Anda di halaman 1dari 16

CURICULUM VITAE: DR.Dr.Sutoto,M.

Kes

• Ketua Eksekutif KARS (Komisi Akreditasi RS Seluruh Indonesia),


HAK PASIEN DAN KELUARGA • Board Member of ASQua (Asia Society for Quality in Health

(HPK)
Care),
• Regional Advisory Council dari JCI (Joint Commission
Internasioanl) sejak 2013,
• Dewan Pembina MKEK IDI Pusat.
• Dewan Pembina AIPNI Pusat
Pernah menjabat sebagai Ketua Perhimpunan RS seluruh Indonesia
Periode tahun 2009-2012 dan 2012-2015, Direktur Utama RSUP
Fatmawati Jakarta, Direktur Utama RS Kanker Dharmais Pusat
Kanker Nasional, serta Plt Dirjen Pelayanan Medis Kementerian
Kesehatan R.I thn 2010

KARS

FOKUS AREA HAK PASIEN DAN KELUARGA FOKUS AREA HAK PASIEN DAN KELUARGA
BAB HPK terdiri dari 27 Standar dan 96 Elemen Penilaian LANJUTAN ……………
STANDAR : STANDAR :
HPK 1 : TANGGUNG JAWAB RUMAH SAKIT
TERHADAP HPK HPK 2 : PARTISIPASI PASIEN DAN KELUARGA DALAM
HPK 1.1 : RUMAH SAKIT MENGHARGAI AGAMA, PROSES ASUHAN
KEYAKINAN DAN NILAI-NILAI PRIBADI HPK 2.1 : HAK PASIEN MENDAPAT INFORMASI TENTANG
HPK 1.2 : RUMAH SAKIT MENYIMPAN KERAHASIAAN INFORMASI SEMUA ASPEK ASUHAN MEDIS DAN TINDAKAN
HPK 1.3 : PERLINDUNGAN TERHADAP HARTA BENDA HPK 2.2 : HAK MENDAPAT INFORMASI TENTANG DIAGNOSA,
MILIK PASIEN RENCANA TINDAKAN, DPJP DAN PPA LAINNYA
HPK 1.4 : IDENTIFIKASI DAN PERLINDUNGAN PASIEN BERISIKO HPK 2.3 : HAK UNTUK PENOLAKAN DAN TIDAK MELANJUTKAN
TERHADAP KEKERASAN FISIK PENGOBATAN
HPK 2.4 : HAK UNTUK MENOLAK/MENUNDA ATAU MELEPAS
BANTUAN HIDUP DASAR
HPK 2.5 : HAK TERHADAP ASESMEN DAN MANAJEMEN NYERI
HPK 2.6 : HAK MENDAPAT PELAYANAN PENUH HORMAT
PADA AKHIR KEHIDUPAN
HPK 3 : HAK UNTUK MENYAMPAIKAN KELUHAN

Komisi Akreditasi Rumah Sakit3 Komisi Akreditasi Rumah Sakit4

STANDAR :
HPK 4 : HAK MENDAPAT INFORMASI TENTANG HAK HPK 7 : KOMITE ETIK PENELITIAN
DAN KEWAJIBAN PASIEN DENGAN HPK 8 : DONASI ORGAN, INFORMASI BAGAIMANA
BAHASA YANG MUDAH DIMENGERTI MEMILIH UNTUK MENDONORKAN ORGAN
DAN JARINGAN LAINNYA
HPK 5 : PERSETUJUAN UMUM HPK 8.1 : PENGAWASAN TERHADAP PROSES
(GENERAL CONSENT) DONASI, KEMUNGKINAN TERJADINYA
HPK 5.1-5.3 : PERSETUJUAN KHUSUS JUAL BELI ORGAN
(INFORMED CONSENT) HPK 8.2 : PENGAWASAN TERHADAP
PENGAMBILAN TRANSPLANTASI ORGAN
HPK 6-6.1 : PENELITIAN, PERLINDUNGAN TERHADAP DAN JARINGAN
SUBYEK PENELITIAN
HPK 6.2 : UJI KLINIS YANG MELIBATKAN MANUSIA
SEBAGAI SUBYEK PENELITIAN
HPK 6.3 : PERLINDUNGAN TERHADAP PASIEN SEBAGAI
SUBYEK KLINIS
HPK 6.4 : INFORMED CONSENT PENELITIAN

Komisi Akreditasi Rumah Sakit5 Komisi Akreditasi Rumah Sakit6


Pada bab ini dikemukakan proses-proses untuk :
GAMBARAN UMUM HAK PASIEN DAN KELUARGA
a. Melakukan identifikasi, melindungi dan mengoptimalkan hak
Pasien dan keluarganya adalah pribadi yang unik dengan sifat, pasien
sikap, perilaku yang berbeda-beda, kebutuhan pribadi, agama, b. Memberitahu pasien tentang hak mereka
keyakinan dan nilai-nilai pribadi. c. Melibatkan keluarga pasien bila kondisi memungkinkan, dalam
Rumah sakit membangun kepercayaan dan komunikasi terbuka
pengambilan keputusan tentang pelayanan pasien
dengan pasien untuk memahami dan melindungi nilai budaya,
psikososial serta nilai spiritual setiap pasien. d. Mendapatkan persetujuan tindakan (informed consent)
Hasil pelayanan pada pasien akan meningkat bila pasien dan e. Mendidik staf tentang hak dan kewajiban pasien.
keluarga yang tepat atau mereka yang berhak mengambil keputusan Bagaimana proses asuhan dilaksanakan di rumah sakit sesuai
diikutsertakan dalam pengambilan keputusan pelayanan dan proses peraturan dan perundang-undangan, konvensi international,
yang sesuai dengan harapan,nilai dan budaya.
perjanjian atau persetujuan tentang hak asasi manusia yang
Untuk mengoptimalkan hak pasien dalam pemberian pelayanan yang
berfokus pada pasien, dimulai dengan menetapkan hak tersebut, disahkan oleh pemerintah.
kemudian melakukan edukasi pada pasien dan staf tentang hak dan Proses ini berkaitan dengan bagaimana rumah sakit
kewajiban tersebut. Para pasien diberi informasi tentang hak dan menyediakan pelayanan kesehatan dengan cara yang wajar, sesuai
kewajiban mereka dan bagaimana harus bersikap. Para staf dididik kerangka pelayanan kesehatan dan mekanisme pembiayaan
untuk mengerti dan menghormati kepercayaan, nilai-nilai pasien dan
pelayanan kesehatan yang berlaku. Bab ini juga berisi hak dan
memberikan pelayanan dengan penuh perhatian dan hormat guna
menjaga martabat dan nilai diri dari pasien. kewajiban pasien dan keluarganya serta berkaitan dengan penelitian
klinis (clinical trial) dan donasi juga transplantasi organ serta
jaringan tubuh.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit7 Komisi Akreditasi Rumah Sakit8

Maksud dan tujuan HPK.1


Standar HPK.1 Kepemimpinan (leadership) rumah sakit bertanggung jawab
bagaimana memperlakukan pasiennya, pimpinan perlu mengetahui dan
memahami hak pasien dan keluarga serta tanggung jawabnya seperti
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
Ada regulasi bahwa rumah sakit Pimpinan rumah sakit memberikan arahan kepada kelompok staf
medis (KSM) dan staf klinis lainnya di unit pelayanan untuk memastikan
bertanggung jawab dan mendukung semua staf di rumah sakit ikut bertanggung jawab melindungi hak-hak
ini.
hak pasien dan keluarga selama Rumah sakit menghormati hak dan kewajiban pasien, dan dalam banyak
hal menghormati keluarga pasien, hak untuk menentukan informasi apa
dalam asuhan. saja yang dapat disampaikan kepada keluarga atau pihak lain terkait
asuhan pasien. Sebagai contoh, pasien tidak ingin diagnosis dirinya
disampaikan kepada keluarga.
Hak dan kewajiban pasien dan keluarga merupakan elemen dasar dari
semua interaksi di rumah sakit, staf rumah sakit, pasien dan keluarga. Oleh
karena itu harus ada regulasi yang memastikan semua staf sadar dan
tanggap terhadap isu hak dan kewajiban pasien dan keluarga pada
waktu berinteraksi saat memberikan asuhan kepada pasien.

