Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Pengertian P3K
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan dan
perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan
yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Ini berarti pertolongan tersebut
bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah
berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas medik
atau orang awam) yang pertama kali melihat korban.
Pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan
sarana dan prasarana yang ada di tempat kejadian. Tindakan P3K yang dilakukan
dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan
korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak baik malah bisa
memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan kematian
Menurut Permenakertrans Nomor :Per.15/MEN/VIII/2008 Bab 1 pasal (1)
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di tempat kerja selanjutnya disebut dengan
P3K di tempat kerja, adalah upaya memberikan pertolongan pertama secara cepat
dan tepat kepada pekerja/buruh/ dan/atau orang lain yang berada di tempat kerja,
yang mengalami sakit atau cidera di tempat kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Luka Bakar

Luka bakar adalah kelainan kulit yang di sebabkan oleh agen termal, kimia,
listrik atau radioaktif. Luka bakar merupakan luka yang unik diantara bentuk-
bentuk luka lainnya karena luka tersebut meliputi sejumlah besar jaringan mati
(eskar) yang tetap berada pada tempatnya untuk jangka waktu yang lama.
Luka bakar adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis normal akibat
proses patologis yang berasal dari internal maupun eksternal dan mengenai organ
tertentu.
Luka bakar merupakan jenis luka, kerusakan jaringan atau kehilangan
jaringan yang diakibatkan sumber panas, sumber listrik, bahan kimiawi, cahaya,
radiasi dan friksi. Jenis luka dapat beraneka ragam dan memiliki penanganan yang
berbeda tergantung jenis jaringan yang terkena luka bakar, tingkat keparahan, dan
komplikasi yang terjadi akibat luka tersebut. Jadi luka bakar yaitu kelainan kulit
yang di sebabkan oleh agen termal,kimia,listrik,radiasi ataupun radioaktif yang
mengenai kulit hingga merusak berbagai jaringan kulit.
Tingkat penanganan luka bakar tergantung dari jenis luka, tingkat
keparahannya dan memerlukan proses penyembuhan dalam jangka waktu yang
lama.
Akibat pertama luka bakar adalah syok karena kaget dan kesakitan.
Pembuluh kapiler yang terpajan suhu tinggi rusak dan permeabilitas meninggi. Sel
darah yang ada di dalamnya ikut rusak sehingga dapat terjadi anemia.
Meningkatnya permeabilitas menyebabkan oedem dan menimbulkan bula
yang banyak elektrolit. Hal itu menyebabkan berkurangnya volume cairan
intravaskuler. Kerusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan cairan
akibat penguapan yang berlebihan, masuknya cairan ke bula yang terbentuk pada
luka bakar derajat dua dan pengeluaran cairan dari keropeng luka bakar derajat
tiga.
Bila luas luka bakar kurang dari 20%, biasanya mekanisme kompensasi
tubuh masih bisa mengatasinya, tetapi bila lebih dari 20% akan terjadi syok
hipovolemik dengan gejala yang khas, seperti gelisah, pucat, dingin, berkeringat,
nadi kecil, dan cepat, tekanan darah menurun, dan produksi urin berkurang.
Pembengkakkan terjadi pelan-pelan, maksimal terjadi setelah delapan jam.
Pada kebakaran dalam ruang tertutup atau bila luka terjadi di wajah, dapat terjadi
kerusakan mukosa jalan napas karena gas, asap, atau uap panas yang terhisap.
Oedem laring yang ditimbulkannya dapat menyebabkan hambatan jalan napas
dengan gejala sesak napas, takipnea, stridor, suara serak dan dahak bewarna gelap
akibat jelaga. Dapat juga keracunan gas CO dan gas beracun lainnya. Karbon
monoksida akan mengikat hemoglobin dengan kuat sehingga hemoglobin tak
mampu lagi mengikat oksigen.
Tanda keracunan ringan adalah lemas, bingung, pusing, mual dan muntah.
Pada keracunan yang berat terjadi koma. Bisa lebih dari 60% hemoglobin terikat
CO, penderita dapat meninggal. Setelah 12 – 24 jam, permeabilitas kapiler mulai
membaik dan mobilisasi serta penyerapan kembali cairan edema ke pembuluh
darah. Ini di tandai dengan meningkatnya dieresis.
B. Penyebab Luka Bakar
1. Api Atau Benda Panas

Merupakan penyebab tersering dari luka bakar. Terjadi jika kulit kontak atau
terpapar dengan api, uap panas, air panas, minyak panas, atau logam panas.
Luka bakar akibat benda panas dapat terjadi akibat dari kebakaran, mobil
yang mengalami kecelakaan, kecelakaan akibat petasan, kecelakaan rumah
tangga, ledakan tabung gas, ledakan bom, menyentuh knalpot sepeda motor yang
panas, dll.
Api ialah suatu reaksi kimia (oksidasi) cepat yang terbentuk dari 3 (tiga)
unsur yaitu panas, oksigen dan bahan mudah terbakar yang menghasilkan panas
dan cahaya.

Terinspirasi dari kejadian yang menimpa anaknya uni Erny, teman sekantor,
kejadiannya kira-kira 2 bulan yang lalu ketika tiba-tiba Alif anaknya uni yang
pertama tersiram air panas dari ember mandinya, kejadiannya begitu cepat, hanya
beberapa detik ditinggalkan si bunda di kamar mandi, bang Alif sedang
mengamati proses pengembunan air yang dihasilkan dari air panas, tiba-tiba saja
mendapat ide bahwa air yang di ember sudah sehangat air embun yang ada
ditangannya, alhasil... habislah badannya dia dari mulai leher sampai ke atas
perut.
Karena panik sang bunda cepat-cepat mengoleskan gel pendingin
(bioplacenton) dan membawa ke UGD. Tetapi ternyata karena tindakan yang
kurang tepat tersebut maka disekujur badannya menggelembung kulit yang berisi
air dimana menuru sang bunda untuk mengeringkan dan menngobati luka bakar
itu perlu 3 kali ke ruang operasi. Padahal menurut beberapa bahan bacaan yang
berkaitan dengan First Aid, yang harus dilakukan pertama jika mendapati
musibah tersiram air panas yaitu dengan cepat meredamnya dengan cara
merendam bagian yang tersiram dengan air dingin biasa atau dibawah pancuran
air mengalir sampai suhu tubuh normal baru bisa dioles dengan gel bioplacenton.
Luka bakar akibat panas seperti setrika, minyak atau air panas sangat sering
terjadi terutama di dalam rumah, namun masih banyak kesalahan fatal dalam
penanganan dini luka bakar tersebut yang berakibat pada bekas luka yang besar
dan membekas, nyeri yang amat sangat bahkan luka bakar yang menjadi semakin
luas dan dalam dan waktu sembuh yang lama.
Luka bakar akibat barang panas bila tidak ditangani secara tepat akan
menyebabkan luka di kulit semakin dalam dan penyembuhan yang lama karena
sel-sel kulit yang mati akan semakin banyak, bahkan bila sampai pada syaraf
dapat menyebabkan rasa sakit yang amat sangat. Penanganan awal yang tepat
pada luka bakar akibat panas dapat mengurangi nyeri pada luka, mencegah luka
lebih luas, dan mempercepat proses penyembuhan luka tersebut.
Bila anda terkena barang panas, segera aliri daerah yang terkena luka dengan
air kran atau air mengalir bersuhu sejuk (sekitar 2-25 derajat selsius) selama
minimal 20 menit. Hal ini dilakukan agar luka bakar tidak meluas dan mengurangi
nyeri akibat luka bakar tersebut. Segera lakukan pengaliran air pada luka dalam
3jam pertama setelah kejadian. Jangan beri kompres air es karena hal ini
ditakutkan dapat menyebabkan hipotermia pada penderita, terutama pada anak.
Air es dapat membuat pembuluh darah menciut dan memperburuk kondisi luka
bakar. Pemberian minyak, odol, ataupun mentega pada luka bakar justru sangat
merugikan penderita karena selain menutupi permukaan kulit juga dapat
mengotori luka dan berakibat infeksi.
Hipotermia adalah suatu kondisi di mana mekanisme tubuh untuk
pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Hipotermia juga dapat
didefinisikan sebagai suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 °C. Tubuh manusia
mampu mengatur suhu pada zona termonetral, yaitu antara 36,5-37,5 °C. Di luar
suhu tersebut, respon tubuh untuk mengatur suhu akan aktif
menyeimbangkan produksi panas dan kehilangan panas dalam tubuh. Gejala
hipotermia ringan adalah penderita berbicara melantur, kulit menjadi sedikit
berwarna abu-abu, detak jantung melemah, tekanan darah menurun, dan
terjadi kontraksi otot sebagai usaha tubuh untuk menghasilkan panas.
