Waduk atas
Pabrik pembantu
Bendungan bawah
Waduk bawah
Turbin pompa
Pembangkit listrik tenaga air diklasifikasikan menurut tinggi jatuh air di atas
turbin sebagai berikut:
a. tinggi jatuh (head) rendah ( H < 15 m )
b. tinggi jatuh (head) sedang ( 15 < H < 50 m )
c. tinggi jatuh (head) besar ( H > 50 m )
Klasifikasi menurut kapasitas pembangkitan
Tenaga dari PLTA dibatasi oleh kapasitas dari peralatan yang terpasang,
ketersediaan air, tinggi jatuh dan tampungan waduk. Beberapa difinisi dari
tenaga listrik diberikan berikut ini:
1. Tenaga (daya) tetap atau tenaga (daya) utama
Daya tetap ini merupakan beban di dalam kapasitas yang sebenarnya
dapat diberikan pada semua waktu. Daya ini ditentukan oleh debit sungai
minimum, jumlah tampungan yang tersedia dan factor beban dari daerah
yang dilayani. Biasanya daya yang dihasilkan selama 90% waktu dapat
disebut sebagai daya utama.
2. Daya surplus (kelebihan) atau daya sekunder
Daya ini merupakan daya kelebihan yang tersedia oleh pabrik
(pembangkit), yang dibatasi oleh kapasitas pembangkitan pabrik, tinggi
jatuh dan air kelebihan yang tersedia dari kebutuhan air tetap. Sejumlah
tertentu dari daya surplus ini dapat tersedia dalam persentasi waktu yang
besar sedang sejumlah yang lain mungkin hanya tersedia utnuk waktu
yang pendek. Daya sekunder ini hanya bisa diberikan bila tersedia.
3. Kapasitas pabrik tenaga (power plant)
Kapasitas pabrik tenaga ini tergantung pada banyak factor yang biasanya
merupakan kapasitas dari mesin-mesin pembangkit. Kapasitas ini tidak
dapat sepenuhnya tercapai karena beberapa factor. Kapasitas turbin
biasanya dalam daya kuda (horse power (hp)) atau kilowatt untuk head
(tinggi jatuh), debit dan kecepatan putar yang diberikan pada masa
efesiensi terbaik diperoleh.
Daya bersih (netto) maksimum yang dapat dibangkitkan tanpa melalui
batas operasi dari mesin disebut dengan kapasitas pabrik (plant capacity).
Kapasitas pabrik dapat ditentukan untuk stasiun pembangkit tertentu.
Kapasitas terpasang
Merupakan kapasitas total dari mesin yang terpasang. Biasanya ada
perbedaan antara kapasitas terpasang dan pembangkitan nyata. Pada
umumnya di dalam setasiun tenaga 25% dari kapasitas terpasang atau
minimum satu unit pembangkit digunakan sebagai cadangan. Pabrik tenaga
air yang beroperasi sebagai beban puncak, beberapa unit dapat digunakan
untuk periode pendek sedangkan yang lain beroperasi secara kontinyu.
Beban rerata
Beban rerata pabrik selama periode waktu tertentu adalah beban konstan
pada periode yang sama yang dapat menghasilkan energi yang sama dengan
beban aktual yang diproduksi.
Beban puncak adalah beban maksimum yang dibutuhkan atau dibangkitkan
oleh satu unit atau kelompok unit dalam periode waktu yang ditentukan.
Beban ini bisa beban sesaat maksimum atau beban rerata maksimum pada
interval waktu tertentu. Biasanya digunakan beban rerata maksimum pada
periode pendek.
Kurva beban
Kurva beban adalah grafik hubungan antara energi listrik sebagai ordinat dan
waktu sebagai absis. Waktu bisa berupa jam, hari, bulan dsb dan dalam hal ini
kurva beban adalah jam-jaman, harian, bulanan dsb.
Kurva beban ini sangat berguna di dalam menentukan kebutuhan tenaga
listrik dan produksi. Kurva beban pabrik menunjukkan secara sekilas
bagaimana pabrik beroperasi.
Beban (MW)
Beban puncak
Beban rerata
Waktu
Faktor beban (Load Factor) adalah perbandingan antara beban rerata pada
interval tertentu dan beban puncak yang terjadi pada periode tersebut, yang
dapat digunakan pada stasiun pembangkitan atau konsumsi dan biasanya
ditentukan dari pencatatan pada pengukuran tenaga. Faktor beban ini bisa
berupa harian, mingguan, bulanan atau tahunan. Juga bisa diaplikasikan
untuk pabrik tunggal atau suatu sistem. Air dalam suatu sistem yang terdiri
dari beberapa pabrik, beberapa dapat beroperasi secara kontinyu.
Beban (kW)
Waktu ( Jam )
SKEMA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
Waduk
Bendungan Head race
Penstock
Head Race
Penstock
Power house
Tail race
HEAD
Dibeberapa daerah, head yang tersedia tidak cukup untuk membangkitkan
tenaga sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk itu maka perlu menaikkan
head dengan cara membangun bendungan.
Trail Race
Penstock
Intake
Pada pusat listrik jenis aliran sungai langsung : biasanya diperlukan kolam
pengendap pasir untuk menghindarkan masuknya tanah atau pasir ke dalam
saluran air yang akhirnya akan masuk ke turbin.
Tail Race
V 0,12 2 g H
dengan :
V : kecepatan aliran melalui pintu intake
H : jarak antara pusat pintu ke muka air waduk normal.
Biasanya kecepatan yang disarankan :
1. PLTA head kecil V : 0,60 – 1,25 m/d
2. PLTA head sedang V : 1,25 – 2,00 m/d
3. PLTA head besar V : 2,00 – 6,00 m/d
Kehilangan tenaga
1. kehilangan tenaga pada lobang pemasukan
V2
he k i
2g
ki bervariasi antara 0,3 untuk lobang masuk yang harus dan 1,3 untuk
lobang masuk yang tajam.
2. kehilangan tenaga pada trash rack
4,3 2
t Vo
ht k t sin
b 2g
dengan :
kt : koefisien yang tergantung pada bentuk batang saringan.
a. It kt = 2,42
b. kt = 1,83
c. kt = 1,67
d. kt = 0,02-0,76
e. kt = 1,035
t : tebal batang ( m )
b : jarak antara batang ( m )
Vo : kecepatan aliran didepan trash rack
d : sudut kemiringan saringan terhadap horizontal
b t
Saluran Terbuka
Tampang lintang saluran bisa berupa segi empat atau travesium,
biasanya saluran berupa batuan padas atau saluran tanah yang diberi lapisan
(pasangan batu atau beton). Kadang-kadang juga digunakan saluran tanah
tanpa lapisan, tetapi saluran ini memungkinkan terjadinya kehilangan air
karena bocoran. Saluran tanah mempunyai bentuk travesium dan
kemiringannya dibatasi sedemikian sehingga kecepatan aliran tidak
menyebabkan erosi dan sedimentasi. Kemiringan sisi saluran tanah adalah
antara 1 : 1 dan 1 : 3 yang bergantung pada jenis tanah. Saluran pada tanah
padas atau diberi lapisan, dapat berbentuk segi empat dan dengan kemiringan
dan kecepatan aliran yang diinginkan. Debit, kecepatan dan kedalaman aliran
dapat dihitung berdasarkan rumus Manning.
