Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENILAIAN HASIL BELAJAR

“MAKNA/TUJUAN PENILAIAN “

DISUSUN OLEH :

Kelompok I

ARDIAN HANGGA KELANA ( 20150111504001 )

DIONISIUS JEMADU ( 20150111504019 )

YANTIKAYAAM ( 20160111054027 )

DosenPembimbing :

Drs. Alex A. Lepa M.Si

Catur F. Djarwo, S.Pd.,M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JAYAPURA

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya
sehingga makalah yang berjudul “MAKNA/ TUJUAN PENILAIAN” dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti mata kuliah dasar -
dasar penilaian pendidikan dan juga untuk melatih keterampilan penulis dalam menulis
dan menyusun makalah serta sebagai bahan referensi untuk mahasiswa/mahasiswi
pendidikan kimia.
Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penulisan maupun kedalaman materi
yang kami bahas di dalam isi makalah ini di karenakan keterbatasan waktu dan juga
pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Penulis berharap makalah ini dapat digunakan
sebagai sumber informasi dalam pembelajaran dasar – dasar penilaian pendidikan
khususnya pada pokok bahasan mengenai MAKNA/TUJUAN PENILAIAN.
Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
penyempurnaan makalah ini. Terima kasih.

Jayapura, 6 September 2017

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujud kan suasana
belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta didik dapat
mengembangkan potensidirinya secara aktif supaya memiliki pengendalian diri,
kecerdasan, keterampilan masyarakat, kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian serta
akhla kmulia.
Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam
kompetensi pengetahuan,ketrampilan, dan sikap. Belajar dapat pula di katakana
sebagai kebiasaan dan pengetahuan yang berkembang sebagai hasil dari pengalaman
individu saat memasuki dan menyesuaikan diri dalam lingkungan tertentu. Jadi
belajar telah di mulai sejak individu lahir sampai akhirh ayatnya. Sedangkan menurut
ahli pendidikan belajar hanya diartikan sebagai perubahan tingkahlaku yang sesuai
dengan tujuan positif yang ingin di capai.
Sebagai calon guru atau pendidik kita harus mempunyai pengetahuan,
kreatifitas juga wawasan yang luas untuk memahami peserta didiknya. Selain itu kita
harus mengerti psikokologi anak, kemampuan anak, kelemahan anak dalam kesulitan
belajar dan keinginan anak yang mempunyai bakat tertentu. Untuk itu kita harus
mengetahui tingkat kemampuan dan perkembangan peserta didik. Untuk menghargai
atau menentukan kemampuan siswa, salah satunya dapat dilakukan penilaian adalah
memberi nilai tentang kualitas tertentu.
Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik perlu diadakan
pendekatan.pendekatan yang dilakukan meliputi teknik dan alat penilaian tes, jenis-
jenis tes dan non tes.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa makna/tujuan penilaian?
2. Bagaimana Cara Pemberian Angka?
3. Apa Tujuan dari Sertifikasi?
4. Apa Tujuan dari Seleksi dan Klasifikasi?
5. Apa Tujuan dari Diagnosis ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui apa makna/tujuan penilaian


2. Untuk mengetahui bagaimana cara pemberian angka.
3. Untuk mengetahui tujuan dari sertifikasi.
4. Untuk mengetahui tujuan dari seleksi dan klasifikasi.
5. Untuk mengetahui tujuan diagnosis.
BAB II

ISI

A. Makna/tujuan Penilaian
Dalam arti luas, evaluasi/penilaian adalah suatu proses merencanakan,
memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat di perlukan untuk membuat
alternatif-alternatif keputusan (Mehren & Lehmann, 1978:5).

Meskipun kini memiliki makna yang lebih luas, namun pada awalnya
pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi belajar siswa.
Definisi yang pertama dikembangkan oleh Ralph Tyler ( 1950 ). Ahli ini
mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk
menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan
sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Menurut
Cronbach dan Stufflebeam mengemukakan bahwa proses evaluasi bukan sekedar
mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat
keputusan.

Dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan, penilaian


mempunyai makna ditinjau dari beberapa segi.

a. Makna bagi siswa.