Pada penderita hipotermia moderat, detak jantung dan respirasi melemah
hingga mencapai hanya 3-4 kali bernapas dalam satu menit.Pada penderita
hipotermia parah, pasien tidak sadar diri, badan menjadi sangat
kaku, pupilmengalami dilatasi, terjadi hipotensi akut, dan pernapasan sangat
lambat hingga tidak kentara (kelihatan).Hipotermi terjadi bila terjadi penurunan
suhu inti tubuh dibawah 35 °C (95 °F). Pada suhu ini, mekanisme kompensasi
fisiologis tubuh gagal untuk menjaga panas tubuh.
2. Bahan Kimia

Terjadi jika kulit kontak dengan bahan-bahan kimia yang tergolong asam
kuat atau basa kuat yang dapat bereaksi menghasilkan panas, seperti senyawa
kimia kaustik (natrium hidroksida atau perak nitrat, dan asam seperti asam sulfat
atau orang sering menyebutnya dengan air keras).
3. Aliran Listrik Atau Sambaran Petir

Luka bakar karena aliran listrik dapat terjadi akibat menyentuh kabel
maupun sesuatu yang menghantarkan listrik dari kabel yang terpasang.
Tersengat listrik atau yang biasa disebut kesetrum adalah peristiwa dimana
terdapat aliran listrik yang mengalir pada tubuh kita. Hal ini dapat terjadi karena
pada dasarnya tubuh manusia merupakan konduktor yang baik, dimana tubuh
manusia sebagian besar merupakan cairan sehingga mampu menghantarkan listrik
dengan baik. Arus listrik dapat mengalir karena adanya beda potensial antara
kedua titik hubung, dimana arus listrik akan mengalir dari titik yang memiliki
tegangan tingggi ke tegangan yang lebih rendah. Pada kasus kesetrum, tubuh kita
menjadi penghubung antara peralatan elektronik (tegangan tinggi) dengan
tanah/ground (tegangan rendah). Oleh karena itulah arus listrik akan mengalir
melalui tubuh kita, hal ini sesuai dengan sifat alami listrik yang akan mancari
jalan terdekat menuju bumi (dalam hal ini merupakan tubuh kita).
Sebagai contoh saat terjadi petir dimana petir akan menyambar pohon atau
bangunan yang lebih tinggi karena itu merupakan jalan terdekat bagi arus listrik
untuk sampai ke bumi.
Mengapa burung yang bertengger pada kabel tiang listrik tidak
kesetrum? Karena mereka bukanlah jalur terdekat menuju bumi (ground). Mereka
diibaratkan sebagai jalur buntu karena tubuh mereka (kaki-kaki burung) tidak
terhubung secara langsung ke bumi sehingga tidak ada perbedaan potensial yang
dapat mengalirkan arus listrik.
Bagaimana mencegah agar tidak kesetrum? Untuk mencegah agar kita tidak
tersetrum caranya sangat mudah yaitu dengan “memotong” jalur arus listrik
dengan menggunakan sandal karet atau alas kaki lainnya yang bersifat isolator
saat sedang memegang peralatan listrik/elektronik sehingga tubuh kita tidak akan
tehubung langsung dengan tanah (gound).
Mengapa Kesetrum Itu Berbahaya? Kesetrum dapat membahayakan tubuh
manusia karena arus listrik yang mengalir dalam tubuh manusia akan
menghasilkan panas yang dapat membakar jaringan dan juga menyebabkan
terganggunya fungsi organ tubuh, terutama jantung, otot, dan otak.
Efek yang ditimbulkan oleh kesetrum antara lain kejang otot, nafas berhenti,
denyut jantung tidak teratur, luka bakar tingkat tiga, sampai yang terburuk adalah
kematian.
Berikut ini akan diberikan tips menangani korban kesetrum, mungkin saja
anda akan manjadi pahlawan yang dapat menyelamatkan nyawa seseorang.