Komisi Akreditasi Rumah Sakit9 Komisi Akreditasi Rumah Sakit10

Elemen Penilaian HPK.1


Standar HPK.1.1
Rumah sakit memberikan asuhan dengan menghargai agama, keyakinan
1. Ada regulasi tentang hak dan kewajiban pasien dan dan nilai-nilai pribadi pasien serta merespon permintaan yang berkaitan
keluarga. (lihat juga TKRS.12.1 EP 1 dan TKRS.12.2 EP 2) dengan bimbingan kerohanian.
(R).
Maksud dan tujuan HPK.1.1
2. Pimpinan rumah sakit memahami hak dan kewajiban Pasien dengan populasi yang beragam, dalam memeluk agama, keyakinan
pasien dan keluarga sebagaimana ditetapkan dalam dan memiliki nilai-nilai pribadi, beragam pula dalam menerima proses
peraturan perundang-undangan (W) asuhan. Beberapa agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi berlaku umum
bagi semua pasien dan biasanya berasal dari budaya dan agama. Ada
3. Rumah sakit menghormati hak dan kewajiban pasien dan keyakinan yang bersifat individual. Rumah sakit melakukan identifikasi
dalam kondisi tertentu terhadap keluarga pasien bahwa agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi pasien agar dalam memberikan
pasien memiliki hak untuk menentukan informasi apa asuhan selaras dengan agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi.
saja yang dapat disampaikan pada keluarga dan pihak Asuhan pasien yang menghargai agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi
lain. (D,W). akan membantu kelancaran proses asuhan dan memberikan hasil asuhan
4. Semua staf memperoleh edukasi dan memahami tentang yang lebih baik. Setiap profesional pemberi asuhan (PPA) harus melakukan
identifikasi agama, memahami agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi
hak dan kewajiban pasien dan keluarga serta dapat pasien serta menerapkan dalam asuhan pasien yang diberikan.
menjelaskan tanggungjawabnya melindungi hak pasien.
(D,W).
Komisi Akreditasi Rumah Sakit11 Komisi Akreditasi Rumah Sakit12
Jika pasien atau keluarga ingin berbicara dengan seseorang terkait
Maksud dan tujuan HPK.1.1 kebutuhan agama dan spiritualnya, rumah sakit menetapkan proses untuk
menjawab permintaan ini.
Pasien dengan populasi yang beragam, dalam memeluk agama, Proses ini dilaksanakan melalui staf kerohanian di rumah sakit. Proses ini
keyakinan dan memiliki nilai-nilai pribadi, beragam pula dalam menjadi kompleks, bila rumah sakit atau negara tidak mengakui secara
menerima proses asuhan. resmi atau mempunyai sumber terkait sebuah agama, tetapi bila ada
Beberapa agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi berlaku umum bagi permintaan ini maka rumah sakit dapat mengambil sumber di luar rumah
semua pasien dan biasanya berasal dari budaya dan agama. Ada sakit atau dari keluarga.
keyakinan yang bersifat individual.
Rumah sakit melakukan identifikasi agama, keyakinan dan nilai-nilai Elemen Penilaian HPK.1.1
pribadi pasien agar dalam memberikan asuhan selaras dengan
1. Agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi pasien
agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi.
teridentifikasi (D,W). (lihat juga MKE.8 EP 1)
Asuhan pasien yang menghargai agama, keyakinan dan nilai-nilai 2. Staf memberikan asuhan dengan cara menghormati
pribadi akan membantu kelancaran proses asuhan dan memberikan agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi pasien (lihat
hasil asuhan yang lebih baik. juga MKE.8 EP 2). (D,W)
Setiap profesional pemberi asuhan (PPA) harus melakukan identifikasi
3. Rumah sakit menanggapi permintaan rutin, termasuk
agama, memahami agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi pasien
serta menerapkan dalam asuhan pasien yang diberikan. permintaan kompleks terkait dukungan agama atau
bimbingan kerokhanian (D,W,S).
Komisi Akreditasi Rumah Sakit13 Komisi Akreditasi Rumah Sakit14

Maksud dan Tujuan HPK.1.2


Standar HPK.1.2.
Staf wajib menjaga dan menghargai informasi tentang
pasien sebagai suatu kerahasiaan disamping itu juga
lnformasi tentang pasien adalah rahasia menghormati kebutuhan privasi pasien.
Pada implementasinya rumah sakit diminta tidak
dan rumah sakit diminta menjaga mencantumkan informasi rahasia pasien pada pintu pasien,
kerahasiaan informasi pasien serta lobby atau ruang perawat (nurse station) dan tidak
mengadakan diskusi yang terkait dengan pasien di ruang
menghormati kebutuhan privasinya. publik.
Staf menyadari peraturan perundang-undangan yang
mengatur tentang kerahasiaan informasi serta memberitahu
pasien tentang bagaimana rumah sakit menghargai
kerahasiaan informasi dan privasi mereka.
Dokter penanggungjawab pelayanan (DPJP) memberitahu pada
pasien atau keluarga tentang informasi kondisi pasien di
setiap terjadi perubahan.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit15 Komisi Akreditasi Rumah Sakit16

Lanjutan Maksud dan Tujuan


Rumah sakit menghargai informasi tersebut sebagai rahasia dan
Rumah sakit memiliki kebijakan yang menunjukkan apakah pasien
menerapkan regulasi yang melindungi informasi tersebut dari
memiliki akses terhadap informasi kesehatan mereka dan proses untuk
kehilangan atau penyalahgunaan. Regulasi yang ada mencakup
mendapatkan akses jika diizinkan.
informasi yang dapat diberikan sesuai kebutuhan peraturan
Rumah sakit diminta menghormati hak privasi pasien, terutama
perundang-undangan.
ketika diwawancara, diperiksa, dirawat dan dipindahkan.
Pasien mungkin menginginkan privasinya terlindung dari para
karyawan, pasien lain, masyarakat dan bahkan dari anggota keluarga. Elemen Penilaian HPK.1.2
Disamping itu, pasien mungkin tidak ingin diambil fotonya, direkam 1. Ada regulasi tentang kewajiban simpan rahasia pasien dan
atau diikutsertakan dalam survei wawancara tentang penelitian dan menghormati kebutuhan privasi pasien. (R)
lainnya. Meskipun ada beberapa cara pendekatan umum untuk memberikan 2. Ada bukti pasien diberitahu bahwa segala informasi tentang
privasi bagi seluruh pasien, setiap pasien memiliki harapan privasi yang kesehatan pasien adalah rahasia dan kerahasiaan itu akan dijaga
berbeda atau tambahan privasi sesuai kebutuhan privasi pasien. sesuai peraturan perundang-undangan (D,W).
Harapan akan kebutuhan ini mungkin saja berubah seiring dengan 3. Pasien diminta persetujuannya untuk pelepasan informasi yang
waktu dan kondisi. Oleh karena itu, rumah sakit mengidentifikasi tidak tercakup dalam peraturan perundang-undangan. (D,W).
kebutuhan privasi pasien terkait dengan asuhan pasien. 4. Rumah sakit menghormati kerahasiaan informasi kesehatan
Informasi medis dan kesehatan lainnya, ketika didokumentasikan dan pasien. (D,W).
dikumpulkan, bersifat penting guna memahami pasien dan kebutuhannya 5. Staf mengidentifikasi harapan dan kebutuhan privasi selama
serta memberikan perawatan dan pelayanan seiring dengan waktu. pelayanan dan pengobatan. (D,O,W)
Informasi ini dapat berupa kertas atau elektronik atau kombinasi dari 6. Keinginan akan kebutuhan pasien untuk privasi dihormati saat
keduanya. wawancara klinis, pemeriksaan, prosedur, pengobatan dan
Komisi Akreditasi Rumah Sakit17
transfer pasien. (O,W) Komisi Akreditasi Rumah Sakit18
Maksud dan tujuan HPK.1.3

Rumah sakit memberitahu pasien tentang tanggung jawab


rumah sakit terhadap barang milik pasien dan batasan-
Standar HPK.1.3 batasannya.
Rumah sakit bertanggung jawab terhadap barang milik pasien
yang dibawa masuk ke rumah sakit sesuai batasan.
Rumah sakit memiliki proses untuk mengidentifikasi dan
Rumah sakit menetapkan melindungi barang milik pasien yang dititipkan atau
pasien tidak dapat menjaganya untuk memastikan barang
ketentuan untuk melindungi tidak hilang atau dicuri.
Proses ini berlaku untuk pasien di unit darurat, pasien
harta benda milik pasien dari pelayanan satu hari (one day care), rawat inap, pasien
kehilangan atau pencurian yang tidak mampu menjaga barang miliknya, dan mereka
yang tidak mampu membuat keputusan tentang barang
miliknya. (lihat juga MFK 4.1).

