Anda di halaman 1dari 14

KINERJA DPR DAN KEPERCAYAAN PUBLIK:

(Analisis Kepercayaan Publik Terhadap Kinerja DPR RI Tahun 2014-2019)

Wilda Rasaili
rosailiw@yahoo.com
Dosen Fisipol Univ. Wiraraja Sumenep

ABSTRAK
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dalam kinerjanya meliputi; legislasi,
penganggaran, dan pengawasan. Kinerja DPR RI priode 2014-2019 dalam 1 (satu)
tahun awal priode, dibidang legislasi menghasil 3 (tiga) produk Undang-undang
dari 39 prioritas RUU, dibidang anggran mengasilkan perencanaan APBN, dan
rencana rumah aspirasi, kenaikan dana reses, kenaikan dana tunjungan,
pembangunan gedung DPR, pembangunan perpustakaan DPR. Sedangkan
dibidang pengawasan membentuk rapat-rapat, kunjungan kerja, pembentukan tim
dan panitia kerja, pemberian pertimbangan dan persetujuan atas usulan
pengangkatan pejabat publik. Kinerja DPR tersebut ternyata sangat
memprihatinkan, terburuk selama reformasi (10 tahun), dianalisis dari minimnya
produk undang-undang, penganggaran yang lebih cendrung mengakomodir
kepentingan individu dan kelompok dan pengawasan yang lebih. Buruknya
kinerja DPR berdampak pada kepercayaan publik. Tingkat kepercayaan publik
pada DPR RI berada diangka 47-52 persen, terendah dari pada lembaga-lembaga
kekuasaan lainnya.

Kata kunci: Kinerja DPR RI, Kepercayaan Publik.


