Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Toilet training merupakan latihan menggunakan toilet untuk

pemenuhan kebutuhan buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB)

sacara mandiri. (Jom FK, 2015). Toilet training merupakan salah satu

tugas dari perkembangan anak dari usia toddler.(Hockenbery, Wilson, &

Wong, 2012). Rata-rata usia toilet training anak adalah 24-36 bulan dan

keterampilan ini tercapai pada fase batita (Hogdges et al, 2014).

Toilet training pada anak dengan usia yang tidak tepat dapat

menimbulkan beberapa masalah yang dialami anak yaitu seperti sembelit,

menolak toileting, disfungsi berkemih infeksi saluran kemih, dan enuresis

(Hooman, Safii, Valavi, & Amini-Alavijeh, 2013). Dampak yang paling

umum terjadi dalam kegagalan toilet training diantaranya adalah adanya

perlakuan atau aturan yang ketat dari orang tua kepada anaknya dapat

mengganggu kepribadian anak dan cenderung bersikap keras kepala

bahkan kikir, seperti orangtua sering memarahi anak pada saat BAB atau

BAK saat berpergian, selain itu, apabila orangtua juga santai dalam

memberikan aturan dalam toilet training, maka anak dapat mengalami

kepribadian ekspresif, seperti anak menjadi lebih tega, cenderung

ceroboh, suka membuat gara-gara, emosional, dan seenaknya dalam

melakukan kegiatan sehari-hari (Hidayat,2005)


Prevalensi enuresis didunia berkisar antara 11.4%. penelitian di

USA menunjukan dari 112 anak usia 3-10 tahun, 45% diantaranya

mengalami daytime wetting atau mengompol disiang hari (Hodges et al,

2014). Di kinshasa, congo, 109 anak dari 415 anak usia 6-12 tahun

mengalami nocturnal enuresis yang terdiri dari 50 anak laki-laki dan 59

anak perempuan (Aloni et al, 2012). Penelitian serupa di indonesia

diwakili oleh denpasar yang menunjukan bahwa prevalensi enuresis pada

anak TK sebesar 10.9% (Windiani & Soetjiningsih,2008). Di dapatkan dari

jumlah Anak di Girian Weru 1 berjumlah..... dan data hasil observasi

penelitian di Lingk.1, Lingk.2, dan Lingk.3 berjumlah.....%

Pengetahuan tentang toilet training sangat penting untuk dimiliki

oleh seorang ibu. Hal ini akan berpengaruh pada penerapan toilet training

pada anak. ibu yang mempunyai tingkat pengetahuan yang baik berarti

mempunyai pemahaman yang baik tentang manfaat dan dampak toilet

training, sehingga ibu akan mempunyai sikap yang postitif terhadap

konsep toilet training. Sikap merupakan kecenderungan ibu untuk

bertindak atau berperilaku (Suryabudhi, 2006)

Anak-anak yang terlalu lama dibiasakan menggunakan popok

sekali pakai pada umumnya tidak bisa belajar mengosongkan kandung

kemih mereka secara baik maka perlu ada toilet training karena latihan

dan pembelajaran toilet training yang dilaksanakan secara kontinyu sejak

usia dini menjadi faktor yang menyebabkan anak mampu BAB dnan BAK

secara mandiri.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis merasa tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: Analisis faktor-faktor yang

berhubungan dengan penerapan toilet training pada anak usia 2-3 tahun

di Girian Weru 1 Lingk 1,2,dan 3 Kota Bitung.


1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Pernyataan Masalah

Latar belakang memperlihatkan toilet training sangatlah

penting untuk kemandirian anak dalam proses BAB dan BAK

1.2.2 Pertanyaan masalah

1. Bagaimana Pendidikan dengan perilaku penerapan toilet training

pada anak usia 2-3 tahun di Girian Weru 1 Lingk 1,2,dan 3 Kota

Bitung.

2. Bagaimana Pengetahuan dengan perilaku penerapan toilet

training pada anak usia 2-3 tahun di Girian Weru 1 Lingk 1,2,dan

3 Kota Bitung.

3. Bagaimana pekerjaan dengan perilaku penerapan toilet training

pada anak usia 2-3 tahun di Girian Weru 1 Lingk 1,2,dan 3 Kota

Bitung.

4. Apakah ada hubungan pendidikan dengan perilaku penerapan

toilet training pada anak usia 2-3 tahun di Girian Weru 1 Lingk

1,2,dan 3 Kota Bitung.

5. Apakah ada hubungan pengetahuan dengan perilaku penerapan

toilet training pada anak usia 2-3 tahun di Girian Weru 1 Lingk

1,2,dan 3 Kota Bitung.

6. Apakah ada hubungan pekerjaan perilaku penerapan toilet

training pada anak usia 2-3 tahun di Girian Weru 1 Lingk 1,2,dan

3 Kota Bitung.
1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan

perilaku penerapan toilet training pada anak usia 2-3 tahun di

Girian Weru 1 Lingk 1,2,dan 3 Kota Bitung.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi Pendidikan dengan perilaku penerapan toilet

training pada anak usia 2-3 tahun di Girian Weru 1 Lingk 1,2,dan

3 Kota Bitung.

2. Mengidentifikasi Pengetahuan dengan perilaku penerapan toilet

training pada anak usia 2-3 tahun di Girian Weru 1 Lingk 1,2,dan

3 Kota Bitung.

3. Mengidentifikasi pekerjaan dengan perilaku penerapan toilet

training pada anak usia 2-3 tahun di Girian Weru 1 Lingk 1,2,dan

3 Kota Bitung.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan

referensi tambahan bagi peneliti yang relefan. Penelitian ini dapat

diharapkan dapat bermanfaaat bagi para pembaca yang ingin

mengetahui Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan

penerapan toilet training pada anak usia 2-3 tahun di Girian Weru

1 Lingk 1,2,dan 3 Kota Bitung.


1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi petugas kesehatan, dapat melakukan penyuluhan

kesehatan tentang pentingnya toilet training bagi ibu-ibu yang

mempunyai anak usia 2-3 tahun di Girian Weru 1 Lingk 1,2,dan

3 Kota Bitung.

2. Bagi Ibu ini dapat menjadi masukan tambahan pengetahuan

dalam toilet training pada anak usia 2-3 tahun di Girian Weru 1

Lingk 1,2,dan 3 Kota Bitung.

3. Bagi peneliti, dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat

menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam

melakukan penelitian
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Toilet Training

2.1.1 Pengertian
BAB 3

Anda mungkin juga menyukai