BATASAN :
Kecenderungan terjadinya perdarahan akibat gangguan proses koagulasi yang
disebabkan oleh kekurangan vitamin K atau dikenal dengan Vitamin K Deficiency
Bleeding (VKDB).
PATOFISIOLOGI
Vitamin K diperlukan untuk sintesis prokoagulan faktor II, VII, IX dan X (kompleks
protrombin) serta protein C dan S yang berperan sebagai antikoagulan (menghambat
proses pembekuan). Selain itu Vitamin K diperlukan untuk konversi faktor
pembekuan tidak aktif menjadi aktif.
Ada 3 Kelompok :
VKDB dini
VKDB klasik
VKDB lambat atau acquired prothrombin complex deficiency (APCD)
Secondary prothrombin complex (PC) deficiency
EPIDEMIOLOGI
Angka kejadian VKDB berkisar antara 1:200 sampai 1:400 kelahiran bayi yang tidak
mendapat vitamin K profilaksis. Di Indonesia, data mengenai VKDB secara nasional
belum tersedia. Hingga tahun 2004 didapatkan 21 kasus di RSCM Jakarta, 6 kasus di
RS Dr. Sardjito Yogyakarta dan 8 kasus di RSU Dr. Soetomo Surabaya.
DIAGNOSIS
Anamnesis
onset perdarahan
lokasi perdarahan
pola pemberian makanan
riwayat pemberian obat-obatan pada ibu selama kehamilan
Pemeriksaan fisik
Adanya perdarahan di saluran cerna, umbilikus, hidung, bekas sirkumsisi dan
lain sebagainya
PDT – Bag./SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSU Dr. Soetomo Surabaya 108
Pemeriksaan penunjang
Waktu pembekuan memanjang
PPT (Plasma Prothrombin Time) memanjang
Partial Thromboplastin Time (PTT) memanjang
Thrombin Time normal
USG, CT Scan atau MRI untuk melihat lokasi perdarahan
Tabel : Perdarahan akibat defisiensi vitamin K pada anak
DIAGNOSIS BANDING
VKDB dibedakan dengan gangguan hemostasis lain misalnya gangguan fungsi hati.
PENATALAKSANAAN
Pencegahan VKDB
Dapat dilakukan dengan pemberian vitamin K Profilaksis
Vitamin K1 pada bayi baru lahir 1 mg im (dosis tunggal) atau per oral 3 kali @
2 mg pada waktu bayi baru lahir, umur 3-7 hari dan umur 1-2 tahun
PDT – Bag./SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSU Dr. Soetomo Surabaya 109
Ibu hamil yang mendapat pengobatan antikonvulsan mendapat profilaksis
vitamin K1 5 mg/hari selama trimester ketiga atau 10 mg im pada 24 jam
sebelum melahirkan. Selanjutnya bayinya diberi vitamin K1 1 mg im dan
diulang 24 jam kemudian
Pengobatan VKDB
Vitamin K1 dosis 1-2 mg/hari selama 1-3 hari
Fresh frozen plasma (FFP) dosis 10-15 ml/kg
PDT – Bag./SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSU Dr. Soetomo Surabaya 110
DAFTAR PUSTAKA
1. Willoughby MLN. Pediatric Haematology. Edinburg : London, 1977 : 327-9.
2. Chalmers EA, Gibson BE. Acquired disorders of hemostasis during childhood.
Dalam : Lilleyman J, Hann I, Blanchette V, Eds. Pediatric Hematology. Edisi ke-
2. London : Churchill Livingstone, 2000 : 629-49.
3. Sutor AH, von Kries R, Cornelissen M, McNinch AW, Andrew M. Vitamin K
Deficiency Bleeding (VKDB) in infancy. Thromb Haemost 1999; 81 : 456-61.
4. Respati H, Reniarti L, Susanah S. Hemorrhagic Disease of the Newborn. Dalam:
Permono B, Sutaryo, Ugrasena IDG, Windiastuti E, Abdulsalam M, Eds. Buku
Ajar Hematologi-onkologi Anak. Jakarta : Badan Penerbit IDAI, 2005 : 182-96.
5. World Health Organization, Food and Agriculture Organization of United Nations.
2002. Vitamin K. Didapat dari : http://www.fao.org/documents/show_cdr.asp?
url_file=/DOCREP/004/Y2809E/y2809e00.htm. (Diakses tanggal 8 Agustus
2005).
PDT – Bag./SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSU Dr. Soetomo Surabaya 111