Anda di halaman 1dari 14

Refleksi Kasus

Faringitis
Diajukan untuk Melengkapi Tugas Kepaniteraan Klinik

Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung tenggorok – Kepala Leher

(THT – KL)

Disusun Oleh :

Silvia Gita Aditama

30101307082

Pembimbing :

Dr. Bambang, Sp. THT- KL

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2018
LEMBAR PENGESAHAN

REFLEKSI KASUS
Faringitis
Disusun dan diajukan untuk memenuhi persyaratan tugas Kepniteraan Klinik Departemen
THT Rumah Sakit TK.II dr.Soedjono Magelang

Oleh :

Silvia Gita Aditama

30101307082

Magelang, 2 Januari 2019

Telah dibimbing dan disahkan oleh,

Pembimbing

(Dr. Bambang , Sp. THT- KL)


LAPORAN KASUS

2.1. IDENTITAS PASIEN

Nama : An.A

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 7 tahun

Alamat : Jalan Bali Blok H 84 Wates

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pekerjaan : Pelajar

Status : Lajang

No.CM : 110xxx

Tanggal periksa : 21 Desember 2018

2.2. ANAMNESIS

Autoanamnesa tanggal 21 Desember 2018 di Poli THT RST dr.Soedjono Magelang

2.2.1. Keluhan Utama

Nyeri Tenggorok

2.2.2. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke poliklinik atas rujukan dari dokter keluarga (Klinik)

dengan diagnosa awal OMK Akut. Pasien mengeluh penurunan

pendengaran dan Nyeri pada tenggorok yang hilang timbul sejak 7 hari lalu,

nyeri dirasa bertambah bila menelan makanan. Pasien juga mengeluh badan

terasa pegal, serta mudah lelah saat beraktivitas sehari hari. Sebelumnya

pasien sudah pernah merasakan keluhan yang sama beberapa kali.


2.2.3. Riwayat Penyakit Dahulu dan Riwayat Pengobatan

Pasien mengatakan sejak 2 bulan lalu sering merasakan keluhan berulang

seperti nyeri menelan disertai dengan sering demam, batuk, piek dengan

lendir putih dan hidung tersumbat. Pasien telah berobat ke klinik dan diberi

obat, sesaat mereda namun kemudian timbul kembali. Setelah diperiksa,

pasien dibertitahukan bahwa terjadi radang pada faring dan disarankan

mengkonsumsi obat pemberian dokter, serta melakukan pengambilan

kotoran telinga agar memperbaiki kualitas pendengarannya.

2.2.4. Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama

Tidak ada keluarga yang menderita alergi dan kencing manis.

2.2.5. Riwayat Sosial Ekonomi

 Pasien sering membeli es diluar rumah

 Biaya pengobatan dengan menggunakan BPJS

 Kesan ekonomi : cukup

2.3. PEMERIKSAAN FISIK

Dilakukan pemeriksaan pada tanggal 14 Mei 2018 di Poli THT RST.dr. Soedjono,

Magelang

2.3.1. Status Generalis

Keadaan umum : baik

Kesadaran : kompos mentis

Berat badan : 65

Tinggi badan : 174

Status Gizi : BMI 21.4 (Normoweight)


2.3.2. Tanda Vital

Tekanan darah : 120/78 (N)

Nadi : 75 x / menit (N)

RR : 22x/ menit (N)

Suhu : 37.0 celcius

2.3.3. Kepala dan Leher

Kepala : Normocephal

Wajah : Simetris

Mata : Konjungtiva anemis (-)/(-)

Leher anterior dan posterior tidak terdapat pembesaran kelenjar getah

bening

2.3.4. Gigi dan Mulut

Mulut : Mukosa mulut basah berwarna merah muda

Geligi : Warna kuning gading, caries (-), gangren (-)

