajian ulang mengenai ajaran-ajaran normatif dalam
perlbagai karya kalam klasik.
• Kalangan kedua cenderung menekankan perlunya reorientasi pemahaman keagamaan pada
realitas kekinian yang empiris.
• Gagasan yang dikemukakan oleh pihak kedua bahwa dewasa ini kita perlu merumuskan suatu
teologi baru yang disebut teologi transformatif.
• Gagasan ini keluar dari Moeslim Abdurrahman dan menyiratkan kritik tajam terhadap teologi-
teologi tradisional yang dinggap sudah tidak tepat dan perlu dirombak. Hal demikian
mengundang reaksi pihak pertama yang kemudian menimbulkan perdebatan dan salah paham.
LANJUTAN
• Berangkat dari pemikiran Barat, mereka mengartikan pembaruan teologi
sebagai usaha untuk melakukan reorientasi keagamaan, baik secara
individual maupun kolektif untuk menyikapi kenyataan-kenyataan yang
empiris menurut perspektif ketuhanan, bukan mengubah doktrin
ketuhanan.
• Jadi tidak seperti yang dituduhkan oleh kalangan pertama, mereka hanya
ingin agar ajaran agama diberi tafsir baru dalam memahami realitas.
ILMU SOSIAL TRANSFORMATIF
• Gagasan ini bertujuan agar agama diberi tafsir baru dalam rangka
memahami realitas.
• Metode efektifnya adalah mengelaborasi ajaran-ajaran agama ke dalam
bentuk suatu teori sosial.
• Lingkupnya adalah aspek-aspek yang bersifat empiris, historis dan
temporal. Bukan normatif
ILMU SOSIAL PROFETIK
• Ilmu sosial yang mampu dipakai untuk tranformasi adalah ilmu-ilmu
sosial profetik.
• Ilmu sosial profetik tidak hanya menjelaskan dan mengubah fenomena
sosial, tapi juga memberi petunjuk ke arah mana transformasi itu
dilakukan, untuk apa dan oleh siapa.
• Bagi Islam perubahan yang diidamkan berarti perubahan yang didasarkan
pada cita-cita humanisasi/emansipasi, liberasi, dan transendensi.
HUMANISASI, LIBERASI, DAN
TRANSENDENSI
• Humanisasi bertujuan memanusiakan manusia.
• Liberasi bertujuan membebaskan bangsa dari kekejaman kemiskinan,
keangkuhan teknologi, dan perasaan kelimpahan.
• Transendensi bertujuan menambahkan dimensi transendensi dalam
kebudayaan.
REORIENTASI EPISTEMOLOGI
• Reorientasi terhadap mode of thought dan mode of inquiry, bahwa sumber
ilmu pengetahuan itu tidak hanya dari rasio dan empiri, tapi juga dari
wahyu.

Anda mungkin juga menyukai