Anda di halaman 1dari 11

PORTOFOLIO

BORANG PORTOFOLIO KASUS KEBIDANAN

Nama Peserta : dr. Adetya Paramadina br. Sinambela


dr. Dwi Octavia
dr. Sri Wahyuni
Nama Wahana : RS Sri Pamela Medika Nusantara – Tebing Tinggi
Topik : Kista Ovarium
Tanggal (kasus) : 02 Januari 2018
Nama Pasien : Nn. R, 15 tahun No RM : 24.10.11
Tanggal Presentasi : 10 Januari 2018 Narasumber : dr. T. Mohd. Rizky, Sp.OG
NamaPendamping : dr. Reni Hidayani, M. Kes
Tempat Presentasi : Aula RS Sri Pamela Medika Nusantara
Objektif Presentasi : Penatalaksanaan Kista Ovarium
 Keilmuan  Keterampilan  Penyegaran  Tinjauan Pustaka
 Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa
 Neonates  Bayi  Anak  Remaja  Dewasa  Lansia  Bumil
Deskripsi Perempuan, 15 tahun, nyeri di perut bagian bawah
Tujuan  Mengetahui penegakan diagnosis yang tepat
 Mengetahui penatalaksanaan pada kasus Kista Ovarium
Bahan bahasan  Tinjauan Pustaka  Riset  Kasus  Audit
Cara membahas  Diskusi  Presentasi dan diskusi  Email  Pos
Data pasien Nn. R, 15 tahun No RM : 24.10.11
Nama Ruangan : Ruang Rawat Rotan RS Sri Telp : - Terdaftar sejak : -
Pamela Medika Nusantara
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis/ Gambaran Klinis :

Nyeri di perut bagian bawah sejak ± 3 bulan SMRS. Pasien mengatakan awal perutnya
membesar namun tidak terasa nyeri sekitar 6 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan semakin
lama semakin sakit sampai menjalar ke pinggang. Pasien mengaku mengalami siklus
menstruasi yg tidak tentu dan sering terlambat haid. Sekitar 1 bulan yang lalu pasien
didiagnosa kista ovarium oleh dokter kandungan lain dan dirujuk ke RS Sri Pamela
Medika Nusantara. Riwayat dikusuk (+). BAK (+) N BAB (+) N.

1
2. Riwayat Pengobatan : Asam mefenamat 3x1 tab

3.Riwayat Kesehatan/Penyakit : Riwayat penyakit lain selain yang dikeluhkan sekarang


disangkal.

4. Riwayat keluarga/ masyarakat : Riwayat keluhan serupa dan penyakit lain pada anggota
keluarga disangkal.

5. Riwayat pekerjaan : Pelajar


6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik (rumah, lingkungan, pekerjaan) : Pasien tinggal
bersama kedua orang tuanya di lingkungan pedesaan dan biaya kesehatan ditanggung oleh
BPJS.
7. Riwayat Imunisasi : Tidak jelas ; Nutrisi ; Tidak Jelas

8. Riwayat Kebiasaan : Makan bakso

9. Riwayat Haid
- Menarche usia 12 tahun
- Haid teratur
- Lama haid 6-7 hari dengan siklus 30 hari
10. Riwayat Pernikahan : Os belum menikah

11. Riwayat Kontrasepsi : Tidak Ada

Daftar Pustaka :

1. Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani WI, Setiowulan W. Tumor Ovarium


Neoplastik Jinak. Dalam: Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I. Jakarta: Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2000.
2. Moeloek FA, Nuranna L, Wibowo N, Purbadi S. Standar Pelayanan Medik Obstetri dan
Ginekologi. Jakarta : Perkumpulan Obstetri dan GinekologiIndonesia; 2006.
3. Sastrawinata, Sulaiman. dkk. 2004. Ilmu Kesehatan Reproduksi: Obstetri
Patologi.Edisi 2. Jakarta: EGC.
4. Wiknjosastro H. Tumor Jinak Pada Alat Genital Dalam Buku Ilmu Kandungan Edisi
2, editor: Saifuddin A.B, dkk. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
2005
5. Wiknjosastro, Hanifa. dkk. 2007. Ilmu Kandungan. Edisi 2.Cetakan 5. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

2
Hasil pembelajaran:

1. Definisi dan epidemiologi Kista Ovarium


2. Manifestasi klinis Kista Ovarium
3. Penegakkan diagnosis Kista Ovarium
4. Penatalaksanaan Kista Ovarium
5. Komplikasi Kista Ovarium

1. Subyektif
Nyeri di perut bagian bawah sejak ± 3 bulan SMRS. Pasien mengatakan awal perutnya
membesar namun tidak terasa nyeri sekitar 6 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan semakin
lama semakin sakit sampai menjalar ke pinggang. Pasien mengaku mengalami siklus
menstruasi yg tidak tentu dan sering terlambat haid. Sekitar 1 bulan yang lalu pasien
didiagnosa kista ovarium oleh dokter kandungan lain dan dirujuk ke RS Sri Pamela
Medika Nusantara. Riwayat dikusuk (+). BAK (+) N BAB(+) N.

