Latar Belakang
Pada awalnya, rekam medis masih dalam bentuk tulisan pada dinding gua,
batu, daun-daunan dan bahkan ada yang tertulis pada tulang-tulang. Rekam medis
tersebut memuat tentang anatomi, ilmu penyakit, instrument dan ilmu obat-obatan.
masa renaissance yang diikuti oleh pemikiran humanism dan reformisme sampai
rasional dan kritis bagi manusia dan kemanusian. Perubahan pandangan hidup yang
hubungan antara pasien dan tenaga kesehatan menjadi bersifat kontraktual dalam arti
perjanjian antara para pihak yang di wujudkan adanya prestasi dan kontra prestasi
masa belum dilaksanakan dengan baik dan belum mengikuti system informasi yang
diwajibkan untuk menyimpan rahasia medis. Kemudian pada tahun 1972, dengan
dan tujuan dari peraturan tersebut adalah agar peyelenggaraan rekam medis dapat
Wajib hukum untuk membuat rekam medis ini banyak di langgar oleh tenaga
kesehatan. Dalam hal ini berarti pembuatan rekam medis belum dilaksanakan sesuai
dengan konsep atau doktrin ilmu kesehatan dan ilmu hukum yang tercatat secara
sistematis dari unsure identitas, informasi, diagnosis, terapi, danresiko yang mungkin
dapat diperkirakan lebih dahulu serta rujukan ahli yang di perlukan untuk perawatan.
Rekam medis mempunyai posisi sentral dalam pelayanan medis baik untuk
dokumen medis jika terjadi konflik hukum di pengadilan profesi dan /atau di
pengadilan negri. Dengan demikian di peradilan, rekam medis dapat menjadi defence
(alat pembelaan) dan keterangan alibi yang tertulis terhadap adanya tugas profesi
yang di jalankan dengan baik, tidak ada kelalaian tugas serta sesuai dengan standar
profesi yang sudah mendapat persetujan pasien atau keluarga. Berkas rekam medis
juga dapat digunakan oleh pasien atau keluarga atas hukum sebagai dasar untuk
melakukan gugatan hukum atau penuntutan perkara di pengadilan dengan tata cara
B. Rumusan Masalah
1. Definisi
tertulis maupun yang terekam oidentitas, keadaan pasien dan segala tindakan
yang diberikan termasuk pengobtan yang diterima oleh pasien. Secara lebih
mendalam, rekam medis mempunyai makna yang luas karena didalam catatan
yang akan dijadikan dasar dalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya
seseorang pasien yang akan dijadikan dasar dalam menentukan tindakan medis
lainnya yang diberikan kepada seorang pasien. Atau menurut teknis medis,
rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang
dan tindakan medic yang diberikan kepada pasien serta pengobatan yang rawat
inap, rawat jalan, dan pelayanan gawat darurat. Berdasarkan Permenkes Nomor
perkembangan pasien secara terus menerus dengan tanpa adanya suatu kegiatan
yang tidak terekam yang dimulai dari proses perjalanan pasien pada saat
tercipta rekaman medis pasien hingga pasien berobat jalan, rawat inap, dan
yang dihasilkan akan sangat mencermikan mutu pelayanan dari suatu pusat
yang terisi dengan baik serta semua informasi yang cukup akan mempunyai
pasien.
d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisis, penelitian, dan evaluasi terhadap
kesehatan
dan pendidikan.
g. Sebagai dasar dalam perhitungan biaya pembayaran pelayaan medis pasien, serta
dapat dipakai sebagai sumber perencanaan keuangan rumah sakit dimassa yang
akan datang
Hak milik adalah hak untuk menikmati kegunaan secara leluasa dan
tidak dapat dikurangi /dicabut kecuali atas kekuatan undang-undang dan /atau
dengan pembayaran ganti rugi (pasal 570 KUH Perdata). Setiap pemilik berhak
menuntut secara hukum kepada siapapun yang mengausinya (pasal 574 KUH
Perdata) dan hak milik itu tidak dapa dicabut dengan cara apapu kecuali
pada diri pasien atas dasar ketentuan peraturan hukum perdata, deklarasi
memberikan peluang dari peraturan hukum bahwa penunjukan oleh pasien atau
sakit atau kepada siapa pun akan menjadi sah menurut hukum.
