Anda di halaman 1dari 17

STEP 1

Hiperakaktivitas otonom :saraf otonom yang mengalami kelebihan aktivitas, ex


: jantung berdebar

Takut : respon dari ancaman yang sumbernya diketahui jelas dan tidak bersifat
konfliktual

Cemas : perasaan takut yg tidak jelas dan tidak di dukung oleh situasi
Panik : Suatu perasaan yang tidak di sertai adanya stimulus situsional yang
tidak dikenali,bersifat spontan dan tidak di perkirakan.

STEP 2
1. Apa Definisi pobia panik dan obsesifkonklusif ?
2. Gejala fisik dari ganguna cemas ?
3. Perbedaan cemas dan takut ?
4. Macam macam ganguan cemas apa saja ?
5. Perbedaan cemas dan depresi ?
6. Etiologi dari cemas ?
7. Patofisiologi cemas ?
8. Faktor faktor penyebab kecemasan dan ketakutan ?
9. Diagnosis multiaksial dan DD ?
10.Pemeriksaan fisik ?
11.Penanganan ganguan cemas ?
STEP 3
1. Apa Definisi fobia, panik, dan obsesifkonplusif ?
fobia : ketakutan berlebihan dan terus menerus dari objek atau situasi tertentu
atau aktivitas yang sebenernya tidak bebahaya
Obsesifkonplusif :obsesif : bayangan mental yang secara berulang
Konplusif ; dorongan atau inpuls yang tidak dapat di tahan
Dorongan atau inpuls yang tidak dapat di tahan di tahan secara berulang
- Pemikiran dan tindakan

2. Gejala fisik dari ganguna cemas ?


Fisik
- Kegelisahan
- Jantung berdetak kencang
- Lemas

Behavior
-Prilaku menghindar
-Perasaan terguncang
-Kognitif (kawatir tentang sesuatu yg belumterjadi di masa depan)

3. Perbedaan cemas dan takut ?


Cemas : sumber tidak di ketahui atau objek belum ketemu, secara internal
samar samar atau konfliktual
Rasa takut : asalnya di ketahui, objeknya di ketahui, secara eksternal dan
bukan bersifat konflik.
Contoh:
Cemas :
Takut:
4. Macam macam ganguan cemas apa saja ?
a. Panik disorder with agorafobia : ketakutan akan ruang terbuka. Ex : ke
kerumunan orang, seperti di pasar
b. Sosial fobia : takut pada orangnya bukan ruangannya , ex : bicara di
tempat umum
c. Obsersifkonplusif
d. PTSD : setelah 6 bulan
e. Difus anxietied disorder, :sama kaya anxietix disorder agorafobia,
bedanya ini konstan
Dari gambaran klinis:
Orang panik memiliki gejala mental utama dan tidak mampu menyebutkan
sumper kepanikanya
Sulit memusatkan perhatian

5. Perbedaan cemas dan depresi ?


Cemas : sumber tidak di ketahui atau objek belum ketemu, secara internal
samar samar atau konfliktual, seandainya kita bisa mencegah dapat di kontrol
Depresi : lebih ke kejadian yg sudah terjadi, ex: di phk , sedihnya berlebihan

Cemas  disertai gejala gejalan tertentu , ex: kaya skenario


Depresi : g ada gejala, tapi penurunan aktivitasnya, ex : jadi malas bekerja dll

6. Etiopatologi dari cemas ?


Psikologis : psikologis masing2 individual, lebih ke teori teori,ex : pobio,COD,
prilaku, tidak mampu mengatasiancaman,
Eksistansia : tidak ada stimulus yg dapat di identifikasikan
Biologis : neurotransmiter dan sistem saraf otonom,
Ancaman  di tangkap panca indera --. Masuk ke korteks cerebri .._ sistem
limbik, masuk ke RAS terus ke hipotalamus terus ke hipofisis, lalu memberikan
feddback ke kel.adrenal untuk menghasilkan ketokolamin.
Saraf parasimpatis  sekresiasetilkolin
Saraf simpatis  non eprineprin(serabut adrenergik)

Neurotransmiter :
1. GABA
Gaba meningkat , karena gaba tidak di tangkap oleh resepto
Ex : efek obat benzadiazepin, menghambat reseptor

2. Serotonin : kalau banyak serotonin bisa mengakibatkan cemas juga

3. NE: apabila terjadi peningkatan, maka dia akan cemas

Gang. Cemas, pada amidala,  ambang aktivitas yg mengaturkecemasan


, meningay  kecemasan
Kecemasan pada reseptor GABA A
Parahipokampus terjadi peningkatan aliran, terus terjadi penurunan
receptor serotonin 1A menyebabkan gangguan panik

