Anda di halaman 1dari 5

Laporan RBM dengan 5 level Health Prevention

fisoterapi
Pada kasus Ischialgia
1. Peningkatan Kesehatan ( Health Promotion)
Pengertian Ischialgia
Ischialgia merupakan suatu kondisi dimana saraf ischialdicus mengalami gangguan
sehingga menyebabkan nyeri sepanjang saraf ischialdicus atau prestasi yang dirasakan
pada pinggang dan menjalar ke paha bagian belakang sampai ke tungkai bawah. Hal
idi disebabkan karena saraf L4-S2 terjepit. Adapun komplikasi yang muncul akibat
icschialgia apabila tidak secepatnya ditangani adalah:
a. Kekauan sendi akibat tungkai dan kaki jarang digerakkandalam waktu yang lama
sehingga terjadi perlengketan jaringan dan kemampuan mobiltas sendi menurun.
b. Artropi otot terjadi karena ada rasa nyeri sehingga otot tidak dikontraksikan.
c. Kontraktur otot terjadi akibat tungkai dan kaki jarang digerakkan dalam waktu
yang lama sehingga terjadi perlengketan jaringan.
d. Deformitas dapat terjadi di vertebra (lordosis, skoliosis), tungkai bahkan kaki
yang disebabkan kebiasaan salah sebagai protraksi mengurangi nyeri.

Adapun cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah ischialgia hindari menunduk dan
jongko terlalu lama, posisi jongkok saat BAB di perhatikan, dan kurangi berjalan
jauh. Serta makanan yang seimbang sangat dibutuhkan untuk menjaga distribusi
nutrisi didalam darah.

2. Early diagnosis and prompt treatment. (Diagnosis dan pengobatan segera).


Jika anda merasak nyeri pada pinggang dan menjalar ke paha bagian belakang sampai
tungkai bawah sebaiknya anda segera pergi memeriksakan diri agar tidak terjadi
komplikasi yang berlanjut.

3. General and Specific Protection. ( perlindungan khusus melalui informasi).


Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mencegah penyakit ischialgia
a. Tidak menunduk dan jongkok terlalu lama
b. Posisi jongko pada ssat BAB di perhatikan
c. Mengangkat beban yang berat
d. Memeperhatina posisi duduk yang benar

4. Disability Limitation ( membatasi kecacatan).


Ini merupakan suatu usaha antara pasien dan fisioterapi untuk membatasi kecacatan
yang akan semakin berlanjut yang dilakukan meliputi :
1. Pengadaan dan peningkatan fasilitas kesehatan dengan melakukan pemeriksan
yang lebih lanjut denagn lebih akurat.
2. Penyempurnaan tindakan fisioterapi agar tidak terjadi komplikasi.

Berikut merupakan tindakan Disability Limitation pada pasien Ischialgia:


Anamnesis umum
 Nama : A.Nurhikmawati Djalil
 Umur : 21 tahun
 Pekerjaan : Mahasiswi
 Alamat : jl. Pandang 3 no.5A
 Jenis kelamin : Perempuan
Anamnesis khusus
1. Riwayat kondisi sekarang?
Gejalan mulai dirasakan sejak 4 bulan yang lalu, kemudian gejalan yang dirasakan
tidak bisa duduk terlalul lama karena pesien merakan sakit dibagian gluteus. dan
apabila kaki menggantung yang dirasakan kram dan kesemutan. Nyeri yang
dirasakan pasien menjalar.
2. Riwayat kesehatan pasien dahulu?
Pasien tidak ada riwayat di rawat di rumah sakit
3. Hubungan keluarga dan sosial?
Pasien tidak bisa melakukan kegiatan seperti mencuci, mengepel, dan tidak bisa
terlalu lama duduk. Serta pasien masih bisa bersosialisasi dengan tetangga.

Sistem riview
 Kardiovaskular/plumonal :
Tekanan darah : 120/80mmHg
Denyut nadi : 80bpm
Pernafasan : 19rpm

 Muskuluskeletal :
Gerak sendi : baik
Kekuatan otot : baik
Tidak mengalami atropi

 Neuromuskular
Neuropraxia
Stretch
Tes sensibitas: normal

 Integumen :
Spasme otot pada rectus femoris dan gluteus

 Kemampuan berkomunikasi :
Berkomunikasi dengan baik

Rencana pemeriksaan fisoterapi


 Observasi: postur tubuh pasein pada bagian SIAS simetris, kiposis dan bungkuk
 Quick test: setelah pasien melakukan gerakan jongko – berdiri, pasien merasakan
prestesia.

 Permeriksaan fungsi
1. Gerak aktif : pasien masih bisa melakukan gerakan fleksi, ekstensi, lateral
fleksi kiri kanan dan rotasi kiri kanan
2. Gerak pasif: terjadi krepitasi pada saat pasien melakukan gerak fleksi.
3. Gerakan TIMT: pada saat melakukan tahan pasien mendapatkan skor 5
4. Test pemeriksaan spesifik
a. Dinamic abdominalendurance test: pasien tidak bisa melakukan gerakan
selama 30 detik dan tidak bisa meraih garis tersebut.
b. Dinamic extensor endurance test :pasein tidak bisa melakukan gerakan
selama 30 detik.
Problematika fisioterapi
 Anatomical imprairtmet: adanya keluhan pada m. Gluteus maximus dan menjalar
samapi ke paha sebelah kiri.
 Fungsional limitation: kesulitan jongkok serta pada saat gerakan flkesi ekstensi rasa
nyeri masih bisa di tahan.
 Partisipation: pasien masih bisa berbaur dengan masyarakat
Tindakan fisioterapi
 Infra red
 TENS
 William flexion exercise

5.Rehabilitation
 Tujuan jangka pendek: mengurangi nyeri pada m.gluteus maximus, mengurangi
nyreri tekan pada m.gluteus maximus, agar pasien dapat jongkok.
 Tujuan jangka panjang: pasien dapat beraktifvitas seperti biasa dan mengikuti
kegiatan masyarakat. .
Fisioterapi berperan dalam rehabilitasi Medik Upaya yang dilakukan Fisioterapi
adalah pemberian Edukasi yaitu pasien diberitahu untuk mengulangi terapi latiahan
yang sudah diajarkan. Selain itu pasien juga harus mulai berlatih sedikit demi sedikit
dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti berlatih berjalan dan jongkok. Dan
memeberitahukan kepada keluarga pasien untuk selalu mengingatkan agar pasien
tidak melakukan jongkok.

Anda mungkin juga menyukai