Anda di halaman 1dari 91

SALINAN

BUPATI BENGKULU UTARA


PROVINSI BENGKULU

PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA


NOMOR 31 TAHUN 2018

TENTANG

PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA


NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN
DESA DALAM KABUPATEN BENGKULU UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BENGKULU UTARA,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 43


Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa, telah ditetapkan
Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 24 Tahun 2015
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa dalam
Kabupaten Bengkulu Utara sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Bupati
Bengkulu Utara Nomor 10 Tahun 2017 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Bengkulu Utara
Nomor 24 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Desa dalam Kabupaten Bengkulu Utara;
b. bahwa sehubungan dengan adanya perubahan terhadap
beberapa pelaksanaan prosedur perencanaan dan
penatausahaan keuangan desa, perlu dilakukan
perubahan atas Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor
24 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Desa dalam Kabupaten Bengkulu Utara sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Bupati Bengkulu Utara Nomor 10 Tahun 2017 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Bengkulu Utara
Nomor 24 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Desa dalam Kabupaten Bengkulu Utara;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Bupati Bengkulu Utara tentang Perubahan
Ketiga Atas Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 24
Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Desa dalam Kabupaten Bengkulu Utara.

Mengingat : 1. Undang-Undang Darurat Nomor 4 Tahun 1956 tentang


Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten
dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Selatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956
Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1091);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia nomor 5234);
6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
8. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5601);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntasi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5165);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014
tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014
tentang Pemilihan Kepala Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2092) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
65 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Kepala Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 1221);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
17. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015
tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal
Usul dan Kewenangan Lokal Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158);
18. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015
tentang Musyawarah Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016
tentang Kewenangan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1037);
21. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2017
tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa
Tahun 2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 1359);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 5
Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 Nomor
5) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 1 Tahun 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu
Utara Nomor 5 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bengkulu Utara
Tahun 2017 Nomor 1);
23. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 14
Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Bengkulu Utara (Lembaran Daerah
Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016 Nomor 14,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bengkulu Utara
Nomor 9);
24. Peraturan Daerah Bengkulu Utara Nomor 7 Tahun 2017
tentang Keuangan dan Aset Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2017 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bengkulu Utara
Nomor 2);
25. Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 52 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan dan Struktur Organisasi,
Tugas Pokok dan Fungsi Tata Kerja dan Eselon Jabatan
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Bengkulu Utara Tipe A (Berita Daerah Kabupaten
Bengkulu Utara Tahun 2016 Nomor 53);
26. Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 38 Tahun 2017
tentang Pedoman Pengelolaan Aset Desa (Berita Daerah
Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2017 Nomor 38).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS


PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR 24 TAHUN
2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN
DESA DALAM KABUPATEN BENGKULU UTARA.

Pasal I
Ketentuan dalam Lampiran I dan Lampiran II Peraturan Bupati Bengkulu
Utara Nomor 24 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa
dalam Kabupaten Bengkulu Utara (Berita Daerah Kabupaten Bengkulu
Utara Tahun 2015 Nomor 24) sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 10 Tahun 2017
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 24
Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa dalam
Kabupaten Bengkulu Utara (Berita Daerah Kabupaten Bengkulu Utara
Tahun 2017 Nomor 10) diubah, sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
dan Lampiran II yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
Pasal II

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bengkulu
Utara.

Ditetapkan di Arga Makmur


pada tanggal 9 Februari 2018

BUPATI BENGKULU UTARA,

ttd

M I A N
Diundangkan di Arga Makmur
pada tanggal 9 Februari 2018

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BENGKULU UTARA,

ttd

HARYADI

BERITA DAERAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2018 NOMOR 31


LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA
NOMOR 31 TAHUN 2018
TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS
PERATURAN BUPATI NOMOR 24 TAHUN
2015 TENTANG PEDOMAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DALAM
KABUPATEN BENGKULU UTARA

TATA CARA PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

I. PENDAHULUAN

Pengelolaan keuangan desa bermula dari visi dan misi kepala desa yang
dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa)
untuk jangka waktu 6 tahunan. RPJMDesa tersebut kemudian dijabarkan dalam
perencanaan tahunan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa). RKPDesa
kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDesa).
Keseluruh dokumen tersebut, baik RPJMDesa, RKPDesa, maupun APBDesa
ditetapkan bersama-sama antara Badan Permusyawaratan Desa dengan kepala
desa dalam bentuk peraturan desa.
Rancangan peraturan desa tentang APBDesa sebelum ditetapkan menjadi
peraturan desa tentang APBDesa harus dievaluasi terlebih dahulu oleh camat.
Setelah ditetapkan menjadi peraturan desa berdasarkan hasil evaluasi camat,
peraturan desa dimaksud disampaikan kepada Bupati untuk diklarifikasi.
Setelah peraturan desa tentang APBDesa diklarifikasi dan hasil klarifkasi
menyatakan tidak bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi, maka desa dapat memulai pelaksanaan
APBDesa.
Dalam pelaksanaan APBDesa, kepala desa dibantu oleh Pelaksana Teknis
Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) yang ditetapkan dengan keputusan kepala
desa. PTPKD tersebut terdiri dari :
1. Sekretaris Desa selaku koordinator pengelolaan keuangan desa;
2. Kepala seksi selaku pelaksana kegiatan; dan
3. Bendahara desa.
Kepala desa dapat menetapkan fungsi yang membantu pengelolaan
keuangan desa selaku Pembantu Bendahara Desa terdiri dari:
1. 1 (satu) orang petugas pemungut pendapatan desa; dan
2. 1 (satu) orang staf administrasi keuangan.
Dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa di desa, kepala desa melakukan
musyawarah untuk menetapkan TPK (Tim Pengelola Kegiatan). Pengadaan
barang/jasa di desa berpedoman pada Peraturan Bupati Bengkulu Utara tentang
Pengadaan Barang/Jasa di Desa.
Dalam rangka pengelolaan kas desa, baik penerimaan kas dan pengeluaran
kas, kepala desa menetapkan rekening giro kas desa.
Penatausahaan dilaksanakan oleh bendahara desa yang dibantu oleh staf
administrasi keuangan. Bendahara desa melaksanakan pencatatan, pembukuan
sebagaimana dalam format buku yang ada dalam peraturan Bupati ini. Setiap
proses pelaksanaan, baik transaksi penerimaan, pendapatan maupun
pengeluaran belanja, bendahara melakukan pencatatan dan penatausahaannya.
Pencatatan transaksi ke dalam buku dan keabsahan bukti transaksi sebelum
disahkan oleh kepala desa dilakukan verifikasi oleh sekretaris desa. Kepala seksi

1
(Kasi) selaku pelaksana kegiatan juga memiliki kewajiban melaksanakan
penatausahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatannya.
Pelaksana kegiatan menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan
kegiatan kepada kepala Desa. Penyampaian laporan disesuaikan dengan jenis
kegiatan dan tahapan penyaluran dana kegiatan.
Pelaporan dan pertanggungjawaban disampaikan oleh kepala desa dalam
tiga laporan, yaitu:
a. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa akhir tahun anggaran;
b. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa akhir masa jabatan;
c. Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa akhir tahun
anggaran;
d. Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Beberapa azas dalam pengelolaan keuangan desa:
1. Transparan, yaitu prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk
mengetahui dan mendapat akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan
desa. Asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh
informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan
pemerintahan desa dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
2. Akuntabel, yaitu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Asas
akuntabel yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan desa harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
3. Partisipatif, yaitu penyelenggaraan pemerintahan desa yang mengikutsertakan
kelembagaan desa dan unsur masyarakat desa;
4. Tertib dan disiplin anggaran, yaitu pengelolaan keuangan desa harus mengacu
pada aturan atau pedoman yang melandasinya.
Beberapa disiplin anggaran yang perlu diperhatikan dalam Pengelolaan
Keuangan Desa yaitu:
1. Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara
rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan
belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja;
2. Pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan
dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang
belum tersedia atau tidak mencukupi kredit anggarannya dalam
APBDesa/Perubahan APBDesa;
3. Semua penerimaan dan pengeluaran desa dalam tahun anggaran yang
bersangkutan harus dimasukan dalam APBDesa dan dilakukan melalui
Rekening Kas Desa. Tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang tidak
teranggarkan dalam APBDesa.
4. Setiap pencairan dana dari rekening kas desa harus berdasarkan bukti-bukti
pengeluaran yang sah sesuai ketentuan yang berlaku.

2
II. PERENCANAAN

2.1 Perencanaan Keuangan Desa


Pemerintah Desa menyusun perencanaan pembangunan desa sesuai dengan
kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan Pemerintah
Kabupaten Bengkulu Utara. Perencanaan pembangunan desa meliputi RPJMDesa
dan RKPDesa yang disusun secara berjangka dan ditetapkan dengan Peraturan
Desa.

2.1.1 RPJMDesa
Dalam menyusun RPJMDesa, pemerintah desa wajib menyelenggarakan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) secara partisipatif.
Musrenbangdes diikuti oleh pemerintah desa, BPD dan unsur masyarakat desa,
yang terdiri atas tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan/atau tokoh
pendidikan. RPJMDesa disusun dan ditetapkan dengan peraturan desa paling lama
3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal pelantikan kepala desa.

2.1.2 RKPDesa
RKPDesa menjadi dasar dalam penyusunan Peraturan Desa tentang
APBDesa. Kepala desa menyusun RKPDesa dengan mengikutsertakan masyarakat
desa.

2.1.2.1 Tahapan Penyusunan RKPDesa


Penyusunan RKPDesa sebagaimana dimaksud dilakukan dengan kegiatan
yang meliputi:
1. Penyusunan perencanaan pembangunan desa melalui musyawarah desa;
2. Pembentukan tim penyusun RKPDesa;
3. Pencermatan Pagu Indikatif Desa (Lihat contoh format 2.1 terlampir);
4. Penyelarasan program/kegiatan masuk ke Desa (Lihat contoh format 2.2
terlampir);
5. Pencermatan ulang dokumen RPJMDesa;
6. Penyusunan Rancangan RKPDesa (Format Berita Acara penyusunan
Rancangan RKPDesa seperti contoh format 2.3);
Rancangan RKPDesa dilampiri proposal teknis kegiatan dan Rencana
Anggaran Biaya (RAB).
Dalam penyusunan RAB tersebut, beberapa hal yang harus diperhatikan
adalah:
- Tim Penyusun RKPDesa mempedomani standar harga satuan barang jasa
regional Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara tahun berkenaan.
- Dalam hal barang/jasa yang dibutuhkan tidak tersedia dalam standar
harga satuan barang jasa regional pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara
tahun berkenaan, Tim Penyusun RKPDesa melakukan survey harga
setempat minimal pada 2 lokasi survey (Lihat contoh format 2.4 laporan
hasil survey seperti terlampir).
- Dalam penentuan satuan belanja perjalanan dinas, Tim Penyusun RKPDesa
berpedoman pada Keputusan Bupati tentang analisis standar belanja dan
standar satuan harga perjalanan dinas tahun berkenaan.
- Kepala desa menetapkan keputusan kepala desa tentang standar harga
satuan barang/jasa (Lihat contoh format 2.5 keputusan kepala desa tentang
standar harga satuan barang/jasa di desa)

3
7. Pembahasan rancangan RKPDesa melalui musyawarah perencanaan
pembangunan Desa (Musrenbangdes) (Lihat contoh format 2.6 Berita Acara
Musyawarah terlampir);
8. Pengajuan rencana anggaran biaya RKPDesa (Lihat contoh format 2.7
terlampir).
9. Perubahan RKPDesa; dan
10. Selanjutnya paling lambat akhir bulan September tahun berjalan RKPDesa
ditetapkan dengan peraturan desa (Lihat contoh format 2.9 terlampir). RKPDesa
menjadi dasar penyusunan APBDesa. Setelah RKPDesa ditetapkan, kepala
desa memerintahkan sekretaris desa menyusun Rancangan APBDesa.

2.1.2.2 Tim Penyusun RKPDesa dan Tugas-tugasnya


Tim penyusun RKPDesa dibentuk oleh kepala desa, berjumlah paling sedikit
7 (tujuh) orang dan paling banyak 11 (sebelas) orang, dengan susunan tim sebagai
berikut :
1. Kepala desa selaku Pembina;
2. Sekretaris desa selaku Ketua;
3. Ketua lembaga pemberdayaan masyarakat sebagai Sekretaris; dan
4. Anggota yang meliputi perangkat desa, lembaga pemberdayaan masyarakat,
kader pemberdayaan masyarakat desa, dan unsur masyarakat.
Adapun tugas Tim penyusun RKPDesa terdiri dari :
1. Pencermatan pagu indikatif desa dan penyelarasan program/kegiatan masuk
ke desa;
2. Pencermatan ulang dokumen RPJMDesa;
3. Penyusunan rancangan RKPDesa; dan
4. Penyusunan rancangan daftar usulan RKPDesa.

2.1.2.3 Dokumen-Dokumen Terkait Yang Diperlukan


1. Format Pagu Indikatif Desa;
2. Daftar Rencana Program Kegiatan Yang Masuk ke Desa;
3. Berita acara hasil musyawarah desa penyusunan RKPDesa melalui musyawarah
desa dan daftar hadir;
4. Surat keputusan kepala desa tentang pembentukan tim penyusun RKPDesa;
5. Rancangan RKPDesa yang ditandatangani Ketua Tim Penyusun RKPDesa;
6. Rencana Kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibuat Tim
Penyusun RKPDesa sebagai lampiran rancangan RKPDesa;
7. Berita Acara Penyusunan RKPDesa yang ditandatangani Ketua Tim Penyusun
RKPDesa dan daftar hadir;
8. Berita Acara Penyusunan Rancangan RKPDesa melalui Musrenbangdes yang
ditandatangani Kepala Desa dan Ketua BPD beserta daftar hadir;
Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibuat Tim Penyusun RKPDesa tersebut
adalah RAB kegiatan yang pertama kali sebelum RAB yang disusun oleh
Pelaksana Kegiatan.

2.1.3 APBDesa

2.1.3.1 Tahapan Penetapan APBDesa


Setelah RKP Desa ditetapkan maka dilanjutkan proses penyusunan
APBDesa. Rencana Kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya yang telah ditetapkan
dalam RKPDesa dijadikan pedoman dalam proses penganggaran dalam APBDesa.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) merupakan rencana
anggaran keuangan tahunan pemerintah desa yang ditetapkan untuk
menyelenggarakan program dan kegiatan yang menjadi kewenangan desa.

4
Proses Penetapan APBDesa dimulai dengan urutan sebagai berikut:
2.1.3.1.1 Tahapan Penyusunan Rancangan Peraturan Desa APBDesa Di Desa
1. Pelaksana kegiatan menyampaian usulan anggaran kegiatan dalam bentuk
Rencana Anggaran Biaya kepada sekretaris desa berdasarkan RKPDesa yang
telah ditetapkan.
2. Sekretaris desa menyusun rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa
(RAPBDesa) dan menyampaikan kepada kepala desa (Lihat contoh format 2.10
terlampir).
3. Kepala desa selanjutnya menyampaikan kepada BPD untuk dibahas dan
disepakati bersama. Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa disepakati
bersama paling lambat bulan Oktober tahun berjalan antara kepala desa dan
BPD.

2.1.3.1.2 Tahapan evaluasi rancangan peraturan desa tentang APBDesa oleh


camat
1. Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa yang telah disepakati bersama
BPD selanjutnya disampaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja oleh kepala desa
kepada Bupati untuk dievaluasi.
2. Dalam rangka evaluasi Bupati mendelegasikan kepada camat.
3. Dalam melakukan Evaluasi camat dapat dibantu oleh Pendamping Desa paling
lambat 10 (sepuluh) hari kerja. (contoh laporan hasil evaluasi lihat contoh format
2.12 terlampir).
4. Apabila hasil evaluasi camat menyatakan tidak sesuai dengan kepentingan
umum dan atau bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, kepala desa wajib memperbaikinya paling lama 10 (sepuluh) hari kerja
sejak diterimanya hasil evaluasi.
5. Apabila dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja desa belum menyampaikan
perbaikan hasil evaluasi maka camat membatalkan rancangan peraturan desa
tentang APBDesa yang telah dievaluasi sebelumnya, kepala desa melakukan
proses ulang sebagaimana dimaksud angka 2.1.3.1.1.
6. Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh kepala desa sebagaimana
angka 7 dan kepala desa tetap menetapkan Rancangan Peraturan Desa tentang
APBDesa menjadi Peraturan Desa, camat menyampaikan usulan pembatalan
Peraturan Desa kepada Bupati.
7. Pembatalan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada angka 6 sekaligus
menyatakan berlakunya pagu APBDesa tahun anggaran sebelumnya.
8. Dalam hal pembatalan, kepala desa hanya dapat melakukan pengeluaran
terhadap operasional penyelenggaraan pemerintah desa.
9. Kepala desa menghentikan pelaksanaan Peraturan Desa Paling lama 7 (tujuh)
hari kerja setelah pembatalan sebagaimana dimaksud angka 8 dan selanjutnya
kepala desa bersama BPD mencabut peraturan desa dimaksud.
10. Kepala desa menetapkan peraturan desa tentang APBDesa berdasarkan hasil
evaluasi camat.
11. Dalam hal camat tidak memberikan hasil evaluasi dalam batas waktu
sebagaimana dimaksud angka 6, Peraturan Desa tentang APBDesa tersebut
berlaku dengan sendirinya dan camat dianggap menyetujui peraturan desa
tersebut.
12. Hasil evaluasi peraturan desa tentang APBDesa yang telah sesuai dengan
kepentingan umum dan atau tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di buktikan dengan autentifikasi dengan
membubuhkan stempel sebagaimana contoh terlampir. (Lihat contoh format
2.13 terlampir).

5
2.1.3.1.3 Tahapan klarifikasi peraturan desa tentang APBDesa oleh tim
klarifikasi yang ditetapkan Bupati
1. Peraturan desa tentang APBDesa yang sudah ditetapkan disampaikan kepada
bupati untuk diklarifikasi paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah diundangkan.
2. Dalam rangka klarifikasi, Bupati membentuk Tim Klarifikasi yang
beranggotakan dari unsur perangkat daerah.
3. Tim Klarifikasi melakukan klarifikasi atas peraturan desa tentang APBDesa
paling lama 30 (tiga puluh hari) hari kerja setelah diterima.
4. Dalam hal hasil klarifikasi Peraturan Desa tentang APBDesa tidak bertentangan
dengan kepentingan umum, dan/atau ketentuan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi, Tim Klarifikasi menerbitkan surat hasil klarifikasi
yang berisi hasil klarifikasi yang telah sesuai.
5. Dalam hal hasil klarifikasi bertentangan dengan kepentingan umum, dan/atau
ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi Tim Klarifikasi
menyampaikan hasil klarifikasi kepada Bupati untuk membatalkan Peraturan
Desa tentang APBDesa tersebut dengan Keputusan Bupati.
6. Peraturan Desa tentang APBDesa ditetapkan paling lambat tanggal 31
Desember tahun anggaran berjalan.

Bagan alur penetapan APBDesa sebagaimana terdapat dalam (format lampiran


perencanaan 2.14)

2.1.3.1.4 Dokumen-dokumen Terkait yang Diperlukan


Dokumen-dokumen yang diperlukan :
1. RAB yang disusun oleh pelaksana kegiatan dalam hal ini masing-masing kepala
seksi;
2. Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa beserta lampirannya;
3. Berita Acara musyawarah pembahasan RAPBDesa bersama BPD dan daftar
hadir;
4. Surat camat tentang hasil evaluasi RAPBDesa;
5. Peraturan desa tentang APBDesa yang telah dievaluasi;
6. Keputusan Bupati tentang Pembatalan Peraturan Desa tentang APBDesa pada
tahap evaluasi;
7. Surat hasil klarifikasi;
8. Keputusan bupati tentang pembatalan peraturan desa APBDesa pada tahap
Klarifikasi (jika diperlukan)

2.1.3.5 Perubahan APBDesa


2.1.3.5.1 Perubahan APBDesa dengan Peraturan Desa
Perubahan APBDesa dapat dilakukan oleh pemerintah desa sepanjang
dilakukan sesuai aturan yang mendasarinya dan dilakukan 1 (satu) tahun sekali.
Perubahan yang ada dimaksud memiliki kategori sebagai berikut :
1. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar jenis belanja;
2. Keadaan yang menyebabkan sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun
sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan;
3. Terjadi penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan desa pada
tahun berjalan;
4. Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi
dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan;
5. Perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
Apabila kategori perubahan tersebut seperti angka 1, angka 2 dan angka 3 di
atas, maka tata cara pengajuan perubahan APBDesa adalah sama dengan tata cara
penetapan APBDesa.
Apabila kategori perubahan seperti angka 4 di atas, yaitu sebab kejadian
khusus, maka kepala desa melakukan tersebut di bawah ini :
1. Berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten yang mempunyai kewenangan
terkait dengan kejadian khusus;

6
2. Mengkaji ulang kegiatan pembangunan dalam RKPDesa yang terkena dampak
terjadinya peristiwa khusus;
3. Menyusun rancangan kegiatan yang disertai rencana kegiatan dan RAB; dan
4. Menyusun rancangan RKPDesa perubahan.
Apabila kategori perubahan seperti angka 5 di atas, perubahan mendasar
atas kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah, maka kepala desa melakukan
tersebut di bawah ini :
1. Mengumpulkan dokumen perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah,
pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota;
2. Mengkaji ulang kegiatan pembangunan dalam RKPDesa yang terkena dampak
terjadinya perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, pemerintah daerah
provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota;
3. Menyusun rancangan kegiatan yang disertai rencana kegiatan dan RAB; dan
4. Menyusun rancangan RKPDesa perubahan.
Kepala Desa melakukan musyawarah pembangunan desa yang diadakan
secara khusus untuk kemudian menyepakati Rancangan RKPDesa perubahan
yang akan menjadi dasar perubahan APBDesa.

2.1.3.5.2 Perubahan APBDesa dengan Peraturan Kepala Desa


Dalam hal Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten
serta hibah dan bantuan pihak ketiga yang tidak mengikat ke desa disalurkan
setelah ditetapkannya Peraturan Desa tentang Perubahan APBDesa, maka
perubahan tersebut diakomodir dan diatur dengan Peraturan Kepala Desa tentang
perubahan APBDesa. Peraturan Kepala Desa tentang Perubahan APBDesa tersebut
selanjutnya diinformasikan kepada BPD.

2.1.3.5.3 Dokumen-dokumen yang Diperlukan Terkait Perubahan APBDesa


Dokumen-dokumen yang diperlukan antara lain:
1. RAB;
2. Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa Perubahan beserta lampirannya;
3. RKPDesa Perubahan (dalam keadaan tertentu).

2.1.3.6 Struktur APBDesa dan Kode Rekeningnya


APBDesa merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang
disetujui oleh BPD. APBDesa terdiri atas Pendapatan Desa, Belanja Desa, dan
Pembiayaan Desa.
Kode rekening dibutuhkan untuk mensinkronkan proses perencanaan
hingga pelaporan. Diharapkan dengan adanya kode rekening, kebutuhan akan
pelaporan yang konsisten dari sejak proses terjadinya perencanaan dan
penganggaran akan terpenuhi.
Tujuan pembakuan Kode rekening adalah mengakomodasi proses
manajemen keuangan dengan anggaran berbasis kinerja sedemikian rupa agar
diperoleh :
- Perencanaan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan dilakukan secara
proporsional, transparan dan profesional;
- Pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dilakukan secara lebih akuntabel; dan
- Laporan Keuangan mengakomodasi secara baik pengendalian anggaran,
pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja keuangan dalam Laporan Keuangan.
Kode Rekening disajikan dengan menggunakan istilah level akun. Level akun
yang dimaksud dapat diuraikan sebagai berikut:
Level 1 : Kode Akun
Level 2 : Kode Kelompok
Level 3 : Kode Jenis
Level 4 : Kode Objek
Level 5 : Kode Rincian Objek

7
Kode Akun terdiri 3 macam, yaitu :
Angka 1 untuk Pendapatan
Angka 2 untuk Belanja
Angka 3 untuk Pembiayaan
Berikut disajikan format APBDesa beserta kode rekeningnya.
2.1.3.6.1 Pendapatan Desa
Pendapatan desa diklasifikasi menurut kelompok dan jenis. Pendapatan desa
diklasifikasi menurut kelompok dan jenis seperti contoh :

Di dalam format APBDesa, pendapatan terdiri dari kelompok :


1. Pendapatan Asli Desa
2. Pendapatan Transfer
3. Pendapatan lain-lain

Jenis pendapatan berdasarkan kelompok :


1. Pendapatan Asli Desa
a) Hasil usaha;
b) Hasil aset;
c) Swadaya,partisipasi dan gotong royong;
d) Lain-lain pendapatan asli desa.
2. Pendapatan transfer
a) Dana Desa;
b) Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota dan Retribusi Daerah;
c) Alokasi Dana Desa (ADD);
d) Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi; dan
e) Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota.
3. Pendapatan lain-lain
a) Hibah /sumbangan pihak ketiga yang tidak mengikat;
b) Lain-lain pendapatan desa yang sah.

2.1.3.6.2 Belanja Desa


Belanja adalah semua pengeluaran melalui rekening desa yang merupakan
kewajiban desa selama 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh desa. Belanja desa diklasifikasikan menurut
kelompok, kegiatan dan jenis belanja.

2 Kode belanja

2 x Kode kelompok belanja

2 x x Kode Kegiatan

2 x x x Kode Jenis Belanja

8
2 x x x x Kode Obyek Belanja

Pengeluaran belanja dalam APBDesa merunut pada klasifikasi belanja terdiri


atas 5 kelompok :

1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;


2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa;
3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa;
4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan
5. Bidang Belanja Tak Terduga.

Dalam klasifikasi jenis belanja, dapat dijelaskan sebagai berikut:


a. Belanja Pegawai, hanya dianggarkan dalam kelompok bidang penyelenggaraan
pemerintahan desa pada Kegiatan Penghasilan Tetap dan Tunjangan;
b. Belanja barang dan jasa, dianggarkan untuk pembelian/pengadaan barang yang
nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas)bulan;
c. Belanja modal, dianggarkan untuk pembelian/pengadaan barang atau
bangunan yang nilai manfaatnya lebih dari 12 (dua belas)bulan.
d. Khusus untuk belanja modal pengadaan aset tetap renovasi dapat dilakukan
setelah mendapat izin dari instansi teknis terkait.
e. Penentuan obyek Belanja Barang/Jasa dan Belanja Modal disesuaikan dengan
kebutuhan dalam pelaksanaan kegiatan
f. Harga perolehan dalam rangka mendapatkan aset tetap adalah seluruh belanja
yang terkait langsung dan telah di identifikasikan serta ditetapkan untuk
mendapatkan aset tersebut. Belanja modal terklasifikasi pada maksud tersebut,
sehingga dalam mendapatkan/membangun suatu asset harus teridentifikasi
dalam belanja modalnya.

2.1.3.6.3 Pembiayaan Desa

Pembiayaan Desa meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali


dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
Pembiayaan Desa terdiri atas kelompok:
a. Penerimaan Pembiayaan; dan
b. Pengeluaran Pembiayaan.
Penerimaan Pembiayaan mencakup:
a. Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya;
b. Pencairan Dana Cadangan; dan
c. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.
SiLPA antara lain pelampauan penerimaan pendapatan terhadap belanja,
penghematan belanja, dan sisa dana kegiatan lanjutan yang digunakan untuk:
a. menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari pada
realisasi belanja;
b. mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan; dan
c. mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir tahun anggaran belum
diselesaikan.

Pencairan dana cadangan digunakan untuk menganggarkan pencairan dana


cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas Desa dalam tahun
anggaran berkenaan.

9
Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan digunakan untuk
menganggarkan hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.
Pengeluaran Pembiayaan terdiri dari :
a. Pembentukan Dana Cadangan; dan
b. Penyertaan Modal Desa, termasuk untuk penyertaan modal BUMDesa melalui
pengembangan usaha BUM Desa
c. Pengeluaran pembiayaan pembayaran hutang PFK Pengeluaran atas
pembayaran hutang pajak pemerintah pusat, daerah, dan tunjangan kesehatan,
serta biaya yang diakui sebagai Biaya PFK yang belum selesai pembayarannya
pada per 31 Desember tahun berkenaan.

Pemerintah Desa dapat membentuk dana cadangan untuk mendanai


kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat sekaligus/sepenuhnya dibebankan
dalam satu tahun anggaran. Pembentukan dana cadangan ditetapkan dengan
peraturan desa. Peraturan desa tersebut paling sedikit memuat:
a. penetapan tujuan pembentukan dana cadangan;
b. program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan;
c. besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan;
d. sumber dana cadangan; dan
e. tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan.

Pembentukan dana cadangan bersumber dari penyisihan atas penerimaan


Desa, dikecualikan dari penerimaan dana transfer Dana Desa.
Pembentukan dana cadangan ditempatkan pada rekening tersendiri.
Penganggaran dana cadangan tidak melebihi tahun akhir masa jabatan Kepala
Desa.

10
III. PELAKSANAAN APBDESA

3.1 Prinsip Pelaksanaan Keuangan Desa


Pelaksanaan APBDesa bermula ketika APBDesa ditetapkan menjadi
Peraturan Desa tentang APBDesa. Dalam pelaksanaan keuangan desa, terdapat
beberapa prinsip umum yang harus ditaati yang mencakup penerimaan dan
pengeluaran. Prinsip itu diantaranya bahwa seluruh penerimaan dan
pengeluaran desa dilaksanakan melalui Rekening Kas Desa. Pencairan dana
dalam Rekening Kas Desa ditandatangani oleh Kepala Desa dan Bendahara Desa.
Dalam pelaksanaannya, Bendahara Desa dapat menyimpan uang dalam
kas desa pada jumlah tertentu untuk memenuhi kebutuhan operasional
pemerintah desa.
Semua penerimaan dan pengeluaran desa didukung oleh bukti yang
lengkap dan sah serta ditandatangani oleh Kepala Desa dan Bendahara Desa.

3.2. Penetapan Kas Desa di Bank


Kepala desa membentuk rekening giro kas desa dalam rangka pelaksanaan
keuangan desa sebagai berikut :
1. Kepala desa menentukan rekening Kas giro desa pada bank berdasarkan
jarak pelayanan yaitu jarak antara Bank dan Desa dalam rangka
mempermudah dan pertimbangan keamanan
2. Kepala desa sebelum melakukan penetapan menyepakati perjanjian kepada
pihak Bank terkait kesepakatan pelayanan dan kewajiban antar kedua belah
pihak terkait rek Kas giro desa sesuai dengan aturan yang berlaku.
3. Rekening kas Giro Bank penerimaan dan pengeluaran. Rekening Bank untuk
penerimaan Pendapatan dan pengeluaran kas APBDesa. (Desa hanya boleh
memiliki 1 (satu) rekening resmi yang memiliki fungsi seperti di atas).
4. kepala desa menetapkan rekening desa melalui surat keputusan kepala desa.

3.2.1 Pihak-pihak Terkait


Pihak-pihak terkait penetapan kas giro di bank :
- Kepala desa;
Mengirimkan surat resmi kepada Pihak Bank terkait permohonan
pembentukan rekening giro di Bank terdekat dan melakukan perjanjian
pelayanan termasuk kewajiban-kewajiban sesuai aturan yang berlaku dengan
pihak bank serta menetapkan SK Kepala desa tentang Rekening Kas desa
- Bendahara desa;
Bersama dengan kepala desa menandatangani specimen tanda tangan yang
digunakan untuk penarikan kas dalam rangka pelaksanaan kewenangan
desa.
- Pihak Bank;
Memiliki otoritas persetujuan pembentukan rekening Giro kas desa sebagai
rekening resmi.
3.3 Pelaksanaan Penerimaan Pendapatan
Pelaksanaan penerimaan pendapatan yaitu proses menerima dan mencatat
pendapatan desa. Pendapatan desa tidak boleh memperhitungkan pemotongan/
pengurangan/ kompensasi atas penerimaan tersebut (azas bruto). Penerimaan
pendapatan desa dapat dipungut dari asalnya dan dan dapat disetor ke rekening
desa sebelum APBDesa ditetapkan. Pendapatan yang dipungut adalah yang
bersifat Pendapatan Asli Desa dari masyarakat, pendapatan transfer dan lain-lain
pendapatan yang tercantum dalam APBDesa.

11
Desa dilarang melakukan pungutan atas jasa layanan administrasi yang
diberikan kepada masyarakat desa. Jasa layanan dimaksud antara lain :
a. Surat pengantar;
b. Surat rekomendasi; dan
c. Surat keterangan.
Desa berwenang melakukan pungutan atas jasa usaha seperti pemandian
umum, wisata desa, pasar desa, tambatan perahu, karamba ikan, pelelangan
ikan, dan lain-lain. Desa dapat mengembangkan dan memperoleh bagi hasil dari
usaha bersama antara pemerintah desa dengan masyarakat desa.

3.3.1 Pihak-pihak terkait


Pihak-pihak terkait pelaksanaan penerimaan pendapatan :
- Kepala desa;
Melakukan pengendalian dalam pencapaian penerimaan pendapatan. Jika
dibutuhkan, kepala desa dapat menetapkan Pembantu Bendahara pemungut
PADesa dengan surat keputusan kepala desa dan memerintahkan melakukan
pemungutan yang telah dianggarkan dalam APBDesa.
- Pembantu Bendahara pemungut PADesa;
Melakukan pemungutan PADesa dan pendapatan lain-lain dan memberikan
bukti pungut kepada objek pendapatan dan melakukan pencatatan dan
menyetorkan pungutan kepada bendahara desa.
- Bendahara desa;
Menerima pungutan dari pembantu bendahara pemungut PADesa, melakukan
pencatatan ke dalam BKU dan buku rincian pendapatan dan menyetor
pungutan tersebut ke rekening kas desa di bank. Berdasarkan bukti setor,
bendahara desa mencatanya ke dalam Buku Bank.
- Sekretaris desa;
Memverifikasi bukti-bukti penerimaan dalam APBdesa

3.3.2 Tahapan Prosedur dan Dokumen


a. Pendapatan PADesa
Tahapan pelaksanaan penerimaan pendapatan PADesa adalah sebagai berikut :
1. Kepala desa menetapkan pembantu bendahara pemungut PADes sebagai
petugas pemungut dan ditetapkan dalam keputusan kepala desa, kepala desa
memerintahkan untuk melakukan pemungutan.
2. Pembantu bendahara pemungut PADes melakukan pemungutan kepada objek
PADes dengan memberikan Tanda Bukti Pungutan (TBP) yang terdiri dari :
a. Lembar 1 untuk pembayar/penyetor
b. Lembar 2 pembantu bendahara pemungut PADes
c. Lembar 3 untuk bendahara desa
Untuk bukti karcis atau sejenisnya dalam format lama dapat dianggap sebagai
Tanda Bukti Pungutan. (Lihat contoh format 3.1 TBP)
3. Pembantu bendahara pemungut PADes melakukan penyetoran PADes dan
bukti pungutan kepada bendahara desa.
4. Bendahara desa menyetor uang pungutan PADes ke rekening giro kas desa,
atas dasar tersebut Bendahara Desa mencatatnya ke dalam Buku Bank desa
dan Buku Kas Umum (BKU).
5. Khusus Pendapatan dana Transfer dari Kas Daerah (Pemerintah Daerah)
Pihak bank memberikan Bukti Nota Kredit bank. Atas dasar tersebut
Bendahara Desa mencatatnya ke dalam Buku Bank desa dan Buku Kas
Umum (BKU).

12
6. Sekretaris desa memverifikasi bukti-bukti dan kebenaran laporan
pertanggungjawaban bendahara desa. (Pencatatan dan laporan
pertanggungjawaban pendapatan bendahara desa diuraikan secara rinci di
penjelasan Tahap Penatausahaan).

b. Pendapatan Transfer
Kelompok Transfer terdiri atas jenis:
1) Dana Desa;
2) Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota dan Retribusi Daerah;
3) Alokasi Dana Desa (ADD);
4) Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi;
5) Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota.
Pendapatan transfer merupakan pendapatan yang diperoleh dari supra desa yang
telah ditetapkan besarannya berdasarkan Peraturan bupati Bengkulu Utara.

c. Pendapatan Swadaya Masyarakat


Swadaya dan partisipasi adalah membangun dengan kekuatan sendiri yang
melibatkan peran serta masyarakat dalam bentuk uang dan atau barang yang
dinilai dengan uang. Gotong royong adalah membangun dengan kekuatan sendiri
yang melibatkan peran serta masyarakat dalam bentuk jasa yang dinilai dengan
uang.
Pendapatan yang berasal dari swadaya, partisipasi dan gotong royong
contohnya adalah pekerjaan membangun dengan kekuatan sendiri yang
melibatkan peran serta masyarakat berupa tenaga dan barang. Penerimaan
dalam bentuk tenaga dan barang harus dikonversikan/dinilai dengan uang
(rupiah).
Pendapatan dari swadaya dan partisipasi masyarakat adalah sumbangan
yang dikumpulkan dari masyarakat desa yang diserahkan langsung kepada
pelaksana kegiatan atau dikoordinir dari lingkup kewilayahan terkecil yaitu
tingkat Rukun Tetangga (RT) atau dusun kemudian dikumpulkan dan disetorkan
ke Pelaksana Kegiatan.
Terhadap pendapatan dari swadaya dan partisipasi masyarakat, dibuatkan
bukti penerimaannya berupa kuitansi/tanda terima barang. Untuk penerimaan
yang diberikan dalam bentuk tenaga dibuatkan daftar hadir atas orang-orang
yang menyumbangkan tenaganya. Atas pemberian-pemberian baik material
ataupun tenaga tersebut selanjutnya dikonversikan/diberi nilai rupiahnya
dengan menggunakan harga pasar setempat atau berdasarkan RAB yang telah
telah dibuat sebelumnya.
Atas bukti penerimaan atas swadaya dari masyarakat tersebut, baik yang
berupa natura ataupun tenaga yang telah dirupiahkan, ditembuskan kepada
Bendahara Desa untuk dicatat sebagai realisasi penerimaan swadaya yang akan
dilaporkan dalam APBDesa.

4.4 Mekanisme Usulan Pencairan Dana Transfer


a. Berkas administrasi usulan pencairan dana sebagai berikut :
1) Surat Pengantar Camat
2) Cover (Contoh format 3.2)
3) Surat usulan pencairan dari Kepala Desa (Contoh format 3.3)
4) Berita Acara Musyawarah Desa (Contoh format 3.4)
5) Daftar Hadir Musyawarah Desa (Contoh format 3.5)
6) Surat Pernyataan Kesiapan Menerima dan Melaksanakan Kegiatan
(Contoh format 3.6)
7) Rencana Umum Pengadaan Desa (RUPDesa) (Contoh format 3.7)
8) Foto kopi Perdes APBDesa

13
9) Rencana Anggaran Biaya per kegiatan
10) Gambar Desain, khusus untuk kegiatan pekerjaan fisik
11) SK Kades Pembentukan PTPKD
12) SK Kades Pembentukan Panitia Pelaksana Kegiatan
13) SK Kades Pembentukan TPK
14) Foto kopi Rekening Giro
15) Surat Pernyataan mengenai Posisi SiLPA APBDesa (Khusus pencairan
tahap I) (Contoh format 3.8)
16) Asli rekening koran pada saat pengusulan
17) Foto kopi Keputusan Kepala Desa tentang Penetapan Rekening Giro
18) Foto kopi NPWP Bendahara Desa
19) Foto kopi Nota Dinas Kepala DPMD kepada Bupati perihal Permohonan
Pencairan
20) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (Khusus untuk usulan selain
tahap/Semester I)
21) Dokumentasi kegiatan yang telah dilaksanakan (Khusus untuk usulan
selain tahap/Semester I)
22) Pernyataan Dokumen SPJ lengkap (Contoh format 3.9)
23) Laporan Realisasi tahap sebelumnya (Khusus untuk pencairan tahap
berikutnya)
b. Kepala Desa membuat usulan pencairan dana transfer sebagaimana huruf a
kepada Bupati melalui Camat setelah Nota Dinas Kepala DPMD perihal
Permohonan Pencairan disetujui Bupati.
c. Camat memverifikasi usulan dimaksud dalam bentuk lembar verifikasi
dengan melibatkan Kepala Seksi PMD, perangkat kecamatan lainnya dan
Pendamping Desa. (Contoh format 3.10)
d. Berkas usulan yang telah diverifikasi dan sesuai dengan ketentuan
disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati melalui DPMD.
e. Apabila berkas telah sesuai dengan ketentuan, DPMD mengeluarkan Surat
Pengantar kepada Bupati melalui BPKAD.
f. Apabila berkas tidak sesuai dengan ketentuan, DPMD mengembalikan berkas
usulan kepada Kepala Desa untuk wajib diperbaiki.
g. BPKAD memverifikasi kelengkapan berkas usulan tersebut untuk selanjutnya
proses pencairan berdasarkan ketentuan yang ada.

