LK Kelompok 3 - Fresia 1
LK Kelompok 3 - Fresia 1
Diajukan untuk memenuhi nilai mata kuliah Stase Keperawatan Medikal Bedah
Program Profesi Ners XXXVI
Disusun Oleh :
Afifa Rachmani
Annisa Nuraisyah
Alia Ichbaria
Balance Cairan
Input Cairan :
= Minum (1.750 cc) + Air metabolisme (5cc x 38 kg –
300) + Infus (600 cc)
= 1.750 + -110 + 600
= 2.240 cc
Output Cairan :
= Urin (912 cc) + IWL (15cc x 38)
= 912 + 570
= 1482 cc
Balance Cairan :
= Total input cairan – total output cairan
= 2.240 – 1482
= 758 cc
Pola Istirahat Tidur
Siang
Kualitas Nyenyak Nyenyak
Kuantitas ± 2 jam ± 2 jam
Malam
Kualitas Nyenyak Nyenyak
Personal Hygiene
Kebersihan kulit Mandi 2x/hari Mandi 1x/hari
Kebersihan mulut Sikat gigi 2x/hari Pasien sikat gigi sehari sekali
Kebersihan rambut Keramas 2x/minggu Keramas terakhir tgl 25
Desember 2018 sebelum di
rawat
Kebersihan kuku Gunting kuku Bersih, kuku pendek
1x/minggu mandiri
Mobilisasi Pasien dapat Pasien dapat duduk secara
mandiri, namun untuk
beraktivitas biasa
mobilisasi ke kamar mandi di
bantu oleh keluarga
3. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4 M6 V5
Kondisi umum : Pasien tampak lemah
2. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 100 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,4oC
3. Antropometri
BB saat ini : 38 kg
TB : 150 cm
𝐵𝐵 (𝑘𝑔) 38 𝑘𝑔
IMT : 𝑇𝐵 (𝑚) 𝑥 𝑇𝐵 (𝑚) = 2,25= 16,8 𝑚2 (Underweight)
Kebutuhan Nutrisi
Perhitungan kalori menggunakan rumus Mifflin
TEE = BMR x FA x FS
BMR Perempuan = (10 x BB) + (6.25 x TB) – (5 x U) – 161
Keterangan:
- TEE = Total Energi Expenditure
- BMR = Basal Metabolisme Rate
- FA = Faktor Aktivitas (Bedrest = 1; Aktivitas 1.1; Sehat = 1.2)
- FS = Faktor Stress (Sehat = 1.2; Kanker 1.3 – 1.4; Mal Nutrisi 1.5)
- BB = Berat Badan
- TB = Tinggi Badan
- U = Usia dalam Tahun
BMR Pasien = (10 x BB) + (6.25 x TB) – (5 x U) -161
= (10 x 38) + (6.25 x 150) – (5 x 25) - 161
= 380 + 937, 5 – 125 -161
= 1031,5
TEE = BMR x FA x FS
= 1031,5 x 1 x 1.5
= 1547,25 KKal
Protein = [15/100 x 1547,25] / 4 = 58,02 gram
Lemak = [25/100 x1547,25] / 9 = 42,9 gram
Karbohidrat = [60/100 x 1547,25] / 4= 232,08 gram
Serat = 30 gram/ hari
Kebutuhan Energi (Harris dan Benedict)
BEE Laki-laki = 66 + (13.7 x BB) + (5 x TB) – (6.8 x U)
BEE Perempuan = 655 + (9.6 x BB) + (1.8 x TB) – (4.7 x U)
Note : *Cara Cepat
BEE Laki-laki = 1 kkal x kg BB x 24 jam (Rumus Cepat A)
= 30 kkal x kg BB (Rumus Cepat B)
BEE Perempuan = 0.95 kkal x kg BB x 24 jam (Rumus Cepat A)
= 25 kkal x kg BB (Rumus Cepat B)
4. Per Sistem
a. Sistem Integumen
Distribusi rambut merata. Rambut hitam dan terlihat bersih. Kulit
berwarna putih dan terlihat pucat, kjungtiva anemis, tidak ada lesi dan
edema, turgor lembab, ikterik (-). Akral ekstremitas atas dan bawah
hangat, CRT < 2 detik. Pasien terpasang infus di tangan kanan.