Ginggiva : Warna merah muda sama dengan daerah sekitar

Lidah : Tidak ada ulkus, pseudomembrane, coated tongue,

dalam batas normal

2.3.5. Status Lokalis

2.3.5.1. Pemeriksaan Telinga

Telinga luar
Bagian Dextra Sinistra

Aurikula Bentuk Normal Bentuk Normal


Nyeri tarik (-) Nyeri tarik (-)
Oedem (-) Oedem (-)
Pre aurikula Tragus pain (-) Tragus pain (-)
Oedem (-) Oedem (-)
Retroaurikula Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Oedem (-) Oedem (-)
Mastoid Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Oedem (-) Oedem (-)
CAE Discharge (-) Discharge (-)
Serumen (+) Serumen (+)
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Corpus alienum (-) Corpus alienum (-)
Telinga dalam

Dextra Sinistra

Perforasi (-) (-)

Cone of Light (+) Anteroinferior (+) Anteroinferior

Warna Membran tymphani Putih keabu abuan Putih keabu abuan mengkilat
mengkilat seperti mutiara seperti mutiara

Bentuk Membran Tymphani cekung cekung


2.3.5.2. Pemeriksaan Hidung

Hidung Luar

luar kanan Kiri

Inspeksi

Bentuk Tidak ada deformitas Tidak ada deformitas

Inflamasi/ tumor Eritem (-) Eritem (-)

Bengkak (-) Bengkak (-)

Palpasi

Krepitasi (-) (-)

Nyeri tekan / nyeri ketok sinus (-) (-)

Hidung Dalam

Pemeriksaan Dextra Sinistra

Bentuk hidung Bentuk Normal Bentuk Normal

Sekret Mukoserous Mukoserous

Mukosa konka media Hiperemis (-) , hipertrofi (-) Hiperemis (-) , hipertrofi (-)

Mukosa konka inferior Hiperemis (-) , hipertrofi (-) Hiperemis (-) , hipertrofi (-)

Meatus media Hiperemis (-) , hipertrofi (-) Hiperemis (-) , hipertrofi (-)

Meatus inferior Hiperemis (-) , hipertrofi (-) Hiperemis (-) , hipertrofi (-)

Septum Deviasi (-) Deviasi (-)

Massa (-) (-)


2.3.5.3. Pemeriksaan Tenggorok

Bibir Mukosa bibir basah, berwarna merah muda


(N)

Mulut Mukosa mulut basah berwarna merah muda

Geligi Warna kuning gading, caries (-), gangren (-)

Ginggiva Warna merah muda sama dengan daerah


sekitar

Lidah Tidak ada ulkus, pseudomembrane, coated


tongue, dalam batas normal

Uvula Bentuk normal, hiperemi (+), edema(-)

Palatum mole Ulkus (-), Hiperemi (-)

Faring Mukosa hiperemis, Refleks muntah (+),


Membrane (-)

Tonsila palatina Dextra Sinistra

Ukuran T1 T1

Warna Hiperemis (-) Hiperemis (-)

Permukaan Rata Rata

Kripte Normal Normal

Detritus (-) (-)

Peritonsil Abses (-) Abses (-)

Fossa tonsilaris dan arkus faring Hiperemis (+) Hiperemis (+)


2.4. Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

RESUME

1. Pemeriksaan Subjektif

a. Keluhan utama : Penurunan pendengaran dan Nyeri pada

tenggorok

b. Riwayat penyakit sekarang :

Nyeri pada tenggorok yang hilang timbul sejak 7 hari lalu

Odinofagia (+)

Halitosis (+)

Badan terasa pegal

Hiposmia (-)

Epistaksis (-)

Otore (-)

Otalgia (-)

Otofoni (-)

Disfoni (-)

Nyeri Gigi (-)

Penurunan Pendengaran (+)

c. Riwayat penyakit dahulu :

Riwayat hipertensi (-)

Riwayat ISPA (+),

Riwayat tonsilitis (-),


riwayat karies dentis (-)

d. Riwayat penyakit keluarga :

