Anda di halaman 1dari 59

PROSES PENUAAN PADA SISTEM GASTROINTESTINAL (STIK GIA Kelas

A3 Kel 6)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan.dalam mendefinisikan
batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) ada tiga aspek yang perlu di pertimbangkan yaitu ;aspke biologi,aspek ekonomi,dan
aspek social.Secara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses
penuaan secara terus menerus yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik sehingga
semakin rentannya terhadap penyakit yang dapat menyebabkan kematian.hal ini disebabkan
terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel,jaringan serta system organ.secara ekonomi
penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban daripada sebagai sumber daya. banyak
orang beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak lagi memberikan banyak manfaat bahkan
ada yang sampai beranggapan bahwa kehidupan masa tua sering kali di persepsikan secara
negative sebagai beban keluarga dan masyarakat. Dari aspek social,penduduk lanjut usia
merupakan satu kelompok social sendiri.di Negara barat penduduk lanjut usia menempati strata
social di bawah kaum muda.hal ini dilihat dari keterlibatan mereka terhadap sumber daya
ekonomi,pengaruhterhadap pengambilan keputusan serta luasnya hubungan social yang semakin
menurun.Akan tetapi di Indonesia penduduk lanjut usia menduduki kelas social yang tinggi yang
harus di hormati oleh warga kaum muda.
Menurut Bernice Neugarten (1968) James C.Chalhoum (1995) masa tua adalah suatu
masa dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya.Tetapi bagi orang lain periode ini
adalah permulaan kemunduran.usia tua dipandang sebagai masa kemunduran,masa kelemahan
manusiawi dan social.Pandangan ini tidak memperhitungkan bahwa kelompok lanjut usia
bukanlah kelompok orang yang homogeny.usia tua dialami dengan cara yang berbeda-beda.ada
orang lanjut usia yang mampu melihat arti penting usia tua dalam konteks eksistensi
manusia,yaitu sebagai masa hidup yang memberi mereka kesempatan-kesempatan untuk
tumbuh,berkembang serta berbakti.Ada juga lanjut usia yang memandang usia tua dengan sikap-
sikap yang berkisar antara kepasrahan yang pasif dan pemberontakan,penolokan dan
keputusasaan.Lansia ini menjadi terkunci dalam diri mereka sendiri dengan demikian semakin
cepat kemerosotan jasmani dan mental mereka sendiri.
Proses penuaan adalah sesuatu yang kompleks yang dapat dijelaskan secara kronologis,fisiologis
dan fungsional.
Usia kronologis merujuk pada jumlah tahun seseorang telah hidup. Mudah untuk
diidentifikasikan dan diukur,ini adalah metode objektif yang paling umum digunakan.Di
Amerika serikat,usia tua kadang kala di klasifikasikan dalam tiga kelompok katagoru kronologis
:
1) Tua – Awal (usia 65 sampai usia 74 tahun)
2) Tua – Pertengahan (usia 75 sampai usia 84 tahun)
3) Tua – Akhir (usia 85 tahun keatas)
Selain itu,usia kronologis menjadi criteria dalam masyarakat untuk mengatagorikan aktivitas-
aktivitas tertentu,seperti mengemudi,bekerja sebagai karyawan, dan pengumpulan
pension.dengan berlakunya Socialsecurity Act dan didrikannya medicare,usia 65 tahun menjadi
usia minimum keabsahan untuk pension.Dengan demikian usia 65 tahun adalah usia yang diakui
untuk menjadi warga negara senior di Amerika serikat.Akan tetapi,banyak orang yang menetang
ketentuan ini.
Usia Fisiologis merujuk pada penetapan usia dengan fungsi tubuh.Meskipun perubahan terkait
usia dialami setiap orang,mustahil untuk mengetahui dengan tepat saat perubahan ini
terjadi.itulah sebabnya mengapa usia fisiologis tidak digunakan dalam menetapkan usia
seseorang.
Usia Fungsional merujuk pada kemapuan seseorang berkontribusi pada masyarakat dan
bermanfaat untuk orang lain serta dirinya sendiri.Berdasarkan fakta bahwa tidak semua individu
pada usia yang berdasarkan kurun waktu memiliki fungsi pada tingkat yang sama.banyak orang
secara kurun waktu lebih tua tetapi bugar secara fisik,aktif secara mental, dan anggota
masyarakat yang produktif.ada orang yang muda secara kurun waktu,tetapi secara fisik dan
fungsional tua.
Dengan memandang proses penuaan dari perspective yang luas dapat membimbing kearah
strategi yang lebih kreatif untuk melakukan intervensi terhadap lansia. Perubahan structural yang
paling terlihat terjadi pada otak itu sendiri, walaupun bagian lain dari system saraf pusat juga
terpengaruh. Perubahan ukuran otak yang di akibatkan oleh atropi girus dan dilatasi sulkus dan
ventrikel otak. Korteks serebral adalah daerah otak yang paling besar dipengaruhi oleh
kehilangan neuron.
Penurunan aliran darah serebral dan penggunaan oksigen juga telah diketahui akan terjadi
selama proses penuaan. Perubahan dalam system neurologis dapat termasuk kehilangan dan
penyusutan neuron, dengan potensial 10% kehilangan yang diketahui pada usia 80 tahun.
Penurunan dopamine dan beberapa enzim dalam otak pada lansia berperan terhadap terjadinya
perubahan neurologis fungsional. Secara fungsional, mungkin terdapat suatu perlambatan reflek
tendon profunda. Terdapat kecenderungan kearah tremor dan langkah yang pendek-pendek atau
gaya berjalan dengan langkah kaki melebar disertai dengan berkurangnya gerakan yang sesuai.
Fungsi system saraf otonom dan simpatis mungkin mengalami penurunan secara keseluruhan.
1.2 Tujuan

Mengetahui gangguan-gangguan terhadap fungsi gastrointestinal pada lansi.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS DAN PEMBAHASAN

2.1 SISTEM PENCERNAAN

2.1.1 Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan atau sistem gastrointestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah
sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi
zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang
terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
1. Mulut

Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh
selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.
Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh
saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.
2. Tenggorokan ( Faring)

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani
yaitu Pharynk.
Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak
mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak
bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan
rongga hidung, didepan ruas tulang belakang
3. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan
mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan
menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani: οiσω, oeso –
“membawa”, dan έφαγον, phagus – “memakan”).
Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi.
Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
1) bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)
2) bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
3) serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus)
4. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.Terdiri dari 3
bagian yaitu :
1) Kardia.
2) Fundus.
3) Antrum.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter),
yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya
kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur
makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :
1) Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada
lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak
lambung.
2) Asam klorida (HCl)
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna
memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap
infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
3) Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)
5. Usus halus (usus kecil)
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara
lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang
diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan
air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga
melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M
sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar )
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum),
dan usus penyerapan (ileum).
6. Usus Besar (Kolon)
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.
Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Usus besar terdiri dari :
1) Kolon asendens (kanan)
2) Kolon transversum
3) Kolon desendens (kiri)
4) Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan
membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa
menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang
bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.
7. Usus Buntu (sekum)
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu
kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar.
Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora
memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang
sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.
8. Umbai Cacing (Appendix)
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini
disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan
apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga
abdomen).
Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix (atau
hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum.
9. Rektum dan anus
Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan yang
berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi
sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan
di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja
masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya
dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang
menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali
material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika
defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
10. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak
pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
1) Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
2) Pulau pankreas, menghasilkan hormon
11. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki berbagai
fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam
tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga
memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati
biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.
12. Kandung empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat
menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada
manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan
karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ
ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.
Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
1) Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
2) Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang
berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

2.2 PERUBAHAN SISTEM GASTROINTESTINAL PADA LANSIA

Penuaan dicirikan dengan kehilangan banyak sel tubuh dan penurunan metabolism di sel lainnya.
Proses ini menyebabkan penurunan fungsi tubuh dan perubahan komposisi tubuh.
Berikut ini merupakan perubahan yang terjadi pada sistem gastrointestinal akibat proses menua
(Brocklehurst and Allen,1987, Morris and Dew,1985, Nelson and Castel,1990)
1. Rongga Mulut
Berikut ini merupakan perubahan yang terjadi pada rongga mulut akibat proses menua:
a. Hilangnya tulang periosteum dan periduntal, penyusutan dan fibrosis pada akar halus,
pengurangan dentin, dan retraksi dari struktur gusi. Implikasi dari hal ini adalah tanggalnya gigi,
kesulitan dalam mempertahankan pelekatan gigi palsu yang lepas.
b. Hilangnya kuncup rasa. Implikasi dari hal ini adalah perubahan sensasi rasa dan peningkatan
penggunaan garam atau gula untuk mendapatkan rasa yang sama kualitasnya.
c. Atrofi pada mulut. Implikasi dari hal ini adalah mukosa mulut tampak lebih merah dan berkilat.
Bibir dan gusi tampak tipis kerena penyusutan epitelium dan mengandung keratin.
d. Air liur/ saliva disekresikan sebagai respon terhadap makanan yang yang telah dikunyah. Saliva
memfasilitasi pencernaan melalui mekanisme sebagai berikut: penyediaan enzim pencernaan,
pelumasan dari jaringan lunak, remineralisasi pada gigi, pengaontrol flora pada mulut, dan
penyiapan makanan untuk dikunyah. Pada lansia produksi saliva telah mengalami penurunan.

2. Faring dan Esofagus.


Banyak lansia sudah mengalami kelemahan otot polos sehingga proses menelan sering sukar.
Kelemahan otot esophagus sering menyebabkan proses patologis yang disebut hernia hiatus
didalam esofagus juga mengalami dilatasi yaitu kehilangan tonus sfingter jantung, serta
penurunan refleks muntah.Implikasi dari hal ini adalah peningkatan terjadinya risiko aspirasi.

3. Lambung
a. Atrofi penurunan sekresi asam hidroklorik mukosa lambung sebesar 11% sampai 40% dari
populasi. Implikasi dari hal ini adalah perlambatan dalam mencerna makanan dan mempengaruhi
penyerapan vitamin B12, bakteri usus halus akan bertumbuh secara berlebihan dan menyebabkan
kurangnya penyerapan lemak.
b. Penurunan motilitas lambung. Implikasi dari hal ini adalah penurunan absorbsi obat-obatan,
zat besi, kalsium, vitamin B12, dan konstipasi sering terjadi.

4. Usus halus
Mukosa usus halus juga mengalami atrofi, sehingga luas permukaan berukurang, menyebabkan
jumlah vili berkurang dan selanjutnya juga menurunkan proses absorbsi. Di daerah duodenum
enzim yang dihasilkan oleh pancreas dan empedu juga menurun, sehingga metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak menjadi tidak sebaik sewaktu muda. Keadaan ini sering
menyebabkan gangguan yang disebut sebagai maldisgesti dan malabsorbsi.

5. Usus besar dan Rectum


Pada usus besar kelok – kelokan pembuluh darah meningkat sehingga motilitas kolon menjadi
berkurang. Keadaan ini akan menyebabkan absorbsi air dan elektrolit meningkat, feses menjadi
lebih keras sehingga keluhan sulit buang air merupakan keluhan yang sering didapat pada lansia.
Konstipasi juga disebabkan karena peristaltic kolon yang melemah, akibatnya kolon gagal
mengosongkan rectum.

6. Saluran Empedu, Hati, Kandung Empedu, dan Pankreas


Pada hepar dan hati mengalami penurunan aliran darah sampai 35% pada usia lebih dari 80
tahun. Berikut ini merupakan perubahan yang terjadi pada saluran empedu, hati, kandung
empedu, dan pankreas akibat proses menua:
a. Pengecilan ukuran hari dan penkreas. Implikasi dari hal ini adalah terjadi penurunan kapasitas
dalam menimpan dan mensintesis protein dan enzim-enzim pencernaan. Sekresi insulin normal
dengan kadar gula darah yang tinggi (250-300 mg/dL).
b. Perubahan proporsi lemak empedu tampa diikuti perubahan metabolisme asam empedu yang
signifikan. Implikasi dari hal ini adalah peningkatan sekresi kolestero
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Lansia merupakan masa-masa yang rentan terhadap penyakit, oleh karena itu asuhan
keperawatannya pun berbeda-beda tergantung jenis penyakit dan tingkat ketergantungannya
terhadap pelayanan.
Pengkajian adalah komponen kunci dari diagnosis yang akurat, penentuan tujuan, dan
intervensi. Salah satu komponen pengkajian fisik dalam gangguan neurologis adalah pengujian
sensasi , koordinasi, fungsi serebral, refleks, dan saraf saraf cranial. Masalah fisik dan fungsional
di masa lalu atau dimasa sekarang seperti defek fungsi motorik , kejang, cedera otak, kanker,
refleks yang abnormal, kekakuan, masalah pencernaan dan paralisis adalah pemicu yang harus di
evaluasi lebih lanjut. Selain itu defisit kognitif komunikatif ( dalam memori, proses berpikir
dalam berbicara, abstraksi, kelancaran), status mental dan faktor persepsi sensori, dan masalah
psikologis memandu perawat dalam mengembangkan strategi untuk meningkatkan kemampuan
fungsional.
DAFTAR PUSTAKA
Sonson Somantri, 2013, MAKALAH (ASKEP GEROINTIK ASPEK PENUAAN),
http://daremaulana.blogspot.com/2013/03/makalah-askep-gerointik-aspek-penuaan.html.

Ibra,2012, MAKALAH PENCERNAAN PERUBAHAN SISTEM GASTROINTESTINAL DAN KONSEP


GANGGUAN MEDIS KOLESISTITIS PADA LANSIA,
http://ibrahimalirsyad.blogspot.com/2012/04/v-behaviorurldefaultvmlo_6948.html.

MAKALAH SISTEM PENCERNAAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saluran pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan,
penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cairyang terbentang mulai dari mulut (oris)
sampai anus. Dari saluran pencernaan akan terbentuk sistem pencernaan yang terdiri dari organ-
organ pencernaan yang tergabung membentuk saluran pencernaan. saluran pencernaan tersebut
terdiri dari Oris(mulut), Faring(tekak), Esofagus(kerongkongan) Ventrikulus(lambung), usus
halus,usus besar, rektum, anus. Selain itu alat penghasil getah cerna terdiri dari Kelenjar ludah,
kelenjar getah lambung, kelenjar hati, kelenjar pankreas, kelenjar getah usus.
Selama dalam pankreas, pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat yang sederhana yang
hanya diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh. Berbagai perubahan sifat makanan terjadi
karena kerja berbagai enzim yang terkandung di dalam berbagai cairan pencernaan.

Setiap jenis zat mempunyai tugas khusus bekerja atas satu jenis makanan dan tidak mempunyai
pengaruh terhadap jenis lain.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana anatomi sistem pencernaan?


2. Bagaimana fisiologi sistem pencenaan?
3. Bagaimana proses pemenuhan kebutuhan nutrisi sel?
4. Apa saja hormon-hormon yang terkait dengan kebutuhan nutrisi makro dan mikronutrient?
5. Bagaimana keadaan kenyang dan puasa?
6. Apa saja tanda dan gejala kecukupan nutrisi
7. Bagaimana prinsip nutrisi?
8. Apa yang disebut dengan absorpsi?
9. Bagaimana hubungan nutrisi dan peningkatan kesehatan, piramida panduan makanan, dan apa
saja kebutuhan yang dianjurkan setiap hari?
10. Apa saja variabel perkembangan dalam meningkatkan dan mempertahankan nutrisi?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui anatomi sistem pencernaan.


