Anda di halaman 1dari 7

JURNAL AGROTEKNOS Maret 2013

Vol. 3 No. 1. Hal 19-25


ISSN: 2087-7706

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) PADA


BERBAGAI DOSIS PUPUK UREA
Growth and Yield of Mustard (Brassica juncea L.) under Various
Dosages of Urea Fertilizer
DEDI ERAWAN*), WA ODE YANI, ANDI BAHRUN
Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo, Kendari 93232

ABSTRACT
The aim of this research was to know the effect of urea fertilizer on growth and
yield of mustard plant. This research was carried out at the Experimental farm of
Agriculture Faculty, Haluoleo University, from October to November 2012. This research
was carried out using completely randomized block design, that consisted of 6 treatments
namely: without Urea fertilizer (U0), 25 kg ha-1 equals to 1.6 g plot1 of urea fertilizer (U25), 50
kg ha-1 equals to 3,2 g plot-1 of urea fertilizer (U50), 75 kg ha-1equals to 4,8 g plot-1of urea
fertilizer (U75), 100 kg ha-1 equals to 6,4 g plot-1 of urea fertilizer (U100),125 kg ha-1 equals to
8 g plot-1 of urea fertilizer (U125) . Each treatment was repeated 3 times which resulted in 18
experiment units. The experiment data were analyzed using analysis of variance method
and then followed by Honest Significantly Difference Test. The result of the research showed
that the application of various dosages of urea fertilizer has an effect on the growth and yield
of mustard plant. The application of urea fertilizer to mustard plant effected plant height,
leaf area at the age of 21 and 28 days after planting, dry weight of root, dry weight of leaves
and relative growth rate. However, the application of urea fertilizer has no effect on the
number of leaves, leaf area at the age of 14 days after planting, leaf fresh weight, and the
root fresh weight of mustard plant. An increase in the dosages of Urea fertilizer was followed
by an increase in the growth and production of mustard plant. 125 kg ha-1 urea fertilizer
increased growth and production of mustard plant a lot higher compared to other of urea
fertilizer with a production yield of 10 ton ha-1.
Keywords: mustard plant, urea

Tanaman sawi merupakan jenis sayuran


PENDAHULUAN yang digemari oleh semua golongan
masyarakat. Permintaan terhadap tanaman
Sawi (Brassica juncea L.) termasuk sayuran
daun dari keluarga cruciferae yang sawi selalu meningkat seiring dengan
mempunyai ekonomis tinggi. Tanaman sawi bertambahnya jumlah penduduk dan
berasal dari Tiongkok (cina) dan Asia Timur. kesadaran kebutuhan gizi. Dilain pihak, hasil
Di daerah Cina tanaman ini dibudidayakan sawi belum mencukupi kebutuhan dan
sejak 2500 tahun yang lalu, dan menyebar ke permintaan masyarakat karena areal
daerah Filipina dan Taiwan. Masuknya sawi pertanaman semakin sempit dan
ke Indonesia pada abad XI bersama dengan produktivitas tanaman sawi masih relatif
lintas perdagangan jenis sayuran subtropis rendah.
lainya. Daerah pusat penyebarannya antara Berdasarkan data statistik pertanian secara
lain di Cipanas (Bogor), Lembang Pangalengan nasional kemampuan produksi tanaman sawi
(Rukmana, 2007). Indonesia 8–10 ton ha-1. Sedangkan untuk
Sulawesi Tenggara produksi sawi rata-rata
3,74 ton ha-1 dengan luas panen 165 ha (BPS
Sulawesi Tenggara, 2010). Rendahnya
*) Alamat korespondensi: produksi ini disebabkan oleh jenis tanah
Email : erawan_ddi@yahoo.com
20
Vol. 3 ERAWAN
No.1, 2013ET AL. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi 20
J. AGROTEKNOS