3.4 Pelaksanaan Pengeluaran Belanja


Setelah APBDesa ditetapkan Kepala Desa menetapkan Pelaksana Teknis
Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD). Dalam pelaksanaan kegiatan fisik Bidang
Pembangunan, Kepala Desa menetapkan Panitia Pelaksana Kegiatan untuk
kegiatan fisik/infrastruktur dengan keputusan kepala desa, yang terdiri dari :
1. Penanggung Jawab kegiatan, yang dijabat oleh Kepala Desa;
2. Koordinator, yang dijabat oleh Sekretaris Desa;
3. Anggota yang merupakan Tim Pengelola Kegiatan yang terdiri dari :
- Ketua, ditunjuk salah satu Kepala Seksi (Kasi);
- Anggota, ditunjuk Kepala Seksi lainnya (Kasi)
- Anggota, ditunjuk Kader Teknis Desa (KTD);
- Anggota, ditunjuk dari Lembaga Kemasyarakatan Desa.
Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan fisik, kepala desa dapat didampingi oleh
tenaga pendamping profesional dan/atau menunjuk pihak ketiga.

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Kepala desa menetapkan Panitia


Pelaksanan Kegiatan dengan keputusan kepala desa yang terdiri dari :
1. Penanggung Jawab
2. Ketua
3. anggota

14
Kepanitian pada pelaksanaan kegiatan yang dimaksud dapat diberikan
honorarium yang besarannya sesuai peraturan Bupati ini.

3.4.1 Pihak-pihak yang terkait


Pihak-pihak yang terkait pelaksanaan pengeluaran belanja :
1. Kepala desa;
Melakukan pencermatan ulang terkait penjadwalan pelaksanaan kegiatan dan
hal-hal yang dianggap perlu terkait pencapaian output bidang dan
kegiatannya yang ada dalam dokumen APBDesa dan Rencana Umum
Pengadaan Desa (RUPDes) bersama dengan kepala seksi selaku pelaksana
kegiatan dan Tim Pengelola Kegiatan (TPK).
2. Kepala Seksi;
Bertindak sebagai pelaksana dalam pelaksanaan pengeluaran belanja,
mempunyai tugas :
1) Menyusun rencana pelaksanaan bidang dan kegiatan
2) Melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan dalam APBDesa;
3) Melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran
belanja kegiatan;
4) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
5) Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada kepala desa;
6) Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanan
kegiatan.
3. Sekretaris desa;
Dalam pelaksanaan pengeluaran Belanja, mempunyai tugas :
1) Melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang ada dalam
APBDesa;
2) Menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBDes;
3) Melakukan verifikasi bukti-bukti pengeluaran APBDesa.
4. Bendahara Desa;
Melakukan pembayaran atas perintah kepala desa berdasarkan aturan yang
berlaku, mencatat dan membukukan bukti-bukti pengeluaran, memungut
dan membayar pajak yang diwajibkan sesuai dengan aturan yang berlaku.
5. Tim Pengelola Kegiatan;
Melaksanakan kegiatan terkait pelaksanaan pengadaan barang dan jasa
dalam Rencana Umum Pengadaan Barang Jasa Desa (RUPDes.)

3.4.2 Tahapan Prosedur dan Dokumen


Tahapan pelaksanaan pengeluaran belanja adalah sebagai berikut :
1. Kepala Seksi selaku pelaksana kegiatan yang telah ditunjuk menyusun
Rencana Anggaran Biaya (RAB), data diambil dari APBDesa yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dalam lampiran APBDesa. (Lihat contoh format
3.11 RAB)
2. RAB diverifikasi dan ditandatangani oleh sekretaris desa sebelum disahkan
oleh kepala desa.
3. Setelah barang dan jasa diterima, Pelaksana Kegiatan membuat SPP (Surat
Permintaan Pembayaran) dan mengajukannya kepada kepala desa melalui
sekretaris desa. (Lihat contoh format 3.12 SPP)
Sekretaris desa memverifikasi SPP sebelum disetujui oleh Kepala Desa. SPP
dilengkapi dengan lampiran sbb :
a. Pernyataan tanggung jawab belanja; dan (Lihat contoh format 3.13)

15
b. Lampiran bukti transaksi/ administrasi.
Barang dan jasa diterima terlebih dahulu menunjukkan bahwa pembayaran
dilakukan setelah barang dan jasa diterima dengan baik dan utuh.
4. Pelaksana kegiatan melaksanakan pengeluaran belanja dalam APBDesa
dengan memperhatikan sebagai berikut :
a. Bukti administrasi keuangan untuk belanja pegawai yang terdiri dari :
- Daftar penerima penghasilan tetap bagi perangkat desa,tunjangan
perangkat dan tunjangan BPD;
- SK kepala desa, perangkat desa dan BPD;
- Kwitansi. (Lihat contoh format 3.14)
b. Bukti administrasi keuangan pada belanja pegawai untuk jaminan
kesehatan kepala desa dan perangkat desa :
- Daftar penerima
- Bukti setor Bank
c. Bukti administrasi keuangan untuk belanja barang dan jasa (non
honorarium/upah kerja /perjalanan dinas), terdiri dari :
- Faktur/nota pembelian dari toko;
- Surat Pesanan; (Lihat contoh format 3.15)
- Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan; (Lihat contoh format 3.16)
- Kwitansi (Kwitansi dari Rp.250.000,00 sampai dengan kurang dari
Rp.1.000.000,00 dikenakan bea materai Rp.3.000. Kwitansi di atas
Rp.1.000.000,00 dikenakan bea materai Rp.6.000).
d. Bukti administrasi keuangan untuk belanja barang dan jasa (honorarium)
dan insentif RT, terdiri dari :
- Daftar penerima;
- SK kepala desa bagi penerima Honoraium;
- Kwitansi.
e. Bukti administrasi keuangan untuk belanja barang dan jasa (perjalanan
dinas)
- SPT; (Lihat contoh format 3.17)
- SPPD; (Lihat contoh format 3.18)
- Laporan hasil perjalanan; (Lihat contoh format 3.19)
- Taksiran (rincian) ongkos Perjalanan dinas (Lihat contoh format 3.20)
- Kwitansi.
f. Bukti administrasi keuangan untuk insentif upah kerja
- Daftar hadir dan tanda terima insentif upah kerja (apabila dilaksanakan
dengan sistem harian); (Lihat contoh format 3.21)
- Daftar perhitungan HOK dan penerimaan insentif dengan sistem borong
(apabila dilaksanakan dengan sistem borongan) (Lihat contoh format 3.22)
- Kwitansi.
f. Bukti administrasi keuangan untuk belanja modal
- Dokumen yang diisyaratkan dalam pengadaan barang jasa desa;
- Faktur/nota pembelian dari toko;
- Untuk pekerjaan konstruksi foto pelaksanaan (0%, 50%, 100%);
- Untuk belanja barang bukan pekerjaan konstruksi foto barang/aset;
- Berita Acara Serah Terima hasil Pekerjaan (BASHP);
- Surat perjanjian Kerja (SPK) sesuai yang diisyaratkan dalam pengadaan
Barang Jasa Di Desa
- Surat Pesanan;

16
- Kwitansi (Kwitansi dari Rp.250.000,00 sampai dengan kurang dari
Rp.1.000.000,00 dikenakan bea materai Rp.3.000. Kwitansi di atas
Rp.1.000.000,00 dikenakan bea materai Rp.6.000).
5. Bendahara desa sebagai wajib pungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pajak
Penghasilan (PPh) Pajak daerah, Potongan lainnya wajib menyetorkan seluruh
penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening kas negara /
Kas daerah pada bank yang ditetapkan atau kantor pos dan giro sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. SPP dan lampirannya diverifikasi oleh sekretaris desa. Dalam hal ini
sekretaris desa memperhatikan sebagai berikut :
a. Meneliti kelengkapan permintaan pembayaran diajukan oleh Pelaksana
Kegiatan;
b. Menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBDesa yang
tercantum dalam permintaan pembayaran;
c. Menguji ketersedian dana untuk kegiatan dimaksud; dan
d. Menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh Pelaksana Kegiatan
apabila tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
7. Pelaksana Kegiatan bertanggung jawab terhadap tindakan pengeluaran yang
menyebabkan atas beban anggaran belanja kegiatan dan mencatat ke dalam :
- Buku kas pembantu kegiatan;
Sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan di desa.
(Pencatatan pada point 7 (a) dan 7 (b) dijelaskan dalam tahap
penatausahaan).
8. Bendahara desa memeriksa, membayar dan mencatat pengeluaran yang
dilaporkan oleh pelaksana Kegiatan.
9. Bendahara desa melaporkan kepada kepala desa laporan
pertanggungjawaban setiap bulannya paling lama tanggal 10 bulan
berikutnya setelah diverifikasi oleh sekretaris desa dengan laporan sbb :
a. BKU;
b. Buku Bank Desa;
c. Buku Kas Pembantu Pajak;
d. Buku Kas Pembantu kegiatan;
e. Buku Register SPP
f. Buku Register Kwitansi
(Pencatatan pada point 9 (a) s.d. 9 (f) dijelaskan dalam tahap penatausahaan).
10. Sekretaris desa memverifikasi laporan pertanggungjawaban Bendahara Desa
11. Setelah diverifikasi, Kepala desa menandatangani laporan
pertanggungjawaban

3.4 Pelaksanaan Pembiayaan


Pelaksanaan Pembiayaan mencakup Penerimaan Pembiayaan dan
Pengeluaran Pembiayaan.

3.4.1 Penerimaaan Pembiayaan


Penerimaan Pembiayaan sebagaimana dimaksud mencakup:
a. Sisa lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya.
SiLPA dapat terdiri dari :
- Pelampauan penerimaan pendapatan terhadap belanja;
- Penghematan belanja; dan

17
- Sisa dana kegiatan lanjutan.
SiLPA tersebut di atas digunakan untuk menutup defisit anggaran, mendanai
pelaksanaan kegiatan lanjutan, mendanai kewajiban lainnya yang sampai
dengan akhir tahun anggaran belum diselesaikan.
b. Pencairan Dana Cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas
desa dalam tahun anggaran berkenaan.
Pencairan Dana Cadangan merupakan kegiatan pencairan dana dari
rekening dana cadangan ke rekening desa yang dilakukan sesuai peraturan
desa yang mengatur hal tersebut.
c. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.
Penjualan kekayaan milik desa yang bersifat strategis harus dilakukan
melalui musyawarah desa terlebih dahulu yang selanjutnya ditetapkan dalam
peraturan desa atau keputusan kepala Desa yang mengacu pada ketentuan
peraturan perundang-undangan.

3.4.2 Pengeluaran Pembiayaan


Pengeluaran Pembiayaan di antaranya mencakup :
a. Pembentukan Dana Cadangan;
Pembentukan Dana Cadangan dilakukan setelah adanya penetapan
persetujuan melalui peraturan desa dan aturan-aturan yang mendasarinya.
Pembentukan Dana Cadangan ditempatkan pada rekening tersendiri dan
penganggarannya tidak melebihi tahun akhir masa jabatan kepala desa.
b. Penyertaan Modal Desa.
Begitu juga halnya dengan Penyertaan Modal Desa dilakukan setelah adanya
penetapan persetujuan melalui peraturan desa. Pelaksanaannya dilakukan
setelah mendapat persetujuan dari BPD.
c. Pengeluaran pembiayaan pembayaran hutang PFK
Pengeluaran atas pembayaran hutang pajak pemerintah pusat, daerah, dan
tunjangan kesehatan, serta biaya yang diakui sebagai Biaya PFK yang belum
selesai pembayarannya pada per 31 Desember tahun berkenaan.

18
IV. PENATAUSAHAAN

Pelaksanaan penatausahaan dilaksanakan oleh bendahara desa dan


pelaksana kegiatan hal ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban
pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran dana di desa.

4.1 Penatausahaan oleh Bendahara Desa


Bendahara desa wajib melakukan pencatatan terhadap seluruh transaksi
yang ada berupa penerimaan dan pengeluaran. Bendahara desa melakukan
pencatatan secara sistematis dan kronologis atas transaksi-transaksi keuangan
yang terjadi.
Penatausahaan keuangan desa yang dilakukan oleh bendahara desa
dilakukan dengan cara sederhana, yaitu berupa pembukuan belum
menggunakan jurnal akuntansi.
Penatausahaan baik penerimaan kas maupun pengeluaran kas oleh
bendahara desa menggunakan:
- Buku Kas Umum (BKU); (Lihat contoh format 4.1)
Untuk pencatatan atas seluruh penerimaan dan pengeluaran dalam BKU
untuk yang bersifat TUNAI dan dibuatkan bukti kuitansi tanda terima. BKU
dibuka setiap awal bulan dan ditutup setiap akhir bulan.
- Buku Bank; (Lihat contoh format 4.2)
Sedangkan transaksi penerimaan dan pengeluaran tidak tunai yang melalui
bank/transfer dicatat dalam Buku Bank berdasarkan nota kredit.
- Buku Kas Pembantu Pajak; (Lihat contoh format 4.3)
Untuk pencatatan penerimaan uang yang berasal dari pungutan pajak dan
mencatat pengeluaran berupa penyetoran pajak ke kas Negara.
- Buku Rincian Pendapatan; (Lihat contoh format 4.4)
Penerimaan pendapatan selain dicatat dalam BKU juga dicatat dalam Buku
Rincian Pendapatan.
- Buku Rincian Pembiayaan; (Lihat contoh format 4.5)
Khusus untuk pencatatan penerimaan pembiayaan dan pengeluaran
pembiayaan.

4.1.1 Penatausahaan Penerimaan Desa


Buku-buku yang dipersiapkan adalah :
a. BKU
Penerimaan yang bersifat tunai yang diterima oleh bendahara desa dibuatkan
bukti kuitansi tanda terima dan dicatat oleh bendahara desa pada BKU.
b. Buku Bank
Buku Bank khusus untuk penerimaan yang bersifat transfer. Bendahara Desa
akan mendapat informasi dari bank berupa nota kredit atas dana-dana yang
masuk ke dalam rekening kas desa. Berdasarkan nota kredit ini selanjutnya
bendahara desa melakukan pencatatan ke dalam Buku Bank.
Pencatatan penerimaan baik kas maupun transfer harus disertai dengan bukti
yang lengkap dan sah serta dicatat secara benar dan tertib.
c. Buku Rincian Pendapatan
Selain pencatatan pada BKU dan Buku Bank, bendahara desa juga
membukukan realisasi pendapatan ke dalam Buku Rincian Pendapatan.
Pencatatan dalam Buku Rincian Pendapatan berguna untuk mengklasifikasi
rincian dari realisasi pendapatan yang diterima agar dapat dilaporkan ke
dalam Laporan Realisasi APB Desa. Pencatatan seluruh penerimaan tersebut
dilakukan secara benar dan tertib.

19
4.1.2 Penatausahaan Belanja Desa
Pencatatan harus disertai dengan bukti yang lengkap dan sah secara benar dan
tertib berdasarkan urut kejadian. Jenis buku yang diperlukan dalam
Penatausahaan Belanja Desa :
a. BKU
Belanja kegiatan yang bersifat tunai yang dikeluarkan oleh bendahara desa
dibuatkan bukti kuitansi pengeluaran dan dicatat oleh bendahara desa pada
BKU.
b. Buku Bank
Sedangkan untuk Belanja yang bersifat transfer langsung ke pihak ketiga,
bendahara desa melakukan pencatatan ke dalam Buku Bank (tidak dicatat di
BKU, karena BKU untuk transaksi tunai).
c. Buku Kas Pembantu Pajak
Untuk mencatat kewajiban perpajakan yang dipotong/dipungut atas transaksi
belanja yang dilakukan.
d. Buku Register SPP
Memuat pencatatan SPP panjar/definitive/pembiayaan yang dikeluarkan dan
direalisasikan berdasarkan nomor urut yang ada
e. Buku register Kwitansi
Memuat pencatatan kwitansi yang dikeluarkan dan direalisasikan
berdasarkan nomor urut yang ada

4.1.3 Penatausahaan Pembiayaan Desa


Penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan hanya dicatat dalam
Buku Rincian Pembiayaan.

4.2 Laporan Bendahara Desa


Laporan Pertanggungjawaban ini disampaikan setiap bulan kepada kepala
desa paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya (Lihat contoh format 4.6).
Sebelumnya, bendahara desa melakukan tutup buku setiap akhir bulan secara
tertib, meliputi Buku Kas Umum (BKU), Buku Bank, Buku Pajak dan Buku
Rincian Pendapatan. Penutupan buku ini dilakukan bersama dengan kepala
desa.
Laporan Pertanggunjawaban Bendahara Desa disampaikan kepada Kepala
Desa melalui Sekretaris Desa untuk diverifikasi terlebih dahulu. Verifikasi
dilakukan dengan membandingkan saldo sesuai pembukuan dengan saldo riil
berupa kas tunai dan di Rekening Kas Desa. Hal ini merupakan salah satu fungsi
pengawasan yang dilakukan kepala desa.

4.3 Penatausahaan oleh Pelaksana Kegiatan


Pelaksana kegiatan melakukan pencatatan atas pengeluaran belanja kegiatan
dan melaporkan kepada kepala Desa melalui Bendahara Desa terdiri dari:
- Buku Kas Pembantu Kegiatan (Lihat contoh format 4.7);

20
V .PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA

Kepala desa menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan APBDesa


kepada Bupati Bengkulu Utara per semester. Penyampaian laporan tersebut
disampaikan kepada Bupati Bengkulu Utara melalui Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa (DPMD). Laporan untuk semester pertama disampaikan
paling lambat akhir bulan Juli. Laporan untuk semester kedua disampaikan
paling lambat akhir bulan Januari tahun berikutnya. Pemerintah desa
menyampaikan/menginformasi laporan tersebut ke media informasi dapat terdiri
dari papan pengumuman, radio komunitas dan media informasi lainnya.

