Anda di halaman 1dari 34

Budi Priyanto, ST. MT.

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil


UMS
Dalil Naqli
 Semua benda alam semesta raya ini adalah
ciptaan Allah SWT dengan amat sangat
indah dan teratur karena alam semesta ini
diciptakan oleh Allah SWT dengan sangat
terukur.
 Surat Al-Hijr ayat 19 dan 21 menyebutkan
sebagai berikut
 “Dan telah Kami hamparkan bumi dan menjadikannya
gunung-gunung dan Kami tumbuhkan segala sesuatu
menurut ukurannya”. (Al-Hijr: ayat 19)

“Dan tidak ada sesuatu dari


sisi Kami-lah semua
khasanahnya; dan Kami tidak akan menurunkan sesuatu
melainkan dengan ukuran tertentu”. (Al-Hijr: ayat 21)
 “Dan sempurnakanlah takaranmu apabila kamu
menakar an timbanglah dengan neraca yang benar.
Itulah yang lebih utama bagimu dan lebih baik
akibatnya”. (Al-Israa’; ayat 35)
 “Dan jangalah dekati anak yatim kecuali dengan cara yang
bermanfaat, hingga dia sampai dewasa. Dan sempurnakan
timbangan dan takaranmu dengan adil. Kami tidak akan
memikulkan beban melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, hendaklah
kamu berlaku adil meskipun itu kerabatmu, dan penuhilah
janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu
mengingat”. (Al-An’aam; ayat 152)
 Kecelakaan bagi orang-orang yang curang
 Yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari
orang lain minta dipenuhi
 Dan apabila mereka menimbang atau menakar untuk
orang lain mereka kurangi
Model, Teori & Hukum
Model :
 Ketika ilmuwan mencoba memahami serangkaian
fenomena tertentu sering menggunakan model
 Model merupakan analogi atau bayangan mengenai
suatu fenomena tertentu dipandang dengan sesuatu
yg sudah dikenal
 Contoh : model dr gelombang cahaya adalah sama
dengan gelombang air
 Tujuan pembuatan model untuk memberikan
gambaran pendekatan pada sesuatu yg sebenarnya,
kita tidak dapat melihat apa yg sebenarnya terjadi.
Model, Teori & Hukum
Teori :
 Lebih rinci & lebih luas daripada model
 Dapat memberikan prediksi yg dapat diuji secara
kuantitatif, dan seringkali berketepatan tinggi
 Sebuah model yg dikembangkan dan dimodifikasi dan
berhubungan lebih dekat dengan eksperimen yg
mencakup fenomena yg lebih luas, ia dapat disebut
sbg teori
Model, Teori & Hukum
Hukum :
 Merupakan pernyataan2 tertentu yg singkat tetapi bersifat
umum mengenai perilaku alam ( contoh : bahwa energi itu
kekal)
 Bisa pernyataan tsb berbentuk suatu hubungan atau
persamaan antar besaran2 (F = m.a)
 Agar disebut sbg hukum, suatu pernyataan hrs dinilai
berlaku secara eksperimental pd ruang lingkup yg luas
dari fenomena yg diteliti.
 Suatu hukum dihasilkan dari penggabungan beberapa
penelitian
Model, Teori & Hukum
 Hukum2 ilmiah berbeda dengan hukum2 politik
 Hukum politik bersifat preskriptif, memberitahu kita
bagaimana harus bersikap
 Hukum ilmiah bersifat deskriptif, menjelaskan
bagaimana alam berperilaku
 Jika suat informasi baru muncul yg menjadikan suatu
hukum tidak sesuai maka hukum tersebut harus
dibuang atau diganti
Pengukuran & Ketidakpastian
 Pengukuran yg akurat merupakan bagian penting dari
Fisika, tetapi tidak ada pengukuran yg benar2 tepat
 Ada ketidakpastian yg berhubungan dengan setiap
pengukuran
 Penyebab ketidak pastian antara lain :
 Kesalahan dalam pengukuran
 Keterbatasan ketepatan setiap alat pengukuran
 Ketidakmampuan membaca instrumen yg lebih kecil dr
instrumen terkecil yg ditunjukan
Pengukuran & Ketidakpastian
 Prosentase ketidak pastian :
 Hasil pengukuran dengan penggaris cm. dgn skala terkecil 1
mm. terhadap panjang papan adalah 5,2 cm + 0,1 cm
 Persentase ketidakpastiannya adalah 0,1/5,2 x 100 = 2%
 Jika angka ketidak pastian tidak ditulis (contoh : 5,2 cm)
artinya ia memiliki ketidak pastian sebesar satu atau dua
atau bahkan 3 satuan dari digit terakhir
 5,2 memeiliki ketidakpastian 0,1 atau 0,2 cm
 5,23 memiliki ketidakpastian sebesar 0,01 – 0,02 cm
 4,5 cm x 2,5 cm memiliki ketidakpatian antara 4,4x2,4 = 10,56
sampai 4,6x2,6 = 11,96. shg untuk hasil tersebut cukup ditulis
11 cm2