Langkah-langkah yang seharusnya anda lakukan saat menangani korban kesetrum
antara lain:
a. Jika tubuh korban masih kontak dengan arus listrik, jangan menyentuhnya
dengan tangan telanjang! Bisa-bisa anda ikut kesetrum, segera matikan
sumber listrik atau memotong kabelnya, jika tidak berhasil gunakan benda
yang tidak dapat mengalirkan listrik (isolator) seperti kayu, karet, atau
plastic. Atau kalau anda tidak dapat menemukan benda-benda tersebut
segera tendang saja tubuh korban dengan sol sepatu anda.
b. Segera periksa tubuh korban. pastikan sumber listrik sudah tidak
menempel di tubuh korban, rebahkan tubuh korban hingga terlentang dan
angkat dagunya, segera hubungi ambulans jika memang kondisinya parah.
c. Sambil menunggu datangnya ambulans segera lakukan pertolongan
pertama pada korban dengan cara lihat dan dengar nafasnya, jika korban
dalam keadaan tidak bernafas, segera beri nafas bantuan. Coba tekan
hidungnya dengan jari anda dan tiupkan udara ke dalam mulutnya dua kali
hingga dadanya mengembang. Kemudian periksa denyut nadi di lehernya,
jika dalam waktu 5 detik tidak ada tanda-tanda, tekan dadanya sebanyak 5
kali dengan kedua telapak tangan anda (telapak tangan kiri berada di atas
dada dan tangan kanan berada di atas punggung tangan kiri, posisi tangan
anda berada satu garis dengan putingnya) periksa lagi denyut nadinya, jita
tetap tidak ada, ulangi dari awal.
d. Jika ada luka terbuka di tubuh korban akibat sengatan listrik, segera tutupi
dengan benda yang tidak menghantarkan panas seperti kain atau perban.
Batasan aman tersetrum arus listrik?
Bahaya arus listrik yang mengalir ke dalam tubuh kita dipengaruhi oleh jenis
dan kekuatan arus listrik, ketahanan tubuh terhadap arus listrik, jalur arus listrik
ketika masuk ke dalam tubuh serta lamanya arus listrik mengalir di dalam tubuh
kita. Semakin besar dan lama arus listrik yang mengalir di dalam tubuh kita maka
semakin besar juga bahaya yang dapat ditimbulkan terhadap tubuh kita.
Berikut ini akan diberikan tabel batas arus dan pengaruhnya terhadap tubuh
manusia serta tabel besar dan lamanya tegangan sentuh maksimum.
Sedangkan kecelakaan akibat tersambar petir bisa terjadi jika seseorang
secara terbuka berdiri di lapangan luas saat ada petir, jika seseorang bersandar
pada atau berada di dekat batang pohon yang tersambar petir (paling jauh 2 meter
dari pohon tersebut) atau jika seseorang berdiri atau berjongkok dekat tanah yang
tersambar petir.
Petir adalah hasil pelepasan muatan listrik di awan. Energi dari pelepasan itu
begitu besarnya sehingga menimbulkan rentetan cahaya, panas, dan bunyi yang
sangat kuat yaitu geluduk, guntur, atau halilintar.
Geluduk, guntur, atau halilintar ini dapat menghancurkan bangunan,
membunuh manusia, dan memusnahkan pohon. Sedemikian raksasanya sampai-
sampai ketika petir itu melesat, tubuh awan akan terang dibuatnya, sebagai akibat
udara yang terbelah, sambarannya yang rata-rata memiliki kecepatan 150.000
km/detik itu juga akan menimbulkan bunyi yang menggelegar.
Di lain kesempatan, ketika akumulasi muatan listrik dalam awan tersebut
telah membesar dan stabil, lompatan listrik (eletric discharge) yang terjadi pun
akan merambah massa bermedan listrik lainnya, dalam hal ini adalah Bumi. Besar
medan listrik minimal yang memungkinkan terpicunya petir ini adalah sekitar
1.000.000 volt per meter.
4. Radiasi

Dapat terjadi jika terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama, radioterapi
pada pengobatan kanker atau akibat efek panas dari radiasi gelombang mikro.
C. Jenis – Jenis Luka Bakar
1. Luka Bakar Tingkat I
Kerusakan terbatas pada lapisan epidermis superfisial, kulit kering
hiperemik, berupa eritema, tidak dijumpai pula nyeri karena ujung –ujung syaraf
sensorik teriritasi, penyembuhannya terjadi secara spontan dalam waktu 5 -10
hari.