Sulawesi Tenggara umumnya tanah ultisol. Alat yang digunakan adalah sekop, cangkul,
Tanah tersebut mempunyai sifat seperti pH parang, gergaji, martil, paku, kayu, gembor,
rendah, kelarutan unsur hara mikro meteran, mistar, timbangan analitik, oven
meningkat seperti Fe dan Mn sehingga berada listrik, gunting, bak persemaian, temometer,
dalam jumlah yang dapat meracuni tanaman, kamera dan alat tulis-menulis.
kandungan unsur hara makro seperti N, P, K Rancangan penelitian adalah
rendah, kapasitas tukar kation (KTK) rendah,
menggunakan Rancangan Acak Kelompok
kemasaman dan kejenuhan Al yang tinggi
kandungan hara dan bahan organik rendah (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan yaitu :
dan tanah peka terhadap erosi. tanpa pupuk Urea (U0), pemberian pupuk
Urea 25 kg ha-1 (U25), pemberian pupuk
Bagian tanaman sawi yang bernilai Urea 50 kg ha-1 (U50), pemberian pupuk
ekonomis adalah
peningkatan daun diusahakn
produksi maka upaya
pada Urea 75 kg ha-1 (U75), pemberian pupuk
peningkatan produk vegetatif untuk urea 100 kg ha-1 (U100), pemberian pupuk
mendukung upaya tersebut dilakukan
pemupukan. Tanaman sawi memerlukan
Urea 125 kg ha-1 (U125). Setiap perlakuan
unsur hara yang cukup dan tersedia bagi diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat
pertumbuhan dan perkembangannya untuk 18 unit percobaan.
menghasilkan produksi yang maksimal. Salah
satu unsur hara yang sangat berperan pada HASIL DAN PEMBAHASAN
pertumbuhan daun adalah Nitrogen. Nitrogen Hasil. Tinggi Tanaman. Sidik ragam
ini berfungsi untuk meningkatkan menunjukkan bahwa perlakuan pupuk Urea
pertumbuhan vegetatif, sehingga daun berpengaruh nyata dan sangat nyata terhadap
tanaman menjadi lebih lebar, berwarna lebih
rata-rata tinggi tanaman sawi. Dinamika
hijau dan lebih berkualitas (Wahyudi, 2010)
pertumbuhan tinggi tanaman sawi dapat dilihat
Salah satu sumber N yang banyak
pada Gambar 1. Grafik regresi pertumbuhan tinggi
digunakan adalah Urea dengan kandungan
tanaman sawi umur 28 hst dapat dilihat pada
45% N, sehingga baik untuk proses
pertumbuhan tanaman sawi khususnya Gambar 3.
tanaman yang dipanen daunnya. Selain itu
pupuk Urea mempunyai sifat higroskopis
mudah larut dalam air dan bereaksi cepat
sehingga, cepat pula diserap oleh akar
tanaman. Dosis Urea yang diaplikasikan pada
tanaman akan menentukan pertumbuhan
tanaman sawi (Lingga, 2007)
Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu
aplikasi pupuk Urea untuk meningkatkan
pertumbuhan dan produksi tanaman sawi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pupuk Urea terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman sawi. Gambar 1. Dinamika pertumbuhan tinggi
tanaman sawi.
Kegunaan dari hasil penelitian ini adalah
diharapkan dapat menjadi bahan informasi Gambar 1 menunjukkan bahwa rata-rata
dan pembanding untuk penelitian selanjutnya tinggi tanaman sawi pada umur 14, 21 dan 28
terutama yang berhubungan dengan hst terus mengalami peningkatan. Rata-rata
penggunaan pupuk Urea. tinggi tanaman sawi tertinggi diperoleh dari
perlakuan U125. Hal ini menunjukkan bahwa
BAHAN DAN METODE pupuk Urea 125 kg ha-1 mampu menyuplai
kebutuhan unsur N pada tanaman sawi dan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat langsung diserap oleh tanaman sawi.
yaitu benih tanaman sawi varietas caisim,
pupuk Urea, tali rafia, kantong plastik, kertas
label dan paranet.
21
Vol. 3 ERAWAN
No.1, 2013ET AL. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi 21
J. AGROTEKNOS