Dengan diadakannya penilaian, maka siswa dapat mengetahui sejauh mana
mereka telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Hasil
yang diperoleh siswa dari pekerjaan menilai ini ada 2 ( dua ) kemungkinan:
1) Memuaskan
Jika siswa memperoleh hasil yang memuaskan dan hal ini
menyenangkan, tentu kepuasan itu ingin diperolehnya lagi pada
kesempatan lain waktu. Akibatnya, siswa akan mempunyai motivasi
yang cukup besar untuk belajar lebih giat, agar lain kali mendapat
hasil yang lebih memuaskan lagi. Keadaan sebalikya dapat terjadi,
yakni siswa sudah merasa puas denag hasil yang diperoleh dan
usahanya kurang gigih untuk lain kali.
2) Tidak Memuaskan
Jika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh, ia akan berusaha
agar lain kali keadaan itu tidak terulang lagi. Maka ia akan belajar
lebih giat. Namun demikian, keadaan sebaliknya dapat terjadi. Ada
beberapa siswa yang lemah kemampuannya, akan menjadi putus asa
dengan hasil kurang memuaskan yang telah diterimanya.
b. Makna bagi guru.
1) Dengan hasil penilaian yang diperoleh, guru akan dapat mengetahui
siswa mana yang bisa melanjutkan pelajarannya karena sudah
berhasil mengusai materi, maupun siswa – siswa yang belum
berhasil menguasai materi. Dengan petunjuk ini guru dapat lebih
memusatkan perhatiaanya kepada siswa – siswa yang belum
berhasil.
2) Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat
bagi siswa sehingga untuk memberikan pengajaran di waktu yang
akan datang tidak perlu diadakan perubahan.
3) Guru akan mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat
atau belum. Jika sebagian besar dari siswa memperoleh nilai jelek
pada penilaian yang diadakan, mungkin hal ini disebabkan oleh
pendekatan atau metode yang kurang tepat.
c. Makna bagi sekolah
1) Apabila guru – guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana
hasil belajar siswa – siswanya, dapat diketahui pula apakah kondisi
belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan
atau belum.
2) Informasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum untuk sekolah
itu dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah
untuk masa – masa yang akan datang.
3) Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ketahun dapat
digunakan sebagai pedoman bagi sekolah. Apakah yang dilakukan
oleh sekolah sudah mememnuhi setandaratau belum. Pemenuhan
standar akan terlihat dari bagusnya angka – angka yang diperoleh
siswa.
Tujuan penilaian terbagi menjadi dua, yaitu :

a. Tujuan Umum

Secara umum, tujuan penilaian dalam bidang pendidikan adalah

 Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan di jadikan


sebagai bukti mengenai taraf kemajuan yang di alamio leh para
peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam
jangka waktu tertentu. Dengan kata lain, tujuan umum dari penilaian
adalah untuk memperoleh data pembuktian, yang akan menjadi
petunjuk sampai dimana tingkat kemampuan dan tingkat
keberhasilan pesertadidik dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler,
setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka
waktu yang telah ditentukan.
 Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode
pengajaran yang telah di pergunakan dalam proses pembelajaran
selama jangka waktu tertentu. Jadi tujuan utama yang kedua dari
penilaian adalah untuk mengukur dan menilai sampai dimana
efektivitas mengajar dan metode-metode mengajar yang telah di
terapkan atau di laksanakan oleh pendidik, serta kegiatan belajar
yang di laksanakan oleh pesertadidik.

b. Tujuan khusus

Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan penilaian dalam bidang
pendidikan adalah

 Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh


program pendidikan. Tanpa adanya penilaian maka tidak mungkin
timbul kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik untuk
memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing.
 Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan
dan ketidak berhasilan peserta didik dalam mengikuti program
pendidikan, sehingga dapat di cari dan ditemukan jalan keluar atau
cara-cara perbaikannya.
Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran.
Pengukuran bersifat kuntitatif. Pengukuran dilakukan hanya dengan mengambil
sample tentang suatu hal yang akan diketahui karena tak mungkin mengukur
semua kemampuan siswa, dan siswa sendiri tak mungkin menunjukkan semua
kemampuannya.