Keluhan serupa (-)

e. Riwayat sosial ekonomi

Kesan ekonomi cukup

2. Pemeriksaan objektif

a. Kepala dan leher dalam batas normal

b. Telinga : serumen ADS

c. Hidung :

px rutin umum nasal dectra et sinistra

Konka inferior dan media merah muda, hiperemis (-)

Mukosa meatus nasi media et inferior hiperemis (-)

Secret normal, hiperemis (-), oedem (-)

Septum deviasi (-)

d. Tenggorok

Tonsila palatina dextra T1;sinistra T1

Hiperemis (-)

Kripte melebar (-)

Detritus (-)

Halitosis (+)

Dinding posterior orofaring : Hiperemis (+), post nasal drip (-),

Mukosa pucat (-), granular (-)


2.5. Diagnosis

Serumen Auricula Dextra Sinistra

Faringitis akut

2.6. Diagnosis banding

Otitis Eksterna

Tonsilofaringitis

2.7. Penatalaksanaan

2.7.1. Medikamentosa

Tanggal 14 Bulan 5 Tahun 2018 mendapatkan terapi antara lain

R/ Dexamethasone tab 5 mg NO.XV

S.3.d.d tab 1

R/ Cefixime tab 200 mg NO. X

S.2.d.d tab 1

Tantum Verde obat kumur

2.7.2. Tindakan

Ekstraksi serumen
BAB II

PEMBAHASAN

Anamnesis

Dari anamnesis didapatkan :

- penurunan pendengaran

- nyeri pada tenggorok

- badan terasa pegal

- mudah lelah saat beraktivitas sehari hari.

Tn.A, 20 tahun datang dengan mengeluh mengeluh penurunan pendengaran dan Nyeri pada

tenggorok yang hilang timbul sejak 7 hari lalu. Anamnesis dilakukan untuk mencari faktor

resiko, etiologi, komplikasi, dan epidemiologi. Dari anamnesis didapatkan pasien merupakan

seorang pelajar, mengeluh odinofagia dan penurunan pendengaran, merasa mudah lelah dan

sering batuk pilek serta demam. Ditegakkan diagnosis banding serumen dan faringitis.

Pemeriksaan fisik

Dari pemeriksaan fisik didapatkan :

- serumen di telinga kanan dan kiri

- Dinding posterior orofaring : Hiperemis (+), post nasal drip (-), Mukosa pucat (-),

granular (-)
Patofisiologi

• Droplet infection

• Bakteri menetap di dalam faring

• Proliferasi bakteri dan mengeluarkan


toksin

• Merusak sel dan menyebabkan reaksi


peradangan

• Muncul tanda-tanda peradangan

Tatalaksana • Muncul tanda-tanda peradangan

Medikamentosa

- Faringitis virus

Terapi simtomatik : Analgetik/ antipiretik

- Faringitis bakterial

Tunggu hasil kultur

Treatment of choice : Penicilin, atas dasar efikasi dan keamanannya.

Penilaian dan pengkajian ulang setelah 48-72 jam

Non medikamentosa

- Edukasi untuk perbanyak minum air putih dan kurangi makanan yang berminyak.
Anak-anak

antibiotic Oral dosage Maximum daily Duration

dosage

First line therapy

- Penicillin V 50 mg/kgBB/hari 600 mg 7-10 hari

(Penvec)

- Amoxicillin 50 mg/kgBB/hari 500 mg 7-10 hari

Jika ada alergi

- Ceephalexin 50 mg/kgBB/hari 500 mg 10 hari

- Azithromycin 12 mg/kgBB/hari 500 mg hari 5 hari

(Zithromax) pertama

kemudian

turunkan dosis

setengah bagian

dihari selanjutnya

Dewasa

- Penicillin V 600 mg 10 hari

(Penvec)

- Ceephalexin 500 mg 10 hari

- Azithromycin 500 mg hari pertama kemudian 10 hari

(Zithromax) turunkan dosis setengah bagian dihari

selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai