Anda di halaman 1dari 4

IMMOBILIZATION ATAU TIRAH BARING

Tirah baring lama atau immobilization adalah keterbatasan fisik atau keterbatasan tubuh

atau anggota geraknya. Tirah baring lama diakibatkan oleh keadaan berikut :

1. Penyakit atau kerusakan neuromuskuloskeletal seperti kelumpuhan

2. Sakit kritis yang membutuhkan istirahat penuh

3. Pengabaian pengobatan

4. Diam lama pada posisi gravitasi yang kurang seperti duduk

Istirahat lama dan tidak beraktifitas mengurangi katifitas metabolisme secara umum dan

mengakibatkan kapasitas fungsi banyak sistem berkurang dengan manifestasi berupa sindrom

tirah baring lama. Manifestasi ini terlihat pada orang sehat ataupun pasien dengan gangguan

neuromuskuloskeletal. Pasien dengan gangguan saraf dan muskuloskeletal, efek dari tirah

baring akan menurunkan fungsi lebih jauh. Hal ini mengakibatkan kecacatan parah dan

membutuhkan waktu lama untuk kembali ke fungsi maksimalnya.

Efek merusak dari tirah baring lama

1. Sistem muskuloskeletal

1) Kekuatan

Tirah baring akan mengurangi kekuatan otot secara bertahap sebanyak 0,7-1,5%

per hari atau bisa berkurang sebanyak 25-40% secara keseluruhan. Pengurangan

muncul paling besar pada minggu pertama. Selanjutnya berkurang secara bervariasi.

Atrofi fiber otot akan mulai muncul pada 24 jam selanjutnya. Atrofi otot bergantung

pada derajat dan penyebab ketidakaktifan tubuh. Pada gangguan fungsi lower motor

neuron dengan paralisis flacid kronis yang irreversible , sejumlah otot berkurang 90-
95%. Pada upper motor neuron dengan spasme akan berkurang 30-35% karena

kontraksi otot mencegah atrofi.

2) Daya tahan

Berkurangnya kekuatan dan efek lanjutan dari tirah baring pada sistem

kardiovaskuler akan mengakibatkan berkurangnya daya tahan.

3) Sendi

Tirah baring berefek pada sendi. Hyalin kartilage pada sendi menerima nutrisi

melalui influks den efluks cairan sinovial yang disebabkan gerakan sendi. Selama

tirah baring, proses ini akan berhenti. Oleh karena itu nutrisi untuk hyalin kartilage

jadi tidak terpenuhi dan seiring berjalannya waktu, artikular kartilage akan berubah.

Kontraktur adalah kehilangan lingkup gerak pada sendi. Hal ini karena beberapa

sebab, seperti kekakuan jaringan ikat, otot, dan kapsul sendi, seperti pada penyakit

sendi. Pada pasien tirah baring, faktor mekanik sangat penting. Jika otot tidak

bergerak dalam waktu lama, maka fiber otot dan jaringan ikat akan memendek,

menyebabkan kontraktur pada sendi yang relaks. Pemendekan ini terjadi posisi

menetap selama 5-7 hari karena kontraksi serat kolagen dan penurunan sarkomer pada

serat otot. Jika hal ini berlangsung selama 3 minggu, maka jaringan ikat lunak akan

digantikan dengan jaringan ikat padat, menyebabkan kontraktur.

2. Sistem Saraf

Walaupun tirah baring tidak berpengaruh secara langsung pada sistem saraf, penyakit

koordinasi dan keseimbangan akan terpengaruh. Pada pasien dengan lesi sistem saraf

pusat karena inkoordinasi, efek tirah baring akan lebih parah. Focal compression

neuropathi menurapak komplikasi umum dan komplikasi keduanya adalah foot drop

karena kompresi saraf peroneal.

3. Sistem Kardiovaskuler
Efek tirah baring akan meningkatkan tonus simpatetis, meningkatkan detak jantung,

menurunkan efisiensi jantung, postural hipotensi, dan phlebothrombosis. Detak jantung

meningkat satu kali permenit setiap harinya pada orang sehat. Volume darah berkurang

sebanyak 7%. Penggunaan oksigen menurun sebanyak 27% setiap 20 hari. Kondisi ini

menurunkan efisiensi jantung dan mengakibatkan postural hipotensi. Gejalanya berupa

pusing atau pingsan.

4. Sistem Pernafasan

Pada posisi terlentang, pasien tirah baring biasanya tidak mengkontraksikan otot

interkostal, diafragma, atau abdomen untuk inspirasi dan ekspirasi maksimal. Atrofi otot

secara umum akan berpengaruh terhadap fungsi dan efisiensi pernafasan. Selain itu tirah

baring juga berpengaruh terhadap mekanisme batuk karena efisiensi silia berkurang dan

batuk menjadi tidak maksimal.

5. Sistem Ginjal dan Urinari

Hiperkalsiuria akibat perubahan tulang yang diinduksi tirah baring akan menjadi

faktor predisposisi pasien mengalami infeksi dan batu ginjal. Karena urin akan menentap

di ginjal dan tidak terbawa aliran melalui drainase atau saluran.

6. Kulit dan Jaringan Dibawahnya

Tirah baring mengakibatkan perubahan komposisi pada kulit dan biasanya

berhubungan dengan tekanan. Ketika jaringan terkena tekanan lebih besar dari tekanan

intrakapiler untuk periode lama, aliran darah akan terhambat. Jaringan akan iskemik dan

menjadi kerusakan jaringan ikat dan kulit. Lesinya berupa sakit tekan, dekubitus, atau

ulkus tekan.

Sumber :
J. Garrison, Suan. Handbook of Physical Medicine and Rehabilitation Basics. 11:152.

P. Stewart, Thomas. 1989. The Psysiologizal Aspects of Immobilization and The Beneficial

Effects of Passieve Standing.

Anda mungkin juga menyukai