Komisi Akreditasi Rumah Sakit19 Komisi Akreditasi Rumah Sakit20

Elemen Penilaian HPK.1.3


Standar HPK.1.4
1.Ada regulasi tentang penyimpanan barang
milik pasien yang dititipkan dan barang milik Pasien yang rentan terhadap
pasien dimana pasiennya tidak dapat kekerasan fisik dan kelompok pasien
menjaga harta miliknya. Rumah sakit yang berisiko diidentifikasi dan
memastikan barang tersebut aman dan
menetapkan tingkat tanggung jawabnya
dilindungi.
atas barang milik pasien tersebut. (R)
2.Pasien menerima informasi tentang
tanggung jawab rumah sakit dalam menjaga
barang milik pasien. (D,W).
Komisi Akreditasi Rumah Sakit21 Komisi Akreditasi Rumah Sakit22

. Rumah sakit menjaga keamanan dalam tiga area


yaitu:
Maksud dan tujuan HPK.1.4

Rumah sakit mengidentifikasi kelompok pasien berisiko a. Area publik yang terbuka untuk umum seperti
yang tidak dapat melindungi dirinya sendiri misalnya area parkir, rawat jalan dan penunjang pelayanan,
bayi, anak-anak, pasien cacat, manula, pasca bedah, b.Area tertutup dimana pada area ini hanya bisa
gangguan jiwa, gangguan kesadaran dll dan menetapkan dimasuki orang tertentu dengan ijin khusus dan
tingkat perlindungan terhadap pasien tersebut. pakaian tertentu misalnya kamar operasi
Perlindungan ini mencakup tidak hanya kekerasan fisik, tetapi
c. Area semi terbuka, yaitu area yang terbuka pada
juga mencakup hal-hal terkait keamanan, seperti kelalaian
(negligent) dalam asuhan, tidak memberi layanan, atau saat-saat tertentu dan tertutup pada saat yang
tidak memberi bantuan waktu terjadi kebakaran. Semua lain, misalnya rawat inap pada saat jam berkunjung
anggota staf memahami tanggung jawabnya dalam menjadi area terbuka tetapi diluar jam berkunjung
proses ini. menjadi area tertutup untuk itu pengunjung diluar
jam berkunjung harus diatur, diidentifikasi dan
menggunakan identitas pengunjung.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit23 Komisi Akreditasi Rumah Sakit24
Standar HPK.2
Elemen Penilaian HPK.1.4
1. Rumah sakit menetapkan regulasi untuk Rumah sakit menetapkan regulasi
melakukan identifikasi populasi pasien yang
rentan terhadap risiko kekerasan dan dan proses untuk mendukung
melindungi semua pasien dari kekerasan (lihat partisipasi pasien dan keluarga di
juga PP.3.1 s/d 3.9) (R)
2. Daerah terpencil, daerah terisolasi, dan rawan dalam proses asuhan
terjadinya tindak kekerasan di rumah sakit
dimonitor. (lihat juga MFK 4) (O,W)
3. Staf rumah sakit memahami peran mereka dalam
tanggung jawabnya dalam melaksanakan proses
perlindungan. (D,O,W)

Komisi Akreditasi Rumah Sakit25 Komisi Akreditasi Rumah Sakit26

Maksud dan tujuan HPK.2 Rumah sakit mendorong pasien dan keluarga terlibat dalam seluruh
aspek pelayanan. Seluruh staf sudah dilatih melaksanakan regulasi
Partisipasi pasien dan keluarga dalam proses asuhan melalui dan perannya dalam mendukung hak pasien dan keluarga untuk
pengambilan keputusan tentang asuhan, bertanya soal asuhan, berpatisipasi di dalam proses asuhannya.
minta pendapat orang lain (second opinion), dan menolak
prosedur diagnostik atau tindakan. Elemen Penilaian HPK.2
Saat pasien minta second opinion, diharapkan rumah sakit
1. Ada regulasi tentang rumah sakit mendorong partisipasi pasien
tidak menolak, mencegah atau menghalanginya, sebaliknya rumah
sakit diminta memfasilitasi permintaan tersebut dengan jalan dan keluarga dalam proses asuhan dan memberi kesempatan
pasien diberi informasi tentang kondisinya, hasil tes, pasien untuk melaksanakan second opinion tanpa rasa
diagnosis, rekomendasi tindakan, dan sebagainya. khawatir akan mempengaruhi proses asuhannya. (lihat juga
PAP.7.1 EP 6; AP.1 EP 4; ARK.2.1 EP 4 dan MKE.9 EP 5) (R)
Rumah sakit tidak boleh menyembunyikan informasi ini jika 2. Staf dilatih dan terlatih melaksanakan regulasi dan perannya
pasien meminta second opinion. dalam mendukung hak pasien dan keluarga untuk
Rumah sakit menetapkan regulasi untuk mengatur hak pasien berpartisipasi dalam proses pelayanannya. (D,W,S)
untuk mencari second opinion tanpa rasa khawatir
mempengaruhi proses asuhannya.

Komisi Akreditasi Rumah Sakit27 Komisi Akreditasi Rumah Sakit28

Standar HPK.2.1 Maksud dan Tujuan HPK.2.1


Pasien diberitahu tentang semua aspek asuhan medis dan Agar pasien dan keluarganya dapat berpartisipasi dalam
tindakan. membuat keputusan, mereka mendapat informasi tentang kondisi
Maksud dan Tujuan HPK.2.1 medis, setelah dilakukan asesmen, termasuk diagnosis pasti, dan
Agar pasien dan keluarganya dapat berpartisipasi dalam rencana asuhan.
membuat keputusan, mereka mendapat informasi tentang kondisi Pasien dan keluarga mengerti hal yang harus diputuskan tentang
medis, setelah dilakukan asesmen, termasuk diagnosis pasti, dan asuhan dan bagaimana mereka berpartisipasi dalam membuat
rencana asuhan. Pasien dan keluarga mengerti hal yang harus keputusan. Sebagai tambahan, pasien dan keluarga harus mengerti
diputuskan tentang asuhan dan bagaimana mereka berpartisipasi tentang proses asuhan, tes pemeriksaan, prosedur dan tindakan
dalam membuat keputusan. Sebagai tambahan, pasien dan yang harus mendapat persetujuan (consent) dari mereka.
keluarga harus mengerti tentang proses asuhan, tes pemeriksaan, Selama dalam proses asuhan, pasien juga berhak untuk
prosedur dan tindakan yang harus mendapat persetujuan mendapat penjelasan tentang hasil pengobatan/tindakan
(consent) dari mereka. termasuk kemungkinan hasil yang tidak terduga.
Selama dalam proses asuhan, pasien juga berhak untuk Pasien dan keluarga paham bahwa mereka berhak atas informasi ini
mendapat penjelasan tentang hasil pengobatan/tindakan dan berhak tahu siapa dokter yang bertanggungjawab untuk
termasuk kemungkinan hasil yang tidak terduga. Pasien dan melayaninya, yang akan memberitahu hasil dari asesmen dan
keluarga paham bahwa mereka berhak atas informasi ini dan pengobatan/tindakan.
berhak tahu siapa dokter yang bertanggungjawab untuk
Komisi Akreditasi Rumah Sakit29 Komisi Akreditasi Rumah Sakit30
Terkadang beberapa pasien tidak ingin Elemen Penilaian HPK.2.1
mengetahui diagnosis penyakitnya atau 1. Ada regulasi tentang hak pasien untuk mendapatkan informasi
berpartisipasi dalam membuat keputusan tentang kondisi, diagnosis pasti, rencana asuhan dan dapat
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan serta diberitahu
terkait asuhannya, tetapi mereka diberi tentang hasil asuhan termasuk kemungkinan hasil yang tidak
kesempatan dan dapat memilih terduga. (R)
2. Pasien diberi informasi tentang kondisi medis mereka dan
berpartisipasi melalui anggota keluarga, diagnosis pasti. (D,W) ( lihat juga MKE.9 EP 1)
teman, atau pengganti keluarga. 3. Pasien diberi informasi tentang rencana asuhan dan tindakan
yang akan dilakukan dan berpartisipasi dalam pengambilan
Bagi pasien harus jelas siapa DPJP yang akan keputusan. (lihat juga AP.1 EP 4 dan MKE.9 EP 1) (D,W)
memberi informasi tentang kondisi medik, 4. Pasien diberi tahu bilamana “persetujuan tindakan” (informed
consent) diperlukan dan bagaimana proses memberikan
asuhan, tindakan, hasil, termasuk kejadian persetujuan. (lihat juga HPK.5.1; AP.6; AP.5.11 EP 2; PAP.3.3;
yang tidak terduga, dan lain sebagainya. PAB.3; PAB.4; PAB.7 dan MKE.9 EP 4). (D,W)
5. SAMBUNG 5..6..7..
Komisi Akreditasi Rumah Sakit31 Komisi Akreditasi Rumah Sakit32