A. Pengantar DPR lebih disibukkan dengan
kepentingan individu dan kelompok.
Kinerja (Wahyuningsih,
Bagaimana diawal priode DPR
2013:308) DPR priode 2014-2019
lebih sibuk membuat undang-undang
dalam 1 (satu) tahun awal priode
Nomor 17 tahun 2014 tentang MPR,
menuai banyak soroton dan kritikan.
DPR, DPR dan DPRD (UU MD3) yang
Hal ini tidak terlepas dari minimnya
proses pembetukannya terkesan
implementasi fungsi DPR sebagai
dipaksakan untuk mengakomodir
wakil rakyat yang memiliki fungsi
kepentingan ke-lompok semata dan
legislasi, fungsi anggaran dan fungsi
mengabaikan ke-pentingan ekonomi,
kontrol. Bahkan, Miriam Budiarjo
kesehatan dan pendidikan yang
menambahkan fungsi lain yang
mendesak untuk segera di undang-
melekat dalam lembaga Legislatif
undangkan. Bahkan proses UU MD3
berupa political educatif. Anggota
menuai pesan balas dendam dari
legislatif membuka kesempatan untuk
pilpres 2014.
bertindak sebagai pembawa suara
Dalam perjalannya selama 1
rakyat dan mengajukan berbagai
(tahun) dalam aspek legislasi, DPR
kepentingan rakyat terhadap
hanya menghasilkan 3 UU dari 39
pemerintah, dengan demikian jarak
rencana prioritas RUU. Aspek
(gap) antara pemerintah dengan rakyat
penganggaran lebih orientasi pada
dapat diperkecil. (Miriam Budiarjo,
kepentingan lembaga, seperti kenaikan
2008:327) Legislatif memberikan
tunjangan, rumah aspirasi,
pemahaman ter-hadap pemerintah
pembangunan gedung, dan pem-
tentang kepentingan dan beragam
bahasan APBN yang menjadi agenda
pandangan dinamis rakyat. Fungsi-
tahunan. Dalam hal, tanggung jawab
fungsi ini tidak dijalankan semaksimal
control dan pengawasan juga sangat
mungin oleh DPR di awal priode kerja.
lebah sekali, DPR terlalu lemah
Selama 1 (tahun) kinerja DPR
menindak lanjuti temuan-temuan dari
dalam rangka implementasi fungsi
BPK dan lain-lain.
legislatif tidak banyak prestasi mem-
Selain lemahnya implementasi
banggakan. Rakyat yang memberikan
fungsi legislatif, terdapat beberapa pola
kepercayaan penuh kepada DPR justru
sikap dari DPR yang tidak merakyat.
dibalas dengan tindakan dan kinerja
Banyaknya anggota DPR yang
yang tidak jelas, rakyat tidak
dijadikan tersangka korupsi menjadi
merasakan kinerja yang sungguh-
indikasi bahwa orientasi anggota DPR
sungguh dari DPR untuk
hanya untuk kepentingannya sendiri.
memperjuangkan berbagai kepentingan
DPR terlalu disibukkan dengan mega
rakyat. Dalam penilaian pengamat
proyek yang membuatnya harus
politik LIPI, Ikrar Nusa Bhakti, DPR
berurusan dengan lembaga peradilan.
justru sibuk kepentingannya sendiri,
Sikap yang paling dicela oleh
sibuk dengan jabatan ketua-ketua dan
mayoritas rakyat dan akademisi ketika
wakil-wakil ketua komisi-komisi dan
anggota DPR berupaya merevisi
badan badan DPR antar koalisi dan
undang-undang Nomor 30 tahun 2002
anggota DPR serta tontonan yang tak
tentang KPK yang berindikasi
mendidik pada awal kinnerja DPR
melemahkan lembaga anti korupsi
2014. DPR hanya sibuk merebut posisi
karena selalu mengancam tindakan
dari pada menjalankan peran dan
korupsi DPR. Selain itu banyak
fungsi mereka sebagai wakil rakyat
anggota DPR yang terjerat korupsi, ini
yang terhormat. (Ikrar Nusa Bakti :20)
berpengaruh pada efektifitas kinerja
dan kepercayaan rakyat.
Kinerja DPR juda berdampak
pada tingkat kepercayaan masyarakat. B. Kinerja DPR: Implementasi
Keperca-yaan masyarakat terhadap Peran Fungsi Legislatif
lembaga legislatif sebagai modal
efektifitas im-plementasi amanah Kerja DPR tidak lain dalam
rakyat serta kehor-matan DPR. rangka implementasi peran dan fungsi
Kepercayaan publik terhadap DPR Legislatif. Diantara fungsi badan
tidak hanya didapatkan tatkala pemilu legislatif yang paling penting ialah:
legislatif yang mengantarkan pada (Miriam,2008:332)
kursi DPR, lebih penting adalah 1. Menentukan kebijakan (policy)
kepercayaan publik terhadap kinerja dan membuat undang-undang.
DPR sebagai cerminan bahwa DPR Badan legislatif diberi hak inisiatif,
benar-benar mewakili rakyat. hak untuk mengadakan
Ketika kepercayaan masyarakat amandemen terhadap rancangan
publik yang tinggi akan mendorong undang-undang yang disusun oleh
DPR lebih leluasa merumuskan pemerintah dan terutama dibidang
undang-undang dan mengawasi kinerja budget atau anggaran.
pemerintah. DPR dalap melakukan 2. Mengontrol badan eksekutif dalam
chack and balancing terhadap arti menjaga agar semua tindakan
pemerintah dengan dukungan penuh badan eksekutif sesuai dengan