Berikut merupakan berbagai tujuan penilaian :

1. Pemberian angka.
Pemberian angka (scoring) adalah proses pengubahan jawaban-
jawaban soal tes menjadi angka-angka atau bias di sebut suatu tindakan
kuantifikasi terhadap jawaban-jawaban yang diberikan dalam suatu tes hasil
belajar. Pemberian skor biasanya disebut dengan memberi angka. Dengan
langkah-langkah sebagai berikut:

o Menyusun suatu jawaban model sebagai kunci jawaban yang


memenuhi syarat sebagai jawaban yang baik (benar, relevan, lengkap,
berstruktur, dan Jelas).
o Setiap item bisa berbeda bobot. Perbedaan bobot bisa berdasar pada
jenis bahan (bahan perangsang, bahan inti, bahan penting, dan kurang
penting), teksonomi (pengetahuan, pemahaman, evaluasi, dll).
o Membaca beberapa jawaban dari peserta didik yang kurang pandai
dan yang pandai. Hal ini dapat dipakai untuk memperoleh gambaran
umum tentang kualitas dari jawaban dari para peserta didik atau
mengecek apakah kunci jawaban cukup realistik.
o Sebaiknya masing-masing nomor dari jawaban tes diperiksa sekaligus
sebelum melakukan skoring nomor yang lain.
o Agar tidak terpengaruh oleh kesan mutu jawaban yang mendahului
sebaiknya sesudah selesai diperikasa jawaban-jawaban satu nomor,
lembar jawab perlu di tukar urutannya.
o Tidak usah memperhatikan nama dan nomor peserta, untuk
mengurangi subyektivitas.
o Membiasakan hanya memeriksa isi pikiran yang di kemukakan dalam
jawaban, sehingga tidak perlu menilai bentuk tulisan dan lain-lain.
o Mengembalikan lembar jawab lengkap dengan catatan-catatan
seperlunya.

Dengan perbedaan skor dan nilai yaitu: skor adalah hasil pekerjaan
menskor yang diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka bagi setiap
soal tes yang di jawab betul oleh siswa.

Nilai adalah angka ( huruf ) yang merupakan hasil ubahan dari skor
yang sudah dijadikan satu dengan skor-skor lain serta disesuaikan
pengaturannya dengan standart tertentu.

Contoh:

Skor maksimal di harapkan 40. A memperoleh skor 24. Berarti bahwa


sebenarnya A hanya menguasai tujuan instruksional khusus tersebut hanya
60% dari tujuan instruksional khusus. A mendapat nilai 60. Jadi, 24 adalah
skor dan 60 adalah nilai.

2. Sertifikasi
Sertifikasi adalah sebuah upaya pemerintah dalam rangka
meningkatkan mutu dan kompetensi tenaga pendidik dalam mekanisme
teknis yang telah diatur pemerintah melalui dinas pendidikan dan
kebudayaan setempat, yang bekerja sama dengan instansi pendidikan tinggi
yang kompeten, yang diakhiri dengan pemberian sertifikat pendidik kepada
guru yang telah dinyatakan memenuhi standar profesional.
Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk
guru yang telah memenuhi standar kompetensi guru. Guru dalam jabatan
adalah guru PNS dan Non PNS yang sudah mengajar pada satuan pendidik,
baik yang diselenggarakan pemerintah, pemerintah daerah, maupun
masyarakat, dan sudah mempunyai perjanjian kerja atau kesepakatan kerja
bersama. Portofolio adalah bukti fisik (dokumen) yang menggambarkan
pengalaman berkarya/prestasi yang di capai dalam menjalankan tugas
profesi sebagai guru.
Lima pilar utama yang menopang sertifikasi adalah:
1. Kompetensi
2. Pengalaman
3. Etika
4. Moral dan
5. Integritas professional

Manfaat dari sertifikasi:


1. Pengakuan resmi secara nasional terhadap tingkat keahlian
profesi.
2. Pengakuan dari organisasi profesi sejenis pada tingkat
regional/internasional.
3. Membuka akses kepasaran kerja lingkup nasional,regional dan
internasional.
4. Pedoman skala imbalan dan karir
5. Menciptakanlingkungan professional

Tujuan dari sertifikasi:


1. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai
agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan
nasional,
2. Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan,
3. Meningkatkan martabat guru,
4. Meningkatkan profesionalitas guru,
5. Meningkatkan kesejahteraan guru