Elemen Penilaian HPK.2.1 Standar HPK.2.2


5. Pasien dijelaskan dan memahami tentang hasil
yang diharapkan dari proses asuhan dan Pasien dan keluarga menerima informasi
pengobatan. (D,W) (lihat juga ARK.2.1 EP 2 dan
tentang penyakit, rencana tindakan, dan
PAP.2.4)
6. Pasien dijelaskan dan memahami bila terjadi DPJP serta para PPA lainnya agar mereka
kemungkinan hasil yang tidak terduga. (D,W) dapat memutuskan tentang asuhannya.
(lihat juga PAP.2.4 EP 2)
7. Pasien dan keluarga dijelaskan dan memahami
tentang haknya dalam berpartisipasi membuat
keputusan terkait asuhan jika diinginkan (lihat
juga AP.1 EP 4; ARK.2.1 EP 4 dan MKE.9 EP 5).
(W)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit33 Komisi Akreditasi Rumah Sakit34

Maksud dan tujuan HPK.2.2 Staf klinis juga memberi tahu pasien, nama dokter
atau professional pemberi asuhan (PPA) lainnya
Anggota staf menjelaskan setiap tindakan atau prosedur yang
diusulkan kepada pasien dan keluarga. sebagai penanggung jawab asuhan pasien yang
Informasi yang diberikan memuat elemen : diberi izin melakukan tindakan dan prosedur.
a) diagnosis (diagnosis kerja dan diagnosis banding) dan dasar Sering, pasien bertanya tentang kompetensi, dan
diagnosis
b) kondisi pasien pengalaman, jangka waktu bekerja di rumah sakit,
c) tindakan yang diusulkan dan sebagainya dari para DPJP dan PPA lainnya.
d) tata cara dan tujuan tindakan
e) manfaat dan risiko tindakan
f) nama orang mengerjakan tindakan Rumah sakit harus menetapkan proses untuk
g) kemungkinan alternatif dari tindakan menjawab jika pasien minta tambahan informasi
h) prognosis dari tindakan tentang DPJP dan perawat penanggungjawab
i) kemungkinan hasil yang tidak terduga
j) kemungkinan hasil bila tidak dilakukan tindakan (lihat juga asuhan (PPJA) mereka. (lihat juga MKE 9 )
HPK.5.2)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit35 Komisi Akreditasi Rumah Sakit36
Elemen Penilaian HPK.2.2 Standar HPK.2.3.
1.Ada regulasi yang mengatur pelaksanaan proses
untuk menjawab pertanyaan informasi
kompetensi dan kewenangan dari PPA. (R) (lihat Rumah sakit memberitahu pasien dan
juga KKS.9; KKS.13 dan KKS.16) keluarganya tentang hak
2.Pasien diberi informasi tentang elemen a)
sampai j) yang relevan dengan kondisi dan
dan tanggung jawab mereka yang
rencana tindakan (D,W) (lihat juga HPK.5.1; berhubungan dengan penolakan
AP.6; AP.5.11 EP 2; PAP.3.3; PAB.3; PAB.4; PAB.7 atau tidak melanjutkan pengobatan.
dan MKE.9 EP 4)
3.DPJP, PPJA dan PPA lainnya harus
memperkenalkan diri saat pertama kali bertemu
pasien. (W,S)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit37 Komisi Akreditasi Rumah Sakit38

. Elemen Penilaian HPK.2.3


Maksud dan Tujuan HPK.2.3. 1. Rumah sakit memberitahukan pasien dan
keluarganya tentang hak mereka untuk menolak atau
Pasien atau mereka yang membuat keputusan atas nama tidak melanjutkan pengobatan. (D,W) (lihat juga
pasien, dapat memutuskan untuk tidak melanjutkan ARK.4.4, EP 1)
pelayanan atau pengobatan yang direncanakan atau tidak 2. Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya
meneruskan pelayanan atau pengobatan setelah kegiatan tentang konsekuensi dari keputusan mereka.(D,W)
dimulai. (lihat juga ARK 4.4, EP 2).
Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya 3. Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang hak mereka untuk membuat keputusan, potensi tentang tanggung jawab mereka berkaitan dengan
hasil dari keputusan tersebut dan tanggung jawab mereka keputusan tersebut. (D,W)
berkenaan dengan keputusan tersebut. 4. Rumah sakit memberitahukan pasien dan
Pasien dan keluarganya diberitahu tentang alternatif keluarganya tentang tersedianya alternatif pelayanan
pelayanan dan pengobatan (lihat juga ARK.4.4, EP 1) dan pengobatan. (D,W)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit39 Komisi Akreditasi Rumah Sakit40

Standar HPK.2.4. Maksud dan Tujuan HPK.2.4.


Keputusan menolak pelayanan resusitasi serta melanjutkan atau
menolak pengobatan bantuan hidup dasar merupakan keputusan
paling sulit yang dihadapi pasien, keluarga, PPA dan rumah sakit.
Rumah sakit menghormati keinginan Tidak ada satupun proses yang dapat mengantisipasi semua situasi
dimana keputusan perlu dibuat. Karena itu, penting bagi rumah sakit
dan pilihan pasien untuk menolak untuk mengembangkan pedoman dalam pembuatan keputusan
pelayanan resusitasi, menunda atau yang sulit tersebut. Rumah sakit diminta membuat pedoman yang
berisi :
melepas bantuan hidup dasar (do not • rumah sakit harus mematuhi peraturan perundang-undangan
yang terkait
resucitate/DNR). • rumah sakit harus memastikan sesuai dengan norma agama dan
budaya
• mencakup situasi dimana keputusan tersebut berubah sewaktu
pelayanan sedang berjalan
• memandu PPA melalui isu hukum dan etika dalam melaksanakan
menunda atau melepas bantuan hidup dasar.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit41 Komisi Akreditasi Rumah Sakit42
Standar HPK.2.5
• Rumah sakit mengembangkan kebijakan dan prosedur
melalui suatu proses yang melibatkan banyak profesi
dari berbagai sudut pandang.
• Regulasi tentang identifikasi tanggungjawab masing- Rumah sakit mendukung hak pasien
masing pihak dan pendokumentasiannya dalam rekam terhadap asesmen dan
medis pasien.
manajemen nyeri yang tepat.
Elemen Penilaian HPK.2.4.
1. Ada regulasi rumah sakit pada saat pasien
menolak pelayanan resusitasi, menunda atau
melepas bantuan hidup dasar sesuai peraturan
perundang-undangan, norma agama dan
budaya masyarakat. (R)
2. Pelaksanaan sesuai dengan regulasi tersebut.
(D,W) Komisi Akreditasi Rumah Sakit43 Komisi Akreditasi Rumah Sakit44