5.1 Pihak-pihak Terkait


Pihak-pihak terkait pelaporan dan pertanggungjawaban:
a. Kepala desa;
Kepala desa berkewajiban melaporkan laporan realisasi penggunaan dana
APBDesa kepada Bupati Bengkulu Utara melalui DPMD Kabupaten Bengkulu
Utara. Kepala desa memerintahkan Sekretaris desa untuk menyusun laporan
realisasi penggunaan dana APBDesa.
b. Sekretaris Desa;
Menyusun laporan realisasi penggunaan dana APBDesa.
c. Bendahara Desa;
Menyiapkan data penatausahaan keuangan sampai dengan per tanggal
pelaporan.
d. Kepala seksi;
Menyiapkan data pelaksanaan kegiatan dan penatausahaan keuangan pada
kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya untuk selanjutnya membuat
laporan pelaksanaan kegiatan.
e. Badan Permusyawaratan Desa;
Menyelenggarakan musyawarah desa penyampaian laporan keterangan
penyelenggaraan pemerintahan desa oleh kepala desa.
f. Camat;
Seluruh pelaporan yang disampaikan kepada Bupati dievaluasi terlebih
dahulu oleh camat.
g. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD);
Mengevaluasi laporan realisasi penggunaan dana APBDesa serta
mengkompilasi dalam laporan rekapitulasi laporan realisasi penggunaan
dana APBDesa se Kabupaten Bengkulu Utara

5.2 Ruang Lingkup Pelaporan dan Pertanggungjawaban Kegiatan

Pelaporan dan pertanggungjawaban kegiatan secara garis besar terbagi dua


kelompok, yaitu:

5.2.1 Pelaporan Tingkat Pemerintahan Desa.


Pelaporan internal pemerintah desa dalam hal ini adalah pelaporan-
pelaporan dari bendahara desa dan pelaksana kegiatan kepada kepala desa,
yaitu:
1. Laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan yang dibuat masing-masing
kepala seksi selaku pelaksana kegiatan. (Lihat contoh format 5.1)
2. Laporan pertanggungjawaban bendahara desa kepada kepala desa paling
lambat setiap tanggal 10 bulan berikutnya.

21
3. Pelaporan pada laporan pertanggung jawaban dibukukan oleh Bendahara
desa/operator dalam sistem prosedur akuntansi yang menggunakan Aplikasi
Komputer.
4. Sistem prosedur akuntansi yang dimaksud adalah sistem akuntansi selain
kas yang mencakup antara lain :
a.koreksi kesalahan pembukuan;
b.penyesuaian terhadap Rekening tertentu dalam rangka menyusun laporan
keuangan per 31 Desember tahun berkenaan;
c.reklasifikasi belanja modal menjadi asset tetap;
d.reklasifikasi akibat koreksi yang ditemukan dikemudian hari.
5. Sekretaris desa memverifikasi bukti penjurnalan seperti yang dimaksud
dalam Point (4) sebelum disetujui kepala desa.
6. Dalam pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam poin (5) Pemerintah Desa
dapat berkoordinasi dengan OPD berkenaan selaku Administratur sistem
aplikasi komputer tersebut.

5.2.2 Pelaporan dari Pemerintah Desa kepada BPD, Bupati dan Masyarakat
Dapat dijelaskan sebagai berikut:

5.2.2.1 Tujuan penyampaian laporan


a. Laporan kepada BPD.
Laporan kepada BPD berupa:
1) Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
2) Laporan pelaksanaan pembangunan desa pada semester pertama.
3) Laporan pelaksanaan pembangunan desa semester kedua.

b. Laporan kepada Bupati


Laporan ditujukan kepada Bupati melalui camat berupa:
1) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
2) Peraturan Desa tentang Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan
APBDesa.
3) Laporan realisasi pelaksanaan APBDesa akhir tahun anggaran.
4) Laporan pogram kegiatan sektoral daerah yang masuk desa.
5) Laporan kekayaan milik desa.
6) Laporan realisasi DD per tahap pencairan.
7) Foto kopi rekening koran per 31 Desember.
8) Buku inventaris desa.
9) Dokumentasi kegiatan.
Dokumen-dokumen pelaporan ini menjadi satu kesatuan dengan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

c. Laporan kepada masyarakat desa.


Laporan kepada masyarakat desa disampaikan tertulis dalam bentuk
Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang memuat ringkasan dari
Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Informasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa disampaikan paling lambat bulan Maret tahun berikutnya.

22
5.2.2.2 Tata Cara Pelaporan
1. Pelaksana kegiatan menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan
kegiatan kepada kepala Desa.
2. Penyampaian laporan disesuaikan dengan jenis kegiatan dan tahapan
penyaluran dana kegiatan.
3. Laporan kegiatan disusun berdasarkan pertanggungjawaban terhadap
penggunaan dana yang diterima dan tahapan perkembangan pelaksanaan
kegiatan.
4. Laporan dimaksud dituangkan dalam format laporan hasil pelaksanaan
kegiatan pembangunan Desa dilampiri dokumentasi hasil pelaksanaan
kegiatan pembangunan Desa.

Musyawarah Desa dalam rangka Pelaksanaan Pembangunan Desa


1. Badan Permusyawaratan Desa menyelenggarakan musyawarah Desa dalam
rangka pelaksanaan pembangunan Desa.
2. Musyawarah desa diselenggarakan setiap semester yaitu pada bulan Juli
tahun berjalan dan bulan Januari tahun berikutnya.
3. Pelaksana kegiatan menyampaikan laporan akhir pelaksanaan kegiatan
dengan cara:
a. menyampaikan laporan akhir pelaksanaan kegiatan kepada kepala Desa;
dan
b. menyerahkan hasil pelaksanaan kegiatan untuk diterima kepala Desa
dengan disaksikan oleh Badan Permusyawaratan Desa dan unsur
masyarakat Desa.
4. Kepala Desa menyampaikan kepada Badan Permusyawaratan Desa tentang
laporan pelaksanaan pembangunan Desa berdasarkan laporan pelaksana
kegiatan.
5. Masyarakat desa berpartisipasi menanggapi laporan pelaksanaan
pembangunan Desa.
6. Tanggapan masyarakat Desa disampaikan dengan memberikan masukan
kepada kepala Desa.
7. Badan Permusyawaratan Desa, kepala Desa, pelaksana kegiatan dan
masyarakat Desa membahas dan menyepakati tanggapan dan masukan
masyarakat Desa.
8. Apabila disebabkan sesuatu hal yang memungkinkan, dapat dilakukan
perubahan peraturan desa tentang APBDesa.
9. Hasil kesepakatan dituangkan dalam berita acara musyawarah desa dalam
rangka pelaksanaan pembangunan.
10. Kepala Desa mengoordinasikan pelaksana kegiatan untuk melakukan
perbaikan hasil kegiatan berdasarkan berita acara hasil kesepakatan
musyawarah desa.
11. Dalam hal musyawarah desa dilaksanakan dalam rangka penyampaian
Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang dilaksanakan
setelah berakhir tahun anggaran, laporan pelaksanaan pembangunan
sebagaimana dimaksud pada angka 4 merupakan Laporan Keterangan
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

23
12. Dalam musyawarah desa sebagaimana dimaksud angka 12, disampaikan
pula rancangan peraturan desa tentang laporan pertanggungjawaban
realisasi pelaksanaan APBDesa. Rancangan peraturan desa dimaksud telah
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada camat.
13. Rancangan peraturan desa tentang laporan pertanggungjawaban realisasi
pelaksanaan APBDesa yang telah disetujui oleh BPD selanjutnya menjadi
bahan dalam penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

BUPATI BENGKULU UTARA,

ttd

M I A N

24
LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA
NOMOR TAHUN 2018
TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS
PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA
NO 24 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI
KABUPATEN BENGKULU UTARA

CONTOH-CONTOH FORMAT PERENCANAAN


CONTOH 2.1 : FORMAT PAGU INDIKATIF DESA
CONTOH 2.2 : FORMAT DAFTAR RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMBANGUNAN KABUPATEN/KOTA YANG MASUK KE DESA
CONTOH 2.3 : FORMAT BERITA ACARA PENYUSUNAN RANCANGAN RKPDESA
CONTOH 2.4 : LAPORAN HASIL SURVEY
CONTOH 2.5 : KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG STANDAR HARGA SATUAN
BARANG DAN JASA
CONTOH 2.6 : FORMAT BERITA ACARA PENYUSUNAN RANCANGAN RKPDESA
MELALUI MUSRENBANGDES
CONTOH 2.7 : RENCANA ANGGARAN BIAYA RKPDESA
CONTOH 2.8 : FORMAT RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA
(RKPDESA)
CONTOH 2.9 : FORMAT PERDES TENTANG RKPDESA
CONTOH 2.10 : FORMAT PERDES TENTANG APBDESA
CONTOH 2.11 : FORMAT SURAT PENGANTAR CAMAT
CONTOH 2.12 : FORMAT LEMBAR VERIFIKASI USULAN APBDESA
CONTOH 2.13 : FORMAT LAPORAN HASIL EVALUASI CAMAT
CONTOH 2.14 : FORMAT STEMPEL VALIDASI EVALUASI

CONTOH 2.1 : FORMAT PAGU INDIKATIF DESA


PAGU INDIKATIF DESA
DESA : …………………………...……………………………………………………………
KECAMATAN : …………………………...……………………………………………………………
KABUPATEN : …………………………...……………………………………………………………
PROVINSI : …………………………...……………………………………………………………

Sumber Dana Indikatif


Alokasi Dana
Indikatif Program/ Bantuan keuangan
No Dana Desa Dana bagian
Kegiatan Desa Desa (bagian dana dari hasil pajak
(APBN) perimbangan dan retribusi APBD APBD
kab) Provinsi Kabupaten

Contoh
I Penyelenggaraan
pemerintahan desa
........(kegiatan)
II Pelaksanaan
Pembangunan Desa
........(kegiatan)
III Pembinaan
Kemasyarakatan
........(kegiatan)
IV Pemberdayaan
Masyarakat
........(kegiatan)

Desa …………………, tanggal …., …., ….


Ketua Tim Penyusun RKP Desa

(……………………………………………..)

25
CONTOH 2.2 : FORMAT DAFTAR RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN
KABUPATEN/KOTA YANG MASUK KE DESA

DAFTAR RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN KABUPATEN


YANG MASUK KE DESA

DESA : …………………………...……………………………………………………………………
KECAMATAN : …………………………...……………………………………………………………………
KABUPATEN : …………………………...……………………………………………………………………

Nama Program/ Prakiraan Pagu Prakiraan


No Asal Program/ Kegiatan
Kegiatan Dana (Rp.) Pelaksana

Contoh
1 Dari Pemerintah Pusat

2 Dari Pemerintah Daerah Provinsi

3 Dari Pemerintah Kabupaten

4
Dari Penjaringan Aspirasi
Masyarakat oleh DPRD
Kabupaten/ Kota

Desa ………………,
Tanggal …., …., ….
Ketua Tim Penyusun RKPDesa

( ……………………………… )

CONTOH 2.3 : FORMAT BERITA ACARA PENYUSUNAN RANCANGAN RKPDESA

BERITA ACARA
PENYUSUNAN RANCANGAN RKPDESA

Berkaitan dengan pelaksanaan musyawarah RKPDesa, di Desa … Kecamatan … Kabupaten


… pada :

Hari dan Tanggal : ………………………………….


Jam : ………………………………….
Tempat : ………………………………….
telah diselesaikan penyusunan rancangan RKPDesa oleh tim penyusun RKPDesa
sebagaimana daftar terlampir.
Agenda kegiatan yang dilakukan dalam rangka penyusunan rancangan RKPDesa adalah
sebagai berikut :
1 …………………………………………………………………………………………
2 …………………………………………………………………………………………
3 …………………………………………………………………………………………

Hasil kegiatan berupa rancangan RKPDesa sebagaimana terlampir.


Demikian Berita Acara ini dibuat dengan penuh tanggung jawab untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
………………., ….......…..
Ketua Tim Penyusun
RKPDesa
Kepala Desa

(……………) (……………)

26
CONTOH 2.4 : LAPORAN HASIL SURVEY
(hanya untuk barang/jasa yang dibutuhkan tetapi tidak terdaftar dalam Standar
harga satuan regional pemerintah kabupaten tahun berkenaan)

LAPORAN HASIL SURVEY

PEMILIK TOKO/ :
PEMASOK BARANG DAN JASA :
NAMA :
ALAMAT :
HARGA BARANG : Sudah/belum ditambah pajak*

NO NAMA BARANG/JASA HARGA SATUAN/PER UNIT


(Rp)
1. .................. Rp. ............
2. .................. Rp. ............
3. .................. Rp. ............
4. Dst.........................

......................., .... .... ............


PIHAK YANG DISURVEY
PEMILIK TOKO/PEMASOK

(....................................................)
(nama jelas, tanda tangan, stempel (bila ada)

Yang Melaksanakan Survey :


Tim Penyusun RKPDesa
1. Ketua : ....................... (tanda tangan)
2. Sekretaris : ....................... (tanda tangan)
3. Anggota : ....................... (tanda tangan)
4. …Dst. : ....................... (tanda tangan)

*)Pilih/ coret yang tidak sesuai

27
CONTOH 2.5 : SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG HARGA SATUAN
BARANG/JASA DI DESA

KABUPATEN BENGKULU UTARA

KEPUTUSAN KEPALA DESA ... (Nama Desa)


NOMOR ..... TAHUN 20..
TENTANG
STANDAR HARGA SATUAN BARANG/JASA DI DESA …
DI DESA … TAHUN ANGGARAN 20..

KEPALA DESA..., (Nama Desa)

Menimbang : a. bahwa standar harga satuan barang/jasa diperlukan untuk


penyusunan rencana anggaran dan biaya kegiatan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a, perlu
ditetapkan Standar Harga Satuan Barang/Jasa di Desa …
Tahun Anggaran 20.. dengan keputusan kepala desa.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran


Negara tahun Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5717);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5558) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5864);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014
tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
6. Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 24 Tahun 2015
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa di Kabupaten
Bengkulu Utara (Berita Daerah Tahun 2015 Nomor 24)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
dengan Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor ... Tahun
2018 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati
Bengkulu Utara Nomor 24 Tahun 2015 tentang Pedoman

28
Pengelolaan Keuangan Desa di Kabupaten Bengkulu Utara
(Berita Daerah Tahun 2018 Nomor ...);
7. Keputusan Bupati Bengkulu Utara Nomor … tentang Satuan
Harga Regional Kabupaten Bengkulu Utara Tahun ...;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

KESATU : Menetapkan standar harga satuan barang/jasa di Desa ... Tahun


Anggaran ... sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Standar harga barang/jasa sebagaimana dimaksud diktum KESATU
merupakan biaya atau harga tertinggi dari suatu barang/jasa untuk
memperoleh keluaran tertentu, termasuk pajak.
KETIGA : Standar harga barang/jasa sebagaimana dimaksud diktum KEDUA
digunakan sebagai dasar dalam penyusunan APBDesa ... Tahun
Anggaran ...
KEEMPAT : Keputusan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di ...............
pada tanggal ...................
KEPALA DESA ..., (Nama Desa)

(Nama Tanpa Gelar dan Pangkat)

29
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA DESA .......
NOMOR … TAHUN …..
TENTANG STANDAR HARGA SATUAN
BARANG/JASA DI DESA … TAHUN ANGGARAN
20..

NO NAMA BARANG/ JASA SATUAN HARGA KETERANGAN


1 2 3 4 5
1. Honorarium Panitia OK Rp. … Kegiatan ……
Pelaksanaan Kegiatan…… (3% x nilai
kegiatan)
2. Honorarium panitia OK Rp. … Kegiatan ….
Pelaksanaan Kegiatan…… (3% x nilai
kegiatan)
3. Honorarium OK Rp. …
kelembagaan……
3. Semen Zak Rp. … Berpedoman
pada standar
harga regional
kabupaten
tahun
berkenaan
4. Besi ukuran … Batang Rp. … Berpedoman
pada standar
harga regional
kabupaten
tahun
berkenaan

5. Perjalanan dinas Berpedoman


- Desa ke kecamatan Tahun Rp. … pada analisis
- Desa ke kabupaten Tahun Rp. … standar belanja
- Desa ke provinsi Tahun Rp. … dan standar
- Desa ke ibu kota Negara Tahun Rp. … satuan harga
perjalanan
dinas tahun
berkenaan
6. ………..(kebutuhan barang ….. Rp. Hasil survey
berdasarkan survey jika pada harga yang
ada)….. terendah

KEPALA DESA ..., (Nama Desa)

(Nama Tanpa Gelar dan Pangkat)

30
CONTOH 2.6 : FORMAT BERITA ACARA PENETAPAN RKPDESA MELALUI MUSRENBANGDES

BERITA ACARA
PENETAPAN RKPDESA
MELALUI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

Berkaitan dengan penyusunan rancangan RKP Desa, di Desa………………………….......................


Kabupaten/Kota……………………………Provinsi…………………… pada :

Hari dan Tanggal : ………………………………….


Jam : ………………………………….
Tempat : ………………………………….
Telah diadakan acara musyawarah perencanaan pembangunan desa yang dihadiri oleh kepala
Desa, unsur perangkat Desa, BPD, wakil-wakil kelompok masyarakat, sebagaimana daftar hadir
terlampir.

Materi yang dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan Desa ini serta yang
bertindak selaku unsur pimpinan musyawarah dan narasumber adalah :

A. Materi
…………………………………………………………………………………………..................................
………………………………………………………………………………………….................................
B. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber
Pemimpin Musyawarah : ……………… dari ..
Notulen : ………………………….. Dari....
Narasumber : 1…..…………………….. dari ……
2…..….………………… dari …
3. ………..dan seterusnya
Setelah dilakukan pembahasan terhadap materi, selanjutnya seluruh peserta musyawarah
perencanaan pembangunan Desa menyepakati beberapa hal yang berketetapan menjadi
kesepakatan akhir dari musyawarah perencanaan pembangunan Desa dalam rangka penetapan
RKPDesa yaitu:

……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ketua BPD Kepala Desa

(……………) (………….…)
Wakil Masyarakat

(…………………………)

31
CONTOH 2.7 : FORMAT RANCANGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) RKP-DESA

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

Bidang :
Kegiatan :
Waktu pelaksanan :
Sumber dana :
Output :

Harga Satuan Jumlah Total Jumla


URAIAN Volume Satuan
Rp Rp h

Kode Rekening A b c d e=bxd f


X BELANJA
BIDANG……………
X X
………..
X xx xx ………………….
X xx xx xx ……….
Rp
X xx xx xx xx
………… -
X ………… …. …. …. ….
X ………… …. …. …. ….
X …………. …. …. …. ….
X
X xx xx xx …….
Rp
X xx xx xx xx
……. -
……… …. … ….. …..
…….
Rp
Total Biaya
-

………………,…………………
Tim Penyusun
Kepala Desa RKPdesa
………………… Ketua

…………………. ……………………………

32
CONTOH 2.8 : FORMAT RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKPDESA)

RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKPDESA)


TAHUN : ……………………..
DESA : ……………………………………………………………………………………………
KECAMATAN : ……………………………………………………………………………………………
KABUPATEN : ……………………………………………………………………………………………
PROVINSI : ……………………………………………………………………………………………

Biaya
L V dan
Sas Renca
Bidang/ Jenis Kegiatan O O Wak Sumber Pola Pelaksanaan
ara na
K L tu Pembiaya
N n/ Pelaks
A U Pela an
o Ma ana
S M ksan Kerjas Kerjas
nfa Su Sw Kegiat
Jenis I E aan Jml ama ama
Bidang at mb ake an
Kegiatan (Rp) Antar Pihak
er lola
Desa Ketiga
a b c. D e f g h i j k l m n
a.
Penyelenggaraa
1 n Pemerintahan b.
Desa
c.
Jumlah Per Bidang 1
-
a.
Pembangunan
2 b.
Desa
c.
Jumlah Per Bidang 2

a.
Pembinaan
3 b.
Kemasyarakatan
c.
Jumlah Per Bidang 3
-
a.
Pemberdayaan
4 b.
Masyarakat
c.
Jumlah Per Bidang 4

JUMLAH TOTAL
-

Mengetahui : Disusun oleh:

Kepala Desa, Tim penyusun RKP Desa

(..............) (...........................)

33
CONTOH 2.9 : FORMAT PERDES TENTANG RKPDESA

KEPALA DESA ........(NAMA DESA)..


KABUPATEN BENGKULU UTARA

PERATURAN DESA ........ (NAMA DESA)....