dari rakyat, dengan demikian kebijakan-kebijakan yang telah di
pemerintah tidak akan berlaku tetapkan (scruty, oversight). Untuk
sewenang-wenang dalam kebijakan dan menyelenggarakan tugas ini, badan
pelayanan. Tetapi sebaliknya jika legislatif diberi hak-hak kontrol.
kepercayaan masyarakat rendah apapun Pengawasan dilakukan melalui
yang dilakukan oleh DPR tidak akan kon-trol yang khusus, dengan
mendapat dukungan, sedangkan menggunakan hak-hak berikut; hak
pemerintah yang mendapatkan bertanya, hak interpelasi, hak
legitimasi dan berpeluang berlaku angket dan mosi tidak percaya. (
korupsi karena pengawasan yang Sahya Anggara,2013:178) Secara
lemah dari DPR atau bahkan DPR umum fungsi lefislatif yang wajib
melakukan kerjasama yang melah dijalankan oleh Anggota DPR
menggadaikan kepentingan rakyat dan adalah, fungsi legislasi, fungsi
kedaulatan bangsa. kontrol dan fungsi anggaran.
Tulisan ini mencoba Miriam Budiarjo, juga
menganalisa kinerja DPR RI priode merumuskan selain fungsi-fungsi
2014-2019 yang berdampak pada ter-sebut terdapat fungsi edukatif
kepercayaan masyarakat dan lemahnya politik. Badan legislatif dianggap
dukungan masyarakat terhadap DPR sebagai forum kerja sama antara
RI. Bagaimana kinerja DPR berbagai golongan serta partai
sebagaimana bentuk implementasi dengan pemerintah, diamana
peran fungsi dari legislasi, budgeting beranika ragam pendapat
dan pengawasan, serta bagaimana dibicaraan dimuka umu. ( Miriam
kepercayaan masyarakat terhadap Budiarjo,2008:327)
kinerja DPR selama 1 (satu) tahun di Fungsi dan tugas legislatif juga
awal priode. dipertegas dan diperjalas dalam
Undang-Undang Dasar 1945. pasal 23 ayat (1) bahwa APBN
Kekuasaan legislatif yakni membuat ditetapkan tiap tahun dengan UU yang
undang-undang, membuat anggaran dibahas dan disetujui oleh DPR. Untuk
atau hak budget berdasarkan pasa 23 memeriksa tanggung jawab tentang
ayat (1), dan hak inisiatu untuk keuangan diadaka satu Badan
undang-undang berdasarkan pasa 21 Pemeriksa Keuangan (BPK) yang
ayat (1) serta hak-hak amandemen, hak peraturannya ditetapkan dengan UU.
usul pertanyaan pendapat, dan hak Hasil pemeriksaan diberitahukan
menyelidiki, mengontor dan kepada DPR, tugas ini berdasarkan
pengawasan. ( Mahfud MD, 2001:111) pasal 23 ayat (5). (Mahfud MD,
Bahkan dalam kekuasaan membuat 2001:124)
undang-undang bagi lembaga legislatif
di tekankan oleh Jhon Lock, sebagai
kekuasaan yang keramat untuk
membangun pelestarian dan C. Kinerja DPR RI Tahun 2014-2019
kesejahteraan masyarakat. Maklumat
Kinejra DPR tidak lepas dari
siapapun, dipikirkan dalam bentuk apa-
tiga fungsinya, yaitu fungsi legislasi,
pun, atau didukung oleh kekuasaan
fungsi pengawasan dan fungsi
apapun, tidak ada yang mempunyai
penggaran. Diantara fungsi yang paling
daya kekuratan atau kewajiban suatu
penting adalah menentukan kebijakan
hukum bila tidak memiliki dukungan
(policy) dan membuat undang-ungang,
dari badan legislatif yang telah dipilih
untuk itu badan legislasi diberi hak
dan ditunjuk oleh publik. ( Jhon
inisiatif, hak untuk mengadakan
Locke,1924;106-107)
amandemen terhadap rancangan
Untuk menguatkan lembaga
undang-undang yang disusun oleh
prodak hukum yang berorientasi pada
pemerintah dan terutama dibidang
kepentingan rakyat, Locke pun, juga
budget adatu anggaran.( Miriam, 2008:
menegaskan tidak ada prodak hukum
322) Tanpa mengabaikan peran
dan tidak memiliki apa-apa prodak
kontrol, fungsi legislasi dan
hukum tanpa dukungan dan
penganggaran perlu di kedepankan
kesepakatan Legislatif, yaitu
dalam kinerja DPR.
kesepakatan rakyat melalui
Kinerja DPR dapat dilihat dan
perwakilannya di DPR. ( Jhon
dipelajari pada ringkasan laporan
Locke,1924;107) Kekuasaan legislasi
kinerja DPR ( 1 oktober 2014 – 13
DPR juga diatur dapa Pasal 2, pasal 5
agustus 2015. Selama tahun Sidang
dan pasal 20 ayat (1), bahwa bahwa
2014-2015, DPR bersama Pemerintah
setiap UU harus dikehendaki dan
telah menyelesaikan pembahasan
disetujui oleh DPR, dan setiap UU
terhadap 3 (tiga) RUU, 1 (satu) RUU
yang tidak disetujuai oleh DPR maka
masuk dalam prioritas tahun 2014 dan
rencana RUU tidak boleh
2 (dua) RUU masuk dalam prioritas
dipersidangkan lagi di DPR masa itu.
tahun 2015.
(Mahfud MD, 2001:122-124) Bahkan
Peraturan pemerintah pengganti UU
haru mendapat persetujuan DPR
berdasarkan pasa 22 ayat (2).
Fungsi anggaran DPR dalam
rencana APBN yang diusulkan oleh
pemerintah juga diatur berdasarkan
Tabel: Prolegnas 2014-2015. ( Laporan Kinerja DPR,2014)