Maksud dan Tujuan HPK.2.5


Elemen Penilaian HPK.2.5
Nyeri merupakan hal yang banyak dialami pasien,
dan nyeri yang tidak berkurang menimbulkan dampak 1. Ada regulasi tentang asesmen dan manajemen
yang tidak diharapkan kepada pasien secara fisik nyeri. (R)
maupun psikologis. 2. Rumah sakit menghormati dan mendukung hak
Respon pasien terhadap nyeri seringkali berada pasien dengan melakukan asesmen dan
dalam konteks norma sosial, budaya dan manajemen nyeri yang sesuai. (lihat juga
spiritual. PAP.7.1 EP 1). (D,W)
Pasien didorong dan didukung melaporkan rasa 3. Staf rumah sakit memahami pengaruh pribadi,
nyeri. budaya, sosial dan spiritual tentang hak pasien
Rumah sakit diminta untuk mengakui hak pasien untuk melaporkan rasa nyeri, serta asesmen
terhadap nyeri dan tersedia proses melakukan dan manajemen nyeri secara akurat. (D,W)
asesmen dan manajemen nyeri yang sesuai. (lihat
juga PAP.7.1 dan MKE 10 EP.4)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit45 Komisi Akreditasi Rumah Sakit46

Standar HPK.2.6.
Maksud dan Tujuan HPK.2.6.
Rumah sakit mendukung hak pasien untuk Pasien yang sedang menghadapi kematian mempunyai
mendapatkan pelayanan yang penuh hormat kebutuhan yang unik dalam pelayanan yang penuh hormat
dan penuh kasih sayang pada akhir dan kasih-sayang.
kehidupannya. Perhatian terhadap kenyamanan dan martabat pasien
mengarahkan semua aspek pelayanan pada tahap akhir
kehidupan. Agar dapat terlaksana, semua staf harus
) menyadari kebutuhan unik pasien pada akhir
kehidupannya.
Kebutuhan ini meliputi pengobatan terhadap gejala primer
dan sekunder, manajemen nyeri, respon terhadap aspek
psikologis, sosial, emosional, agama, budaya pasien dan
keluarganya serta keterlibatannya dalam keputusan
Komisi Akreditasi Rumah Sakit47
pelayanan. (lihat juga PAP.7.1 dan HPK.1.1)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit48
Standar HPK.3
Elemen Penilaian HPK.2.6. Rumah sakit memberikan penjelasan kepada
pasien dan keluarganya tentang adanya proses
1.Ada regulasi tentang pelayanan pasien pada akhir untuk menerima, menanggapi dan
kehidupan (R) menindaklanjuti bila ada pasien menyampaikan
2.Rumah sakit mengakui dan mengidentifikasi keluhan, konflik dan perbedaan pendapat tentang
pasien yang menghadapi kematian dengan pelayanan pasien. Rumah sakit juga
kebutuhan yang unik. (D,W) menginformasikan tentang hak pasien untuk
3.Staf rumah sakit menghormati hak pasien yang berpartisipasi dalam proses ini.
sedang menghadapi kematian, memiliki
kebutuhan yang unik dalam proses asuhan dan di
dokumentasikan. (D,W) (lihat juga MIRM.13 EP 2)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit49 Komisi Akreditasi Rumah Sakit50

Maksud dan Tujuan HPK.3


Pasien mempunyai hak untuk menyampaikan keluhan tentang
pelayanan yang mereka terima. Keluhan tersebut dicatat, ditelaah,
ditindaklanjuti dan dicari penyelesaiannya bila memungkinkan. Elemen Penilaian HPK.3.
Demikian pula bila keputusan mengenai pelayanan menimbulkan
1. Ada regulasi yang mendukung konsistensi pelayanan
pertanyaan, konflik, atau dilema lain bagi rumah sakit dan pasien,
keluarga atau pembuat keputusan dan lainnya. Dilema ini dapat dalam menghadapi keluhan, konflik atau beda
timbul dari masalah akses, etis, pengobatan atau pemulangan pendapat. (R)
pasien dsb. (lihat juga TKRS.12.2) 2. Pasien diberitahu tentang proses menyampaikan
Rumah sakit menetapkan cara-cara dalam mencari solusi keluhan, konflik atau perbedaan pendapat. (D,W)
terhadap dilema dan keluhan tersebut. 3. Keluhan, konflik dan perbedaan pendapat ditelaah
Rumah sakit mengidentifikasi dalam regulasi, siapa yang perlu
dan ditindaklanjuti oleh rumah sakit serta
dilibatkan dalam proses dan bagaimana pasien dan keluarganya
berpartisipasi. didokumentasikan. (D,W)
4. Pasien dan atau keluarga pasien ikut serta dalam
proses penyelesaian. (D,W)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit51 Komisi Akreditasi Rumah Sakit52

Maksud dan tujuan HPK.4


Standar HPK.4 Proses penerimaan pasien rawat inap dan pendaftaran
Semua pasien diberi tahu tentang hak pasien rawat jalan rumah sakit dapat membingungkan atau
dan kewajiban dengan metode dan menakutkan bagi pasien. Keadaan ini menjadikan pasien
atau keluarga sulit bersikap sesuai hak dan kewajibannya.
bahasa yang mudah dimengerti. Rumah sakit menyiapkan keterangan tertulis tentang hak
dan kewajiban pasien yang diberikan pada saat mereka
diterima sebagai pasien rawat inap atau mendaftar
sebagai pasien rawat jalan.
Keterangan tersebut tersedia di setiap kunjungan atau
tersedia selama tinggal di rumah sakit.
Pernyataan dipasang atau disimpan di fasilitas yang
mudah dilihat oleh publik.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit53 Komisi Akreditasi Rumah Sakit54
Keterangan tertulis diberikan disesuaikan dengan umur dan bahasa
pasien. Jika komunikasi tertulis dengan pasien tidak efektif atau tepat,
PERSETUJUAN UMUM (GENERAL CONSENT)
pasien dan keluarga diberi tahu tentang hak dan kewajibannya dengan
bahasa yang dapat dimengerti oleh mereka.
Standar HPK.5
Pada saat pasien diterima waktu mendaftar
Elemen Penilaian HPK.4 rawat jalan dan setiap rawat inap, diminta
1. Ada regulasi bahwa setiap pasien dan keluarga
mendapatkan informasi tentang hak dan kewajiban
menandatangani persetujuan umum (general
pasien. (R) consent), persetujuan umum (general consent)
2. Ada bukti bahwa informasi tentang hak dan kewajiban harus menjelaskan cakupan dan batasannya.
pasien diberikan tertulis kepada pasien, terpampang atau
tersedia sepanjang waktu. (D,O,W)
3. Rumah sakit menetapkan proses pemberian informasi
hak dan kewajiban pasien jika komunikasi tidak efektif
atau tidak tepat. (W,S)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit55 Komisi Akreditasi Rumah Sakit56

PERSETUJUAN UMUM (GENERAL CONSENT) Rumah sakit memiliki dokumentasi dalam rekam medik tentang
persetujuan umum.
Maksud dan tujuan HPK.5 Pasien juga diberi informasi tentang tindakan dan prosedur, serta
Rumah sakit wajib meminta persetujuan umum (general pengobatan yang berisiko tinggi yang memerlukan persetujuan
consent) kepada pasien atau keluarganya berisi khusus (informed consent) secara terpisah.
persetujuan terhadap tindakan yang berisiko rendah,
prosedur diagnostik, pengobatan medis lainnya, batas- Elemen Penilaian HPK.5
1. Ada regulasi tentang persetujuan umum dan
batas yang telah ditetapkan, dan persetujuan lainnya. pendokumentasiannya dalam rekam medis pasien diluar
Persetujuan umum diminta pada saat pasien datang tindakan yang membutuhkan persetujuan khusus (informed
pertama kali untuk rawat jalan dan setiap rawat inap. consent) tersendiri. (R)
Rumah sakit diminta untuk memberitahu pasien tentang 2. Persetujuan umum (general consent) diminta saat pertama kali
adanya peserta didik / pelatihan yang ikut berpartisipasi pasien masuk rawat jalan atau setiap masuk rawat inap. (D,W)
dalam asuhan pasien sebagai bagian dari pendidikan / 3. Pasien dan atau keluarga diminta untuk membaca dan
kemudian menandatangani persetujuan umum (general
pelatihan mereka.
consent). (D,W)

Komisi Akreditasi Rumah Sakit57 Komisi Akreditasi Rumah Sakit58

PERSETUJUAN KHUSUS (INFORMED CONSENT) PERSETUJUAN KHUSUS (INFORMED CONSENT)


Standar HPK.5.1
Rumah sakit menetapkan regulasi pelaksanaan persetujuan khusus
Maksud dan tujuan HPK.5.1
(informed consent) oleh DPJP dan dapat dibantu oleh staf yang
terlatih dengan bahasa yang dapat dimengerti sesuai peraturan Satu dari banyak upaya membuat pasien terlibat dalam
perundang-undangan. pengambilan keputusan dalam proses asuhan / tindakan
adalah dengan jalan memberikan persetujuan (consent).
Maksud dan tujuan HPK.5.1 Untuk dapat memberikan persetujuan, seorang pasien
Satu dari banyak upaya membuat pasien terlibat dalam menerima penjelasan tentang faktor-faktor terkait
pengambilan keputusan dalam proses asuhan / tindakan adalah
dengan rencana asuhan yang pelaksaannya harus ada
dengan jalan memberikan persetujuan (consent). Untuk dapat
memberikan persetujuan, seorang pasien menerima penjelasan persetujuan khusus (informed consent).
tentang faktor-faktor terkait dengan rencana asuhan yang Persetujuan khusus (informed consent) harus diperoleh
pelaksaannya harus ada persetujuan khusus (informed consent). sebelum dilakukan prosedur atau tindakan tertentu yang
Persetujuan khusus (informed consent) harus diperoleh sebelum berisiko tinggi. Proses pemberian persetujuan khusus
dilakukan prosedur atau tindakan tertentu yang berisiko tinggi. (informed consent) diatur rumah sakit melalui regulasi
Proses pemberian persetujuan khusus (informed consent) diatur
yang jelas sesuai peraturan perundang-undangan terkait.
rumah sakit melalui regulasi yang jelas sesuai peraturan
perundang-undangan terkait.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit59 Komisi Akreditasi Rumah Sakit60
Standar HPK.5.2
Elemen Penilaian HPK.5.1
1. Ada regulasi yang dijabarkan dengan jelas mengenai
persetujuan khusus (informed consent). (R) Persetujuan khusus (informed consent) diberikan
2. DPJP menjelaskan informasi tindakan yang akan sebelum operasi, anestesi (termasuk sedasi),
diambil dan bila perlu dapat dibantu staf terlatih. pemakaian darah dan produk darah, tindakan
(D,W) dan prosedur serta pengobatan lain dengan
3. Pasien memahami informasi tentang tindakan yang risiko tinggi yang ditetapkan oleh regulasi rumah
memerlukan persetujuan khusus (informed consent)
sakit
melalui cara dan bahasa yang dimengerti oleh
pasien. Pasien dapat memberikan/menolak
persetujuan khusus (informed consent) tersebut.
(D,W) (lihat juga HPK.2.1; AP.6; AP.5.11 EP 2;
PAP.3.3; PAB.3.3; PAB.4; PAB.7 dan MKE.9 EP 4)

Komisi Akreditasi Rumah Sakit61 Komisi Akreditasi Rumah Sakit62

Maksud dan tujuan HPK.5.2 Elemen Penilaian HPK.5.2


Jika rencana asuhan termasuk prosedur bedah atau invasif,
anestesi (termasuk sedasi), pemakaian darah dan produk darah, 1. Ada regulasi tentang persetujuan khusus (informed consent)
atau tindakan serta prosedur lain dan pengobatan dengan risiko yang harus diperoleh sebelum operasi atau prosedur invasif,
tinggi, persetujuan khusus (informed consent) diminta secara sebelum anestesi (termasuk sedasi), pemakaian darah dan
terpisah (lihat juga PAB.3.3 EP 1 dan PAB.7.1). produk darah, serta pengobatan risiko tinggi lainnya. (R)
Tidak semua tindakan dan prosedur memerlukan persetujuan 2. Ada bukti pelaksanaan tentang persetujuan khusus (informed
khusus (informed consent) rumah sakit membuat daftar tindakan consent) yang harus diperoleh sebelum operasi atau prosedur
sebagaimana yang disebut diatas. invasif, sebelum anestesi (termasuk sedasi), pemakaian darah
Rumah sakit melatih staf untuk memastikan proses untuk dan produk darah, serta pengobatan risiko tinggi lainnya. (D,
memberikan persetujuan khusus (informed consent)dilakukan W)
dengan benar. 3. Rumah sakit menyusun daftar semua pengobatan / tindakan /
Daftar (informed consent) disusun oleh dokter dan PPA lainnya prosedur yang memerlukan persetujuan khusus (informed
yang melakukan tindakan dan prosedur secara kolaboratif. Daftar consent). (D,W)
juga memuat prosedur dan tindakan yang dilakukan di unit rawat 4. Identitas DPJP dan orang yang membantu memberikan
jalan dan rawat inap. informasi kepada pasien dan keluarga dicatat di rekam medik
pasien. (D,W)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit63 Komisi Akreditasi Rumah Sakit64

Standar HPK.5.3 Maksud dan tujuan HPK.5.3


Rumah sakit menetapkan proses, dalam konteks peraturan
perundang-undangan, siapa pengganti pasien yang dapat
memberikan persetujuan dalam persetujuan khusus (informed Persetujuan khusus (informed consent) kadang-kadang
consent) bila pasien tidak kompeten. membutuhkan orang (atau tambahan) selain pasien yang terlibat
dalam keputusan tentang asuhan pasien.
Maksud dan tujuan HPK.5.3 Dalam hal ini adalah pasien belum dewasa / anak-anak, mengidap
Persetujuan khusus (informed consent) kadang-kadang gangguan mental, retardasi mental, gangguan komunikasi dimana
membutuhkan orang (atau tambahan) selain pasien yang terlibat mereka tidak mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan
dalam keputusan tentang asuhan pasien. Dalam hal ini adalah dan lainnya.
pasien belum dewasa / anak-anak, mengidap gangguan mental, Jika pasien tidak mampu membuat keputusan tentang asuhannya,
retardasi mental, gangguan komunikasi dimana mereka tidak pengganti ditetapkan untuk memberi persetujuan. Jika orang lain
mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan dan lainnya. sebagai pengganti yang memberi persetujuan, maka harus sesuai
Jika pasien tidak mampu membuat keputusan tentang asuhannya, dengan peraturan perundang-undangan, nama orang ini dicatat di
pengganti ditetapkan untuk memberi persetujuan. Jika orang lain rekam medik pasien.
sebagai pengganti yang memberi persetujuan, maka harus sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, nama orang ini dicatat di
rekam medik pasien. Komisi Akreditasi Rumah Sakit65 Komisi Akreditasi Rumah Sakit66
PENELITIAN, DONASI DAN TRANSPLANTASI
ORGAN
Standar HPK.6.
Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab untuk
Elemen Penilaian HPK.5.3
melindungi manusia/pasien sebagai subjek
1. Ada regulasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan penelitian.
yang menetapkan proses dan siapa yang menandatangani
persetujuan khusus (informed consent) bila pasien tidak
kompeten. (R) Standar HPK.6.1
2. Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan proses, apabila Rumah sakit mematuhi semua peraturan dan
orang lain yang memberi persetujuan khusus (informed persyaratan penelitian/kode etik profesi serta
consent) (D,W)
3. Nama orang yang menggantikan pemberi persetujuan dalam kode etik penelitian dan menyediakan sumber
persetujuan khusus (informed consent) sesuai peraturan daya yang layak agar program penelitian dapat
perundang-undangan, tercatat di rekam medik. (D,W) berjalan dengan efektif.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit67 Komisi Akreditasi Rumah Sakit68

PENELITIAN, DONASI DAN TRANSPLANTASI ORGAN Lanjutan Maksud dan Tujuan HPK 6 dan HPK 6.1

Komitmen para kepala unit pelayanan terhadap penelitian dengan subjek


Maksud dan Tujuan HPK.6. dan HPK.6.1 manusia/pasien tidak dapat dipisahkan dari komitmen mereka terhadap pelayanan
pasien, komitmen ini terintegrasi pada semua tingkat.

