Anda di halaman 1dari 32

BUDI DAYA TANAMAN

BERKHASIAT OBAT

1
Contoh Budidaya Tanaman Obat :

Apium graveolens L ( Umbelliferae / Apiaceae ) ----- Seledri.


• Ditanam pada ketinggian 1000 – 2100 m dpl.
– Diperbanyak dengan biji atau anakan rumpun. Tanaman ini tahan
hidup sampai lebih dari 2 tahun.
– Pemupukan nitrogen setelah umur 4 – 5 minggu, kemudian sekali
lagi setelah 2 minggu.
– Panen pada umur 1,5 bulan (daunnya).
2
Aloe vera L. ( Liliaceae) ----- Lidah Buaya
– Dikembangbiakkan dengan anakan yang tumbuh disekeliling
tanaman induk.
– Mudah tumbuh, terutama di dataran rendah dan tanah yang
miskin air.

3
Orthosiphon grandiflorus Benth ( Labiatae ) ----
Kumis Kucing
Diperbanyak dengan biji, dalam 1 g biji berserat terdapat
2500 biji, sedang yang tanpa serat mengandung 3000 biji.
Sebaiknya digunakan biji yang baru ( yaitu disimpan
± 1 bulan ). Dilakukan persemaian sampai umur 2
bulan.
– Waktu menanam sebaiknya lewat tengah hari, supaya
tak cepat layu.
– Pemanenan pertama umur 2 bulan setelah tanam,
kemudian di panen setiap 2 minggu – 1 bulan sekali,
sampai tanaman umur 3 – 5 bulan.

4
Tinospora crispa L. Miers Menispermaceae ----
Brotowali
–Perbanyakan tanaman dengan stek ± 5 cm .
Akan bertunas 1 – 2 minggu.
–Ketinggian tempat tumbuh : 0 - 1000 m dpl.
–Bagian yang dipanen adalah daun dan batangnya.
Batang yang baik adalah yang cukup tua yaitu
berwarna coklat.
–Pemanenan setelah masa tanam 3 – 12 bulan, 5
Momordica charantia ( Cucurbitaceae ) ---- Pare

– Tanah yg sesuai: berpasir subur, gembur, mengandung humus


dan bahan organik.
– Dataran rendah sampai dataran tinggi ( 1 - 1500 m dpl )
– Suhu : 20 - 35o C, kelembaban udara 50 – 70 % , curah hujan :
60 – 200 mm / bulan , sinar matahari penuh.
– Benih berasal dari buah matang / tua dipohon, normal, segar
tanpa luka.
– Panen pertama saat tanaman umur 3,5 – 4 bulan sejak ditanam
atau 6 – 7 minggu sejak berbuah, panen harus tepat waktu.
– Cara pemanenan dengan dipetik satu persatu buahnya. 6
Temulawak (Curcuma
xanthorrhiza)

• banyak ditemukan di daerah


tropis.
• dapat tumbuh di daerah
dataran rendah hingga
ketinggian 1.500 meter dpl.
• berkembang biak di tanah
gembur agar rimpangnya dapat
tumbuh besar.
• Aroma dan warna khas
rimpang
• temulawak berbau tajam dan
dagingnya berwarna
kekuningan.
• Kegunaan: penyakit maag,
sembelit, sariawan, cacar air, 7
asma, dan sakit kepala.
Sirih (Piper betle)

• termasuk jenis tumbuhan rambat


• Tanaman sirih menyukai tempat
dengan cahaya matahari penuh.
• Sirih dapat ditemui mulai dari
dataran rendah hingga dataran
tinggi, dengan ketinggian 1.000 m
dpl.
• Kegunaan: untuk mengobati bau
mulut, sakit gigi, keputihan, eksim,
dan alergi
• Daun sirih juga digunakan untuk
kelengkapan ‘nginang’ (Jawa).