NOMOR ............ TAHUN..........
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA
TAHUN ANGGARAN ..................
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA ........ (NAMA DESA)....,

Menimbang : bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 5 ayat (1) huruf b dan Pasal 29 ayat (4)
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa, pemerintah desa menyusun Rencana Kerja Pemerintah
Desa sebagai dasar penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang
ditetapkan dengan Peraturan Desa.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
tahun Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47
Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5717);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5864);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2091);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 2093);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 2094);
7. Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 24 Tahun 2015 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa di Kabupaten Bengkulu Utara
(Berita Daerah Tahun 2015 Nomor 24) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan dengan Peraturan Bupati Bengkulu Utara
Nomor ... Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bupati
Bengkulu Utara Nomor 24 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Desa di Kabupaten Bengkulu Utara (Berita Daerah Tahun 2018
Nomor ...);

34
Dengan Kesepakatan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...................
dan
KEPALA DESA ……..

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH


DESA TAHUN .......

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintahan Desa adalah Pemerintah Desa …
2. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah Badan
Permusyawaratan Desa …
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa.
4. Peraturan Desa adalah semua peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa.
5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, selanjutnya disingkat RPJMDesa, adalah
Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun.
6. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disingkat RKPDesa, adalah penjabaran dari
RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

BAB II
PENYUSUNAN RKPDesa
Pasal 2
(1) Pemerintah Desa menyusun RKP Desa sebagai penjabaran RPJMDesa.
(2) RKPDesa Tahun …. merupakan landasan dan pedoman bagi Pemerintahan Desa, Lembaga
Kemasyarakatan Desa dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa Tahun ...
(3) Pelaksanaan pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dilaksanakan secara
transparan, partisipatif dan akuntabel oleh pemerintah desa.

Pasal 3
RKPDesa memuat :
a. evaluasi pelaksanaan RKPDesa tahun sebelumnya;
b. prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa;
c. prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola melalui kerja sama antar-Desa
dan pihak ketiga;
d. rencana program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa sebagai kewenangan
penugasan dari Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten/kota;

Pasal 4
(1) RKPDesa … Tahun Anggaran …. disusun dengan sistematika sebagai berikut :
a. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
1.2 Landasan Hukum.
1.3 Maksud dan Tujuan.
1.4 Manfaat.
1.5 Visi dan Misi Desa.
b. BAB II GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Desa.
2.2 Arah Kebijakan Belanja Desa.
2.3 Pembiayaan.

c. BAB III EVALUASI PROGRAM/ KEGIATAN PEMBANGUNAN


3.1 Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan pada RKPDesa Tahun Sebelumnya.
3.2 Identifikasi Masalah berdasarkan RPJMDesa.
3.3 Identifikasi Masalah berdasarkan Keadaan Darurat.
3.4 Identifikasi Masalah berdasarkan Prioritas Pembangunan.

35
d. BAB IV RUMUSAN PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN
4.1 Prioritas Program dan Kegiatan Tahunan Skala Desa.
4.2 Prioritas Program dan Kegiatan Tahunan Skala Kabupaten, Provinsi dan Pusat.
4.3 Pagu Indikatif Program dan Kegiatan masing-masing Bidang.
e. BAB V PENUTUP
f. LAMPIRAN
1. Berita Acara Musrenbang Desa RKPDesa Tahun ...
2. Berita Acara Musyawarah Desa tentang Pembahasan dan Penyepakatan Perdes
RKPDesa Tahun …
3. Format Pagu Indikatif Desa Tahun …
4. Format kegiatan pembangunan Masuk ke Desa
5. Format daftar usulan RKPDesa
6. … Dst…

(2) Isi Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun … sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Peraturan Desa ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari
Peraturan Desa ini.
Pasal 5
RKPDesa dapat diubah dalam hal :
a. terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi, dan/atau
kerusuhan sosial yang berkepanjangan; atau
b. terdapat perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
dan/atau Pemerintah Daerah Kabupaten.
Pasal 6
Perubahan RKP Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dibahas dan disepakati bersama
dengan BPD dalam Musrenbang Desa dan selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Desa.

Pasal 7
Berdasarkan Peraturan Desa ini selanjutnya disusun APBDesa Tahun Anggaran ….

BAB III
PENUTUP
Pasal 8
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Desa …

Ditetapkan di ................
pada tanggal .................

KEPALA DESA .....,

.............................
Diundangkan di ...
pada tanggal ...

SEKRETARIS DESA...,

(Nama)

LEMBARAN DESA ... TAHUN ... NOMOR ...

36
CONTOH 2.10 : FORMAT PERDES TENTANG APBDESA

KEPALA DESA ........(NAMA DESA)..


KABUPATEN BENGKULU UTARA

PERATURAN DESA ........ (NAMA DESA)....


NOMOR ............ TAHUN..........
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN ..................
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA .......................,

Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (2) huruf a Peraturan Bupati
Bengkulu Utara Nomor 24 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Desa dalam Kabupaten Bengkulu Utara sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Bupati Bengkulu Utara
Nomor … Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati
Bengkulu Utara Nomor 24 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Desa dalam Kabupaten Bengkulu Utara, Kepala Desa
menetapkan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa;
b. bahwa Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa sebagaimana dimaksud pada huruf a, telah dibahas dan
disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Desa .... tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran ....
Mengingat : 1.Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47
Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5717);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5864);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2091);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 2093);
6. Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 24 Tahun 2015 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa di Kabupaten Bengkulu Utara
(Berita Daerah Tahun 2015 Nomor 24) sebagaimana telah diubah

37
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor
... Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bupati
Bengkulu Utara Nomor 24 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Desa di Kabupaten Bengkulu Utara (Berita Daerah Tahun 2018
Nomor ...);
7. Dst...

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...................
Dan
KEPALA DESA ……..

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN .......
Pasal 1
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran ...... dengan rincian sebagai berikut:
1. Pendapatan Desa Rp…....................
2. Belanja Desa
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp…..........................
b. Bidang Pembangunan Rp…..........................
c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp…..........................
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp…..........................
e. Bidang Tak Terduga Rp…..........................
Jumlah Belanja Rp…..........................
Surplus/Defisit Rp…......................
= = = = = = = = = ===
3. Pembiayaan Desa
a. Penerimaan Pembiayaan Rp. …….....................
b. Pengeluaran Pembiayaan Rp. ...........................
Selisih Pembiayaan ( a – b ) Rp……........................
= = = = = = = = = ======
Pasal 2
Uraian lebih lanjut mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagaimana dimaksud
Pasal 1, tercantum dalam lampiran Peraturan Desa ini berupa Rincian Struktur Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa.
Pasal 3
Lampiran-lampiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Desa ini.
Pasal 4
Kepala Desa menetapkan Peraturan Kepala Desa dan/atau Keputusan Kepala Desa guna
pelaksanaan Peraturan Desa ini.
Pasal 5
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Desa …

Ditetapkan di ...
pada tanggal ....
KEPALA DESA ...................,

......................................
Diundangkan di ...
pada tanggal ...
SEKRETARIS DESA...,

(Nama)

LEMBARAN DESA ... TAHUN ... NOMOR ...

38
LAMPIRAN : PERATURAN DESA .....................
NOMOR … TAHUN …..
TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DESA …. TAHUN ANGGARAN …..

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA


PEMERINTAH DESA…………..
TAHUN ANGGARAN………….

KODE REKENING URAIAN ANGGARAN KETERANGAN


(Rp.)

1 2 3 4
1 PENDAPATAN
1 1 Pendapatan Asli Desa
1 1 1 Hasil Usaha
1 1 1 1 Hasil laba BUMDesa

1 1 2 Hasil Aset
1 1 2 1 Tanah desa
1 1 2 2 Pasar desa
1 1 2 3 Pasar hewan
1 1 2 4 Bangunan desa
1 1 2 5 Hutan milik desa
1 1 2 6 Mata air milik desa
1 1 2 7 Pemandian umum
1 1 2 8 Obyek rekreasi desa
1 1 2 9 Lapangan desa
1 1 2 10 Aset desa lainnya

1 1 3 Swadaya, Partisipasi dan Gotong


Royong
1 1 3 1 Swadaya dan partisipasi
1 1 3 2 Gotong royong

1 1 4 Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang


sah
1 1 4 1 Pungutan desa
1 1 4 2 Hasil penjualan kekayaan desa selain
tanah yang dipisahkan (BUMDesa)
1 1 4 3 Hasil pelepasan tanah desa tahun
berjalan
1 1 4 4 Bunga simpanan uang di bank

1 2 Pendapatan Transfer
1 2 1 Dana Desa
1 2 1 1 Dana Desa
1 2 2 Bagian dari hasil pajak & retribusi
daerah kabupaten/ kota
1 2 2 1 Bagian dari hasil pajak & retribusi
daerah kabupaten/ kota
1 2 3 Alokasi Dana Desa
1 2 3 1 Alokasi Dana Desa
1 2 4 Bantuan Keuangan dari APBD
Provinsi
1 2 4 1 Bantuan Keuangan dari APBD
Provinsi
1 2 5 Bantuan keuangan dari APBD
Kabupaten
1 2 5 1 Bantuan keuangan dari APBD
Kabupaten

1 3 Pendapatan Lain lain


1 3 1 Hibah dan Sumbangan dari pihak ke-
3 yang tidak mengikat

39
1 3 1 1 Hibah dan Sumbangan dari pihak ke-
3 yang tidak mengikat
1 3 2 Lain-lain Pendapatan Desa yang sah
1 3 2 1 Hasil kerjasama dengan pihak ketiga
1 3 2 2 Bantuan perusahaan yang berlokasi
di desa

JUMLAH PENDAPATAN

2 BELANJA
2 1 Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
2 1 1 Penghasilan Tetap dan Tunjangan
2 1 1 1 Belanja pegawai

2 1 2 Operasional Perkantoran
2 1 2 2 Belanja Barang dan Jasa
2 1 2 2 xx ….(akun rek objek belanja)…

2 1 2 3 Belanja Modal
2 1 2 3 xx ….(akun rek objek belanja)…

2 1 3 Operasional BPD
2 1 3 2 Belanja Barang dan Jasa
2 1 3 2 xx ….(akun rek objek belanja)…

2 1 2 3 Belanja Modal
2 1 2 3 xx ….(akun rek objek belanja)…

2 1 4 Operasional RT
2 1 4 2 Belanja Barang dan Jasa
2 1 4 2 xx Insentif RT

2 1 5 Operasional Pelaksanaan Pilkades


Bersumber Dana Bantuan
Pemerintahan Kabupaten
2 1 5 2 xx ….(akun rek objek belanja)…
2 1 6 Operasional Pelaksanaan Pilkades
Bersumber Dana APBDesa
2 1 6 2 xx ….(akun rek objek belanja)…
2 1 7 Kegiatan …

2 2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan


Desa
2 2 1 Pembangunan Jalan Desa
2 2 1 2 Belanja Barang dan jasa
2 2 1 2 xx ….(akun rek objek belanja)…
2 2 1 3 Belanja Modal
2 2 1 3 xx ….(akun rek objek belanja)…
2 2 2 Pemeliharaan Jalan Desa
2 2 2 2 Belanja Barang dan jasa
2 2 2 2 xx ….(akun rek objek belanja)…
2 2 2 3 Belanja Modal
2 2 2 3 xx ….(akun rek objek belanja)…
2 2 3 Pembangunan Jalan Rabat Beton
2 2 3 2 Belanja Barang dan Jasa :
2 2 3 2 xx ….(akun rek objek belanja)…
2 2 3 3 Belanja Modal:
2 2 3 3 xx ….(akun rek objek belanja)…

2 2 4 Kegiatan ……………………………

2 3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan


2 3 1 Pengembangan Tenaga Kesehatan
Desa

40
2 3 1 2 Belanja Barang dan Jasa
2 3 1 2 xx ….(akun rek objek belanja)…

2 3 1 3 Belanja Modal
2 3 1 3 xx ….(akun rek objek belanja)…

2 3 2 Kegiatan…………………….

2 4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat


2 4 1 Pendidikan, Pelatihan dan
Penyuluhan bagi Pengurus BUMDesa
2 4 1 2 Belanja Barang dan Jasa
2 4 1 2 xx ….(akun rek objek belanja)…

2 4 1 3 Belanja Modal:
2 4 1 3 xx ….(akun rek objek belanja)…

2 4 2 Kegiatan………………………..

2 5 Bidang Belanja Tak Terduga


2 5 1 Kegiatan Kejadian Luar Biasa
2 5 1 2 Belanja Barang dan Jasa:
2 5 1 2 xx ….(akun rek objek belanja)…

2 5 2 Kegiatan………………………

JUMLAH BELANJA
SURPLUS / DEFISIT

3 PEMBIAYAAN
3 1 Penerimaan Pembiayaan
3 1 1 SILPA
3 1 2 Pencairan Dana Cadangan
3 1 3 Hasil Kekayaan Desa Yang
dipisahkan
JUMLAH ( RP )

3 2 Pengeluaran Pembiayaan
3 2 1 Pembentukan Dana Cadangan
3 2 2 Penyertaan Modal Desa
3 2 2 1 Penyertaan Modal BUMDesa
3 2 3 Pengeluaran Pembiayaan –
Pembayaran Hutang PFK
3 2 3 1 Pengeluaran pembiayaan -
pembayaran hutang tunjangan
kesehatan (3%)
3 2 3 2 Pengeluaran pembiayaan -
pembayaran hutang tunjangan
kesehatan (2%)
3 2 3 3 Pengeluaran pembiayaan -
pembayaran hutang pajak
Pemerintah Pusat
3 2 3 4 Pengeluaran pembiayaan -
pembayaran hutang pajak Daerah
JUMLAH ( Rp. )

DISETUJUI OLEH
KEPALA DESA ………………………

TTD
(……………………………….)

41
CONTOH 2.11 : SURAT PENGANTAR CAMAT

KOP CAMAT

SURAT PENGANTAR
Nomor : ……………….
Kepada
Yth.

NO JENIS SURAT YANG DIANTAR BANYAKNYA KETERANGAN


Berkas usulan
APBDesa … sudah
diverifikasi sesuai
dengan ketentuan
yang berlaku.
Demikian
disampaikan dengan
hormat untuk menjadi
bahan periksa.

…, .. … 20..
Camat …

………………..
NIP. ………….

42
CONTOH 2.12 : FORMAT LEMBAR VERIFIKASI USULAN RAPBDESA

LEMBAR VERIFIKASI RAPBDESA

KECAMATAN :
DESA :

NO. DOKUMEN CEKLIS KOREKSI


ADA TIDAK
1. Surat Pengantar Berkas Usulan APBDesa
dari Kades
2. Perdes tentang RJMDesa (Bagi Kades baru
atau perubahan jika dibutuhkan)
3. Lampiran Perdes RPJMDesa
4. Pagu Indikatif Desa
5. Daftar Rencana Program Kegiatan
Pembangunan Masuk Desa
6. Berita Acara Penyusunan Rancangan
RKPDesa melalui Musdes
7. Daftar Hadir
8. Berita Acara Penyusunan Rancangan
RKPDesa antara Tim Penyusun dengan
Kepala Desa
9. Daftar Hadir
10. Berita Acara Penetapan RKPDesa melalui
Musrenbangdes antara Kepala Desa
dengan BPD
11. Daftar Hadir Musrenbangdes
12. Peraturan Desa tentang RKPDesa
13. RAB dan Gambar Rencana Prasarana
14. Laporan Hasil Survey (jika ada)
15. Keputusan Kepala Desa tentang Standar
Harga Satuan Barang/ Jasa di Desa
16. Berita Acara Penyusunan Raperdes
APBDesa antara Kepala Desa dengan BPD
17. Daftar Hadir
18. Berita Acara Penetapan Raperdes APBDesa
melalui Musrengbangdes
19. Raperdes APBDesa
20. Daftar Hadir
21. Perdes APBDesa

.........., … … ….
PETUGAS VERIFIKASI :
1. Kasi PMD (Nama dan tanda tangan ...)
2. Pendamping Desa/ Lokal Desa (Nama dan tanda tangan ...)
3. …Dst. (Nama dan tanda tangan ...)

Mengetahui/Menyetujui :
Camat …,

………………….

Keterangan :
- Dibagi tugas per dokumen per petugas verifikasi.

43
CONTOH 2.13 : FORMAT LAPORAN HASIL EVALUASI CAMAT

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA


CAMAT…………………..
Jl. …………………………………………….

……………,…………………

Nomor : ….. Kepada Yth.


Sifat : ….. Kepala desa ………
Lampiran : …... Di-
Perihal : Hasil Evaluasi Raperdes APBDesa Tempat
……

Dasar :
1. Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor ……. Tahun 20.. tentang Perubahan
Atas Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 24 Tahun 2015 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa di Kabupaten Bengkulu Utara.
2. Surat Pengantar Kepala desa….. Nomor ……………. tanggal ……….

Sehubungan dengan dasar tersebut, bersama ini disampaikan hasil


evaluasi RAPBDesa …………………. Diminta kepada Saudara untuk segera
diperbaiki, yaitu sebagai berikut :

1. ……………………karena tidak sesuai dengan peraturan/ketentuan/lain-


lain...............
2. …………………… karena tidak sesuai dengan peraturan/ketentuan/lain-
lain...................
3. …………………… karena tidak sesuai dengan peraturan/ketentuan/lain-
lain...................
4. …………………… karena tidak sesuai dengan peraturan/ketentuan/lain-
lain...................
5. …….dst……
“ Paling lambat perbaikan / koreksi RAPBdesa dimaksud kami terima pada
tanggal…………..(paling lama 10 hari setelah hasil evaluasi diterbitkan) “
Demikian disampaikan untuk segera ditindaklanjuti sesuai hasil
evaluasi.

Camat ………

............................
NIP. ………………………
Tembusan :

1.Yth.Bupati Bengkulu Utara (sebagai lsaporan)


2.Arsip

44
CONTOH 2.14 : FORMAT STEMPEL VALIDASI EVALUASI

VALIDASI

Telah dievaluasi pada tanggal :


Laporan hasil evaluasi nomor :

Diterima kembali dan telah


Dikoreksi sesuai evaluasi pada
Tanggal :

………………,……………………20xx
Telah Dievaluasi :
Rancangan Tentang APBdesa
Camat ………….

……………………
Nip………………………..
Catatan :
(distempel di halaman pada pasal (1) dan setiap lampiran
pada :
1.RAPBdesa yang telah dievaluasi
2.Perdes APBdesa

45
CONTOH-CONTOH FORMAT PELAKSANAAN

CONTOH 3.1 : TANDA BUKTI PUNGUTAN (TBP)


CONTOH 3.2 : COVER
CONTOH 3.3 : SURAT USULAN PENCAIRAN KEPALA DESA
CONTOH 3.4 : BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA
CONTOH 3.5 : DAFTAR HADIR MUSYAWARAH DESA
CONTOH 3.6 : SURAT PERNYATAAN KESIAPAN MENERIMA DAN MELAKSANAKAN
KEGIATAN
CONTOH 3.7 : RENCANA UMUM PENGADAAN DESA
CONTOH 3.8 : FORMAT SURAT PERNYATAAN POSISI SiLPA
CONTOH 3.9 : FORMAT SURAT PERNYATAAN DOKUMEN SPJ LENGKAP
CONTOH 3.10 : LEMBAR VERIFIKASI
CONTOH 3.11 : RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
CONTOH 3.12 : FORMAT SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)
CONTOH 3.13 : PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
CONTOH 3.14 : KWITANSI BELANJA
CONTOH 3.15 : SURAT PESANAN
CONTOH 3.16 : BERITA ACARA SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN
CONTOH 3.17 : SURAT PERINTAH TUGAS
CONTOH 3.18 : FORMAT SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS
CONTOH 3.19 : LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
CONTOH 3.20 : RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS
CONTOH 3.21 : DAFTAR PERHITUNGAN HOK DAN PENERIMAAN INSENTIF
DENGAN SISTEM HARIAN
CONTOH 3.22 : DAFTAR PERHITUNGAN HOK DAN PENERIMAAN INSENTIF
DENGAN SISTEM UPAH BORONG

CONTOH 3.1 : TANDA BUKTI PUNGUTAN (TBP)

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA


KECAMATAN........................................
DESA....................................................