Judul RUU Keterangan


RUU tentang Perubahan Substansi perubahan UU MD3 ini yaitu ketentuan
atas Undang-Undang No- mengenai penggunaan hak interpelasi, hak angket, hak
mor 17 Tahun 2014 tentang menyatakan pendapat atau hak anggota DPR serta
MPR, DPR, DPD dan ketentuan mengenai susunan pimpinan alat
DPRD kelengkapan DPR yaitu komisi, Badan Legislasi,
Badan Anggaran, Badan Kerja Sama Antar- Parlemen,
Mahkamah Kehormatan Dewan, dan Badan Urusan
Rumah Tangga dilakukan dengan cara menambah
jumlah wakil ketua sebanyak 1 (satu) orang pada
setiap alat kelengkapan DPR tersebut
RUU tentang Perubahan Pembahasan substansi RUU ini antara lain mengenai
atas Undang-Undang No- pemilihan secara berpasangan atau tidak, uji publik
mor 1 Tahun 2015 tentang atau sosialisasi, penguatan pendelegasian tugas KPU
Penetapan PER PPU dan BawAslu sebagai penyelenggara pemilihan kepala
Nomor 1 Tahun 2014 daerah, persyaratan calon terkait dengan syarat
tentang Pemilihan Guber- pendidikan, persyaratan calon terkait dengan usia,
nur, Bupati dan Walikota syarat dukungan penduduk untuk calon perseorangan,
menjadi Undang-Undang penentuan pemenang dalam pemilihan kepala daerah,
penentuan jumlah wakil, time frame pelaksanaan
pilkada serentak, penjabat kepala daerah, tambahan
syarat calon kepala daerah, penyelesaian
perselisihan hasil pemilihan dan pembiayaan
penyelenggaraan pilkada
RUU tentang Perubahan Substansi RUU merupakan impilikasi dari hasil
atas Undang-Undang No- pembahasan RUU tentang Perubahan Atas UU Nomor
mor 2 Tahun 2015 tentang 1 tahun 2015 tentang Penetapan Perppu Nomor 1
Penetapan PERPPU No- Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
mor 2 Tahun 2014 tentang Walikota Menjadi Undang- Undang, yakni adanya
ubahan atas Undang- perubahan judul yang diubah menjadi RUU tentang
Undang Nomor 23 Tahun Perubahan Kedua Atas UU Nomor 23 Tahun 2014
2014 tentang Pemerintahan tentang Pemerintahan Daerah, dikarenakan materi
Daerah menjadi Undang- yang di ubah dalam Perppu Nomor 2 Tahun 2014
Undang yang ditetapkan menjadi UU Nomor 2 Tahun 2015
hanya terkait satu pasal tentang kewenangan DPRD
dalam memilih kepala daerah yang dihapus. Sehingga
perubahan yang terjadi dalam RUU adalah terhadap
materi dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah akibat diubahnya beberapa
materi dalam UU Nomor 1 tahun 2015.
Selain RUU yang telah mencapai target dalam RUU APBN TA
dihasilkan oleh DPR, terdapat 9 2016 nanti.
(sembilan) RUU Kumulatif terbuka
yang juga sudah diselesaikan
pembahasannya. Dibidang perjanjian
internasional, DPR telah
menyelesaikan pembahasan terhadap:
(Laporan Kinerja DPR,2014:7-8)
a. RUU tentang Pengesahan
Persetujuan antara Pemerintah
Republik Indonesia dan
Pemerintah Republik Demokratik
Timor-Leste tentang Kegiatan
Kerja Sama di Bidang Pertahanan.
b. RUU tentang Pengesahan
Persetujuan antara Pemerintah
Republik Indonesia dan
Pemerintah Republik Islam
Pakistan tentang Kegiatan Kerja
Sama di bidang Pertahanan.
c. RUU tentang Pengesahan
Perjanjian Ekstradisi antara
Republik Indonesia dan Republik
Sosialis Vietnam.
d. RUU tentang Pengesahan
Perjanjian Ekstradisi antara
Republik Indonesia dan Papua
Nugini
Dibidang anggaran, DPR telah
menyelesaikan pembahasan terhadap:
RUU tentang Perubahan atas Undang-
undang nomor 27 tahun 2014 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2015 dan
penyusunan RAPBN tahun 2016 yang
dimulai tanggal 20 mei 2015 dimana
pemerintah me-nyampaikan pokok-
pokok kebijakan fiskal dan kerangka
ekonomi makro tahun 2016 dan RKP
tahun 2016.
Kinerja anggaran DPR telah
membahas dan menyepakari range
asumsi dasar yang akan digunakan
Pemerintah dalam menyususn RUU
APBN TA 2016 dan kebijakan-
kebijakan pendapatan, be-lanja, defisit
dan pembiayaan yang akan
dilaksanakan Pemerintah dalam
Asumsi dasar dalam RAPBN 2016. ( Laporan Kinerja DPR,2014:8)
Hasil
No Asumsi KEM & PPKF
Pembahasan
Pertumbuhan Ekonomi
1 5,8 – 6,2 5,5 – 6,0
(%)
2 Inflasi (%) 3,0 – 5,0 3,0 – 5,0
12.800,0-
3 Nilai Tukar (Rp/US$) 13.000,0–13.400,0
13.200,0
Tingkat Suku bunga
4 4,0 – 6,0 4,0 – 6,0
SPN 3 Bln (%)
Harga Minyak/ICP
5 60,0 – 80,0 60,0 – 70,0
(US$/barel)
Lifting Minyak (ribu
6 830,0 – 850,0 800,0 – 830,0
barel/hari)
Lifting Gas Bumi (ribu
1.100,0 –
7 barel setara 1.100,0 – 1.300,0
1.200,0
minyak/hari)
Lifting Minyak dan
1.930,0 –
8 Gas Bumi (ribu barel 1.900,0 – 2.130,0
2.050,0
setara minyak/hari)
KEM &PPKF: Kerangka Ekonomi Makro & Pokok-pokok Kebijakan
Fiskal
DPR juga merancang target pembangunan tahun 2016 sebagaimana
diuraikan dalam tabel dibawah.
