TUGAS KHUSUS
3.1 Judul
Perhitungan Pemakaian Katalis Untuk Reaktor 1st pada Unit Polimerisasi
Kilang Polypropylene PT Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju.
83
84
3.3 Tujuan
Adapun tujuan dari tugas khusus ini adalah :
1. Dapat mengetahui jumlah optimal katalis yang dibutuhkan di
Reaktor 1.
2. Dapat mengetahui produktifitas dari kegunaan katalis di unit
Polimerisasi.
3.4 Manfaat
Adapun manfaat dari tugas khusus ini adalah :
1. Mengaplikasikan ilmu yang didapat selama proses pembelajaran di
perkuliahan dalam skala industri.
2. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang proses
pembuatan biji plastik di Kilang Polypropylene PT Pertamina
(Persero) RU III Plaju.
Menurut Karl Zigler dan Giulio Natta, polymer yang terbentuk terdiri dari tiga
bentuk konfigurasi polymer yaitu :
Isotactic - C – C – C – C – C – C – C -
CH3 CH3
Syndiotactic -C – C – C – C – C – C – C–
CH3
86
CH3 CH3
Atactic - C – C – C – C – C – C – C -
- OF-Katalis
Sifat-Sifat fisik OF-Katalis
1. Rumus Kimia : Cyclohexyl – Methyl – Dimetyl – Silane
2. Bentuk : Cairan Transparan
3. Warna : Kuning muda
4. Berat jenis : 0,947 gr / cm3
5. Flash Point : 82oC
6. Fungsi : Faktor pengatur terbesar yang menentukan
stereoregul dari Isotactic Index (II) dan mencegah terbentuknya atactic polymer
yang menurunkan daya alir tepung.
- Hexane
Hexane digunakan sebagai solven, dengan spesifikasi sebagai berikut ;
1. Warna : Jernih
2. Spesifik : 0,673 +/- 0,010
3. Water : 2 wt ppm max
3. 6. 3 Prepolymerisasi MC-Katalis
Sejumlah tertentu Hexane dimasukkan kedalam MC-Katalis Pretreatment
Drum (D-2101), kemudian diaduk dengan pengaduk atau mixer. Lalu sejumlah
tertentu AT-Katalis juga dimasukkan kedalam drum tersebut. Drum MC-Katalis
berisi 70 kg, digunakan untuk setiap batch MC-Katalis Prepolymerisasi. Setelah
katalis-katalis tersebut dimasukkan dan dicampur dengan pelarut hexane menjadi
slurry, selanjutnya sejumlah tertentu gas propylene dimasukkan kedalam D-2101
sehingga terjadi Prepolymerisasi antara propylene vapour dengan MC-Katalis pada
88
temperatur dibawah 25oC dengan tekanan 0,5 kg/cm2g oleh sealing nitrogen,
selanjutnya Pretreated katalis dimasukkan ke D-2201. Semua proses tersebut
menggunakan program Sequence yang sudah diatur diruang kendali
prepolymerisasi ini dimasukkan untuk meningkatkan kemampuan atau daya guna
katalis. Program Sequence yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan atau
daya guna katalis sebagai berikut :
Jumlah bahan baku standar untuk pengisian, dengan asumsi bahwa MC-Katalis
dimasukkan dalam jumlah sebagai berikut :
Jumlah pengisian MC-Katalis (kg) : 70
Jumlah pengisian AT-Katalis (kg) : 9,8
Jumlah pengisian hexane (m3) : 1,86
Jumlah pengisian Propylene (kg) : 210
Resep Prepolymerisasi
a. Banyaknya Prepolymerisasi
seperti sudah dijelaskan diatas prepolymerisasi dengan 1 gram MC-Katalis
terhadap 1-3 gram propylene adalah yang paling efektif dalam
pencapaian keseimbangan yang lebih baik antara stabilitas katalis,
Streoregularitas, polymer dan aktifitas katalis.
Dalam manual ini dianjurkan bahwa prepolymerisasi dilakukan pada
rasio 1gram MC-Katalis terhadap 3gram propylene.
tahap awal, efektif dalam menaikkan aktifitas katalis kecuali lebih dari
tujuh jam. Karena pertimbangan kapasitas pemindahan panas dari reactor
prepolymerisasi, biaya peralatan yang dibutuhkan dengan menggunakan
brine, dan juga karena fakta tersebut diatas, disarankan bahwa lamanya
prepolymerisasi dan suhu awal dan suhu akhir prepolymerisasi masing-
masing harus 5-6 jam, 5oC dan 15oC.
Untuk dapat mengetahui data pengaruh prepolymerisasi dapat dilihat pada Tabel
nomor 3.1.