TANDA BUKTI PUNGUTAN


NOMOR BUKTI :...../DESA...../BLN../20..
Nama desa :
Telah menerima uang sebesar :
dengan huruf (............................................................)
Kode rek PADes :
Uraian PADes :
Tanggal :
Pembayar/penyetor Pembantu Bendahara desa

(...........................) (...........................)

46
CONTOH 3.2 : COVER

USULAN PENCAIRAN ALOKASI DANA DESA (ADD)*


TRIWULAN I (KESATU)**
TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA


KECAMATAN …………………………….
DESA ……………………
Keterangan :
*ADD/ DD/ DBHPR (Menyesuaikan)
**Triwulan I/II/III/IV untuk ADD. Tahap I/II untuk DD.

47
CONTOH 3.3 : SURAT USULAN PENCAIRAN DARI KEPALA DESA

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA


KECAMATAN ......................................
DESA ...............................................
/Jl. ............ No. .... Kode Pos .... .................

………, ………………… 20..


Nomor : Kepada Yth.
Sifat : Bapak Bupati Bengkulu Utara
Lampiran : Melalui Kepala BPMPD
Perihal : Usulan Pencairan Alokasi di -
ADD/DD/DBHPR* …………………….
Triwulan/Tahap … (........…)**
Tahun Anggaran 20...

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Jabatan : Kepala Desa
Alamat :
Dalam hal ini bertindak atas nama Desa ……….. Kecamatan ………… Dengan ini
mengajukan usulan pencairan Alokasi Dana Desa ………….* Untuk triwulan
….......** (………..) sebesar Rp. ………….. (dengan huruf) yang terdiri dari :
1. Belanja bidang penyelenggaraan pemerintahan desa Rp. ... (dengan huruf)
2. Belanja bidang pelaksanaan pembangunan desa sebesar Rp. … (dengan huruf)
3. Belanja bidang pembinaan kemasyarakatan Rp. … (dengan huruf)
4. Belanja bidang pemberdayaan masyarakat Rp. ... (dengan huruf)
5. Belanja bidang tak terduga Rp. ... (dengan huruf)

Sisa dana yang belum dicairkan Rp. … (dengan huruf)

Sebagai bahan pertimbangan Bapak bersama ini dilampirkan :

1. Rencana Anggaran Biaya kegiatan per bidang untuk Triwulan/Tahap … (dengan


huruf).
2. Berita Acara Musyawarah Desa serta Daftar Hadir.
3. Peraturan Desa tentang APBDesa tahun anggaran 20...
4. Surat Pernyataan kesiapan untuk menerima dan melaksanakan kegiatan.
5. Photo copy Nomor Rekening Kas Desa pada Bank..……..
6. … Dst.
Demikian untuk menjadi bahan periksa, atas bantuan Bapak diucapkan terima
kasih.

Mengetahui, Kepala Desa …


Camat …

…………………... …………………...
NIP. ……………..

Tembusan :

1. Bupati Bengkulu Utara (sebagai laporan)


2. Ketua DPRD Kabupaten Bengkulu Utara,
3. Inspektur Inspektorat Kabupaten Bengkulu Utara,
4. Camat......................
5. Sdr. Ketua BPD …………………..
Keterangan :
*ADD/ DD/ DBHPR (Menyesuaikan)
**Triwulan I/II/III/IV untuk ADD. Tahap I/II untuk DD.

48
CONTOH 3.4 : BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
KECAMATAN ......................................
DESA ...............................................
/Jl. ............ No. .... Kode Pos .... .................

BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA

Pada hari ini … Tanggal … Bulan … Tahun Dua Ribu … telah diadakan musyawarah desa
dalam rangka pencairan … (diisi sesuai sumber dana), bertempat di Kantor Desa … Kecamatan …
Kabupaten Bengkulu Utara yang dihadiri oleh :
1. Kepala Desa.
2. Perangkat Desa.
3. Ketua BPD dan Anggota.
4. Lembaga Kemasyarakatan.
Dalam musyawarah ini Pemerintah Desa dan BPD serta unsur Pemerintahan Desa …
Kecamatan … telah sepakat untuk mencairkan ... (Diisi sesuai dengan sumber dana) untuk
Triwulan/Tahap ... (dengan huruf) sebesar Rp. … (dengan huruf), dan peruntukan
penggunaannya sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disepakati bersama dalam Rencana
Anggaran Biaya.
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Ketua BPD … …., ….. 20..
Kepala Desa …

………………….. …………………..
Mengetahui,
Camat …

…………………..

CONTOH 3.5 : DAFTAR HADIR MUSYAWARAH DESA


DAFTAR HADIR

Hari/Tanggal :
Jam :
Acara :
Tempat :

No Nama Jabatan Tanda Tangan


1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
dst..

…, … … 20..
Sekretaris Desa

(………………………………)

49
CONTOH 3.6 : SURAT PERNYATAAN KESIAPAN MENERIMA DAN MELAKSANAKAN
KEGIATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA


KECAMATAN ......................................
DESA ...............................................
/Jl. ............ No. .... Kode Pos .... .................

SURAT PERNYATAAN
KESIAPAN PEMERINTAH DESA UNTUK MENERIMA,
MELAKSANAKAN DAN MEMPERTANGGUNGJAWABKAN KEGIATAN ADD
Nomor :

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : …
Jabatan : Kepala Desa
Alamat : Jl. ...

Dalam hal ini bertindak atas nama Desa … Kecamatan … Kabupaten Bengkulu Utara, dengan ini
menyatakan bahwa :
1. Pemerintah Desa … telah siap untuk menerima dan melaksanakan kegiatan sebagaimana tertera
dalam Rencana Anggaran Biaya kegiatan-kegiatan bersumber ... (diisi sesuai sumber dana) Tahun
Anggaran 20...
2. Kami siap bertanggung jawab terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan, baik fisik maupun non fisik
dan keuangan sampai dengan selesai sesuai dengan yang ada dalam APBDesa yang dituangkan dalam
Rencana Anggaran Biaya kegiatan-kegiatan bersumber... (diisi sesuai sumber dana) Tahun 20...
3. Kami siap menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban (SPJ) penggunaan ... (diisi sesuai sumber
dana) tepat waktu, dan apabila kami tidak menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (SPJ)
Penggunaan ... (diisi sesuai sumber dana) tidak tepat waktu, maka kami bersedia menerima sanksi
berupa penundaan pencairan dana Triwulan/Tahap berikutnya.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yang Menyatakan
Kepala Desa …
Materai Rp.6000
……………

50
CONTOH 3.7 : RENCANA UMUM PENGADAAN DESA

Pelaksanaan
Pelaksanaan
Perkiraan Pemilihan
N Jenis Volume dan Lokasi Sumber Pekerjaan
Kode Bidang / Kegiatan Jenis Belanja Biaya Penyedia
o Pengadaan Satuan Pekerjaan dana
Pengadaan Mulai Selesai Mulai Selesai
tanggal tanggal tanggal tanggal
PENYELENGGARAAN PEMERINTAH
2 1 DESA
2 1 1 Penghasilan Tetap dan Tunjangan Belanja Pegawai
- …
- …
Belanja Barang/ Jasa
- …
- …
2 2 2 …
BIDANG PELAKSANAAN
2 2 PEMBANGUNAN DESA
2 2 1 …
BIDANG PEMBINAAN
2 3 KEMASYARAKATAN
2 3 1 …
BIDANG PEMBERDAYAAN
2 4 MASYARAKAT
2 4 1 …

…, … … 20..
Kepala Desa …

……………….

51
CONTOH 3.8 : CONTOH FORMAT SURAT PERNYATAAN POSISI SiLPA

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA


KECAMATAN …………
DESA ..................
ALAMAT .........................................................................

SURAT PERNYATAAN MENGENAI POSISI SILPA APBDESA


Nomor : ………………………………………..

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : …
Jabatan : Kepala Desa …
Alamat : Jl. …
Selaku : Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Desa … Kecamatan … Kabupaten Bengkulu Utara, dengan ini
menyatakan, bahwa :
1. SiLPA APBDesa Tahun Anggaran … sejumlah Rp. … (…).
2. Posisi SiLPA pada rekening giro desa Nomor … sejumlah Rp. (…).
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Yang Menyatakan
Kepala Desa…………………,

Materai 6000,
…………………………..

52
CONTOH 3.9 : SURAT PERNYATAAN DOKUMEN SPJ LENGKAP

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA


KECAMATAN ......................................
DESA ...............................................
/Jl. ............ No. .... Kode Pos .... .................

SURAT PERNYATAAN
DOKUMEN SPJ LENGKAP
Nomor :

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : …
Jabatan : Kepala Desa
Alamat : Jl. ...

Dalam hal ini bertindak atas nama Desa … Kecamatan … Kabupaten Bengkulu Utara, dengan ini
menyatakan bahwa :
1. Dokumen Surat Pertanggungjawaban yang meliputi, dokumen perencanaan, pelaksanaan,
penataausahaan dan pelaporan seluruh kegiatan telah dibuat lengkap berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
2. Seluruh dokumen sebagaimana dimaksud angka 1 berada di pemerintah desa …. dan apabila sewaktu-
waktu dibutuhkan dalam pemeriksaan, kami siap untuk menunjukkannya sebagai bukti
pertanggungjawaban.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yang Menyatakan
Kepala Desa …,

Materai Rp.6000

……………

53
CONTOH 3.10 : CONTOH LEMBAR VERIFIKASI

LEMBAR VERIFIKASI USULAN PENCAIRAN

KECAMATAN :
DESA :
DANA TRANSFER : DD/ ADD/ DBHPR*

NO. DOKUMEN CEKLIS KOREKSI


ADA TIDAK
1 Surat Pengantar Camat
2 Halaman depan (Cover)
3 Surat Usulan Pencairan dari Kades
4 B.A. Musyawarah Usulan Pencairan
5 Daftar Hadir (asli bukan foto kopi)
6 Surat Pernyataan Kesiapan Menerima dan
Melaksanakan Kegiatan
7 Rencana Umum Pengadaan Desa (RUPDesa)
8 Perdes APBDesa
9 RAB per Kegiatan (Yang diusulkan)
10 Gambar Desain Fisik
11 SK Kades Pembentukan PTPKD
12 SK Kades Pembentukan Panitia Pelaksana
Kegiatan
13 SK Kades Pembentukan TPK
14 Foto kopi Rekening Giro
15 Surat Pernyataan mengenai Posisi SiLPA
APBDesa (Khusus pencairan tahap I)
16 Asli rekening koran pada saat pengusulan
17 Foto kopi Keputusan Kepala Desa tentang
Penetapan Rekening Desa
18 Foto kopi NPWP Bendahara Desa
19 Foto kopi Nota Dinas Kepala BPMPD kepada
Bupati perihal Permohonan Pencairan
20 Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (Khusus
untuk usulan selain tahap/Semester I)
21 Dokumentasi kegiatan yang telah dilaksanakan
(Khusus untuk usulan selain tahap/Semester I)
22 Pernyataan Dokumen SPJ lengkap
23 Laporan Realisasi tahap sebelumnya

REKAPITULASI DANA :
NO. BIDANG JUMLAH (RP.)
1. Pemerintahan
2. Pembangunan
3. Pembinaan
4. Pemberdayaan
Jumlah

.........., … … ….
PETUGAS VERIFIKASI :
1. Kasi PMD (Nama dan tanda tangan ...)
2. Pendamping Desa/ Lokal Desa (Nama dan tanda tangan ...)
3. …Dst. (Nama dan tanda tangan ...)

Mengetahui/Menyetujui :
Camat …,

………………….

Keterangan :
Dibagi tugas per dokumen per petugas verifikasi.

54
CONTOH 3.11 : RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

RENCANA ANGGARAN BIAYA


DESA …………………… KECAMATAN …………………………….
TAHUN ANGGARAN ................
1. Bidang : ..............................
2. Kegiatan : ..............................
3. Sumber Dana : ADD/ DD Triwulan/Tahap* …
4. Waktu Pelaksanaan : Bulan … s.d. … 20..
Rincian Pendanaan :
HARGA SATUAN JUMLAH
NO. URAIAN VOLUME
(Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5

JUMLAH (Rp.)

................, ………………….
Disetujui/mengesahkan Diverifikasi Pelaksana Kegiatan
Kepala Desa Sekretaris Desa

…………………… …………………… ………………….

Cara pengisian :
1. Bidang diisi dengan kode rekening berdasarkan klasifikasi kelompok belanja desa.
2. Kegiatan diisi dengan kode rekening sesuai dengan urutan kegiatan dalam APBDesa.
3. Kolom 1 diisi dengan nomor urut
4. Kolom 2 diisi dengan uraian berupa rincian kebutuhan dalam kegiatan.
5. Kolom 3 diisi dengan volume dapat berupa jumlah orang/barang.
6. Kolom 4 diisi dengan harga satuan yang merupakan besaran untuk membayar orang/barang.
7. Kolom 5 diisi dengan jumlah perkalian antara kolom 3 dengan kolom 4.

CONTOH 3.12 : FORMAT SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)

SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)


DESA …………………… KECAMATAN …………………………….
TAHUN ANGGARAN ................
1. Bidang : ..............................
2. Kegiatan : ..............................
3. Waktu Pelaksanaan : ..............................
Rincian Pendanaan :

PAGU PENCAIRAN PERMINTAAN JUMLAH SAMPAI SISA


NO. URAIAN
ANGGARAN S.D. YG LALU SEKARANG SAAT INI DANA

(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)

JUMLAH
Telah dilakukan verifikasi ................., tanggal ………………….
Sekretaris Desa Pelaksana Kegiatan

…………………………………… …………………………………….
Setujui untuk dibayarkan Telah dibayar lunas
Kepala Desa Bendahara

…………………………………… …………………………………….

Petunjuk pengisian:
1. Bidang diisi dengan kode rekening berdasarkan klasifikasi kelompok belanja desa.
2. Kegiatan diisi dengan kode rekening sesuai dengan urutan kegiatan dalam APBDesa.
3. Kolom 1 dengan nomor urut.
4. Kolom 2 diisi dengan rincian penggunaan dana sesuai rencana kegiatan.
5. Kolom 3 diisi dengan rincian pagu dana sesuai dengan rencana kegiatan.
6. Kolom 4 diisi dengan rincian jumlah anggaran yang telah dibayar sebelumnya.
7. Kolom 5 diisi dengan rincian yang dimintakan untuk dibayar.
8. Kolom 6 diisi dengan jumlah permintaan dana sampai saat ini.
9. Kolom 7 disi dengan sisa anggaran.

55
FORMAT 3.13 : PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
DESA …………………… KECAMATAN …………………………….
TAHUN ANGGARAN ................
1. Bidang : ..............................
2. Kegiatan : ..............................

JUMLAH
NO. PENERIMA URAIAN
(Rp.)
1 2 3 4

JUMLAH (Rp.)

Bukti-bukti pengeluaran atau belanja tersebut di atas sebagai terlampir, untuk


kelengkapan administrasi dan pemeriksaan sesuai peraturan perundang-undangan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

............................,tanggal ..................................
Pelaksana Kegiatan

..........................................................
Cara pengisian:
1. Bidang diisi dengan kode rekening berdasarkan klasifikasi kelompok belanja desa.
2. Kegiatan diisi dengan kode rekening sesuai dengan urutan kegiatan dalam APBDesa
3. Kolom 1 diisi dengan nomor urut
4. Kolom 2 diisi dengan penerima pembayaran yang ada di bukti belanja
5. Kolom 3 diisi dengan uraian keperluan belanja
6. Kolom 4 diisi dengan jumlah belanja
7. Baris jumlah diisi jumlah keseluruhan

56
FORMAT-FORMAT BUKTI ADMINISTRASI KEUANGAN

CONTOH 3.14 : KWITANSI BELANJA

PEMERINTAH DESA................................................................................

KUITANSI PENGELUARAN

NOMOR :……………………….. SUMBER :…….

Sudah Diterima dari :

Banyaknya Uang

Untuk Pembayaran : .....(6)


Nama Kegiatan : …..(7)
Kode Rek.Belanja : ……(8)

Potongan Pajak,Pajak Daerah dan Lainnya:

Nilai : Rp…………
Pot.Pajak PPN : Rp…………
Pot.Pajak PPh : Rp…………
Pot.Pajak Daerah : Rp…………
Dibayarkan : Rp…………

Total Pembayaran Rp.


..................., 20xx

Disetujui Dibayar oleh Yang Menerima,


KEPALA DESA Bendahara Desa

.................................... .......................... ........................

Cara pengisian :
1. Baris 1 Bidang diisi dengan klasifikasi berdasarkan nama kelompok belanja desa.
2. Baris 2 diisi nama Kegiatan yang berdasarkan bidang.
3. Baris 3 diisi jenis belanja berkenaan
4. Baris 4 diisi uraian rinci dalam jenis belanja.
5. Baris 5 diisi kode kegiatan.
6. Baris 6 diisi uraian pembayaran

57
CONTOH 3.15 : SURAT PESANAN

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA


KECAMATAN ......................................
DESA ...............................................
/Jl. ............ No. .... Kode Pos .... .................

SURAT PESANAN
Nomor : /SP/....(1)/20xx
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1 Nama :
Jabatan :
Alamat :
Selanjutnya disebut sebagai Ketua TPK
2 Nama :
Jabatan :
Alamat :
Selanjutnya disebut sebagai Penyedia

Untuk mengirimkan Barang dengan memperhatikan ketentuan - ketentuan sebagai berikut :


1. Rincian Barang

HARGA
TOTAL
NO NAMA BARANG VOLUME SATUAN SATUAN
HARGA (Rp)
( Rp )

Jumlah Setelah Pajak


PPN
Jumlah sebelum Pajak
2. Tanggal barang diterima paling
lambat tanggal : ................
3. Dibebankan Kepada : Bidang...............Kegiatan........................
4. Jenis Belanja : ................
5. Uraian rincian Jenis Belanja : ................
6. Pembayaran akan dibatalkan apabila barang tersebut tidak sesuai dengan pesanan (order)
7. Pembayaran dilakukan setelah barang diterima dengan jumlah yang cukup dan dalam
keadaan baik.
8. Pesanan / Order akan batal bila pada tanggal yang ditentukan melewati batas waktu yang
ditentukan.
Alamat pengiriman barang pada Kantor Desa.............
..........................., ................ 20xx
Penerima Pesanan Untuk dan atas nama
Ketua
Tim Pengelola Kegiatan
toko/prshn/dll.............
cap
toko/prshn/dll...
.................................. .........................
Pmpinan
Disetujui/mengesahkan
Kepala Desa

..................................

58
CONTOH 3.16 : BERITA ACARA SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA


KECAMATAN …………
DESA ..................
ALAMAT .........................................................................

BERITA ACARA SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN


NOMOR : /BASTHP/.......(1)/Desa../2014

Pada hari ini ...... Tanggal .... Bulan ........ Tahun ..............., yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Jabatan :
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

Nama :
Jabatan :
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Menyatakan bahwa :
1 PIHAK PERTAMA telah menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan selanjutnya ;
2 PIHAK KEDUA telah menerima dari PIHAK PERTAMA, berupa barang-barang sebagaimana
tertuang pada Surat Pesanan Nomor : /SP/......./desa.../ 2014 tanggal 29 November 2014
dengan rincian sebagai berikut :

CHECKLIST
NO URAIAN BARANG VOLUME SATUAN TIDAK KETERANGAN
ADA
ADA

Barang
dimaksud telah
diterima dalam
keadaan baik
dan cukup,
sesuai dengan
surat pesanan
(SP) barang.
Demikian Berita Acara Serah Terima Hasil Barang ini dibuat dengan sebenarnya dan
dipergunakan
sebagaimana mestinya.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Penyedia /Toko/Prshn Untuk dan atas nama
Ketua TPK
Cap toko/prsh
............. .................

