Anda di halaman 1dari 11

Proses Keperawatan

1. Pengkajian
IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Tn.Fj
Umur Klien : 20 Tahun
Alamat : Jln. Niaga XX
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Suku : Banjar
Pendidikan : SD
Perkerjaan : Swasta
Diagnosa Medis : F.19.5
Tanggal MRS : 10-10-2018
Tanggal Pengkajian : 8-11-2018

ALASAN MASUK
Klien mengatakan masuk karena sering mendengar suara menyuruh klien
berhenti bekerja yang menyebabkan klien marah dan tidak bisa tidur,
ketakutan, sebelum klien masuk klien memecahkan gelas dan piring bila
sedang marah.Klien mengatakan jarang bergaul dengan teman sebayanya dan
merasa minder bila kumpul-kumpul di lingkungan tempat tinggalnya,tidak
percaya diri bila berbicara di depan orang banyak, Sehingga keluarga
membawa klien untuk berobat dan mengantar klien ke rumah sakit.
Pada saat pengkajian tgl 8-11-2018 didapatkan data klien mengatakan tidak
percaya diri bila berbicara dengan orang lain atau susah memulai percakapan
dengan orang lain,klien lebih senang menyendiri dari pada berkumpul dengan
orang lain.
FAKTOR PREDISPOSISI
a. Riwayat Gangguan jiwa dimasa lalu:
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah dirawat di rumah sakit dan
tidak pernah pengobatan jiwa.

3
b. Riwayat Utama
1) Aniaya Fisik: Klien tidak pernah mengalami aniaya fisik.
2) Aniaya Seksual: Pasien tidak pernah mengalami aniaya seksualitas
3) Penolakkan: Pasien mengalami penolakan di lingkungan tempat
tinggalnya, karena sering mabuk dan bicara tidak jelas.
4) Kekerasan dalam keluarga: klien mengatakan tidak pernah mengalami
kekerasan dalam keluarga.
5) Tindakan kriminal: pasien tidak pernah mengalami tindakan kriminal
atau pun melakukam tindak kriminal.
Penjelasan :
1) Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa:klien mengatakan
keluarganya tidak ada yang sakit kejiwaan dan dirawat di rumah sakit
jiwa.
2) Pengalaman masa lalu yang kurang menyenangkan
3) Klien mengatakan punya pengalaman yang tidak menyenangkan pada
saat umurnya 2 tahun, orang tuanya bercerai karena ayahnya seorang
penjudi.
4) Klien mengatakan mulai SD kelas 5 sudah mengenal lemfox, sehingga
sering berbicara sendiri dan sering diolok-olok temannya, sehingga
klien merasa minder dan tidak punya teman.
5) Klien mengatakan hubungan dengan ayah tirinya kurang baik dan ayah
tirinya sering memarahinya. Klien mengatakan pernah mengkosumsi
lemfox,obat-obatan seperti sanadril tablet,tramadol tablet,minuman
Malaga, klien meminum obat-obat tersebut karena merasa kurang
percaya diri, bila mengkonsumsi obat-obatan maka rasa percaya dirinya
akan muncul,dan yang mengajaknya untuk minum obat-obatan dan
minuman itu temannya ditempat klien bekerja dan karena sering
melihat ayahnya dulu yang seorang penjudi.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

FISIK
Keadaan umum pasien tampak dalam kesadaran compos mentis dan tidak
memiliki keluhan fisik. Kebutuhan ADL lain seperti mandi, sikat gigi,

4
berdandan, berpakaian dilakukan secara mandiri dengan sedikit arahan. Tanda-
tanda vital: TD. 120/80 mmHg, N. 88x/menit, R. 20 x/menit, T. 36 °C.

PSIKOSOSIAL
a. Genogram

20

Keterangan :
: Laki-laki : Garis perkawinan
: Perempuan : Tinggal serumah
/ : Sudah meninggal : Garis keturunan
: Klien : Garis perceraian

Klien berusia 20 tahun. Memiliki ayah tiri sejak umur 2 tahun dan mempunyai
2 adik dari ayah tirinya. Klien mengatakan jarang berkomunikasi dengan
keluarga. Pola asuh dalam keluarga adalah otoriter dan pembiaran, disebabkan
orangtua yang bercerai dan ibu yang menikah lagi (4 kali menikah), ayah tiri
yang kurang perhatian dan sering memarahi klien, dan ibu yang sibuk
mengurus adik.
b. Konsep diri
1) Gambaran diri
Klien mengatakan ia menyukai wajah dan tubuhnya tapi tidak suka
dengan giginya yang berlubang sejak mulai menginjak remaja pada usia

