“MAKNA/TUJUAN PENILAIAN “
DISUSUN OLEH :
Kelompok I
YANTIKAYAAM ( 20160111054027 )
DosenPembimbing :
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya
sehingga makalah yang berjudul “MAKNA/ TUJUAN PENILAIAN” dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti mata kuliah dasar -
dasar penilaian pendidikan dan juga untuk melatih keterampilan penulis dalam menulis
dan menyusun makalah serta sebagai bahan referensi untuk mahasiswa/mahasiswi
pendidikan kimia.
Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penulisan maupun kedalaman materi
yang kami bahas di dalam isi makalah ini di karenakan keterbatasan waktu dan juga
pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Penulis berharap makalah ini dapat digunakan
sebagai sumber informasi dalam pembelajaran dasar – dasar penilaian pendidikan
khususnya pada pokok bahasan mengenai MAKNA/TUJUAN PENILAIAN.
Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
penyempurnaan makalah ini. Terima kasih.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujud kan suasana
belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta didik dapat
mengembangkan potensidirinya secara aktif supaya memiliki pengendalian diri,
kecerdasan, keterampilan masyarakat, kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian serta
akhla kmulia.
Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam
kompetensi pengetahuan,ketrampilan, dan sikap. Belajar dapat pula di katakana
sebagai kebiasaan dan pengetahuan yang berkembang sebagai hasil dari pengalaman
individu saat memasuki dan menyesuaikan diri dalam lingkungan tertentu. Jadi
belajar telah di mulai sejak individu lahir sampai akhirh ayatnya. Sedangkan menurut
ahli pendidikan belajar hanya diartikan sebagai perubahan tingkahlaku yang sesuai
dengan tujuan positif yang ingin di capai.
Sebagai calon guru atau pendidik kita harus mempunyai pengetahuan,
kreatifitas juga wawasan yang luas untuk memahami peserta didiknya. Selain itu kita
harus mengerti psikokologi anak, kemampuan anak, kelemahan anak dalam kesulitan
belajar dan keinginan anak yang mempunyai bakat tertentu. Untuk itu kita harus
mengetahui tingkat kemampuan dan perkembangan peserta didik. Untuk menghargai
atau menentukan kemampuan siswa, salah satunya dapat dilakukan penilaian adalah
memberi nilai tentang kualitas tertentu.
Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik perlu diadakan
pendekatan.pendekatan yang dilakukan meliputi teknik dan alat penilaian tes, jenis-
jenis tes dan non tes.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa makna/tujuan penilaian?
2. Bagaimana Cara Pemberian Angka?
3. Apa Tujuan dari Sertifikasi?
4. Apa Tujuan dari Seleksi dan Klasifikasi?
5. Apa Tujuan dari Diagnosis ?
C. TUJUAN PENULISAN
ISI
A. Makna/tujuan Penilaian
Dalam arti luas, evaluasi/penilaian adalah suatu proses merencanakan,
memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat di perlukan untuk membuat
alternatif-alternatif keputusan (Mehren & Lehmann, 1978:5).
Meskipun kini memiliki makna yang lebih luas, namun pada awalnya
pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi belajar siswa.
Definisi yang pertama dikembangkan oleh Ralph Tyler ( 1950 ). Ahli ini
mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk
menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan
sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Menurut
Cronbach dan Stufflebeam mengemukakan bahwa proses evaluasi bukan sekedar
mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat
keputusan.
a. Tujuan Umum
b. Tujuan khusus
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan penilaian dalam bidang
pendidikan adalah
1. Pemberian angka.
Pemberian angka (scoring) adalah proses pengubahan jawaban-
jawaban soal tes menjadi angka-angka atau bias di sebut suatu tindakan
kuantifikasi terhadap jawaban-jawaban yang diberikan dalam suatu tes hasil
belajar. Pemberian skor biasanya disebut dengan memberi angka. Dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
Dengan perbedaan skor dan nilai yaitu: skor adalah hasil pekerjaan
menskor yang diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka bagi setiap
soal tes yang di jawab betul oleh siswa.
Nilai adalah angka ( huruf ) yang merupakan hasil ubahan dari skor
yang sudah dijadikan satu dengan skor-skor lain serta disesuaikan
pengaturannya dengan standart tertentu.
Contoh:
2. Sertifikasi
Sertifikasi adalah sebuah upaya pemerintah dalam rangka
meningkatkan mutu dan kompetensi tenaga pendidik dalam mekanisme
teknis yang telah diatur pemerintah melalui dinas pendidikan dan
kebudayaan setempat, yang bekerja sama dengan instansi pendidikan tinggi
yang kompeten, yang diakhiri dengan pemberian sertifikat pendidik kepada
guru yang telah dinyatakan memenuhi standar profesional.
Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk
guru yang telah memenuhi standar kompetensi guru. Guru dalam jabatan
adalah guru PNS dan Non PNS yang sudah mengajar pada satuan pendidik,
baik yang diselenggarakan pemerintah, pemerintah daerah, maupun
masyarakat, dan sudah mempunyai perjanjian kerja atau kesepakatan kerja
bersama. Portofolio adalah bukti fisik (dokumen) yang menggambarkan
pengalaman berkarya/prestasi yang di capai dalam menjalankan tugas
profesi sebagai guru.