2. Obyektif
Pemeriksaan fisik

- Keadaan umum : Sakit sedang


- Kesadaran : Compos mentis
- Tekanan darah : 110/80 mmHg
- Nadi/ irama : Teraba kuat, teratur, frekuensi 80 x/menit
- Pernafasan : 20 x/menit
- Suhu : 36,30C
- Berat badan : 50 kg

Status Generalisata
Kepala
 Mata : Conjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sclera ikterik (-/-), RC (+/+), pupil isokor
 THT : Dalam batas normal
 Leher : TVJ R-2 cm H2O, trakea medial (+), pembesaran KGB (-/-)

3
Thoraks
Paru
 Inspeksi : Simetris kanan dan kiri, retraksi tidak ada
 Palpasi : Fremitus sama kiri dan kanan
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
 Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi : Irama jantung teratur, bising tidak ada
Abdomen : Status Obstetrikus
Punggung : Tidak ditemukan kelainan
Genitalia : Tidak ada kelainan
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-/-)

Status Obstetric Gynecology


Pemeriksaan Luar
Abdomen
- Inspeksi : Perut tampak membesar
- Palpasi : Teraba massa sebesar kepala bayi, Immobile (+), Konsistensi Padat
- Perkusi : Tidak dilakukan
- Auskultasi : Bising usus (+)

Inspekulo : Tidak dilakukan

Pemeriksaan Dalam : Tidak Dilakukan

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
- Hb : 11,8 gr/dl
- HT : 34.8 %
- Leukosit : 8.700/mm3
- Trombosit : 284.000/ mm3
- CT/BT : 9'.41"/3'.42"

4
- Golongan darah : A
- Penanda Tumor : AFP : 1,3 ( nilai rujukan : 0,6 – 2 ng/ml)
CEA : 1,1 ( nilai rujukan : <=5 ng/ml)
CA125 : 31,6 ( nilai rujukan : <=35 ng/ml)
USG

Kesan : Massa > 15 cm

FOTO THORAX : Cor dan Pulmo dalam batas normal

5
3. Assessment
Definisi dan Epidemiologi
Kista adalah pertumbuhan berupa kantong (pocket, pouch) yang tumbuh
dibagian tubuh tertentu. Kista ovarium adalah kantung yang berisi cairan atau materi
semisolid yang tumbuh dalam ovarium. Kista ovarium fungsional ditemukan pada setiap
usia dan terbanyak ditemukan pada wanita dalam masa reproduksi dan jarang pada wanita
yang menopause. Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan
pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofisis atau indung telur itu sendiri.
Pertumbuhan kista ovarium berhubungan dengan stimulasi oleh hormon gonadotropin,
yaitu FSH dan LH. Adanya iritasi juga merupakan pencetus tumbuhnya kista. Selain itu
disebabkan oleh adanya transformasi dari sel-sel ovarium. Faktor resiko terjadinya kista
ovarium : riwayat kista ovarium sebelumnya, siklus menstruasi yang tidak teratur,
meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas, menstruasi dini, tingkat kesuburan,
hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang.

Sifat Kista

- Kista Fisiologis
Kista yang bersifat fisiologis dialami oleh orang di usia reproduksi karena masih
mengalami menstruasi. Biasanya kista fisiologis tidak menimbulkan nyeri pada saat
haid. Beberapa jenis kista fisiologis diantaranya adalah kista korpus luteal, kista
folikular, kista teka-lutein.
- Kista Patologis
Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium. Kanker ovarium
merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi.

Diagnosis Kista Ovarium

Anamnesis :

1. Timbul benjolan diperut dalam waktu relatif


2. Keluhan rasa berat dalam perut
3. Kadang disertai gangguan BAK dan BAB, edema pada tungkai, tidak nafsu makan
4. Kadang disertai gangguan haid apabila tumor itu mengeluarkan hormon
5. Nyeri perut bila terinfeksi, terpuntir, pecah

6
Pemeriksaan Fisik:

1. Ditemukan tumor di rongga perut bagian depan dengan ukuran > 5cm
2. Pada pemeriksaan dalam letak tumor di parametrium kiri atau kanan atau mengisi
kavum douglas
3. Konsistensi kistik, mobile, permukaan tumor umumnya rata.

Pemeriksaan Penunjang :

1. Laboratorium
2. USG

Penatalaksanaan

Dapat dipakai prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan
tumor non neoplastik biasanya besarnya tidak melebihi 5 cm. Tindakan operasi pada
tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas adalah pengangkatan tumor dengan
mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor. Tetapi jika
tumornya besar atau ada komplikasi perlu dilakukan pengangkatan ovarium, disertai
dengan pengangkatan tuba. Seluruh jaringan hasil pembedahan perlu dikirim ke bagian
patologi anatomi untuk diperiksa. Terapi bedah diperlukan pada kista ovarium simpleks
persisten yang lebih besar 10 cm dan kista ovarium kompleks. Laparotomi harus
dikerjakan pada pasien dengan kista benigna yang tidak dapat diangkat dengan
laparoskopi.

Komplikasi

Beberapa ahli mencurigai kista ovarium bertanggung jawab atas terjadinya


kanker ovarium pada wanita diatas 40 tahun. Maka dari itu bila seorang wanita usia
subur menggunakan metode konstrasepsi ini dan kemudian mengalami keluhan pada
siklus menstruasi, lebih baik segera melakukan pemeriksaan lengkap atas kemungkinan
terjadinya kanker ovarium.

7
4. Plan
Diagnosa Kerja: Tumor Abdomen dd/: Susp. Kista Ovarium

Pengobatan :

Konsul : dr. T. Mohd. Rizky, Sp.OG

 Persiapan op : Puasa 6 jam sebelum op


 SIO
 Laboratorium
 Lapor Anastesi
 IVFD RL 20 gtt/i
 Injeksi ceftriaxone 2gr
Tindakan : Laparotomy tanggal 03 Januari 2018 pukul 10.35 WIB

Pendidikan

Prinsip konseling pada kista ovarium adalah memberikan pengertian kepada pasien dan
keluarganya tentang perjalanan penyakit dan tatalaksananya, sehingga pasien dapat mengerti
tentang penyakit yang dialaminya. Terapi yang dilakukan seperti tindakan laparatomy untuk
mengangkat massa tersebut, yang mana kemungkinan akan timbul kista kembali itu ada.

Konsultasi : -

8
FOLLOW UP

03 Januari 2018
Instruksi Pasca Pukul 12.15 masuk ruang rawat : R. Rotan
Bedah
- Kontrol TTV ( TD, Nadi, Pernafasan, Suhu)
- Puasa sampai bunyi peristaltik (+)
- IVFD RL + Tramadol 30 gtt/i
- Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
- Inj. Gentamisin /8 jam
- Inj. Ketorolac /8 jam
- Inj. Kalnex /8 jam
Drain (+)

R/ Cek Hb Ulang

Didapatkan massa
dengan berat ± 1000
gram, diameter > 15cm
Konsistensi padat,
Berwarna merah
kecoklatan, permukaan
tidak rata

9
04 Januari 2018
S Nyeri bekas op (+), Flatus (+), Peristaltik (+)
O KU : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
TD : 110/70 mmHg
HR : 82 x/i
RR : 20 x/i
Suhu : 36,6 oC
A Post Laparotomy a/i Kista Ovarium (H+1)
P  Diet ML
 Observasi keadaan umum, TTV
 IVFD RL 20 gtt/i
 Inj. Ceftriaxone 1gr / 12 jam
 Inj. Gentamisin /8jam
 Inj. Ketorolac /8jam
 Inj. Kalnex /8 jam
Drain (+)

05 Januari 2018
S Nyeri bekas op (+)
O KU : Sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
TD : 110/70 mmHg
HR : 82 x/i
RR : 20 x/i
Suhu : 36,6 oC
A Post Laparotomy a/i Kista Ovarium (H+2)
P  Diet ML
 Observasi keadaan umum, TTV
 IVFD RL 20 gtt/i
 Inj. Ceftriaxone 1gr / 12 jam
 Inj. Gentamisin /8jam

10
 Inj. Ketorolac /8jam
 Inj. Kalnex /8 jam
R/ aff Drain

06 Januari 2018
S Keadaan stabil, Nyeri (-)
O KU : Stabil
Kesadaran : Compos mentis
TD : 110/70 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 22 x/i
Suhu : 36 oC
A Post Laparotomy a/i Kista Ovarium (H+3)
P  Ganti Perban ( Keadaan luka kering (+), pus (-))
 Terapi lain aff
 Pasien PBJ
Terapi rawat jalan :
1. Cefadroxil 2x500mg
2. Metronidazole 3x500mg
3. Asam Mefenamat 3x500mg
4. Vit. B comp 1x1 tab
 Anjuran kontrol 2 minggu sekaligus menunggu Hasil PA jaringan

11

Anda mungkin juga menyukai