2. Untuk mengetahui fisiologi sistem pencernaan.
3. Untuk mengetahui proses pemenuhan kebutuhan nutrisi sel.
4. Untuk mengetahui macam-macam hormon yang terkait dengan kebutuhan nutrisi makro dan
mikro nutrient.
5. Untuk mengetahui keadaan kenyang dan puasa.
6. Untuk mengetahui tanda dan gejala kecukupan nutrisi.
7. Untuk mengetahui prinsip nutrisi
8. Untuk mengetahui pengertian absorpsi.
9. Untuk mengetahui hubungan nutrisi dan peningkatan kesehatan, piramida panduan makanan,
dan kebutuhan yang dianjurkan setiap hari.
10. Untuk mengetahui macam-macam variabel perkembangan dalam meningkatkan dan
mempertahankan nutrisi.

1.4 Sistematika Penulisan

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan Penulisan

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II Pembahasan

2.1 Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan

2.1.1 Fungsi Sistem Pencernaan

2.1.2 Sistem Pencernaan

2.1.3 Susunan Saluran Pencernaan

2.1.4 Kelenjar Pencernaan

2.2 Proses pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Sel

2.2.1 Nutrisi yang Dibutuhkan Oleh Sel Tubuh

2.2.2 Proses Pengolahan Nutrisi di Dalam Tubuh

2.2.3 Cara Menyalurkan Nutrisi ke Saluran Sel Tubuh

2.3 Hormon yang Terkait dengan Kebutuhan Nutrisi Sel …

2.3.1 Hormon Insulin

2.3.2 Hormon Glukagon

2.3.3 Hormon Pertumbuhan

2.3.4 Hormon Tiroksin

2.3.5 Hormon Kortisol

2.3.6 Hormon Somatostatin

2.3.7 Hormon Epinerfin

2.4 Keadaan Kenyang dan Puasa


2.4.1 Keadaan Kenyang

2.4.2 Keadaan Puasa

2.5 Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi

2.6 Prinsip Nutrisi

2.6.1 Karbohidrat

2.6.2 Protein

2.6.3 Lipid

2.6.4 Air

2.6.5 Vitamin

2.6.6 Mineral

2.7 Absorpsi

2.7.1 Pengertian Absorpsi

2.7.2 Tempat-Tempat Terjadinya Absorpsi Nutrisi

2.8 Nutrisi dan Peningkatan Kesehatan, Piramida Paduan,

Makanan, Kebutuhan yang Dianjurkan Setiap Hari

2.8.1 Piramida Panduan Makanan

2.8.2 Kebutuhan yang Dianjurkan Setiap Hari

2.9 Variabel Perkembangan dan Meningkatkan dan

Mempertahankan Nutrisi

2.9.1 Bayi

2.9.2 Todler dan Persekolahan

2.9.3 Anak Usia Sekolah

2.9.4 Remaja
2.9.5 Dewasa Awal dan Dewasa Tengah

2.9.6 Lansia

BAB III Penutup

1.1 Kesimpulan

1.2 Saran

Daftar Pustaka

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 ANATOMI dan FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

Anatomi berasal dari bahasa latin yaitu, Ana: Bagian, memisahkan. Tomi (tomie): Iris, potong.
Fisiologi berasal dari kata fisis (Physis): Alam atau cara kerja. Logos(logi): ilmu pengetahuan.
Dari kata tersebut dapat disimpulkan pengertian Anatomi dan Fisiologi adalah Ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh itu bekerja.

2.1.1 Fungsi Sistem Pencernaan

Fungsi utama system ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari
nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan
kimia, dan meliputi proses – proses berikut :

1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.


2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
3. Peristaltik adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan
tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga
absorpsi dapat berlangsung.
5. Absorpsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam
sirkulasi darah dan limfatik.
6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat – zat sisa yang tidak tercerna.

2.1.2 Sistem Pencernaan

Sistem Pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan,
penelanan dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris)
sampai anus.

2.1.3 Susunan Saluran Pencernaan

2.1.3.1 Oris (Rongga Mulut)

Mulut adalah permulaan saluran pencernaan. Rongga mulut dibatasi oleh beberapa bagian,
yaitu sebelah atas oleh tulang rahang dan langit-langit (palatum), sebelah kiri dan kanan oleh
otot-otot pipi, serta sebelah bawah oleh rahang bawah. Ada 2 jenis pencernaan didalam rongga
mulut:

 Pencernaan mekanik,
 Pencernaan kimiawi

Fungsi rongga mulut:


1. Mengerjakan pencernaan pertama dengan jalan mengunyah
2. Untuk berbicara
3. Bila perlu, digunakan untuk bernafas.

2.1.3.1.1 Pipi dan bibir

Pipi adalah daerah berdaging pada wajah di bawah mata dan di antara hidung dan telinga kiri
atau kanan. Pipi membentuk dinding lateral pada mulut manusia dan menyentuh tulang pipi di
bawah mata. Pada hewan, tanda pada daerah pipi, terutama tepat di bawah mata dapat berfungsi
sebagai pembeda penting antara berbagai spesies.

Bibir adalah bagian tubuh yang terlihat di mulut manusia maupun pada beberapa binatang. Bibir
yang lembut, bergerak, dan berfungsi sebagai pembukaan untuk asupan makanan dan dalam
artikulasi suara dan bicara. Bibir manusia adalah organ indra sentuhan, dan dapat erotis bila
digunakan dalam berciuman dan tindakan-tindakan lain yang berhubungan dengan hubungan
seksual.

Pipi dan bibir mengandung otot-otot yang diperlukan dalam proses mengunyah dan bicara,
disebelah luar pipi dan bibir diselimuti oleh kulit dan disebelah dalam diselimuti oleh selaput
lendir (mukosa)..

2.1.3.1.2 Gigi

Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata. Mereka memiliki
struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugasAkar dari
gigi tertutup oleh gusi. Gigi memiliki struktur pelindung yang disebut email gigi, yang
membantu mencegah lubang di gigi. Pulp dalam gigi menciut dan dentin terdeposit di tempatnya.

Bagian-bagian gigi : Mahkota gigi atau corona, merupakan bagian yang tampak di atas gusi.
Terdiri atas:

 Lapisan email, merupakan lapisan yang paling keras.


 Tulang gigi (dentin), di dalamnya terdapat saraf dan pembuluh darah.
 Rongga gigi (pulpa), merupakan bagian antara corona dan radiks.
 Leher gigi atau kolum, merupakan bagian yang berada di dalam gusi.
 Akar gigi atau radiks, merupakan bagian yang tertanam pada tulang rahang. Akar gigi melekat
pada tulang rahang dengan perantaraan semen gigi.
 Semen gigi melapisi akar gigi dan membantu menahan gigi agar tetap melekat pada gusi. Terdiri
atas:

ü Lapisan semen, merupakan pelindung akar gigi dalam gusi.

ü Gusi, merupakan tempat tumbuh gigi.

Berdasarkan bentuk dan fungsinya gigi dapat dibedakan menjadi:

 Gigi seri atau Incisivi (I) yang memiliki fungsi untuk menggigit dan memotong.
 Gigi taring atau Caninus (C) yang memiliki fungsi untuk menyobek.
 Gigi geraham dapat dibedakan menjadi gigi geraham kecil atau Premolar (P) dan gigi geraham
besar atau Molar (M) yang memiliki fungsi mengunyah dan melumatkan makanan.

Gigi ada dua macam :

 Sulung, Mulai tumbuh pada anak usia anak anak umur 6 – 7 bulan. Lengkap pada umur 2,5
tahun jumlahnya 20 buah disebut juga gigi susu, terdiri dari : 8 buah gigi seri, (dens insisivus), 4
buah gigi taring (dens kaninus) dan 8 buah gigi geraham (molare).
 Gigi Tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6 – 18 tahun, jumlahnya 32 buah, terdiri dari : 8
buah gigi seri, (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus) 18 buah gigi geraham
(molare)dan 12 buah gigi geraham (premolare).

2.1.3.1.3 Lidah

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan
makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak
memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.Juga
membantu membolak balik makanan dalam mulut. Lidah dibagi atas tiga bagian :

 Pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglottis yang berfungsi untuk menutup jalan napas
pada waktu kitamenelan makanan, supaya makanan jangan masukn ke jalan napas.
 Punggung lidah (dorsum lingua) terdapat putting-putting pengecap atau ujung saraf pengecap.
 Frenulum lingua merupakan selaput lender yang terdapat pada bagian bawah kira kira di
tengah, jika lidah digerakan ke atas Nampak selaput lender. Flika sublingual terdapat di sebelah
kiri dan kanan frenulun lingua, di sini terdapat pula lipatan selaput lender. Pada pertengahan
flika sublingual initerdapat saluran dari grandula parotis, submaksilaris dan glandula
sublingualis.

Bagian lidah yang berperan dalam mengecap rasa makanan adalah papilla. Papilla ini merupakan
bentukan dari saraf-saraf sensorik (penerima rangsang).

Fungsi Lidah :

 Untuk membersihkan gigi serta rongga mulut antara pipi dan gigi
 Mencampur makanan dengan ludah
 Untuk menolak makanan dan minuman kebelakang
 Untuk berbicara
 Untuk mengecap manis, asin dan pahit
 Untuk merasakan dingin dan panas

Ada tiga bentuk papilla :

 papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus;


 papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah;
 papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.
2.1.3.1.4 Kelenjar ludah

Kelenjar ludah menghasilkan saliva. Saliva mengandung enzim ptyalin atau amylase dan ion
natrium, klorida, bikarbonat, dan kalium. Fungsi saliva adalah :

 Melarutkan makanan secara kimia,


 Melembabkan dan melumasi makanan
 Mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltose
 Zat buangan
 Zat antibakteri dan antibodi

2.1.3.1.4.1 Kelenjar parotis

Terletak disebelah bawah dengan daun telinga diantara otot pengunyah dengan kulit pipi. Cairan
ludah hasil sekresinya dikeluarkan melalui duktus stesen kedalam rongga mulut melalui satu
lubang dihadapannya gigi molar kedua atas. Saliva yang disekresikan sebanyak 25-35 %.

2.1.3.1.4.2 Kelenjar Sublinguinalis

Terletak pada rongga mulut bagian belakang, duktusnya bernama duktus wartoni, bermuara di
rongga mulut dekat dengan frenulum lingua. Saliva yang disekresikan sebanyak 3-5 %

2.1.3.1.4.3 Kelenjar Submandibularis

Letaknya di bawah selaput lender dasar rongga mulut bermuara di dasar rongga mulut atau
terletak lebih belakang dan kesamping dari kelenjar sublinguinalis. Saluran menuju kelantai
rongga mulut belakang gigi seri pertama. Kelenjar ludah disarafi oleh saraf saraf tak sadar.
Saliva yang disekresikan sebanyak 60-70 %

2.1.3.2 Faring (tekak/tenggorokan)

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani
yaitu Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe yang
banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak
bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan
rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga
hidung, dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari bagian
superior (bagian yang sama tinggi dengan hidung), bagian media (bagian yang sma tinggi dengan
mulut) dan bagian inferior nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan
tekak dengan ruang gendang telinga. Bagian media disebut orofaring, bagian ini berbatas ke
depan sampai di akarvlidah bagian inferior disebut laringofaring yang menghubungkan orofaring
dengan laring. Menelan (deglutisic), jalan udara masuk ke bagian depan terus ke leher bagian
depan sedangkan jalan makanan masuk ke belakang dari jalan napas dan di depan dari ruas
tulang belakang. Makanan melewati epiglottis lateral melalui resus piriformis masuk ke
esophagus tanpa membahayakan jalan udara. Gerakan menelan mencegah masuknya makanan ke
jalan udara, pada waktu yang sama jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan, otot
mulut dan lidah berkontraksi secara bersamaan.

2.1.3.3 Esofagus (kerongkongan)

Esophagus adalah yang menghubungkan tekak dengan lambung, yg letaknya dibelakang trakea
yg berukuran panjang ± 25 cm dan lebar 2 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di
bawah lambung. Lapisan dinding dari dalam ke luar : lppisan selaput lender (mukosa),lapisan
submukosa, lapisan otot melingkar sekuler, dan lapisan otot memanjang longitudinal. Esofagus
terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung, setelah mellui toraks menembus
diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan lambung. Fungsi dari esofagus adalah
menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung dan tiap2 ujung esofagus dilindungi
oleh suatu spinter yang berperan sebagai barier terhadap refleks isi lambung kedalam esophagus.

2.1.3.4 Gaster (lambung)

Lambung atau gaster merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak
terutama di daerah epigaster. Lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan
esophagus melalui orifisium pilorik, terletak di bawah diafragma di depan pancreas dan limpa,
menempel di sebelah kiri fundus uteri. Bagian lambung terdiri dari :

 Fundus Ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah osteum kardium dan biasanya
penuh berisi gas.
 Korpus Ventrikuli, setinggi osteum kardium, sesuatu lekukan pada bagian bawah kurva tura
minor.
 Antrum Pilorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal membentuk
sfingter pylorus.
 Kurvatura Minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari osteum kardiak sampai
pylorus.
 Kurvatura Mayor, lebih panjang dari kurvatura minor terbentang dari sisi kiri osteum kardiak
melalui fundus fentrikuli menuju ke kanan sampai pylorus inferior. Ligamentum gastrolienalis
terbentang dari bagian atas kurvatura mayor sampai ke limpa.
 Osteum Kardiak, merupakan tempat esophagus bagian abdomen masuk ke lambung. Pada
bagian ini terdapat Orivisium Pilorik.

Susunan lapisan dari dalam luar terdiri dari :

 Lapisan selaput lender, apabila lambung ini dikosongkan, lapisan ini akan berlipat lipat yang
disebut rugae.
 Lapisan otot melingkar (muskulus aurikularis).
 Lapisan otot miring (muskulus opliqus).
 Lapisan otot panjang (muskulus longitudinal).
 Lapisan jaringan ikat atau serosa (peritoneum).
Sekresi getah lambung mulai terjadi pada awal orang makan. Bila melihat makanan dan
mencium bau makanan maka sekresi lambung akan terangsang. Rsa makanan merangsang
sekresilambung karena kerja saraf menimbulkan rangsangan kimiawi yang menyebabkan
dinding lambung melepaskan hormon yang disebut sekresi getah lambung. Getah lambung
dihalangi oleh system saaf simpatis yang dapat terjadi pada waktu gangguan emosi seperti marah
dan rasa takut. Merupakan organ otot berongga yang besar yang letaknya di rongga perut atas
sebelah kiri.

Fungsi dari lambung:

 Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan oleh peristaltic lambung dan getah
lambung.
 Fungsi asam lambung sebagai pembunuh kuman atau racun yang masuk bersama makanan
serta untuk mengasamkan makanan agar mudah dicerna.
 Getah cerna lambung yang dihasilkan :

ü Pepsi, fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan peptone)

ü Asam garam (HCl), fungsinya mengasamkan makanan dan membuat suasana asam pada
pepsinogen menjadi pepsin.

ü Renin, fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dan dari
karsinogen (karsinogen dan protein susu)

ü Lapisan lambung, jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak yang marangsang
sekresi getah lambung.

2.1.3.5 Intestinum minor

Usus halus atau intesnium minor adalah bagian dari system pencrnaan makanan yang berpangkal
pylorus dan berakhir pada sekum panjangnya ± 6 m, merupakan saluran paling panjang tempat
proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan yang terdiri dari lapisan usus halus (lapisan
mukosa [sebelah dalam] lapisan otot melingkar [M.sirkuler], lapisan otot memanjang
[M.longitudinal] lapisan serosa [sebelah luar]).

Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui
vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu
melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna).

Kelenjar – kelenjar usus menghasilkan enzim – enzim pencernaan, yaitu :

 Peptidase, berfungsi mengubah peptide menjadi asam amino


 Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
 Maltase, berfungsi mengubah maltose menjadi glukosa
 Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
Mukosa usus halus

Permukaan epitel yang sangat luas melalui lipatan mukosa dan mikrovili memudahkan
pencernaan dan absorpsi. Lipatan ini di bentuk oleh mukosa dan submukoda yang dapat
memperbesar permukaan usus. Pada penampang melintang, vili di lapisi oleh epitel dan kripta
yang menghasilkan bermacam-macam hormon jaringan dan enzim yang memegang peranan aktif
dalam pencernaan .