Risk fator  GABA meningkat  tidak dpat menerima pesan untuk


berhenti  cemas – saraf simpatis meningkat  vasokontriksi  perfusi
organ  otat (tenggorokan dan telinga), kepala (pusing), kulit
(penimbunan panas, keringatan)

7. Faktor faktor penyebab kecemasan dan ketakutan ?


Dibagi menjadi 3 :
Faktor psikolososial
Faktorgenetik
Faktor organik
Faktor internal
Potensi stressor, karena ada perubahan skeadaan atau pristiwa
Maturitas, seseorang yg memilikikematuritasan diri yg kurang, dapat
menyebabkan kecemasan
Pendidikan dan ekonomi,orang yg pendidikannya rendah lebih rentan
Lingkungan dan situasi : berada di lingkungan yg berbeda dari biasanya,
Umur : lebih mudah mengalami kecemasan
Jenis kelamin : biasanya pada mwanita

Faktor eksternal
8. Diagnosis multiaksial dan DD ?
Aksis I : F.40.00
AksisII : F.60.6
Aksis III: tidak ada
Aksis IV : masalah psikososial & lingkungan
Aksis V:80 - 71

9. Pemeriksaan fisik ?
Bisa mengunakan skala HARS
Penilaian terdiri dari 14 item
1. Perasaan cemas , mudah teringung, takut akan perasaan sendiri
2. Merasa tegang gelisah, gemetar, lesu
3. Ketakutan terhadap gelap, orang asing, bila tinggal sendiri, dan binatang
besar
4. Gangguan tidur, sukar memulai tidur, terbangun malam hari, tidur tidak
ouas
5. Gangguan kecerdasan
6. Perasaan depresi
7. Gejala somatik
8. Gejala sensorik
9. Gejala cardiovaskuler
10.Gejala pernafasan
11.Gejala gastrointesistina
12.Gejala urogenital
13.Gejala vegetatif
14.Prilaku sewaktu wawancara
Dinilai:
0:tidak ada gejala samasekali
1 : 1 gejala yg ada
2: sedang separo dari gejal yang ada
3 : berat atau lebih dari setengah
4: semua gejala ada

Menentukan derajatnya :
< 6 tidak ada kecemasan
7-14 ; kecemasan ringan
15- 27kecemasan sedang
>27 kecemasan berat

10.Penanganan ganguan cemas ?

STEP4

cem
cem as cem
as
as
Step 7

1. Apa Definisi fobia, panik, dan obsesifkonplusif ?

Panik adalah tingkat panik dari suatu ansietas berbungan dengan ketakutan dan teror, karena
mengalami kehilangan kendali. Orang yang mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu
walaupun dengan pengarahan, panik melibatkan disorganisasi kepribadian, dengan panik terjadi
peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain,
persepsi yang menyimpang dan kehilangan pemikiran yang tidak dapat rasional. Tingkat ansietas
ini tidak sejalan dengan kehidupan dan jika berlangsung terus dalam waktu yang lama, dapat
terjadi kelelahan yang sangat bahkan kematian (Struat, 2007, hal. 144).
Ocd : Pikiran-pikiran intrusif berulang yg terkait dengan kecemasan atau
ketegangan dan atau tindakan mental atau fisik repetitif yg bertujuan untuk
mengurangi ketakutan & ketegangan yg disebabkan oleh pikiran2 tersebut.

2. Gejala fisik dari ganguna cemas ?

 Kecemasan yg berlebihan
 Tidak dapat mengendalikan kecemasan.
 Kecemasan berhub dg 3 atau lebih dari 6 gejala berikut :
1. Merasa gelisah
2. Mudah lelah
3. Sulit berkonsentrasi atau pikiran kosong
4. Iritabilitas
5. Terjadi tegangan pada otot
6. Gangguan tidur

Buku : American Psychiatric association : Diagnostic and Statistical


Manual of mental Disorders, Fourth Ed, Text Revision :
Serangan panik disertai dg 4 atau lebih perasaan fisik dan reaksi
psikologis berikut :
1. palpitasi, jantung berdebar2 atau denyut jantung semakin cepat
2. Berkeringat
3. Tubuh gemetar / goyah
4. Serasa kehabisan nafas atau sesak
5. Merasa tercekik
6. Dada sakit atau perasaan tidak nyaman
7. Mual atau sakit perut
8. Merasa pusing, tidak stabil, kepala ringan atau pingsan
9. Derealisasi (perasaan tidak nyata) atau depersonalisasi (merasa berjarak
dengan diri sendiri)
10.Takut kehilangan kendali atau menjadi gila
11.Takut mati
12.Parestesias (rasa bebal atau rasa kesemutan)
13.Serangan rasa dingin atau panas