menunjukkan pengaruh yang sama antara


perlakuan yang satu dengan yang lainnya
termasuk kontrol.
Luas daun. Sidik ragam menunjukkan
bahwa perlakuan pupuk Urea berpengaruh
nyata terhadap rata-rata luas daun tanaman
sawi pada umur 14 hst. Namun, berpengaruh
tidak nyata pada umur 21 dan 28 hst.
Dinamika pertumbuhan luas daun tanaman
sawi dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 2. Hubungan antara dosis pupuk
urea dengan tinggi tanaman
Gambar 2 menunjukkan bahwa pemberian
berbagai dosis pupuk Urea terus mengalami
peningkatan terhadap pertumbuhan tinggi
tanaman sawi, hal ini menunjukkan bahwa
dosis pupuk Urea 125 kg ha-1 bukan
merupakan dosis maksimum yang dapat
meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi.
Jumlah daun. Sidik ragam menunjukkan
bahwa perlakuan pupuk Urea berpengaruh
tidak nyata terhadap rata-rata jumlah daun
tanaman sawi. Dinamika pertumbuhan Gambar 4. Dinamika pertumbuhan luas daun
jumlah daun tanaman sawi dapat tanaman sawi.
dilihat pada
Gambar 3. Gambar 4 menunjukkan bahwa luas daun
tanaman sawi terus mengalami peningkatan
mulai 7 hst sampai 28 hst. Rata-rata luas daun
tertinggi diperoleh pada perlakuan U125. Hal
ini menunjukkan bahwa kebutuhan tanaman
sawi terhadap unsur N dapat terpenuhi
dengan suplai pupuk Urea.
Berat segar daun (g) dan berat segar
akar tanaman (g). Sidik ragam menunjukkan
bahwa perlakuan pupuk Urea berpengaruh
tidak nyata terhadap rata-rata berat segar
daun dan berat segar akar tanaman sawi pada
umur 28 hst. Rata-rata berat segar daun dan
berat segar akar tanaman sawi dapat dilihat
pada Gambar 5 dan gambar 6.
Gambar 3. Dinamika pertumbuhan jumlah daun
tanaman sawi.
Gambar 3 menunjukkan bahwa rata-rata
jumlah daun tanaman sawi pada umur 14, 21
dan 28 hst terus mengalami
peningkatan. Rata-rata jumlah daun tanaman
sawi tertinggi diperoleh dari perlakuan U125.
Hal ini menunjukkan bahwa pupuk Urea 125
kg ha-1 mampu menyuplai kebutuhan unsur
N pada tanaman sawi. Namun, secara statistik
atau berdasarkan hasil analisis ragam
menunjukkan bahwa berbagai dosis pupuk
Urea yang diberikan pada tanaman sawi
Gambar 5. Grafik berat segar daun tanaman
sawi.
Gambar 5 menunjukkan bahwa berat segar kering daun terendah diperoleh pada control.
daun tanaman sawi tertinggi diperoleh pada Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan
perlakuan U125 dan rata-rata berat segar daun tanaman sawi terhadap unsur N dapat
terendah diperoleh pada kontrol. Hal ini terpenuhi dengan suplai pupuk Urea.
menunjukkan bahwa kebutuhan tanaman
sawi terhadap unsur N dapat terpenuhi
dengan suplai pupuk Urea.

Gambar 8. Grafik berat kering akar tanaman sawi.


Gambar 8 menunjukkan bahwa berat
kering akar tanaman sawi tertinggi diperoleh
Gambar 6. Grafik berat segar akar tanaman sawi.
pada perlakuan U125. Hal ini menunjukkan
Gambar 6 menunjukkan bahwa berat segar bahwa kebutuhan tanaman sawi terhadap
akar tanaman sawi tertinggi diperoleh pada unsur N dapat terpenuhi dengan suplai pupuk
perlakuan U125. Hal ini menunjukkan bahwa Urea.
kebutuhan tanaman sawi terhadap unsur N Laju tumbuh relatif tanaman. Sidik
dapat terpenuhi dengan suplai pupuk Urea. ragam menunjukkan bahwa perlakuan pupuk
Berat kering daun (g) dan berat kering Urea berpengaruh nyata terhadap rata-rata
akar tanaman (g). Sidik ragam menunjukkan laju tumbuh relatif tanaman sawi. Rata-rata
bahwa perlakuan pupuk Urea berpengaruh laju tumbuh relatif dapat dilihat pada gambar
nyata terhadap rata-rata berat kering daun 9.
dan berat kering akar tanaman sawi pada
umur 28 hst. Rata-rata berat kering daun dan
berat kering akar tanaman sawi dapat dilihat
pada Gambar 7 dan gambar 8.