Absorpsi

Absorpsi makan yang sudah di cerna seluruhnya berlangsung di dalam usus halus melalui dua
saluran yaitu pembuluh kapiler dalam darah dan saluran llimfe disebelah dalam permukaan villi
usus. Sebuah vilus berisi lacteal, pembulluh darah epithelium dan jaringan otot yang di ikat
bersam oleh jaringan limfoit selurunya di liput membrane dasar dan di tutupi oleh epithelium.
Karena vili keluar dari dinding usu maka bersentuhan dengan makanan cair dan lemak yang di
absoprsi kedalam lacteal kemudian berjalan melelui pembuluh limfe masuk ke dalam pembulluh
kapiler darah di vili dan oleh ven porta di bawah ke hati untuk mengalami beberapa perubahan.

Fungsi usus halus:

 Menerima zat-zat makanan yang sudah di cerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan
saluran-saluran limfe.
 Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
 Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida.

Di dalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang menyempurnakan
makanan:

 Enterokinase, mengaktifkan enzim proteolitik.


 Eriksin menyempurnakan perncernaan protein menjadi asam amino.

ü lactase mengubah lactase menjadi monosakrida

ü maltose mengubah maltose menjadi monosakarida

ü sucrose mengubah sukrosa menjadi monosakarida.

Usus halus terdiri dari tiga bagian :

2.1.3.5.1 Usus dua belas jari (duodenum)

Nama duodenum berasal dari bahasa latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.
Duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya
ke (jejunum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan
kantung empedu. Panjang duodenum adalah 20 cm.

Jejunum dan ileum mempunyai panjang sekitar ±6 m. 2 per 5 bagian atas adalah (jejunum)
dengan panjang ±23m dan ileum dengan panjang 4 sampai 5 m. lekukan jejunum dan ileum
melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk
kipas dikenal sebagai mesenterium.

Akar mesenterium memungkinkan keluar dan masuknya cabanng-cabang arteri dan vena
mesentrika superior, pembuluh linfe dan saraf ke ruang antara 2 lapisan peritoneum yang
membentuk mesenterium. Sambungan antara jejunum dan ileum tidak mempunyai batas yang
tegas. Ujung bawah ileum berhubungan dengan sekum dengan perantaraan lubang yang bernama
orifisium ileosekalis. Orifisium ini di perkuat oleh sfingter ileosekalis dan pada bagian ini
terdapat katup falvula sekalis atau valvula baukhahini yang berfungsi untuk mencegah cairan
dalam kolom asendens tidak masuk kembali ke ileum.

2.1.3.5.2 Usus kosong (jejunum)

Berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti “kosong”. Menempati 2/5 sebelah atas dari usus
halus. Terjadi pencernaan secara kimiawi. Panjang dari jejunum adalah 2,5 m

2.1.3.5.3 Usus penyerapan (ileum)

Ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan ini memiliki panjang
sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan menempati 3/5 bagian akhir usus
halus. Panjang dari ileum adalah 3,6 m.

2.1.3.6 Intestinum Mayor

Usus besar atau Intestinum mayor panjangnya ± 1,5 m, lebarnya 5-6 cm. Lapisan-lapisan usus
besar dari dalam ke luar :

 Selaput lender
 Lapisan otot melingkar
 Lapisan otot memanjang
 Jaringan ikat.

Banyak bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan
membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri ini juga penting untuk fungsi normal dari usus.
Fungsi usus besar, terdiri dari :

1. Menyerap air dari makanan


2. Tempat tinggal bakteri E.Coli
3. Tempat feses
Intestinum mayor terdiri dari :

2.1.3.6.1 Sekum

Sekum (bahasa latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung
pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Di bawah seikum terdapat
appendiks vermiformis yang berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga umbai cacing,
panjangnya ± 6 cm. Seluruhnya ditutupu oleh peritoneum mudah bergerak walaupun tidak
mempunyai mesentrium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih
hidup.

2.1.3.6.2 Kolon Asendens

Kolon assendens mempunyai panjang 13 cm, terletak di abdomen bawah sebelah kanan
membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati melengkung ke kiri, lengkungan ini
disebut fleksura hepatica, dilanjutkan sebagai kolon transversum.

2.1.3.6.3 Kolon Transversum

Panjangnya ±38 cm membujur dari kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah
abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura hepatica dan sebelah kiri terdapaat fleksura lienalis.

2.1.3.6.4 Kolon desendens

Panjangnya ±25 cm terletak di abdomen bawah bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan
fleksura lienalisbsampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.

2.1.3.6.5 Kolon Sigmoid

Kolon sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring dalam rongga pelvis
sebelah kiri, bentuknya menyerupai S, ujung bawahnya berhubungan dengan rektum

2.1.3.7 Rektum

Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan yang berawal
dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sementara feses.

2.1.2.8 Anus

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan
dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi
(buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus. Anus terletak di dasar pelvis,
dindingnya diperkuat voleh 3 sfingter yaitu :

 Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menurut kehendak.


 Sfingter levator ani, bekerja juga tidak menurut kehendak.
 Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bekerja menurut kehendak.

Defekasi (buang air besar) didahului oleh transport. Feses ke dalam rectum yang mengkibatkan
ketegangan dinding rectum mengakibatkan rangsangan untuk reflex defekasi sedangkan otot
usus lainnya berkontraksi. M. levator ini relaksasi secara volunteer dan tekanan ditimbulkan oleh
otot otot abdomen.

2.1.4 Kelenjar Pencernaan

2.1.4.1 Hati (Hepar)

Hati merupakan kelenjar terbesar dan terpenting dalam tubuh. Berwarna coklat dan beratnya ±
1.5 kg. Letaknya bagian atas dalam rongga abdomen di sebelah nkanan bawah diafragma. Hati
terbagi atas dua lapisan utama :bPermukaan atas berbentuk cembung, terletak di bawah
diafragma, dan permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisuravtransversus.
Fisura Longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri di bagian atas hati. Hati dibagi menjadi
4 belahan, yaitu :

 Lobus kanan
 Lobus kiri
 Lobus kaudataa
 Lobus quadrates

Hati mempunyai dua jenis peredaran darah yaitu arteri hepatica dan vena porta. Arteri hepatica,
keluar dari aorta dan member 1/5 darah pada hati, darah ini mempunyai kejenuhan 95%-100,
masuk ke dalam hati akan membentuk jaringan kapiler setelah bertemu dengan kapiler vena,
akhirnya keluar srbagai vena hepatica. Vena porta, yang terbentuk dari lienalis dan vena
mesentrika superior menghantarkan 4/5 darahnya ke hati. Darah ini mempunyai kejenuhan 70%
sebab beberapa oksigen telah diambil oleh limfe dan usus. Guna darah ini membawa zat zat
makanan ke hati yang telah diabsorpsi oleh mukosa dan usus halus. Besarnya kira-kira
berdiameter 1 mm. Satu dengan yang lain terpisah oleh jaringan ikat yang membuat cabang
pembuluh darah ke hati, cabang vena porta arteri hepatica dan saluran nempedu dibungkus
bersama oleh sebuah balutan dan membentuk saluran porta.

Darah yang berasal dari vena porta bersentuhan erat dengan sel hati dan setiap lobulus
disalurioleh sebuah pembuluh sinusoid darah ataubkapiler hepatica. Pembuluh darah halus
berjalan diantara lobules hati, disebut vena interlobular. Dari sisi cabang-cabang kapiler masuk
ke dalam bahan lobulus yaitu vena lobuler. Pembuluh darah ini mengalirkan darah dalam vena
lain yang disebut vena sublobuler, yang satu sama lain membentuk vena hepatica dan langsung
masuk ke dalam vena kava inferior. Empedu dibentuk dalam sela-sela kecil di dalam sel hepar
melalui kapiler empedu yang halus ataunkorekuli. Bahan-bahan termasuk glikogen lemak,
vitamin, zat besi, vitamin yang larut dalam minyak atau lemakmdisimpan di hati. Hati membantu
mempertahankan suhu tubuh karena luasnya organ ini dan banyaknya kegiatan metabolism yang
berlangsung sehingga mengakibatkan darah banyak mengalir melalui organ ini yang menaikan
suhu tubuh.

Secara umum, hati mempunyai fungsi:

 Mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang disimpan disuatu tempat dalam
tubuh, dikeluarka sesuai dengan pemakaiannya dalam jaringan.
 Mengubah zat buangan dan zat beracun untuk di ekresi dalam empedu dan urine.
 Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi nglikogen.
 Sekresi empedu, garam empedu dibuat di hati, dibentuk dalam system retikuleodoteliun,
dialirkan ke empedu.
 Pembentukan ureum, hati menerima asam amino diubah menjadi ureum, dikeluarkan dari
darah oleh ginjal dalam bentukurine.
 Menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan air.

Fungsi empedu adalah :

1. Mengemulsikan lemak dalam usus halus.


2. Mengabsorbsi lemak
3. Membantu dalam pengeluaran kolesterol dari dalam tubuh

2.1.4.2 Pankreas

Pankreas merupakan kelenjar yang besifat endokrin dan eksokrin. Bersifat endokrin karena
menghasilkan hormone insulin dan hormone glukogen yang dimasukkan ke darah. Bersifat
eksokrin karena menghasilkan enzim pencernaan. Keluarnya enzim dari pancreas karena
dipengaruhi oleh enzim pankreozimin. Pankreas menghasilkan enzim-enzim pencernaan sebagai
berikut:

1. Tripsinogen, diaktifkan oleh enzim enterokinase menjadi tripsin. Tripsin berfungsi mengubah
polipeptida menjadi peptida.
2. Kimotripsinogen, diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin yang berfungsi membantu tripsin.
3. Peptidase, berperan mengubah senyawa peptide menjadi asam amino .
4. Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
5. Amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.
6. Nuklease, berfungsi memecah asam nukleat menjadi nukleotida.
7. NaHCO3atau KHCO3 atau ion bikarbonat HCO3-, berfungsi menetralkan suasana asam yang
berasal dari lambung.

Fungsi Pankreas :

 Fungsi Eksokrin, membentuk getah pancreas yang berisi enzim dan elektrolit.
 Fungsi Endokrin, sekelompok kecil sel epithelium yang berbentuk pulau-pulau kecil atau pulau
langerhans, yang bersama-sama membentuk organ endokrin yang mengekresikan insulin.
 Fungsi sekresi eksternal, Cairan pancreas dialirkan ke duodenum yang berguna untuk proses
pencernaan makanan di intestinum.
 Fungsi sekresi internal, sekresi yang dihasilkan oleh pulau-pulau langerhans sendiri langsung
dialirkan ke dalam peredaran darah.

2.1.4.3 Kantung Empedu

Sebuah kantong yang berbentuk terong dan merupakan membrane berotot, letaknya dalam
sebuah lobus di sebuah permukaan bawah hati sampai pinggir depanyya, panjangnya 8-12 cm,
berkapasitas 60 cm³. Lapisan empedu terdiri dari lapisan luar serosa/parietal, lapisan otot
bergaris, lapisan dalam mukosa/visceral disebut juga membrane mukosa.

Duktus sitikus, panjangnya ± 3,5 cm yang berjalan dari lekuk empedu berhubungan dengan
duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum. Sterkobilin member warna feses
dan sebagian diabsorpsi kembali oleh darah dan membuat warna pada urine yang disebut
urobilin.

Bagian-bagian dari kandung empedu :

 Fundus vesika felea, merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir setelah korpus
vesika felea.
 Korpus vesika felea, bagian dari kandung empedu yang di dalamnya berisi getah empedu.
 Leher kandung kemih, merupakan leher dari kandung empedu yang di dalamnya berisi getah
empedu.
 Dukyus sistikus, panjangnya ± 3¾ cm berjalan darimleher kandung empedu dan bersambung
dengan duktus hepatikus, membentuknsaluran empedu ke duodenum.
 Duktus Hepatikus, saluran yang keluar dari leher.
 Duktus koledokus saluran yang membawa empedu ke duodenum.

Fungsi kantung empedu :

 Sebagai persediaan getah empedu, membuat getah empedu menjadi kental.


 Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel-sel hati, jumlah setiap hari dari setiap
orang dikeluarkan 500-1000 cc. mSekresi digunakan untuk mencerna lemak.

Fungsi empedu adalah :

 Mengemulsikan lemak dalam usus halus.


 Mengabsorbsi lemak
 Membantu dalam pengeluaran kolesterol dari dalam tubuh

2.1.5 Proses Pencernaan


Atas dan Bawah saluran pencernaan manusia Sistem pencernaan secara keseluruhan adalah
sekitar 9 meter. Dalam manusia dewasa yang sehat proses ini bisa memakan waktu antara 24 dan
72 jam. Makanan fisiologi pencernaan bervariasi antara individu dan pada faktor-faktor lain
seperti karakteristik makanan dan porsi makan.

2.1.5.1 Mulut

Pada manusia, pencernaan dimulai di mulut, atau dikenal sebagai “rongga bukal”, di mana
makanan dikunyah . Saliva disekresi dalam jumlah besar (1-1,5 liter / hari) oleh tiga pasang
kelenjar ludah eksokrin (parotid, submandibular, dan ) sublingual dalam rongga mulut, dan
dicampur dengan makanan dikunyah oleh lidah. Air liur membersihkan rongga mulut,
membasahi makanan, dan berisi pencernaan enzim seperti saliva amilase , yang membantu dalam
pemecahan kimia dari polisakarida seperti pati menjadi disakarida seperti maltosa . Hal ini juga
mengandung lendir, suatu glikoprotein yang membantu melunakkan makanan dan
membentuknya menjadi bolus . Sebuah tambahan enzim, lipase lingual , menghidrolisis rantai
panjang trigliserida menjadi gliserida parsial dan asam lemak bebas.

Menelan mengangkut makanan dikunyah ke dalam kerongkongan , melewati orofaring dan


hipofaring . Mekanisme menelan dikoordinasikan oleh pusat menelan di medulla oblongata dan
pons . Refleks ini diprakarsai oleh reseptor sentuhan di faring sebagai bolus makanan didorong
ke bagian belakang mulut.

2.1.5.2 Faring

Faring adalah bagian dari leher dan tenggorokan yang terletak persis di belakang rongga mulut
dan hidung, dan tengkorak, atau unggul, ke kerongkongan. Ini adalah bagian dari sistem
pencernaan dan sistem pernapasan. Karena makanan dan udara melewati faring, flap jaringan
ikat, yang epiglotis menutup atas trakea ketika makanan ditelan untuk mencegah tersedak atau
sesak napas. Orofaring adalah bagian dari faring di belakang rongga mulut. Hal ini dilapisi
dengan epitel skuamosa berlapis . Nasofaring terletak di belakang rongga hidung dan seperti
bagian hidung dilapisi dengan kolumnar bersilia epitel pseudostratified. Seperti orofaring atasnya
dengan hipofaring ( laryngopharynx ) berfungsi sebagai jalan untuk makanan dan udara dan
dilapisi dengan epitel skuamosa berlapis. Itu terletak kalah dengan epiglotis tegak dan meluas ke
laring, di mana jalur pernapasan dan pencernaan menyimpang. Pada saat itu, laryngopharynx
tersebut kontinu dengan kerongkongan. Selama menelan, makanan memiliki “hak jalan”, dan
saluran udara sementara berhenti.

2.1.5.3 Kerongkongan

Kerongkongan adalah tabung otot sempit sekitar 20-30 sentimeter panjang, yang dimulai pada
faring di bagian belakang mulut, melewati diafragma dada , dan berakhir di lubang jantung dari
lambung . Dinding esofagus terdiri dari dua lapisan otot polos , yang membentuk lapisan
kontinyu dari kerongkongan ke usus dan kontrak perlahan, selama jangka waktu yang lama.
Lapisan dalam dari otot sirkuler diatur dalam serangkaian turun cincin, sedangkan lapisan luar
yang diatur longitudinal. Pada bagian atas kerongkongan, adalah lipatan jaringan disebut
epiglotis yang menutup selama menelan untuk mencegah makanan dari memasuki trakea
(tenggorokan). Makanan dikunyah didorong ke kerongkongan ke lambung melalui peristaltik
kontraksi otot-otot ini. Dibutuhkan hanya sekitar tujuh detik untuk makanan untuk melewati
kerongkongan dan sekarang pencernaan berlangsung.