medis kepada rumah sakit atau siapa pun dapat menjadi dasar hukum yang kuat
a. Pasien akan dapat mengetahui lebih banyak tentang kesehatan dirinya (right
panjang akan membangun sumber daya manusia untuk hidup sehat dan
kesehatan yang efisien dan efektif atas dasar penilaian sejumlah rekam
medic itu (right to his privacy) dengan mengemban tanggung jawab rahasia
pada tenaga kesehatan tetapi beban legal dapat ikut ditanggung oleh pasien,
keagamaan.
d. Pasien yang mengetahui dan paham muatan rekam medic dalam tenggang
service) pasien harus dapat bersikap kritis dan objektif (mungkin lewat
miliknya sudah layak apabila hak milik rekam medic berada ditangannya,
kecuali ataskerelaan pasien atau kompromi antara pasien dan rumah sakit
disimpan pada bagian unit rekam medic yang dikelola oleh profesi rekam
menghormati hak pasien yang dalam hal ini rekam medic sebagai cerminan
dari norma yang universal sebagaimana telah diuraikan diatas, yaitu aspek
penyelenggaraan rekam medic tidak boleh tumpang tindih dan berlanjut menjadi
universal. Mata rantai hukum rekam medic yang mengandung isi kerahasiaan
diri pasien itu pun milik pasien yang oleh tenaga kesehatan itu harus terbuka
bagi hak pasien dan dapat tertutup terhadap pihak ketiga yang tidak
didalam rekam medic. Oleh sebab itu rekam medic punya nilai hukum karena
keadilan dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda
waktu yang ditentukan sesudah pasien keluar dari rumah sakit. Bagian rekam
medic itu dilengkapi dalam jangka waktu yang ditentukan oleh rumah sakit,
hanya dapat dilakukan dengan persetujuan/ijin pasien atau ahli warisnya kecuali
Permenkes No 269/Menkes/Per/III/2008).
mengatakan bahwa karena rekam medic penting untuk administrasi yang baik,
berkas itu merupakan milik rumah sakit, namun pasien mempunyai hak milik
dalam rangka penyelenggaraan rekam medic. Rekam medic harus dibuat segera
dan ddilengkapi setelah pasien menerima pelayanan (pasal 5 ayat (2). Setiap
pencatatan kedalam rekam medic harus dibubuhi nama, waktu, tanda tangan
debetulkan dan dibubuhi paraf dokter atau tenaga kesehatan tertentu yang
269/Menkes/Per/III/2008, adalah:
Ayat (1): Penjelasan tentang isi rekam medic hanya boleh dilakukan oleh dokter
atau dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau
Ayat (2): Pimpinan sarana pelayanan kesehatan dapat menjelaskan isi rekam
medic secara tertulis atau langsung kepada pemohon tanpa izin pasien
rusak, pemalsuan dan/atau penggunaan oleh orang lain atau badan yang tidak
berhak terhadap rekam medic (pasal 14). Rekam medic pasien rawat inap
terhitung tanggal terakhir pasien berobat atau dipulanhkan (pasal 8 ayat 1).
untuk jangka waktu sepuluh tahun terhitung dari tanggal dibuatnya ringkasan
tersebut (pasal 8 ayat 3). Rekam medic pada sarana pelayanan kesehatan non
D. Kesimpulan
sarana pelayanan kesehatan, juga sesuai dengan etika kedokteran Indonesia. Jadi,
jelas bahwa rekam medik tidak boleh keluar dari sarana pelayanan kesehatan. Isi
rekam medik adalah milik pasien & dibuat oleh dokter atau dokter gigi yang
memberikan pelayanan kepada pasien tersebut. Selain itu, Rekam medik harus
disimpan & dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, & pimpinan serta staf
dari sarana pelayanan kesehatan. Isi rekam medik hanya boleh diketahui oleh pasien
atau orang tuanya (dalam hal ini apabila pasien belum dewasa). Pihak lain (termasuk
mengetahui isi rekam medik apabila pasien mengizinkan secara tertulis & sadar akan
risiko diketahui rahasia dirinya oleh orang lain. Bila pasien telah meninggal, maka
rekam medik & isinya tidak boleh diberikan kepada siapapun termasuk ahli
warisnya. Namun dalam keadaan-keadaan yang khusus dokter wajib
https://www.researchgate.net/publication/318650046_Aspek-
Aspek_Hukum_Rekam_Medis_Ditinjau_dari_Perspektif_Hukum_Kesehatan
Jakarta.
Ta’adi, (2013). Hukum Kesehatan Sanksi dan Motivasi Bagi Perawat. EGC: Jakarta