Gambar 9. Grafik laju tumbuh relatif tanaman


sawi.
Gambar 9 menunjukkan bahwa rata-rata
Gambar 7. Grafik berat kering daun tanaman laju tumbuh relatif tanaman sawi tertinggi
sawi. diperoleh pada perlakuan U125 dan rata-rata
laju tumbuh relatif terendah terdapat pada
Gambar 7 menunjukkan bahwa berat kontrol (U0).
kering daun tanaman sawi tertinggi diperoleh
pada perlakuan U125 dan rata-rata berat
125 kg ha-1 secara kontinyu menunjukkan
performa pertumbuhan tanaman sawi yang
lebih baik dibandingkan dengan perlakuan
lainnya.
Hasil pengamatan dan analisis ragam serta
analisis regresi menunjukkan bahwa
pemberian pupuk Urea berpengaruh nyata
dan sangat nyata terhadap tinggi tanaman
sawi pada umur 14, 21 dan 28 hst. Dimana
rata-rata tinggi tanaman tertinggi diperoleh
pada perlakuan 125 kg ha-1. Hal ini
menunjukkan bahwa dosis pupuk 125 kg ha-1
Gambar 10. Hubungan antara dosis pupuk Urea mampu menyuplai kebutuhan unsur hara
dengan Laju tumbuh relatif Nitrogen dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman sawi. Dengan
Gambar 10 menunjukkan bahwa
demikian, tinggi tanaman sawi yang diberi
pemberian berbagai dosis pupuk urea terus
perlakuan tersebut lebih baik. Hal ini
mengalami peningkatan terhadap laju tumbuh
disebabkan karena unsur nitrogen sangat
relatif tanaman sawi. Hal ini menunjukkan
berperan dalam pertumbuhan vegetatif
bahwa dosis pupuk Urea 125 kg ha-1 bukan
tanaman misalnya tinggi tanaman sawi. Hal ini
merupakan dosis maksimum yang dapat
sejalan dengan pendapat Novizan (2002)
meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi.
bahwa unsur hara yang dikandung dalam
Pembahasan. Tanah merupakan media pupuk Urea sangat besar kegunaannya bagi
tumbuh bagi tanaman. Dalam tanah terdapat tanaman untuk pertumbuhan dan
banyak unsur hara yang dibutuhkan oleh perkembangan, antara lain: (1) membuat
tanaman. Namun, tidak semua unsur hara tanaman lebih hijau segar dan banyak
yang terdapat dalam tanah dapat diserap oleh mengandung butir hijau daun (Chlorophyil)
tanaman. Hal ini disebabkan karena unsur yang mempunyai peranan dalam proses
hara berada dalam kondisi tidak tersedia. fotosintesis, (2) mempercepat pertumbuhan
Salah satu unsur hara yang tidak selalu berada tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan
dalam kondisi tersedia adalah nitrogen (N). lain-lain), (3) menambah kandungan protein
Nitrogen merupakan salah satu unsur hara tanaman, (4) dapat dipakai untuk semua jenis
esensial bagi tanaman, sehingga sangat tanaman baik tanaman pangan, hortikultura,
penting bagi pertumbuhan dan tanaman perkebunan, usaha peternakan dan
perkembangannya. Dengan demikian, jika usaha perikanan.
nitrogen dalam tanah tidak dapat memenuhi Pemberian pupuk Urea berpengaruh nyata
kebutuhan unsur hara tanaman, maka
terhadap luas daun tanaman sawi pada umur
dibutuhkan input yang dapat menyuplai
14 hst saja. Hal ini disebabkan karena unsur
ketersediaan Nitrogen karena jika tidak
nitrogen yang trdapat dalam pupuk Urea
terpenuhi, maka pertumbuhan dan
berada dalam kondisi tersedia sehingga
perkembangan tanaman akan terganggu.
langsung bisa diserap oleh tanaman sawi
Salah satunya dengan penggunaan pupuk