3. Perbedaan cemas dan takut ?


4. Macam macam ganguan cemas apa saja ?

Klasifikasi
A. Generalized anxiety disorder (GAD)
B. Panic disorder
 with agoraphobia
 without agoraphobia
C. Agoraphobia without a history of panic disorder
D. Phobic disorders
Social phobia (social anxiety disorder)
Specific phobia
E. Obsessive-compulsive disorder
F. Posttraumatic stress disorder
G. Acute stress disorder

5. Perbedaan cemas dan depresi ?

Cemas (ansietas) adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi.
Ketika merasa cemas individu merasa tidak nyaman takut dan memiliki firasat akan
ditimpa malapetaka padahal ia tidak mengerti mengapa emosi yang mengancam
tersebut terjadi. (Videbeck, 2008, hal. 307)
6. Etiopatologi dari cemas ?

 Ansietas berhubungan dg multiple struktur otak dan fungsi abnormal


dari sistem beberapa neurotransmiter : Nor Epinefrin /NE, γ-
aminobutyric acid / GABA, dan serotonin (5-HT)
 Ada beberapa TEORI NEUROKIMIA (NEUROCHEMICAL THEORIES) :
 MODEL NOR ADRENERCIC
 MODEL RESEPTOR BENZODIAZEPINE
 MODEL SEROTONIN

MODEL NOR ADRENERGIK


 Teori ini menyatakan bahwa sistem saraf autonom penderita ansietas
bersifat hipersensitif dan mempunyai reaksi yang berlebihan thdp
berbagai jenis stimulus / rangsangan.
 Sbg respon thdp stimulus yg mengancam/berbahaya, maka LC (locus
ceruleus) sbg pusat alarm, akan mengaktivasi release NE dan
menstimulasi sistem saraf simpatik & parasimpatik
 Obat2 anxiogenik (misal yohimbin & isoproterenol) akan menstimulasi
LC dan meningkatkan aktivitas NE →memicu gangguan ansietas & panik
 Sebaliknya obat2 anxiolytic atau antipanic (misal BZs, antidepresan,
klonidin) akan menghambat LC, menurunkan aktivitas NE dan
menghambat efek obat2 anxiogenik.

MODEL RESEPTOR BENZODIASEPIN


 Scr fungsional & struktural, reseptor BZ berhub dg reseptor GABA tipe A
(GABAA) dan chanel ion Cl yg dikenal sbg GABA – BZ receptor complex.
 GABA sbg neurotransmiter inhibitori mayor dlm CNS, mempunyai
kekuatan sbg pengatur atau penghambat pada sistem 5 – HT, NE, dan
DA.
 Pada waktu GABA terikat pada masing2 reseptor tsb, maka chanel ion Cl
membuka & menyebabkan influks ion muatan negatif Cl shg
menyebabkan hiperpolarisasi membran sel dan menyebabkan
penurunan eksitabilitas sel saraf

MODEL SEROTONIN
 Ansietas berhub dg abnormalitas fungsi 5 – HT.
 5 – HT sbg neurotransmiter inhibitori mempunyai aksi yang diatur oleh
minimal 13 sub tipe reseptor yg berbeda.
 Aktivitas 5 – HT yang lebih besar akan mengurangi aktivitas NE dalam
LC, menghambat pertahanan / hilangnya respon melalui daerah abu2
periaqueductal dan mengurangi release CRF dari hipotalamus. (obat2
SSRIs selektif akan menghambat manifestasi panik)
 Aktivitas 5 – HT yang rendah akan menyebabkan disregulasi
neurotransmiter lain.
 NE mempunyai aksi pada terminal 5 – HT presinaptik shg menurunkan
release 5 – HT, sebaliknya aktivitasnya pada reseptor postsinaptik akan
meningkatkan release 5 - HT

Menurut Christiane Northrup (2001) dlm buku : The Wisdom of


Menopause menyatakan bahwa :
 Terdapat bukti ilmiah yang kuat dari perubahan otak yang mulai terjadi
pada perimenopause
 Perubahan dlm tingkat relatif estrogen dan progesteron mempengaruhi
lobus temporal dan bagian otak dan mungkin menjadikan seseorang
mudah tersinggung, cemas, dan tidak stabil secara emosional