Gesekan 1.Tidak 2. 3.
mampu
mengangkat
Membutuhkan
bantuan
Tidak
membutuhkan
3
badannya minimal bantuan
sendiri, atau mengangkat mengangkat
spastik, tubuhnya tubuhnya
kontraktur
atau gelisah
TOTAL SKOR 21
Analisa skor skala Braden yang didapat dengan kriteria :
1) Risiko ringan jika skor 15-23
2) Risiko sedang jika skor 13-14
3) Risiko berat jika skor 10-12
4) Risiko sangat berat jika skor kurang dari 10
Hasil : Pasien berada pada kategori risiko dekubitus ringan
b. Sistem Respirasi
Bentuk dada dan pergerakan dada simetris. Tidak terdapat
penggunaan nafas cuping hidung, otot bantu nafas, dan alat bantu nafas.
Tidak terdapat retraksi intercosta, pola napas normal dengan frekuensi 20
x/menit dan suara paru vesikuler. Pasien tidak mengeluh sesak napas dan
batuk-batuk.
c. Sistem Kardiovaskuler
Pasien mengeluh pusing, konjungtiva anemis, suara jantung S1 diikuti
S2 reguler, tidak terdapat suara S2 maupun murmur, perkusi dullness di
daerah jantung, tidak terdapat peningkatan JVP. Nadi: 100 x/menit, CRT <
2 detik, dan tekanan darah: 110/80 mmHg.
d. Sistem Gastrointestinal
Bibir simetris, mukosa mulut lembab, lidah merah muda, tidak
terdapat stomatitis, reflek menelan dan mengunyah (+). Sklera tidak
ikterik. Abdomen datar, tidak ada nyeri tekan, BU: 8x/menit. BAB 1-
2x/hari, ada mual-muntah, dan makanan yang diberikan dari rumah sakit
hanya habis ½ porsi.
e. Sistem Genitourinaria
Alat kelamin tidak terkaji tetapi pasien mengatakan tidak ada masalah
pada area genitalia. Pasien BAK 3 – 4x/hari di kamar mandi dibantu oleh
ibu atau suaminya dengan warna urine output kuning. Pasien tidak
memiliki keluhan pada area perkemihan.
f. Sistem Muskuloskeletal
Pasien tampak lemah. Kekuatan otot pada ekstermitas atas (5│5),
ekstermitas bawah (5│5), tidak ada fraktur tertutup. Pasien mampu
menggerakkan badannya secara mandiri hingga duduk.
g. Sistem Endokrin
Tidak tampak dan tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening.
h. Sistem Persyarafan
Nervus I : Fungsi penghiduan/ penciuman normal.
Nervus II : Ketajaman penglihatan dan lapang lapang normal.
Nervus III : Pupil bereaksi terhadap cahaya (+).
Nervus IV : Pergerakan mata normal.
Nervus V : Wajah masih bisa merasakan sensasi tajam dan tumpul.
Nervus VI : Mata masih bisa mengikuti gerakan jari.
Nervus VII : Ekspresi wajah baik, masih bisa mengerutkan wajah dan
menggembungkan pipi, fungsi pengecap baik.
Nervus VIII : Fungsi pendengaran masih baik.
Nervus IX : Fungsi menelan baik.
Nervus X : Refleks tersedak/ muntah (+).
Nervus XI : Pergerakan leher normal.
Nervus XII : Pergerakan lidah normal.