3. Seleksi
Seleksi adalah proses memilih dari sekelompok pelamar, orang yang
paling sesuai untuk menempati posisi tertentu dan untuk organisasi.
Tes dan beberapa alat pengukuran digunakan untuk mengambil keputusan
tentang orang yang akan diterima atau ditolak dalam suatu proses seleksi.
Untuk dapat memutuskan penerimaan atau penolakan ini maka haruslah
digunakan tes yang tepat, yaitu tes yang dapat meramalkan keberhasilan
atau kegagalan seseorang dalam suatu kegiatan tertentu. Tes jenis ini
banyak terjadi dalam masyarakat kita karena hampir selalu terjadi peminat
untuk pekerjaan atau pendidikan jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan.
Dilihat dari segi ini maka tes seleksi yang dilakukan hanya sekedar untuk
memisahkan orang yang akan diterima dari orang yang akan ditolak.
Fungsi dari penilaian selektif antara lain :
1. Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
2. Untuk memilih siswa yang dapat naik kelas atau tingkat
berikutnya.
3. Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
4. Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah
dan sebagainya.

4. Klasifikasi
Klasifikasi adalah penyusunan bersistem dalam kelompok atau
golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan.
Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa bakat sendiri-sendiri sehingga
pembelajaran akan lebih efektif apa bila disesuaikan dengan pembawaan
siswa. Akan tetapi dikarenakan keterbatasan sarana prasarana dan tenaga,
pembelajaran yang bersifat individual kadang-kadang sulit untuk
dilaksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan
kemampuan adalah pembelajaran secara kelompok. Untuk dapat
menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus di
tempatkan, digunakan penilaian.
Contoh : Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama
akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.

5. Diagnosis
Menurut Thorndike dan Hagen (1955 : 530-532) diagnosis dapat
diartikan sebagai:
1. Upaya atau proses menentukan kelemahan atau penyakit apa yang
dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang saksama
mengenai gejala – gejalanya.
2. Study yang yang saksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk
menentukan karakteristik atau kesalahan – kesalahan dan sebagainya
yang esensial.
3. Keputusan yang dicapai setelah dilakukan studi secara saksama atas
gejala – gejala atau fakta tentang suatu hal.

Dilihat dari ketiga definisi di atas, diagnosis ternyata bukan hanya


mengidentifikasi, tetapi juga memutuskan prediksi kemungkinan –
kemungkinan untuk menyarankan cara pemecahannya.

Macam – macam tes diagnostik yang dapat digunakan diantaranya:

1. Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda.


2. Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda yang disertai alasan.
3. Tes diagnostik dengan instrumen piliahan ganda yang disertai
pilihan alasan.
4. Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda dan uraian.
5. Tes diagnostik dengan instrumen uraian.

Apabila alat yang digunakan dalam penilaian memenuhi persyaratan, maka dengan
melihat hasil penilaian, guru akan mengetahui kelemahan siswa beserta penyebab
kelemahan tersebut. Jadi, dengan mengadakan penilaian sebenarnya guru melakukan
diagnosis siswa tentang kelebihan dan kelemahan serta kesulitan-kesulitan yang di alami
dalam belajar. Dengan diketahui penyebab kelemahan tersebut, akan lebih mudah mencari
cara untuk mengatasinya.

Menurut Wartiki ddk(1990) mengemukakan permasalahan belajar peserta didik


sebagai berikut :

 Kekacauan belajar ( Learning Discorer) yaitu suatu keadaan dimana proses


belajar anak terganggu karena timbulnya respon yang bertentangan.
 Ketidakmampuan Belajar yaitu suatu gejala anak tidak mampu belajar atau
selalu menghindari kegiatan belajar dengan berbagai sebab sehingga hasil
belajar yang dicapai berada dibawah potensi intelektualnya.
 Lambat belajar adalah kesulitan belajar yang disebabkan anak sangat lambat
dalam proses belajarnya, sehingga setiap melakukan kegiatan belajar
membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan anak lain yang
memiliki tingkat potensi intelektual yang sama.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Penilaian merupakan bagian penting dari system pembelajaran di sekolah. Penilaian
merupakan suatu alat ukur untuk mengumpulkan berbagai informasi secara
berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar mengajar yang telah di
laksanakan .

Penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan pendidik dapat kita jadikan sebagai umpan
balik poses pembelajaran baik bagi pendidik untuk memperbaiki cara dan strategi
mengajar bagi siswa untuk memperbaiki cara belajar.