2.1.5.4 Perut

Perut adalah, kecil ‘J’berbentuk kantong dengan dinding terbuat dari tebal, dpt dilembungkan
otot , yang menyimpan dan membantu memecah makanan. Makanan direduksi menjadi partikel
yang sangat kecil lebih mungkin untuk sepenuhnya dicerna dalam usus kecil, dan berputar
lambung memiliki efek membantu fisik pembongkaran dimulai di mulut. Ruminansia, yang
mampu mencerna bahan berserat (terutama selulosa ), gunakan kedepan-perut dan diulang
mengunyah untuk lebih pembongkaran tersebut. Kelinci dan beberapa hewan lain melewati
beberapa materi melalui sistem pencernaan mereka seluruh dua kali. Sebagian besar burung
menelan batu-batu kecil untuk membantu dalam pengolahan mekanik di tembolok.
Makanan memasuki perut melalui lubang jantung di mana itu lebih dipecah dan dicampur
dengan asam lambung , pepsin dan enzim pencernaan untuk memecah protein. Enzim dalam
perut juga memiliki kondisi optimum, yang berarti bahwa mereka bekerja pada pH tertentu dan
suhu yang lebih baik daripada yang lain. Asam sendiri tidak memecah molekul makanan,
melainkan memberikan pH optimum untuk reaksi enzim pepsin dan membunuh banyak
mikroorganisme yang tertelan dengan makanan. Hal ini juga dapat mengubah sifat protein. Ini
adalah proses mengurangi obligasi polipeptida dan mengganggu jembatan garam, yang pada
gilirannya menyebabkan hilangnya sekunder, struktur protein tersier, atau kuaterner. Para sel
parietal lambung juga mengeluarkan sebuah glikoprotein yang disebut faktor intrinsik , yang
memungkinkan penyerapan vitamin B-12 . Lendir sel-sel leher yang hadir dalam kelenjar
lambung perut. Mereka mengeluarkan lendir , yang bersama dengan jus lambung memainkan
peran penting dalam pelumasan dan perlindungan dari epitel mukosa dari kritik pedas oleh
sangat terkonsentrasi asam klorida . Molekul kecil lainnya seperti alkohol yang diserap dalam
perut, melewati membran lambung dan memasuki sistem peredaran darah secara langsung.
Makanan di perut dalam bentuk semi-cair, yang setelah selesai dikenal sebagai air perut yg
menghancurkan makanan. Setelah konsumsi makanan, pencernaan “tonik” dan peristaltik
kontraksi dimulai, yang membantu memecah makanan dan memindahkannya seterusnya. [16]
Ketika air perut yg menghancurkan makanan mencapai pembukaan ke duodenum dikenal
sebagai pilorus , kontraksi “menyemprotkan” makanan kembali ke perut melalui proses yang
disebut retropulsion, yang memberikan gaya tambahan dan lebih grinds ke makanan menjadi
partikel yang lebih kecil. [16] pengosongan lambung adalah pelepasan makanan dari lambung ke
duodenum, proses ini dikontrol dengan cairan dikosongkan jauh lebih cepat dibandingkan
padatan. [16] pengosongan lambung telah menarik minat medis sebagai pengosongan lambung
yang cepat terkait dengan obesitas dan sindrom pengosongan lambung tertunda dikaitkan dengan
diabetes mellitus, penuaan, dan gastroesophageal reflux.

Bagian melintang dari saluran pencernaan mengungkapkan empat (atau lima, lihat keterangan di
bawah mukosa) yang berbeda dan berkembang dengan baik di dalam lapisan perut:

 Serosa membran , lapisan tipis sel mesothelial yang dinding terluar dari perut.
 Muscular mantel , lapisan dikembangkan dengan baik otot yang digunakan untuk mencampur
makanan yang ditelan, terdiri dari tiga set berjalan dalam tiga keberpihakan yang berbeda.
Lapisan terluar berjalan sejajar dengan sumbu vertikal perut (dari atas ke bawah), tengah adalah
konsentris dengan sumbu (horizontal mengelilingi rongga perut) dan lapisan terdalam miring,
yang bertanggung jawab untuk mencampur dan mogok makanan yang ditelan, berjalan diagonal
terhadap sumbu longitudinal. Lapisan batin adalah unik untuk perut, semua bagian lain dari
saluran pencernaan hanya memiliki dua lapisan pertama.
 Submucosa , terdiri dari jaringan ikat yang menghubungkan lapisan otot dalam pada mukosa
dan berisi saraf , darah dan pembuluh getah bening .
 Mukosa adalah lapisan terdalam ekstensif dilipat. Hal ini dapat dibagi ke dalam epitel , lamina
propria , dan mukosa muskularis , meskipun beberapa mempertimbangkan mukosa muskularis
terluar menjadi lapisan yang berbeda, karena berkembang dari mesoderm daripada endoderm
(sehingga total lima lapisan). Epitel dan lamina dipenuhi dengan jaringan ikat dan tertutup
kelenjar lambung yang mungkin sederhana atau bercabang tubular, dan mengeluarkan lendir ,
asam klorida , pepsinogen dan rennin . Lendir melumasi makanan dan juga mencegah asam
klorida dari bertindak di dinding perut.
2.1.5.5 Fase sekresi lambung

 Fase cephalic – fase ini terjadi sebelum makanan masuk perut dan melibatkan persiapan tubuh
untuk makan dan pencernaan. Penglihatan dan berpikir merangsang korteks serebral . Rasa dan
bau stimulus dikirim ke hipotalamus dan medulla oblongata . Setelah ini disalurkan melalui saraf
vagus dan pelepasan asetilkolin. Sekresi lambung pada fase ini meningkat menjadi 40% dari tarif
maksimum. Keasaman di perut tidak buffered oleh makanan pada saat ini dan dengan demikian
bertindak untuk menghambat parietal (secretes acid) dan G cell (secretes gastrin) aktivitas
melalui sel D sekresi somatostatin
 Fase Lambung – Fase ini membutuhkan waktu 3 sampai 4 jam. Hal ini dirangsang oleh distensi
perut, adanya makanan di lambung dan penurunan pH . Distensi mengaktifkan refleks panjang
dan myenteric. Ini mengaktifkan pelepasan asetilkolin , yang merangsang pelepasan lebih jus
lambung . Sebagai protein memasuki perut, ia mengikat hidrogen ion, yang meningkatkan pH
dari lambung . Penghambatan gastrin dan asam lambung sekresi diangkat. Hal ini memicu G sel
untuk melepaskan gastrin , yang pada gilirannya merangsang sel parietal untuk mengeluarkan
asam lambung. Asam lambung adalah sekitar 0,5% asam klorida (HCl), yang menurunkan pH
sampai pH yang diinginkan dari 1-3. Rilis asam juga dipicu oleh asetilkolin dan histamin .
 Fase usus – Fase ini memiliki 2 bagian, yang rangsang dan penghambatan tersebut. Makanan
yang dicerna sebagian mengisi duodenum . Hal ini memicu gastrin usus akan dirilis.
Enterogastric refleks menghambat inti vagal, mengaktifkan serat simpatis menyebabkan
sphincter pyloric untuk mengencangkan untuk mencegah lebih banyak makanan masuk, dan
menghambat refleks local

2.1.5.6 Usus Kecil

Setelah diproses di perut, makanan akan diteruskan ke usus kecil melalui sfingter pilorus .
Mayoritas pencernaan dan penyerapan terjadi di sini setelah susu air perut yg menghancurkan
makanan memasuki duodenum . Di sini selanjutnya dicampur dengan tiga cairan yang berbeda:

 Empedu , yang emulsifies lemak untuk memungkinkan penyerapan, menetralkan air perut yg
menghancurkan makanan dan digunakan untuk mengeluarkan produk sampah seperti Bilin dan
asam empedu . Empedu diproduksi oleh hati dan kemudian disimpan dalam kantong empedu di
mana ia akan dilepaskan ke usus kecil melalui saluran empedu . Empedu di kandung empedu
jauh lebih terkonsentrasi.
 Pankreas jus yang dibuat oleh pankreas , yang mengeluarkan enzim seperti amilase pankreas ,
lipase pankreas , dan tripsinogen (bentuk tidak aktif dari protease ).
 Usus jus disekresikan oleh kelenjar usus di usus kecil . Ini berisi enzim seperti enteropeptidase ,
erepsin , tripsin , chymotrypsin , maltase , laktase , dan sukrase (semua tiga di antaranya proses
hanya gula ).

Tingkat pH meningkat di usus kecil karena semua tiga cairan yang basa . Lingkungan yang lebih
mendasar menyebabkan enzim lebih bermanfaat untuk mengaktifkan dan mulai untuk membantu
dalam pemecahan molekul seperti gelembung-gelembung lemak . Kecil, jari-seperti struktur
yang disebut vili , dan mereka sel epitel ditutupi dengan berbagai mikrovili meningkatkan
penyerapan nutrisi dengan meningkatkan luas permukaan dari usus dan kecepatan di mana
meningkatkan nutrisi diserap. Darah yang mengandung nutrisi yang diserap dilakukan jauh dari
usus kecil melalui pembuluh darah portal dan pergi ke hati untuk menyaring, penghapusan racun,
dan pengolahan nutrisi.

Usus kecil dan sisanya dari saluran pencernaan mengalami peristaltik untuk mengangkut
makanan dari lambung ke rektum dan memungkinkan makanan untuk dicampur dengan jus
pencernaan dan diserap. Otot-otot melingkar dan otot longitudinal otot antagonis , dengan satu
kontrak seperti yang lain berelaksasi. Ketika kontrak otot melingkar, yang lumen menjadi lebih
sempit dan lebih lama dan makanan diperas dan didorong ke depan. Ketika kontrak otot
memanjang, otot-otot melingkar bersantai dan usus berdilatasi menjadi lebih luas dan lebih
pendek untuk memungkinkan makanan masuk.

2.1.5.7 Usus Besar

Setelah makanan telah melewati usus kecil, makanan memasuki usus besar . Di dalamnya,
pencernaan dipertahankan cukup lama untuk memungkinkan fermentasi karena aksi bakteri usus,
yang memecah beberapa zat yang tetap setelah pengolahan dalam usus kecil, beberapa produk
pemecahan diserap. Pada manusia, ini termasuk sakarida paling kompleks (paling banyak tiga
disakarida yang dicerna pada manusia). Selain itu, dalam banyak vertebrata, usus besar
menyerap kembali cairan, dalam beberapa, dengan gaya hidup padang pasir, reabsorbtion ini
membuat kelangsungan mungkin. Secara umum, usus besar kurang kuat dalam kegiatan serap.
Ini menghasilkan sacculation, memperbaharui sel-sel epitel, dan menyediakan lendir pelindung
dan kekebalan mukosa. Pada manusia, usus besar kira-kira 1,5 meter panjang, dengan tiga
bagian: sekum di persimpangan dengan usus kecil , yang usus , dan rektum . The usus itu sendiri
memiliki empat bagian: usus menaik , yang kolon melintang , pada kolon desendens , dan kolon
sigmoid . Usus besar menyerap air dari air perut yg menghancurkan makanan dan toko kotoran
sampai dapat egested . Produk makanan yang tidak bisa pergi melalui vili , seperti selulosa (
dietary fiber ), yang dicampur dengan produk limbah lainnya dari tubuh dan menjadi keras dan
terkonsentrasi kotoran . Kotoran disimpan dalam rektum untuk jangka waktu tertentu dan
kemudian tinja disimpan dihilangkan dari tubuh karena kontraksi dan relaksasi melalui anus .
Keluarnya bahan limbah diatur oleh sfingter anal .

2.1.5.8 Defekasi

Pergerakan masa mendorong feses masuk ke dalam rectum sehingga secara normal timbul
keinginan untuk defekasi termasuk reflex kontraksinrektum dan refleksi Sfingter anus. Refleks
defekasi bila feses masuk nrektum maka, peregangan dinding rectum mengakibatkan sinyal
sinyal aferen yang menyebar melalui pleksus mesenterikus untuk menimbulkan gelombang
peristaltic dalam kolon desendens., sigmoid, dan rectum yang mendorong feses ke anus.

2.2 PROSES PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI SEL

2.2.5 Nutrisi yang Dibutuhkan oleh Sel Tubuh

Untuk pertumbuhan, perkembangan dan aktifitas sel diperlukan nutrisi yang cukup sehingga sel
tubuh dapat tumbuh dan berkembang serta dapat menjalankan fungsinya. Nutrisi yang
dibutuhkan oleh sel-sel tubuh secara garis besar meliputi: karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral dan air.

2.2.1.1 Karbohidrat

Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O).
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan. Produk yang dihasilkan
terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah larut dalam air mudah diangkut ke seluruh
sel-sel guna penyediaan energi. Nilai energi karbohidrat adalah 4kkal per gram. Berdasarkan
gugus penyusun gulanya dapat dibedakan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Fungsi karbohidrat adalah:

1. Sebagai sumber energi utama.

1. Sebagai bahan pembentuk senyawa kimia lain, misalnya asam lemak

sebagai penyusun lemak dan asam amino sebagai penyusun protein.

3. Sebagai komponen penyusun gen dalam inti sel yang sangat penting dalam

pewarisan sifat.

1. Sebagai senyawa yang membantu proses berlangsungnya BAB.

2.2.1.2 Lemak

Lemak merupakan senyawa organik majemuk, terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H),
oksigen (O) dan terkadang tersusun oleh fosforus (P) dan nitrogen (N). Lemak diserap oleh
tubuh dalam bentuk gliserol dan asam lemak. Fungsi lemak bagi tubuh adalah

1. Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah.

2. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, K.

3. Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital.

4. Sebagai penghasil energi tertinggi, karena setiap gram lemak menghasilkan

9,3 kkal.

5. Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel

6. Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk

sterol)
7. Sebagai salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat (di dalam

hati), dan hormon seks (khusus untuk kolesterol).

2.2.1.3 Protein

Protein adalah suatu senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen dan terkadang juga mengandung unsur fosfor dan belerang. Komponen dasar dari
senyawa protein adalah asam amino yang dibedakan menjadi tiga golongan (menurut Dr. Rose)
yaitu: asam amino esensial, semiesensial, dan non esensial. Fungsi protein bagi tubu adalah:

1. Sebagai zat pembangun tubuh, menyusun sel-sel baru untuk pertumbuhan

dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.

2. Sebagi bahan baku enzim, antibodi dan hormon.

3. Menjaga kestabilan tekanan osmotik cairan di dalam rongga tubuh.

4. Sebagai penghasil energi apabila penghasil energi utama (karbohidrat dan

lemak) tidak mencukupi.

2.2.1.4 Vitamin

Vitamin dapat dikelompokkan menjadi vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan
vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K). Fungsi vitamin bagi tubuh adalah:

1. Memperlancar metabolisme tubuh.


2. Sebagai biokatalisator reaksi dalam tubuh.

2.2.1.5 Mineral

Garam mineral yang dibutuhkan oleh tubuh (baik terpisah maupun secara golongan antar unsur)
adalah:

1. Zat kapur (Ca), berfungsi membantu proses penggumpalan darah,

mempengaruhi penerimaan rangsang pada syaraf, bersama fosfor membentuk matriks tulang.

1. Fosfor, berfungsi dalam pembelahan inti sel dan memindahkan sifat-sifat

keturunan, mempengaruhi semua proses perombakan dan pembentukan zat.

1. Zat besi, berfungsi sebagai komponen dalam hemoglobin untuk


mengikat oksigen dalam eritrosit.