Lima pilar utama yang menopang sertifikasi adalah:
1. Kompetensi
2. Pengalaman
3. Etika
4. Moral dan
5. Integritas professional
3. Seleksi
Seleksi adalah proses memilih dari sekelompok pelamar, orang yang
paling sesuai untuk menempati posisi tertentu dan untuk organisasi.
Tes dan beberapa alat pengukuran digunakan untuk mengambil keputusan
tentang orang yang akan diterima atau ditolak dalam suatu proses seleksi.
Untuk dapat memutuskan penerimaan atau penolakan ini maka haruslah
digunakan tes yang tepat, yaitu tes yang dapat meramalkan keberhasilan
atau kegagalan seseorang dalam suatu kegiatan tertentu. Tes jenis ini
banyak terjadi dalam masyarakat kita karena hampir selalu terjadi peminat
untuk pekerjaan atau pendidikan jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan.
Dilihat dari segi ini maka tes seleksi yang dilakukan hanya sekedar untuk
memisahkan orang yang akan diterima dari orang yang akan ditolak.
Fungsi dari penilaian selektif antara lain :
1. Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
2. Untuk memilih siswa yang dapat naik kelas atau tingkat
berikutnya.
3. Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
4. Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah
dan sebagainya.
4. Klasifikasi
Klasifikasi adalah penyusunan bersistem dalam kelompok atau
golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan.
Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa bakat sendiri-sendiri sehingga
pembelajaran akan lebih efektif apa bila disesuaikan dengan pembawaan
siswa. Akan tetapi dikarenakan keterbatasan sarana prasarana dan tenaga,
pembelajaran yang bersifat individual kadang-kadang sulit untuk
dilaksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan
kemampuan adalah pembelajaran secara kelompok. Untuk dapat
menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus di
tempatkan, digunakan penilaian.
Contoh : Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama
akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
5. Diagnosis
Menurut Thorndike dan Hagen (1955 : 530-532) diagnosis dapat
diartikan sebagai:
1. Upaya atau proses menentukan kelemahan atau penyakit apa yang
dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang saksama
mengenai gejala – gejalanya.
2. Study yang yang saksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk
menentukan karakteristik atau kesalahan – kesalahan dan sebagainya
yang esensial.
3. Keputusan yang dicapai setelah dilakukan studi secara saksama atas
gejala – gejala atau fakta tentang suatu hal.
Apabila alat yang digunakan dalam penilaian memenuhi persyaratan, maka dengan
melihat hasil penilaian, guru akan mengetahui kelemahan siswa beserta penyebab
kelemahan tersebut. Jadi, dengan mengadakan penilaian sebenarnya guru melakukan
diagnosis siswa tentang kelebihan dan kelemahan serta kesulitan-kesulitan yang di alami
dalam belajar. Dengan diketahui penyebab kelemahan tersebut, akan lebih mudah mencari
cara untuk mengatasinya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penilaian merupakan bagian penting dari system pembelajaran di sekolah. Penilaian
merupakan suatu alat ukur untuk mengumpulkan berbagai informasi secara
berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar mengajar yang telah di
laksanakan .
Penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan pendidik dapat kita jadikan sebagai umpan
balik poses pembelajaran baik bagi pendidik untuk memperbaiki cara dan strategi
mengajar bagi siswa untuk memperbaiki cara belajar.
Penilain yang dilakukan oleh guru harus memperhatikan kompetensi yang di ukur,metode
yang di gunakan serta sarana dan prasarana yang tersedia. Selain itu teknik penilaian guru
perlu menginformasikan secara terbuka tentang perkembangan siswa kepada orang tua.
DAFTAR PUSTAKA
Dalam arti luas, evaluasi/penilian adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan
menyediakan informasi yang sangat di perlukan untuk membuat alternatif-alternatif
keputusan (Mehren& Lehmann, 1978:5).
Skor adalah hasil pekerjaan menskor yang diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka
bagi setiap soal tes yang di jawab betul oleh siswa.
Nilai adalah angka( huruf ) yang merupakan hasil ubahan dari skor yang sudah dijadikan
satu dengan skor-skor lain serta disesuaikan pengaturannya dengan standart tertentu.
15. Apa saja tujuan penilaian dalam bidang pendidikan ada dua tujuan, yaitu umum dan
tujuan khusus .
Kekacauan belajar ( Learning Discorer) yaitu suatu keadaan dimana proses belajar
anak terganggu karena timbulnya respon yang bertentangan.
Ketidakmampuan Belajar yaitu suatu gejala anak tidak mampu belajar atau
selalu menghindari kegiatan belajar dengan berbagai sebab sehingga hasil
belajar yang dicapai berada dibawah potensi intelektualnya.
Lambat belajar adalah kesulitan belajar yang disebabkan anak sangat lambat
dalam proses belajarnya, sehingga setiap melakukan kegiatan belajar
membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan anak lain yang
memiliki tingkat potensi intelektual yang sama.
18. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tes seleksi Untuk dapat memutuskan penerimaan
atau penolakan .
Yaitu tes yang dapat meramalkan keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam suatu
kegiatan tertentu. Tes jenis ini banyak terjadi dalam masyarakat kita karena hampir selalu
terjadi peminat untuk pekerjaan atau pendidikan jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan.
Dilihat dari segi ini maka tes seleksi yang dilakukan hanya sekedar untuk memisahkan
orang yang akan diterima dari orang yang akan ditolak.