Besaran
 Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur,
misalnya berat, panjang, waktu, dan sebagainya.
 Setiap besaran agar dapat memberikan presepsi yang
sama setiap pengukuran, maka besaran harus selalu
memiliki satuan.
 Sebuah besaran dapat memiliki lebih dari satu macam
satuan, misalnya satuan panjang bisa meter (m), inchi
(in), atau kaki (ft)
Besaran dan satuan dikelompokkan
dalam :
 Besaran Dasar, juga disebut besaran pokok,
merupakan besaran yang mendasari besaran lain.
Disebut pembentuk utama fisika yang biasanya
dinamakan besaran fisis
 Besaran Turunan, merupakan besaran dalam fisika
yang dibentuk oleh 2 atau lebih besaran pokok.
 Besaran pelengkap, besaran yang tidak dapat
dinyatakan dan dibentuk dengan besaran dasar.
Besaran ini mempunyai satuan, misal sudut bidang
datar dengan satuan radian disingkat rad dan sudut
ruang dengan satuan steradian disingkat St.
Satuan
 Sistem yang digunakan untuk menyatakan besaran
fisika sehingga mempunyai arti secara fisik disebut
dengan satuan
 Sistem satuan dalam besaran fisika yang disepakati di
dunia ilmu pengetahuan meliputi Sistem Satuan
Internasional (SI), Sistem MKS atau cgs, dan Sistem
British
 Sistem Satuan International dan MKS yang sering
digunakan dalam bidang ketekniksipilan
Satuan, Standar dan Sistem SI
 Satuan menetukan besaran suatu ukuran. Untuk
panjang bisa inci, feet, mil atau pd sistem metrik
dalam centimeter, meter atau kilometer
 Dengan satuan yg berbeda menghasilkan panjang yg
berbeda 1,3 cm berbeda dengan 1,3 inci
 Satuan standar ada tiga yaitu :
 Meter (M) untuk satuan panjang
 Detik/sekon untuk satuan waktu
 Kilogram (kg) untuk satuan massa
Meter
 Satuan standar yg pertama adalah Meter
 Dinyatakan sbg standar panjang oleh French Academy of
Sciences pd thn 1790-an
 Awalnya ditentukan sebesar 1/10.00.000 dari jarak antara
garis ekuator bumi dgn salah satu kutub dan dibuatlah
penggaris platinum untuk merepresentasikannya
 Meter adalah jarak antara dua tanda yg dibuat jelas pada
penggaris platinum iridium (thn 1889)
 Meter adalah 1.650.763,73 panjang gelombang dari suatu
cahaya jingga tertentu yg dipancarkan oleh gas krypton 86
(thn 1960)
 Meter adalah panjang jalur yg dilalui oleh cahaya pada
ruang hampa udara selama selang waktu 1/299.792.458
detik
Tabel panjang atau jarak
NO Panjang atau jarak Meter
1 Proton atau netron (radius) 10 -15 m
2 Atom 10 -10 m
3 Virus 10 -7 m
4 Kertas (ketebalan) 10 -4 m
5 Lebar jari 10 -2 m
6 Panjang lapangan sepak bola 10 2 m
7 Tinggi Mount Everest 10 4 m
8 Diameter Bumi 10 7 m
9 Jarak Bumi ke Matahari 10 11 m
10 Jarak bintang terdekat 10 16 m
11 Jarak Galaksi terdekat 10 22 m
12 Galaksi terjauh yg masih dapat dilihat 10 26 m
Detik atau Sekon
 1/86.400 dari rata-rata hari matahari
 Frekuensi radiasi yg dipancarkan oleh atom cesian
ketika melewati ua keadaan tertentu. Tepatnya 1 sekon
adalah waktu yg diperlukan untuk 9.192.631.770
periode radiasi itu
 60 detik adalah 1 menit
 60 menit adalah 1 jam
Beberapa Interval waktu
NO SELANG WAKTU SEKON (PENDEKATAN)
1 Waktu hidup partikel yg sangat tidak stabil 10 -23 dtk
2 Waktu hidup elemen-elemen radioaktif 10 -23 dtk - 10 -28 dtk
3 Waktu hidup muon 10 -6 dtk
4 Waktu diantara detak jantung manusia 10 0 dtk
5 Satu hari 10 5 dtk
6 Satu tahun 3 x 10 7 dtk
7 Rentang waktu kehidupan manusia 2 x 10 9 dtk
8 Panjang sejarah yang tecatat 10 11 dtk
9 Manusia di bumi 10 14 dtk
10 Kehidupan di bumi 10 17 dtk
11 Umur alam semesta 10 18 dtk
Kilogram
 Standar massa 1 kg adalah massa sebuah tabung
platinum iridium khusus yg disimpan di Perancis
 Untuk massa atom atau molekul (yg sangat kecil)
digunakan satuan u (massa atom)
 1 u = 1,6605 x 10 -27 kg
 1 kg setara 2,2 pond
Tabel massa beberapa benda
NO BENDA MASSA
1 Elektron 10 -30 kg
2 Proton, Neutron 10 -27 kg
3 Molekul DNA 10 -17 kg
4 Bahteri 10 -15 kg
5 Nyamuk 10 -5 kg
6 Buah Plum 10 -1 kg
7 Manusia 10 2 kg
8 Kapal 10 8 kg
9 Bumi 2 x 10 24 kg
10 Matahari 2 x 10 30 kg
11 Galaksi 10 41 kg
Sistem MKS dan CGS

 Sistem MKS adalah Sistem Internasional yg


menggunakan satuan Meter untuk panjang, Kilogram
untuk massa dan sekon untuk waktu. Mater, Kilogram
dan Sekon disingkat MKS
 CGS = sentimeter, gram dan sekon, sebagai sistem
metrik ke dua setelah MKS
 British Engineering sistem menggunakan standar foot
untuk panjang, pound untuk gaya dan sekon untuk
waktu
AWALAN SINGKATAN NILAI
exa E 10 18
Konversi Satuan peta P 10 15
Tera T 10 12
Giga G 10 9
 1 in = 2,54 cm Mega M 10 6
kilo k 10 3
 1 yd = 3 ft = 36 in
Hekto h 10 2
 1 yd = 91,44 cm Deka da 10 1
Deci d 10 -1
 1 m = 1,0936 yd
Centi c 10 -2
 1 mil = 5280 ft = Milli m 10 -3

1609 m Mikro μ 10 -6
Nano n 10 -9
 55 mil/jam = 88 Pico p 10 -12
km/jam Femto f 10 -15
atto a 10 -18
Konversi satuan panjang
1
10 km
100 hm
1000 dam
10000 m
100000 dm
1000000 cm
mm
Perkiraan Cepat
 Untuk pendekatan dan memudahkan
 Contoh :
 Bagaimana menghitung volume air di sebuah danau
 Mengukur ketebalan kertas pada sebuah buku
 Mengukur tinggi gedung
 dll
Sistem Satuan Internasional, MKS, dan Dimensi
Nilai Dimensi MKS SI Konversi
Geometrik :

Sudut rad rad

Panjang L m m

Luas L-2 m2 m2

Volume L-3 m3 m3

Regangan L0
Kinematik :

Waktu T dt dt
Percepatan linear LT-2 m dt-2 m dt-2
Kecepatan linear LT-1 m dt-1 m dt-1
Percepatan sudut T-2 rad dt-2 rad dt-2
Kecepatan sudut T-1 rad dt-1 rad dt-1
Debit L3T-1 m3 dt-1 m3 dt-1
Dinamik :

M kgm kg
Berat MLT-2 kgf N g = 9,8
Rapat MLT-2 kgf N g = 9,8
Berat jenis ML-3 kgm m-3 kg m-3 g = 9,8
ML-2T-2 kgf m-3 N m-3
Sistem Satuan Internasional, MKS, dan Dimensi

Dinamik :

Rapat relatif M0L0T0

Tekanan ML-1L-2 kgf m-2 Nm-2 = Pa g = 9,8

Nilai Dimensi MKS SI Konversi

Tegangan ML-1L-2 kgf m-2 Nm-2 = Pa g = 9,8

Modulus elastik ML-1L-2 kgf m-2 Nm-2 = Pa g = 9,8

Impuls MLT-1 kgf dt-1 N dt-1 g = 9,8

Momentum linear MLT-1 kgm dt-1 kg dt-1

Momentum sudut ML2T-1 kgm m dt-1 kg m2 dt-1

Kerja ML-2T-2 kgf m N m (Joule) g = 9,8

Energi ML-2T-2 kgf m N m (Joule) g = 9,8

Daya ML-2T-3 kgf m dt-1 Watt g = 9,8

Momen ML2T-2 kgf m Nm g = 9,8

Kekentalan dinamik ML-1T-1 poise N dt m-2 10-1

Kekentalan kinematik L2T-1 Stokes m2 dt-1 10-4


kgf m-1 Nm-1
Tegangan permukaan MT-2 g = 9,8
(kgm dt-2) (kg dt-2)
Konversi Berbagai Satuan ke Satuan SI
Besaran Satuan Konversi SI
1 ft 0,3048 m
Panjang 1 in 2,54 . 10-2 m
1 mile 1609,35 m
1 slug 14,59 kgm
Massa 1 lb-mass 0,4536 kgm
Luas 1 acre 4047 m2
1 dyne 10-5 N
Gaya/berat 1 lb 4,448 N
1 Joule (J) 1 Nm
Energi 1 erg 10-7 Nm
1 kwh 3,6 . 106 Nm
1 hp 746 Watt
Daya 1 ft lb/t 1,356 Watt
1 atm 1,013 . 105 Pa
1 bar 105 Pa
1 cm Hg 1333 Pa
Tekanan 1 dyne/cm2 10-1 Pa
1 lb/ft2 47,88 Pa
1 lb/in2 (psi) 6895 Pa

Volume 1 gal 3,785 . 10-3 m3


Latihan soal -Konversi
NO A B C D

8
Soal latihan
1. Sebuah silinder berongga tertutup terbuat dari besi dengan
berat jenis 74,88 lb/ft3. Ukuran silinder diameter luar 3 ft dan
diameter dalam 2,85 ft dengan tinggi total silinder, termasuk
dengan ketebalan dasar dan ketebalan tutup silinder, 8 ft. Jika
ketebalan dasar dan tutup silinder sama dengan tebal tubuh
silinder, hitung volume bahan dan berat silinder dalam SI.
2. Benda mempunyai berat 100 kgf bergerak dengan kecepatan
1,5 m/dt. Apabila g = 9,81 m/dt2
a) Hitung massa benda tersebut
b) Hitung momentum yang ditimbulkan benda tersebut.
c) Hitung energi kinetik benda tersebut.dalam sistem British
Jawaban Latihan 1
 Berdasarkan gambar silinder pada halaman berikut, maka volume silinder (V)
 V = Vtubuh + Vtutup + Vdasar
 Tebal silinder (t) = ½ (3 – 2,85) = 0,075 ft
 Tinggi silinder (H) = 8 – 2 x 0,075 2,85 ft
 = 7,85 ft
 Vtubuh = Vsilinder - Vrongga
 Vsilinder = ¼ π x 32 x 7,85 = 17,6625π ft3
tutup
 Vrongga = ¼ π x 2,852 x 7,85 = 15,9404π ft3
 Vtubuh = 17,6625π - 15,9404π
 = 1,7221π ft3
 Vtutup = Vdasar 8 ft
 = ¼ π x 32 x 0,075 = 0,1688π ft3
 Volume bahan silinder (V)
 V = 1,7221π + 0,1688π + 0,1688π dasar
 = 2,0597π ft3
 1 ft = 0,3048 m
 maka volume bahan silinder
 V = 2,0597π (0,3048)3 = 0,1832 m3
 1 lb = 4,448 N 3 ft
 w silinder = 2,0597x 3,14 x 74,48 = .............lb
 Maka berat silinder dalam SI sebesar
 w silinder = ........... x 4,448 =................ N
Jawaban Latihan 2
 a) M = w/g
 M = 100/9,81 = 10,19 kg
 1 kg = 1/14,59 slug
 Jadi M = 10,19/14,59 = 0,7 slug
 b) Persamaan momentum adalah m = Mv
 M = w/g
 m = wv/g
 w = 100 kgf = 100 x 9,81 N = 100 x (9,81x4,448) lb = 4363,488 lb
 1 m = 100/2,54 in
 Jadi momentum dalam sistem British sebesar
 m = wv/g = (4363,488 x 1,5 x 100/2,54)/(9,81 x 100/2,54) = 677,9 lb s
 c) Persamaan energi kinetik Ek = ½ mv2
 Ek = mv 2 /2g = (4363,488 x (1,5 x 100/2,54)2 )/2x(9,81 x 100/2,54)
 =19700,787 lb-mass in2/s2
 1 in = 1/12 ft dan 1 lb-mass = 1/32,2 slug
 19700,787 lb-mass in2/s2 = 19700,787 x 1/32,2 x 1/122
 = 4,2487 slug ft2/s2 = 4,2487 lb ft/s2

Anda mungkin juga menyukai