PENDAHULUAN
1
2
Dalam proses pembelajaran, konsep kimia terbentuk dalam diri peserta didik
secara berangsur-angsur melalui pengalaman dan interaksi dengan alam
sekitarnya. Gabel dan Johsnton sebagaimana dikutip oleh Wu (2001) menyatakan
bahwa kimia merupakan bidang kajian yang kompleks karena di dalam terdapat
tiga level representasi, yang meliputi level makroskopis, level mikroskopis, dan
level simbolik. Pemahaman yang kompleks ini membutuhkan daya nalar yang
tinggi untuk memecahkan masalah-masalah dalam konsep kimia, khususnya
pada level mikroskopis. Untuk memecahkan masalah tersebut, peserta didik
terkadang membuat penafsiran sendiri terhadap suatu konsep yang dipelajarinya.
Namun, hasil penafsiran yang ada dalam struktur kognitif peserta didik mengenai
suatu konsep ada kalanya tidak sesuai atau bahkan bertentangan dengan
konsepsi ilmuwan yang telah disederhanakan ( Yunitasari, et.al, 2013)
Miskonsepsi pada suatu materi akan berimbas pada kesulitan belajar pada materi
yang lain ( Puspitasari, 2009 ).
esensial pada materi larutan penyangga, oleh karena itu penulis tertarik melakukan
penelitian di SMA N 1 Pemalang yang berjudul : Keefektifan Penggunaan
Multimedia Interaktif Dalam Upaya untuk Mereduksi Miskonsepsi Peserta Didik
Pada Materi Larutan Penyangga.
b. Bagi Guru
1) Sebagai alternatif dan bahan pertimbangan bagi guru dalam upaya
mengatasi miskonsepsi yang terjadi pada diri peserta didik.
2) Guru lebih kreatif dalam memvariasikan materi kimia.
3) Agar pengetahuan peserta didik tentang kimia bertambah.
4) Sumber data bagi guru yang berguna untuk perbaikan dan
peningkatan perannya di dunia pendidikan.
c. Bagi Sekolah
Pembelajaran dengan menggunakan multiedia interaktif diharapkan
dapat memberikan sumbangan untuk perbaikan mutu pendidikan
sekolah, khususnya dalam mata pelajaran kimia kelas XI.
d. Bagi peneliti