8
Tanaman patah tulang (Euphorbia
tirucalli) berasal dari Afrika.
• Tanaman ini menyukai tempat
yang terkena sinar matahari
• langsung.
• Kegunaan: Akar dan rantingnya
• dapat mengobati penyakit
lambung, rematik, dan nyeri
syaraf.
• Bagian batang kayu dapat
digunakan sebagai obat
penyakit kulit, sakit gigi, dan
radang telinga.
• Getahnya dapat mengobati
• sakit gigi, tetapi bila terkena
mata, akan menyebabkan
kebutaan. 9
• Cabang dan rantingnya bila
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

• menyukai tempat dengan sinar


matahari langsung.
• Jeruk nipis dapat tumbuh di
ketinggian tempat 200-1.300 m
dpl
• Bagian jeruk nipis yang sering
• dimanfaatkan sebagai obat
adalah buahnya.
• Kegunaan: mengobati penyakit
batuk, influenza, demam,
sembelit, dan bau badan.

10
q BUDI DAYA TANAMAN

q PANEN

q PASCA PANEN

11
q BUDI DAYA TANAMAN
u Tujuan:
Øuntuk memperoleh hasil panen yang tinggi dan berkualitas,
ØAgar tidak tercampur dengan tanaman yang lain
ØAgar identitas tanaman yang mengandung zat berkhasiat
tinggi, adalah benar – benar tanaman yang dikehendaki.
(varietas)

uMutu atau kualitas sangat bervariasi tergantung pada tempat


pertumbuhan, penanganan panen dan pasca panen yang benar.
uTanaman obat ditanam bukan sekadar diambil biomassanya, tetapi
lebih dititik beratkan pada kandungan bahan aktifnya atau
metabolit sekunder
ubudidaya terutama diharapkan dapat memanipulasi, mengubah atau
juga meningkatkan kandungan bahan aktifnya.
12
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
yaitu:

a. Air
Air adalah unsur yang paling dibutuhkan agar tanaman dapat melakukan proses fotosintesis.
Air juga berfungsi untuk menjaga kelembaban tanaman, membentuk perkecambahan pada biji,
dan mengaktifkan reaksi enzim enzimatik.

b. Makanan
Makanan adalah sumber energi agar dapat mensintesis berbagai komponen sel. Selain itu
pertumbuhan tanaman juga membutuhkan beberapa unsur mineral.

c. Suhu
Pertumbuhan tanaman memerlukan suhu yang berbeda-beda sesuai jenis tanamannya. Suhu
yang membuat tanaman mengalami pertumbuhan pesat disebut suhu optimum. Suhu
terendah yang masih membuat tanaman tumbuh disebut suhu minimum. Suhu tertinggi yang
membuat tanaman tumbuh disebut suhu maksimum.

d. Kelembaban
Kelembaban memiliki pengaruh terhadap berbagai tumbuhan. Apabila udara dan tanah
lembab maka akan membuat pertumbuhan tanaman menjadi baik.

e. Cahaya
Walaupun cahaya menghambat pertumbuhan tanaman menjadi tinggi karena cahaya
menguraikan auksin. Namun cahaya sangat dibutuhkan oleh tanaman apalagi cahaya
matahari, karena cahaya matahari membantu proses fotosintesis.
13
• Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tanaman tersebut seperti
hormon dan gen.

a. Hormon
Hormon berfungsi untuk membawa pesan kimiawi antar sel maupun antar kelompok
sel. Hormon sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Contoh yang termasuk
hormon yang membantu pertumbuhan pada tanaman:
• Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan
diferensiasi sel.
• Giberlin, berperan untuk pembentukan biji, perkembangan dan perkecambahan
embrio.
• Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
• Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti merangsang
pembentukan akar dan cabang tanaman.
• Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
• Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
• Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami kerusakan
jaringan.

b. Gen
Gen adalah unit yang mewariskan sifat terhadap organisme hidup. Setiap makhluk
hidup pasti mempunyai gen yang berbeda-beda satu sama lain. Suatu lokasi tertentu
pada gen yang berkaitan dengan pewarisan sifat dan dikaitkan dengan fungsi
sebagai pengendali.