1. Flour, berfungsi menguatkan gigi.


2. Kalium, berfungsi sebagai komponen anorganik yang penting di dalam

cairan intraseluler, komponen penting dalam transmisi impuls syaraf dan

kontraksi otot.

1. Natrium dan chlor berfungsi membantu iritabilitas dari sel-sel otot,

natrium sebagai buffer.

7. Yodium, berfungsi sebagai pembentukan tiroksin.

2.2.1.6 Air

Air tergolong sebagai zat makanan karena air selalu diperlukan sebagai bahan pelarut dalam
metabolisme tubuh. Air tidak menghasilkan energi. Air yang dibutuhkan oleh tubuh tergantung
berat badan, jenis kelamin, aktivitas, dan suhu lingkungan. Di dalam jaringan tubuh, air
digunakan untuk:

1. Melarutkan senyawa lain.


2. Mengangkut zat dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya.
3. Menjaga stabilitas suhu tubuh.

2.2.2 Proses Pengolahan Nutrisi di Dalam Tubuh

Zat makanan atau nutrisi yang kita makan akan diproses oleh sistem pencernaan makanan yang
terdiri atas rongga oral, faring, esofagus, lambung, usus halus, pankreas, hati dan kandung
empedu, usus besar, rectum, dan anus.

Ketika makanan masuk dalam rongga oral, makanan tersebut dicerna dengan bantuan gigi, lidah
dan kelenjar saliva. Setelah makanan tersebut lunak maka akan ditelan menuju faring dan
esofagus. Setelah melalui gerakan peristaltis esofagus, makanan masuk ke lambung akan
diproses lagi dengan bantuan enzim pencernaan. Kemudian setelah melalui proses pencernaan di
lambung, makanan akan masuk ke usus halus dan diproses lagi dengan bantuan enzin dan
hormon, dan di absorbsi oleh usus halus. Makanan yang telah diproses di usus halus akan
diseleksi oleh pankreas, hati dan kandung empedu. Makanan yang dibutuhkan oleh tubuh
disalurkan ke seluruh sel sedangkan makanan yang tidak dibutuhkan akan masuk ke usus besar
kemudian dikeluarkan melalui anus.

2.2.3 Cara Menyalurkan Nutrisi ke Seluruh Sel Tubuh

Makanan atau nutrisi yang telah diproses dalam sistem pencernaan akan diangkut oleh sistem
sirkulasi (yang diatur oleh sistem kardiovaskular) yang membawa nutrien dan gas ke semua sel,
jaringan, organ, dan sistem organ serta membawa membawa produk akhir metabolik keluar dari
sel, jaringan, organ dan sistem organ.

Transpor nutrisi, gas, hormon, enzim dan zat-zat vital lainnya dibawa darah melalui pembuluh
darah kapiler ke seluruh sel tubuh, kemudian zat-zat sisa dibawa darah menuju paru-paru, ginjal
atau kulit untuk dikeluarkan oleh tubuh.

Seluruh jaringan (kumpulan dari beberapa sel) memiliki pembuluh darah kapiler kecuali
kartilago, rambut, kuku dan kornea mata.

2.3 HORMON – HORMON yang TERKAIT dengan KEBUTUHAN NUTRISI SEL

2.3.1 Hormon Insuin

2.3.1.1 Pengertian

Insulin adalah hormon yang mengatur pusat untuk metabolisme karbohidrat dan lemak dalam
tubuh. Insulin menyebabkan sel-sel di hati, otot, dan jaringan lemak untuk mengambil glukosa
dari darah, menyimpannya sebagai glikogen di hati dan otot.

Insulin menghentikan penggunaan lemak sebagai sumber energi dengan menghambat pelepasan
glukagon. Dengan pengecualian dari diabetes mellitus dan sindrom gangguan metabolisme
Metabolik, insulin diberikan dalam tubuh dalam proporsi konstan untuk menghilangkan
kelebihan glukosa dari darah, yang sebaliknya akan menjadi racun. Ketika kadar glukosa darah
turun di bawah tingkat tertentu, tubuh mulai menggunakan gula disimpan sebagai sumber energi
melalui glikogenolisis, yang memecah glikogen yang tersimpan di hati dan otot menjadi glukosa,
yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Seperti tingkat adalahekanisme
metabolisme pusat kontrol, statusnya juga digunakan sebagai sinyal kontrol untuk sistem tubuh
lainnya (seperti penyerapan asam amino oleh sel-sel tubuh). Selain itu, memiliki beberapa efek
anabolik lain di seluruh tubuh.

2.3.1.2 Fungsi

Fungsi insulin yang mengikat :

 Aktivitas hormone

2.3.2 Hormon Glukagon

2.3.2.1 Pengertian

Glukagon adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, meningkatkan kadar glukosa
darah.

Glukosa disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen, yang merupakan pati-seperti polimer rantai
terdiri dari molekul glukosa. Sel-sel hati (hepatosit) memiliki reseptor glukagon. Ketika
glukagon mengikat pada reseptor glukagon, sel-sel hati mengubah glikogen menjadi polimer
molekul glukosa individu, dan melepaskan mereka ke dalam aliran darah, dalam proses yang
dikenal sebagai glikogenolisis. Seperti toko-toko menjadi habis, glukagon kemudian mendorong
hati untuk mensintesis glukosa tambahan oleh glukoneogenesis. Glukagon mematikan glikolisis
di hati, menyebabkan intermediet glikolisis akan shuttled untuk glukoneogenesis.

2.3.2.2 Fungsi

Fungsi molekul reseptor yang mengikat :

 Aktivitas hormone glukagon reseptor yang mengikat


Komponen seluler

2.3.3 Hormon Pertumbuhan ( Growth Hormone )

2.3.2.1 Pengertian

Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida yang merangsang pertumbuhan, reproduksi
sel dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya.

Hormon pertumbuhan adalah asam 191-amino rantai polipeptida tunggal yang disintesis,
disimpan, dan disekresi oleh sel-sel somatotroph dalam sayap lateral kelenjar hipofisis anterior.
Somatotropin (STH) mengacu pada hormon pertumbuhan 1 diproduksi secara alami dalam
hewan, sedangkan somatropin merujuk pada hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh
teknologi DNA rekombinan.

2.3.2.2 Fungsi

Hormon pertumbuhan digunakan sebagai obat resep dalam pengobatan untuk mengobati
gangguan pertumbuhan anak dan defisiensi hormon pertumbuhan dewasa.

2.3.4 Hormon Tiroksin

2.3.4.1 Pengertian

Tiroksin adalah hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Ini mendorong sintesis
protein (blending) dan pertumbuhan, dan juga membantu mengatur metabolisme tubuh.

Tiroksin diproduksi oleh kelenjar tiroid dengan cara yang sangat kompleks. Ketika tingkat
tiroksin dalam darah adalah rendah, hipotalamus otak (bagian dari otak yang mengatur fungsi
tubuh) menghasilkan hormon thyrotropin-releasing. Hal ini merangsang kelenjar pituitary untuk
menghasilkan Thyrotropin. Thyrotropin adalah hormon thyroid-stimulating hormone (TSH) yang
menggairahkan kelenjar tiroid. Ketika tingkat tiroksin dalam darah adalah tinggi, hipotalamus
melepaskan hormon yang menghambat produksi TSH.

2.3.4.2 Fungsi
Fungsi hormone tiroksin yaitu mengatur pertukaran zat (metabolisme) di dalam tubuh serta
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh secara mental.

2.3.5 Hormon Kortisol ( Cortisol Hormone )

2.3.5.1 Pengertian

Kortisol adalah hormone steroid, lebih khusus glukokortikoid, yang diproduksi oleh kelenjar
adrenal.Hal in I dirilis dalam respo terhadap stress dan tingkat rendah glukokortikoid darah.

2.3.5.2 Fungsi

Fungsi utama dalam tubuh :

 Meningkatkan gula darah melalui glukoneogenesis


 Menekan sistem kekebalan tubuh
 Membantu dalam metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat

2.3.6 Hormon Somatostatin

2.3.6.1 Pengetian

Somatostatin (SS) adalah peptida yang dihasilkan oleh beberapa jaringan tubuh, termasuk
hipotalamus. Somatostatin menghambat pelepasan hormon pertumbuhan dalam menanggapi
peningkatan GHRH dan faktor-faktor stimulasi lain seperti konsentrasi glukosa darah rendah.

2.3.7 Hormon Epinefrin / Norepinefrin

2.3.7.1 Pengertian

Norepinefrin (INN) (disingkat norepi atau NE) adalah nama AS untuk noradrenalin (BAN)
(disingkat NA atau NAD), sebuah katekolamin dengan peran ganda termasuk sebagai hormon
dan neurotransmitter. Daerah tubuh yang menghasilkan, atau yang dipengaruhi oleh norepinefrin
digambarkan sebagai noradrenergik. Noradrenalin istilah (dari bahasa Latin) dan norepinefrin
(berasal dari bahasa Yunani) yang dipertukarkan, dengan noradrenalin menjadi nama umum di
sebagian besar dunia.

2.3.7.2 Fungsi

 sebagai neurotransmitter dilepaskan dari neuron simpatis yang mempengaruhi jantung.


Peningkatan norepinefrin dari saraf simpatik meningkatkan laju kontraksi
 Sebagai hormon stres, norepinefrin mempengaruhi bagian otak, seperti amigdala, di mana
perhatian dan tanggapan dikendalikan
 Ketika norepinefrin bertindak sebagai obat, sehingga meningkatkan tekanan darah dengan
meningkatkan tonus vaskular (ketegangan otot) melalui α-adrenergik reseptor aktivasi, hal ini
menyebabkan refleks kompensasi yang mengakibatkan penurunan denyut jantung
2.4 KEADAAN KENYANG dan PUASA

2.4.1 Keadaan Kenyang

Selama makan, kita memasukkan karbohidrat, lemak, dan protein, yang kemudia dicerna dan di
serap. Sebagian bahan makanan digunakan dalam jalur-jalur yang menghasilkan ATP, untuk
memenuhi kebutuhan energi tubuh dibawa ke depot bahan bakar, tempat bahan tersebut
disimpan. Selama periode dari permulaan absorbsi sampai selesai, kita berada dalam keadaan
kenyang atau keadaan absorptive.

2.4.2 Keadaan Puasa

Kadar glukosa darah memuncak pada waktu sekitar 1 jam setelah makan, dua jam setelah makan,
kadar kembali ke rentang puasa (antara 80-100mg/dL) seiring dengan oksidasi atau pengubahan
glukosa menjadi bentuk simpanan bahan bakar oleh jaringan penurunan glukosa menyebabkan
penurunan sekresi insulin. Namun, apabila kita berpuasa terus selama 12 jam,, kita masuk ke
status basal yang di kenal sebagai keaadaan pasca obsobtif. Manfaat puasa bagi kesehatan tubuh
:

1. Memberi kesempatan beristirahat bagi sistim pencernaan dari seluruh kegiatan mencerna
makanan dan minumam.
2. Memberi kesempatan bagi sel dan jaringan tumbuh untuk memperbarui diri setelah di gunakan
terus menerus selama sebelas bulan.
3. Menghindarkan penderita diabetes, tekanan darah tinggi, kencing batu dari kelebihan makanan
tertentu yang menyebabkan atau memperparah penyakit tersebut.
4. Melatih kemamapuan untuk lebih dapat mengendalikan emosi, menjadi lebih sabar dan
memiliki kesehatan mental yang prima dalam menghadapi berbagai tekanan dalam kehidupan.

2.5 Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi

Tanda dan gejala kecukupan nutrisi seseorang data dilihat pada :

1. Penampilan umum

Tanda dari nutrisi yang baik yang dapat dilihat dari penampilan umumnya adalah responsive.
Gejala yang dapat dilihat jjika nutrisi yang kurang baik adalah lesu.

1. Postur

Tanda nutrisi yang baik dapat lihat dari postur yang tegak, lengan dan tungkai lurus. Gejala yang
timbul jika nutrisi kurang baik adalah bahu kendur, dada cekung dan punggung bungkuk.

1. Otot

Tanda yang dapat dilihat jika nutrisi terpenuhi dengan baik adalah otot berkembang dengan baik,
kuat, da terdapat lemak dibawah kulit.
Sedangkan gejala yang dapat dilihat jika kecukupan nutrisi buruk adalah

penampilan lemah, sering merasa nyeri dan edema.

1. Kontrol system saraf

Seseorang yang memiliki nutrisi yang baik dapat dilihat kurang iritabilitas atau kelelahan dan
memiliki kestabilan psikologis.

Gejala yang timbul jika nutrisi kecukupan nutrisi krang baik adalah iritabilitas, bingung, tangan
dan kaki terasa terbakar dan kesemutan.

1. Fungsi kardiovaskuler

Tanda : laju denyut dan irama jntung normal, tekanan darah normal.

Gejala : laju denyut janung cepat (di atas 100 kali/menit),irama tidak normal dan tekanan darah
meningkat.

1. Vitalitas umum

Tanda : bertenaga, penampilan kuat

Gejala : mudah lelah, kurang energy, mudah tertidur dan mudah capek

1. Rambut

Tanda kecukupan nutrisi baik: rambut berkilau, kuat, kulit kepala sehat.

Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : rambut kusam, kusut, kering, tipis dan kasar,

mudah rontok.

1. Kulit

Tanda kecukupan nutrisi yang baik : kulit halus dan sedikit lembab dengan warna baik.

Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi tidak baik : kasar, kering, bersisik, pucat.

1. Wajah dan leher

Tanda kecukupan nutrisi yang baik : warna merata, halus, penampilan sehat.

Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi buruk : wajah berminyak, bersisik, kulit gelap

di pipi dan dibawah mata, wajah kasar disekitar hidung dan mulut.
1. Bibir

Tanda kecukupan nutrisi yang baik : halus, penampilan lembab (tidak pecah-pecah atau
bengkak).

Gejala jika nutrisi buruk : kering, lesi angular pada sudut mulut.

1. Gusi

Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna merah muda, tidak bengkak atau berdarah.

Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : gusi bengkak dan mudah berdarah.

1. Lidah

Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna merah muda, halus. Gejala jika kecukupan nutrisi
buruk : penampilan bengkak, kasar, warna daging.

1. Gigi

Tanda jika kecukupan nutrisi baik : gigi tidak berlubang dan nyeri.

Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : penampilan salah posisi.

1. Mata

Tanda jika kecukupan nutrisi baik : mata terang, jernih, penampilan bersinar

Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : kekeringan membrane mata, kemerahan, kering.

1. Kuku

Tanda jika kecukupan nutrisi baik : penampilan keras, merah muda

Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : kuku mudah patah.

1. Kaki atau tungkai

Tanda jika kecukupan nutrisi baik : tidak nyeri, lemah, dan bengkak.

Gejala jika kecukupan nutrisi tidak baik : edema betis, kesemutan dan lemah.

2.6 Prinsip Nutrisi

Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk menyediakan energi untuk
fungsi organ dan pergerakan badan, untuk mempertahankan suhu tubuh, dan untuk menyediakan
material mentah untuk fungsi enzim, pertumbuhan, penempatan kembali dan perbaikan sel.
Metabolisme mengacu pada semua reaksi biokimia dalam sel tubuh. Proses metabolik dapat
menjadi anabolik (membangun) atau katabolik (merusak). Makanan dimakan, dicerna, dan
diserap untuk menghasilkan energi yang diperlukan untuk reaksi ini.

Kebutuhan energi individu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kebutuhan energi seseorang ketika
istirahat disebut laju metabolisme basal (basal metabolic rate, BMR) adalah energi yang
diperlukan pada tingkat terendah fungsi selular. Persamaan umumnya digunakan untuk
memperkirakan penggunaan energi basal (basal energy expenditure, BEE) pada orang dewasa
dan anak yang berusia lebih dari 6 tahun. Sejumlah faktor, seperti aktivitas, penyakit, cedera,
demam, infeksi, pemasukan makanan, dan kelaparan, dapat mengakibatkan BEE. Kebutuhan
energi untuk anak yang berusia di bawah enam tahun dihitung berdasarkan berat badan dan usia.
Kebutuhan energi juga dapat diperkirakan dengan mengukur konsumsi oksigen dan produksi
karbon dioksida dengan mngukur konsumsi oksigen dan produksi karbondioksida dengan alat-
alat pedati pengukuran metabolisme.