Target pembangunan tahun 2016.( Laporan Kinerja DPR,2014:10)
Hasil
No Asumsi KEM & PPKF
Pembahasan
1 Pengangguran (%) 5,2 – 5,5 5,2 – 5,5
2 Angka Kemiskinan (%) 9,0 – 10,0 9,0 – 10,0
3 Gini Rasio (indeks) 0,4 0,39
Indeks Pembangunan Manusia
4 (dengan perhitungan yang 69,4 70,10
baru)
Kemudian, kinerja fungsi pengawasan 7,7 persen. Sementara Prolegnas DPR
DPR melalui RI berbentuk seperti 2014-2019 totalnya berjumlah 160
rapat-rapat (rapat kerja, rapat dengan berarti 10 bulan berkerja, DPR baru
pendapat, rapat dengan pendapat menyelesaikan 1,8 persen Prolegnas. (
umum), kunjungan kerja, pembentukan News Detik:2016) Pencapaina ini sangat
tim dan panitia kerja, pemberian minim sekali jika dibandingkan dengan
pertimbangan dan persetujuan atas kinerja DPR pada tahun-tahun
usulan pengangkatan pejabat publik. sebelumnya.
DPR juga membentuk 4 (empat) tim Selain produk legislasi yang
dan 38 (tiga puluh dellapan) panja. Tim sangat minim, bahkan tidak sebanding
dibentuk di Pimpinan DPR sedangkan dengan anggaran DPR untuk fungsi
panja dibentuk di AKD. Tim yang legislasi yang menccapai RP 246
dibentuk DPR yaitu: tim pemantau miliar, juga menuai beberapa cacatan
DPR terhadap Pelaksanaan undang- kontroversial, seperti dalam UU
undang terkait otonomi daerah khusus Pilkada, misalnya. UU Pilkada
Aceh, Papua, Papua Barat dan DI mempersulit syarakt calon dengan me-
yogyakarta; Tim pengawas DPR RI naikkan syarat dukungan KTP kepada
terhadap perlindungan tenaga kerja calon independen dan syarat dukungan
indonesia; tim implementasi reformasi partai kepada calon dari jalur partai.
DPR RI; dan tim mekanisme Hal ini dapat berimplikasi pada
penyampain hak mengusulkan dan minimnya kandidat pilkada karena
memperjuangkan program pem- semakin sulitnya syarat dukungan
bangunan daerah pemilihan. dalam pilkada. ( Indonesia Corruption
Warch:2016)
D. Penilaian Masyarakat Terhadap Lucius Karus, peneliti
Ki-nerja DPR RI. Formappi mengatakan DPR nyaris
Menganalisa kinerja DPR RI lumpuh dalam menjalankan fungsi
selama 1 tahun pada priode 2014-2019 Legislasinya. (Na-sional.republika :
sangat memprihatinkan. Selama satu 2016) Terlalu mencolok bahwa DPR
tahun tidak banyak yang dilakukan tidak bekerja dan bahkan mungkin
oleh anggota DPR RI selain hanya keberadaannya hampir tidak berfungsi.
sensasi, sibuk pada retorika dan Ini cukup rasional jika dianggap
diplomasi kekuasaan yang pada kegagalan DPR dalam menjalankan
akhirnya DPR tidak menjalankan peran fungsi legislasi yang pe-ranannya
fungsinya secara maksimal selama 1 sangat vital dalam kontribusi terhadap
(satu) tahun. Hal ini sebagaimana perbaikan bangsa dan negara dalam
penilaian kinerja DPR oleh Forum rangka mewujudkan kesejahteraan
Masyarakat Peduli Parlemen rakyat.
(Formappi) bahwa kinerja DPRI Lemahnya kinerja DPR
menjadi yang terburuk selama DPR era sejatinya juga diakui oleh anggota
reformasi.(Nasional.republika : 2016) Wakil Ketua Komisi III, Benny Kabur
Penilain ini berdasarkan dengan hasil Herman, ia mengatakan bahwa kinerja
produk legislasi DPR yang hanya DPR RI belum optimal dan tidak focus
menyelesaikan tiga RUU dari sebanyak dalam menja-lankan fungsinya sebagai
39 RUU yang masuk dalam prioritas legislator, kerja DPR tidak jelas,
Program Legislasi Nasional tahun pimpinan dewan sibuk ngurus gedung
2015. Jika di persentasikan Prolegnas dan ngurus kasung.( Kompasiana :2016)
yang diselesaikan tahun 2015 mencapai Dan wakil ketua DPR, Fadli Zon,
sejatinya juga mengakui bahwa yang diwakilinya. (Indonesia Corruption
prioritas RUU tidak akan selesai Warch: 2016)
dibahas selama 1 tahun. Lembaga yang Dalam hal ini dapat diuraikan
diharapkan sebagai representatif dan dilihat fungsi anggaran yang hanya
kepentingan rakyat pada kehilangan berorientasi pada kepentingan DPR.
orientasi dengan dagelan-dagelan yang Anggaran untuk DPR terus meningkat.
hanya menunjukkan ambisi kekuasaan APBN 2015 menyebutkan bahwa ang-
dan kepentingan individu. garan DPR sebesar Rp 3,556 Triliun.
Kinerja DPR dalam fungsi Angka tersebut kemudian naik menjadi
legislasi menunjukkan bahwa fungsi Rp 5,191 Triliun. Kenaikan sebesar Rp
legislasi merupakan titik lemah kinerja 1.635 triliun tercatat dalam APBNP
DPR. Hal ini disebabkan incapacity 2015 dengan kererangan “tambahan
anggota DPR, konflik internal kelem- belanja hasil pembahasan”. Kenaikan
bagaan, terlalu banyak reses, dan anggaran internal DPR ini tidak
lemahnya leadership dalam DPR, dan berbanding dengan kinerja yang
banyak DPR yang tidak memahami apa dihasilkan. Selain itu, peningkatan
