Tirah baring lama atau immobilization adalah keterbatasan fisik atau keterbatasan tubuh
atau anggota geraknya. Tirah baring lama diakibatkan oleh keadaan berikut :
3. Pengabaian pengobatan
Istirahat lama dan tidak beraktifitas mengurangi katifitas metabolisme secara umum dan
mengakibatkan kapasitas fungsi banyak sistem berkurang dengan manifestasi berupa sindrom
tirah baring lama. Manifestasi ini terlihat pada orang sehat ataupun pasien dengan gangguan
neuromuskuloskeletal. Pasien dengan gangguan saraf dan muskuloskeletal, efek dari tirah
baring akan menurunkan fungsi lebih jauh. Hal ini mengakibatkan kecacatan parah dan
1. Sistem muskuloskeletal
1) Kekuatan
Tirah baring akan mengurangi kekuatan otot secara bertahap sebanyak 0,7-1,5%
per hari atau bisa berkurang sebanyak 25-40% secara keseluruhan. Pengurangan
muncul paling besar pada minggu pertama. Selanjutnya berkurang secara bervariasi.
Atrofi fiber otot akan mulai muncul pada 24 jam selanjutnya. Atrofi otot bergantung
pada derajat dan penyebab ketidakaktifan tubuh. Pada gangguan fungsi lower motor
neuron dengan paralisis flacid kronis yang irreversible , sejumlah otot berkurang 90-
95%. Pada upper motor neuron dengan spasme akan berkurang 30-35% karena
2) Daya tahan
Berkurangnya kekuatan dan efek lanjutan dari tirah baring pada sistem
3) Sendi
Tirah baring berefek pada sendi. Hyalin kartilage pada sendi menerima nutrisi
melalui influks den efluks cairan sinovial yang disebabkan gerakan sendi. Selama
tirah baring, proses ini akan berhenti. Oleh karena itu nutrisi untuk hyalin kartilage
jadi tidak terpenuhi dan seiring berjalannya waktu, artikular kartilage akan berubah.
Kontraktur adalah kehilangan lingkup gerak pada sendi. Hal ini karena beberapa
sebab, seperti kekakuan jaringan ikat, otot, dan kapsul sendi, seperti pada penyakit
sendi. Pada pasien tirah baring, faktor mekanik sangat penting. Jika otot tidak
bergerak dalam waktu lama, maka fiber otot dan jaringan ikat akan memendek,
menyebabkan kontraktur pada sendi yang relaks. Pemendekan ini terjadi posisi
menetap selama 5-7 hari karena kontraksi serat kolagen dan penurunan sarkomer pada
serat otot. Jika hal ini berlangsung selama 3 minggu, maka jaringan ikat lunak akan
2. Sistem Saraf
Walaupun tirah baring tidak berpengaruh secara langsung pada sistem saraf, penyakit
koordinasi dan keseimbangan akan terpengaruh. Pada pasien dengan lesi sistem saraf
pusat karena inkoordinasi, efek tirah baring akan lebih parah. Focal compression
neuropathi menurapak komplikasi umum dan komplikasi keduanya adalah foot drop
3. Sistem Kardiovaskuler
Efek tirah baring akan meningkatkan tonus simpatetis, meningkatkan detak jantung,
meningkat satu kali permenit setiap harinya pada orang sehat. Volume darah berkurang
sebanyak 7%. Penggunaan oksigen menurun sebanyak 27% setiap 20 hari. Kondisi ini
4. Sistem Pernafasan
Pada posisi terlentang, pasien tirah baring biasanya tidak mengkontraksikan otot
interkostal, diafragma, atau abdomen untuk inspirasi dan ekspirasi maksimal. Atrofi otot
secara umum akan berpengaruh terhadap fungsi dan efisiensi pernafasan. Selain itu tirah
baring juga berpengaruh terhadap mekanisme batuk karena efisiensi silia berkurang dan
Hiperkalsiuria akibat perubahan tulang yang diinduksi tirah baring akan menjadi
faktor predisposisi pasien mengalami infeksi dan batu ginjal. Karena urin akan menentap
berhubungan dengan tekanan. Ketika jaringan terkena tekanan lebih besar dari tekanan
intrakapiler untuk periode lama, aliran darah akan terhambat. Jaringan akan iskemik dan
menjadi kerusakan jaringan ikat dan kulit. Lesinya berupa sakit tekan, dekubitus, atau
ulkus tekan.
Sumber :
J. Garrison, Suan. Handbook of Physical Medicine and Rehabilitation Basics. 11:152.
P. Stewart, Thomas. 1989. The Psysiologizal Aspects of Immobilization and The Beneficial