sehingga dapat menyuplai kebutuhan unsur
Urea.
nitrogen bagi tanaman sawi. Namun, pada
Urea merupakan salah satu jenis pupuk
umur 21 dan 28 hst pemberian pupuk Urea
kimia atau anorganik. Dimana Urea termasuk
berpengaruh tidak nyata terhadap luas daun
pupuk yang higroskopis (mudah menarik uap
tanaman sawi. Disamping itu, pemberian
air). Pada kelembapan 73%, pupuk ini sudah
pupuk Urea juga berpengaruh tidak nyata
mampu menarik uap air dan udara. Oleh
terhadap jumlah daun tanaman sawi pada
karena itu, Urea mudah larut dan mudah
umur 14, 21 dan 28 hst. Hal ini menunjukkan
diserap oleh tanaman. Urea dapat membuat
bahwa tidak semua unsur nitrogen yang
tanaman hangus, terutama pada tanaman
bersumber dari pupuk Urea mampu
yang memiliki daun yang peka (Lingga dan
menyuplai kebutuhan unsur hara tanaman
Marsono, 2002). Berdasarkan hasil penelitian sawi selama proses pertumbuhan tanaman
dan analisis ragam (secara statistik) sawi. Hal ini disebabkan karena sebagian
menunjukkan bahwa pemberian pupuk Urea
besar unsur nitrogen dari pupuk Urea tanaman sawi tertinggi diperoleh pada
tersebut hilang baik hilang melalui penguapan perlakuan dosis pupuk Urea 125 kg ha-1. Hal
maupun tercuci oleh air. Hal ini sejalan ini menunjukkan bahwa dosis pupuk Urea 125
dengan pendapat Sigit (2001) sifat yang kg ha-1 mampu menyuplai kebutuhan unsur
kurang menguntungkan dari Urea adalah hara nitrogen dalam proses pertumbuhan dan
apabila diberikan ke tanah akan mudah perkembangan tanaman sawi. Dimana
terurai menjadi amoniak dan CO2 yang mudah tanaman sawi respon terhadap pemberian
menguap, mudah terurai dan mudah terbakar pupuk Urea, hal ini disebabkan karena
oleh sinar matahari. Selain itu, nitrogen dalam tanaman sawi merupakan salah satu jenis
tanah mudah hilang dan kurang efektif karena tanaman sayuran hasil panen utamanya
(1) mudah diserap tumbuhan lain yang tidak adalah daun sehingga proses pertumbuhan
diinginkan, (2) mudah hanyut akibat erosi dan tanaman sawi yang harus terpenuhi suplai
pencucian, (3) mudah terbakar oleh sinar unsur haranya sampai pada fase vegetatif saja.
matahari sedangkan tanah belum siap untuk Nitrogen merupakan unsur yang paling
menyerapnya dan (4) mudah hancur karena penting dalam pertumbuhan tanaman sawi
dipergunakan oleh mikroorganisme tanah. karena nitrogen merupakan salah satu unsur
Dengan pertimbangan tersebut, maka hara esensial. Hal ini sejalan dengan pendapat
pemupukan Urea akan lebih efektif jika Lakitan (2008) bahwa dalam jaringan
dikombinasikan dengan bahan organik. tanaman, nitrogen merupakan unsur hara
Berdasarkan hasil pengamatan esensial dan unsur penyusun asam-asam
menunjukkan bahwa pemberian pupuk Urea amino, protein dan enzim. Selain itu, nitrogen
berpengaruh tidak nyata terhadap berat segar juga terkandung dalam klorofil, hormon
tanaman (akar dan daun) tanaman sawi. sitokinin dan auksin.
Dimana perbedaan antara berat segar Disamping itu, kondisi lingkungan areal
tanaman sawi tersebut tidak menunjukkan penanaman sawi khususnya kondisi suhu
perbedaan yang segnifikan secara statistik harian selama penelitian berkisar antara 25-
meskipun secara morfologi terdapat 320C dan kelembaban berkisar antara 60-