Hematologi 8 Parameter
Indeks Eritrosit
Hematologi 8 Parameter
Indeks Eritrosit
4. ANALISA DATA
No Data Etologi Masalah
1. DS : Genetik Ketidakefektifan Perfusi
1. Tanggal 25 Desember 2018, Jaringan
pasien di bawa ke rumah sakit
karena mengalami Peningkatan autoimun
pendarahan melalui anus berlebihan
sebanyak 3 – 5x/hari dengan
intensitas cair
DO : Pembentukan lupus
1. Konjungtiva pasien nampak
anemis
2. Kulit pasien nampak pucat Produksi antibodi terus
3. Hb : 6,1 g/dL menerus
4. Ht : 17,6 %
5. Eritrosit : 2,29 juta/uL
Autoimun menyerang organ
– organ tubuh (sel, jaringan)
Darah
Penurunan suplai O2 ke
jaringan
Penurunan Hb
Anemia
Ketidakefektifan Perfusi
Jaringan
Darah
Penurunan suplai O2 ke
jaringan
Penurunan Hb
Anemia
Penurunan BB
Ketidakseimbangan Nutrisi
Kurang dari Kebutuhan
4. DS : Genetik Defisiensi Pengetahuan
1. Pasien megatakan apabila
pasien telat minum obat
pasien akan merasa lemas dan Peningkatan autoimun
penyakitnya akan kambuh. berlebihan
2. Pasien telat minum obat
karena pasien tidak
megetahui bahwa pasien Pembentukan lupus
harus minum obat secara rutin
untuk mengatasi penyakitnya. Produksi antibodi terus
3. Pasien juga mengatakan menerus
belum mengetahui secara
jelas mengenai kondisi
penyakitnya. SLE
DO :
-
Kurang informasi terkait
penyakitnya
Defisien pengetahuan
No
Tujuan Intervensi Rasional
Dx
1. Setelah dilakukan 1. Kaji kondisi status 1. Pengeluaran cairan
tindakan hemodinamika pervaginal sebagai akibat
keperawatan abortus memiliki
selama 3x24 jam, karekteristik bervariasi
tidak terjadi 2. Ukur pengeluaran harian 2. Jumlah cairan ditentukan
gangguan perfusi dari jumlah kebutuhan
jaringan harian ditambah dengan
Kriteria Hasil : jumlah cairan yang hilang
- bibir klien pervaginal
lembab 3. Catat haluaran dan 3. Mengetahui penurunanan
- ttv dalam batas pemasukan sirkulasi terhadap destruksi
normal sel darah merah.
- HB dan Ht 4. Observasi Nadi dan Tensi 4. Mengetahui tanda
normal hipovolume (perdarahan).
- Turgor kulit 5. Berikan diet halus 5. Memudahkan penyerapan
baik diet
- CRT kurang 6. Nilai hasil lab. HB/HT 6. Menghindari perdarahan
dari 3 detik spontan karena proliferasi
sel darah merah.
7. Berikan sejumlah cairan IV 7. Mempertahankan
sesuai indikasi keseimbangan cairan dan
elektrolit dan transfusi.
8. Evaluasi status 8. Penilaian dapat dilakukan
hemodinamika secara harian melalui
pemeriksaan fisik.
4 Setelah dilakukan
. tindakan 1. Kaji tingkat pengetahuan 1. Mengidentifikasi sejauh
keperawatan psien tentang proses mana klien mengetahui
selama 1x24 jam penyakit yang spesifik perihal penyakit klien
diharapkan 2. Gambarkan tanda dan 2. Gambaran tanda dan gejala
defisiensi gejala yang biasa muncul membantu klien
pengetahuan dapat pada penyakit dengan cara mengidentifikasi
teratasi dengan yang tepat prognosis penyakit
Kriteria hasil: 3. Berikan informasi pada 3. Penyampaian informasi
1. pasien dan pasien tentang kondisi yang tepat membantu
keluarga dengan cara yang tepat pemahaman yang baik
menyatakan untuk klien
memahami tentang 4. Identifikasi kemungkinan 4. Manajemen pencegahan
penyakit, kondisi penyebab dengan cara yang dapat diterapkan ketika
prognosis dan tepat diketahui penyebab
program 5. Diskusikan perubahan gaya 5. Manajemen dan
pengobatan. hidup yang mungkin pencegahan dapat
2. Pasien dan diperlukan untuk mencegah teridentifikasi dalam
keluarga mampu komplikasi dimasa yanga kondisi klien
menjelaskan kan datang dan atau proses
kembali apa yang pengontrolan penyakit
dijelaskan perawat 6. Diskusikan pilihan terapi 6.Terapi yang tepat sesuai
atau penanganan dengan intervensi
7. Instruksikan pasien 7. Membantu dalam proses
mengenal tanda dan gejala perawatan prognosis
untuk melaporkan pada penyakit
pemberi perawatan
kesehatan dengan cara yang .
tepat