fungsi, tugas dan wewenang DPR. anggara dapat dilihat pada anggaran
Selain kinerja DPR dalam reses. Masing-masing anggota DPR
implementasi fungsi legislasi, fungsi menerima dana reses sebesar Rp 150
anggaran yang dilakukan DPR juga juta untuk setiap anggota. Dalam satu
sangat lemah. Fungsi anggaran DPR tahun terdapat llima kali reses, maka
terkesan hanya untuk kepentingannya setiap anggota dewan setidaknya akan
sendiri, selaik pembahasan RAPBN TA mendapatkan rp. 750 juta pertahun dari
2016 yang telah dihasilkan dengan anggaran reses. Dan total dana reses
pembahasan yang alot, fungsi anggaran selama satu tahun DPR berjalan
lebih kepada pemenuhan keingan dan sebesar Rp. 420 M sesuai jumlah
kebutuhan DPR semata. Hal ini anggota 560 orang. Begitu banyaknya
sebagaimana laporan dari Formappi, anggaran negara yang hanya
bahwa kesan fungsi anggaran hanya diperuntukkan untuk belanja, dan
untuk kepentingan sendiri terlihat dari sensasi DPR. Dagelan DPR tidak
alokasi anggaran rumah aspirasi, hanya menunjukkan pada ambisi
pembangunan 7 mega proyek DPR, berkuasa tetapi ambisi materi untuk
pembangunan dapil, dan pembangunan memperkaya diri.
tunjangan DPR.( News.liputan6:2016) Sedangkan kinerja DPR dalam
Kinerja DPR dalam implementasi menjalankan fungsi pengawasan tidak
fungsi anggaran lebih berorientasi jauh berbeda kelemahannya. Formappi
kepada kepentingan dan kesejahteraan memberikan raport merah dalam fungsi
anggota DPR. Fungsi anggaran yang ini, yang paling disoroti adalah
diharapkan oleh publik untuk rekomendasi lunak dalam raker. Reker
mengangkat kesejahteran, pertumbuhan memberikan rekomendasi lunak
dan perkem-bangan ekonomi terhadap pemerintah, dari 40 panja
masyarakat melalui kebijakan- hanya 3 panja yang selesai, sementara
kebijakan ekonomi mikro se-olah tidak sisanya tidak ada kejelasan. Disamping
menjadi agenda penting dan orientasi itu puluhan ribu temuan BPK tidak
DPR. Fungsi anggaran esensinya yang ditindak lanjuti oleh DPR.
dilakukan DPR hanya memenuhi hasrat Fungsi pengawasan DPR masih
kepentingan DPR ketimbang cendrung dilakukan secara parsial dan
memperjuangkan kepentingan rakyat tebang pilih untuk kepentingan mereka
sendiri. Semisal dalam konteks Alfaraby, peneliti dari LSI
penegakan hukum. DPR sering kali mengatakan, sebagian besar
menyoroti fungsi penyadapan oleh masyarakat Indonesia kurang percaya
KPK. Namun tidak pernah tehadap kinerja anggota DPR saat ini.
mempertanyaak penyadapan terhadap Mereka yang percaya bahwa DPR
aparat penegak hukum lain. Selain itu, bekerja untuk rakyat hanya sebesar 40
DPR hanya terus memper-masalhkan persen, sementara 51,8 persen tidak
penetapan Budi Gunawan oleh KPK percaya dan 8,2 persen tidak
sebagai tersangka korupsi. Seba-liknya menjawab.( News.viva:2016) Bahkan
DPR tidak pernah meme- kepercaayaan DPR saat ini berada di
permasalahkan penetapan tersangka titik terendah selama 10 tahun terakhir.
yang dilakukan oleh kepolisian Pada tahun 2005 kepercayaan terhadap
terhadap pimpinan KPK maupun DPR masih berada di angka 56,0
Pimpinan Komisi Yudisial karena persen, April 2006 sebesar 52,80
Pencemaran nama baik. Indikasi- persen. Pada September tahun 2007
indikasi ini menunjukkan titik terang sebesar 51,70 persen. Januari 2009
keberpihakan DPR terhadap sebesar 60,00 persen, Januari 2010
kepentingannya sendiri, bahkan sangat sebesar 64,70 persen. Desember 2010
rasional apabila masyarakat menilai tingkat kepercayaan sebesar 62,30
bahwa apa yang dilakukan oleh DPR persen, kemudian Oktober 2012
menyikapi kasus Polisi dengan KPK sebesar 57,40 persen. Rendahnya
adalah untuk melindungi kepentingan kepercayaan masyarakan terhadap DPR
dan proyek besar yang sarat dengan menjadi sebuah ironi dalam perjalanan
korupsi. demokrasi indonesia.
Ketidakpercayaan publik
E. Political trust terhadap kinerja terhadap kinerja Anggota DPR terjadi
DPR RI. secara merata. Baik laki-laki maupun
Kinerja dan prestasi DPR perempuan, kalangan menengah atas
tentunya juga berpengaruh terhadap maupun menengah bawah, pendidikan
tingkat kepercayaan masyarakat tinggi maupun rendah, masyarakat kota
terhadap DPR. Kepercayaan maupun desa. DPR dengan tingkat
masyarakat sebagai modal utama DPR kepercayaan publik terendah dari pada
menjalankan peranan dan fungsi lembaga negara lainnya seperti, KPK,
sebagai wakil rakyat. DPR sejatinya MK, DPD, dan Presiden. Hasil survei
sebagai negarawan, pejuang rakyat, nasional Indo Barometer juga
yang ditunjukkan dengan kinerja dan menyebutkan hasil yang sama, bahwa
prestasi dalam implementasi peran tingkat kepercayaan publik terhadap