2. Luka Bakar Tingkat II
Kerusakan terjadi pada seluruh lapisan epidermis dan sebagai lapisan
dermis, berupa reaksi inflamasi disertai proses eksudasi. Dijumpai pula,
pembentukan scar, dan nyeri karena ujung –ujung syaraf sensorik teriritasi. Dasar
luka berwarna merah atau pucat. Sering terletak lebih tinggi diatas kulit normal.
a. Tingkat II Dangkal (Superficial)
Kerusakan mengenai bagian superficial dari dermis. Organ-organ kulit
seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea masih utuh.
Bula mungkin tidak terbentuk beberapa jam setelah cedera, dan luka bakar
pada mulanya tampak seperti luka bakar derajat I dan mungkin terdiagnosa
sebagai derajat II superficial setelah 12-24 jam. Ketika bula dihilangkan,
luka tampak berwarna merah muda dan basah.
Jarang menyebabkan hypertrophic scar. Jika infeksi dicegah maka
penyembuhan akan terjadi secara spontan kurang dari 3 minggu.
b. Tingkat II dalam (Deep)
Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermi. Organ-organ kulit
seperti folikel-folikel rambut, kelenjar keringat,kelenjar sebasea sebagian
besar masih utuh.Penyembuhan terjadi lebih lama tergantung biji epitel
yang tersisa. Juga dijumpai bula, akan tetapi permukaan luka biasanya
tanpak berwarna merah muda dan putih segera setelah terjadi cedera
karena variasi suplay darah dermis (daerah yang berwarna putih
mengindikasikan aliran darah yang sedikit atau tidak ada sama sekali,
daerah yg berwarna merah muda mengindikasikan masih ada beberapa
aliran darah ). Jika infeksi dicegah, luka bakar akan sembuh dalam 3 -9
minggu.
3. Luka Bakar Tingkat III
Kerusakan meliputi seluruh tebal dermis dermis dan lapisan lebih dalam,
tidak dijumpai bula, apendises kulit rusak, kulit yang terbakar berwarna putih dan
pucat. Karena kering, letak nya lebih rendah dibandingkan kulit sekitar. Terjadi
koagulasi protein pada epidermis yang dikenal sebagai scar, tidak dijumpai rasa
nyeri dan hilang sensasi, oleh karena ujung –ujung syaraf sensorik mengalami
kerusakan atau kematian. Penyembuhanterjadi lama karena tidak ada proses
epitelisasi spontan dari dasar luka.
4. Luka Bakar Tingkat IV
Luka full thickness yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang
dengan adanya kerusakan yang luas. Kerusakan meliputi seluruh dermis, organ-
organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat
mengalami kerusakan, tidak dijumpai bula, kulit yang terbakar berwarna abu-abu
dan pucat, terletak lebih rendah dibandingkan kulit sekitar, terjadi koagulasi
protein pada epidemis dan dermis yang dikenal scar, tidak dijumpai rasa nyeri dan
hilang sensori karena ujung-ujung syaraf sensorik mengalami kerusakan dan
kematian. penyembuhannya terjadi lebih lama karena ada proses epitelisasi
spontan dan rasa luka.
D. P3K Terhadap Korban Luka Bakar
1. Luka Bakar Ringan atau Luka Bakar Tingkat I
Tujuan pertolongan pertama pada luka bakar adalah untuk mengurangi rasa
sakit, mencegah terjadinya infeksi, serta mengatasi peristiwa syok yang mungkin
dialami korban. Caranya adalah dengan menurunkan suhu di sekitar luka bakar
sehingga dapat mencegah luka pada jaringan di bawahnya berkembang lebih
parah lagi.
Berdasarkan keparahannya, ada 3 tingkatan luka bakar. Luka bakar tingkat I
adalah luka bakar ringan dengan tingkat kerusakan jaringan hanya di bagian luar
lapisan kulit. Contohnya adalah kulit terkena sengatan sinar matahari atau kontak
langsung dengan objek yang panas seperti air mendidih. Luka bakar seperti ini
umumnya tidak disertai kelepuhan pada kulit.
Menurut Stanley M. Zildo seperti dikutip dari bukunya yang berjudul ‘First
Aid, Cara Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat’, gejala luka bakar
ringan ini berupa kulit kemerahan pada bagian yang terbakar, bengkak ringan,
nyeri namun kulit tidk terkoyak karena melepuh.