Mengetahui ;
Kepala Desa

....................

59
CONTOH 3.17 : SURAT PERINTAH TUGAS

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA


KECAMATAN ...........
DESA ………………….
Alamat : .......................................................................

SURAT TUGAS
Nomor : .... /ST/20xx

Dasar : APBDesa Desa ................ dan Rencana Anggaran Biaya Bidang ..............
Kegiatan ...........................................

MENUGASKAN :

Kepada : 1. Nama :
Jabatan :

3. Nama :
Jabatan :

Untuk : 1. Dalam Rangka ....................................Acara Musrenbang Kecamatan di


Kecam
2. Surat Perintah ini berlaku selama .. (.....) hari kerja tanggal ...........20xx
3. Segala Biaya yang timbul akibat terbitnya Surat Tugas ini dibebankan pada
kegiatan ........................
4. Setelah selesai melaksanakan tugas, melaporkan hasilnya kepada Kepala
Desa ............

Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
[

Dikeluarkan di .................
pada tanggal ........ 20xx

Kepala Desa.............

................................

60
CONTOH 3.18 : FORMAT SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA


KECAMATAN ......................................
DESA ...............................................
/Jl. ............ No. .... Kode Pos .... .................
SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS
Nomor : / SPPD / 20xx
Pejabat yang memberi perintah ........................
Nama yang .......................
diperintah mengadakan perjalanan
a. Jabatan
.......................

Perjalanan Dinas yang diperintah Dari : ...........


Ke : ...........
Transportasi
menggunakan : ...........

Perjalanan Dinas direncanakan Selama : ........... (.....) hari


Tanggal : ...........

Maksud mengadakan Perjalanan .............................


Dinas

Atas beban : APBDesa T.A. 20xx


Perhitungan biaya perjalanan
Rekening : ...........
Keterangan

........, ………..
KEPALA DESA

..................
KETERANGAN :
I. DARI PEJABAT PEMBERI PERINTAH JALAN :

Tempat Kedudukan Pegawai yang


Berangkat Kembali
diberi perintah
Tanda Tanda
Tanggal Tanggal
Tangan Tangan

......................

II. DARI PEJABAT DI DAERAH PENUGASAN YANG DIKUNJUNGI

Tempat Kedudukan Pegawai yang


Tiba Kembali
diberi perintah
Tanda Tanda
Tanggal Tanggal
Tangan Tangan
..........................

61
CONTOH 3.19 : LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS

Kepada Yth.
Bapak Kepala Desa.................
di -
.............................

Perihal : Laporan Hasil Perjalanan Dinas ke ..............................

Berdasarkan Surat Tugas dari Kepala Desa..................... Nomor :


......./ST/...../20xxtanggal .................. 20xx untuk melaksanakan tugas kedinasan ke
Kecamatan ............. selama ... (...) hari TMT ..... 20... s.d. tanggal ... 20... Beberapa
hal yang dapat kami laporkan, sebagai berikut :
1. ................................................................................................................................
2. ................................................................................................................................
3. ................................................................................................................................
4. ................................................................................................................................

Demikianlah laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat untuk dapat


dipergunakan bila mana diperlukan.
.................., ............... 20xx
Yang melaksanakan tugas,

1. (Nama)................................. (Tanda tangan)


2. (Nama)................................. (Tanda tangan)

62
CONTOH 3.20 : RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS

RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS

Lampiran SPPD Nomor : /SPPD/2017


Tanggal :

NO RINCIAN BIAYA JUMLAH KETERANGAN

1 Biaya Transport Rp -
2 Uang Harian @ ........ x ... Hari Rp -
3 Uang Penginapan Rp -

Terbilan g : .............

............., tgl/bln/thn
Telah dibayar sejumlah Telah Menerima sebesar
Rp. ......... Rp. .........

PPTK
Bendahara Pengeluaran Yang Menerima

.................. ...............

63
CONTOH 3.21 : DAFTAR PERHITUNGAN HOK DAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN SISTEM HARIAN

DAFTAR HADIR DAN TANDA TERIMA INSENTIF PEKERJA


(Untuk Pekerjaan Sistem Harian)
Desa :
Jenis Insentif untuk 1 HOK Pekerja
Kecamatan : Kegiatan : Rp……….…...………………..
Patok/Lokasi Insentif untuk 1 HOK Tukang
Kabupaten/Kota : kegiatan : Rp………………...…………..
Provinsi : Masa kerja : s/d Insentif untuk 1 HOK Ket Kelompok
tangggal Rp……………...……………..

Jumlah
Hari-Orang-Kerja (HOK) Tanda
Katagori Asal Jumlah HOK Insentif
A- tangan/
No. Nama L P Menurut Tanggal Total
RTM Dl Lr A- A-RTM cap jempol
Pk Tk Md Pk Tk Md tangan kiri
Ds Ds RTM
(Rp) (Rp)
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7
8 7
9 8
10 9
11 10
12 11
Jumlah Jumlh :
Keterangan :
L : Laki- Md : Mandor
P : Perempu Lr Ds :Luar desa
Pk : Pekerja DLDs :Dlm desa
Tk : Tukang A-RTM : Anggota Rumah Tangga Miskin

Tanggal ......
Menyetujui Pelaksana Kegiatan
Kepala Desa
.......................
...................

64
CONTOH 3.22 : DAFTAR PERHITUNGAN HOK DAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN SISTEM UPAH BORONG

DAFTAR PERHITUNGAN HOK DAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN SISTEM UPAH BORONG
Nama Kelompok : ………………………………………..
Desa : Jenis Kegiatan : 1 HOK PekerjaRp :
Kecamatan : Pekerjaan : 1 HOKTukang Rp :
Kabupaten/Kota : Masa kerja tgl : s/d 1 HOK Ket.KlpkRp :
Patok/Lokasi
Keg : Volume dihasilkan : Upah brong/sat Rp. :
Kategori Asal Besar Insentif
A- yang diterima Tanda tangan/Cap jempol kiri
No: Nama L P dlm luar
RTM masing- (tidak boleh diwakilkan)
Pekerja Tukang KetKlp ds ds masing (Rp)
a B c d e f G H i j k l
1 (Ketua) 1
2 2
3 3
.... ...
Jumlah = -

Keterangan: Jumlah HOK = k/harga 1 HOK


Uraian Ketua
Pekerja
L: Laki-laki Tukang Kelompok
P: Perempuan
HOK dihasilkan
ds : Desa
Tk : Tukang
dlm : Dalam
A-RTM : Anggota Rumah Tangga Miskin

Menyetujui, Desa ………., …...........


Kepala Desa Pelaksana Kegiatan

................... ...................

65
66
CONTOH-CONTOH FORMAT PENATAUSAHAAN

CONTOH 4.1 : FORMAT BUKU KAS UMUM


CONTOH 4.2 : FORMAT BUKU BANK DESA
CONTOH 4.3 : FORMAT BUKU KAS PEMBANTU PAJAK
CONTOH 4.4 : FORMAT RINCIAN PENDAPATAN DESA
CONTOH 4.5 : RINCIAN PER JENIS PEMBIAYAAN
CONTOH 4.6 : LAPORAN BENDAHARA DESA
CONTOH 4.7 : FORMAT BUKU KAS PEMBANTU KEGIATAN

CONTOH 4.1 : FORMAT BUKU KAS UMUM

BUKU KAS UMUM


DESA …………………… KECAMATAN …………………………….
TAHUN ANGGARAN .......................
JUMLAH
KODE PENERIMAAN PENGELUARAN NO
No. Tgl. URAIAN PENGELUARAN SALDO
REKENING (Rp.) (Rp.) BUKTI
KOMULATIF
1 2 3 4 5 6 7 8 9

JUMLAH

……………., tanggal …………………


MENGETAHUI BENDAHARA DESA,
KEPALA DESA,

………………………………….. ………………………….

Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi dengan nomor urut penerima kas atau pengeluaran kas
Kolom 2 diisi dengan tanggal penerimaan kas atau pengeluaran kas
Kolom 3 diisi dengan kode rekening penerimaan kas atau pengeluaran kas
Kolom 4 diisi dengan uraian transaksi penerimaan kas atau pengeluaran kas
Kolom 5 diisi dengan jumlah rupiah penerimaan kas
Kolom 6 diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran kas
Kolom 7 diisi dengan nomor bukti transaksi
Kolom 8 diisi dengan penjumlahan komulatif pengeluaran kas
Kolom 9 diisi dengan saldo kas.
Catatan :
Sebelum ditandatangani Kepala Desa wajib diperiksa dan diparaf oleh Sekretaris Desa.

66
CONTOH 4.2 : FORMAT BUKU BANK DESA

BUKU BANK DESA


DESA …………………… KECAMATAN …………………………….
TAHUN ANGGARAN .........
BULAN :
BANK CABANG :
REK. NO. :

PEMASUKAN PENGELUARAN
TGL BUKTI
URAIAN BUNGA PENARIK BIAYA
NO. TRANS TRANSAK SETORAN PAJAK SALDO
TRANSAKSI BANK AN ADMINISTR
AKSI SI (Rp.) (Rp.)
(Rp.) (Rp.) ASI (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

TOTAL TRANSAKSI BULAN INI


TOTAL TRANSAKSI KUMULATIF

Mengetahui : .................tanggal..................
Kepala desa Bendahara Desa

(.........................) (.............................)

Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi dengan nomor urut pemasukan dan pengeluaran dengan Bank.
Kolom 2 diisi dengan tanggal transaksi Bank.
Kolom 3 diisi dengan uraian transaksipemasukan dan pengeluaran.
Kolom 4 diisi dengan bukti transaksi.
Kolom 5 diisi dengan pemasukan jumlah setoran.
Kolom 6 diisi dengan pemasukan jumlah bunga bank.
Kolom 7 diisi dengan pengeluaran jumlah penarikan.
Kolom 8 diisi dengan pengeluaran jumlah pajak.
Kolom 9 diisi dengan pengeluaran biaya administrasi.
Kolom 10 diisi dengan saldo Bank.

CONTOH 4.3 : FORMAT BUKU KAS PEMBANTU PAJAK

BUKU KAS PEMBANTU PAJAK


DESA …………………… KECAMATAN …………………………….
TAHUN ANGGARAN ........

PEMOTONGAN PENYETORAN SALDO


No. TANGGAL URAIAN
(Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6

JUMLAH

……………., tanggal ..............


MENGETAHUI BENDAHARA DESA
KEPALA DESA

…………………… ……………………

Cara Pengisian :
Kolom 1 diisi dengan nomor urut penerimaan atau pengeluaran kas pengeluaran.
Kolom 2 diisi dengan tanggal penerimaan atau pengeluaran kas pengeluaran.
Kolom 3 diisi dengan uraian penerimaan kas atau pengeluaran kas.
Kolom 4 diisi dengan jumlah rupiah penerimaan kas.
Kolom 5 diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran kas.
Kolom 6 diisi dengan saldo buku kas bendahara

67
CONTOH 4.4 : FORMAT BUKU RINCIAN PENDAPATAN

BUKU RINCIAN PENDAPATAN


DESA … KECAMATAN …
TAHUN ANGGARAN

Jenis Pendapatan
1.1 PADes 1.2 Transfer 1.3 Lain-lain
Pendapatan Sah
Tgl Uraian 1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.1.4 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4 1.2.5 1.3.1 1.3.2
Hasil Hasil Swadaya Lain Dana ADD BHPR Bankeu Bankeu Hibah Lain-lain
Usaha Aset PADes Desa Prov. Kab. Pendapatan
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
… …….
… …….
… …….

Jumlah Realisasi Pendapatan Bulan ini


Akumulasi Realisasi Pendapatan s.d.
Bulan ini
Anggaran
% Pencapaian Target Pendapatan

……., …….. 20..


Mengetahui, Bendahara Desa,
Kepala Desa

………………. ……………….

68
CONTOH 4.5 : FORMAT BUKU RINCIAN PEMBIAYAAN

BUKU RINCIAN PEMBIAYAAN


DESA … KECAMATAN …
TAHUN ANGGARAN …
3. PEMBIAYAAN
3.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 3.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN
3.1.1 3.1.2 3.1.3 … 3.2.1 3.2.2 …
SiLPA Pencairan Hasil … Pembentukan Penyertaan …
Tgl URAIAN Dana Penjualan Dana Modal Desa
Cadangan Kekayaan Cadangan
Desa yang
Dipisahkan
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

… Saldo pindahan xxx xxx xxx xxx xxx xxx Xxx

Jumlah Realisasi
Pembiayaan Bulan
ini
Akumlasi Realisasi
Pembiayaan s.d.
Bulan ini
Anggaran
% Realisasi
Pembiayaan

……., …….. 20..


Mengetahui, Bendahara Desa,
Kepala Desa

………………. ……………….

69
CONTOH 4.6 : LAPORAN BENDAHARA DESA

DESA … KECAMATAN …
TAHUN ANGGARAN …

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA DESA

Kepada
Yth. Kepala Desa …
Melalui Sekretaris Desa
Di –
Tempat

Dengan hormat,
Bersama ini kami sampaikan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Desa …, sebagai
berikut :

A. Kas Tunai
A.1 Saldo Awal Rp. ………….
A.2 Jumlah Penerimaan Rp. ………….
A.3 Jumlah Pengeluaran Rp. ………….
A.4 Saldo Akhir Rp. ………….

B. Kas di Bank
B.1 Saldo Awal Rp. ………….
B.2 Jumlah Penerimaan Rp. ………….
B.3 Jumlah Pengeluaran Rp. ………….
B.4 Saldo Akhir Rp. ………….

C. Rekapitulasi Posisi Kas di Bendahara Desa


C.1 Saldo di Kas Tunai Rp. ………….
C.2 Saldo di Bank Rp. ………….
C.3 Saldo Total Rp. ………….

…….., ………. 20..


Bendahara Desa

…………

Keterangan :
Saldo Awal berasal dari saldo bulan sebelumnya, sedangkan jumlah penerimaan maupun
pengeluaran baik Kas Tunai maupun Rekening Kas Desa diperoleh dari jumlah kolom
penerimaan dan kolom pengeluaran pada BKU dan Buku Bank.

70
CONTOH 4.7 : FORMAT BUKU KAS PEMBANTU KEGIATAN

BUKU KAS PEMBANTU KEGIATAN


DESA……………….. KECAMATAN…………………..
TAHUN ANGGARAN…………………………………….
1. Bidang :
2. Kegiatan :

Penerimaan (Rp.) Pengeluaran (Rp.)


Jumlah Saldo
Nomor Belanja
No Tgl Uraian Dari Swadaya Belanja Pengembalian Kas
Bukti Barang
Bendahara Masyarakat Modal ke Bendahara (Rp.)
dan Jasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pindahan Jumlah
dari halaman
sebelumnya

Jumlah Xxx Xxx


Total Penerimaan Total Pengeluaran
Total Pengeluaran + Saldo Kas

Desa………………..
…….,Tanggal……
Pelaksana Kegiatan

Cara pengisian :
Bidang diisi berdasarkan klasifikasi kelompok.
1. Kegiatan diisi sesuai dengan yang ditetapkan dalam APBDesa.
2. Kolom 1 diisi dengan nomor urut.
3. Kolom 2 diisi dengan tanggal transaksi.
4. Kolom 3 diisi dengan uraian transaksi.
5. Kolom 4 diisi dengan jumlah rupiah yang diterima bendahara.
6. Kolom 5 diisi dengan jumlah rupiah yang diterima dari masyarakat.
7. Kolom 6 diisi dengan nomor bukti transaksi.
8. Kolom 7 diisi dengan jenis pengeluaran belanja barang dan jasa.
9. Kolom 8 diisi dengan jenis pengeluaran belanja modal.
10. Kolom 9 diisi dengan jumlah rupiah yang dikembalikan kepada bendahara.
11. Kolom 10 diisi dengan jumlah saldo kas dalam rupiah.

71
CONTOH-CONTOH FORMAT PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

CONTOH 5.1 : LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN APBDESA


CONTOH 5.2 : PERDES TENTANG LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI
PELAKSANAAN APBDESA

CONTOH 5.1 : LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN APBDESA

LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN


ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
SEMESTER PERTAMA/ AKHIR TAHUN*
PEMERINTAH DESA…………..
TAHUN ANGGARAN…………..

SALDO
KODE URAIAN ANGGARAN REALISASI (LEBIH/ KET
REKENING (Rp.) (Rp.) KURANG)
(RP.)
1 2 3 4 5 6
1 PENDAPATAN
1 1 Pendapatan Asli Desa
1 1 1 Hasil Usaha
1 1 1 1 Hasil laba BUMDesa

1 1 2 Hasil Aset
1 1 2 1 Tanah desa
1 1 2 2 Pasar desa
1 1 2 3 Pasar hewan
1 1 2 4 Bangunan desa
1 1 2 5 Hutan milik desa
1 1 2 6 Mata air milik desa
1 1 2 7 Pemandian umum
1 1 2 8 Obyek rekreasi desa
1 1 2 9 Lapangan desa
1 1 2 10 Aset desa lainnya

1 1 3 Swadaya, Partisipasi dan


Gotong Royong
1 1 3 1 Swadaya dan partisipasi
1 1 3 2 Gotong royong

1 1 4 Lain-lain Pendapatan Asli Desa


yang sah
1 1 4 1 Pungutan desa
1 1 4 2 Hasil penjualan kekayaan desa
selain tanah yang dipisahkan
(BUMDesa)
1 1 4 3 Hasil pelepasan tanah desa
tahun berjalan
1 1 4 4 Bunga simpanan uang di bank

1 2 Pendapatan Transfer
1 2 1 Dana Desa
1 2 1 1 Dana Desa
1 2 2 Bagian dari hasil pajak &
retribusi daerah kabupaten/
kota
1 2 2 1 Bagian dari hasil pajak &
retribusi daerah kabupaten/
kota
1 2 3 Alokasi Dana Desa
1 2 3 1 Alokasi Dana Desa
1 2 4 Bantuan Keuangan dari APBD
Provinsi
72
1 2 4 1 Bantuan Keuangan dari APBD
Provinsi
1 2 5 Bantuan keuangan dari APBD
Kabupaten
1 2 5 1 Bantuan keuangan dari APBD
Kabupaten

1 3 Pendapatan Lain-lain
1 3 1 Hibah dan Sumbangan dari
pihak ke-3 yang tidak mengikat
1 3 1 1 Hibah dan Sumbangan dari
pihak ke-3 yang tidak mengikat
1 3 2 Lain-lain Pendapatan Desa yang
sah
1 3 2 1 Hasil kerjasama dengan pihak
ketiga
1 3 2 2 Bantuan perusahaan yang
berlokasi di desa

JUMLAH PENDAPATAN

2 BELANJA
2 1 Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
2 1 1 Penghasilan Tetap dan
Tunjangan
2 1 2 Operasional Perkantoran

2 1 2 Operasional Perkantoran
2 1 2 2 Belanja Barang dan Jasa
2 1 2 2 1 Alat Tulis Kantor
- Kertas HVS F4
- Amplop
- …
2 1 2 2 2 Belanja prangko, materai dan
benda pos lainnya
- Prangko Rp.6.000,-
- Materai
- …
2 1 2 2 3 Belanja perlengkapan kantor
lainnya

2 1 2 2 4 Belanja jasa kantor

2 1 2 3 Belanja Modal
2 1 2 3 x Komputer
2 1 2 3 x Meja dan Kursi
2 1 2 3 x Mesin TIK
- dst……………………..

2 1 3 Operasional BPD
2 1 3 2 Belanja Barang dan Jasa
2 1 3 2 1 ATK
2 1 3 2 x Penggandaan
2 1 3 2 x Konsumsi Rapat
- dst ………………………….
2 1 4 Operasional RT/ RW
2 1 4 2 Belanja Barang dan Jasa
2 1 4 2 1 ATK
2 1 4 2 x Penggandaan
2 1 4 2 x Konsumsi Rapat
- dst ………………………….