1 2 / 3 1/ 2
V R I
n
Saluran efisien didapat apabila :
A
R : d/2 R
P
B : 2d
Vc 2
Vc dan energi yang hilang di L adalah . Tinggi potensial karena
2g
memasang turbin pada C adalah ht di atas muka air belakang. Apabila tanpa
pipa lepas maka air akan keluar melalui turbin secara bebas. Tekanan air pada
Vc 2
waktu keluar turbin adalah tekanan atmosfir, garis energi adalah pada
2g
Vc 2
diatas outlet turbin. Jadi garis energi adalah pada ht diatas muka air
2g
Vc 2
belakang. Sehingga head efektif turbin adalah H ht
2 g
Apabila outlet turbin dihubungkan oleh pipa lepas ke muka air belakang
dengan pipa lurus dan dianggap tidak ada kehilangan tenaga di pipa lepas (
gambar b ). Kecepatan air keluar dan turbin adalah Vc. Karena turbin
dihubungkan dengan pipa ke air belakang maka tekanan pada output turbin
tidak lagi tekanan atmosfer. Tekanan atmosfir terjadi di muka air belakang (
titik B ). Jadi dengan menambah pipa lepas tersebut head pada turbin
Vo 2 Vc 2
bertambah. Garis energi adalah pada diatas muka air belakang,
2g 2g
Vc 2
sehingga head efektif turbin adalah H .
Apabila pipa lepas membesar kea rah bawah (gambar C), maka kecepatan
air yang keluar dari pipa lepas Vo lebih kecil daripada kecepatan pada turbin
Vo 2
Vo. Dengan demikian garis energi adalah pada diatas muka air belakang,
2g
Vo 2 Vc 2 Vo 2
dimana , sehingga head efektif turbin adalah : H
2g 2g 2g
Vc 2 Vo 2
d
Vc 2
Oleh karena pada kenyataanya terjadi kehilangan tenaga di dalam pipa
lepas baik karena gesekan maupun belakang, maka efisiensi menjadi :
Vc 2 Vo 2 kVc2
d
Vc 2
Ada 2 type draft tube (pipa lepas), yaitu :
a. jenis kerucut (conical type)
b. jenis siku (elbow type)
1
Tail Race
1 : bagian vertical
2 : bagian belokan
10o
3 : bagian horizontal
Bagian (2) adalah yag paling sulit direncanakan, karena pada bagian
tersebut arah aliran berubah dengan kehilangan tenaga minimum. Tampang
lintang dari ketiga lapisan tersebut membesar dalam arah aliran dengan sudut
pembesaran tidak lebih dari 10o. penggunaan pipa lepas tersebut akan
menaikkan head efektif, tetapi mengurangi tekanan absolute pada motor
turbin. Apabila tekanan dibawah tekanan uap air, maka akan terjadi
gelembung uap. PC menimbulkan masalah serius. Karena aliran air dapat
membawa gelembung tersebut ke daerah dengan tekanan yang lebih besar
sehingga gelembung tersebut dapat pecah. Apabila pecahnya gelombang
terjadi maka akan terjadi kerusakan pada permukaan tersebut karena
timbulnya gaya yang sangat besar yang menghantam permukaan tersebut.
Kavitasi yang terjadi ini bisa membahayakan turbin, di antaranya adalah
penurunan efisiensi timbulnya getaran dan suara berisik dan terjadinya erosi
material.
Dalam turbin air, kavitasi terutama terjadi pada bagian-bagian sudu
rotor yang terhisap air, pada ujung sebelah bawah dan atas dari roda putar,
pipa lepas, pada bagian belakang sudu rotor tersebut.
Untuk menghindari terjadinya kavitasi pada turbin reaksi, maka harus
diperhatikan penentuan elevasi penempatan turbin. Tekanan absolute pada
turbin tergantung pada tinggi rotor turbin di atas muka air belakang. Tinggi
turbin dari muka air tail race dapat ditentukan berdasarkan teori yang
diberikan oleh Thoma.
Hs : tinggi rotor turbin diatas muka air
belakang (tail race).