Pada umumnya, ketika kebutuhan energi dipenuhi lengkap oleh asupan kalori pada makanan,
maka berat badan tidak berubah. Jika pemasukan kalori melebihi kebutuhan energi, maka berat
seseorang akan menambah. Ketika pemasukan kalori gagal untuk memenuhi kebutuhan energi,
maka seseorang akan kehilangan berat badan.

Nutrien merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Enam kategori zat makanan
adalah air,karbohidrat,protein,lemak,vitamin,dan mineral.Kebutuhan energi dipenuhi dengan
metabolisme karbohidrat,protein,dan lemak.Air adalah komponen tubuh yang vital dan bertindak
sebagai penghancur zat makanan.Vitamin dan mineral tidak menyediakan energi, tetapi penting
untuk proses metabolisme dan keseimbangan asam basa.

Makanan kadang-kadang digambarkan menurut kepadatan nutrien, proporsi nutrien penting


untuk jumlah kalori. Makanan dengan kepadatan nutrien tinggi,seperti buah-buahan dan sayur-
sayuran, menyediakan sejumlah besar nutrien yang berhubungan dengan kalori.Makanan dengan
kepadatan nutrien rendah,seperti gula dan alkohol,tinggi kalorinya tapi tapi berzat gizi rendah.

2.6.1 Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam diet. Tiap gram karbohidrat menghasilkan 4
kilokalori (kkal).Karbohidrat diperoleh terutama dari tumbuhan,kecuali laktosa (gula
susu).Karbohidrat diklasifikan menurut unit gula atau sakarida.Monosakarida,seperti glukosa
(dektrosa) atau fruktosa tidak dapat dipecah menjadi unit gula yang lebih dasar.Disakarida
seperti sukrosa,laktosa,dan maltosa dibentuk dari monosakarida dan air.Polisakarida seperti
glikogen dibentuk dari banyak unit gula.Mereka tidak dapat dilarutkan dalam air dan dicerna
untuk beragam tingkatan.

Biji yang tertutup oleh dinding sel.Ketika zat tepung dimasak,biji membengkak dan
mengeluarkan dinding sesulosa.Makanan zat tepung yang mentah seperti kentang,lebih sulit
untuk dicerna dibanding makana yang sama setelah dimasak karena yang membebaskan biji dari
selulosa akan memungkinkan kontak lebih banyak denagn enzim pencernaan dan pencernaan
yang lebih lengkap.pencernaan zat tepung terdiri dari beberapa langkah (Gbr.41-1).Dekstrin
diproduksi komersial dan digunakan untuk meningkatkan kemampuan mencerna makanan
seperti makanan bayi,sereal,dan roti bakar.

Beberapa polisakarida tidak dapat dicerna karena manusia tidak memiliki enzim yang dapat
memecahkan polisakarida. Namun demikian,polisakarida memiliki peranan dalam nutrisi
manusia karena menambahkan serat untuk diet.Serat mendapat perhatian sebagai faktor diet dan
penyembuhan penyakit dan dalam pencegahan diare selama pemberian makan melalui selang.
Serat diklasifikasi sebagai sesuatu yang tidak dapat dilarutkan karena tidak dicerna termasuk
selulosa dan lignin.Serat yang larut termasuk hemiselulose,pektin.gum dan getah.Rekomendasi
american cancer society sekarang termasuk peningkatan serta dalam diet (American cancer
society,1993).

Jumlah karbohidrat yang sedikit disimpan dalam hati dan otot dalam bentuk glikogen.
Glikogen,yang disintetis dari glukosa,menyediakan energi selama periode puasa yang
singkat.Kelebihan kalori karbohidrat disimpan sebagai lemak.Metabolisme karbohidrat terdiri
dari 3 proses utama:

1.Katabolisme glikogen menjadi glukosa,karbondioksida dan air(glikogenolisis).

2.Anabolisme glukosa menjadi glikogen untuk penyimpanan (glikogenesis).

3.Perubahan asam amino dan gliserol menjadi glikogen untuk energi (glukomeogenesis)

Rentang asupan karbohidrat dalam diet yang direkomendasi adalah 50% -60% dari total kalori,
lebih disukai dalam bentuk karbohidrat yang kompleks,seperti roti dari biji penuh dan sereal.
Karbohidrat merupakan sumber utama bahan bakar untuk otak, otot rangka selama
latihan,eritrosit dan leukosit, dan medula renal.

2.6.2 Protein

Meskipun protein memberikan sumber energi (4 kkal / g), juga penting untuk mensintesis
(membangun) jaringan tubuh dalam pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan. Bentuk protein
yang paling sederhana adalah asam amino. Asam amino essensial adalah yang tidak dapat
disintesis oleh tubuh tapi harus diberikan dalam diet. Asam amino lain dapat disintesis dan
klasifikasikan sebagai non essensial. Asam amino dapat digabungkan bersama membentuk
tripeptida dan oligopeptida. Albumin dan Insulin merupakan protein sederhana karena hanya
mengandung asam amino atau derivatif nya. Kombinasi dari protein sederhana dengan substansi
non protein yang menghasilkan protein kompleks, seperti lipoprotein, dibentuk oleh kombinasi
lemak dan protein sederhana.

Asam amino dianabolisasi (dikombinasi dan diubah) menjadi jaringan, hormon, dan enzim.
Asam amino juga dapat di ubah menjadi lemak dan disimpan sebagai jaringan adiposa atau
dikatabolisasi (dipecahkan) menjadi energi melalui glikoneogenesis.
Protein yang lengkap terdiri dari semua asam amino assensial dalam kuantitas yang cukup untuk
mendukung pertumbuhan dan mempertahankan kesimbangan nitrogen. Protein yang lengkap
juga ditunjuk sebagai protein yang bernilai biologos tinggi. Contoh makanan yang mengandung
protein yang lengkap atau bernilai biologis tinggi adalah daging, hewan ternak, susu dan telur.
Contoh makanan yang mengandung protein yang tidak lengkap adalah sereal,polong-
polongan(kacang,buncis),sayur-sayuran. Kombinasi dai satu protein yg tidak lengkap dengan
protein lain yg tidak lengkap(yang terdiri dari kehilangan asam amino atau peningkatan jumlah
asam amino) menyediakan asam amino esensial untuk mendukung pertumbuhan dan
mempertahankan keseimbangan nitrogen. Protein yang tidak lengkap dapat juga di buat menjadi
lengkap dengan penambahan sintetik asam amino. Penambahan sintetik lisin untuk gandum
adalah sebuah contoh dari penambahan asam amino.

Protein terdiri dari 16% nitrogen da merupakan sumber nitrogen satu- satunya. Tubuh berada
dalam keseimbangan nitrogen ketika asupan dan haluaran nitrogen adalah sama. Ketika asapan
nitrogen melebihi haluaran,maka tubuh dalam keseimbangan nitrogen positif, yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan,hamil normal dan penyembuhan luka. Nitrogen disimpa oleh tubuh
digunakan untuk pembangunan,perbaikan dan penempatan kembali jaringan tubuh.
Keseimbangan nitogen negatif terjadi ketika tubuh kehilangan banyak nitrogen di banding dari
yang diperoleh. Peningkatan kehilangan nitrogen akibat destruksi jaringan tubuh atau kehilangan
nitrogen mengandung cairan tubuh. Keseimbngan nitrogen negatif dapat terjadi apabila dalam
keadaan infeksi,luka bakar,demam,kelaparan dan cidera.

Protein dapat digunakan untuk menyediakan energi, tetapi karena peranan protein esensial dalam
pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan, kalori yang cukup harus disediakan dalam diet dari
sumber nonprotein. Protein dihemat sebagai sumber energi ketika ada karbohidrat yang cukup
dalam diet untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Kemudian protein dapat digunakan dalam
keseimbangan nitrogen dan pembangun jaringan. Protein yang diperlukan sehari-hari yang
diperbolehkan untuk orang dewasa. Tambahkan protein diperlukan selama kehamilan dan laktasi
(Food and Nutrition Board, 1989).

2.6.3 Lipid

Lipid (lemak) merupakan nutrien padat yang paling berkalori dan menyediakan 9

Kkal/gram. Lipid termasuk lemak yang padat pada suhu ruangan dan minyak yang cair pada
suhu ruangan. Lipid tersususn dari karbon, hidrogen, dan oksigen, tapi propersi setiap elemen
berbeda dari karbohidrat.

Lipid dasar disusun dari Trigliserida dan asam lemak. Trigliserida bersirkulasi dalam darah dan
dibentuk oleh tiga asam lemak yang melekat pada Gliserol. Asam lemak disusun dari rantai atom
karbon dan atom hidrogen dengan kelompok asam pada satu ujung rantai dan kelompok metil
pada ujung lain. Proses selama asam lemak disintesis disebut Lipogenesis. Asam lemak dapat
jenuh, dimana tiap karbon dalam rantai memiliki dua atom hidrogen yang melekat, atau tidak
jenuh. Dimana sejumlah atom melekat dengan yang lain dengan ikatan ganda. Asam lemak
tidak jenuh tunggal memiliki dua atau lebih ikatan ganda, sedangkan Asam lemak tidak jenuh
ganda memiliki 2 ikatan ganda karbon atau lebih. Beraga tipe asam lemak memiliki kepentingan
untuk kesehatan dan timbulnya penyakit dan telah disebutkan dalam petunjuk diet.

Asam linoleat, asam lemak tidak jenuh, merupakan satu-satunya asam lemak esensial pada
manusia. Asam linolenat dan asam arakidonat, juga asam lemak tidak jenuh adalah penting untuk
proses metabolisme tapi dapat dihasilkan oleh tubuh apabila tersedia asam linoleat. Kebanyakan
lemak hewan memiliki proporsi asam lemak jenuh yang tinggi, sedangkan lemak sayuran
memiliki jumlah yang tinggi akan asam lemak tidak jenuh dan tidak jenuh majemuk.

Lemak merupakan bentuk penghasil energi tubuh yang utama. Monogliserida dari porsi lipid
yang dicerna dapat diubah menjadi glukosa dengan proses glukoneogenesis. Semua sel tubuh
kecuali sel darah merah dan neuron dapat mengoksidasi asam lemak dari energi.

Metabolisme dari 1 g hasil lipid lebih dari dua kali energi yang diberikan oleh karbohidrat atau
protein. Lipid secara khas mempertanggungjawabkan 35% sampai 45% duet orang amerika.
Pedoman diet terbaru dibentuk oleh sejumlah organisasi kesehatan merekomendasi diet yang
mengandung tidak lebih dari 30% total kalori sebagai lemak, dan rendah untuk lemak jenuh dan
kolesterol (American Cancer Society, 1993; U.S. Derpartment of Health and Human Services,
1990). Diet tinggi lemak dan kolesterol telah dikaitkan dengan penyakit jantung koroner dan
beberapa tipe kanker. Bagaimanapun, lemak memiliki peranan penting pada nutrisi manusia dan
asupan dibawah 10% dalam diet mengarah kepada defisiensi.

2.6.4 Air

Air merupakan komponen kritis dalam tubuh karena fungsi sel bergantung pada lingkungan cair.
Air menyusun 60% hingga 70% dariseluruh berat badan. Presentase seluruh air dalam tubuh
lebih banyak untuk orang kurus daripada orang gemuk karena otot terdiri dari banyak air
daripada jaringan lain kecuali darah. Bayi memiliki presentasi garis besar dari total berat badan
untuk air, dan orang tua mempunyai lebih sedikit. Ketika kehilangan air, seseorang dapat
bertahan tidak lebih dari beberapa jam dipadang pasir atau beberapa hari di lignkungan yang
sangat terlindungi. Rentang kebutuhan cairan sehari-hari untuk umur 3 hari hingga dewasa.

Kebutuhan cairan dipenuhi oleh konsumsi cairan dan makanan padat yang tinggi kadar air,
seperti buah-buahan segar dan sayuran, dan air yang diproduksi selama oksidasi makanan. Pada
individu yang sehat, asupan cairan dari semua sumber sama dengan haluaran cairan melalui
eliminasi, respirasi dan berkeringat. Orang sakit terdapat peningkatan kebutuhan cairan (misal,
dengan demam atau cairan gastrointestinal). Orang sakit memiliki penurunan kemampuan untuk
mengeluarkan cairan (misal, pada penyakit kardiopulmonal atau renal), yang mengarah pada
kebutuhan restriksi asupan cairan.

2.6.5 Vitamin

Vitamin merupkan substansi organik dalam jumlah kecil pada makanan yang esensial untuk
metabolisme normal. Tubuh tidak a pu mensintesis vitamin dalan jumlah yang dibutuhkan dan
bertantung pada asupan diet.
Walaupun vitamin terkandung di banyak makanan juga dipengaruhi oleh proses, penyimpanan,
persiapan. Kandungan vitamin tertinggi biasanya terdapat pada makan segar yang digunakan
dengan cepat setelah terpapar panas, udara dan air yang minimal. Vitamin diklasifikasikan
sebagai yang larut air dan lemak.

2.6.5.1 Vitamin Larut Air

Vitamin larut air adalah vitamin C dan vitamin B kompleks, yang terdiri dari 8 vitamin. Vitamin
yang larut air tidak dapat disimpan dalam tubuh dan harus tersedia sebagai asupan makanan
setiap hari. Hipervitaminosis, adalah kondisi yang disebab kan oleh asupan vitamin yang
berlebihan, jarang terjadi pada vitamin yang larut air. Kendati demikian,dosis besar vitamin C
dan piridoksin (B6) mengarah kepada toksisitas. Vitamin adalah zat kimia yang digunakan
sebagai katalist dalam reaksi biokimia. Ketika terdapat kecukupan vitamin khusus untuk
memenuhi kebutuhan katalitik, sisa dari penyediaan vitamin bertindak sebagai kimia bebas dan
menjadi toksis untuk tubuh.

2.6.5.2 Vitamin Larut Lemak

Vitamin larut lemak – A,D,E,K disimpan dalam tubuh. Dengan pengen

pengeculian pada vitamin D, yang di sediakan melaui asupan diet. Toksisitas untuk beberapa
vitamin yang larut lemak telah diketahui selama bertahun-tahun. Toksisitas dapat dihasilakan
dari dosis besar (yang disengaja atau tidak disengaja) dari vitamin sintetik, jumlah berlebihan
pada makanan yang diperkaya,dan diet yang mencakup banyak nya asupan minyak hati ikan.

2.6.6 Mineral

Mineral merupakan elemen esensial nonorganik pada tubuh sebagai katalis dalam reaksi
biokimia. Mineral diklasifikasi sebagai makromineral ketika kebutuhan sehari-hari adalah 100
mg atau lebih dan elemen renik ketika berkurang dari 100 mg yang diperlukan setiap hari.

2.7 Absorpsi

2.7.1 Pengertian Absorpsi

Usus kecil merupakan tempat penyerapan utama nutrien. Sepanjang daerah ini terdapat
penonjolan seperti jari yang disebut vili, untuk meningkatkan area permukaan yang ada untuk
absorpsi. Nutrien diabsorpsi oleh difusi pasif dan osmosis, transpor aktif, dan pinositosis. Isi
dalam intestin bergerak dengan kerja peristaltik ke usus besar. Absorpsi air merupakan fungsi
utama kolon. Kira-kira 1 hingga 2 liter air diabsorpsi dari cairan ileal setiap hari. Selain air,
elekterolit dan mineral juga diabsorpsi, dan bakteri dalam kolon mensintesis vitamin K dan
bebrapa vitamin B kompleks. Pada akhirnya, feses di bentuk dalam kolon untuk eleminasi.
Ketika motilitas intestinal meningkat, seperti pada diar, tubuh kehilangan nutrien dan air yang
bergerak melalui usus kecil terllu cepat untuk keseluruhan absorpsi.

