Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUM KEBIJAKAN PUBLIK UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN NILAI

TUGAS

NAMA DOSEN :DODY SETYAWAN,S.Sos.,MAP

Nama : ANDERIAS KADENGARA

Nim : 2016210015

Kelas : A/IV

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG

2018
PERUMUSAN KEBIJAKAN PUBLIK

Perumusan merupakan salah satu tahap dalam proses kebijakan publik yang harus di
laksanakan ,karena kebijakan publik memiliki tujuan bagaimana suatu tatanan masyarakat
dalam sutu Negara pemerintahan berjalan secara teratur dan tertib.Dengan kata lain bahwa
perumusan kebijakan publik adalah salah satu tugas pokok Negara pemerintah yang di lakukan
oleh Negara pemerintah itu sendiri .

A. Pengertian Perumusan kebijakan publik


Makmur dan Thahier ( 2016:30) mengetengahkan pengertian perumusan atau
formulasi kebijakan publik sebagai suatu proses pemikiran atau tindakan manusia yang
memiliki kewenangan dan merupakan suatu bentuk kepercayaan untuk memberikan
penalaran secara sistematis dengan menggunakan data dan informasi yang baik dan benar
,sehingga dapat di pahami oleh audiens dan di taati sesuai tujuannya.Data dan informasi
yang valid,informasi yang baik ,benar dan dapat di pertanggunggung jawabkan menjadi
titik tekan.sehingga seringkali ada kebijakan publik yang di susun secara ideal,namun
pada implementasinya tidak dapat berjalan karena keterbatasan-keterbatasan tersebut.
Keterbatasan-keterbatasan yang di maksud adalah,pertama keterbatasan
waktu,dimana dalam pemerintahan terdapat tenggat waktu selama lima tahun untuk
menyelesaikan setiap agenda yang di rencanakan .
Keterbatasan kedua adalah keterbatasan sumber daya manusianya(SDM).karena
kebijakan publik setelah dibuat tidak secara otomatis berjalan dengan sendirinya .
Keterbatasan ketiga dalam kebijakan publik adalah keterbatasan
kelembagaan,yaitu sejauh mana kualitas praktik manajemen professional dalam lembaga
pemerintahan maupun lembaga kemasyarakatan yang ada dalam mengimplementasikan
kebijakan publik dimaksud.
Keterbatasan keempat adalah keterbatasan dana atau anggaran,yang sudah sering
terjadi atau bahkan dapat di katakanaketerbatasan klasik.
Keterbatasan kelima adalah keterbatasan yang bersifat teknis,yaitu berkaitan
dengan kemampuan teknis menyusun kebijakan publik itu sendiri.
B. Perumus ( Formulator) kebijakan publik
Perumusan atau formulator kebijakan publik adalah mereka yang di beri
wewenang untuk menggunakan pola pemikirannya yang rasional dan pola tindakannya
yang profesional untuk menciptakan rumusan kebijakan publik dengan berpegang
kepada penalaran secara sistematis, makna yang jelas, dan terhindar dari penafsiran yang
ganda terhadap rumusan kebijakan publik yang di hasilkan.
Dalam konteks ini ,Agustino (2006:114) memberikan gambaran secara detail
mengenai mereka yang menjadi perumus ( formulator) kebijakan publik dalam 4
bagian,yaitu:
a. Eksekutif
Pada abad ke-20 ,eksekutif merupakan sumber utama yang di tuntut untuk
senantiasa berinisiatif dalam pengembangan usulan kebijakan publik.
b. Legislatif
Perumusan kebijakan yang di lakukan angota legilatif ,biasanya
merupakan hasil komunikasi,interaksi, dan koordinasi dengan berbagai
pejabat administrative ,kelompok kepentingan ,dan kelompok masyarakat.
c. Badan –badan peneliti di tingkat perguruan tinggi / universitas
Dalam beberapa kasus ,kontribusi pra akademisiuniversitas memang tidak
dapat dinafikan.
d. Kelompok-kelompok kepentingan
Kelompok-kelompok kepentingan juga merupakan salah satu pihak yang
turut adil dalam perumusan kebijakan publik .
C. Model-model perumusan kebijakan publik
Pada dasarnya model dalam suatu permasalahan merupakan bentuk
penyederhanaan apa yang akan di kaji dan bahas ,sehingga dapat memberikan
kemudahan dalam pemetaan masalah yang ada serta bagaimana tindakan penyelesaian
yang akan di lakukan . demikian halnya dengan model perumusan kebijakan publik,yang
dimaksudkan untuk di permudah melakukan pemetaan terhadap persoalan yang
ada,kemudian melakukan upaya penyusunan tindakan-tindakan sebagai alternatif pilihan
untuk menyelesaikan permasalahan publik tersebut.
1. Model kelembagaan ( institutional )
Model ini merupakan model yang paling sederhana dan sempit .dimana
model ini secara sederhana dapat di maknai bahwa tugas membuat kebijakan
publik merupakan tigas pemerintah.
2. Model proses ( process)
Model ini berpandangan bahwa kebijakan publik adalah bahwa bagian
dari politik yang merupakan sebuah “aktivitas”sehingga mempunyai
“proses”.oleh karena itu,kebijakan publik juga dipandang sebagai proses
politik yang melibatkan serangkaian kegiatan-kegiatan.
DAFTAR PUSTAKA

Agustino ,Leo.2006.Dasar-Dasar Kebijakan Publik .Bandung :Alfabeta.

Makmur dan rohana thahier .2016.Konseptual & Kontekstual Administrasi Dan Organisasi
Terhadap Kebijakan Publik .Bandung :PT .Rafika Aditama

Anda mungkin juga menyukai