Anda di halaman 1dari 3

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

PT. Alakasa extrusindo merupakan perusahaan yang bergerak penuh dalam bidang
alumunium dengan sistem semi otomatis yaitu tenaga mesin dan tenaga manusia. Sebagian
mesin telah dicantumkan SOP. Secara umum, penatalaksanaan sistem K3 di PT. Alakasa
extrusindo dari penilaian higiene industri belum berjalan dengan baik. Terlihat dari para tenaga
kerja yang tidak menggunakan APD karena belum adanya kesadaran akan adanya faktor
bahaya di tempat kerja. Pada dasarnya Keselamatan dan Kesehatan (K3) merupakan suatu
keilmuan multidisiplin yang menerapkan upaya pemeliharaan dan peningkatan kondisi
lingkungan kerja, keamanan kerja, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, serta melindungi
tenaga kerja terhadap risiko bahaya dalam melakukan pekerjaan serta mencegah terjadinya
kerugian akibat kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan atau
pencemaran lingkungan kerja. Tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi hendaknya ditingkatkan.
Sumber pencemaran hendaknya dihilangkan melalui program sanitasi dan higiene yang
menyeluruh dan terpadu. Setiap pekerja harus diterapkan dengan kesadaran yang utuh
tentang pentingnya K3 dalam praktek sehari hari dan setiap misi dan resolusi terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus bersifat praktis terhadap pekerja dan setiap sarana
dapat menyediaankan lingkungan kerja yang optimal. Perlu ditingkatkan dan evaluasi lebih
lanjut terhadap beberapa hal seperti berbagai faktor fisik (bising, penerangan, iklim kerja,
getaran, radiasi), faktor kimia, faktor biologi, sanitasi, dan petugas higiene tetapi kurangnya data
yang diperoleh.

SARAN
1. Memberi penyuluhan berkala tentang Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja terutama
terkait lima faktor yang dibahas diatas kepada tenaga kerja mengenai pemaparan faktor
tersebut dan dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan.
2. Menyediakan lebih banyak media dan sarana untuk mempromosikan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja.
3. Peningkatan pengawasan dan penerapan Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(SMK3), serta higiene industri, dengan melakukan identifikasi hazard dan pengendalian hazard.
4. Penyediaan sarana Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standar untuk kondisi pekerjaan
tenaga kerja serta meningkatkan APD dari segi kualitas dan kuantitas.
5. Penyediaan lingkungan kerja dan fasilitas sanitasi yang bersih dan aman bagi para perkerja.
6. Mengelolah limbah industri secara aman agar tidak membahayakan pekerja dan tidak
mencemari lingkungan.
BAB VI
PENUTUP

Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa higiene dan
sanitasi perusahaan itu penting, merupakan suatu upaya untuk memelihara, meningkatkan
kebersihan dan kesehatan lingkungan industri, termasuk di dalamnya cara-cara pengendalian
dan pemeliharaan faktor faktor lingkungan kerja, serta pengendalian terhadap penyebaran
penyakit menular sehingga aktifitas produksi diharapkan tidak memberikan dampak negatif
terhadap tenaga kerja, lingkungan kerja, serta masyarakat lainnya.
Semoga dengan disusunnya laporan ini, dapat kita jadikan pedoman pembelajaraan
dalam menambah wawasan mengenai Hiperkes bagi para Dokter Perusahaan atau Instansi,
dalam melaksanakan tugasnya. Semoga apa yang kami sampaikan diatas mengenai aspek
Higienitas Industri di lingkungan kerja PT Alakasa extrusindo dapat bermanfaat bagi kita semua,
sehingga jika suatu saat kita menjumpai kendala dalam mengelola kesehatan di lingkungan
kerja baik itu dalam suatu perusahaan ataupun Instansi, maka kita sudah dapat mengambil
langkah-langkah antisipasi bagaimana cara menyelesaikan permasalahan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai