Anda di halaman 1dari 4

1.

Nama :
1) Paracetamol
2) Dosis
60 mg, 120 mg, 240 mg, 500 mg ( maksimal pemberian 4gr per hari )
3) indikasi :
Paracetamol mengurangi rasa sakit dengan cara menurunkan produksi zat dalam
tubuh yang disebut prostaglandin. Prostaglandin adalah unsur yang dilepaskan
tubuh sebagai reaksi terhadap kerusakan jaringan atau infeksi, yang memicu
terjadinya peradangan, demam, dan rasa nyeri. Paracetamol menghalangi
produksi prostaglandin, sehingga rasa sakit dan demam berkurang.
4) Interaksi :
Jika dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan lain, paracetamol bisa
menimbulkan reaksi berupa peningkatan efek samping atau justru mengurangi
efektivitas paracetamol itu sendiri. Untuk menghindarinya, jangan mengonsumsi
paracetamol dengan obat-obatan di bawah ini:
 Warfarin (obat yang biasanya digunakan untuk mencegah pembekuan
darah).
 Carbamazepine (obat yang biasanya digunakan untuk mengobati epilepsi).
 Phenobarbital, phenytoin, atau primidone (obat-obatan yang biasanya
digunakan untuk mengontrol kejang).
 Colestyramine (obat yang biasanya digunakan untuk mengurangi rasa
gatal pada gangguan ginjal).
 Metoclopramide (obat yang biasanya digunakan untuk meredakan rasa
mual dan muntah).
 Imatinib atau busulfan (obat-obatan yang biasanya digunakan untuk
mengobati kanker jenis tertentu.
 Lixisenatide (obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi diabetes tipe
2).
 Ketoconazole (salah satu jenis obat antijamur).
2. Resep

 Deksametason
 Dosis
Adapun dosis obat dexametason yang umum digunakan dan dianjurkan yaitu: Dosis
dewasa pada pengobatan menggunakan deksametason oral adalah 0,5 mg sampai dengan
10 mg per hari Dosis dewasa pada pengobatan menggunakan deksametason parenteral
adalah 1 ml sampai 8 ml per hari Dosis anak – anak yang dianjurkan adalah 0,08 mg
sampai dengan 0,3 mg/Kg berat bedan/hari yang dibagi dalam 3 atau 4 dosis pemberian.

 Indikasi
Obat Dexamethasone adalah obat anti inflamasi golongan steroid atau kortikosteroid.
Dokter biasanya meresepkan obat ini untuk mengurangi beberapa keadaan inflamasi atau
peradangan seperti pada asma, radang sendi, penyakit kulit, kelainan imunitas dan
keganasan darah.

 Interaksi
Obat Dexamethasone harus secara hati – hati digunakan pada penderita yang dekat
dengan orang yang terinfeksi bakteri, virus dan jamur, karena kerentanan untuk
terinfeksi. Obat deksametason harus secara hati – hati digunakan pada penderita
gangguan ginjal dan hipertensi, osteoporosis, miastenia gravis, dan tukak lambung. Harus
diwaspadai dan diawasi dengan ketat pada penderita diabetes melitus, karena berpotensi
meningkatkan kadar gula dalam darah. Obat Dexamethasone harus secara hati – hati
diberikan pada wanita yang hamil, wanita yang sedang berencana untuk hamil, dan
wanita yang sedang menyusui. Pengobatan harus ditingkatkan secara bertahap dan juga
diturunkan secara bertahap apabila dipakai untuk jangka panjang.

3. Resep

 Diponhidramin
 Dosis
Dewasa 25-50 mg 3 kali sehari; Anak 5 mg/kg bb sehari.

 Indikasi
antihistamin, antiemetik, anti spamodik; parkinsonisme, reaksi ekstrapiramidal karena
obat; anak dengan gangguan emosi

 Interaksi
alkohol, depresan SSP, penghambat MAO.

4. nama obat hemofart

 Dosis
Hemafort dikonsumsi 1 tabler perhati dan bisa ditingkatkan menjadi 2 tablet perhari jika
perlu. Sebaiknya Hemafort dikonsumsi bersamaan dengan makanan.

 Indikasi
anemia

 interaksi

5. Vitamin C

 Dosis
Dosis vitamin C yang dikonsumsi harus disesuaikan dengan kondisi. Untuk mengatasi
defisiensi vitamin C, dosis biasanya berkisar antara 25-300 mg per hari. Sedangkan untuk
mencegah defisiensi vitamin C, dosis biasanya berkisar antara 25-75 mg per hari

 Indikasi
Mencegah dan mengatasi defisiensi vitamin C

 Interaksi
Vitamin C dengan dosis yang tinggi bisa menimbulkan suatu reaksi jika dikonsumsi
bersamaan dengan obat-obatan tertentu, di antaranya:

 Obat-obatan pengencer darah, seperti aspirin, warfarin, kumarin dan clopidogrel. Vitamin
C menyebabkan efek pengencer darah berkurang.
 Paracetamol. Menyebabkan efek pereda nyeri berkurang.
 Obat-obatan untuk kanker, asma, gangguan jantung, paru-paru, usus, gigi, mata, kulit,
dan produk yang mengandung nikotin.
 Aspirin, menurunkan penyerapan vitamin C oleh tubuh dan meningkatkan pembuangan
vitamin C dari tubuh.
 Kontrasepsi oral (pil KB) dan fluphenazine dalam darah. Vitamin C dapat menurunkan
kadar obat-obatan tersebut di dalam darah.
 Desferrioxamine. Memperburuk efek toksisitas zat besi terhadap jantung.
 Karena vitamin C mempengaruhi kadar gula darah dan tekanan darah, disarankan agar
orang yang sedang dalam pengobatan diabetes atau hipertensi untuk berkonsultasi dengan
dokter, guna penyesuaian dosis terapi.

Jika dikonsumsi bersamaan dengan obat herbal dan suplemen, vitamin C dengan dosis
tinggi juga bisa menimbulkan suatu reaksi yang berbeda-beda. Agar terhindar dari efek
negatif, pastikan untuk selalu mematuhi aturan pakainya.

Anda mungkin juga menyukai