Tabel 3.1 Pengaruh Prepolymerisasi
Prepolymerisasi Suhu Mileage Hasil Polymerisasi
Polymerisasi T-II BD MFR
g/g - PP Celcius g/mmol-Ti % g/cc G/10min
1 70 27,90 87,6 0,43 2,4
3 70 24,00 97,8 0,44 4,8
6 70 25,50 98,0 0,44 3,5
Sumber: Mitsui Petrochemical Industries,Ltd.,1991. IMMP Project. Polypropylene Plant Volume 1
Design Basis. Palembang : PT Pertamina (Persero) Refinery Unit III
Untuk dapat mengetahui data suhu pada proses polymerisasi dapat dilihat Tabel
nomor 3.2 berikut ini :
Tabel 3.2 Pengaruh Suhu Polymerisasi
Prepolymerisasi Mileage T-II
o
C x jam Gr – PP / g – cat %
30 x 7 6,90 98,5
5x4 10,10 98,5
Sumber: Mitsui Petrochemical Industries,Ltd.,1991. IMMP Project. Polypropylene Plant Volume 1
Design Basis. Palembang : PT Pertamina (Persero) Refinery Unit III
Kondisi Polymerisasi :
7 Kg / Cm2 G ; 70oC ; 2 jam ; solven ; hexane
Perhitungan jumlah MC-Katalis yang ditransfer dan pengisian hexane.
a. Dasar perhitungan untuk menentukan konsentrasi
Pakai jumlah aktual (jumlah yang diukur) sebagai jumlah pengisian
MC- Katalis.
b. Pakai jumlah pengisian yang ditunjukkan pada FQ-2171, sebagai jumlah
pengisian hexane ke D-2102.
93
Sedangkan untuk resep - resep Prepolimerisasi tabelnya dapat dilihat dibawah ini :
Tabel 3.4 Resep Prepolimerisasi
Prepolymerization Recipe
Feed MC 70,00 Kg
AT / MC 0,14 Kg / Kg MC
Konsentrasi MC 37,50 Gr-MC / Ltr-
HX
PP / MC 3,00 Gr-PP / Gr-MC
Konsentrasi AT 1,00 Mol / HX
Sumber: Mitsui Petrochemical Industries,Ltd.,1991. IMMP Project. Polypropylene Plant Volume 1
Design Basis. Palembang : PT Pertamina (Persero) Refinery Unit III
70000 gr
MC 70kg = gr = 31,82 liter = 0,03 m3
2200
liter
0,14 x 70 kg
AT = = 0.01 m3
832 kg /m3
70000 gr
Total 𝐻𝑒𝑥𝑎𝑛𝑒 = 37,5 gr MC/L−hexane = 1866 liter = 1.86 m3
94
3 x 70000 gr
C3 = gr = 230,76 liter = 0,23 m3
910
liter
55,53 kg
Hx didalam AT = 0,14 x 70 x 85/15 = 55,53 kg = 650 kg/m3 = 0,08 m3
3. 7. 2 Pengenceran AT Katalis
AT-Katalis ditransfer ke D-2104 dari sebuah container AT-Katalis dan
ditambahkan sejumlah hexane sedemikian rupa sehingga konsentrasi AT-Katalis
menjadi 15% wt, konsentrasi katalis diperoleh dari perhitungan.
Jumlah AT-Katalis yang dipersiapkan = 550 kg
Jumlah hexane yang diperlukan = 550 x 85 / 15 = 3,117 kg x 1 / 650 = 4,8 m 3.
dalam hal ini konsentrasi AT-Katalis adalah 1 mol / l – C6 (0,88 mol / l- larutan)
Oleh karene handling AT-Katalis mempunyai resiko yang tinggi karena sifat
kimianya, maka frekuensi pengenceran dilakukan dengan jumlah AT yang cukup
besar sebanding denganvolume vessel D-2104.
2. Pengaturan Konsentrasi
● Mnegisolasi D-2104 dari ZZ-1201.
● Memasukkan hexane ke D-2104 dalam jumlah tertentu.
97
3. Pentrasnferan AT-Katalis
● Line up line transfer AT-Katalis sampai D-2104.
● Menaikkan tekanan kontainer sampai dengan 0,8 kg
/cm g, dengan
demikian pentransferan AT-Katalis dapat berlangsung.
● Memastikan penyelesaian transfer dengan memonitor turunnya
pembacaan pada PG-2145 dan pada pembacaan W1-2101.
● Menjalankan purge nitrogen pada line up transfer AT-Katalis selama
kurang lebih 5 menit.
● Line up kembali untuk mengamankan AT-Katalis Kontainer
● Melakukan purge terhadap AT-Katalis.
● Memasukkan hexane ke D-2104 dengan pengontrolan FQ-2171
untuk pencucian line AT-Katalis.
Pengisian OF Katalis
1. Persiapan
● Melakukan Line up dan memastikan level cairan di D-2105 berada
pada ketinggian yang memungkinka dilakukan penambahan OF
Katalis.
98
2. Pengisian
● Memisahkan D-2105 dari ZZ-1301 dan memasukkan nitrogen
untuk penyelimutan drum, lalu memasukkan OF Katalis.
3. Penghubung D-2105 dan ZZ-1301
● Menaikkan tekanan D-2105 hingga sama dengan ZZ-1301,
kemudian menghubungkan dengan ZZ-1301.