5
15 thn.Gigi yang berlubang membuat klien tidak percaya diri kalau
berbicara dengan orang lain. Gigi yang berlubang ada di bagian gigi
depan.
2) Identitas diri
Klien mengatakan ia belum menikah, klien anak kedua dari 4
bersaudara. Klien mengatakan puas sebagai laki-laki.
3) Peran
Klien mengatakan peran klien dirumah adalah sebagai anak kedua dari
4 bersaudara, klien membantu orangtua mencari nafkah dengan bekerja
sebagai supir truk pengangkut barang, namun semenjak dirawat di RSJ
klien karena tidak bisa bekerja.
4) Ideal diri:
Klien mengatakan memiliki harapan untuk membahagiakan
keluarganya, terutama ibunya dan menjadi anak yang berbakti. Klien
mengatakan tidak punya cita-cita, pendidikan klien hanya sampai SD
saja, klien berharap bisa bekerja dan menghasilkan uang untuk
membantu ibunya. Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari
penyakitnya dan segera pulang, dan ingin bekerja kembali.
5) Harga diri:
Klien mengatakan merasa tidak berharga karena sudah membuat ibunya
malu dengan masuk RSJ dan tidak dapat membantu ibunya. Klien
mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang pendiam, pemalu dan
tidak percaya diri.
Masalah keperawatan: Harga Diri Rendah.
c. Hubungan Sosial
1) Orang terdekat: klien mengatakan orang yang berarti bagi klien adalah
ibunya.
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok masyarakat: klien mengatakan
jarang ikut kegiatan yang ada di masyarakat, lebih senang diam
dirumah.
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: klien mengatakan
bila sedang marah hubungan dengan orang lain tidak baik, klien bahkan

6
malas untuk ketemu orang lain,klien malas untuk berbicara dengan
orang lain, karena tidak ada hal yang perlu dibicarakan atau diceritakan
kepada orang lain dan juga bingung apa yang ingin diceritakan dan
lebih suka menyendiri di rumah. Klien sering diam, jarang bercakap-
cakap dengan klien lain diruangan.
Masalah keperawatan: Isolasi Sosial
d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan : Klien memeluk agama islam, klien mengatakan
orang gangguan jiwa juga merupakan ciptaan Tuhan yang
berharga.Klien mengatakan punya keyakinan bisa sembuh karena
dukungan dari ibu dan adiknya yang bungsu dan klien bersyukur karena
selain ibunya teman family dan para perawat memberi dukungan
selama klien berada di rumah sakit jiwa. Klien menyakini bahwa
dirinya bisa sembuh dan pulang kerumah
2) Kegiatan Keagamaan : klien mengatakan pada saat dirumah jarang
sholat lima waktu, tetapi selama di rumah sakit sambang lihum klien
mengatakan sholat lima waktunya dilakukan.
Masalah keperawatan: tidak ditemukan

STATUS MENTAL
a. Penampilan: Penampilan klien tampak rapi, baju yang dipakai dari rumah
sakit, klien mengatakan mandi 2 kali, sikat gigi 2 kali, rambut rapi karena
potong pendek.lain
Masalah keperawatan: tidak ditemukan
b. Pembicaraan: klien tidak bisa memulai pembicaran, suara klien terdengar
pelan, kontak mata kurang, lebih banyak menunduk, klien menjawab
pertanyaan seperlunya saja.
Masalah keperawatan: Isolasi sosial
c. Aktivitas motorik: Klien mengikuti kegiatan yang sudah terjadwal di
ruangan, dengan arahan danbila tidak ada kegiatan klien lebih suka
menyendiri duduk di pojok teras.
Masalah keperawatan: Isolasi sosial.

7
d. Alam perasaan: klien mengatakan ingin cepat pulang, kangen dengan ibu
dan kedua adiknya serta kakaknya. Klien mengatakan merasa sedih karena
masuk RSJ akibat obat-obatan dan membuat malu ibunya. Klien juga
mengatakan merasa sedih karena tidak bisa bekerja.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah
e. Afek : Tumpul, karena ketika diajak bercanda klien hanya tersenyum kecil,
ekspresi wajah biasa saja.
Masalah Keperawatan: Isolasi sosial
f. Interaksi selama wawancara: pada saat wawancara klien sangat kurang
koperatif, kontak mata kurang, klien lebih banyak menunduk, klien
berbicara hanya saat diberi pertanyaan oleh perawat, setelah itu kembali
diam.
Masalah Keperawatan: Isolasi sosial
g. Persepsi : Klien mengatakan tidak mendengarkan bisikan atau melihat
bayangan.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan.
h. Proses pikir: Klien berbicara tidak berbelit-belit dan hanya berbicara bila
perawat memberi pertanyaan.
Masalah Keperawatan: Tidak ditemukan.
i. Isi pikir: Klien tidak ada mengalami waham.
Masalah keperawatan: tidak ditemukan.
j. Tingkat Kesadaran:
1) Waktu : Klien dapat mengetahui tanggal masuk masuk RSJ yaitu
tanggal 10 Oktober 2018, dan tahu waktu mandi yaitu pagi pada jam
05.00 dan sore 17.00 wita.
2) Tempat : Klien mengetahui saat ini klien berada di RSJ Sambang
Lihum.
3) Orang : Klien didalam kamar hanya hafal 2-3 orang saja yaitu FR, S
dan AR.
Masalah keperawatan: Isolasi sosial
k. Memori:

8
Jangka Panjang : klien dapat mengingat teman sekolah waktu SD yang
bernama S.
Jangka Pendek : klien dapat mengingat ikan yang dimakan pada saat makan
siang kemarin yaitu ikan peda.
Masalah Keperawatan: tidak ditemukan
l. Tingkat Konsentrasi dan berhitung: Pasien mampu berhitung dengan
penambahan dan pengurangan sederhana. Contohnya: 100 – 30 = 70 dan 65
+ 7 = 72
Masalah Keperawatan: tidak ditemukan
m. Kemampuan penilaian: Klien dapat menilai yang baik dan klien juga
mengetahui bahwa sebelum dirawat perbuatannya yang sering
mengkonsumsi lemfox, obat sanadril, mabuk dan marah-marah tidak jelas
termasuk perbuatan yang tidak baik.
Masalah keperawatan: Tidak ditemukan
n. Daya tilik diri: Klien menyadari bahwa dia sakit dan di rawat untuk
menjalani perawatan rehabilitasi akibat pernah mengkonsumsi obat-obatan.
Masalah Keperawatan: tidak ditemukan

KEBUTUHAN PERSEIAPAN PULANG


a. Makan
Klien mampu makan secara mandiri, mencuci tangan sebelum makan,
membersihkan dan mencuci sendok/gelas setelah makan
b. BAB/BAK
Klien mampu bab dan bak secara mandiri menggunakan sampo,sabun,serta
menyiram kloset.
c. Mandi
Klien mampu mandi secara mandiri menggunakan sampo, sabun mandi,
sikat gigi, pasta gigi dan membawa handuk serta pakaian baru.

d. Berpakaian/ berhias
Klien mampu berpakaian secara mandiri, ganti baju setiap hari.
e. Istirahat/ tidur

9
Klien mengatakan selama dirawat dirumah sakit Sambang Lihum tidur
siang mulai jam 2 siang sampai jam 4 sore, sedangkan untuk tidur malam
cukup terpenuhi yaitu 8-9 jam tidur mulai pukul 20.00 – 05.00 WIB.
f. Penggunaan obat
Klien dalam penggunaan obat masih dibagikan perawat tetapi setelah
dibagikan perawat, Klien mampu minum obat secara mandiri.
g. Pemeliharaan kesehatan
Klien dianjurkan untuk menjalani perawatan lanjutan setelah pulang,
kontrol dan minum obat danklien mengatakan mau menjalani rawat jalan.
Klien mengatakan memilih system pendukung: ibu, adik, dan juga kakak.
h. Aktivitas didalam rumah
Selama klien berada di ruang khusus pria, Klien mampu mempersiapkan
makanan, menjaga kerapian tempat tidur, mencuci piring, diharapkan klien
juga mampu melakukan hal tersebut dirumah.
i. Aktivitas di luar rumah
Kegiatan di luar rumah yaitu tidak mengikuti kegiatan di masyarakat.

MEKANISME KOPING
Maladaptif :
Klien mengatakan dalam menyelesaikan masalah selalu minum alcohol Malaga
sehingga membuat klien percaya diri serta dapat melupakan masalahnya. Klien
mengkonsumsi lemfox sejak kelas 5 SD, karena sering melihat ayahnya yang
penjudi dan mabuk-mabukan.Klien menggunakan obat-obat sanadril
tablet,tramadol tablet,karena pengaruh teman dan karena bekerja sebagai sopir
maka supaya tidak mengantuk dan tahan begadang bila kerja malam saat
membawa mobil. Klien menggunakan obata-obatan tersebut sejak usia 13
tahun sampai dia bekerja.
Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan koping individu
MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Klien mendapat dukungan penuh dari keluarga terutama ibu klien selama
menjalani perawatan di RSJ, keluarga klien (ibu, kakak dan adik klien) kadang
datang menengok klien di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sambang Lihum dan klien
mempersepsikan dan merasa dirinya di perhatikan oleh keluarganya.