H
Hp2 : tinggi tekanan pada outlet turbin
V1
Hs Ha : tekanan atmosfir
s
Persamaan Bernoulli antara outlet rotor turbin dan outlet pipa lepas :
2 2
p1 V pa V2
Hs 1 HL
g 2g g 2g
dengan :
P1 : tekanan pada outlet rotor turbin
Pa : tekanan atmosfer
Hs : tinggi rotor turbin diatas muka air belakang (tail race)
V1 : kecepatan pada outlet rotor
V2 : kecepatan pada outlet pipa lepas
HL : kehilangan tenaga pada pipa lepas
V2 dapat ditulis dalam bentuk V1 :
A1
A1 . V1 = A2 . V2 atau V2 V1
A2
Kehilangan tenaa pada pipa lepas juga dapat ditulis dalam bentuk V1
2
V
HL K2 1
2g
Sehingga :
2 2 2
P1 V Pa V V
Hg 1 K1 1 K 2 1
2g 2g 2g
2 2
P1 PaV V
Hg 1 K 1
2g 2g
Dengan K = K1 + K2
2
V1
P1
Pa
Hg 1 K
2g
Efisiensi pipa lepas :
2 2
V1 V
K1 1
Vc 2 Va V1 V2
2 2
2g 2g
a
Vc 2 V1
2
V1
2
2g
2
1 K1 V1
2g
2
V1
2g
Sehingga persamaan diatas menjadi :
2
P1 Pa V1
Hg
2g
atau
2
V
H 1 Ha Hg 1
2g
H1 adalah tinggi tekanan rerata pada rotor turbin. Tekanan pada satu sisi
rotor adalah lebih besar dari H1 dan pada sisi yang lain (bawah) adalah lebih
kecil dari H1, sehingga rotor bisa berputar. Misalkan tekanan minimum
absolute pada rorot adalah Hn.
Tekanan minimum pada turbin dan tinggi tekanan pada outlet
mempunyai hubungan berikut :
H1 – Hm x H atau H1 – Hm = KcH
dimana Kc adalah konstanta turbin.
Tinggi tekanan minimum absolut adalah :
2
V
Hm = H1 – KcH atau H m Ha Hg 1 KcH
2g
Oleh karena V1 tergantung pada H, maka :
2
V
1 KcH H
2g
1. Pendahuluan
Fasilitas air untuk pusat listrik, pengairan, penyediaan air untuk
pelayanan umum, dan sebagainya, merupakan fasilitas penyaluran air
dari sungai, danau dan lain-lain ke pusat-pusat atau daerah yang
memerlukan air tersebut. Untuk mendapatkan air dalam jumlah yang
cukup dan kontinue serta debit yang tetap maka diperlukan suatu
bendungan yang berfungsi untuk menampung dan menyimpan air.
Bendungan dapat digolongkan menurut konstruksiny, tujuan
kegunaan, prinsip perencanaan, tinggi bendungan dan lain-lain.
Penggolongan bendungan menurut konstruksi dan prinsip perencanaan
antara lain :
a. Bendungan beton (Councrete Dam)
- Bendungan Gravitasi (Gravity Dam)
- Bendungan Busur (Arek Dam)
- Bendungan Rongga (Hollow Dam atau Buttress Dam)
- Bendungan Prategang (Prestress Dam)
b. Bendungan Urugan (Fill Type Dam)
- Bendungan Urugan Batu (Rock Fill Dam)
- Bendungan Tanah (Earth Dam)
c. Bendungan Kerangka Baja (Steel Frame Dam)
d. Bendungan Kayu (Wood Dam)
Penggolongan bendungan menurut tujuan penggunaan, antara lain :
a. Bendungan Pengambilan (Intake Dam)
b. Bendungan Penampung (Storage Dam)
c. Bendungan Pengatur (Regulating Dam)
d. Bendungan Penampung Berpompa (Pumped Storage Dam)
Dilihat dari tujuan penggunaan air yang disimpan, bendungan dapat
digolongkan kedalam :
a. Bendungan pengendali banjir
b. Bendungan pembangkit tenaga listrik
c. Bendungan penyediaan air untuk pelayanan umum
d. Bendungan penyediaan air industri
e. Bendungan perikanan
f. Dan lain-lain.