Contoh Perhitungan
Perhitungan pemakaian dan produktivitas katalis
𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑀𝐶
▪Produktivitas MC Katalis = 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑃𝑃
𝑘𝑔𝑀𝐶
6,754
ℎ𝑎𝑟𝑖
= 𝑡𝑜𝑛
134,875
ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑘𝑔𝑀𝐶
= 0,0500760 𝑡𝑜𝑛 𝑃𝑃
𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐴𝑇
▪Produktivitas AT Katalis = 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑃𝑃
𝑘𝑔 𝐴𝑇
623,358
ℎ𝑎𝑟𝑖
= 𝑡𝑜𝑛
134,875
ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑘𝑔 𝐴𝑇
= 0,180190 𝑡𝑜𝑛 𝑃𝑃
𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑂𝐹
▪Produktivitas OF Katalis = 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑃𝑃
𝑘𝑔 𝑂𝐹
5.622
ℎ𝑎𝑟𝑖
= 𝑡𝑜𝑛
134,875
ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑘𝑔 𝑂𝐹
= 0,0416757 𝑡𝑜𝑛 𝑃𝑃
𝑃𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐻𝑒𝑥𝑎𝑛𝑒
▪Produktivitas Hexane = 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑃𝑃
𝑘𝑔 𝐻𝑒𝑥𝑎𝑛𝑒
864,496
ℎ𝑎𝑟𝑖
= 134,875
𝑘𝑔 𝐻𝑒𝑥𝑎𝑛𝑒
= 6,409608898 ℎ𝑎𝑟𝑖
102
3.9.2.2 Pembahasan
Penggunaan jumlah kebutuhan katalis yang digunakan untuk proses
polimerisasi yang sebelumnya harus diproses BPJ (Batch Polymerization Jugo)
selanjutnya dibandingkan dengan desain standar yang berdasarkan data yang
didapat hampir rata-rata penggunaan kebutuhan katalis mendekati standar sebagai
acuan pada proses pembuatan dan pemakaiannya di proses polimerisasi.
MC katalis merupakan katalis utama yang digunakan dalam proses
polimerisasi polypropylene dan mempunyai peranan yang besar dalam proses
polimerisasi karena merupakan katalis utama sebagai acuan yang digunakan. MC
Katalis dengan kandungannya yaitu, Titanium (Ti), Magnesium (Mg), Chlorine
(Cl), Oksigen (O), Karbon (C) dan Hidrogen dengan bentuk dari katalis MC yaitu
berupa powder padat.
30.000
25.000
24.071 AT Katalis / Kg
20.000
15.000 OF Katalis / Kg
merupakan katalis utama dan yang lain sebagai pendukung yang dipakai agar dapat
tercapainya suatu kesetimbangan reaksi di dalam reaktor.
Penggunaan katalis pada reaktor 1st banyak dibutuhkan pada saat proses-
proses awal terjadi dan temperatur optimal yang dibutuhkan adalah 70oC.
Temperatur dapat mempengaruhi proses reaksi dari katalis, jika suhu diatas 70oC
maka tepung tidak akan dapat jadi dengan sempurna dan tingkat kelaurtannya
tinggi. Tepung yang dihasilkan dari hasil polimerisasi mengisi sistem di D-2201,
D-2203 dan unit 300 (M-2301 dan M-2302).
Impuritis-impuritis kecil juga berpengaruh pada proses polimerisasi, karena
dapat mengganggu katalis yang berekasi, sehingga ditakutkan katalis yang bereaksi
tidak akan berjalan dengan optimal, untuk itulah bahan Raw Propane Propylene
dilakukan pemurnian dalam beberapa tahap agar dapat menghilangkan impuritis-
impuritis kecil, begitu juga saat proses pembuatan katalis yang dilakukan di tempat
persiapan katalis masing-masing dalam artian tidak digabung menjadi satu, guna
memperkecil terikutnya impuritis-impuritis serta mencegah terjadinya proses rekasi
pada katalis.Serta dengan tekanan 1 atm.
Berdasarkan data yang telah didapat, pemakaian katalis dari tanggal 5
agustus 2017 sampai tanggal 9 agustus 2017 rata-rata mengalami penurunan yang
sangat sedikit, akan tetapi tidak berpengaruh terhadap produksi pellet Polytam, hal
ini bearti pemakaian katalis dapat ditekan sehingga tidak terlalu boros atau melebihi
target yang dicapai dan dapat dikatakan efisien dan hemat dalam pemakaian dan
tetap dapat meningkatkan produksi Polytam. Dan juga rata-rata katalis yang
digunakan hampir semuanya ikut bereaksi dan tidak ada yang tertinggal atau mati
saat proses berlangsung didalam reaktor 1st.
105
3.10.2 Saran
1. Dalam pembuatan atau penyesuaian katalis harus benar-benar
memperhatikan line up ataupun jumlah katalis sehingga
konsentrasi katalis dapat sesuai yang diinginkan.
2. Pengontrolan dari beberapa variabel proses seperti temperatur,
laju feed propylene,dan tekanan slurry harus benar-benar
menjadi perhatian agar dicapai hasil yang maksimum.
108