Anda di halaman 1dari 2

Definisi Metode SBAR

Kerangka komunikasi ini merupakan salah satu teknik komunikasi antara tenaga
kesehatan mengenai kondisi pasien. Menurut Rofii (2013), SBAR merupakan
metode terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi penting yang
membutuhkan perhatian segera dan tindakan berkonstribusi terhadap eskalasi
yang efektif dan meningkatkan keselamatan pasien. Komunikasi SBAR menurut
Ohio’s Medicare (2010) adalah cara sederhana yang secara efektif telah
mengembangkan komunikasi dalam setting lain dan efektif pula digunakan pada
pelayanan kesehatanSBAR merupakan kerangka komunikasi efektif yang
digunakan di rumah sakit yang terdiri dari Situation, Background, Assessment,
dan Recommendation. Adapun perincian dari SBAR tersebut ialah:

a. Situation
Situation merupakan kondisi terkini yang terjadi pada pasien yang
mengandung kompnen tentang identitas pasien, masalah saat ini, dan hasil
diagonosa medis. Diawali dengan menyebutkan nama pasien, umur,
tanggal masuk, dan hari perawatan, serta dokter yang merawat. Selain itu,
menyebutkan medis dan masalah keperawatan yang belum atau sudah
teratasi
b. Background
Background merupakan info penting yang berhubungan dengan kondisi
pasien terkini. Yang pertama harus dilakukan dalam tahap SBAR ini ialah
menjelaskan intervensi yang dilakukan dan respons pasien dari setiap
diagnosis keperawatan. Lalu selanjutnya, menyebutkan riwayat alergi,
riwayat pembedahan, pemasangan alat invasif, dan obat-obatan termasuk
cairan infus yang digunakan. Serta yang terakhir menjelaskan pengetahuan
pasien dan keluarga terhadap diagnosis medis.
c. Assessment
Assessment merupakan hasil pengkajian dari kondisi pasien saat ini. Yang
pertama ialah menjelaskan secara lengkap hasil pengkajian seperti tanda
vital, tingkat kesadaran, braden score, risiko jatuh, status nutrisi dan lain-
lain. Selanjutnya menjelaskan informasi klinik lain yang mendukung.
d. Recommendation
Recommendation merupakan rencana ataupun usula yang akan dilakukan
untuk menangani permasalaha pasien. Merekomendasikan intervensi
keperawatan yang telah dan perlu dilanjutkan termasuk discharge planning
dan edukasi pasien serta keluarga

Contoh Metode SBAR

Dalam setiap tahapan metode SBAR, terdapat contoh-contoh pada penerapannya


di rumah sakit seperti berikut:

a. Situation
- Pemindahan pasien: mengisi tanggal, waktu, dan ruang asal ke ruang
tujuan pemindahan
- Diagnosa medis: diisi dengan diagonosa medis yang terakhir
diputuskan oleh dokter yang merawat
- Masalah utama keperawatan saat ini: diisi dengan masalah
keperawatan pasien yang secara aktual pada pasien yang wajib
dilanjutkan diruang kepindahan yang baru
b. Background
- Riwayat alergi atau reaksi obat: diisi dengan apa jenis alergi yang
diderita atau jenis reaksi obat tertentu pada pasien dulu hingga
sekarang
- Hasil investigasi abnormal: diisi keadaan abnormal/keluhan saat pasien
datang ke rumah sakit
c. Assessment
- BAB dan BAK, diet, mobilisasi, dan alat bantu dengan: diisi atau di
checklist sesuai keadaan pasien
- Luka decubitus: isi dengan kondisi saat ini, lokasi, serta ukurannya
juga dilengkapi
- Peralatan khusus yang di perlukan: diisi dengan (misal) WSD, colar,
brace, infuse pump, dan lain-lain
d. Recommendation
- Konsultasi, fisioterapi, dan lain-lain: diisi dengan rencana konsultasi,
rencana fisioterapi, dan lain-lain
- Obat, barang dan berkas lain: diisi dengan jumlah barang dan berkas

Anda mungkin juga menyukai