Penilain yang dilakukan oleh guru harus memperhatikan kompetensi yang di ukur,metode
yang di gunakan serta sarana dan prasarana yang tersedia. Selain itu teknik penilaian guru
perlu menginformasikan secara terbuka tentang perkembangan siswa kepada orang tua.
DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung;


Penerbit PT Remaja Rosdakarya

Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta; PT RajaGrafindo Persada.


Pertanyaan:

1.Jelaskan apa yang di maksud dengan Makna/tujuanPenilaian

Dalam arti luas, evaluasi/penilian adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan
menyediakan informasi yang sangat di perlukan untuk membuat alternatif-alternatif
keputusan (Mehren& Lehmann, 1978:5).

2.Apa yang di maksud dengan penilaian.

Penilaian merupakan bagian penting dari system pembelajaran di sekolah. Penilaian


merupakan suatu alat ukur untuk mengumpulkan berbagai informasi secara
berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar mengajar yang telah di
laksanakan .

3.Apa tujuan dari sertifikasi:

Tujuan dari sertifikasi adalah:

 Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen


pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional,
 Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan,
 Meningkatkan martabat guru,
 Meningkatkan profesionalitas guru,
4.Jelaskan apa yang di maksud dengan Pemberian angka (scoring) .
pemberian angka (skoring) adalah proses pengubahan jawaban-jawaban soal tes menjadi
angka-angka atau bias di sebut suatu tindakan kuantifikasi terhadap jawaban-jawaban yang
diberikan dalam suatu tes hasil belajar.

5.Apa yang di maksud dengan Diagnosis.


Menurut Thorndike dan Hagen (1955 : 530-532) diagnosis dapat diartikan
sebagai:
 Upaya atau proses menentukan kelemahan atau penyakit apa
yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi
yang saksama mengenai gejala – gejalanya.
 Study yang yang saksama terhadap fakta tentang suatu hal
untuk menentukan karakteristik atau kesalahan – kesalahan
dan sebagainya yang esensial.
 Keputusan yang dicapai setelah dilakukan studi secara
saksama atas gejala – gejala atau fakta tentang suatu hal.

6.Jelaskan perbedaan skor dan nilai .

Skor adalah hasil pekerjaan menskor yang diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka
bagi setiap soal tes yang di jawab betul oleh siswa.

Nilai adalah angka( huruf ) yang merupakan hasil ubahan dari skor yang sudah dijadikan
satu dengan skor-skor lain serta disesuaikan pengaturannya dengan standart tertentu.

7.Sebutkan apa saja Fungsi dari penilaian selektif .

 Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.


 Untuk memilih siswa yang dapat naik kelas atau tingkat berikutnya.
 Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
 Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan
sebagainya.

8.Apa saja Manfaat dari sertifikasi:

Pengakuan resmi secara nasional terhadap tingkat keahlian profesi.


Pengakuan dari organisasi profesi sejenis pada tingkat
regional/internasional.
Membuka akses kepasaran kerja lingkup nasional,regional dan
internasional.
Pedoman skala imbalan dan karir
Menciptakanlingkungan professional
9. Sebutkan apa saja Lima pilar utama yang menopang sertifikasi adalah:
 Kompetensi
 Pengalaman
 Etika
 Moral dan
 Integritas professional

10. Jelaskan apa yang di maksud dengan evaluasi.


evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan
sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai.
Jika belum, bagian mana yang belum dan apa sebabnya. Menurut Cronbach dan
stufflebeam mengemukakan bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh
mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan.

11.Sebutkan Apa saja Lankah-langkah pemberian skor.


 Menyusun suatu jawaban model sebagai kunci jawaban yang
memenuhi syarat sebagai jawaban yang baik (benar, relevan,
lengkap, berstruktur, dan Jelas).
 Setiap item bisa berbeda bobot. Perbedaan bobot bisa
berdasar pada jenis bahan (bahan perangsang, bahan inti,
bahan penting, dan kurang penting), teksonomi (pengetahuan,
pemahaman, evaluasi, dll).
 Membaca beberapa jawaban dari peserta didik yang kurang
pandai dan yang pandai. Hal ini dapat dipakai untuk
memperoleh gambaran umum tentang kualitas dari jawaban
dari para peserta didik atau mengecek apakah kunci jawaban
cukup realistik.
 Sebaiknya masing-masing nomor dari jawaban tes diperiksa
sekaligus sebelum melakukan skoring nomor yang lain.
 Agar tidak terpengaruh oleh kesan mutu jawaban yang
mendahului sebaiknya sesudah selesai diperikasa jawaban-
jawaban satu nomor, lembar jawab perlu di tukar urutannya.
 Tidak usah memperhatikan nama dan nomor peserta, untuk
mengurangi subyektivitas.
 Membiasakan hanya memeriksa isi pikiran yang di
kemukakan dalam jawaban, sehingga tidak perlu menilai
bentuk tulisan dan lain-lain.
 Mengembalikanlembarjawablengkapdengancatatan-
catatanseperlunya.
12.Jelaskan apa yang di maksud dengan Sertifikasi guru.
Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk
guru yang telah memenuhi standar kompetensi guru. Guru dalam jabatan
adalah guru PNS dan Non PNS yang sudah mengajar pada satuan pendidik,
baik yang diselenggarakan pemerintah, pemerintah daerah, maupun
masyarakat, dan sudah mempunyai perjanjian kerja atau kesepakatan kerja
bersama. Portofolio adalah buktifisik (dokumen) yang menggambarkan
pengalaman berkarya/prestasi yang di capai dalam menjalankan tugas
profesi sebagai guru.

13.Dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan, penilaian mempunyai makna


ditinjau dari beberapa segi.

Jelaskan Makna penilaian bagi sekolah.

o Apabila guru – guru mengadakan penilaian dan diketahui


bagaimana hasil belajar siswa – siswanya, dapat diketahui
pula apakah kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah
sudah sesuai dengan harapan atau belum.
o Informasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum untuk
sekolah itu dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
perencanaan sekolah untuk masa – masa yang akan datang.
o Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ketahun
dapat digunakan sebagai pedoman bagi sekolah. Apakah
yang dilakukan oleh sekolah sudah mememnuhi standar
atau belum. Pemenuhan standar akan terlihat dari bagusnya
angka – angka yang diperoleh siswa.

14.Jelaskan apa yang di maksud dengan Mengukur. Mengukur adalah


membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuntitatif. Pengukuran
dilakukan hanya dengan mengambil sample tentang suatu hal yang akan diketahui karena
tak mungkin mengukur semua kemampuan siswa, dan siswa sendiri tak mungkin
menunjukkan semua kemampuannya.

15. Apa saja tujuan penilaian dalam bidang pendidikan ada dua tujuan, yaitu umum dan
tujuan khusus .

Jelaskan apa yang di maksud dengan tujuan khusus .


Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan penilaian dalam bidang pendidikan
adalah.

 Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program


pendidikan. Tanpa adanya penilaian maka tidak mungkin timbul kegairahan
atau rangsangan pada diri peserta didik untuk memperbaiki dan
meningkatkan prestasinya masing-masing.
 Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan
ketidak berhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan,
sehingga dapat di cari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara
perbaikannya.

16.Sebutka apa saja tes Diagnosis yang di gunakan dalam penilaian.

 Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda.


 Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda yang disertai alasan.
 Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda yang disertai pilihan
alasan.
 Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda dan uraian.
 Tes diagnostik dengan instrumen uraian.

17. Sebutkan Apa saja permasalahan belajar peserta didik.

 Kekacauan belajar ( Learning Discorer) yaitu suatu keadaan dimana proses belajar
anak terganggu karena timbulnya respon yang bertentangan.
 Ketidakmampuan Belajar yaitu suatu gejala anak tidak mampu belajar atau
selalu menghindari kegiatan belajar dengan berbagai sebab sehingga hasil
belajar yang dicapai berada dibawah potensi intelektualnya.
 Lambat belajar adalah kesulitan belajar yang disebabkan anak sangat lambat
dalam proses belajarnya, sehingga setiap melakukan kegiatan belajar
membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan anak lain yang
memiliki tingkat potensi intelektual yang sama.
18. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tes seleksi Untuk dapat memutuskan penerimaan
atau penolakan .

Yaitu tes yang dapat meramalkan keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam suatu
kegiatan tertentu. Tes jenis ini banyak terjadi dalam masyarakat kita karena hampir selalu
terjadi peminat untuk pekerjaan atau pendidikan jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan.
Dilihat dari segi ini maka tes seleksi yang dilakukan hanya sekedar untuk memisahkan
orang yang akan diterima dari orang yang akan ditolak.

Anda mungkin juga menyukai