Ketika mengalami atau melihat korban luka bakar tingkat I, pertolongan
pertama yang dapat dilakukan adalah:
a. Siram bagian luka yang terbakar dengan air mengalir. Lakukan sampai
rasa sakit menghilang.
b. Tutup luka bakar dengan kain perban steril untuk mencegah infeksi.
c. Jangan memberi mentega atau minyak pada luka bakar.
d. Jangan memberikan obat-obatan lain atau ramuan tanpa persetujuan
dokter.
2. Luka Bakar Sedang atau Luka Bakar Tingkat II
Luka akibat api atau terpapar benda panas bisa sangat menyakitkan. Kulit
yang terkena bisa melepuh bahkan gosong jika terpapar pada suhu tinggi. Sel-sel
yang bersentuhan dengan panas pun akan mati. Oleh karena itu, luka bakar perlu
mendapat penanganan cepat.
Luka bakar sedang atau luka bakar tingkat II adalah luka bakar yang
menyebabkan kerusakan pada lapisan di bawah kulit. Contohnya adalah sengatan
sinar matahari yang berlebihan, cairan panas dan percikan api dari bensin atau
bahan lain.
Menurut Stanley M. Zildo seperti dikutip dari bukunya yang berjudul ‘First
Aid, Cara Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat’, gejala luka bakar
tingkat II ini berupa kulit kemerahan, melepuh, bengkak yang tak hilang selama
beberapa hari dan kulit terlihat lembab atau becek.
Apabila terjadi luka bakar seperti ini, segera lakukan hal berikut:
a. Siram air pada daerah luka atau beri kompres dengan menggunakan
handuk kecil. Bisa juga menggunakan saputangan yang sebelumnya
dicelupkan ke dalam air.
b. Keringkan luka menggunakan handuk besih atau bahan lain yang
lembut.
c. Tutup dengan perban steril untuk menghindari infeksi.
d. Angkat bagian tangan atau kaki yang terluka lebih tinggi dari organ
jantung.
e. Segera cari pertolongan medis jika korban mengalami luka bakar di
sekitar bibir atau kesulitan bernapas.
f. Jangan coba mengempiskan luka yang melepuh atau mengoleskan
minyak, semprotan atau ramuan lain tanpa sepengetahuan dokter.
3. Luka Bakar Berat atau Luka Bakar Tingkat III
Peristiwa bencana kebakaran atau ledakan berisiko menyebabkan terjadinya
luka bakar yang parah dan fatal. Sebelum membawa korban ke rumah sakit, ada
beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kerusakan tubuh yang
terjadi.
Luka bakar parah atau luka bakar tingkat III adalah luka bakar yang
menghancurkan semua lapisan kulit. Kontak terlalu lama dengan sumber panas
dan luka bakar akibat tersengat listrik adalah penyebab utama luka bakar tingkat
III.
Menurut Stanley M. Zildo seperti dikutip dari bukunya yang berjudul ‘First
Aid, Cara Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat’, gejala luka bakar
tingkat III berupa daerah luka tampak berwarna putih, kulit hancur dan sedikit
nyeri karena ujung saraf telah rusak.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan jika menemui kasus ini adalah:
a. Jika korban masih dalam keadaan terbakar, padamkan api menggunakan
selimut, bed cover, karpet, jaket atau bahan lain. Jangan melepaskan
pakaian yang melekat pada luka.
b. Terkadang korban mengalami kesulitan napas, khususnya bila luka
terdapat pada leher, wajah dan di sekitar mulut, bisa juga akibat menghirup
asap. Lakukan pemeriksaan untuk memastikan korban bisa bernapas
c. Tempelkan kain basah untuk menurunkan suhu pada daerah luka. Jangan
gunakan air es untuk luka di bagian wajah, tangan dan kaki sebab dapat
menyebabkan syok.
d. Tutup luka bakar dengan perban steril dan tebal, kain bersih, sarung
bantal, popok bersih atau bahan lain yang dapat ditemukan. Tetapi jangan
gunakan bahan yang mudah rontok seperti kapas atau kapuk. Jangan
oleskan minyak atau ramuan lain pada luka.
e. Segera telepon ambulans. Korban perlu mendapat penanganan medis
dengan segera.

Anda mungkin juga menyukai