Dari sekian banyak penggunaan bendungan dengan dua bangunan atau lebih
disebut dengan bendungan serba guna. Menurut tingginya bendungan dapat
dibedakan menjadi :
a. Bendungan tinggi (High Dam) bila h > 100 meter
b. Bendungan sedang (Medium High Dam) 30 m < h < 100 m
c. Bendungan rendah (Low Dam) h < 30 meter
2) Bangunan Pelimpah
Bangunan pelimpah adalah satu bagian konstruksi bendungan yang
digunakan untuk melewatkan air yang tidak dapat ditampung waduk,
sehingga tidak terjadi limpasan air pada tubuh bendungan. Pada
bendungan urugan, bangunan pelimpah ini sangat penting artinya sebab
limpasan air akan menyebabkan terkikisnya tubuh bendungan, yang akan
menyebabkan jebolnya bendungan. Ada beberapa type bangunan
pelimpah, yaitu :
- Overflow atau Ogee Spillway (beton)
- Free Overfall Spillway (busur)
- Syphone Spillway
- Morning Glory Spillway (Jatiluhur)
- Side Channel
- Gate Spillway
- Chute Spillway (bendungan urugan)
- Tunnel Spillway
Bagian-bagian dari bangunan pelimpah, antara lain :
a. saluran pengarah aliran, sebagai penuntun dan pengarah aliran agar
aliran air selalu dalam kondisi hidraulis yang baik;
b. saluran pengatur aliran, yang berfungsi sebagai pengatur kapasitas
aliran (debit) air yang melintasi bangunan pelimpah;
c. Saluran peluncur, bagian yang membawa debit bangunan pelimpah
dari saluran pengarah aliran ke bagian yang lebih rendah dari bangunan
pelimpah;
d. Peredam energi (energy reducer), digunakan untuk menghancurkan
energi air yang meluncur pada bangunan pelimpah sebelum aliran air
yang melintasi bangunan pelimpah dikembalikan kesungai, maka
aliran dengan kecepatan tinggi dalam kondisi super kritik harus
diperlambat dan dirubah dalam kondisi subkritik. Dengan demikian
bendungan energi dengan daya penggerus yang sangat kuat pada aliran
super kritik harus dikurangi, sehingga aliran tersebut kembali ke sungai
tanpa membahayakan kestabilan alur sungai di hilir bendungan.
3) Tubuh Bendungan
Tubuh bendungan merupakan bagian utama dari bendungan yang
berfungsi untuk menghalangi aliran air sehingga akan terbentuk genangan
di sebelah hulunya. Ada beberapa type bendungan diantaranya adalah :
a. Bendungan Gravitasi
Bendungan gravitasi merupakan konstruksi masif fimana tekanan
air akan ditahan oleh gaya gesekan yang terjadi pada dasar bendungan
karena beratnya sendiri. Bahan bangunan dari bendungan gravitasi
dapat berupa pasangan batu atau beton. Bendungan ini merupakan
bendungan kaku (rigid). Bendungan tanah atau batu juga merupakan
bendungan masif tetapi tidak rigid.
b. Bendungan Busur
Bendungan busur mempunyai bentuk kurva lengkung
(pandangan atas) dimana tekanan air akan ditahan oleh kekuatan
busur. Tekanan air yang bekerja pada sisi cembung busur akan
menimbulkan gaya aksial pada elemen bendungan. Tekanan air
tersebut kemudian dilimpahkan pada abutment (pangkal busurnya)
kemudian diteruskan ke batuan pondasi. Oleh karena itu untuk
bendungan busur, abutment harus cukup kuat seperti pada batuan
pondasi.
Abutment
c. Bendungan Urugan
Bendungan urugan dapat dibuat pada tanah pondasi yang lunak.
Bendungan urugan bisa berupa timbunan tanah atau pumpukan batu
yang bagian tengahnya (inti) terdiri dari bahan kedap air. Tekanan air
akan ditahan oleh massa tubuh bendungan.
TURBIN
Turbin adalah mesin yang digunakan untuk mengubah energi air
menjadi energi mekanis. Ada beberapa type turbin yang akan dibicarakan
dalam bab ini, yaitu :
1) Klasifikasi Turbin
Ada 2 type turbin, yaitu :
a. Turbin Impuls
b. Turbin Reaksi
TURBIN
Francis Propeller