Penelitian dengan subjek manusia/pasien merupakan Oleh sebab itu, pertimbangan etika, komunikasi yang baik, ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan, serta ketersediaan sumber daya finansial dan
suatu upaya yang kompleks dan bermakna penting bagi
nonfinansial merupakan komponen dari komitmen ini.
sebuah rumah sakit.
Pimpinan rumah sakit mengetahui tingkat komitmen Salah satu sumber daya adalah penjaminan asuransi yang baik untuk pasien yang
mengalami kejadian yang tidak diharapkan akibat protokol penelitian.
yang dibutuhkan dan keterlibatan personal yang Pimpinan rumah sakit memahami kewajibannya untuk melindungi manusia/pasien.
diperlukan untuk menjawab pertanyaan ilmiah dan
melindungi manusia/pasien, karena komitmen Pimpinan rumah sakit tahu mengenai, serta mentaati, sumber peraturan dan standar
profesi yang spesifik untuk penelitian / uji klinis (clinical trial), seperti standar
terhadap pasien tersebut adalah mendiagnosis dan International Conference on Harmonisation (ICH)/World Health Organization
mengobatinya. (WHO)/Good Clinical Practice (GCP) dll.

Komisi Akreditasi Rumah Sakit69 Komisi Akreditasi Rumah Sakit70

Elemen Penilaian HPK.6. Elemen Penilaian HPK.6.1


1. Ada regulasi dimana pimpinan rumah sakit bersama
1. Ada regulasi yang menetapkan dimana pimpinan rumah sakit bertanggung komite memahami dan menyusun mekanisme untuk
jawab atas perlindungan terhadap pasien yang menjadi subyek peserta
penelitian, dan mempromosikan kode etik dan perilaku professional serta memastikan ketaatan terhadap semua peraturan
mendorong kepatuhan terhadap kode etik profesi dan perilaku professional perundang-undangan dan persyaratan profesi yang
termasuk dalam penelitian serta menyediakan sumber daya yang layak agar
program penelitian berjalan dengan efektif (R)
berkaitan dengan penelitian. (R)
2. Pimpinan rumah sakit dan komite memiliki proses
2. Pimpinan rumah sakit, secara lisan dan tertulis, mengkomunikasikan ke penyusunan anggaran untuk menyediakan sumber daya
seluruh staf rumah sakit mengenai komitmen mereka untuk melindungi
manusia/pasien sebagai subjek peserta penelitian dan mendukung perilaku yang adekuat agar program penelitian berjalan efektif.
yang sesuai dengan kode etik profesi/penelitian. (D,O,W) (lihat juga TKRS.12) (D,W)
3. Pimpinan rumah sakit menentukan komite yang bertanggung jawab atas
3. Pimpinan rumah sakit menyediakan atau memastikan
kesinambungan perkembangan dan kepatuhan terhadap semua peraturan terdapat jaminan asuransi yang adekuat untuk
perundang-undangan serta regulasi rumah sakit tentang penelitian yang menanggung pasien yang berpartisipasi dalam uji klinis
menggunakan manusia sebagai subyek. (D,W)
yang mengalami kejadian yang tidak diharapkan
(adverse event).(D,W)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit71 Komisi Akreditasi Rumah Sakit72
Standar HPK.6.2 Maksud dan Tujuan HPK.6.2
Rumah sakit memberikan penjelasan Rumah sakit yang melakukan penelitian / uji klinis (clinical trial) yang
kepada pasien dan keluarganya tentang melibatkan manusia sebagai subjek menyediakan keterangan kepada
pasien dan keluarga nya tentang bagaimana cara mendapatkan akses
bagaimana cara mendapatkan akses ke aktivitas tersebut bila relevan dengan kebutuhan pengobatannya. Bila
penelitian / uji klinis (clinical trial) yang pasien diminta untuk berpartisipasi, mereka memerlukan penjelasan
yang dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan mereka.
melibatkan manusia sebagai subjek. Informasi tersebut meliputi:
a) manfaat yang diharapkan.
b) kemungkinan/potensi ketidaknyamanan dan risiko.
c) alternatif yang dapat menolong mereka.
d) prosedur yang harus diikuti.
Pasien diberikan penjelasan bahwa mereka dapat menolak untuk
berpartisipasi atau mengundurkan diri sewaktu-waktu dimana
penolakan atau pengunduran diri tersebut tidak akan menutup
akses mereka terhadap pelayanan rumah sakit.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit73 Komisi Akreditasi Rumah Sakit74

Rumah sakit mempunyai kebijakan dan prosedur untuk memberikan


informasi tentang hal ini kepada pasien dan keluarganya.
Standar HPK.6.3.
Elemen Penilaian HPK.6.2
1. Ada regulasi yang mengarahkan informasi dan proses pengambilan keputusan Rumah sakit memberikan penjelasan kepada
untuk penelitian / uji klinis (clinical trial), serta pasien dan keluarganya yang
tepat diidentifikasi dan diberi informasi tentang bagaimana cara mendapatkan
pasien dan keluarganya
akses ke penelitian / uji klinis (clinical trial) yang relevan dengan kebutuhan tentang bagaimana pasien yang ikut
pengobatan mereka (R)
2. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberikan penjelasan tentang manfaat berpartisipasi dalam penelitian /
yang diharapkan. (D,W) uji klinis (clinical trial) mendapatkan
3. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberikan penjelasan tentang potensi
ketidak nyamanan dan risiko. (D,W) perlindungan.
4. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberi penjelasan tentang altenatif yang
dapat menolong mereka. (D,W)
5. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi, kepadanya diberikan penjelasan
tentang prosedur yang harus diikuti. (D,W)
6. Pasien diyakinkan bahwa penolakan untuk berpartisipasi atau pengunduran diri
dari partisipasi tidak mempengaruhi akses mereka terhadap pelayanan rumah
sakit. (D,W)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit75 Komisi Akreditasi Rumah Sakit76

Maksud dan Tujuan HPK.6.3. Elemen Penilaian HPK.6.3.


Rumah sakit yang melaksanakan penelitian / uji klinis (clinical trial) 1. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan
yang melibatkan manusia sebagai subjek penelitian, memahami tentang prosedur rumah Sakit untuk menelaah
bahwa tanggungjawab utama adalah kesehatan dan keselamatan protokol penelitian. (D,W)
pasien. 2. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan
tentang prosedur rumah sakit untuk menimbang
keluarganya sebelumnya mengenai proses yang baku untuk : manfaat dan risiko bagi peserta. (D,W)
a. Menelaah protokol penelitian 3. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan
b. Menimbang risiko dan manfaat yang relatif bagi para peserta tentang prosedur rumah sakit untuk mendapatkan
c. Mendapatkan surat persetujuan dari manusia/pasien sebagai persetujuan. (D,W)
subjek penelitian 4. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan
d. Mengundurkan diri dari keikutsertaan sewaktu-waktu
e. Informasi ini dikomunikasikan kepada manusia/pasien dan
tentang prosedur rumah sakit untuk
keluarga untuk membantu pengambilan keputusan terkait mengundurkan diri dari keikutsertaan. (D,W)
partisipasi mereka dalam penelitian.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit77 Komisi Akreditasi Rumah Sakit78
Standar HPK.6.4. Maksud dan Tujuan HPK.6.4.
Pasien atau keluarganya harus memberikan
Persetujuan khusus (informed persetujuan khusus (informed consent) penelitian bila
consent) penelitian diperoleh memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian /
uji klinis (clinical trial).
sebelum pasien berpartisipasi dalam Informasi yang diberikan pada saat mengambil
penelitian / uji klinis (clinical trial). keputusan untuk ikut berpartisipasi mendasari
persetujuan atau penolakan keterlibatan dalam
. penelitian. (lihat juga HPK.5.1 dalam maksud dan
tujuan). Petugas yang memberikan penjelasan dan
mendapatkan persetujuan dicatat dalam rekam medis
pasien.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit79 Komisi Akreditasi Rumah Sakit80

Standar HPK.7.
Rumah sakit mempunyai sebuah
Elemen Penilaian HPK.6.4.
1. Ada regulasi tentang persetujuan yang didokumentasikan komite etik penelitian untuk
dalam rekam medis pasien disertai tanda tangan persetujuan.
(R)
melakukan pengawasan atas semua
2. Persetujuan khusus (informed consent) penelitian diperoleh penelitian dirumah sakit tersebut yang
saat pasien memutuskan ikut serta dalam penelitian / uji klinis
(clinical trial). (D,W) melibatkan manusia/pasien sebagai
3. Keputusan persetujuan khusus (informed consent) penelitian
didokumentasikan sesuai peraturan perundang-undangan.
subjeknya.
(D,W)
4. Identitas petugas yang memberikan penjelasan untuk
mendapatkan persetujuan dicatat dalam rekam medis pasien.
(D,W)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit81 Komisi Akreditasi Rumah Sakit82

Maksud dan Tujuan HPK.7.