7. Faktor faktor penyebab kecemasan dan ketakutan ?

1. Teori Kejiwaan
a. Psikoanalisa → diperkenalkan oleh Freud
 Menyatakan bahwa ego manusia tidak selamanya sanggup
menghadapi stimulus dari luar dan dari dalam dirinya
 Manusia akan mempergunakan berbagai macam mekanisme
pertahanan diri
 Bila mekanisme ini tidak siap, maka beberapa mekanisme
pertahanan diri yang patologik, baik sendiri atau bersamaan, akan
dipergunakan
b. Teori tingkah laku
 Menyatakan bahwa ansietas merupakan respon terhadap
rangsangan tertentu yang datang dari lingkungan hidupnya
 Seseorang yang menderita ansietas cenderung membesar-
besarkan derajat bahaya dan menganggap bahwa bahaya tersebut
dapat mengancam fisik dan kejiwaan

c. Teori Eksistensialisme
 Menyatakan bahwa ansietas adl suatu gangguan kecemasan yang
menyeluruh dan tidak terdapat serta tidak didapatkan stimulus
spesifik bagi terbentuknya ansietas
2. Teori Biologi
Menerangkan terjadinya ansietas dan kaitan antara fungsi mental dan
sistem neurotransmiter di dalam otak

8. Diagnosis multiaksial dan DD ?


9. Pemeriksaan fisik ?
10.Penanganan ganguan cemas ?
Sasaran terapi
Jangka pendek :
Menurunkan keparahan dan durasi keluhan ansietas dan memperbaiki
semua fungsi organ yg terlibat
Jangka panjang :
Meremisi dg meminimalkan/menghilangkan keluhan ansietas dan
kerusakan organ non fungsional

TERAPI
 Non farmakologi
-psikoedukasi,konseling jangka pendek, manajemen stress, psikoterapi,
meditasi,
latihan
 Terapi non farmakologi /Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Linda Manassee Buell, MCC dalam bukunya PANIC, 121 Kiat Praktis
Mengatasi Rasa Cemas
Key words :
1. Mencari bantuan profesional
2. Pikiran dan tubuh anda saling berhubungan
3. Pernapasan
4. Memusatkan pikiran pada diri
5. Desensitisasi sistematis
6. Teknik pengalihan perhatian
7. Menerima diri sendiri
8. Kiat untuk mendukung penderita
PILIHAN TERAPI FARMAKOLOGI ANSIETAS

Anxiety disorders First- line drugs Second-line drugs Alternative

Generalized Venlafaxine XR Benzodiazepines Hydroxyzine


anxiety
Paroxetine Imipramine
Escitalopram Buspirone

Panic disorder SSRIs Imipramine Phenelzine


Clomipramine
Alprazolam
Clonazepam

Social anxiety Paroxetine Citalopram Buspirone


disorder
Sertraline Escitalopram Gabapentin
Venlafaxine XR Fluvoxamine Phenelzine
Clonazepam
BENZODIAZEPIN
- Paling efektif, aman, biasa digunakan utk mengembalikan secara cepat
keluhan anxietas akut, juga dapat digunakan pada GAD
-Semua bensodizepin memiliki keefektifan yg sebanding sbg ansiolitik dan
memerlukan pertimbangan parameter farmakokinetik & kondisi klinik pasien
perlu monitoring sesudah 2 – 4 minggu awal pemberian
Penghentian benzodiazepin
Penghentian secara mendadak
 menyebabkan rebound anxietas, kekambuhan (kira2 50%)
 withdrawal dan perburukan keluhan (ansietas, insomnia, ketegangan
otot, dan iritabilitas), frekuensi yg lbh sedikit : nausea, malaise, coryza,
penglihatan kabur, diaforesis, mimpi buruk di malam hari dll
 Pada dosis tinggi seizure
Antidepresan trisiklik
 Efikasi
Efektif menghambat serangan panik dlm 4 minggu terapi, tetapi perbaikan
maksimal (respon antifobia) tdk tjd selama 8 – 12 minggu terapi
Efek samping
40 % pasien menunjukkan efek menyerupai stimulant (ansietas, insomnia,
dan iritabilitas)
Algoritme penatalaksanaan gangguan panic

Algoritme penatalaksanaan gangguan ansietas social

Anda mungkin juga menyukai