fungsi legislatif. Sebaliknya, jika DPR tergolong rendah, dan terendah
kenerja DPR jelek maka kepercayaan jika dibandingkan dengan lem-baga
publik lemah bahkan hilang, dan negara lainnya. Kepercayaan publik
akhirnya DPR mencederai kepercayaan terhadap DPR hanya 50 persen, hal ini
rakyat dan esensi politik dalam terpaut jauh jika dibandingkan dengan
membangun bangsa dan negara yang kepercayaan publik terhadap KPK 82
baik. persen, dan TNI 81 persen.
Kepercayaan masyarakat Rendahnya kepercayaan rakyat
terhadap DPR dapat diketahui melalui secara spesifik dapat pula dilihat pada
hasil survei yang dipaparkan oleh kebijkan DPR yang berencana merevisi
Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Adji undang-undang Nomor 30 tahun 2002
tentang KPK. Hasil survei Indikator maka rakyat tidak percaya pada output
Politik Indonesia menunjukkan dan outcome legislatif. Rakyat juga
pengaruh negataf dan rendahnya tidak akan mematuhi peraturan dan
kepercayaan publik terhadap DPR. perundangan yang disusun oleh
Peneliti IPI, Hendro Prasetyo legislatif. Dan hilangnya kepercayaan
menjelaskan hasil survei pada Januari publik juga akhirnya menghilangkan
2015 tingkat kepercayaan masyarakat fungsi lembaga negara. Dan ini
kepada DPR 59,2 persen, sedangkan ancaman bagi jalannya demokrasi
pada Januari 2016 setelah isu rencana indonesia.
revisi UU KPK tingkat kepercayaan
kepada DPR sebesar 48,5 persen.( F. Penutup
Sumeks.sumatraselatan :2016) Kinerja DPR di 1 (tahun) awal
Analisis kepercayaan publik preode sangat memperihatinkan,
terhadap DPR juga dikatakan oleh terburuk dan bahkan berada di titik
Direktur Central for Election and nadir. Dibidang legislasi, DPR hanya
Political Parti FISIP-UI, Reni Suwarno, menghasilkan 3 (tiga) produk UU dari
bahwa tingkat kepercayaan masyarakat 39 prioritas RUU. Dibidang anggaran,
terhadap DPR terus menurun. selain pembahasan APBN yang cukup
Turunnya keper-cayaan publik selain alot, pembahasan anggaran lebih
aspek kinerja juga dipengaruhi dengan banyak pada aspek kepentingan
banyaknya kebijakan dan tindak tanduk legislatif, seperti kenaikan tunjangan
anggota dewan yang bertentangan DPR, rumah aspirasi, dana reses,
dengan logika publik. Banyak pembangunan gedung, pemba-ngunan
kebijakan DPR yang seringkali perpustakan DPR dan lain-lain.
mengabaikan keinginan dan kehendak Sedangkan kinerja kontrol DPR
rakyat, bahkan DPR seringkali menga- terhadap pemerintah sangat lemah,
baikan suara rakyat yang berdentang seperti tidak adanya tindak lanjut dari
keras lewat, media bahkan jalanan. beberapa temuan BPK.
Selain itu, alasan rendahnya Kinerja DPR yang buruk juga
kepercayaan publik terhadap DPR berpengaruh terhadap tingkat
sebagaimana disampaikan oleh anggota kepercayaan publik. Kepercayaan
DPR, Maruarar Sirait yaitu publik terhadap DPR sangat rendah
terbenturnya kepentinga rakyat dengan sekali, bahkan paling rendah
ideologi partai dan strategi kepentingan kepercayaan publik terhadap DPR dari
legislatif. Jika DPR terus mengabaikan pada lembaga-lembaga negara lainnya.
rakyat demi kepentingan ideologi Kepercayaan publik pada DPR priode
partai yang tidak memihak rakyat maka 2014-2019 menjadi terendah atau
kepercayaan publik akan terus tergerus. terburuk selama 10 tahun atau
Anggota DPR lebih tunduk pada reformasi. Kepercayaan publik
kepentingan partai dan parlemen dari terhadap DPR berada di angka 47-52
pada kepentingan rakyat. persen.
Melihat rendahnya kepercayaan Rendahnya kepercayaan publik
puplik terhadap DPR sepatutnya segera terhadap DPR harus secepatnya di
diperhatikan dan tindak lanjuti oleh perhatikan dan diatasi. Mengatasi dan
anggota DPR dengan memperbaiki meningkatkan kembali kepercayaan
kinerja untuk membangun citra positif pub-lik pastinya hanya dengan cara
publik. Bila rakyat tidak percaya pada memaksimalkan kinerja sebagai bentuk
Lembaga Legislatif dan anggota DPR, implementasi peran fungsi DPR.
Kepercayaan publik yang rendah akan
berdampak terhadap jalannya
demokrasi diindonesia, selain itu dapat
melemahkkan posisi DPR dalam
mengontrol eksekutif dan membuat
undang-undang. Buruknya
kepercayaan publik juga
mengindikasikan lemabhan identitas
DPR sebagai lembaga yang mewakili
rakyat. Kepercayaan rakyat rendah
karena DPR tidak lagi bekerja atas
nama rakyat, kepentingan individu,
kelompok, partai lebih diutaman oleh
anggota DPR.
Daftar Pustaka
Ikrar Nusa Bakti, DPR RI: Kinerja Awal yang Buruk. Lembaga Ilmu
Pengerahuan Indonesia LIPI, Pusat Penelitian Politik. “Quo Vadis Politik
Indonesia”. LIPI Press, Jakarta.