14
Pendekatan budidaya seperti :

1. Pemilihan bibit (spesies, varietas)


2. Pembibitan
3. Pemindahan bibit
4. Pengolahan tanah
5. pengaturan penanaman yang optimal
6. pemberian pupuk yang tepat (dosis, waktu, jenis)
7. Penyiraman
8. Penyiangan
9. perlindungan hama/penyakit,
10.pengaturan cahaya, dll

15
PEMBIBITAN
• Perbanyakan generatif : dilakukan dengan biji yg diperoleh
dari tanaman induk yang sehat dan memiliki hasil baik.
Contoh: kayu manis, belimbing wuluh, kakao, cengkeh

• Perbanyakan vegetatif:
– vegetatif alami dilakukan dengan tunas, rhizome, umbi
batang, dan umbi lapis. Contoh: sirih, brotowali, lada,
melati

– buatan dilakukan dengan cara stek, runduk, okulasi,


menyambung, dan cangkok

16
PEMBIBITAN

17
PEMINDAHAN BIBIT

18
PENGOLAHAN TANAH

19
PENGATURAN TANAMAN

20
PEMUPUKAN

21
PENYIANGAN

22
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
INSEKTISIDA

23
PENGATURAN CAHAYA
PANEN

§ Proses pemanenan dan preparasi simplisia merupakan


proses yang dapat menentukan mutu simplisia, yaitu:
§ komposisi kandungan zat,
§ kontaminasi dan
§ stabilitas bahan.
§ Pengambilan bagian tanaman berkhasiat obat dari
tanaman hendaknya dilakukan secara manual
(dengan tangan), supaya persyaratan – persyaratan
simplisia terpenuhi.

Yang diambil dari tanaman :


§ Daun saja
§ Akar dan akar tinggalnya saja
§ Kulit dan batang tanaman
§ Bunga
25
§ Biji
Persyaratan / ketentuan pengambilan simplisia :

§ Pengambilan / pemetikan daun dilakukan sewaktu proses


fotosintesa berlangsung penuh / maksimal, yaitu sewaktu
berbunga atau sebelum buah matang
§ Pengambilan akar / akar tinggal, dilakukan sewaktu
proses tumbuh tanaman berhenti, yaitu pada waktu
daun –daunnya mulai mengering.
§ Pengambilan kulit batang tanaman , dilakukan sewaktu
ada pertunasan – pertunasan.
§ Pengambilan bunga dilakukan tepat dengan saat
penyerbukan.

26
Pengambilan buah, harus melihat kondisi yang
diperlukan :
§ Dipetik setelah buah cukup tua, tetapi belum matang
benar.
Contohnya : kemukus, lada, dll.

§ Dipetik setelah buahnya benar-benar matang .


Contoh:
• Kadar piretrin pada Chrysanthemum
cenerariaefolium bila dipetik saat bunga belum mekar
adalah sekitar 2 kali lebih tinggi dari bunga yang
setengah mekar atau setelah mekar.

27
Pasca panen
Secara teknis kegiatan pasca panen diawali dengan
proses :
• pengangkutan hasil panen,
• sortasi,
• pengupasan,
• pencucian,
• perajangan,
• pengeringan,
• pengepakan,
• penyimpanan
28
Pemilihan / penyortiran :
• Penyortiran ini dilakukan saat tanaman baru dipanen
dan setelah tanaman dikeringkan.
• daun dipisahkan dari tangkainya, demikian pula kuncup
bunga.
• d e b u , p a s i r, d a n k e r i k i l s e w a k t u p e n g e r i n g a n
dihilangkan.
• bahan organik asing yang turut terbawa dibuang.

Pencucian :
Bertujuan untuk melepas kotoran – kotoran, dilakukan
dengan air bersih yang mengalir.
29
Pengeringan :
Bertujuan untuk mengurangi kadar air di dalam
simplisia, mencegah reaksi enzimatis, dan
pertumbuhan jamur serta bakteri.
macam cara:
– dengan sinar matahari langsung
– pengeringan ditempat teduh
– dengan aliran udara panas dan kering,
– microwave,
suhu 30 - 50 °C, kelembaban ≤ 60%, jika lebih
jamur, yest, bakteri mudah tumbuh
30
Mutu simplisia, secara umum sangat
dipengaruhi oleh:

1.kandungan air bahan <13


2.pengaruh sinar ultra violet dan
3.pengaruh suhu (pemanasan) selama proses
pengeringan berjalan,
4.p e n g a r u h p H p a d a s a a t e n z i m d i d a l a m
jaringan (hasil panenan) masih dalam kondisi
aktif.

31
• Penyimpanan :
• Pengemasan: untuk melindungi simplisia
dari kotoran / pencemaran.
• Penyimpanan: disusun dalam rak –rak ruang
penyimpanan.

32

Anda mungkin juga menyukai