Elemen Penilaian HPK.7.
Bila rumah sakit melakukan penelitian / uji klinis (clinical 1. Ada komite atau mekanisme lain yang ditetapkan oleh rumah
sakit yang melibatkan perwakilan masyarakat untuk
trial) yang melibatkan manusia/pasien sebagai mengawasi seluruh kegiatan penelitian di rumah sakit,
subjeknya, perlu ditetapkan sebuah komite yang termasuk suatu pernyataan yang jelas mengenai maksud dari
melakukan pengawasan atas seluruh kegiatan tersebut. pengawasan kegiatan. (R)
2. Kegiatan pengawasan tersebut mencakup penelaahan
Rumah sakit membuat pernyataan tentang maksud prosedur. (D,W)
pengawasan kegiatan tersebut. Pengawasan atas 3. Kegiatan pengawasan tersebut mencakup prosedur untuk
menimbang risiko dan manfaat yang relatif bagi subyek.
kegiatan tersebut termasuk penelaahan prosedur (D,W)
seluruh protokol penelitian, prosedur untuk 4. Kegiatan pengawasan tersebut mencakup prosedur menjaga
menimbang risiko dan manfaat yang relatif bagi subjek, kerahasiaan dan keamanan informasi penelitian. (D,W)
dan prosedur yang terkait dengan kerahasiaan dan 5. Kegiatan meliputi pengawasan saat pelaksanaan penelitian.
keamanan atas informasi penelitian dan pengawasan (D,W)
terhadap pelaksanaan penelitian.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit83 Komisi Akreditasi Rumah Sakit84
DONASI ORGAN DONASI ORGAN
Catatan: Standar-standar berikut dimaksudkan untuk digunakan
dimana
transplatasi organ atau jaringan tidak dilakukan namun saat Maksud dan tujuan HPK.8 dan HPK.8.1
pasien meminta informasi mengenai donasi organ atau jaringan. Kelangkaan organ tubuh yang tersedia untuk transplantasi
mendorong banyak Negara menetapkan sistem dan
Standar HPK.8 prosedur untuk meningkatkan persediaan. Persetujuan
Rumah sakit memberi informasi pada pasien dan keluarga tentang secara tegas diperlukan untuk donasi organ.
bagaimana memilih untuk mendonorkan organ dan jaringan Rumah sakit bertanggung jawab untuk menentukan
lainnya
proses mendapatkan dan mencatat persetujuan donasi
sel, jaringan, organ, terkait standar etika internasional
Standar HPK.8.1
Rumah sakit menetapkan kebijakan dan prosedur untuk dan cara penyediaan organ dikelola.
melakukan pengawasan terhadap proses kemungkinan terjadinya
jual beli organ dan jaringan.

Komisi Akreditasi Rumah Sakit85 Komisi Akreditasi Rumah Sakit86

Lanjutan maksud dan tujuan HPK 8 Pengawasan terhadap proses pengadaan organ atau
Rumah sakit bertanggung jawab untuk memastikan tersedianya
pengawasan untuk mencegah pasien merasa dipaksa untuk
jaringan termasuk menentukan proses donasi sesuai
memberikan donasi. ketentuan peraturan perundang-undangan, menghormati
Rumah sakit mendukung pilihan pasien dan keluarga melakukan donasi agama dan budaya masyarakat, memastikan ada praktik
organ dan jaringan lain untuk riset dan atau transplantasi. Informasi etika, dan persetujuan (consent).
diberikan ke pasien dan keluarga tentang proses donasi dan ketentuan
tentang pengadaan organ yang dikelola untuk memenuhi kebutuhan Staf rumah sakit dilatih tentang proses memperoleh
masyarakat, daerah, atau negara.
Kelangkaan organ untuk transplantasi menghasilkan praktik-praktik
donasi untuk membantu pasien dan keluarga membuat
penyediaan dan transplantasi organ yang dipertanyakan. Praktik pilihan.
membujuk orang orang atau kelompok kelompok rentan (seperti buta Staf juga dilatih mengenai kekhawatiran dan isu terkait
huruf, miskin, imigran gelap, narapidana, pelarian politik atau donasi organ.
ekonomi) untuk menjadi donor hidup, organ trafficking (pembelian Rumah sakit bekerja sama dengan rumah sakit lain dan
dan penjualan organ di perdagangan gelap), pengambilan organ tanpa perkumpulan perkumpulan yang bertanggungjawab
persetujuan (consent) dari orang mati atau orang yang dieksekusi
mati adalah bertentangan dengan upaya menjamin keamanan donor
sepenuhnya atau sebagian mengenai penyediaan,
dan resipien organ. banking, pengangkutan atau proses tranplantasi .
Komisi Akreditasi Rumah Sakit87 Komisi Akreditasi Rumah Sakit88

Elemen Penilaian HPK.8 Elemen Penilaian HPK.8.1


1. Ada regulasi yang mendukung pasien dan keluarga 1. Ada regulasi yang menetapkan proses donasi organ
untuk memberikan donasi organ atau jaringan lain dan jaringan dan memastikan bahwa proses sesuai
sesuai peraturan perundang-undangan. (R) dengan peraturan perundang-undangan, agama dan
2. Rumah sakit memberi informasi kepada pasien dan nilai nilai budaya setempat (R)
keluarga tentang proses donasi sesuai regulasi. (D,W) 2. Rumah sakit menetapkan proses untuk mendapatkan
3. Rumah sakit memberi informasi kepada pasien dan persetujuan sesuai regulasi. (D,W)
keluarga tentang organisasi penyediaan organ sesuai 3. Staf dilatih tentang isu dan masalah terkini terkait
regulasi. (D,W) donasi organ dan tersedianya tranplantasi (D,W)
4. Rumah sakit memastikan terselenggaranya 4. Rumah sakit bekerja sama dengan rumah sakit lain
pengawasan yang cukup untuk mencegah pasien dan perkumpulan di masyarakat untuk menghargai
merasa dipaksa untuk donasi sesuai regulasi. (D,W)
dan melaksanakan pilihannya melakukan donasi
(D,W)

Komisi Akreditasi Rumah Sakit90


Standar HPK.8.2.
Rumah sakit menyediakan pengawasan terhadap Standar HPK.8.2.
pengambilan, transplantasi organ dan jaringan.
Rumah sakit menyediakan
Maksud dan Tujuan HPK.8.2.
Kebijakan tersebut konsisten dengan peraturan
pengawasan terhadap
perundang-undangan dan menghormati agama, keyakinan
dan nilai-nilai budaya yang dianut masyarakat. Staf rumah
pengambilan, transplantasi
sakit dilatih dalam pelaksanaan kebijakan dan prosedur
untuk mendukung pilihan pasien dan keluarganya. Staf
organ dan jaringan.
rumah sakit juga dilatih dalam persoalan dan isu
kontemporer yang berkaitan dengan donasi organ dan
ketersediaan transplantasi seperti informasi tentang
kurang tersedianya organ dan jaringan, jual beli organ
manusia dipasar gelap, pengambilan jaringan tubuh tanpa
Komisi Akreditasi Rumah Sakit91 Komisi Akreditasi Rumah Sakit92

persetujuan dari narapidana yang dihukum mati atau dari

Rumah sakit bekerjasama dengan rumah sakit lain dan


badan-badan dalam masyarakat yang bertanggung jawab
terhadap seluruh atau sebagian dan proses mendapatkan
organ, bank organ, transportasi atau proses transplantasi.

Elemen Penilaian HPK.8.2.


1. Ada regulasi yang menjadi acuan untuk pengawasan
proses dalam mendapatkan dan mendonasi organ atau
jaringan serta proses transplantasi. (R)
2. Staf dilatih untuk regulasi tersebut. (D,W)
3. Staf dilatih mengenai isu dan persoalan tentang donasi
organ dan ketersediaan transplan. (D,W)
4. Rumah sakit mendapat persetujuan dari donor hidup.
(D,W)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit93 Komisi Akreditasi Rumah Sakit94

Anda mungkin juga menyukai