2.7.1.1 Metabolisme
Nutrien diabsorpsi dalam intestin, termasuk air,yang ditransportasikan melalui sistem sirkulasi ke
jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia dari metabolisme nutrien diubah ke jumlah substansi
yang diperlukan oleh tubuh. Karbohidrat, protein, dan lemak melakukan metabolisme untuk
menghasilkan energi kima dan mempertahankan keseimbangan antara pembentukan dan
pemecahan jaringan. Untuk melakukan kerja tubuh, maka energi kimia diproduksi oleh
metabolisme diubah ke tipe energi lain oleh jaringan yang berbeda. Kontraksi otot melibatkan
energi mekanik, fungsi sistem saraf melibatkan energi listrik, dan mekanisme produksi panas
melibatkan energi mekanik, fungsi sistem saraf melibatkan energi listrik, dan mekanisme
produksi panas melibatkan energi panas. Semua bentuk energi ini berasal dari metabolisme
protein, karbohidrat, dan lemak.

Dua tipe dasar netabolisme adalah anabolisme dan katabolisme. Anabolisme merupakan
produksi dari substansi kimia yang lebih kompleks dengan sintesis nutrien. Katabolisme
merupakan pemecahan substansi yang lebih sederhana. Walaupun katabolisme memproduksi
beberapa energi, kedua proses tersebut memerlukan energi, yang harus tersedia dari makanan
atau sumber energi yang tersimpan.

2.7.1.2 Penyimpanan

Beberapa, tapi tidak semua, nutrien yang diperlukan tubuh disimpan dalam jaringan tubuh.
Bentuk pokok tubuh dari energi yang disimpan adalah lemak, yang disimpan sebagai jaringan
adiposa. Glikogen disimpan dalam cadangan kecil di hati dan jaringan otot, dan protein disimpan
dalam massa otot. Ketika keperluan energi tubuh melebihi persediaan energi dari nutrien yang
dimakan, maka energi yang disimpan. Sebaliknya, energi yang tidak digunakan harus disimpan,
terutama lemak.

2.7.2 Tempat – tempat absorpsi nutrisi :

1. Vitamin yang larut dalam air, asam lemak/gliserol, natrium. Kalsium, besi dan klorida diusus
halus bagian atas
1. Monosakarida, asam amino, dan zat lain
2. Garam empedu, vit B12 dan natrium
1. Air, hidrogen, natrium

2.8 Nutrisi dan Peningkatan Kesehatan, Piramida Panduan Makanan, Kebutuhan yang
Dianjurkan Setiap Hari

Sekarang terdapat peningkatan ketertarikan dalam peranan nutrisi dalam peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit. Ketertarikan ini telah mengarah kepada studi tentangn hubungan
antara nutrisi dan kejadian penyakit akut maupun kronis. Peneliti, akhir-akhir ini sedang
menyelidiki kaitan antara nutrisi dan sejumlah masalah kesehatan, seperti penyakit kanker dan
jantung koroner. Kegunaan nutrien yang spesifik untuk mengatur respons imun dan respons
trauma dan penyakit adalah bidang studi baru, sekarang diberi julukan terapi nutriceutical
(Zaloga, 1994). Pedoman diet sekarang berdasarkan pada bukti ilmiah yang ada, perencanaan
makan untuk menyediakan diet cukup bernutrisi, dan tingkat asupan nutrien yang spesifik untuk
memelihara kesehatan.
2.8.1 Piramida Panduan Makanan

Empat kelompok makanan dasar yang pertama kali dikenalkan Departemen Pertanian Amerika
pada akhir tahun 1950-an. Kelompok makanan yang digunakan untuk memberikan pendidikan
nutrisi dan perencanaan makan. Pada tahun 1992, organisasi kesehatan Amerika Serikat dan
Kanada mengembangkan penuntun makanan yang dirancang untuk model diet sehari-hari.
Rencana dasar ini memberikan rentang diet dari 1600 sampai 1800 kkal/hari. Makanan tambahan
untuk diluar waktu makan dan memenuhi kebutuhan energi dapat diseleksi dari cereal yang
diperkaya, karbohidrat kompleks dan tambahan padi-padian.

2.8.2 Kebutuhan yang Dianjurkan Setiap Hari

The committee on detary allowances of the food and nutrion board of the national academy of
sciences telah menerbitkan daftar kebutuhan yang direkomendasi setiap hari (recommended daily
allowances, RDAs) sejak tahun 1940-an. RDA adalah tingkat asupan nutrien esensial yang
dipertimbangkan, dalam penilaian komite dan dasar pengetahuan ilmiah, untuk mencukupi
pemenuhan kebutuhan nutrisi orang sehat. RDA dirancang sebagai penuntun untuk perencanaan
dan perlindungan penyediaan makanan untuk pertahanan nasional selama Perang Dunia II.
Sekarang diperbaiki kurang lebih setiap 5 tahun untuk menggabungkan perubahan dan
pengetahuan baru berdasarkan penelitian terbaru.

Pada tahun 1990, kongres mensahkan Undang-Undang Pelabelan Nutrisi dan Aksi Pendidikan
(Nutrition Labeling dan Education Act, NLEA) untuk memberikan mandat pelabelan nutrisi
untuk kebanyakan makanan yang diatur FDA. Peraturan final diterbitkan pada tahun 1993 oleh
FDA dan USDA. NLEA menggantikan RDA dengan nilai referensi setiap hari (DRV)
berdasarkan padan persentase 2000 kkal atau jumlah tertinggi yang direkomendasi. Label
meliputi DRV untuk karbohidrat, protein, total lemak, lemak jenuh, serat, kolesterol, natrium dan
kalium. Porsi ukuran diatur oleh FDA dan istilah-istilah untuk menjelaskan produk makanan,
seperti rendah kalori, diet dan makanan atau minuman rendah lemak dan rendah gula diubah ke
istilah universal dengan definisi yang legal. Perawat harus terbiasa dengan perubahan pada label
makanan dan artinya.

2.9 Variabel Perkembangan dalam Meningkatkan dan Mempertahankan Nutrisi

2.9.1 Bayi

Masa pertumbuhan ditandai oleh pertumbuhan yang cepat dan protein tinggi, vitamin, mineral,
dan kebutuhan energi. Rata-rata berat badan lahir dari bayi Amerika 3,2 hingga 3,4 kg. Bayi
biasanya menambah menambah berat badannya menjadi dua kali lipat pada saat berusia 4 hingga
5 bulan dan tiga kali lipat pada usia 1 tahun. Asupan energi kira-kira 108 kkal/kg berat badan
yang diperlukan pada satu setengah masa pertumbuhan dan 98 kkal/kg pada dua setengah (Food
and Nutrition Board, 1989). Waktu penuh bayi baru lahir dapat mencerna dan mengabsorpsi
karbohidrat, protein sederhana dan jumlah sedang dari lemak yang diemulsi. Amilase, enzim
pemecah zat tepung tidak ada hingga kira-kira berusia 2,5 atau 3,5 bulan. Bayi memerlukan kira-
kira 100 hingga 150 ml/kg/hari dari cairan karena porsi besar dari total berat badan adalah air.
2.9.1.1 Bayi yang Minum Asi

Air susu ibu menyediakan keuntungan nutrisi, antiviral, antibakteri dan psikososial bagi bayi.
Walaupun fakta bahwa ASI ditingkatkan, hanya kira-kira 50% ibu memilih untuk memberikan
ASI. ASI terdiri dari antibodi untuk melindungi melawan virus dan bakteri. Faktor anti alergi
dalam susu manusia menghindari alergi yang umum dalam masa bayi. Bayi yang minum ASI
memerlukan suplemen vitamin D. Suplemen lain yang memungkinkan termasuk vitamin K, zat
besi, dan forida walaupun penggunaannya kontroversial.

2.9.1.2 Bayi yang Minum Susu Botol

Formula bayi dirancang untuk mengandung kurang lebih komposisi nutrien dari ASI. Protein
dalam formula disediakan seperti air mendidih, kedelai, susu sapi asli, kasein hidrolisat, atau
elemen asam amino. Susu sapi yang regular seharusnya tidak digunakan untuk formula bayi
karena menyebabkan perdarahan gastrointestinal dan terlalu pekat bagi ginjal bayi untuk
mengelolanya. Madu dan sirup jagung adalah sumber toksin botulisme dan jangan digunakan
untuk diet bayi. Toksin dapat menjadi fatal untuk anak-anak berusia dibawah 1 tahun.

2.9.1.3 Pengenalan Makanan Pada

Susu ASI atau formula memberikan nutrisi yang cukup untuk 4 hingga 6 bulan pertama
kelahiran. Perkembangan keterampilan motorik pada tangan dan jari-jari yang baik
memparalelkan minat anak pada makanan dan makan sendiri. Sereal yang diperkaya zat besi
khususnya diperkenalkan makanan pertama yang semi padat. Makanan tambahan untuk diet bayi
harus diatur oleh kebutuhan nutrien bayi, kesiapan fisik untuk mengatasi bentuk makanan yang
berbeda-beda, dan kebutuhan untuk mendeteksi dan mengontrol reaksi alergi. Makanan baru
harus diperkenalkan sekali waktu.

2.9.2 Todler dan Prasekolah

Kecepatan perkembangan turun ketika usia todler (1 sampai 3 tahun). Kebutuhan anak akan
kalori lebih rendah tetapi terdapat peningkatan jumlah protein dalam hubungan dengan berat
badan. Kalsium dan fosfor penting untuk perkembangan tulang. Todler lebih tertarik dalam
lingkungan dan meningkatkan keterampilan motorik dibanding dengan makanan.

Todler memerlukan minuman 2 porsi (480 g) kelompok susu setiap hari untuk memberikan
protein, kalsium, riboflavin, dan vitamin A dan B12. Susu yang diperkaya memberikan vitamin D
dan tambahan vitamin A. Keseluruhan susu harus digunakan sampai toddler mencapai usia 2
tahun untuk membantu meningkatkan asupan asam lemak yang cukup. Separuh dari asupan
protein todler harus mengandung nilai protein biologi yang tinggi. Todler yang mengonsumsi
lebih dari 720 g susu sehari daripada makanan lain dapat menimbulkan anemia susu. Seluruh
padi-padia, sereal yang diperkaya dan roti adalah sumber yang baik akan zat besi dengan
tambahan pada daging. Ketika daging diberikan kepada todler, maka makanan harus didipotong
kecil untuk menghindari kemungkinan tersedak. Makanan tertentu, seperti hot dog, permen,
kacang, anggur, dan popcorn merupakan makanan yangsering diimplikasikan pada kematian
karena tersedak dan hal itu harus dihindari.
Todler harus menerima empat porsi setiap haru dari kelompok buah dan sayuran. Satu porsi
harus mengandungsumber vitamin C yang baik. Sayuran yang berdaun hijau dan buah kuning
dan sayuran harus sering disajikan. Todler menyukai sayuran mentah tapi jangan memberikan
wortel yang mentah karena bahay tersedak.

Empat porsi todler mulai dari roti dan sereal harus termasuk seluruh padi-padian atau roti yang
diperkaya nilai gizinya, sereal, dan pasta. Sereal bayi dapat berlanjut digunakan karena
kandungan besi yang tinggi. Todler sering menyukai sereal kering tapi sereal yang mengandung
gula atau gula pada sereal harus dihindari. Selain empat dasar kelompok makanan, anak harus
memiliki 1 hingga 2 sendok teh margarin atau mentega untuk vitamin A.

Anak usia prasekolah memerlukan kira-kira 480 g susu setiap hari, 30 hingga 90 g dari kelompok
daging, empat hingga lima porsi dari kelompok buah dan sayuran (termasuk sumber vitamin C
setiap hari dan porsi sayuran dan buah-buahan berdaun hijau dan kuning tua), tiga porsiseluruh
padi-padian atau makanan yang diperkaya gizinya dari kelompok roti dan sereal, dan 3 hingga 4
sendok teh margarin atau mentega.

2.9.3 Anak Usia Sekolah

Anak-anak usia sekolah, 6 hingga 12 tahun, berkembang pada rata-rata yang rendah dan terus-
menerus, dengan penurunan bertahap dalam kebutuhan energi per unit berat badan. Anak usia
sekolah mencapai 3 sampai 5 kg dalam berat badan dan 6 cm dalam tinggi badan per tahun
hingga pubertas

Nafsu makan ank-anak usia sekolah lebih besar daripada mereka yang lebih muda, dan asupan
makanan lebih bervariasi. Asupan yang direkomendasi termasuk dua porsi dari kelompok susu,
60 hingga 90 g kelompok makanan daging, empat porsi atau lebih dari kelompok buah dan
sayuran (dengan sumber vitamin C sehari dan sumber vitamin A setiap hari yang lain), tiga
hingga empat porsi dari seluruh padi-padian dan roti yang diperkaya gizinya dan sereal, dan 1
hingga 2 sendok teh margarin atau mentega.

Walaupun nafsu makan lebih baik dan makanan yang dimakan lebih bervariasi, diet anak usia
sekolah harus hati-hati dikaji untuk kecukupan protein, vitamin A dan C. Asupan susu biasanya
melebihi rekomendasi. Kendati demikian, anak usia sekolah seringkali gagal untuk makan
sarapan yang tepat dan memiliki asupan disekolah yang tidak diawasi; sebagai hasil, susu dapat
memberikan sumber nutrien yang baik. Lemak, gula, dan garam yang tinggi akibat terlalu bebas
asupan makanan kudapan.

2.9.4 Remaja

Selama remaja, umur fisiologi merupakan panduan yang lebih baik untuk kebutuhan nutrisi
daripada umur kronologis. Masa remaja dimulai dengan dorongan pertumbuhan pubertas pada
akhir masa anak-anak dan berakhir dengan kelengkapan pertumbuhan fisik. Kebutuhan kalori
meningkat besar untuk memenuhi permintaan metabolisme yang meningkat. Perempuan
memerlukan kira-kira 2200 kkal/hari; laki-laki 2500 hingga 3000 kkal/hari. Kebutuhan protein
meningkat untuk kebutuhan sehari-hari dari 45 hingga 59 g. Kalsium penting untuk pertumbuhan
tulang yang cepat bagi remaja, dan anak perempuan memerlukan sumber zat besi yang terus-
menerus untuk menggantikannya pada pengeluaran menstrual. Anak laki-laki juga memerlukan
zat besi yang cukup untuk perkembangan otot. Yodium mendukung peningkatan aktivitas tiroid,
dan vitamin B kompleks mendukung aktivitas metabolis yang menjadi tinggi.

Kebutuhan remaja dari kelompok dasar termasuk tiga atau lebih porsi dari kelompok susu, dua
atau lebih dari kelompok sayuran-buah (dengan sumber vitamin C setiap hari dan sumber
vitamin A setiap hari pada hari yang lain), empat hingga enam porsi atau lebih dari kelompok
roti dan sereal (dengnan penekanan pada keseluruhan padi-padian), dan 1 hingga 2 sendok
makan margarin atau mentega.

Diet remaja dipengaruhi oleh banyak faktor lain daripada kebutuhan nutrisi, termasuk perhatian
tentang gambaran diri dan penampilan, keinginan untuk bebas, dan diet padat. Defisiensi nutrisi
dapat terjadi pada remaja putri akibat dari diet dan penggunaan kontrasepsi oral. Nutrien yang
termasuk adalah asam folat, vitamin B, vitamin C, tiamin, riboflavin, dan zan besi. Diet remaja
putra dapat menajdi tidak cukup dalam total kalori, ptrotein, zat besi. Asam folat, vitamin B dan
yodium.

