Takut : respon dari ancaman yang sumbernya diketahui jelas dan tidak bersifat
konfliktual
Cemas : perasaan takut yg tidak jelas dan tidak di dukung oleh situasi
Panik : Suatu perasaan yang tidak di sertai adanya stimulus situsional yang
tidak dikenali,bersifat spontan dan tidak di perkirakan.
STEP 2
1. Apa Definisi pobia panik dan obsesifkonklusif ?
2. Gejala fisik dari ganguna cemas ?
3. Perbedaan cemas dan takut ?
4. Macam macam ganguan cemas apa saja ?
5. Perbedaan cemas dan depresi ?
6. Etiologi dari cemas ?
7. Patofisiologi cemas ?
8. Faktor faktor penyebab kecemasan dan ketakutan ?
9. Diagnosis multiaksial dan DD ?
10.Pemeriksaan fisik ?
11.Penanganan ganguan cemas ?
STEP 3
1. Apa Definisi fobia, panik, dan obsesifkonplusif ?
fobia : ketakutan berlebihan dan terus menerus dari objek atau situasi tertentu
atau aktivitas yang sebenernya tidak bebahaya
Obsesifkonplusif :obsesif : bayangan mental yang secara berulang
Konplusif ; dorongan atau inpuls yang tidak dapat di tahan
Dorongan atau inpuls yang tidak dapat di tahan di tahan secara berulang
- Pemikiran dan tindakan
Behavior
-Prilaku menghindar
-Perasaan terguncang
-Kognitif (kawatir tentang sesuatu yg belumterjadi di masa depan)
Neurotransmiter :
1. GABA
Gaba meningkat , karena gaba tidak di tangkap oleh resepto
Ex : efek obat benzadiazepin, menghambat reseptor
Faktor eksternal
8. Diagnosis multiaksial dan DD ?
Aksis I : F.40.00
AksisII : F.60.6
Aksis III: tidak ada
Aksis IV : masalah psikososial & lingkungan
Aksis V:80 - 71
9. Pemeriksaan fisik ?
Bisa mengunakan skala HARS
Penilaian terdiri dari 14 item
1. Perasaan cemas , mudah teringung, takut akan perasaan sendiri
2. Merasa tegang gelisah, gemetar, lesu
3. Ketakutan terhadap gelap, orang asing, bila tinggal sendiri, dan binatang
besar
4. Gangguan tidur, sukar memulai tidur, terbangun malam hari, tidur tidak
ouas
5. Gangguan kecerdasan
6. Perasaan depresi
7. Gejala somatik
8. Gejala sensorik
9. Gejala cardiovaskuler
10.Gejala pernafasan
11.Gejala gastrointesistina
12.Gejala urogenital
13.Gejala vegetatif
14.Prilaku sewaktu wawancara
Dinilai:
0:tidak ada gejala samasekali
1 : 1 gejala yg ada
2: sedang separo dari gejal yang ada
3 : berat atau lebih dari setengah
4: semua gejala ada
Menentukan derajatnya :
< 6 tidak ada kecemasan
7-14 ; kecemasan ringan
15- 27kecemasan sedang
>27 kecemasan berat
STEP4
cem
cem as cem
as
as
Step 7
Panik adalah tingkat panik dari suatu ansietas berbungan dengan ketakutan dan teror, karena
mengalami kehilangan kendali. Orang yang mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu
walaupun dengan pengarahan, panik melibatkan disorganisasi kepribadian, dengan panik terjadi
peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain,
persepsi yang menyimpang dan kehilangan pemikiran yang tidak dapat rasional. Tingkat ansietas
ini tidak sejalan dengan kehidupan dan jika berlangsung terus dalam waktu yang lama, dapat
terjadi kelelahan yang sangat bahkan kematian (Struat, 2007, hal. 144).
Ocd : Pikiran-pikiran intrusif berulang yg terkait dengan kecemasan atau
ketegangan dan atau tindakan mental atau fisik repetitif yg bertujuan untuk
mengurangi ketakutan & ketegangan yg disebabkan oleh pikiran2 tersebut.