Indonesia Corruption Warch. Kinerja 1 tahun DPR Periode 2014-2019,


setahun “Tanpa” Kerja, 11 April 2016. www.antikorupsi.org/id/content/evaluasi-
1-tahun-dpr-periode-2014-2019-setahun.
Jhon Locke. 2002. An Essay Concerning the True Original, Extent and
End of Civil Government”. Londong. Edisi terjemahan. Kuasa Itu Milik Rakyat,
Esai Mengenai Asal Mula Sesungguhnya, Rusang Lingkup, dan Maksud Tujuan
Pemerintahan Sipil. Kanisius,Yogyakarta.

Kompasiana. 70 tahun DPR, refleksi singkat prestasi DPR RI periode


2014-2019. 11 april 2016. http://www.kompasiana.com/alldie/70-tahun-dpr-
refleksi-singkat-prestasi-dpr-ri-periode-2014-2019_55e01b87d07e61cc0597ee8b.
Laporan Kinerja DPR (1 Oktober 2014 – 13 Agustus 2015), Langkah DPR
menuju Parlemen Modern dalam Demokrasi Indonesia. Dewan Perwakilan
Rakyat Indonesia, Jakarta Agustus 2015. 12 April 2016.
http://www.dpr.go.id/files/Ringkasan%20Laporan%20Kinerja%20DPR%20TS%2
02014-2015.pdf.
Mahfud MD. 2001. Dasar & Struktur Ketatanegaraan Indonesia. Edisi
Revisi. PT Rineka Cipta, Jakarta.
Miriam Budiarjo 2008. Dasar – Dasar Ilmu Politik. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Nasional.republika. Kinerja DPR sekarang dinilai terburuk selama era
reformasi.11 April 2016.
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/15/11/02/nx5pz8336-kinerja-
dpr-sekarang-dinilai-terburuk-selama-era-reformasi.
News Detik. Melihat Prestasi DPR 2014-2019 selama 1 tahun bekerja. 11
april 2016. http://news.detik.com/berita/3032831/melihat-prestasi-dpr-2014-2019-
selama-1-tahun-bekerja.
News.liputan6. Kinerja DPR tahun ini dinilai terburuk sejak reformasi. 11
april 2016. http://news.liputan6.com/read/2394648/kinerja-dpr-tahun-
ini-dinilai-terburuk-sejak-reformasi

News.viva. Survei Kepercayaan Publik terhadap DPR di Titik Nadir. 11 april


2016 http://politik.news.viva.co.id/news/read/712564-survei--
kepercayaan-publik-terhadap-dpr-di-titik-nadir

Reni Suwarno. 2014. Surve UI: Kepercayaan ke DPR terus menurun. 12 april
2016
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/11/11/mw29dy-
survei-ui-kepercayaan-ke-dpr-terus-menurun.
Republika. Survei UI, Kepercayaan ke DPR terus menurun”. 12 april 2016.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/11/11/mw29dy-
survei-ui-kepercayaan-ke-dpr-terus-menurun.

Sahya Anggara,2013. Sistem Politik Indonesia .Pustaka Setia, Bandung.

Sumeks.sumatraselatan. Kepercayaan Masyarakat terhadap DPR Menurun.


11 april 2016. http://www.sumeks.co.id/index.php/sumeks/update-
terkini/7003-kepercayaan-masyarakat-terhadap-dpr-menurun.

Sri Wahyuningsih. 2013., “Kepercayaan dan Pengambilan Keputusan


terhadap kinerja Perawat”., 2nd International Seminar in Quality and
Affordable Education (ISQAE 2013).

Anda mungkin juga menyukai