Kudapan menyediakan kira-kia 25% total asupan diet remaja. Melewatkan makan atau makan
makanan dan pilihan kudapan yang salah mengkontribusi menjadi obesitas dan defisit nutrien.
Makanan kudapan dari keompok susu dan buah-sayuran merupakan pilihan yang baik dan
mengkontribusi kalsium, fosfor, protein, zink, vitamin A, vitamin C, dan beberapa bitamin B
kompleks.

Makan makanan siap saji adalah umum menambah ekstra pada garam, lemak, dan kalori.
Gangguan makan seperti anoreksia nervosa atau bulimia nervosa dapat timbul pada masa remaja.
Remaja yang ikut serta olahraga dan latihan teratur dari sedang sampai intens memerlukan
modifikasi dietnya untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat. Kaarbohidrat, baik yang
sederhana maupun kompleks, harus menjadi sumber energi utama, yang menyediakan 55%
hingga 60% dari total kilokalori setiap hari. Kebutuhan protein yang tidak penting ditingkatkan
dan dipenuhi oleh ingesti dari 1,0 hingga 1,5 g/kg per hari. Kebutuhan lemak tidak ditingkatkan.
Hidrasi yang cukup sangat penting dan ingesti air sebelum dan selama latihan diperlukan untuk
mencegah dehidrasi, khususnya pada atlet muda, dan pada lingkungan yang panas, lembab.
Suplemen vitamin dan mineral tidak diperlukan, tetapi asupan makanan yang kaya zat besi;
seperti sayuran berdaun hijau tua, daging dan padi-padian; diperlukan untuk mencegah anemia.

Kehamilan yang terjadi sampai 4 tahun sekalisetelah menarke dapat menempatkan ibu dan janin
pada resiko karena imaturitas anatomi dan fisiologi. Malnutrisi pada waktu konsepsi
meningkatkan resiko bagi remaja dan janinnya. Kebanyakan remaja putri tidak ingin menambah
berat badannya. Konseilng yang berhubungan dengan saran lebih baik daripada petunjuk yang
kaku. Diet pada kehamilan remaja kebanyakan sering mengalami defisiensi kalsium, zat besi,
dan viamin A dan C.

2.9.5 Dewasa Awal dan Dewasa Tengah


Permintaan untuk nutrien yang banyak berkurang ketika akhir masa pertumbuhan. Dewasa yang
matang memerlukan nutrisi untuk energi, pemeliharaan, dan perbaikan. Kebutuhan energi
biasanya menurun selama bertahun-tahun. Obesitas dapat menjadi suatu masalah karena
penurunan latihan fisik, peningkatan makan malam diluar, atau kemampuan untuk menghasilkan
makanan yang lebih mewah.

Wanita dewasa yang mengatakan kontrasepsi oral memerlukan ekstra asam folat, vitamin C,
tiamin, riboflavin, vitamin B6, dan vitamin B12. Zat besi dan asupan kalsium juga penting untuk
semua wanita.

Usia dewasa awal dan dewasa tengah mengikuti rekomendasi yang sama dari kelompok dasar
makanan; dua porsi atau lebih dari tiap-tiap kelompok susu dan daging, empat porsi atau lebih
dari kelompok sayuran-buah (dengan sumber vitamin C setiap hari dan tiga hingga empat porsi
mingguan sumber-sumber vitamin A), empat porsi atau lebih dari kelompok padi-padian atau
roti dan sereal yang diperkaya nilai gizinya, dan 1 hingga 2 sendok makan margarin atau
mentega.

2.9.5.1 Kehamilan

Nutrisi yang buruk selama kehamilan dapat menyebabkan berat badan bayi baru lahir rendah dan
penurunan kesempatan hidup. Secara umum kebutuhan janin dipenuhi dengan biaya ibunya.
Bagaimanapun, jika sumber-sumber nutrien tidak tersedia, keduanya menderita. Status nutrisi
ibu pada waktu konsepsi adalah penting dalam bentuk cadangan nutrisi dan dasar kebiasaan
makan. Aspek penting yang seiring dari pertumbuhan dan perkembangan janin terjadi sebelum
kehamilan bahkan disalahkan.

Kebutuhan energi kehamilan yang berhubungan dengan berat badan dan aktivitas. Kenaikan
berat badan rata-rata 11 hingga 14 kg terjadi selama kehamilan. Rekomendasi yang kaku tentang
kenaikan berat harus dihindari. Wanita berat badannya normal dan rendah perlu menambah
sedikit lagi daripada wanita yang berat badannya berlebihan. Wanita hamil harus diingatkan
untuk berhati-hati dengan puasa sebagai suatu metode mengontrol berat badan, karena dengan
puasa menimbulkan ketoasidosis, yang berbahaya baik bagi janin maupun ibunya.

Kualitas nutrisi selama kehamilan lebih penting daripada menambah berat badan per se atau
kilokalori yang dikosumsi setiap hari. Asupan makanan pada trimester pertama harus termasuk
keseimbangan porsi nutrisi esensial dengan penekanan pada kualitas. Asupan protein selama
kehamilan ditingkatkan hingga 60 g (food and nutrition board, 1989). Ibu yang berisiko tinggi di
sarankan untuk melipatgandakan asupan protein yang normal.

Asupan kalsium harus ditingkatkan hingga 1200 mg/hari. Kalsium diperlukan untuk
perkembangan gigi dan tulang, kontraksi otot, dan penggumpalan darah janin. Asupan kalsium
kritis khususnya pada trimester ketiga, ketika tulang janin dimineralisasi.

Wanita hamil memerlukan zat besi 30 mg/hari, yang sulit untuk diperoleh dari sumber-sumber
diet, dan oleh karena itu suplemen diberikan. Zat besi diperlukan untuk mengkoreksi keberadaan
awal defisiensi dan menyediakan untuk peningkatan volume darah maternal, untuk prsediaan
darah janin, dan untuk kehilangan darah selama kelahiran.

Kebutuhan yodium ditingkatkan hingga 25 mg (15% hingga 17%) karena peningkatan aktivitas
kelenjar tiroid. Vitamin A diperlukan untuk perkembangan sel, pemeliharaan jaringan epitel, dan
perkembangan gigi dan tulang. Kebutuhan ditingkatkan hingga 800 ekuivalen retinol (REs).

Kehamilan juga meningkatkan kebutuhan vitamin B yang diperlukan untuk produksi enzim
diharuskan oleh peningkatan aktivitas metabolik. Asupan asam folat khususnya penting untuk
sintesis DNA dan pertumbuhan sel darah merah. Asupan yang tidak cukup dapat mengarah
kepada anemia megaloblastik, yaitu suatu tipe anemia yang terlihat pada wanita yang telah
mengalami kehamilan yang banyak.

Kebutuhan vitamin C ditingkatkan hingga 70 mg untuk menyediakan “semen” interseluler pada


jarngan konektif dan vaskular dan untuk meningkatkan absorpsi zat besi. Kebutuhan vitamin D
ditingkatkan hingga 10 g karena vitamin ini meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfor yang
diperlukan untuk perkembangan gigi dan tulang.

Wanita hamil harus memiliki minuman tiga porsi atau lebih dari kelompok susu; tujuh porsi dari
kelompok protein termasuk minimalnya satu protein tumbuhan; lima hingga tujuh porsi dari
kelompok sayuran-buah (termasuk buah jeruk dan sebuah kentang setiap hari dan sayuran
berdaun hijau atau kuning tua untuk tiga hingga empat kali seminggu); tujuh porsi dari kelompok
roti dan sereal yang diperkaya nilai gizi atau padi-padian; dan tiga porsi dari kelompok lemak
tidak jenuh setiap hari.

Wanita hamil harus meningkatkan asupan cairan mereka dengan minum sedikitnya delapan gelas
setiap hari. Mereka harus menghindari pemanis buatan, alkohol, kafein yang berlebihan,
dansemua obat yang tidak secara khusus dipesan. Asupan cairan yang cukup dapat mencegah
konstipasi, yang secara umum dikaitkan dengan kehamilan.

2.9.5.2 Masa Menyusui (laktasi)

Wanita yang menyusui memerlukan 500 kkal diatas dari yang diperbolehkan biasanya. Produksi
ASI meningkatkan kebutuhan energi. Kebutuhan protein ditingkatkan hingga 65 g/hari.
Kebutuhan untuk kalsium tetap sama seperti selama kehamilan. Terdapat peningkatan kebutuhan
untuk vitamin A dan C.

Peningkatan kalori harus disediakan dengan sayuran berdaun hijau, buah jeruk, padi-padian,
susu, daging, dan unggas untuk menyediakan vitamin A dan C, niasin, riboflavin, dan zink.
Asupan vitamin larut-air (B dan C) setiap hari diperlukan untuk menjamin tingkat yang cukup
pada ASI. Tiga porsi dari kelompok susu menyediakan protein dan kalsium. Asupan cairan harus
cukup tetapi tidak berlebihan. Kafein, alkohol, dan obat-obatan dikeluarkan pada ASI dan harus
dihindari. Penggunaan tembakau dapat menurunkaan produksi susu.

2.9.6 Lansia
Lansia berusia 65 tahun mengalami penurunan kebutuhan kalori pada saat tingkat metabolis
menurun dengan bertambahnya umur. Kebutuhan rata-rata yang diperbolehkan untuk laki-laki
adalah 2300 kkal/hari dan untuk wanita 1900 kkal/hari. Kebutuhan vitamin dan mineral yang
diperbolehkan tetap tidak berubah dari tingkat dewasa tengah.

Banyak faktor yang mempengaruhi status nutrisi lansia. Pendapatan kemungkinan adalah faktor
penting karena pendapatan yang tetap dapat mengurangi jumlah uang yang digunakan untuk
mmbeli makanan. Kesehatan merupakan pengaruh penting lainnya. Lnsia mengikuti diet
terpeutik atau memiliki kesulitan makan karena gejala fisik, kehilangan gigi, atau gigi palsu, atau
berisiko interaksi nutrien-obat. Brbelanja dan penyiapan makanan menjadi sulit karena
ketidakmampuan fisik atau kekurangan transportasi. Hidup sendiri menurunkan minat dan
kesukaan menyiapkan dan makan makanan. Nutritional Screening Initiative merupakan suatu
usaha multi-disiplin untuk mengidentifikasi tanda peringatan malnutrisi pada lansia. Tujuh
daerah resiko dasar diidentifikasi dan alat srining dirancang untuk pengkajian nutrisi lansia.

Terdapat sejujmlah perubahan fisiologis yang dapat menghalangi asupan diet. Akuitas rasa dapat
menurun sesuai usia. Gigi palsu dapat meningkatkan sensai rasa pahit dan asam. Penurunan
normal pada sekresi lambung menyebabkan kurang efisiennya digesti. Sensai haus dapat
menghilang menyebabkan asupan cairan yang tidak cukup.

Seleksi kelompok dasar makanan untuk lansia adalah sama pada dewasa muda, walaupun cara
makanan disiapkan atau tipe makanan yang diseleksi mungkin perlu diubah. Diet pada lansia,
ciri khasnya yaitu rendah makanan protein dan tinggi pada roti, kue dan sereal. Daging dapat
dihindari karena harganya atau sulit untuk dikunyah. Keju, telur, dan selai kacang berguna untuk
persediaan protein. Susu terus-menerus menjadi makanan penting, khususnya untuk wanita
lansia yang memerlukan cukup kalsium untuk melindungi terhadap osteoporosis (kekurangan
kalsium dalam tulang). Sereal padi-padian dan roti harus mendukung. Kelompok sup krim dan
sup sayur berdasarkan daging dengan baik bagi lansia yang bermasalah untuk mengunyah. Diet
pada lansia harus terdiri dari pilihan-pilihan semua kelompok makanan dan memberikan
suplemen vitamin.
BAB III

PEUNUTUP

3.1 Kesimpulan

Makanan mengalami proses pencernaan agar dapat di serap oleh usus. Proses pencernaan adalah
proses perubahan makanan dari bentuk kasar (kompleks) menjadi bentuk yang halus (sederhana)
sehingga dapat diserap usus. Prosesv pencernaan pada manusia dibedakan menjadi pencernaan
secara mekanik dan pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara mekanik yaitu mengubah
makanan dari bentuk kasar menjadi halus. Sedangkan pencernaann secara kimiawi, yaitu
pencernaan dengan bantuan enzim.

3.2 Saran

Setelah mengetahui proses sistem pencernaan serta gangguan yang diakibatkan jika kekurangan
nutrisi diharapkan khususnya masyarakat Indonesia dapat meminimalisir angka penurunan
kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA
Perry dan Potter. 2006.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC

http://ivank-revank.blogspot.com/2012/01/anatomi-dan-fisiologi-sistem-pencernaan.html

http://medicastore.com/penyakit/9/Biologi_Sistem_Pencernaan.html /

http://dokterrizy.blogspot.com/2010/09/metabolisme-kenyang-puasa-kelaparan.html

http://andizayyanarham.blogspot.com/2011/10/pemenuhan-kebutuhan-nutrisi.html

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2128948-defenisi-absorpsi/#ixzz28gL0F8iV

http://toyor-skizoid.blogspot.com /2011/06/keadaan-kenyang-dan-puasa.html.

http://andizayyanarham.blogspot.com-2011-10-pemenuhan-kebutuhan-nutrisi.html.

http://nsyadi.blogspot.com/2012/01/askep-bblr.html?m=1
Cara kerja lambung di dalam tubuh

By nadiyah afiffah on December 13, 2017 No Comments / 150 views


Cara Kerja Lambung

Makanan yang telah dikunyah di dalam mulut kemudian ditelan dan dialirkan melalui
kerongkongan sebelum akhirnya sampai di lambung. Ketika makanan tersebut sampai di
lambung maka akan berlangsung proses pencernaan kimiawi. Di dalam lambung terdapat tiga
lapisan otot yang bentuknya berbeda-beda yaitu melingkar, menyerong, serta memanjang. Ketika
ketiga otot tersebut berkontraksi, maka akan terjadi gerakan peristaltik yang akan membantu
proses pemecahan makanan ke dalam ukuran yang lebih kecil.

Ketika otot lambung berkontraksi, maka makanan yang ada di dalam lambung akan teraduk dan
bercampur dengan getah lambung yang dikeluarkan dari dinding lambung. Getah lambung
tersebut tersusun atas air, enzim pepsin, enzim renin, dan enzim lipase. Getah lambung ini
bersifat sangat asam sehingga mampu mengubah makanan tadi menjadi lunak seperti bubur.
Kemudian makanan yang sudah halus dan dicerna tersebut dikeluarkan sedikit demi sedikit oleh
pilorus menuju usus halus. Setelah menjalani proses tersebut maka lambung akan menjadi
kosong kembali dan baru akan bekerja lagi ketika ada makanan baru yang masuk.

Fungsi Lambung

Di dalam tubuh manusia lambung memiliki fungsi sebagai berikut:

 Membantu proses penyerapan zat gizi ke dalam darah.


 Membuang bagian-bagian dari makanan yang tidak bisa dicerna oleh tubuh.
 Memecah dan menguraikan makanan menjadi beragam jenis zat gizi.
 Sebagai tempat penampungan sementara makanan.

Seperti apakah prosesnya dan perubahan yang terjadi ketika makanan melewati lambung dan
ususberikut adalah penjelasannya.

 Ketika setelah dikunyah, makanan akan masuk ke dalam lambung dan kemudian diteruskan ke
usus kecil, lalu ke usus besar.
 Sari makanan lalu akan bercampur dengan cairan yang disekresikan di hati dan pankreas. Proses
ini juga membuat makanan menjadi bertambah mengecil.
 Kemudian sisa makanan atau limbah akan masuk ke usus besar.

“Secara umum, makanan butuh waktu 1-2 hari untuk benar-benar dicerna dan kemudian keluar
dari sistem pencernaan tubuhmu dalam bentuk limbah. Selain itu makanan tinggi serat akan
membuat proses berpindahnya makanan menjadi lancar serta tidak meninggalkan sisa makanan
yang membahayakan. Makanan yang sehat kaya serat juga tidak akan membebani kerja
pencernaan tubuh

Anda mungkin juga menyukai