perbedaan ukuran. Hal ini diduga karena 87%. Kondisi lingkungan tersebut cocok bagi
tanaman sawi merupakan salah satu jenis pertumbuhan tanaman sawi. Hal ini sejalan
tanaman sayuran yang memiliki kandungan dengan pendapat Sunarjono (2005) bahwa
air yang tinggi. Namun, pemberian pupuk untuk mencapai produksi yang tinggi maka
Urea berpengaruh nyata terhadap berat tanaman sawi tidak membutuhkan hawa
kering tanaman (akar dan daun) sawi. Hal ini panas. Suhu optimal untuk pertumbuhan dan
menunjukkan bahwa kemampuan tanaman produksi tanaman sawi antara 270C – 320C.
sawi dalam menyerap unsur hara dan Haryanto (2006) mengemukakan bahwa
terakumulasi menjadi cadangan kelembaban udara yang sesuai untuk
makanan/sumber energi yang terdapat dalam pertumbuhan tanaman sawi hijau yang
tanaman sawi menunjukkan perbedaan yang optimal adalah berkisar 80% - 90%.
signifikan. Dimana kemampuan tanaman sawi
yang diberi perlakuan berbagai dosis pupuk SIMPULAN
Urea dalam melakukan fotosisntesis berbeda-
beda. Hal ini dapat ditunjukkan pula bahwa Kesimpulan. Berdasarkan hasil
luas daun tanaman sawi tersebut berbeda- pengamatan dalam penelitian ini, maka dapat
beda. ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Laju pertumbuhan relatif (LTR) atau biasa Pemberian pupuk Urea pada tanaman sawi
disebut relative growth rate (RGR) merupakan berpengaruh terhadap tinggi tanaman, luas
peningkatan berat kering suatu tanaman daun pada umur 21 dan 28 hst, berat kering
dalam suatu interval waktu tertentu. Hasil akar, berat kering daun dan laju tumbuh
pengamatan dan analisis regresi relatif. Namun, tidak berpengaruh pada
menunjukkan bahwa pemberian pupuk Urea variabel pengamatan jumlah daun, luas daun
berpengaruh nyata terhadap laju pada umur 14 hst serta berat segar daun dan
pertumbuhan relatif tanaman sawi. Rata-rata berat segar akar tanaman sawi.
berat kering akar maupun berat kering daun Peningkatan dosis pupuk Urea diikuti oleh
tanaman sawi serta laju pertumbuhan relatif peningkatan pertumbuhan dan produksi
tanaman sawi. Pupuk Urea 125 kg ha-1 dapat Haryanto. 2006. Sawi dan Selada Edisi Revisi.
meningkatkan pertumbuhan dan produksi Penebar Swadaya. Jakarta.
tanaman sawi lebih tinggi dibandingkan Lakitan, Benyamin. 2008. Dasar-Dasar
dengan dosis pupuk Urea lainnya dengan Fisiologi Tumbuhan. PT Raja Grafindo
produksi 10 ton ha-1. Persada. Jakarta.
Saran. Dalam upaya untuk meningkatkan Lingga, P. dan Marsono. 2007. Petunjuk
pertumbuhan dan hasil tanaman sawi maka Penggunaan Pupuk. Edisi Revisi Penebar
dianjurkan untuk menggunakan pupuk Urea Swadaya. Jakarta.
125 kg ha-1 dan perlu dilakukan penelitian Novizan. 2002. Pupuk Pemupukan Yang
lanjutan pada dosis yang lebih tinggi. Efektif. Agromedia. Jakarta.
Rukmana, R. 2007. Bertanam Petsai dan Sawi.
DAFTAR PUSTAKA Kanisius. Yogyakarta.
Sigit. 2001. Pupuk Akar Jenis dan Aplikasinya.
BPS. 2010. Suvei Pertanian. Biro Pusat Penebar Swadaya Cetakan I. Jakarta.
Statistik. Jakarta. Wahyudi. 2010. Petunjuk Praktis Bertanam
BPS. 2010. Sulawesi Tenggara Dalam Angka. Sayuran. Agromedia Pustaka. Jakarta.
BPS Sulawesi Tenggara. Kendari.

Anda mungkin juga menyukai