REGANGAN-TEGANGAN
A. Pendahuluan
Penekanan utama dalam perencanaan
bangunan-bangunan teknik sipil, seperti;
gedung, jembatan, bendung, adalah
kekuatan struktur.
Kekuatan struktur sangat tergantung pada
kekuatan bahan pembentuknya,.
Kekuatan bahan struktur ditentukan oleh
nilai tegangan () dan regangan ().
Grafik tegangan-regangan dapat digunakan
untuk mengetahui beberapa karakteristik
bahan, yaitu :
kondisi elastisitas,
kondisi luluh,
kondisi patah
B. Gaya Dalam dan Tegangan
Struktur teknik sipil, (kolom, balok, atau rangka
jembatan, rangka atap) menerima beban dan
meneruskan beban tsb kebagian struktur di
bawahnya.
Kolom akan menyangga berat balok, tembok
atau struktur di atasnya yang diteruskan ke
bagian pondasi.
Kolom tersebut mengalami gaya dalam dan
tengangan tekan.
TEGANGAN TARIK (TENSILE STRESS)
Sebuah batang homogen,
salah satu ujungnya
digantung dan ujung lain
dikenai beban tarik sebesar
P.
Gaya sebesar P tersebut
S A
akan ditahan oleh partikel-
c c partikel yang berada dalam
tongkat.
Gaya-gaya yang terjadi pada
(a) (b) partikel-partikel batang
disebut gaya dalam (internal
forces)
Gaya P disebut dengan gaya
P P
luar (external forces)
Internal forces (S) akan terdistribusi merata
pada suatu luas penampang batang (A),
Distribusi internal forces sering disebut dengan
intensitas gaya (intensiy forces).
Intensity forces didefinisikan sebagai gaya per
satuan luas (), sehingga
besar internal forces
(S) sama dengan A.
Dalam kondisi setimbang internal forces sama
dengan besar external forces, maka
P
= A
TEGANGAN TEKAN (COMPRESSIVE STRESS).
diperhitungkan dengan
rumus
P (a)
= A
c c (b)
S A
P
s =
P
As
TEGANGAN DUKUNG (BEARING STRESS, P)
P P= beban tekan
= A A = Luas Permukaan
bidang tekan
APLIKASI