Anda di halaman 1dari 4

Deteksi Dini Gangguan Jiwa

Gangguan Jiwa tidak terbatas pada psikotik atau yang kita kenal sebagai gila.
Banyak macam gangguan jiwa ringan yang jika tidak segera diterapi menjadi berat
dan mengancam nyawa. Biasanya gangguan itu bermanifestasi sebagai gangguan
fisik. Dokter umum perlu memiliki bekal agar mampu mengenali gangguan jiwa
yang melatarbelakangi keluhan pasien
Hal ini dikemukakan Dan Hidayat, Kepala Bagian Psikiatri Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana dan Universitas Kristen Indonesia
dalam Simposium “Deteksi Dini dan Penatalaksanaan Terapi Gangguan Jiwa dalam
Praktik Umum” yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jakarta
Barat, Sabtu (27/10) di Jakarta
Hidayat mengungkapkan Laporan The World Health Report 2001, antara lain
mengatakan, 25 persen penduduk di dunia pernah mengalami gangguan jiwa pada
suatu masa dalam hidupnya, 40 persen diantaranya didiagnosis secara tidak tepat.
Tujuan deteksi dini ialah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman serta
perhatian terhadap kondisi psikologis, yakni kondisi mental dan jiwa spiritual yang
ada dalam diri individu untuk menghindari dan menanggulangi akan terjadinya
gangguan-gangguan jiwa (mental). Deteksi dini juga sebagai bentuk preventive
(pencegahan) sejak awal terhadap indikasi-indikasi akan terjadinya gangguan mental
dan kejiwaan. Karena manusia hidup itu memiliki tanggung jawab yang besar
terhadap relasi dalam berhubungan, baik yang berkaitan individu dengan Tuhannya,
individu dengan dirinya sendiri, keluarganya, lingkungannya sosialnya dan
lingkungan alam sekitarnya. Hal ini mustahil bisa dilakukan apabila tidak didukung
oleh kondisi diri yang sehat, yakni sehat jasmani (fisiologis) dan sehat ruhani
(mental-spiritual) atau psikologis. Deteksi dini terhadap gangguan mental juga
memberikan manfaat yaitu mengembangkan nilai dan sikap secara menyeluruh serta
perasaan sesuai dengan penerimaan diri (self acceptance), membantu memahami
tingkah laku manusia dan membantu manusia untuk memperoleh kepuasan pribadi,
dan dalam penyesuaian diri secara maksimum terhadap masyarakat serta membantu
individu untuk hidup seimbang dalam berbagai aspek, fisik, mental dan sosial.
Disamping itu deteksi dini mempunyai fungsi dan tujuan, yaitu: fungsi
pemahaman (understanding), fungsi pengendalian (control), fungsi peramalan
(prediction), fungsi pengembangan (development), fungsi pencegahan (prevention),
dan fungsi perawatan (treatment). Misal dengan melakukan deteksi dini terhadap
gangguan mental seseorang akan terhindar dari hal-hal atau keadaan yang dapat
membahayakan jiwa ataupun mental. Jadi deteksi dini adalah suatu upaya untuk
mengenali kondisi kesehatan mental, terlebih gejala dan faktor atau pencetus yang
bisa membuat kondisi mental menjadi tidak sehat (terganggu) secara dini.
Hasil penelitian Departemen Kesehatan dan Universitas Indonesia di Jawa
Barat (2002) menemukan 36 persen pasien yang berobat ke puskesmas mengalami
gangguan Kesehatan jiwa. Hal ini bisa mewakili kondisi masyarakat secara umum.
Gangguan yang umum terjadi adalah gangguan afektif atau gangguan mood, yaitu
kecemasan, depresi dan mania.
Menurut pembicara lain, dokter ahli jiwa Evalina Asnawi Hutagalung, anxiety
atau kecemasan adalah perasaan tidak menyenangkan, tidak menentu dan kabur
tentang sesuatu yang akan terjadi. Perasaan itu disertai beberapa reaksi tubuh yang
khas dan datang berulang, seperti rasa kosong di perut, dada sesak, jantung berdebar,
keringat berlebihan, sakit kepala dan rasa ingin buang air kecil ataupun besar.
Perasaan ini disertai rasa ingin bergerak dan gelisah.
Gejala psikologis yang terasa antara lain berupa ketegangan, kekhawatiran,
panik, perasaan tidak nyata, takut mati, takut gila, dan takut kehilangan kontrol. Jenis
gangguan kecemasan adalah gangguan panik, gangguan fobia, gangguan obsesif
kompulsif, stres pancatrauma, gangguan stres akut, dan gangguan kecemasan
menyeluruh.
Adapun gejala pokok depresi, menurut R Surya Widya, dokter ahli jiwa dari
Rumah Sakit Jiwa Dr. SoehartoHerdjan Jakarta, adalah perasaan sedih dan
kehilangan minat terhadap segala sesuatu. Pasien merasa murung, tidak memiliki
harapan, terbuang dan tidak berharga. Sekitar 66 persen penderita depresi
memikirkan untuk bunuh diri, tetapi hanya 10-15 persen yang melakukan.
Sementara apa yang disebut dengan mania, menurut Hidayat adalah suasana perasaan
yang meningkat disertai peningkatan jumlah dan kecepatan aktivitas fisik dan
mentaldalam berbagai derajat keparahan. Gejalanya berupa rasa senang berlebihan,
energi bertambah, timbul hiperaktif, kebutuhan tidur berkurang, dan psikomotilitas
meningkat, seperti banyak bicara dan merasa sangat optimistis (ATK)

1. Apakah Anda sering merasa sedih?


2. Apakah Anda sudah tidak dapat menikmati pekerjaan, olah raga dan hoby
Anda?
3. Apakah Anda sering merasa lelah?
4. Apakah Anda mengalami kesulitan tidur atau tidur terlalu banyak?
5. Apakah berat badan Anda meningkat atau menurun?
6. Apakah Anda sering menyalahakan diri sendiri?
7. Apakah Anda mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan atau
berkonsentrasi pada pekerjaan Anda?
8. Apakah Anda merasa sepertinya ingin mengamuk atau ingin berdiam diri?
9. Apakah Anda merasa hidup ini tidak menarik dan Anda merasa tidak
berharga?

Bila anda menjawab "YA" lima kali atau lebih dari pertanyaan-pertanyaan di
atas, anda dicurigai sedang mengalami depresi. Teknik menjawab pertanyaan-
pertanyaan diatas adalah metode skrining untuk deteksi dini adanya gangguan jiwa.
Gangguan jiwa adalah Suatu keadaan dengan gejala klinis berupa perubahan
perilaku, perasaan dan pikiran berakibat dengan distres dan disabilitas / hendaya
fungsi kehidupan.
Referensi
Moeljono Notosoedirjo, Kesehatan Mental: Konsep dan Penerapan, (Malang:
Universitas Muhammadiyah, 2001), hlm. 21.
James Draver, A Dictionary of Psychology, (New York: Pengin Books, t.th.),
hlm. 169.
Tim Penyusun Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Edisi Kedua (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hlm. 646.
Kartini Kartono dan Jenny Andari, Hygiene Mental dan Kesehatan Mental
dalam Islam, (Bandung , Mandar Maju, 1989.

Anda mungkin juga menyukai