10
PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Klien mengetahui bahwa klien dirawat dirumah sakit jiwa daerah Sambang
lihum danklien menyadari bahwa klien mengalami gangguan kesehatan jiwa
(halusinasi), akibat dari mengkonsumsi obat-obatan dan alkohol.

ASPEK PENUNJANG
a. Diagnosa Medik:
F.19.5 Gangguan akibat penggunaan zat multiple dan zat psikoaktif lainnya
dengan gangguan psikotik.
b. Terapi Medik:
No Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek Samping
1 Clozapine Menenangkan Epilepsy, Sakit
2x25 mg pikiran, intoksikasi obat, kepala,mengantuk,
mengurangi rasa depresi SSP, tremor,mual,pusin
marah, membantu gagal ginjal atau g,pandangan kabur
proses tidur. jantung
2 Haloperidol psikosis kronik Ibu hamil dan Otot kaku, berat
2x1,5 mg dan akut, menyusui, badan bertambah,
menghilangkan hipersensitivitassulit tidur, sakit
suara atau kepala, lemas,
bayangan tremor.
membantu Gerakan tidak
mengendalikan terkendali pada
emosi lidah, wajah, dan
bibir.
3 Thyrixpind Mengatasi gejala Ibu hamil atau Kering pada
ril ekstrapiramidal / menyusui, mulut, lelah,
2x0,5 tab sindrom hipersensitivitas pusing, cemas,
Parkinson keringat
(termasuk pasca berkurang.
ensefalitis dan
idiopatik) akibat
penggunaan obat
anti psikosis yang
kuat. Untuk
segala jenis
Parkinson.
Berfungsi
mengurangi efek
kaku, gemetar
banyak air luar.

11
2. Diagnosa Keperawatan
a. Daftar masalah keperawatan
1) Harga diri rendah / gangguan konsep diri
2) Isolasi social: menarik diri
3) Resiko perilaku kekerasa
4) Ketidakefektifan koping individu
5) Koping keluarga inefektif
b. Pohon masalah:

Resiko Perilaku Effect


Kekerasan

Isolasi Sosial:
Menarik diri Core Problem

Harga diri
rendah Causa

c. Analisa Data
No Data Masalah
1. DS: Isolasi Sosial:
Klien mengatakan tidak percaya diri bila berbicara Menarik Diri
dengan orang lain atau susah memulai percakapan
dengan orang lain, klien lebih senang menyendiri
daripada berkumpul dengan orang lain.
DO:
1. Klien kurang kooperatif, kontak mata kurang,
klien lebih banyak menunduk.
2. Klien tampak diam bila tidak diajak berbicara,
klien tidak memulai percakapan terlebih
dahulu, maupun perkenalan
3. Afek tumpul
4. Nada suara klien terdengar pelan
2. DS: Klien mengatakan mulai SD kelas 5 sudah Gangguan
mengenal lemfox, sehingga sering berbicara Konsep Diri :
sendiri dan sering diolok-olok temannya, sehingga Harga Diri
klien merasa minder dan tidak punya teman, dan Rendah
kedua orangtua yang bercerai sejak klien umur 2

12
tahun karena ayah seorang penjudi.
Klien mengatakan tidak menyukai gigi yang
berlubang sejak mulai menginjak remaja pada usia
15 thn.Gigi yang berlubang membuat klien tidak
percaya diri kalau berbicara dengan orang lain.
Gigi yang berlubang ada di bagian gigi depan
DO:
1. Klien tidak percaya diri ketika berbicara
dengan orang lain
2. Klien tampak menyendiri
3. Klien tampak kurang inisiatif berhubungan
dengan orang lain sehingga harus diajak
berbicara terlebih dahulu
4. Kontak mata kurang
3. DS : Klien mengatakan dulu sewaktu di rumah Resiko prilaku
kalau marah selalu memcahkan kekerasan
piring,mangkok,dan merusak barang-barang yang
lain.
DO : Klien tampak tenang, ekspresi wajah datar,
suara pelan
4. DS: Klien mengatakan dalam menyelesaikan Ketidakefektif
masalah selalu minum alcohol Malaga sehingga an koping
membuat klien percaya diri serta dapat melupakan individu
masalahnya. Klien mengkonsumsi lemfox sejak
kelas 5 SD, karena sering melihat ayahnya yang
penjudi dan mabuk-mabukan.Klien menggunakan
obat-obat sanadril tablet,tramadol tablet,karena
pengaruh teman.
DO:
- Klien tampak selalu meneyndiri
- Klien terlihat jarang berbicara dengan orang
lain
- Klien terlihat melamun

d. Daftar Diagnosa
1) Isolasi Sosial
2) Harga Diri Rendah
3) Resiko Perilaku Kekerasan
4) Ketidakefektifan Koping Individu

13

Anda mungkin juga menyukai