2 1 5 Operasional Pelaksanaan
Pilkades Bersumber Dana

73
Bantuan Pemerintahan
Kabupaten

2 1 6 Operasional Pelaksanaan
Pilkades Bersumber Dana
APBDesa

2 1 7 Kegiatan …

2 2 Bidang Pelaksanaan
Pembangunan Desa
2 2 1 Pemeliharaan Saluran Irigasi
2 2 1 2 Belanja Barang dan jasa
Upah Kerja
Honor
dst………………..
2 2 1 3 Belanja Modal
- Semen
- Material
- dst…………
2 2 2 Pembangunan Saluran Irigasi
Tersier
2 2 2 2 Belanja Barang dan jasa
- Upah Kerja
- Honor
- dst………………..
2 2 2 3 Belanja Modal
- Semen
- Material
- dst…………

2 2 3 Pengaspalan jalan desa


2 2 3 2 Belanja Barang dan Jasa :
- Upah Kerja
- Honor
- dst………………………………….
2 2 3 3 Belanja Modal:
- Aspal
- Pasir
- dst ……………

2 2 4 Kegiatan ……………………………

2 3 Bidang Pembinaan
Kemasyarakatan
2 3 1 Kegiatan Pembinaan
Ketentraman dan Ketertiban
2 3 1 2 Belanja Barang dan Jasa:
- Honor Pelatih
- Konsumsi
- Bahan Pelatihan
- dst…………………

2 3 2 Kegiatan…………………….

2 4 Bidang Pemberdayaan
Masyarakat
2 4 1 Pelatihan Usaha Ekonomi,
Pertanian, Perikanan dan
Perdagangan;
2 4 1 2 Belanja Barang dan Jasa:
- Honor pelatih
- Konsumsi
- Bahan pelatihan
- dst…………………
74
2 4 2 Kegiatan………………………..

2 5 Bidang Belanja Tak Terduga


2 5 1 Kegiatan Kejadian Luar Biasa
2 5 1 2 Belanja Barang dan Jasa:
- Honor tim
- Konsumsi
- Obat-obatan
- dst……………………

2 5 2 Kegiatan………………………

JUMLAH BELANJA
SURPLUS / DEFISIT

3 PEMBIAYAAN
3 1 Penerimaan Pembiayaan
3 1 1 SILPA
3 1 2 Pencairan Dana Cadangan
3 1 3 Hasil Kekayaan Desa Yang
dipisahkan
JUMLAH ( RP )

3 2 Pengeluaran Pembiayaan
3 2 1 Pembentukan Dana Cadangan
3 2 2 Penyertaan Modal Desa
3 2 2 1 Penyertaan Modal BUMDesa
3 2 3 Pengeluaran Pembiayaan-
Pembayaran Hutang PFK
3 2 3 1 Pengeluaran pembiayaan -
pembayaran hutang tunjangan
kesehatan (3%)
3 2 3 2 Pengeluaran pembiayaan -
pembayaran hutang tunjangan
kesehatan (2%)
3 2 3 3 Pengeluaran pembiayaan -
pembayaran hutang pajak
Pemerintah Pusat
3 2 3 4 Pengeluaran pembiayaan -
pembayaran hutang pajak
Daerah
JUMLAH (Rp.)

DISETUJUI OLEH
KEPALA DESA ………….
TTD
(……………………………….)

75
CONTOH 5.2 : PERDES TENTANG LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
REALISASI PELAKSANAAN APBDESA

KEPALA DESA …..


KABUPATEN BENGKULU UTARA

PERATURAN DESA .....................


NOMOR ............ TAHUN..........
TENTANG
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI PELAKSANAAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN ..................
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA .......................,

Menimbang : bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 5 ayat (2) Peraturan Bupati Bengkulu
Utara Nomor 24 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa
dalam Kabupaten Bengkulu Utara sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor … Tahun 2018
tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 24
Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa dalam Kabupaten
Bengkulu Utara, Kepala Desa wajib menyusun Peraturan Desa tentang
Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan Anggaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa ........................... Tahun Anggaran ...
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman
Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2091);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2093);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
2094);
7. Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 24 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa di Kabupaten Bengkulu Utara (Berita Daerah
Tahun 2015 Nomor 24) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor ... Tahun 2018 tentang
76
Perubahan Ketiga atas Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 24 Tahun
2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa di Kabupaten Bengkulu
Utara (Berita Daerah Tahun 2018 Nomor ...);
8. Dst....

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...................
dan
KEPALA DESA …

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN


REALISASI PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DESA ........................... TAHUN ANGGARAN 20........

Pasal 1
Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran ...... dengan rincian sebagai
berikut:
1. Pendapatan Desa Rp…..................……
2. Belanja Desa
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp….........................
b. Bidang Pembangunan Rp….........................
c. Bidang Pembinaan Kema syarakatan Rp….........................
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp….........................
e. Bidang Tak Terduga Rp….........................
Jumlah Belanja Rp….........................
Surplus/Defisit Rp…......................
= = = = = = = = = ===
3. Pembiayaan Desa
a. Penerimaan Pembiayaan Rp. ……...................
b. Pengeluaran Pembiayaan Rp. .........................
Selisih Pembiayaan ( a – b ) Rp…….....................
= = = = = = = = = =====
SiLPA Tahun … Rp….........................

Pasal 2
Uraian lebih lanjut mengenai hasil pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam lampiran Peraturan Desa ini terdiri
dari:
1. Lampiran I : Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa Tahun
Anggaran ...;
2. Lampiran II : Laporan Kekayaan Milik Desa.
3. Lampiran III : Laporan Program Sektoral dan Program Daerah yang masuk ke desa.
Pasal 3
Lampiran-lampiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Desa ini.
Pasal 4
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Desa ….

Ditetapkan di ................
pada tanggal .................
KEPALA DESA ...................,

...........................................
Diundangkan di ...
pada tanggal ...
SEKRETARIS DESA...,

(Nama)

LEMBARAN DESA ... TAHUN ... NOMOR ...


77
LAMPIRAN I : PERATURAN DESA …
NOMOR ... TAHUN …
TENTANG LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
REALISASI APBDESA … TAHUN ANGGARAN …

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI PELAKSANAAN APBDESA


PEMERINTAH DESA …………………
TAHUN ANGGARAN………………….

SALDO
KODE URAIAN ANGGARAN REALISASI (LEBIH/ KET
REKENING (Rp.) (Rp.) KURANG)
(RP.)
1 2 3 4 5 6
1 PENDAPATAN
1 1 Pendapatan Asli Desa
1 1 1 Hasil Usaha
1 1 1 1 Hasil laba BUMDesa

1 1 2 Hasil Aset
1 1 2 1 Tanah desa
1 1 2 2 Pasar desa
1 1 2 3 Pasar hewan
1 1 2 4 Bangunan desa
1 1 2 5 Hutan milik desa
1 1 2 6 Mata air milik desa
1 1 2 7 Pemandian umum
1 1 2 8 Obyek rekreasi desa
1 1 2 9 Lapangan desa
1 1 2 1 Aset desa lainnya
0

1 1 3 Swadaya, Partisipasi dan


Gotong Royong
1 1 3 1 Swadaya dan partisipasi
1 1 3 2 Gotong royong

1 1 4 Lain-lain Pendapatan Asli Desa


yang sah
1 1 4 1 Pungutan desa
1 1 4 2 Hasil penjualan kekayaan desa
selain tanah yang dipisahkan
(BUMDesa)
1 1 4 3 Hasil pelepasan tanah desa
tahun berjalan
1 1 4 4 Bunga simpanan uang di bank

1 2 Pendapatan Transfer
1 2 1 Dana Desa
1 2 1 1 Dana Desa
1 2 2 Bagian dari hasil pajak &
retribusi daerah kabupaten/
kota
1 2 2 1 Bagian dari hasil pajak &
retribusi daerah kabupaten/
kota
1 2 3 Alokasi Dana Desa
1 2 3 1 Alokasi Dana Desa
1 2 4 Bantuan Keuangan dari APBD
Provinsi
1 2 4 1 Bantuan Keuangan dari APBD
Provinsi
1 2 5 Bantuan keuangan dari APBD
Kabupaten
78
1 2 5 1 Bantuan keuangan dari APBD
Kabupaten

1 3 Pendapatan Lain lain


1 3 1 Hibah dan Sumbangan dari
pihak ke-3 yang tidak mengikat
1 3 1 1 Hibah dan Sumbangan dari
pihak ke-3 yang tidak mengikat
1 3 2 Lain-lain Pendapatan Desa yang
sah
1 3 2 1 Hasil kerjasama dengan pihak
ketiga
1 3 2 2 Bantuan perusahaan yang
berlokasi di desa

JUMLAH PENDAPATAN

2 BELANJA
2 1 Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
2 1 1 Penghasilan Tetap dan
Tunjangan
2 1 2 Operasional Perkantoran

2 1 2 Operasional Perkantoran
2 1 2 2 Belanja Barang dan Jasa
2 1 2 2 1 Alat Tulis Kantor
- Kertas HVS F4
- Amplop
- …
2 1 2 2 2 Belanja prangko, materai dan
benda pos lainnya
- Prangko Rp.6.000,-
- Materai
- …
2 1 2 2 3 Belanja perlengkapan kantor
lainnya

2 1 2 2 4 Belanja jasa kantor

2 1 2 3 Belanja Modal
- Komputer
- Meja dan Kursi
- Mesin TIK
- dst……………………..

2 1 3 Operasional BPD
2 1 3 2 Belanja Barang dan Jasa
- ATK
- Penggandaan
- Konsumsi Rapat
- dst ………………………….
2 1 4 Operasional RT
2 1 4 2 Belanja Barang dan Jasa
- ATK
- Penggandaan
- Konsumsi Rapat
- dst ………………………….

2 1 5 Operasional Pelaksanaan
Pilkades Bersumber Dana
Bantuan Pemerintahan
Kabupaten

79
2 1 6 Operasional Pelaksanaan
Pilkades Bersumber Dana
APBDesa

2 1 7 Kegiatan …

2 2 Bidang Pelaksanaan
Pembangunan Desa
2 2 1 Pembangunan Jalan Desa
2 2 1 2 Belanja Barang dan jasa
- Upah Kerja
- Honor
- dst………………..
2 2 1 3 Belanja Modal
- Semen
- Material
- dst…………
2 2 2 Pemeliharaan Jalan Desa
2 2 2 2 Belanja Barang dan jasa
- Upah Kerja
- Honor
- dst………………..
2 2 2 3 Belanja Modal
- Semen
- Material
- dst…………

2 2 3 Pembangunan Jalan Rabat


Beton
2 2 3 2 Belanja Barang dan Jasa :
- Upah Kerja
- Honor
- dst………………………………….
.
2 2 3 3 Belanja Modal:
- Aspal
- Pasir
- dst ……………

2 2 4 Kegiatan ……………………………

2 3 Bidang Pembinaan
Kemasyarakatan
2 3 1 Pengembangan Tenaga
Kesehatan Desa
2 3 1 2 Belanja Barang dan Jasa:
- Honor Pelatih
- Konsumsi
- Bahan Pelatihan
- dst…………………

2 3 2 Kegiatan…………………….

2 4 Bidang Pemberdayaan
Masyarakat
2 4 1 Pendidikan, Pelatihan dan
Penyuluhan bagi Pengurus
BUMDesa
2 4 1 2 Belanja Barang dan Jasa:
- Honor pelatih
- Konsumsi
- Bahan pelatihan
- dst…………………

80
2 4 2 Kegiatan………………………..

2 5 Bidang Belanja Tak Terduga


2 5 1 Kegiatan Kejadian Luar Biasa
2 5 1 2 Belanja Barang dan Jasa:
- Honor tim
- Konsumsi
- Obat-obatan
- dst……………………

2 5 2 Kegiatan………………………

JUMLAH BELANJA
SURPLUS / DEFISIT

3 PEMBIAYAAN
3 1 Penerimaan Pembiayaan
3 1 1 SILPA
3 1 2 Pencairan Dana Cadangan
3 1 3 Hasil Kekayaan Desa Yang
dipisahkan
JUMLAH ( RP )

3 2 Pengeluaran Pembiayaan
3 2 1 Pembentukan Dana Cadangan
3 2 2 Penyertaan Modal Desa
3 2 2 1 Penyertaan Modal BUMDesa
3 2 3 Pengeluaran Pembiayaan -
Pembayaran Hutang PFK
3 2 3 1 Pengeluaran pembiayaan -
pembayaran hutang tunjangan
kesehatan (3%)
3 2 3 2 Pengeluaran pembiayaan -
pembayaran hutang tunjangan
kesehatan (2%)
3 2 3 3 Pengeluaran pembiayaan -
pembayaran hutang pajak
Pemerintah Pusat
3 2 3 4 Pengeluaran pembiayaan -
pembayaran hutang pajak
Daerah
JUMLAH (Rp.)
Pembiayaan Bersih
SiLPA Tahun Berjalan

TANGGAL ..............................

TTD

(KEPALA DESA ..............)

81
LAMPIRAN II : PERATURAN DESA …
NOMOR ... TAHUN …
TENTANG LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
REALISASI APBDESA … TAHUN ANGGARAN …

LAPORAN KEKAYAAN MILIK DESA


SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20...

TAHUN N TAHUN N-1


URAIAN (Tahun Periode (Tahun
Pelaporan) Sebelumnya)
I. ASET DESA
A. ASET LANCAR
1. Kas Desa
a. Uang kas di Bendahara Desa
b. Rekening Kas Desa
2. Piutang
a. Piutang Sewa Tanah
b. Piutang Sewa Gedung
c. dst......
3. Persediaan
a. Kertas Segel
b. Materai
c. dst......
JUMLAH ASET LANCAR

B. ASET TIDAK LANCAR


1. Investasi Permanen
- Penyertaan Modal Pemerintah
Desa
2. Aset Tetap
- Tanah
- Peralatan dan Mesin
- Gedung dan bangunan
- Jalan, Jaringan dan Instalasi
- dst.......
3. Dana Cadangan
- Dana Cadangan
4. Aset tidak lancar Lainnya

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR


JUMLAH ASET (A + B)

II. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK


JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

JUMLAH KEKAYAAN BERSIH ( I – II )

TANGGAL ..............................

TTD
(KEPALA DESA ..............)
Penjelasan tabel:
1. Aset desa adalah barang milik desa yang berasal dari kekayaan asli desa, dibeli atau
diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan hak
lainnya yang sah.
2. Uang kas adalah uang milik Pemerintah Desa, baik yang disimpan di Bendahara
Desa maupun di rekening kas desa.
3. Piutang Desa adalah tagihan uang desa kepada pihak yang mengelola kekayaan
desa, antara lain berupa tanah, gedung yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu
paling lama 1 (satu) tahun anggaran sejak ditetapkannya kerjasama tersebut.

82
4. Persediaan adalah suatu kekayaan berupa barang milik pemerintah desa yang
dinilai dengan uang baik berupa uang kertas maupun surat berharga dalam periode
normal, antara lain kertas segel, materai, deposito, giro.
5. Aset Desa tidak lancar meliputi penyertaan modal pemerintah desa dan aset tetap
milik desa antara lain tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan,
jaringan dan instalasi.
6. Dana cadangan adalah dana yang disisikan untuk menampung kebutuhan yang
memerlukan dana yang relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun
anggaran.
7. Kewajiban adalah utang yang timbul karena adanya pinjaman oleh Pemerintah.
8. Kekayaan bersih adalah selisih antara aset dan kewajiban pemerintah desa.

Catatan :
Terkait dengan angka 7, bahwa dalam APBDesa khususnya pada pembiayaan tidak
dibuka peluang untuk pinjaman.

83
LAMPIRAN III : PERATURAN DESA …
NOMOR ... TAHUN …
TENTANG LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI
APBDESA … TAHUN ANGGARAN …

PROGRAM SEKTORAL DAN PROGRAM DAERAH YANG MASUK KE DESA

Tanggal : ………………
Desa : ………………
Kecamatan : ………………
Kabupaten : ………………

Lokasi Rincian Sumber Jumlah


No. Jenis Kegiatan Volume Satuan
Kegiatan Kegiatan Dana (Rp)
Sarana dan Prasarana
(Jalan, jembatan, bangunan)

Sub Total Jenis Kegiatan (1) Rp.


Sosial Budaya
(Pendidikan, kesehatan,
kesra, sosial, budaya,
pemberdayaan, peningkatan
kapasitas)

Sub Total Jenis Kegiatan (2) Rp.


Ekonomi
(Pertanian, pertambangan,
Perikanan, perindustrian,
koperasi, UKM, dll)

Sub Total Jenis Kegiatan (3) Rp.


Total (1 s.d. 3) Rp.

Tanggal, ....................
Kepala Desa

(.............................)

BUPATI BENGKULU UTARA,

ttd

MIAN

84
CONTOH 2.14 : BAGAN ALUR PENETAPAN APBdesa
TAHAPAN PENETAPAN PERDES APBDESA
KEPALA DESA CAMAT TIM KLARIFIKASI
Mulai
2 5 3 4 30 hari kerja
BERDASARKAN PERDES
RKPDESA SEKRETARIS
DESA MENYUSUN
RANCANGAN APBDESA RANCANGAN KEPALA DESA PERDES PERDES
APBDESA MENYAMPAIKAN APBDESA APBDESA
RANCANGAN APBDESA
UNTUK DI EVALUASI

CAMAT MENCERMATI TIM MENCERMATI


-APABILA CAMAT,
KEMBALI RANCANGAN TIM MENEMUKAN KEMBALI RANCANGAN
RANCANGAN RANCANGAN YANG DIEVALUASI BAHWA PERDES YANG DIEVALUASI
APBDESA APBDESA DENGAN PERDES YANG APBDES TIDAK DENGAN PERDES YANG
DITETAPKAN SESUAI DENGAN DITETAPKAN
RAPBDES YG TELAH APABILA TIM
DIEVALUASI MAKA MENEMUKAN
CAMAT BAHWA PERDES
MENGUSULKAN APBDES TIDAK
SURAT SESUAI DENGAN
PEMBATALAN
PERMOHONAN J IKA "TIDAK" J IKA "TIDAK" HASIL
PERDES KEPADA
PEMBATALAN EVALUASI/KOREKSI
BUPATI DENGAN SURAT
PERDES YG DIBERIKAN MAKA
CAMAT DAN TIM SURAT KEPUTUSAN PERMOHONAN
BUPATI PEMBATALAN CAMAT
RAPB DES HASIL KECAMATAN JIKA "YA"
-APABILA CAMAT PERDES MENGUSULKAN
EVALUASI MENGEVALUASI PEMBATALAN
DAN TIM JIKA "YA"
DITETAPKAN MENJADI RAPBDESA SURAT HASIL PERDES KEPADA
MENYATAKAN
PERDES APBDES SESUAI DENGAN KLARIFIKASI BUPATI DENGAN
RAPBdesa YG TELAH "MENOLAK" SURAT KEPUTUSAN
DIEVALUASI MAKA
CAMAT BERSAMA TIM CANAT
MENGEVALUASI DENGAN MENGESAHKAN/VALI
KETENTUAN SESUAI DASI
KEPENTINGAN UMUM
JIKA "TIDAK" DAN PERATURAN YANG
PERDES BERLAKU BILA "TIDAK
SURAT HASIL SESUAI " MAKA CAMAT
APBDESA EVALUASI MEMBUAT SURAT HASIL
JIKA "YA"
EVALUASI /KOREKSI BILA PERDES
"SESUAI " CAMAT
MNGESAHKAN/VALIDASI APBDESA

SURAT HASIL
KLARIFIKASI
PERDES "MENERIMA"
RANCANGAN APBDESA
APBDESA

20 hari kerja

3 KE PROSEDUR
PELAKSANAA
2 4 5
N APBdesa
ARSIP

ARSIP ARSIP

Anda mungkin juga menyukai