Kecemasan yg berlebihan
Tidak dapat mengendalikan kecemasan.
Kecemasan berhub dg 3 atau lebih dari 6 gejala berikut :
1. Merasa gelisah
2. Mudah lelah
3. Sulit berkonsentrasi atau pikiran kosong
4. Iritabilitas
5. Terjadi tegangan pada otot
6. Gangguan tidur
Klasifikasi
A. Generalized anxiety disorder (GAD)
B. Panic disorder
with agoraphobia
without agoraphobia
C. Agoraphobia without a history of panic disorder
D. Phobic disorders
Social phobia (social anxiety disorder)
Specific phobia
E. Obsessive-compulsive disorder
F. Posttraumatic stress disorder
G. Acute stress disorder
Cemas (ansietas) adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi.
Ketika merasa cemas individu merasa tidak nyaman takut dan memiliki firasat akan
ditimpa malapetaka padahal ia tidak mengerti mengapa emosi yang mengancam
tersebut terjadi. (Videbeck, 2008, hal. 307)
6. Etiopatologi dari cemas ?
MODEL SEROTONIN
Ansietas berhub dg abnormalitas fungsi 5 – HT.
5 – HT sbg neurotransmiter inhibitori mempunyai aksi yang diatur oleh
minimal 13 sub tipe reseptor yg berbeda.
Aktivitas 5 – HT yang lebih besar akan mengurangi aktivitas NE dalam
LC, menghambat pertahanan / hilangnya respon melalui daerah abu2
periaqueductal dan mengurangi release CRF dari hipotalamus. (obat2
SSRIs selektif akan menghambat manifestasi panik)
Aktivitas 5 – HT yang rendah akan menyebabkan disregulasi
neurotransmiter lain.
NE mempunyai aksi pada terminal 5 – HT presinaptik shg menurunkan
release 5 – HT, sebaliknya aktivitasnya pada reseptor postsinaptik akan
meningkatkan release 5 - HT
1. Teori Kejiwaan
a. Psikoanalisa → diperkenalkan oleh Freud
Menyatakan bahwa ego manusia tidak selamanya sanggup
menghadapi stimulus dari luar dan dari dalam dirinya
Manusia akan mempergunakan berbagai macam mekanisme
pertahanan diri
Bila mekanisme ini tidak siap, maka beberapa mekanisme
pertahanan diri yang patologik, baik sendiri atau bersamaan, akan
dipergunakan
b. Teori tingkah laku
Menyatakan bahwa ansietas merupakan respon terhadap
rangsangan tertentu yang datang dari lingkungan hidupnya
Seseorang yang menderita ansietas cenderung membesar-
besarkan derajat bahaya dan menganggap bahwa bahaya tersebut
dapat mengancam fisik dan kejiwaan
c. Teori Eksistensialisme
Menyatakan bahwa ansietas adl suatu gangguan kecemasan yang
menyeluruh dan tidak terdapat serta tidak didapatkan stimulus
spesifik bagi terbentuknya ansietas
2. Teori Biologi
Menerangkan terjadinya ansietas dan kaitan antara fungsi mental dan
sistem neurotransmiter di dalam otak
TERAPI
Non farmakologi
-psikoedukasi,konseling jangka pendek, manajemen stress, psikoterapi,
meditasi,
latihan
Terapi non farmakologi /Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Linda Manassee Buell, MCC dalam bukunya PANIC, 121 Kiat Praktis
Mengatasi Rasa Cemas
Key words :
1. Mencari bantuan profesional
2. Pikiran dan tubuh anda saling berhubungan
3. Pernapasan
4. Memusatkan pikiran pada diri
5. Desensitisasi sistematis
6. Teknik pengalihan perhatian
7. Menerima diri sendiri
8. Kiat untuk mendukung penderita
PILIHAN TERAPI FARMAKOLOGI ANSIETAS